BAB III. KONFIGURASI MSC DAN MSS PT. INDOSAT, Tbk.

dokumen-dokumen yang mirip
Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

BAB III LANDASAN TEORI

Oleh : Budi Nugroho ( L2F )

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

TUGAS AKHIR ANALISA MESSAGE ISUP TRUNK INTERKONEKSI INDOSAT-TELKOM PASKA MIGRASI GATEWAY INTERKONEKSI PSTN TELKOM SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI

Arsitektur Jaringan GSM. Pertemuan XIII

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI GSM. Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend

BAB II LANDASAN TEORI

DASAR TEORI. Merupakan jaringan packet-switched yang ditumpangkan (overlaid) ke jaringan

BAB II TEORI DASAR 2.1 GLOBAL SISTEM FOR MOBILE (GSM)


BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

ANALISIS PENGARUH KAPASITAS LOCATION AREA CODE TERHADAP PERFORMANSI PADA JARINGAN 3G Cornelis Yulius Ganwarin, [1] Rendy Munadi [2], Asep Mulyana [3]

DAFTAR ISTILAH. sistem seluler. Bit Error Rate (BER) : peluang besarnnya bit salah yang mungkin terjadi selama proses pengiriman data

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

Makalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS MASALAH

OCHAN FRIMA SUGARA PURBA NIM :

ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR

Makalah Seminar Kerja Praktek. SHORT MESSAGE SERVICE CENTER ( SMSC ) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM ( NSS ) PT. INDOSAT, Tbk.

MOBILITY MANAGEMENT DALAM SISTIM NIRKABEL BERGERAK

: RANCANG BANGUN SIMULASI ENKRIPSI PADA KOMUNIKASI GSM

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PERFORMANCE PT. INDOSAT,

TUGAS AKHIR PENGARUH KAPASITAS LOCATIONS AREA CODE (LAC) PADA KUALITAS CSSR YANG DIAMATI DI MSS PADA JARINGAN KOMUNIKASI BERGERAK GENERASI KE 3(3G)

Penerapan Kriptografi dalam Sistem Keamanan SMS Banking

Universal Mobile Telecommunication System

Oleh : Slamet Joyo Mulyono ( L2F )

TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI JARINGAN BTS GSM/DCS NOKIA DI SEKITAR AREA UNIVERSITAS MERCU BUANA

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA SWITCHING MENGGUNAKAN MOBILE SOFTSWITCH. Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan dalam menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Kualitas Sinyal GSM di Kecamatan Syiah Kuala Menggunakan Nokia Network Monitor

PEMANFAATAN PONSEL SEBAGAI PERANGKAT MONITORING JARINGAN GSM BERBASIS PERSONAL KOMPUTER

ANALISIS KUALITAS PANGGILAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN. GSM PT. INDOSAT, Tbk

GSM Attack (IMSI Catch and Fake SMS) Arif Wicaksono & Tri Sumarno

PENGANTAR TELEKOMUNIKASI

Kajian Teknologi Layanan Free-Repply-SMS

KAJIAN TEKNOLOGI LAYANAN FREE-REPPLY-SMS

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 288/DIRJEN/2004 TENTANG

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STATISTIC AND TRAFFIC MEASUREMENT SUBSYSTEM (STS) ON APG43 MSC-S BLADE CLUSTER PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT TBK SEMARANG

TEKNOLOGI SELULER ( GSM )

BAB II LANDASAN TEORI

SIGNALLING. Ade Nurhayati, ST, MT

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

PENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina

PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER

PERANGKAT SGSN R7 ( SERVING GPRS SUPPORTING NODE

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

BAB II SISTEM KOMUNIASI BERGERAK. internasional roaming.. Dengan GSM satelit roaming, pelayanan juga dapat

Kata kunci : GSM (Global System Mobile), KPI, CDR, seluler

Bab 9. Circuit Switching

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Subsistem base transceiver station (BTS)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIGNALING. (CAS dan CCS7 Lihat Software) Oleh : Suherman, ST.

BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah


BAB II LANDASAN TEORI

B A B III 3G DIRECT TUNNEL ( 3GDT)

TUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN BASEBAND HOPPING PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER GSM DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PANGGILAN

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA. diimplementasikan pada jaringan telekomunikasi di Indonesia. Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. jaringan. Masing-masing subsistem jaringan ini yaitu : GSM merupakan salah satu standar sistem selular digital.

Pengaruh Pilot Pollution terhadap Performansi

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN PERTUMBUHAN PELANGGAN SELULER DI INDONESIA

OPTIMASI BEBAN MSC DENGAN MENGAPLIKASIKAN 3GPP TS SKRIPSI

BAB I PROTOKOL KOMUNIKASI

STUDI ANALISA PERFORMANSI PACKET DATA PROTOCOL PADA JARINGAN GENERAL PACKET RADIO SERVICE

PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN KOMUNIKASI SEKTOR INDUSTRI DENGAN INTELLIGENT NETWORK SEBAGAI UPAYA PERLUASAN DAERAH PEMASARAN

Sistem Komunikasi Modern Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG E: DEFINISI DAN INTERPRETASI

BAB II LANDASAN TEORI

1.2 Arsitektur Jaringan GSM

ANALISIS MEKANISME REHOMING DAN REPARENTING PADA JARINGAN KOMUNIKASI SELULER GSM

MODUL-10 Global System for Mobile Communication (GSM)

BAB II TEKNOLOGI SELULER GSM. (Frequency Division Multiple Access), metode TDMA (Time Division Multiple

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 KONSEP DAN TEKNOLOGI SELULAR

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PERFORMANSI PENGIRIMAN SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) UNTUK PELANGGAN PRABAYAR PADA JARINGAN GSM PT INDOSAT

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Wahana Komputer (2005 : 7) Short Message Service yang lebih

SCHEME OF SMS GATEWAY FOR INFORMATION ON OUTPATIENT TREATMENT AT RSUD Dr M. ZEIN PAINAN SUPPORTED BY THE PROGRAMMING LANGUAGE PHP & MYSQL

Implementasi Short Message Service pada Jaringan GSM Menggunakan OpenBTS v 5.0

UNIVERSITAS INDONESIA. ANALISIS DIMENSIONING TRAFIK MSS (Studi Kasus pada MSS SEMARANG 2 PT Telkomsel Regional Jawa Tengah) TESIS

AUTOMATIC METER READING (AMR) MENGGUNAKAN JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE (GSM) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS KINERJA NODE CIRCUIT SWITCHED PADA JARINGAN CORE WCDMA (KASUS PT X DI AREA JAWA BARAT) SKRIPSI

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version -

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

Transkripsi:

17 BAB III KONFIGURASI MSC DAN MSS PT. INDOSAT, Tbk. 3.1. Definisi MSC ( Mobile Switching Center ) Secara umum, fungsi MSC adalah mengontrol panggilan dari dan menuju sistem telepon maupun data yang lain. Selain itu MSC juga menjalankan fungsi lainnya seperti : fungsi gerbang toll, interface jaringan, common channel signaling, dll. Gambar berikut merupakan gambaran konfigurasi umum jaringan CORE PT. Indosat, Tbk. Gambar 3.1 Arsitektur Jaringan CORE PT. Indosat,Tbk Berdasarkan fungsi, MSC terdiri dari beberapa bagian fungsi yaitu: a. Gateway MSC (GMSC) Gateway adalah titik pertemuan yang menghubungkan dua jaringan (networks). Gateway sering diletakkan bersama dalam MSC. Tipe yang disetup ini selanjutnya disebut Gateway-MSC (GMSC). Semua MSC dalam jaringan dapat berfungsi sebagai gerbang. 17

18 b. Visitor Location Register (VLR) VLR merupakan database yang memiliki informasi pelanggan sementara yang diperlukan oleh MSC untuk melayani pelanggan yang berkunjung dari area lain. VLR selalu berintegrasi dengan MSC. Ketika sebuah MS berkunjung ke sebuah MSC area yang baru, VLR akan terkoneksi ke MSC dan MSC akan meminta data tentang MS tersebut dari HLR tempat MS teregistrasi. Selanjutnya, jika MS membangun hubungan, VLR akan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk call set-up tanpa harus berkoordinasi dengan HLR setiap waktu. VLR HLR MSC BSC S Gambar 3.2 Arsitektur Jaringan CORE c. Signalling Transfer Point (STP) STP berfungsi untuk memproses semua signalling dalam hal ini signalling SS7 yang merupakan basis signalling yang dipakai dalam teknologi GSM dan WCDMA. Adapun fungsi signalling yang di proses adalah mulai dari Message Transfer Part ( MTP ) Level 1 sampai dengan level SCCP. Gambar berikut merupakan fungsi signalling yang diproses oleh STP.

19 Gambar 3.3 Arsitektur Signalling SS7 d. GSM Service Switching Function ( GSMSSF ) GSMSSF merupakan salah satu fungsi yang ada di dalam MSC yang berfungsi sebagai interface antara MSC dan GSM Service Control Function ( GSMSCF ) yang terintegrasi didalam System Control Part ( SCP ) yang berfungsi untuk melakukan realtime signalling charging bagi pelangga Pra bayar. Gambar berikut menunjukkan konfigurasi antara GSMSSF dan GSMSCF beserta signalling yang dipakai dalam berkomunikasi antara keduanya.

20 Gambar 3.4 Konfigurasi GSMSCF dan GSM SSF 3.2. Arsitektur MSC Pada saat sekarang ini PT. Indosat, Tbk dalam melayani pelanggannya menerapkan dua tipe arsitektur MSC. Dimana kedua arsitektur tersebut saling bersinergi satu sama lain didalam sistem CORE PT. Indosat, Tbk. Adapun Arsitektur MSC yang dimaksud adalah : Arsitektur MSC Monolitik Arsitektur MSC Split Kedua arsitektur MSC tersebut secara garis besar mempunyai fungsi yang sama, hanya pada arsitektur MSC split terdapat pemisahan funsi secara fisik. Selain itu pada MSC Split mempunyai kapasitas yang lebih besar dalam melayani pelanggan. Berikut adalah gambar konfigurasi yang menunjukkan integritas antara arsitektur MSC monolitik dan arsitektur MSC split.

21 Gambar 3.5 Konfigurasi Combine GSM dan WCDMA 3.2.1 Aritektur MSC Monolitik Pada Arsitektur MSC monolitik, semua fungsi dari pemrosesan panggilan, fungsi interkoneksi, fungsi announcement terintegrasi didalam satu perangkat. Pemisahan fungsi hanya dilakukan secara software dan tidak secara fisik. Seperti telah disebutkan diatas, secara umum fungsi dari MSC dibagi dalam beberapa fungsi sebagai berikut: a. Fungsi VLR ( Visitor Location Register ) Pada fungsi ini, VLR harus mampu melakukan semua proses yang berkaitan dengan semua aktifitas pelanggan yang terdiri dari: 1. Auc ( Authentication ) Authentication adalah proses pertama kali yang dilakukan oleh pelanggan padaa saat akan didaftarkan didalam coverage suatu VLR. Dalam proses Auc ini, dilakukan proses pembongkaran beberapa kode-kode yang ada pada SIM ( Subscriber Infomation Module ) card oleh VLR dengan menggunakan metode dan kode-kode tertentu.

22 2. Location Update. Location Update adalah suatu proses permintaan suatu subscriber untuk dapat didaftarkan dan di layani oleh suatu VLR. Dalam proses ini, salah satu yang dilakukan oleh VLR adalah melakukan IMSI ( International Mobile Subscriber Identity ) Analysis. Proses IMSI Analysis ini dilakukan VLR untuk meroutingkan ke arah HLR ( Home Location Register ) dimana subscriber tersebut terdaftar. 3. Mobile Subscriber Category dan Service Category Pada proses ini, VLR pada dasaranya mengcopy semua data mengenai informasi pelanggan yang terdaftar di HLR, dari MS category dan semua layanan atau aktifitas pelanggan di VLR tersebut. Layanan tersebut dapat berupa layanan Voice, SMS dan juga Data. 4. Alokasi MSRN ( Mobile Serial Roaming Number ) Alokasi dan menyediakan MSRN akan dilakukan oleh VLR pada saat pelanggan yang ada di VLR tersebut melakukan aktifitasn MTC ( Mobile Terminating Call ). MSRN ini diberikan pada saat HLR mengirimkan pesan signaling PRN ( Provide Roaming Number ). b. Fungsi VMSC ( Visitor Mobile Switching Center ) Pada fungsi ini, VMSC harus mampu melakukan semua proses yang berkaitan dengan semua aktifitas yang terdiri dari: 1. Mengontrol BSC ( Base Station Control ) Dalam proses ini, VMSC melakukan fungsi control yang berkaitan dengan Air Interface, seperti Paging timer, paging LAC ( Location Area Code ), Cell Identity dll. 2. Mengontrol Proses Panggilan Proses Panggilan yang dimaksud adalah, VMSC harus mampu melayani dan memproses pelanggan yang akan melakukan berbagai aktifitas

23 panggilan, baik itu dimulai dari Call Set up yang bersifat Voice ataupun data, Digit analysis, Routing Analysis, GT ( Global Title ) Analysis serta proses SMS. 3. MSC Handover MSC Handover adalah salah satu fungsi yang harus dilakukan oleh suatu VMSC apabila pelanggan tersebut akan keluar dari suatu coverage VLR ke VLR lainnya yang bersinggungan secara coverage. Dalam hal ini VMSC harus berkomunikasi dengan VMSC lainnya untuk berkoordinasi pada saat kapan pelanggan tersebut akan di handover dan memberikan informasi yang diperlukan VMSC terdekatnya mengenai aktifitas pelanggan yang di handover tersebut. 4. Melayani Suplementary Service. Suplematary Service adalah suatu layanan pendukung yang dilakukan pelanggan. Dalam hal ini VMSC harus mampu menterjemahkan dan memproses Suplementary tersebut seperti, Call Forwarding, Call Blocking yang dapat dilakukan dan di set oleh pelanggan sendiri serta layanan USSD ( Unstructure Supplementary Service Data ) yang kesemuanya akan diteruskan oleh VMSC ke arah HLR. 5. Memproses CDR ( Call Data Record ) CDR adalah semua data transaksi yang dilakukan oleh pelanggan. Transaksi yang dimaksud meliputi, transaksi panggilan dan SMS. Perekaman CDR ini dilakukan VMSC sebagai dasar bagi operator untuk menagih ke pelanggan mengenai semua transaksi yang dilakukan pelanggan tersebut selama dilayani oleh VMSC tersebut. Selain itu, data CDR ini juga dapat digunakan sebagai bahan kalkulasi untuk data statistik yang berguna bagi operator sebagai tolok ukur kondisi VMSC sekarang dan untuk pengembangan kedepan.

24 c. Fungsi GMSC ( Gateway Mobile Switching Center ) GMSC berfungsi sebagai titik interkoneksi secara fisikal antara suatu MSC dengan perangkat lainnya. Di dalam GMSC ini terdapat alokasi koneksi E1 dan Signalling yang terhubung dengan perangkat lainnya. Selain itu, didalam GMSC ini juga terdapat fungsi Announcement serta fungsi DTMF ( Dual Tome Multy Frequency ). d. Fungsi STP ( Signalling Transfer Point ) MSC juga dapat berfungsi sebagai STP, walaupun fungsi ini jarang di pergunakan didalam suatu jaringan GSM yang komplek. Karena biasanya pada suatu jaringan yang komplek, STP difungsikan pada suatu perangkat tertentu. Fungsi STP yang dimaksud adalah, MSC tersebut harus dapat melakukan signalling analysis dan GT analysis guna di teruskan ke perangkat lain yang di tuju sesuai dengan permintaan dari perangkat lainnya. 3.2.2 Aritektur MSC Split Seperti yang di dijelaskan pada point sebeleumnya, pada arsitektur MSC Split mempunyai fungi yang sama dengan arsitektur MSC Monolitik. Arsitektur MSC Split adalah pengembangan teknologi dari MSC Monolitik, dimana antara fungsi kontrol dan fungsi bearer dipisahkan mejadi dua perangkat terpisah. Pada arsitektur MSC Split, fungsi kontrol di lakukan oleh MSS ( MSC Server ) dan fungsi bearer dilakukan oleh MGw ( Media Gateway ). Pemisahan fungsi ini diperuntukkan agar MSS sebagai fungsi kontrol dapat melakukan proses aktifitas pelanggan mejadi lebih besar dan lebih banyak, sedangkan MGw dapat melakukan interkoneksi tidak hanya dalam level E1 ( 32 Time Slot ) namun dapat melayani interkoneksi dalam level ATM dan IP. Dalam interkoneksi ATM dan IP, alokasi circuit yang didapat akan lebih banyak dan lebih besar. Berikut adalah gambar dari konfigurasi Arsitektur MSC Split.

25 Gambar 3.6 Konfigurasi Layer GSM dan WCDMA Selain itu, arsitektur MSC Split ini dipersiapkan untuk jaringan CORE yang berbasis WCDMA. 3.2.2.1 Fungsi MSS ( MSC Server ) Seperti telah disebutkan diatas, secara umum fungsi dari MSS hampir sama dengan fungsi MSC Monolitik berfungsi sebagai: a. Fungsi VLR ( Visitor Location Register ) Pada fungsi ini, VLR harus mampu melakukan semua proses yang berkaitan dengan semua aktifitas pelanggan yang terdiri dari: 1. Auc ( Authentication ) Authentication adalah proses pertama kali yang dilakukan oleh pelanggan padaa saat akan didaftarkan didalam coverage suatu VLR. Dalam proses Auc ini, dilakukan proses pembongkaran beberapa kode-kode yang ada pada SIM ( Subscriber Infomation Module ) card oleh VLR dengan menggunakan metode dan kode-kode tertentu.

26 2. Location Update. Location Update adalah suatu proses permintaan suatu subscriber untuk dapat didaftarkan dan di layani oleh suatu VLR. Dalam proses ini, salah satu yang dilakukan oleh VLR adalah melakukan IMSI ( International Mobile Subscriber Identity ) Analysis. Proses IMSI Analysis ini dilakukan VLR untuk meroutingkan ke arah HLR ( Home Location Register ) dimana subscriber tersebut terdaftar. 3. Mobile Subscriber Category dan Service Category Pada proses ini, VLR pada dasaranya mengcopy semua data mengenai informasi pelanggan yang terdaftar di HLR, dari MS category dan semua layanan atau aktifitas pelanggan di VLR tersebut. Layanan tersebut dapat berupa layanan Voice, SMS dan juga Data. 4. Alokasi MSRN ( Mobile Serial Roaming Number ) Alokasi dan menyediakan MSRN akan dilakukan oleh VLR pada saat pelanggan yang ada di VLR tersebut melakukan aktifitasn MTC ( Mobile Terminating Call ). MSRN ini diberikan pada saat HLR mengirimkan pesan signaling PRN ( Provide Roaming Number ). b. Fungsi VMSC ( Visitor Mobile Switching Center ) Pada fungsi ini, VMSC harus mampu melakukan semua proses yang berkaitan dengan semua aktifitas yang terdiri dari: 1. Mengontrol BSC ( Base Station Control ) dan RNC ( Radio Network Control ) Dalam proses ini, VMSC melakukan fungsi control yang berkaitan dengan Air Interface, seperti Paging timer, paging LAC ( Location Area Code ), Cell Identity dll.

27 2. Mengontrol Proses Panggilan Proses Panggilan yang dimaksud adalah, VMSC harus mampu melayani dan memproses pelanggan yang akan melakukan berbagai aktifitas panggilan, baik itu dimulai dari Call Set up yang bersifat Voice ataupun data, Digit analysis, Routing Analysis, GT ( Global Title ) Analysis serta proses SMS. 3. MSC Handover MSC Handover adalah salah satu fungsi yang harus dilakukan oleh suatu VMSC apabila pelanggan tersebut akan keluar dari suatu coverage VLR ke VLR lainnya yang bersinggungan secara coverage. Dalam hal ini VMSC harus berkomunikasi dengan VMSC lainnya untuk berkoordinasi pada saat kapan pelanggan tersebut akan di handover dan memberikan informasi yang diperlukan VMSC terdekatnya mengenai aktifitas pelanggan yang di handover tersebut. 4. Melayani Suplementary Service. Suplematary Service adalah suatu layanan pendukung yang dilakukan pelanggan. Dalam hal ini VMSC harus mampu menterjemahkan dan memproses Suplementary tersebut seperti, Call Forwarding, Call Blocking yang dapat dilakukan dan di set oleh pelanggan sendiri serta layanan USSD ( Unstructure Supplementary Service Data ) yang kesemuanya akan diteruskan oleh VMSC ke arah HLR. 5. Memproses CDR ( Call Data Record ) CDR adalah semua data transaksi yang dilakukan oleh pelanggan. Transaksi yang dimaksud meliputi, transaksi panggilan dan SMS. Perekaman CDR ini dilakukan VMSC sebagai dasar bagi operator untuk menagih ke pelanggan mengenai semua transaksi yang dilakukan pelanggan tersebut selama dilayani oleh VMSC tersebut. Selain itu, data CDR ini juga dapat digunakan sebagai bahan kalkulasi untuk data statistik

28 yang berguna bagi operator sebagai tolok ukur kondisi VMSC sekarang dan untuk pengembangan kedepan. c. Fungsi STP ( Signalling Transfer Point ) MSC juga dapat berfungsi sebagai STP, walaupun fungsi ini jarang di pergunakan didalam suatu jaringan GSM yang komplek. Karena biasanya pada suatu jaringan yang komplek, STP difungsikan pada suatu perangkat tertentu. Fungsi STP yang dimaksud adalah, MSC tersebut harus dapat melakukan signalling analysis dan GT analysis guna di teruskan ke perangkat lain yang di tuju sesuai dengan permintaan dari perangkat lainnya. 3.2.2.2 Fungsi MGw ( Media Gateway ) GMSC berfungsi sebagai titik interkoneksi secara fisikal antara suatu MSC dengan perangkat lainnya. Di dalam GMSC ini terdapat alokasi koneksi E1 dan Signalling yang terhubung dengan perangkat lainnya. Selain itu, didalam GMSC ini juga terdapat fungsi Announcement serta fungsi DTMF ( Dual Tome Multy Frequency ). Pada arsitektur MSC Split, MGw ( Media Gateway ) mempunyai beberapa fungsi yaitu: 1. Fungsi titik Terminasi Dalam hal ini MGw merupakan tempat terminasi fisik voice yang berbasis, E1, ATM dan IP ke semua perangkat lain. Selain itu merupakan tempat terminasi signalling yang berbasis TDM dan HSL. 2. Fungsi Announcement Dalam arsitektur MSC split ini, semua announcemnet yang secara fisik tergabung didalam MSC monolitik dipisahkan dan diletakkan di MGw. 3.3 Pengertian Area Pool Seiring dengan tingkat pertumbuhan pelanggan yang secara otomatis akan berdampak pada peningkatan trafik, menuntut penyedia jasa seluler khususnya

29 GSM/WCDMA untuk meningkatkan kemampuan dan meningkatkan kapasitas MSC nya. Pool area adalah suatu area yang dilayani oleh sejumlah MSC yang terhubung dengan sejumlah BSC/RNC didalam area pool tersebut. Pada saat diperlukan penambahan kapasitas, penambahan MSC dapat dilakukan secara langsung tanpa harus merubah konfigurasi jaringan yang sudah ada seperti melakukan pemindahan sejumlah Radio Resources dari MSC yang sudah ada ke MSC yang baru di dalam suatu area pool. Dengan demikian maka dapat dihindari adanya gangguan pada layanan yang di layani oleh suatu area pool. Dalam penerapan Teknologi MSC in Pool, ada beberapa perangkat yang terlibat didalamnya, yaitu: 1. MSC/MGW 2. MSC Server Teknologi MSC in Pool diterapkan sesuai dengan rekomendasi 3GPP ( TS23.236) yang berisikan tentang hal koneksi antara beberapa perangkat RAN yang dihubungkan dengan beberapa perangkat MSC didalam suatu area tertentu. 3.4 Konsep Dasar MSC IN Pool 3.4.1 Anchor MSC Anchor MSC adalah MSC dimana semua proses panggilan berasal. 3.4.2 MSC POOL MSC POOL meruapakan sekumpulan beberapa MSC yang melayani distribusi trafik secara bersama-sama didalam suatu POOL. BSC/RNC yang ada didalam suatu area POOL akan dikoneksikan kesemua MSC-MSC yang ada di dalam area POOL tersebut. Gambar berikut menunjukkan gambaran konfigurasi umum dari beberapa MSC dan beberapa BSC/RNC didalam suatu area POOL.

30 Gambar 3.7 Konfigurasi MSC IN POOL Gambar dibawah ini merupakan gambaran tentang Penerapan Teknologi MSC in Pool pada dua Location Area. Gambar 3.8 Konfigurasi MSC IN POOL 2 Area

31 Semua MSC-MSC yang terdapat didalam suatu area Pool, harus dihubungkan dengan BSC/RNC melaluli link-link yang sudah di buat untuk menghubungkan mereka. 3.4.3 Fungsi Cooperating VLR Lanjutan Melalui fungsi Cooperating VLR ini memungkinkan MSC membuat setiap LA di di lebih dari satu co-operating VLR Address. Fungsi Cooperating VLR lanjutan ini adalah suatu fungsi yang memungkinkan MSC dapat berkomunikasi dengan MSC lainnya tanpa harus melalui Proxy MSC. Proxy MSC adalah MSC yang mempunyai kemampuan untuk melakukan proxy. 3.4.4 Global Core Network Id Global Core Nework Id digunakan dalam persinyalan di level Gs-Interface ( BSSAP Protocol ) dan Iu-Interface untuk menginformasikan tentang Core Network Id didalam radio access network. 3.4.5 Gs-Interface Gs-Interface merupakan signalling interface antara MSC dan SGSN 3.4.6 Media Gateway 3.4.6.1 AXE10 Media Gateway AXE10 Mediagateway adalah Media gateway yang tergabung dengan MSC Server AXE10. 3.4.6.2 Remote Media Gateway Remote Media Gateway adalah Media Gateway yang berdiri sendiri dan terpisah dari MSC Server. Remote Media Gateway ini dikontrol oleh MSC Server melalui GCP. Remote Media Gateway ini lebih berfungsi pada level User Plane dan sebagai media conversi dengan perangkat yang terhubung dengannya. Media gateway ini terdiri dari protocol control bearer dan sebagai tempat terminasi dengan perangkat lainnya

32 yang akan berkomunikasi dengan MSC Server yang terhubung dengan Media Gateway ini. 3.4.7 Kelompok MSC Neighbouring Kelompok MSC Neighbouring ini terdiri atas maksimum 16 MSC dalam suatu kelompok. Pengelompokan MSC neighbouring ini diperlukan untuk pendistribusian trafik secara merata diantara MSC didalam suatu kelompok MSC neighbouring. Melalui kelompok MSC neighboring ini memungkinkan pula untuk melakukan pendistribusian trafik intra MSC-Handover diantara MSC yag tergabung dalam suatu kelompok MSC neighbouring. Gambar berikut menunjukkan pendistribusian trafik antar MSC didalam suatu kelompok MSC Neighbouring. Gambar 3.9 Konfigurasi Neighbouring MSC IN POOL 3.4.8 Non Anchor MSC Non Anchor MSC merupakan MSC yang melakukan relokasi handover 3.4.9 Pool Area MSC Pool Area merupakan sekumpulan dari area yang di cakup oleh BSC atau RNC yang terhubung dengan satu atau beberapa MSC yang secara bersamaan

33 membagi beban trafiknya didalam pool area tersebut. Suatu MSC Pool Area adalah sebuah area dimana MS dapat melakukan roaming tanpa harus mengganti MSC yang melayaninya. Semua MSC didalam suatu pool area bertanggung jawab dalam hal melayani semua MS yang sedang berada didalam area pool tersebut. Gambar berikut menunjukkan MS yang dilayani dalam beberapa pool area. Gambar 3.10 Konfigurasi MSC IN POOL 5 Area 3.5 Penerapan Teknologi MSC in Pool Untuk memaksimalkan jaringan MSC yang ada serta untuk meningkatkan performansi MSC sehingga menjadi lebih handal, maka PT. Indosat, Tbk memandang perlu untuk menerapkan Teknologi MSC in Pool didalam jaringan selulernya.