BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan konstruksi adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembangunan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. Jasa konstruksi adalah sektor industri yang akan terus berkembang selama

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang digunakan sebagai kantor atau pabrik, peralatan, kendaraan dan lainlain.

Pendapatan Kontrak Konstruksi PSAK 34. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia kebutuhan manusia. Indonesia merupakan negara maritim yang

BAB II LANDASAN TEORI. tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

NAMA : MELISA MARIA NPM : JURUSAN : AKUNTANSI PEMBIMBING : NOVA ANGGRAINIE, SE., MMSI

BAB II LANDASAN TEORI. International Accounting Standards (IAS) / International Financial. Reporting Standards (IFRS)

I. PENDAHULUAN. hidup (going concern) melalui usahanya dalam mencari laba yang sebesarbesarnya

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

01 Pernyataan ini harus diterapkan pada akuntansi untuk kontrak konstruksi di dalam laporan keuangan kontraktor.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. daya alam yang bisa dimanfaatkan dan dijadikan usaha. Di negara kita ini, apapun

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 34 AKUNTANSI KONTRAK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. konsultan ahli tehnik. Pada usaha ini perusahaan melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH PSAK 34: KONTRAK KONSTRUKSI

BAB II LANDASAN TEORI

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

BAB IV PEMBAHASAN. revisi (1994) dengan PSAK 34 sesudah revisi (2010). Kedua, pembahasan dilanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. IFRS (International Financial Reporting Standards) telah menjadi pedoman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Kontrak Jangka Panjang (Konstruksi) penjualan terjadi (proses pengiriman) karena saat itu resiko penjualan dan

BAB II LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

AKUNTANSI KONSTRUKSI UNTUK PERUSAHAAN PROPERTY DAN DEVELOPER. Andriani Widiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

AKUNTANSI KONSTRUKSI UNTUK PERUSAHAAN PROPERTY DAN DEVELOPER. Andriani Widiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya laporan keuangan digunakan oleh perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan pada perusahaan di masing-masing negara juga berbeda.untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Makin tinggi perdapatan per kapita masyarakat, makin mampu

BAB I PENDAHULUAN. penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan harus sesuai dengan standarstandar

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian di Indonesia mengalami perubahan ke arah yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. guna mencapai tujuan perusahaan tersebut. Dalam operasional perusahaan,

BAB I. Setiap organisasi didirikan untuk mencapai tujuan tertentu. Pada umumnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perumnas Regional I merupakan salah satu perusahaan di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat untuk tetap bertahan dan berkembang di dalam kemajuan perekonomian yang

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi

I. PENDAHULUAN. masyarakat bawah. Sarana lembaga keuangan non bank yang mampu memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu negara yang terlibat dalam forum G-20 (Group of

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia penilaian sebagai salah satu disiplin ilmu mulai dikenal pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah :

BAB 1 PENDAHULUAN. (PSAK), yang semula mengacu pada United States Generally Accepted

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pertambangan dan energi, proses menemukan sumber daya alam

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Konstruksi Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada PT. Martimbang Utama Palembang

BAB I PENDAHULUAN. Adopsi IFRS diberbagai negara memiliki beberapa manfaat.

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN LABA-RUGI MENGGUNAKAN METODE PSAK DAN IFRS PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA.Tbk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mengambil keputusan baik secara internal maupun oleh pihak

Bab I. Pendahuluan. Pada tahun 2010 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengesahkan revisi

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

Oleh :Rr Indah Mustikawati PSAK 14 PERSEDIAAN IAS 2 - INVENTORIES

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang sudah dipercayakan melalui laporan keuangan. Informasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Proses konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membuat laporan keuangan yang dihasilkan menjadi tidak seragam.

BAB II LANDASAN TEORI. Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. tentang Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran. Sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan para pelaku

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA CV. SAFIRA PRASETYA, KABUPATEN BOJONEGORO) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan pengukuran berbasis nilai wajar didorong oleh perkembangan regulasi

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. perbankan Indonesia serta sejalan dengan upaya peningkatan

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik penerapan konvergensi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam bidang akuntansi. Melakukan adopsi International Financial

PENDAPATAN. PSAK 23 (revisi 2010) Hari 3 - Sesi 2

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang telah bergabung dengan International

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

Analisis Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi Pada CV. Samudera Konstruksi Palembang Berdasarkan PSAK No. 34

PENDAHULUAN. dalam satu periode (Kieso et al., 2011). Terdapat dua pendekatan untuk melaporkan

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai jumlah aset tetap yang cukup signifikan dalam laporan keuangannya, yaitu

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada akhir periode mempunyai kewajiban untuk

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena meningkatnya angka kelahiran di Indonesia sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memiliki kekayaan sumber

Laporan Keuangan: Neraca

EVALUASI AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN PERUSAHAAN KONTRAKTOR DI KOTA JAMBI

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

BAB 2 LANDASAN TEORI. Salah satu pertimbangan yang paling mendasar bagi pihak yang akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) mendefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI. atau menetapkan kewajiban bagi yang ingkar janji disertai sanksi untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Standar Akuntansi Keuangan sebagai suatu pedoman dalam penyusunan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan. intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas. Laporan keuangan

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURDI KABUPATEN SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN LABA RUGI MENGGUNAKAN IFRS/IAS 1 DENGAN PSAK NO 1 PADA PT.MUSTIKA RATU,TBK

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur industri asuransi,

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 34 (REVISI 2010) ATAS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI PT. TPHE

BAB I PENDAHULUAN. menindaklanjuti pertemuan di London tersebut Ikatan Akuntansi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang sangat penting bagi perusahaan komersial. Dalam kerangka

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan proses integrasi internasional yang dapat ditandai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan konstruksi adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembangunan dimana pekerjaan mereka secara umum adalah membangun, membuat, memperbaiki, atau memugar suatu bangunan atau barang yang tidak bergerak lainnya, baik untuk kepentingan sendiri ataupun kepentingan pihak lain, dengan atau tanpa perjanjian tertulis. Pekerjaan konstruksi ini atas kepentingan sendiri atau suruhan pihak lain dengan perjanjian tertulis, atau bisa disebut dengan Kontrak Konstruksi. Kontrak konstruksi berisikan tentang perjanjian antara pemberi kerja dengan kontraktor. Di dalam kontrak konstruksi terdapat semua aturan-aturan atau perjanjianperjanjian yang menjadi pedoman sampai kontrak kerja tersebut habis. Kontrak konstruksi meliputi, kontrak pemberian jasa yang berhubungan langsung dengan konstruksi aset, dan kontrak untuk penghancuran atau restorasi sebuah lingkungan maupun aset. Pendapatan kontrak terdiri dari nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak dan penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran intensif. Pendapatan kontrak diukur dengan nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam ketidakpastian yang bergantung pada hasil dari peristiwa di masa depan. Estimasi sering kali perlu direvisi sesuai dengan realisasi dan hilangnya ketidakpastian. Maka dari itu, jumlah pendapatan 1

kontrak dapat meningkat atau menurun dari satu periode ke periode berikutnya. Peningkatan atau penurunan dalam pendapatan kontrak dapat dipengaruhi oleh penyimpangan dalam pengerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran intensif. Jumlah pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun dari satu periode ke periode berikutnya. Misalnya, kontraktor dan klien menyetujui penyimpangan atau klaim, menyetujui pembayaran intensif karena adanya kenaikan biaya, denda karena keterlambatan penyelesaian kontrak. Perusahaan konstruksi memiliki perbedaan dibandingkan dengan perusahaanperusahaan yang lainnya, yaitu masa kerja atau operasinya yang membutuhkan waktu lebih dari satu periode akuntansi. Pengakuan pendapatan dari perusahaan konstruksi pun akan berbeda dengan perusahaan lainnya yang normal, perusahaan yang masa kerjanya selama kurang dari satu periode akuntansi. Permasalahan ini disebabkan karena waktu penyelesaian proyek tidak selalu jatuh tempo pada akhir periode, tergantung hasil dari perjanjian atau yang tercantum didalam kontrak konstruksi yang telah disetujui. Metode pengakuan pendapatan pada perusahaan konstruksi memiliki peranan penting dalam kerangka akuntansi karena mempengaruhi secara langsung laba rugi yang timbul akibat aktifitas perusahaan selama satu periode tersebut. Bila ditelusuri lebih jauh, maka terdapat dua alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan perusahaan konstruksi untuk mengakui pendapatan. Pertama, metode persentase penyelesaian (percentage of completion method). Kedua, metode pemulihan biaya (cost recovery method). Kedua metode ini memiliki perbedaan dalam mengakui pendapatan dan laba kotor sebuah perusahaan. Metode persentase penyelesaian mengakui pendapatan dan laba kotornya adalah sesuai dengan kemajuan pekerjaan perusahaan dalam 2

menyelesaikan kontrak. Di sisi lain, metode pemulihan biaya digunakan pada saat kriteria untuk menggunakan metode persentase penyelesaian tidak terpenuhi atau ketika ada bahaya yang melekat dalam kontrak diluar normal. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), sebagai lembaga akuntansi yang ada di Indonesia juga melihat masalah dalam perusahaan konstruksi berbeda dari perusahaanperusahaan yang lainnya. Maka dari itu, Ikatan Akuntan Indonesia mengatur kontrak konstruksi dalam suatu standar, yaitu PSAK 34. Di dalam PSAK 34 tersebut telah mengatur dengan jelas semua tentang kontrak konstruksi. Munculnya standar baru ke Indonesia, yaitu International Financial Reporting Standards (IFRS), membuat Indonesia ingin menyesuaikan dengan standar yang baru tersebut. Hal ini juga mengakibatkan PSAK 34 yang sudah ada direvisi kembali untuk disesuaikan dengan standar terbaru. Pada tahun 2010, keluar PSAK 34 terbaru (revisi 2010) yang pada isinya memiliki perbedaan dengan PSAK 34 sebelum revisi. Hal ini menarik penulis untuk mengemukakan masalah dalam perubahan PSAK 34 yang terjadi, yaitu apakah terdapat perbedaan pengakuan pendapatan antara PSAK 34 sebelum dan sesudah direvisi? Lalu, apakah PT.PP (Persero) sudah mengadopsi peraturan tersebut atau belum dalam hal pengakuan pendapatan? Pendekatan apa yang digunakan oleh PT. PP (Persero) dalam metode persentase penyelesaian dan membandingkan antara kedua pendekatan tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat dan masalah yang telah muncul, maka penulis tertarik untuk melakukan pembahasan tentang pengakuan pendapatan pada perusahaan konstruksi, yaitu di PT. Pembangunan Perumahan (Persero). Penulis akan mengambil judul Penerapan Pengakuan Pendapatan Dengan 3

Menggunakan PSAK 34 Terbaru (Revisi 2010) Pada Perusahaan Konstruksi PT. PP (Persero). I.2. Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami isi skripsi ini, maka penulis perlu membatasi ruang lingkup penelitian agar penelitian dapat dilakukan secara terarah dan hasil yang diperoleh dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Batasan tersebut meliputi: 1. Laporan keuangan PT. PP (Persero) tahun 2010. 2. Bagian keuangan (Finance) dari PT. PP (Persero). 3. Penelitian yang dilakukan tidak mencakup terhadap semua kontrak konstruksi yang terjadi pada tahun 2010, tetapi hanya pada kontrak konstruksi pada PT. BF. I.3. I.3.1. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang diangkat oleh penulis adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan PSAK 34 yang lama dengan PSAK 34 yang baru (revisi 2010). 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaturan pengakuan pendapatan pada perusahaan konstruksi dengan menggunakan PSAK 34 (revisi 2010). 3. Untuk membandingkan metode persentase penyelesaian dengan menggunakan pendekatan fisik dengan pendekatan biaya. 4

I.3.2. I.3.2.1. Manfaat Penelitian Bagi Penulis Dapat memahami lebih dalam tentang pengakuan pendapatan diperusahaan yang bergerak dibidang konstruksi yang juga telah diatur dalam PSAK 34 mengenai kontrak konstruksi. Penulis pun akan lebih memahami perbedaan antara PSAK 34 sebelum dan sesudah revisi. Mengetahui bagaimana pelaporan keuangan mengenai pengakuan pendapatan dengan menggunakan PSAK 34 (revisi 2010). I.3.2.2. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat merekomendasikan dan menjadi suatu bahan masukan ke PT. PP (Persero) mengenai penerapan PSAK 34 (revisi 2010) pada kontrak konstruksi. Hal ini juga bisa mempermudah perusahaan dalam memahami ketentuan-ketentuan baru yang tidak ada diketentuan yang lama, dan dapat membandingkan antara pendekatan biaya dan pendekatan fisik. I.3.2.3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan inspirasi, bahan acuan, bahan masukan, dan juga bahan perbandingan bagi mereka yang berminat untuk meneliti masalah ini lebih lanjut. I.4. Ringkasan Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah: 1. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. 5

2. Dimensi waktu yang digunakan adalah melibatkan urutan waktu (time series). 3. Risetnya mendalam, tetapi hanya melibatkan satu objek saja (studi kasus). 4. Historis, peneliti melakukan analisa berdasarkan data-data keuangan perusahaan yang sudah lewat. 5. Unit analisanya merupakan perusahaan PT. PP (Persero). 6. Metode pengumpulan datanya adalah dengan wawancara dan menggunakan dokumen-dokumen maupun arsip perusahaan. I.5. Sistematika Pembahasan Dalam penulisan skripsi ini, secara garis besar dapat diuraikan secara singkat, yang terdiri dari lima bab, dimana antara bab satu dengan bab yang lainnya saling berkaitan. Penjabarannya adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Dalam bab ini dibahas secara singkat gambaran umum materi yang ada dalam skripsi tentang latar belakang masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ringkasan metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II : Landasan Teori Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang menjadi landasan pembahasan skripsi ini. Dibahas juga pengertian, pengukuran, dan pengakuan pendapatan. Membahas juga tiga komponen penting dalam teori akuntansi di Indonesia, salah satunya adalah Generally Accepted 6

Accounting Principle. Di akhir bab ini tentunya dibahas tentang isi dari PSAK 34. BAB III : Objek dan Desain Penelitian Pada bab ini dibahas mengenai sejarah singkat perusahaan, bidang usaha, produk-produk, struktur organisasi, uraian tugas, kebijakan akuntansi perusahaan, prosedur akuntansi perusahaan dalam pengakuan pendapatan dan beban, jurnal-jurnal yang terkait dengan transaksi pengakuan pendapatan, dan kode-kode akun yang terkait. BAB IV : Pembahasan Di dalam bab ini penulis akan mencoba untuk menjelaskan masalah yang muncul, yaitu perbedaan antara PSAK 34 sebelum dan sesudah skripsi, sudahkah PT.PP (Persero) mengadopsi peraturan terbaru tersebut, dan juga membandingkan antara pendekatan fisik dengan pendekatan biaya. BAB V : Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari apa yang telah penulis bahas pada bab sebelum ini, yaitu bab Pembahasan. 7