BAB I PENDAHULUAN. (2008:53) Olahraga arung jeram (white water rafting) sebagai olahraga mengarungi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Arung Jeram sering juga disebut dengan Olahraga Arus Deras (ORAD)

BAB I PENDAHULUAN. menyebutnya Perahu Naga adalah olahraga beregu yang memiliki nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. Wisata petualangan disukai oleh kebanyakan kaum muda mau pun tua bagi

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga panjat dinding atau yang lebih dikenal dengan climbing

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seseorang (wisatawan) untuk mengunjungi tempat wisata di daerah

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

PELAKSANAAN ARUNG JERAM PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

BAB I PENDAHULUAN. Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara (juga dikenal sebagai Sea

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna. Tercapainya prestasi

BAB I PENDAHULUAN. dikunjungi dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

Arung Jeram. Written by admin Saturday, 07 July :54 - Last Updated Friday, 12 August :52

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

BAB I PENDAHULUAN. Bintang Dwi N.R dan Agustian (2010 :30). Dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya peningkatan kesehatan jasmani seluruh masyarakat, pemupukan

INFORMASI DAN PERATURAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dan sedang giat dikembangkan karena sektor ini telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zaid Muksin, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga mempunyai banyak fungsi, yaitu untuk latihan, alat pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga dayung di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan kesehatan.di samping itu, renang juga termasuk

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga (mother of

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa renang sebenarnya olahraga yang cukup menarik dan unik.

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semua cabang olahraga yang dipertandingkan ataupun diperlombakan.

FAJI NATIONAL RAFTING CHAMPIONSHIPS FAJI NATIONAL RAFTING CHAMPIONSHIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan alam bebas mempunyai unsur-unsur olahraga melalui cabangcabang

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT:

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah berkembang menjadi suatu fenomena yang meliputi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

BAB I PENDAHULUAN JENIS SCULLING SWEEP ROWING KAYAK CANOE CANOE POLO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh, karena antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogie Hary Kusumah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. gagalnya seseorang dalam berprestasi. Bompa ( 1988 : 2 ) yang isinya bahwa : Persiapan fisik harus

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB I PENDAHULUAN. fisik karena kemampuan kondisi fisik yang prima sangat menentukan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dijelaskan dalam UU RI NO 3 Tahun 2005 tentang Sistim Keolahragaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkumpulan renang Bina tirta Medan merupakan salah satu Club renang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era teknologi yang maju seperti sekarang ini, olahraga semakin

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

BAB I PENDAHULUAN. Wushu adalah Salah satu Olahraga beladiri, Olahraga ini berasal dari. orang tua jaman dahulu oleh komite yang ditunjuk pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

INFORMASI UMUM KEJUARAAN NASIONAL ARUNG JERAM R6 SUNGAI PROGO YOGYAKARTA 2017 FAJI

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan gerak jurus (Taulo). Wong Kiew Kit (2002:1) menyatakan bahwa. Kung-Fu

BAB I PENDAHULUAN. Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, pada tahun 1893 di Jerman bola voli dikenal dengan nama faust

I. PENDAHULUAN. satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana

BAB I PENDAHULUAN. Arung jeram merupakan salah satu kegiatan olahraga yang sangat

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. hati. Karena kegiatannya banyak mendatangkan keuntungan pada daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek aspek Psikologis dalam coaching

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI D AN KESEIMBANGAN D ENGAN KECEPATAN SPRINT 300 METER PAD A OLAHRAGA SEPATU ROD A

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, salam sejahtera bagi kita sekalian. Salam Olah Raga!

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini, gerakan-gerakan yang terkandung didalam olehraga atletik adalah gerakan yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setelah dilihat dari hasil-hasil pertandingan dan perlombaan olahraga pada

BAB I PENDAHULUAN. seni yang dilakukan dengan dua jenis bentuk gerak, yaitu : gerak tarung (Fight)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FESTIVAL ASAHAN 2006

BAB I PENDAHULUAN. jasmani setiap individu berhak secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan salah satu bentuk aktifitas fisik yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kedalam kesadaran di seluruh dunia serta perkembangan kebudayaan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 HUBUNGAN QUICKNESS, POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL DENGAN HASIL START (GRAB START) RENANG PADA SISWA CLUB RENANG CIKALAPA SWIMMING POOL

BAB I PENDAHULUAN. adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arung Jeram sering juga disebut dengan Olahraga Arus Deras (ORAD) yang memiliki nilai olahraga, petualangan, dan rekreasi. Hal ini diungkapkan Darsono (2008:53) Olahraga arung jeram (white water rafting) sebagai olahraga mengarungi sungai berjeram dengan mengunakan wahana tertentu yang terdiridari perahu karet, kayak, kano dan dayung dengan tujuan rekreasi maupun ekspedisi. Aktivitas berarung jeram memiliki kesulitan yang beraneka ragam seperti dalam bentuk jeram-jeram pada lekukan-lekukan sungai yang memiliki tingkat kesulitan berbeda-beda. Darsono mengungkapkan (2008:65) Jeram adalah bagian sungai yang airnya mengalir dengan deras, cepat, dan bertaburan di antara banyak batu dari berbagai ukuran sekaligus membentuk turbulensi dan arus balik. Hal yang Sangat sulit ketika mengarungi sungai adalah pada saat melewati jeram/riam. Tidak dapat dibantah bahwa arung jeram merupakan olahraga yang penuh resiko (high risk sport). Meskipun demikian, setiap orang mampu melakukannya apabila menguasai pemahaman secara teknis, fisik, dan mental. Pada saat ini olahraga arung jeram sangat digemari dikalangan masyarakat dan pelajar, bahkan dilingkungan perguruan tinggi, olahraga ini sudah dijadikan sebagai olahraga prestasi seperti di Mapala Unimed. Mapala Unimed terdiri dari beberapa divisi diantaranya adalah divisi arung jeram, dimana divisi ini memiliki 1

program kerja PUSDIKLATARJER (Pusat Pendidikan dan Latihan Arung Jeram) sebagai media pengembangan olahraga minat dan bakat. Dengan adanya PUSDIKLAT ARJER (Pusat Pendidikan dan Latihan Arung Jeram) tersebut diharapakan dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa yang tergabung dalam keanggotaan Mapala Unimed. Sehingga dapat mengurangi kegiatan negatif bahkan bisa dijadikan sebagai suatu prestasi yang membanggakan bagi mahasiswa dan lembaga pendidikan Universitas Negeri Medan. Atlet arung jeram putra Mapala Unimed sering mengikuti kejuaraan tingkat Daerah, Nasional maupun Internasional. Namun beberapa tahun terakhir ini atlet arung jeram putra Mapala Unimed mengalami penurunan prestasi. Dalam kenyataannya dapat dilihat dari beberapa hasil pertandingan yang pernah diikuti yaitu: Tabel 1.Kejuaraan yang pernah di ikuti atlet arung jeram putra Mapala Unimed TAHUN NAMA KEJUARAAN TEMPAT PERINGKAT 2009 Kejurda Bingei Rafting Challenge Kab.Langkat-Sumut VIII 2009 Kejurnas Musi Rawas Open Kab.Lubuk Linggau- Sumsel V 2010 Banten International Rafting Challenge Kab.Lebak - Banten VI 2010 Kejurda Arung Jeram Sungai Asahan Asahan - Sumut IV 2011 Alas International Rafting Challenge Aceh VII 2013 Kejurda Sipis-pis Rafting Kab.Sergai - Sumut IV

Sajoto mengungkapkan (1995:2) Salah satu faktor penentu dalam mencapai prestasi olahraga adalah terpenuhinya faktor kondisi fisik, yang terdiri dari kekuatan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru, kelentukan, kecepatan reaksi dan kesehatan untuk berolahraga. Tidak dapat dipungkiri faktor kondisi fisik memiliki peran mendasar dalam meningkatan prestasi. Besar kemungkinan salah satu permasalahan yang menyebabkan atlet tidak meraih prestasi yang maksimal diakibatkan adanya kelemahan pada kondisi fisik. Hal ini terlihat ketika peneliti melakukan observasi atau peninjauan secara langsung saat atlet arung jeram putra Mapala Unimed mengikuti Kejuaraan Daerah di sungai Bahbolon, Kec.Sipis pis Kab.Serdang Bedagai, yang mempertandingkan 2 nomor lomba yaitu slalom dan head to head. Pada hakikatnya dari setiap nomor yang diperlombakan pada arung jeram baik itu nomor speed, head to head, slalom, dan down river race bahwa kemenangan ditentukan oleh waktu tercepat. Namun kenyataannya dilapangan saat mengikuti nomor lomba yang pertama yaitu slalom tim Mapala Unimed hanya memperoleh peringkat 7 dari 19 peserta. Ketika memasuki nomor lomba yang kedua yaitu head to head tim Mapala Unimed hanya mampu menempatkan posisi pada peringkat ke 4 dari 8 peserta. Dari hasil yang diperoleh ini terlihat jelas bahwa atlet arung jeram putra Mapala Unimed tidak mampu mengarungi sungai dari start sampai finish dengan waktu tercepat dibandingkan dengan tim peringkat 1, 2, & 3. Berdasarkan pengamatan disaat melakukan pengarungan sungai dari start sampai finish yang berkisar 300 meter tampak tidak stabil tingkat kecepatan perahu yang dikayuh. Hal

ini diperkirakan karena rendahnya tingkat kondisi fisik atlet arung jeram putra Mapala Unimed 2013. Dari pemaparan singkat permasalahan diatas penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian deskriptif untuk memastikan secara transparan mengenai praduga tentang rendahnya tingkat kondisi fisik atlet arung jeram putra Mapala Unimed dengan judul Profil Kondisi Fisik Atlet Arung Jeram Putra Mapala Unimed 2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah, maka masalah yang akan diteliti dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Apakah faktor kondisi fisik mempengaruhi dalam meningkatkan prestasi olahraga arung jeram? 2. Apa saja unsur komponen kondisi fisik yang dapat meningkatkan kemampuan atlet arung jeramputra Mapala Unimed? 3. Apakah program latihan fisik tidak sesuai dengan kebutuhan komponen kondisi fisik yang dibutuhkan pada olahraga arung jeram? C. Batasan Masalah Untuk mencapai sasaran atau tujuan penelitian secara spesifik, maka perlu dibuat suatu batasan tentang permasalahan yang hendak diteliti yaitu Profil Kondisi Fisik Atlet Arung Jeram Putra Mapala Unimed 2013.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan indentifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yakni Bagaimana Profil Kondisi Fisik Atlet Arung Jeram Putra Mapala Unimed 2013. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi secara objektif mengenai kategori tingkat kondisi fisik atlet arung jeram putra Mapala Unimed 2013. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih dalam upaya meningkatkan kondisi fisik atlet arung jeram putra mapala unimed 2013 2. Sebagai informasi bagi atlet agar dapat mengetahui secara transparan mengenai tingkat kondisi fisik yang dimiliki, serta dapat dijadikan tolak ukur maupun motivasi untuk terus berupaya menggali potensi dan meraih prestasi yang tinggi khususnya olahraga arung jeram di Mapala Unimed. 3. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian selanjutnya dengan ruang lingkup yang lebih luas