PEMBINAAN TENAGA TEKNIS REGISTERASI CAGAR B UDAYA MUHAMMAD RAMLI

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEGIATAN. Perekaman Data dan Pendokumentasian Situs Megalitik Lore Sulawesi Tengah dengan Aplikasi 3D Laser Scanning

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENELITIAN DAN PENDOKUMENTASIAN GEDUNG CAGAR BUDAYA MUSEUM NASIONAL DENGAN APLIKASI 3D LASER SCANNER

PENGERTIAN CAGAR BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Di Negara Indonesia ini banyak sekali terdapat benda-benda

4. Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan daerah mengenai kerja sama luar negeri di bidang kebudayaan skala daerah.

SKEMA DAN MEKANISME PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL CAGAR BUDAYA Peta Sebaran Lokasi Cagar Budaya

DINAS KEBUDAYAAN. Tugas Pokok dan Fungsi :

LAMPIRAN XVII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. memperhatikan keberadaannya. Arsip sebagai rekaman kegiatan baik di instansi

BAB I PENDAHULUAN. Budaya, salah satu bentuk pemanfaatan cagar budaya yang diperbolehkan adalah untuk

PERTEMUAN I FOTOGRAFI dan ILMU KOMUNIKASI

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom

PEMOTRETAN CAGAR BUDAYA

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di bidang kebudayaan.

MODUL III PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REGISTRASI NASIONAL CAGAR BUDAYA SECARA ON-LINE

Penggunaan Drone sebagai Media Digitasi Penggambaran 3 Dimensi Bangunan dan Pemetaan Kawasan

BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I

Q. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI. Gambar 14. Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Data Kelurahan Kuin Utara) Peta Kecamatan Banjarmasin Utara. Peta Kelurahan Kuin Utara

BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Kebijakan Bidang Kebudayaan

C I N I A. Survei dan Pemetaan Untuk Perencanaan Jaringan Gas Bumi Bagi Rumah Tangga Menggunakan Metode Terrestrial dan Fotogrametri Jarak Dekat

MODUL IV PENGISIAN FORMULIR PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA

Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan, Pariwisata Kepemudaan dan Olah Raga Kota Madiun

A. Latar Belakang dan Permasalahan

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, namun banyak juga yang

LAMPIRAN PERTANYAAN WAWANCARA BALAI ARKEOLOGI YOGYAKARTA

KONSEP UMUM KEBUDAYAAN -Data Pokok Kebudayaan-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi Citra (image) adalah istilah lain untuk gambar sebagai salah

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

BAB I PENDAHULUAN. kerena kesengajaan oleh pencipta melainkan tercipta seiring dengan adanya rekaman


PENGINDERAAN JAUH. --- anna s file

BAB 2 DATA DAN ANALISA

PENDAFTARAN DAN PENETAPAN CAGAR BUDAYA

PENILAIAN ARSIP BENTUK KHUSUS, PERLU MEMPERHATIKAN KHUSUS Robertus Legowo Jati

KEBIJAKAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN DI INDONESIA. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman 2013

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH. ACARA 2 Mozaik Foto Udara dan Pengamatan Sterioskop. Oleh : Muhamad Nurdinansa [ ]

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN DAN PENGUNGGAHAN DOKUMEN PORTOFOLIO SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI 2018

PENGERTIAN DAN KRITERIA CAGARBUDAYA Muhammad Ramli

Renja ( Rencana kerja ) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasaman Barat Tahun Indikator Kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI BERKARYA. ilmiah. Pengamatan dihasilkan dari kerja sama penglihatan dan presepsi,

BAB I PENDAHULUAN. memang sudah umum dilakukan oleh semua orang. Hal ini dilakukan agar

Berikut adalah pengertian dokumen dari beberapa sumber, antara lain : 1. Kamus Umum Bahasa Indonesia, menyebutkan :

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

TEKNOLOGI RIMS (RAPID IMAGING AND MAPPING SYSTEMS)

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GEOGRAFI. Sesi PENGINDERAAN JAUH : 3 A. CITRA NONFOTO. a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik

APA ITU FOTO UDARA? Felix Yanuar Endro Wicaksono

BAB I PENDAHULUAN. UNESCO, warisan budaya merupakan warisan yang diturunkan dari generasi ke

1. Tidak ada informasi tepi 2. Tidak bisa digunakan untuk pengukuran

GELAR SENI MAHASISWA GUNADARMA (GSMG) 2018 KETENTUAN TANGKAI LOMBA LUKIS, DESAIN, KOMIK STRIP, FOTOGRAFI, FILM PENDEK

KRITIK POPULER FILM DOKUMENTER WARISAN SANG EMPU

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan yang mutlak bagi setiap instansi, apalagi secara keseluruhan

BAB I Pengantar Animasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus

PENGUKURAN KEKOTAAN. Lecture Note: by Sri Rezki Artini, ST., M.Eng Surveying and Mapping Study Program Dept. Of Geodetic Engineering

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa gambar, audio (bunyi, suara, musik), dan video. Keempat macam data atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Brahmantara Balai Konservasi Borobudur

BAB I PENDAHULUAN. dan lain sebagainya. Perkembangan kamera mulai dari kamera manual sampai digital

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu pengelola informasi yang. bertugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan merawat koleksi

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kerangka berpikir Arkeologi maka digunakan penelitian kualitatif.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM.70/UM.001/MP/2016 TENTANG PENETAPAN OBYEK VITAL NASIONAL DI SEKTOR PARIWISATA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEBIJAKAN PROGRAM DAN ANGGARAN DITJEN KEBUDAYAAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERUMUSAN MASALAH. berkembang baik perusahaan maupun instansi pemerintah. Teknologi dapat

ULANGAN HARIAN PENGINDERAAN JAUH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bertahan sampai sekarang dan merupakan sumber daya yang terbatas dalam jumlah serta

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI

2015 PERANAN MEDIA VISUAL TERHADAP DAYA TARIK WISATA DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN TIM PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA BAGI PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan tempat atau lokasi yang

Pengumpulan dan Integrasi Data. Politeknik elektronika negeri surabaya. Tujuan

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dilakukan. Arsip dapat dikatakan mutlak diperlukan oleh setiap

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

- Sumber dan Akuisisi Data - Global Positioning System (GPS) - Tahapan Kerja dalam SIG

Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan hukum lingkungan tidak dapat dipisahkan dari gerakan sedunia

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 124 TAHUN 2016 T E N T A N G

Transkripsi:

PEMBINAAN TENAGA TEKNIS REGISTERASI CAGAR B UDAYA MUHAMMAD RAMLI

PENDOKUMENTASIAN CAGAR BUDAYA (Pengantar Umum)

Pengertian CAGAR BUDAYA Warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan

KLASIFIKASI CAGAR BUDAYA Benda cagar budaya Struktur Cagar Budaya Bangunan cagar budaya Situs Cagar Budaya Kawasan cagar budaya di darat dan/atau di air

PELESTARIAN ADALAH UPAYA DINAMIS UNTUK MEMPERTAHANKAN KEBERADAAN CAGAR BUDAYA DAN NILAINYA DENGAN CARA MELINDUNGI, MENGEMBANGKAN DAN MEMANFAATKANNYA (UU NO 11 TAHUN 2010 PASAL 1 AYAT 22)

CONTOH CAGAR BUDAYA WILAYAH KERJA BPCB MAKASSAR Kompleks candi Prambanan Situs Manusia Purba Sangiran Kawasan Candi Borobudur

PELESTARIAN CAGAR BUDAYA HARUS DIDUKUNG OLEH KEGIATAN PENDOKUMENTASIAN SEBELUM DILAKUKAN KEGIATAN YANG DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA PERUBAHAN KEASLIANNYA (UU NO 11 TAHUN 2010 PASAL 53 AYAT 4)

DOKUMEN pengertian dokumen secara umum setiap objek yang mengandung informasi di dunia ini adalah dokumen, termasuk alam semesta ini pun adalah dokumen. Jika kita membatasi pengertian dokumen, maka dokumen terbatas pada dukumen tertulis,foto atau video

DOKUMEN Kata dokumen dalam kamus bahasa indonesia berarti surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan. Secara umum Dokumen dapat pula diartikan sebagai hasil rekaman yang dapat memberikan informasi tentang suatu hal

Dokumen terbagi atas : 1. tulisan atau tekstual, 2. Non-Tekstual - Gambar dan peta, - Foto dan Film PETA EKSISTING SITUS BENTENG SOMBA OPU KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN N 0 50 100 Meter Legenda: Sisa Struktur Benteng Somba Opu # Pabanderang (Sisa tempat tiang bendera) Bangunan eksisting berciri tradisional Bangunan pemukiman Masjid Fasilitas Umum Museum Tempat pengolahan sampah Jalan Dibuat Oleh: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar 2011 Sumber: Peta Rupa Bumi

Arti kata Dokumentasi menurut kamus bahasa Indonesia adalah sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan Pengertian PENDOKUMENTASIAN dalam bidang pelestarian Cagar Budaya dapat diartikan sebagai : Suatu aktivitas /proses pencatatan informasi secara sistematis terhadap suatu cagar budaya dalam rangka pengumpulan data yang akan digunakan sebagai acuan/referensi untuk pemeliharaan dan pelestarian di masa yang akan datang

1. Merupakan kekayaan bangsa sebagai wujud dsan pemikiran dan perilaku manusia masa lalu 2. Memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan,agama,dan kebudayaan. 3. Data base dalam rangka pelindungan,pengembangan dan pemanfaatan. 4. Data untuk rekontruksi dalam pelestarian cagar budaya 5. Sebagai rekaman data untuk anak cucu dan generasi masa depan.

FRAMEWORK tingkatan perekaman data CB Tujuan Perekaman A Perekaman Dasar Persiapan inventarisasi awal persiapan perencanaan Reference data B Perekaman Menengah Perencanaan Inventarisasi kondisi Investigasi Stabilisasi Pre-design Reference data C Perekaman DETAIL Informasi Design Gambar kerja Pemeliharaan Monitoring Akurasi Gambar Tanpa skala Rencana dan elevasi ± 5.0 inc (± 10 cm) Detail ± 1.0 inc (± 2 cm) Rencana dan elevasi ± 5.0 inc (± 5 cm) Detail ± 1.0 inc (± 0.2 cm) Hasil Lap. Photo Sketsa deskripsi Kondisi awal Lap/.Photo Data observasi Gambar kerja dengan ukuran Deskripsi aset Lap/.Photo Data observasi Gambar kerja dengan ukuran Deskripsi aset

FRAMEWORK tingkatan TEKNOLOGI perekaman data CB A Perekaman Dasar Low accuracy B Perekaman Menengah Middle accuracy C Perekaman DETAIL High accuracy MANUAL Recording Photography Sketssa Gambar tangan Photograph y format besar Detail photography Gambar tangan Photograph y format besar photography resolusi tinggi Foto stereo Photogramettry DIGITAL Recording Data Vector / CAD Gambar AUTOCAD detail ukuran GPS Gambar AUTOCAD detail ukuran Data autocad overlay dengan photo recontr. GPS, 3D modeling DIGITAL Photogramettry TOTAL STATION GPS 3D Modeling 3D Laser Scanning Raster Image Photo DIGITAL Scanning PHOTO Digital VIDEO Photo DIGITAL FOTO UDARA High resolution Digital VIDEO Photo DIGITAL resolusi tinggi FOTO UDARA resolusi tinggi

PERKEMBANGAN METODE SISTEM PENDOKUMENTASIAN CAGAR BUDAYA 1. SKETSA Merekam data /obyek dengan melihat langsung melalui berbagai keanekaragaman format, kemudian dituangkan dalam bentuk gambar dengan dimensi dan akurasi yang kurang teliti

2. Pengukuran Teknik Perekaman dengan mengukur obyek menggunakan tangan, berdasarkan penilaian dan peralatan sederhana

3. PHOTOGRAPY Teknik Perekaman modern dengan menggunakan alat kamera disertai dengan metode metode khusus untuk mendapatkan data langsung dari obyek dalam bentuk 2 dimensi. Di dalam bahasa sehari-hari fotografi disebut pula pemotretan, sehingga fotografi yang berhubungan dengan cagar budaya dapat disebut juga sebagai pemotretan Cagar Budaya. Pemotretan biasa menonjolkan aspek seni dan suasana Pemotretan CB mengutamakan kandungan informasi

Dalam pemotretan cagar budaya di bedakan menjadi 2 menurut lokasinya : 1. Pemotretan Lapangan Sasaran : BCB, Struktur CB, bangunan CB, Situs CB dan kawasan CB 2. Pemotretan Di dalam Ruang (studio) Sasaran : Benda Cagar Budaya bergerak (artefak, ekofak, dll)

Dalam pemotretan cagar budaya ada keharusan untuk menyertakan skala di samping atau di muka cagar budaya yang direkam. Penyertaan skala : untuk memudahkan pengguna foto melakukan perkiraan atau ukuran benda melalui perbandingan Ukuran skala : mulai dari 5 cm 100 cm

Jenis-jenis Kamera

4. Dokumentasi Audio Visual Audio Visual bersifat dapat didengar dan dilihat; alat peraga bersifat dapat didengar dan dilihat, spt film. Berbeda dengan fotografi, dokumentasi jenis ini dapat menghasilkan gambar hidup. Alat digunakan seperti handycam. Saat ini, banyak kamera fotografi juga berfungsi untuk mengambil gambar audio visual

Dokumentasi, adalah kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan dokumen. Dokumen sendiri adalah rekaman fakta atau data dalam pelbagai bentuk, seperti tulisan, cetakan, gambar, foto, film, pita suara dan lain-lain yang dapat memberi keterangan atau pembuktian atas sesuatu hal. Pengadaan dokumen, DOKUMENTASI Penyimpanan dokumen, Pengolahan dokumen, Publikasi.

Pengadaan Dokumen Penyimpanan Dokumen Pekerjaan Pendokumentasian Pengolahan dokumen Publikasi Dokumen

PENGADAAN DOKUMEN HARUS DISESUAIKAN DENGAN TUJUAN SEPERTI PENCATATAN, PEMOTRETAN, PEMETAAN, PENGGAMBARAN, PEMBUATAN FILM, DAN LAIN-LAIN

PENYIMPANAN DOKUMEN DOKUMEN YANG SUDAH TEREKAM BAIK DALAM BENTUK TEKSTUAL MAUPUN NON TEKSTUAL PERLU DISELEKSI, DIKLASIFIKASI. DISIMPAN DAN DIRAWAT AGAR TIDAK MENGALAMI KERUSAKAN PENYIMPANAN DOKUMEN DAPAT JUGA DILAKUKAN DALAM BENTUK DATABASE

PENGOLAHAN DOKUMEN DOKUMEN YANG TELAH DIKUMPULKAN DIOLAH DENGAN MENGINTERPRETASI DAN MENGANALISIS MENJADI SUATU INFORMASI YANG BERGUNA. CONTOH KERAMIK DAPAT MEMBERIKAN INFORMASI TENTANTANG LATAR BELAKANG PERDAGANGAN, TEKNOLOGI,SENI, DAN JAMAN.

PUBLIKASI DOKUMEN DOKUMEN YANG TELAH DIOLAH, PERLU DI PUBLIKASIKAN AGAR DIKETAHUI OLEH MASYARAKAT. NAMUN ADA PULA TIDAK PERLU DI PUBLIKASIKAN APABILA BERSIFAT RAHASIA NEGARA DAN DAPAT MENIMBULKAN KERAWANAN SOSIAL

Terima Kasih