38 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, pada bulan Maret 2015 sampai bulan April 2015. B. Populasi dan Sample 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah tanaman sawi (Brassica juncea L.). 2. Sampel Dalam penelitian ini sampel nya adalah 24 tanaman sawi dengan satu kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan dengan enam kali ulangan. C. Alat dan Bahan a) Alat yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut: 1. Polybag dengan vol. 4 kg tanah 24 buah 2. Cangkul 1 buah 3. Ember bertutup vol. 5 liter 2 buah 4. Sekop 1 buah 5. Penggaris 1 buah 6. Benang kasur 1 buah 7. Nampan 1 buah 8. Blender 1 buah 9. Gelas ukur 100 ml 1 buah 10. Pipet tetes 1 buah 11. Saringan santan 1 buah 12. Botol plastik 2 buah
39 13. Gayung 1 buah 14. Pisau 1 buah 15. Centong kayu 1 buah 16. Corong gelas 1 buah b) Bahan yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut: 1. Benih tanaman sawi (Brassica juncea L.) merek West Need Cap Panah Merah Tosakan yang diperoleh dari toko pertanian di wilayah Bandar Lampung. 2. Tanah gembur yang berasal dari area peternakan di daerah Pesawaran 3. Air yang diperoleh dari tempat penelitian 4. Kulit buah pisang kepok yang matang secara alami sebanyak 6 kg yang berasal dari limbah industri keripik pisang di wilayah Pesawaran 5. Gula merah kelapa sebanyak 3 kg 6. Kertas label untuk pemberian nama pada setiap sampel D. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas, berbagai konsentrasi pupuk organik cair dari limbah kulit buah pisang kepok. 2. Variabel terikat, jumlah daun, tinggi tanaman dan luas daun tanaman sawi.
40 E. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan ini hanya melibatkan satu faktor yang berbeda yaitu konsentrasi dari pupuk organik cair dari kulit pisang sedangkan faktor lain dibuat tetap dan seragam, untuk itu penelitian ini disebut penelitian faktor tunggal dan untuk rancangannya menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan diatur dengan pengacakan secara lengkap sehingga setiap satuan percobaan memiliki peluang yang sama untuk mendapat setiap perlakuan. Dalam percobaan ini terdapat empat perlakuan dan enam pengulangan, perlakuan yang diberikan adalah: 1. P0 = Tanaman sawi+ 2 kg Tanah+100ml air (0% pupuk organik cair atau tanpa pupuk organik cair kulit buah pisang kepok) 2 P1 = Tanaman sawi + 2 kg Tanah + 20 ml pupuk organik cair kulit buah pisang kepok 3. P2 = Tanaman sawi + 2 kgtanah + 40 ml pupuk organik cair kulit buah pisang kepok 4. P3 = Tanaman sawi + 2 kg Tanah + 60 ml pupuk organik cair kulit buah pisang kepok Pengacakan dan penataan pada penelitian ini terlihat pada gambar 2 yang dilakukan dengan cara mengundi, dimana mula-mula menentukan banyaknya petak percobaan (n) dengan cara jumlah perlakuan (t) di kali jumlah ulangan (r) atau u = (t).(r) dengan empat perlakuan dan enam pengulangan maka banyaknya petak percobaan ada dua puluh empat buah.
41 P0U₃ P2U₁ P3U₁ P1U₃ P0U5 P0U6 P0U₃ P2U₁ P3U₁ P1U₃ P1U5 P1U6 P2U₂ P3U₃ P0U₁ P1U₄ P2U6 P2U5 P3U₂ P1U₂ P2U₄ P3U₄ P3U6 P3U5 Keterangan : Angka : menunjukkan perlakuan Angka indek : menunjukkan ulangan P : menunjukkan perlakuan ke- U : Menunjukkan ulangan ke- Gambar 2. Rancangan acak lengkap
42 Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Desain penelitian Perlakuan konsentrasi P0 1 2 3 4 5 6 PI 1 2 3 4 5 6 P2 1 2 3 4 5 6 P3 1 2 3 4 5 6 Ulangan ke daun (Sı) P0ıSı P02Sı P03Sı P04Sı P05Sı P06Sı P1ıS1 P12Sı P13Sı P14Sı P15Sı P16Sı P2ıS1 P22Sı P23Sı P24Sı P25Sı P26Sı P3ıS1 P32Sı P33Sı P34Sı P35Sı P36Sı Hasil Tinggi batang (S2) P0IS2 P02S2 P03S2 P04S2 P05S2 P06S2 P1ıS2 P12S2 P13S2 P14S2 P15S2 P16S2 P2ıS2 P22S2 P23S2 P24S2 P25S2 P26S2 P3ıS2 P32S2 P33S2 P34S2 P35S2 P36S2 Luas Daun (S3) P0ıS3 P02S3 P03S3 P04S3 P05S3 P06S3 P1ıS3 P12S3 P13S3 P14S3 P15S3 P16S3 P2ıS3 P22S3 P23S3 P24S3 P25S3 P26S3 P3ıS3 P32S3 P33S3 P34S3 P35S3 P36S3 F. Prosedur Kerja 1. Pembuatan Pupuk organik cair kulit buah pisang kepok. a. Bahan-bahan yang diperlukan adalah 6 kg kulit buah pisang kepok yang matang secara alami, 3 kg gula merah kelapa serta 1 liter air sumur.
43 b. Kulit buah pisang kepok tidak dicuci agar bakteri yang berada pada kulit buah pisang tidak hilang sehingga dapat mengalami proses dekomposisi. Lalu kulit buah pisang kepok dicincang menjadi 5 bagian dan dihancurkan dengan memblender kulit buah pisang kepok. c. Memasukkan kulit buah pisang kepok yang sudah diblender kedalam ember bertutup dengan volume ember 5 liter. Lalu mencampurkan kulit buah pisang yang sudah diblender dengan 3 kg gula merah kelapa yang sebelumnya sudah dicincang menggunakan pisau dan 1 liter air sumur, kemudian diaduk sampai semua bahan tercampur. d. Menutup rapat ember, kemudian meletakkan ember ditempat yang terhindar dari semut. Biarkan selama 7 hari. Setelah 7 hari campuran ini dipisahkan antara yang padat dengan yang cair menggunakan saringan santan. Bagian yang padat dapat digunakan sebagai kompos dan bagian yang cair merupakan pupuk organik cair yang siap digunakan. 2. Tahap persiapan a. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian. b. Membuat media tanam yang akan digunakan dengan cara mengisi polybag dengan tanah yang berasal dari area peternakan di daerah Pesawaran sebanyak 2 kg per polybag. Volume polybag yang digunakan adalah 4 kg.
44 c. Memasukkan media tanah sebanyak 2 kg kedalam polybag yang sudah tersedia. d. Pemberian label keterangan pada tiap polybag, agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan data. e. Melakukan pengacakan ke-24 polybag dan penataan sesuai desain yang telah dipilih. 5. Pelaksanaan Penelitian a. Penanaman bibit sawi 30 benih sawi disemaikan di dalam nampan persegi empat yang sudah diberi tanah dari area peternakan sebanyak 2 kg. Lalu setelah tumbuh tunas dan berusia 7 hari dipilih 24 bibit tanaman sawi untuk kemudian ditanam di polybag yang merupakan petak percobaan yang akan di amati. b. Penentuan pola tanam Pola tanam yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam satu polybag yang merupakan petak percobaan terdiri dari 1 bibit tanaman sawi yang sebelumnya telah disemai dan berumur 1 minggu. c. Penanaman Setelah 30 bibit tanaman sawi sudah disemai dan berumur 1 minggu dipilih lah 24 bibit sawi untuk ditanam pada 24 polybag yang masing-masing polybag berisi 1 bibit tanaman sawi yang merupakan petak percobaan yang akan di amati.
45 d. Penyiraman, setelah bibit sawi berusia 1 minggu dan dipindah kedalam polybag yang merupakan petak percobaan, barulah diberi pupuk organik cair kulit buah pisang kepok sesuai dengan perlakuan. Untuk P0 tidak diberi pupuk organik cair kulit buah pisang kepok sebagai tanaman kontrol, P1 diberi pupuk organik cair kuli buah pisang kepok sebanyak 20 ml, P2 sebanyak 40 ml dan P3 sebanyak 60 ml. Penyiraman tanaman sawi dengan menggunakan air sumur dilakukan setiap satu hari sekali pada sore hari sebanyak 100 ml untuk setiap petak pecobaan. Dan setiap satu minggu sekali di lakukan penyiraman menggunakan pupuk organik cair kulit buah pisang kepok pada sore hari. 6. Pengambilan Data Pengambilan data untuk tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), serta luas permukaan daun (cm²) diamati setiap satu minggu sekali diawali satu minggu setelah penyemaian. a) Untuk tinggi tanaman diukur menggunakan benang terlebih dahulu sebelum menggunakan penggaris. Hal ini bertujuan agar tanaman yang memiliki batang yang berlekuk dapat mudah diukur. Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang diatas permukaan tanah hingga titik tumbuh batang. Pengukuran dilakukan pada 2, 3, 4, dan 5 minggu setelah tanam. Adapun tabel pengamatannya dapat dilihat pada Tabel 4.
46 Tabel 4. Tinggi Tanaman Sawi Yang Diberi Pupuk Organik Cair Kulit Buah Pisang Kepok Minggu ke Perlakuan Ulangan Ke Jmlah Tinggi Tnmn 1 2 3 4 5 6 P0 P1 P2 P3 Jumlah Umum Rataan Umum Rataan Tnggi Tnmn b) Untuk jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung banyaknya daun yang telah terbuka sempurna setelah tanaman berumur 2, 3, 4, dan 5 minggu setelah tanam. Adapun tabel pengamatannya dapat dilihat dari Tabel 5. Tabel 5. Jumlah Daun Sawi Yang Diberi Pupuk Organik Cair Kulit Buah Pisang Kepok Minggu ke Perlakuan Ulangan Ke Jmlah Daun Rataan Daun 1 2 3 4 5 6 P0 P1 P2 P3 Jumlah Umum Rataan Umum c) Sedangkan untuk luas permukaan daun dihitung dengan cara mengukur panjang daun dan lebar daun. Untuk panjang daun diukur dari pangkal daun sampai ujung daun menggunakan penggaris. Sedangkan untuk lebar daun
47 diukur dari bagian ibu tulang daun. Adapun tabel pengamatan untuk luas permukaan daun dapat dilihat dari Tabel 6. Tabel 6. Luas Permukaan Daun Sawi Yang Diberi Pupuk Organik Cair Kulit Buah Pisang Kepok Minggu ke Perlakuan Ulangan Ke Jmlh Luas Daun Rataan Luas Daun 1 2 3 4 5 6 P0 P1 P2 P3 Jumlah Umum Rataan Umum G. Analisis Data 1. Uji Normalitas Data Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan dalam penelitian ini menggunakan analisis SPSS dengan uji Kolmogorov Smirnov. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang di observasi) dengan distribusi teoritis tertentu (normal). Jadi hipotesis statistiknya adalah bahwa distribusi frekuensi harapan (teoritis). Dasar pengambilaan keputusan jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima atau normal dan jika probabilitas < 0,05 maka Ho di tolak atau tidak normal. 2. Uji Homogenitas Varian Menguji homogenitas varians secara manual dapat dilakukan dengan uji Bartlet s, yang pada program SPSS digunakan levence statistic. Uji
48 Bartlet s didasarkan pada perhitungan nilai kali kuadrat (corrected chi square) dengan rumus sebagai berikut Dimana: X : data individual dalam setiap kelompok N : jumlah data dalam setiap kelompok K : jumlah kelompok yang diperbandingkan df : derajat bebas untuk setiap kelompok (N = 1) Selanjutnya x² hit dibandingkan dengan x² tabel sesuai dengan df-nya. Jika nilai x² hit < x² tabel pada 0,05 level probabilitas, maka kelompok data yang diperbandingkan homogen, maka untuk pengujian hipotesis digunakan anava. Setelah data diperoleh, kemudian dianalisis dengan Metode Analisis Varian (ANAVA) untuk data percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan banyaknya ulangan yang sama sebagai berikut : Tabel 7. Analisis Varians (ANAVA) dari RAL 1% Sumber : Kwancahi dan Gomez (1995: 32)
49 Keterangan : SK : Sumber keragaman Db : Derajat bebas T : Banyaknya perlakuan R : Banyaknya ulangan JK : Jumlah kuadrat JKP : Jumlah kuadrat perlakuan JKG : Jumlah kuadrat galat KT : Kuadrat tengah KTP : Kuadrat tengah perlakuan KTG : Kuadrat tengah galat Jika hasil Analisis Ragam signifikan maka dilakukan uji lanjut dengan BNT (Kwancahi, 1995: 31-32). H. Pengujian Lembar Kerja Siswa (LKS) Setelah diperoleh hasil pengamatan pada pengaruh penggunaan pupuk organik cair dari limbah kulit buah pisang kepok terhadap pertumbuhan tanaman sawi kemudian membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) materi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selanjutnya dilakukan uji ahli terhadap kontruksi isi dan validitas LKS tersebut. Untuk memperoleh nilai kelayakan isi menggunakan rumus sebagai berikut: Kelayakan LKS = Total skor komponen validator Jumlah penguji Nilai rata-rata LKS yang diperoleh diuji kriteria kelayakannya dengan menggunakan acuan pada Tabel 8. Tabel 8. Kriteria penilaian kelayakan LKS Nilai Jawaban pada LKS Interpretasi 1,00-1,75 Sangat tidak layak 1,76-2,50 Tidak layak 2,51-3,25 Layak 3,26-4 Sangat layak Sumber: Rohmad, Purwadi dan Sriyanto (2013: 3).
50 LKS yang telah diuji kelayakan isi oleh dosen pendidikan biologi Universitas Lampung dan Guru SMA N 2 Gedong Tataan dapat diaplikasikan pada kelas XII IPA SMA Negeri 2 Geong Tataan. I. Hipotesis Statistik Adapun hipoesis statistik dari penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 = tidak ada pengaruh yang signifikan pemberian pupuk organik cair kulit buah pisang kepok terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L.). H1 = adanya pengaruh yang signifikan pemberian pupk organik cair kulit buah pisang kepok terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L). Rumus Hipotesis Statistik: H0 = μ1 μ2 μ3 μ4 H1 = μ1 μn Kreteria jika pengujian hipotesis statistik: Jika F hitung <F tabel maka perbedaan yang diamati tidak signifikan, berarti H0 diterima, H1 ditolak. Jika F hitung >F tabel maka perbedaan yang diamati signifikan, berarti H0 ditolak, H1 diterima (Hartanto, 2005: 10).