BAB IX ORANG KECIL MASUK TV. Mencintai Produksi Dalam Negeri 367

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I KEMANDIRIAN RAKYAT KECIL MEMBANGUN DESA

sebagai "gerakan Aladin " atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding.

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan

LONCENG NATAL BERBUNYI. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 29 April :16

PENJAJAHAN TV TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

Bab I: PEMBANGUNAN BERWAWASAN KEPENDUDUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB III PENYAJIAN DATA. Sinembah Kabupaten Rokan Hilir terhadap Acara Sinetron Tukang Bubur Naik

BAB I PENDAHULUAN. program hiburan mendapat posisi yang digemari dalam khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman menuju masyarakat informasi yang

PEMBERDAYAAN KELUARGA

BUKU PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA)

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Modul ke: Produksi Berita TV. Daya Pengaruh Siaran TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita tahu bahwa Reality Show adalah program televisi termuda yang

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

MENGEMBANGKAN EKONOMI RAKYAT UNTUK ENTASKAN KEMISKINAN DAN MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank

BAB 1 PENDAHULUAN. ke komunikan. Media massa yang terdiri dari media cetak dan elektronik dapat

BAHASA KIASAN DAN VARIASI DIKSI PADA TUTURAN KOMENTATOR SEPAKBOLA INDONESIA SUPER LEAGUE 2008/2009 DI ANTV

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti

BAB I PENDAHULUAN. (Setyobudi, 2005:2). Televisi sebagai media komunikasi, diakui telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

MENGGARAP BEDENG BIBIT HARAPAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan video art adalah solusi logis yang lahir dari pensiasatan

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

semakin majunya teknologi teknologi yang terus ditemukan. Selain itu hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB I. Pendahuluan. kebudayaannya, media massa juga mengalami perkembangan, baik dalam

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Media dapat diartikan sebagai: 1. Alat. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN. disajikan. Begitu besar daya tarik media ini karena televisi mampu menyajikan

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. dalam program acara. Hal tersebut menjadikan banyaknya bermunculan televisi

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Audio visual merupakan sarana yang diberikan televisi,audio visual juga

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

MEMBANGUN ASRAMA MAHASISWA BERBASIS MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010 Jumat, 15 Januari 2010

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

Sambutan Presiden RI Pd Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tgl 26 Nov 2013, di Jakarta Selasa, 26 November 2013

Kerangka Acuan Rapat Mitra

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

GOSIP DALAM BIARA Rohani, Mei 2013, hal Paul Suparno, S.J.

SERATUS PERSEN RELIGIUS DAN SERATUS PERSEN INDONESIA Rohani, Agustus 2012, hal Paul Suparno, S.J.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEMISKINAN KEMISKINAN DAN KESEHATAN MELIMPAHNYA PENDUDUK USIA PRODUKTIF TAHUN DAN LANSIA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. Diiringi dengan semakin besarnya kesadaran manusia tentang betapa pentingnya

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Puncak Hari Koperasi Nasional Ke-66, di NTB, 12 Juli 2013 Jumat, 12 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono: yaitu fungsi ekonomi. Fungsi ekonomi keluarga

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB IX ORANG KECIL MASUK TV Mencintai Produksi Dalam Negeri 367

368 Mencintai Produksi Dalam Negeri

MENGATAR RAKYAT MASUK SINETRON Beberapa waktu lalu Pengurus Yayasan Damandiri bekerja sama dengan TPI dan pemerintah daerah melakukan syuting sinetron Bukan Hanya Mimpi di Sukabumi. Seri sinetron yang hampir dua tahun ini ditayangkan setiap hari Sabtu jam 16.00 di stasiun TPI bukan sinetron yang terpaksa harus diputar tengah malam karena adanya adegan bukabukaan. Sinetron ini, yang sesungguhnya penuh dengan adegan buka-bukaan, justru bisa ditayangkan kapan saja. Sinetron yang tidak menyembunyikan selembar benangpun bisa ditonton siapa saja dan dimana saja. Sinetron ini mengajak seluruh pemirsanya melihat pemerannya secara telanjang, apa adanya. Namun, berbeda dengan sinetron buka-bukaan yang pornografik, para pelakunya adalah pejuang yang gigih, yang dengan ketekunan dan perjuangannya bekerja keras menutupi kelemahannya dengan usaha mandiri. Berkat ketekunan itu akhirnya dengan bangga bisa memperlihatkan hasil kerjanya dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Tidak hanya Inneke Koesherawati dan segebung bintang tamu Mencintai Produksi Dalam Negeri 369

lainnya ikut serta dalam mengantar masyarakat Desa Pasir Halang, Kecamatan Sukaraja, Sukabumi yang sukses itu masuk sinetron. Bintang dari desa itu, Ibu Komalasari, yang kebetulan adalah seorang peserta dan pejuang KB yang gigih, menjadi pemeran utamanya. Karena itu, dengan senang hati, mantan Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan, yang sebelumnya adalah Menteri Negara Kependudukan dan Kepala BKKBN, disertai berbagai pejabat dari Bank BNI dan BKKBN yang ikut aktif sebagai mitra kerja yang menyalurkan kredit mikro dari Yayasan Damandiri, menyempatkan hadir dalam gelar pembuatan sinetron yang unik tersebut. Mantan Menko Kesra dan Taskin bahkan ikut main seakan-akan masih menjabat sebagai Menteri Negara Kependudukan dan Kepala BKKBN. Biarpun kelihatan agak lebih tua, tetapi karena gayanya yang khas, masyarakat yang sebenarnya tidak harus menyebut sebagai menteri lagi, 370 Mencintai Produksi Dalam Negeri

seakan terkesiap sepertinya menteri yang sudah mantan ini masih seperti yang dulu. Padahal sekarang sedang menyiapkan diri untuk menjadi bakal calon Presiden RI dari Partai Golkar. Entah karena kedatangan mantan Menteri yang bertindak sebagai pemain menteri atau karena adanya bintang terkenal Inneke, sambutan masyarakat Desa Pasir Halang, Sukaraja, Sukabumi itu melimpah ruah. Hampir seluruh kampung ikut hadir menyaksikan pengambilan sinetron dengan pemain yang hampir seluruhnya berasal dari desa yang penduduknya berhasil dalam KB, telah mengentaskan dirinya dari lembah kemiskinan dan sanggup menjadi pengusaha belut yang sukses. Ibu Komalasari muda yang semula ikut KB, kemudian menjadi penggerak yang sangat aktif dalam gerakan KB yang marak di desanya, menjadi pusat perhatian sinetron setengah dokumentasi itu. Sebagai ketua kelompok akseptor yang aktif, ibu Komalasari dipercaya masyarakat sekitarnya untuk memimpin himpunan para peserta KB untuk usaha kesejahteraan bersama secara mandiri dengan nama Kelompok Flamboyan. Seperti kelompok lainnya, kelompoknya dikembangkan menjadi kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Anggota kelompok ini diajak belajar menabung dengan Tabungan Keluarga Sejahtera (Takesra) melalui kerjasama antara Yayasan Damandiri, BKKBN, dan Bank BNI serta PT Posindo. Sebagai penabung, anggota kelompoknya mendapat kesempatan untuk meminjam uang dari Bank BNI yang disediakan oleh Yayasan Damandiri dalam sistem kredit yang disebut Kredit Usaha Keluarga Sejahtera (Kukesra). Kegiatan kelompok ini menjadi sangat berarti karena kerajinan Ibu Komalasari membina kelompoknya, lebih-lebih tatkala ibu Komalasari ditinggalkan suaminya yang harus berjuang sebagai tenaga kerja di Saudi Arabia. Mencintai Produksi Dalam Negeri 371

Sebagai kelompok dengan anggota yang umumnya tidak ahli dalam perdagangan atau usaha produktif lainnya, sukar bagi Ibu Komalasari untuk mengajak anggotanya mengentaskan diri dari lembah kemiskinan yang melanda sebagian anggotanya. Bahkan agak aneh, pada waktu itu, bahwa ibu-ibu harus bekerja membantu mengisi periuk keluarganya karena biasanya segala sesuatu diserahkan kepada suaminya. Isteri melayani suami, memelihara anak dan seisi rumah lainnya. Suami sebagai penanggung jawab wajib mencari dan memberi nafkah kepada isteri dan seluruh keluarganya. Ibu Komalasari sangat rajin dan dinamis. Melihat keadaan sekitarnya, ibu muda ini tidak putus asa. Di desanya, Pasir Halang, Sukaraja, Sukabumi, banyak menyimpan belut yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Mereka kadang-kadang saja mengambil belut untuk sekedar konsumsi biasa. Ibu Komalasari merombak cara berfikir itu dan mencoba mengolah belut menjadi dendeng dan segala macam olahan makanan lauk siap saji lainnya. Dia meyakinkan para ibu-ibu bahwa belut yang ada di sawah dan tidak banyak dimanfaatkan, bisa diambil dari sawah dan diolah menjadi makanan yang lezat, halal dan berguna karena kaya dengan gizi. Pada awalnya anggota kelompok yang dipimpinnya segan juga mengolah belut. Mereka tidak yakin bahwa ada yang mau membeli hasil olahan itu.. Tetapi ibu Komalasari sangat getol dan tidak putus asa memperkenalkan hasil olahan dan dendeng belut itu kepada para pembeli. Karena ketelatenannya, akhirnya belut olahan itu laku jual dan justru menjadi makanan yang lezat, bergizi dan menarik. Upaya mengambil belut dari sawah tidak bisa dilakukan dengan sambil lalu. Untuk itu diperlukan modal yang lebih besar, sehingga pinjaman Kukesra menjadi tidak cukup. Yayasan Damandiri bekerja sama dengan 372 Mencintai Produksi Dalam Negeri

Bank BNI menyediakan pinjaman kredit mikro dengan jumlah dana yang lebih besar. Modal itu dipergunakan dengan baik oleh Ibu Komalasari dengan kelompoknya. Dengan adanya modal tambahan anggota yang semula hanya 39 naik menjadi 189. Dengan gotong royong dan persatuan dan kesatuan yang erat, kerjasama yang rapi sesama anggota kelompok, pada tahun 1997 kelompok yang gigih itu mendapat penghargaan dari pemerintah dan sempat dikunjungi oleh Menteri Kependudukan dan Kepala BKKBN. Minggu lalu kunjungan itu diulang untuk diabadikan dalam cerita Sinetron Bukan Hanya Mimpi. Dengan keberhasilan kerja keras itu masyarakat desa Pasir Halang bisa mengentaskan dirinya sendiri dari lembah kemiskinan. Keberhasilan pembangunan itu memberi mereka penghargaan dari pemerintah. Minggu lalu keberhasilan itu mengangkat masyarakat desa ke mimbar Sinetron di tingkat nasional. Bukan hanya mimpi. D Mencintai Produksi Dalam Negeri 373

MENGANTAR ORANG KECIL MASUK TV Sejak tahun 2001, TPI, TVRI, Yayasan Damandiri bekerja sama dengan beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank BPR Nusamba dan Bank Bukopin, serta lembagalembaga kemasyarakatan lainnya, berusaha mengangkat para nasabah usaha mikro, kecil dan menengah menceriterakan pengalamannya melalui layar TV. Pengungkapan pengalaman itu dimaksudkan untuk memupuk kebanggaan dan keyakinan bahwa upaya yang mereka lakukan pantas diketahui dan dihargai secara nasional. Upaya itu sekaligus dimaksudkan sebagai sarana untuk menceriterakan kepada khalayak ramai bahwa di pelosok desa di Indonesia masih banyak rakyat yang berusaha menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi dengan bekerja keras, membanting tulang dan tidak kenal putus asa. Mereka tidak segan-segan mengerjakan apa saja yang dianggap halal yang kiranya bisa mengangkat derajat dan martabatnya sebagai manusia yang terhormat. Menurut pengalaman, upaya memperkenalkan secara luas usaha mikro yang mereka geluti melalui jaringan media massa, surat kabar, 374 Mencintai Produksi Dalam Negeri

majalah, radio dan televisi, mempunyai dampak ganda yang luar biasa. Gengsi dari mereka yang ditayangkan mendadak naik di lingkungan kampung dan desanya. Para punggawa desa, kecamatan dan kabupaten, yang semula tidak memandang sebelah mata, mendadak menganggap mereka menjadi warga yang terhormat. Mereka dielu-elukan dan secara menyolok naik derajat dan martabatnya. Dalam persamuan penganten di desanya, pertemuan arisan, atau pertemuan resmi di lingkungan desa, bintang-bintang selebriti baru tersebut mendapat perhatian dan tempat yang terhormat. Tidak sedikit yang takut masuk tv dengan alasan enggan terkenal. Pengalaman menghadapi kamera, biarpun mungkin hanya satu hari, setengah hari, atau bahkan beberapa menit, mengundang akibat yang beraneka macam. Mencintai Produksi Dalam Negeri 375

Ada yang menangis karena terharu atau merasa aktingnya kurang sreg. Ada yang sangat bangga karena berhasil menjadi bintang. Pengalaman tersebut tidak habis diceriterakan sepanjang hari. Bahkan hari-hari berikutnya, setelah merenung semalam atau dua malam, para selebriti baru itu bisa mengarang cerita yang lebih mengasyikkan betapa grogynya menghadapi kamera dengan fokus hanya kepadanya. Tidak jarang mereka terkaget-kaget dan heran kenapa pada siang hari yang terang benderang masih juga diperlukan lampu terang yang menyilaukan mata. Mereka juga kaget bahwa para kru demikian sibuk mengamati gerak geriknya menghadapi kamera. Makin dirasakan, makin terbayangkan bahwa ulah tingkahnya akan ditonton oleh ribuan, mungkin ratusan ribu orang, sehingga tidak sedikit yang tambah grogy, salah tingkah atau macet tidak bisa ber- akting. Segala yang sudah sangat biasa dilakukannya sehari-hari sebagai pedagang atau pengusaha, mendadak hilang mati kutu, tidak bisa dilakukannya dimuka kamera. Seperti kena sihir menghadapi juru kamera dan aba-aba action dengan suara lantang yang mengejutkan. Karena alasan itu, tidak sedikit pemain alam yang menyerah dan terpaksa harus digantikan oleh pemain pengganti yang umumnya terdiri dari pemain profesional terdiri dari anak muda desa yang telah sekian lama berlatih sandiwara desa yang disiapkan untuk perayaan tanggal 17 Agustusan atau pementasan lain yang diadakan di desanya. Kesempatan seperti ini dianggapnya sebagai peluang emas yang siapa tahu bisa membawanya kepada kesempatan lain di Kabupaten atau bahkan mengantarnya menjadi bintang sinetron TV yang beneran. Lebih dari itu, apakah mereka digantikan oleh pemain pengganti atau diberani-beranikan main sendiri, para selebritis tersebut mendadak menjadi 376 Mencintai Produksi Dalam Negeri

manusia baru yang ditanya dan dimintai informasi tentang urusan pemberdayaan masyarakat. Tidak jarang mereka menjadi juru bicara yang sangat disegani tentang masalah kredit mikro atau urusan perbankan yang di pedesaan masih dianggap sebagai suatu kegiatan yang rumit atau aneh. Pada saat sinetron itu ditayangkan, terakhir diberi judul Bukan Hanya Mimpi, dan ditayangkan melalui stasiun TPI setiap Sabtu jam 16.00, pada umumnya seluruh penduduk kampung atau desa dimana shooting dilakukan, diundang untuk menonton. Setiap kali seorang bintang muncul, gegap gempita para penonton tidak dapat dihindarkan. Pemain favorit biasanya mendapat acungan jempol dan diberi sambutan gegap gempita seakan layaknya seorang pemain bola favorit memasukkan goal ke gawang musuh. Upaya menayangkan rakyat kecil, penerima kredit mikro yang di dengung-dengungkan pemerintah akan mendapat perhatian tersebut, menjadi obat mujarab yang memberikan secercah harapan kepada jutaan yang mendambakan kesempatan yang sama. Tayangan itu sekaligus menjadi pendorong perubahan sikap dan tingkah laku para pegawai bank yang biasanya bekerja secara diam-diam melayani nasabah dengan jumlah dana yang dipinjamnya sangat besar. Kredit mikro dengan dana sekitar satu juta rupiah, dua juta rupiah, sampai limapuluh juta rupiah itu biasanya tidak pernah menarik perhatian. Sekarang mereka merasa terhibur karena ternyata rakyat kecil di pedesaan bisa juga menjadi pahlawan pembangunan dan masuk tv. Kegembiraan tidak saja terbersit pada pejabat rendahan. Pimpinan bank, para pejabat daerah senior, dan mereka yang tergerak hatinya untuk rakyat banyak, yang biasanya jarang berkunjung ke desa, mulai berkembang Mencintai Produksi Dalam Negeri 377

komitmennya. Mereka dengan serius mulai ikut menyaksikan shooting dan kalau ada kesempatan ikut menjadi pemain, menceriterakan komitmen lembaga yang dipimpinnya dengan semangat menyala-nyala. Mereka berjanji makin giat membantu pemberdayaan rakyat kecil dan siap memperlancar penyaluran kredit mikro. Tidak jarang yang kemudian muncul dengan dukungan layanan agunan untuk memperingan agunan yang harus disediakan rakyat kecil di pedesaan. Orang kecil masuk TV ikut menjadi pendorong perubahan sikap, cara pandang dan tingkah laku masyarakat dalam menyelesaikan masalahnya sendiri secara mandiri. Sikap dan cara pandang semacam inilah yang harus dibawakan oleh para pejabat teras yang mengantar bangkitnya bangsa kita tercinta dengan dukungan kredit mikro yang tersedia sekarang ini. Semoga. D D D 378 Mencintai Produksi Dalam Negeri

BAB X KOMENTAR Mencintai Produksi Dalam Negeri 379