BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls-impuls

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm

Distribusi Frekuensi Tanda dan Gejala post operasi pada. Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto 2016 (N = 3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan 80% populasi akan mengalami nyeri punggung bawah pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menurut beberapa teori keperawatan, kenyamanan adalah kebutuhan dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Pernyataan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,

BAB I PENDAHULUAN. gangguan fungsi otak (Muttaqin, 2008). Menurut data Word Health Organization (WHO, 2010), menyebutkan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGUKURAN KUANTITAS NYERI DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan. penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cidera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB I PENDAHULUAN. tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi-decelerasi) yang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke atau cedera serebrovaskuler (CVA) adalah ketidaknormalan fungsi sistem

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada orang dewasa, salah satu manifestasi klinis penyakit jantung

Clinical Science Session Pain

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB I PENDAHULUAN. 50% kematian disebabkan oleh cedera kepala dan kecelakaan kendaraan. selamat akan mengalami disabilitas permanen (Widiyanto, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. 1.Latar Belakang. Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau

BAB I PENDAHULUAN. daerah kepala (Suriadi & Rita Yulaini, 2001). Salah satu faktor penyebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. mengisi rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB I PENDAHULUAN. intelektual serta gangguan fungsi fisiologis lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh. Mengontrol kehamilan secara rutin dan menjelaskan keluhan yang

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. yang memompa dengan kuat dan arteriol yang sempit sehinggga darah mengalir

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan kehidupan masyarakat sekarang telah mengalami perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Muti ah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. paling sering mengalami cedera dan pada kecelakaan lalu lintas yang fatal, hasil

BAB I PENDAHULUAN. akibat kecelakaan lalulintas.(mansjoer, 2002) orang (39,9%), tahun 2004 terdapat orang dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

Kata kunci: nyeri kepala, cedera kepala ringan, slow deep breathing Daftar pustaka : 50( )

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, jumlah. korban meninggal , luka berat yang menderita luka ringan

BAB I PENDAHULUAN. Cedera kepala istilah antara lain Traumatic Brain Injury adalah suatu cedera akut

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor di seluruh dunia pada tahun 2013 mencapai 1,2 juta jiwa dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

DAFTAR TABEL JUDUL. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan usia. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

HUBUNGAN ANTARA STATUS GLASSGOW COMA SCALE DENGAN ANGKA LEUKOSIT PADA PASIEN TRAUMA KEPALA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh siklus hidup manusia. kesehatan agar keperawatan mampu menjadi ilmu aplikasi yang memiliki dasar

BAB I PENDAHULUAN. tahun (Smeltzer C. Suzanne, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Menurut Badan Pusat Statistik BPS (2010), diketahui jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak tahun 2000, angka kejadian penyakit tidak menular semakin

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

BAB I PENDAHULUAN. kecil) atau appendiktomi. Appendiktomi adalah pembedahan untuk mengangkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu

dan komplikasinya (Kuratif), upaya pengembalian fungsi tubuh

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya pembuluh darah atau tersumbat oleh gumpalan. Gangguan asupan darah

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. W POST OP CRANIATOMY HARI KE- 2 DENGAN CEDERA KEPALA BERAT DI ICU RSUI KUSTATI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian pada

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena penderitanya sebagian besar orang muda, sehat dan produktif (Ropper &

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jasmani merupakan hal yang penting, karena saat keadaan

BAB I PENDAHULUAN. biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. hemoragik di Jawa Tengah adalah 0,03%. Sedangkan untuk stroke non

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia,

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi tubuh, karena di dalam otak terdapat berbagai pusat kontrol seperti pengendalian fisik, intelektual, emosional, sosial dan keterampilan. Walapun otak berada dalam ruang yang tertutup dan terlindungi oleh tulang-tulang yang kuat namun dapat juga mengalami kerusakan. Salah satu penyebab dari kerusakan otak adalah terjadinya trauma atau cedera kepala yang dapat mengakibatkan kerusakan struktur otak, sehingga fungsinya juga dapat terganggu (Black & Hawks, 2009). Angka kecelakaan lalu lintas menewaskan hampir 1,3 juta jiwa di seluruh dunia atau 3000 kematian setiap harinya dan menyebabkan cedera 6 juta orang setiap tahunnya (WHO, 2011). Badan kesehatan dunia mencatat pada tahun 2005 terdapat lebih dari tujuh juta orang meninggal dunia karena kecelakaan dan sekitar dua juta jiwa mengalami kecacatan fisik. Angka kecelakaan di Indonesia berdasarkan laporan kepolisian menunjukkan peningkatan 6,7 % dari 57.726 kejadian pada tahun 2009 menjadi 61.606 insiden di tahun 2010 atau berkisar 168 insiden setiap hari dan 10.349 meninggal dunia atau 43,15 % (WHO, 2011). 1

2 Masalah kesehatan termasuk masalah serius yang dapat dimasukkan ke dalam sektor kesehatan, karena menimbulkan efek terhadap kesehatan masyarakat, seperti terjadinya cedera, fraktur, bahkan kematian. Salah satu bentuk cedera paling fatal adalah cedera pada kepala. Penyebab cedera kepala terbanyak karena kecelakaan lalu lintas dan diikuti perdarahan berkisar antara 17,63 42,20 yang menduduki urutan tertinggi dan kemudian disusul fraktur mencapai 11,8 % (Wahud, 2012). Berdasarkan kegawatannya angka kejadian cedera kepala ringan lebih banyak 80% dibandingkan cedera kepala sedang 10% dan cedera kepala berat (Irawan, 2010). Menurut Brain Injury Association of America, cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan atau benturan fisik dari luar yang dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik. Akibat dari cedera kepala adalah nyeri. Nyeri adalah perasaan yang tidak nyaman yang sangat subjektif dan hanya orang yang mengalami yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut (Mubarak & Cahyatin, 2008). Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu penyakit manapun (Smeltzer, 2004).

3 Ada 3 metode yang umumnya digunakan untuk memeriksa intensitas nyeri yaitu Verbal Rating Scale (VRS), Visual Analogue Scale (VAS), dan Numerical Rating Scale (NRS). VRS adalah alat ukur yang menggunakan kata sifat untuk menggambarkan level intensitas nyeri yang berbeda, dari no pain sampai nyeri hebat (extreme pain). VAS adalah alat ukur lainnya yang digunakan untuk memeriksa intensitas nyeri dan secara khusus meliputi 10-15 cm garis, dengan setiap ujungnya ditandai dengan level intensitas nyeri (ujung kiri diberi tanda no pain dan ujung kanan diberi tanda bad pain (nyeri hebat). NRS adalah suatu alat ukur yang meminta klien untuk menilai rasa nyerinya sesuai dengan level intensitas nyerinya pada skala numeral dari 0-10 atau 0-100. Angka 0 berarti no pain dan 10 atau 100 berarti severe pain atau nyeri hebat (Dowell, 1996). Sebagian besar klien dengan cedera kepala ringan mengalami nyeri kepala akut. Salah satu tindakan keperawatan untuk memberikan rasa nyaman dan menurunkan nyeri kepala akut pada klien cedera kepala ringan adalah dengan melakukan latihan relaksasi slow deep breathing. Slow deep breathing adalah metode bernafas yang frekuensi napasnya kurang atau sama dengan 10 kali per menit dengan fase ekshalasi yang panjang. Napas lambat dan dalam dapat menurunkan stres yang mana pada saat stres dan cemas saraf simpatis akan distimulasi sehingga meningkatkan produksi kortisol dan adrenalin yang dapat mengganggu metabolisme otak dan endokrin. Napas dalam dan lambat merupakan jalan yang cepat untuk mengaktifkan saraf parasimpatis yang

4 disebut sebagai respon relaksasi sehingga dapat mengurangi rasa cemas (Breathesy, 2006). Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan dan Perawat yang ada di Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto menyatakan bahwa teknik slow deep breathing belum pernah diterapkan pada klien yang mengalami nyeri baik itu klien dengan cedera kepala maupun klien dengang diagnosis medis yang lain. Hasil studi kasus Tarwoto (2012), menunjukkan bahwa teknik napas dalam dan lambat (Slow Deep Breathing) dapat meningkatkan aktivitas saraf parasimpatis yang disebut sebagai efek relaksasi sehingga dapat mengurangi nyeri akut pada klien cedera kepala. Hal yang sama juga dilakukan oleh Beny Susilo Satmoko menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Slow Deep Breathing terhadap skala nyeri akut klien cedera kepala ringan di ruang IGD RSUD Pandan Arang Boyolalo Tahun 2015. Peran perawat sangat penting dalam merawat klien cedera kepala antara lain sebagai pemberi pelayanan kesehatan, pendidik, pemberi asuhan keperawatan, pembaharu, pengorganisasian pelayanan kesehatan yang khususnya adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan yang diberikan pada klien dengan cedera kepala bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan yang dialami klien. Masalah keperawatan yang sering terjadi pada klien dengan cedera kepala antara lain adalah ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, ketidakefektifan pola napas, nyeri akut, defisit perawatan diri, risiko infeksi. Asuhan keperawatan mengacu pada lima tahapan asuhan keperawatan yaitu pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

5 B. Rumusan Masalah Hasil survei klien di ruang Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto 10 penyakit terbanyak selama 3 bulan terakhir yaitu cedera kepala. Dalam hal ini Penulis mengambil studi kasus klien dengan penyakit cedera kepala ringan yang dirawat di Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto yang menempati urutan ketiga. Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah laporan studi kasus akhir program profesi ners ini adalah Asuhan Keperawatan Klien Dengan Cedera Kepala Ringan di Ruang Bedah Lantai 6 RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat Tahun 2016. C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Teridentifikasinya asuhan keperawatan pada masing-masing klien dengan penyakit cedera kepala ringan di ruang Lantai 6 Bedah RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat 2016. 2. Tujuan Khusus a. Teridentifikasinya karakteristik klien cedera kepala ringan di Ruang Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat Tahun 2016. b. Teridentifikasinya etilogi penyakit cedera kepala ringan dari masingmasing klien di Ruang Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat Tahun 2016. c. Teridentifikasinya tanda dan gejala dari masing-masing klien dengan cedera kepala ringan di Ruang Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat Tahun 2016.

6 d. Teridentifikasinya penataksanaan medis dari masing-masing klien dengan cedera kepala ringan di Ruang Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat Tahun 2016. e. Teridentifikasinya pengkajian fokus dari masing-masing klien dengan cedera kepala ringan di Ruang Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat Tahun 2016. f. Teridentifikasinya diagnosis keperawatan dari masing-masing klien dengan cedera kepala ringan di Ruang Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat Tahun 2016. g. Teridentifikasinya intervensi keperawatan dari masing-masing klien dengan cedera kepala ringan di Ruang Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat Tahun 2016. h. Teridentifikasinya implementasi keperawatan dari masing-masing klien dengan cedera kepala ringan di Ruang Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat Tahun 2016. i. Teridentifikasinya evaluasi keperawatan dari masing-masing klien dengan cedera kepala ringan di Ruang Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat Tahun 2016. j. Mengalisa karakteristik klien, etiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan medis, pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan dari masingmasing klien dengan penyakit cedera kepala ringan di Ruang Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat Tahun 2016.

7 D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Rumah Sakit Studi kasus ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak pelayanan rumah sakit untuk bahan peningkatan kerja perawat pelaksana dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan asuhan keperawatan, khususnya dalam melakukan asuhan keperawatan klien dengan cedera kepala ringan. 2. Bagi Penulis Studi kasus ini dapat dipakai sebagai pengalaman belajar dalam menerapkan ilmu terutama ilmu studi kasus dengn cara melakukan penelusuran secara langsung terhadap klien dengan cedera kepala ringan. 3. Bagi Institusi Pendidikan Studi kasus ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan terapan. khususnya berkaitan dengan melakukan asuhan keperawatan klien dengan cedera kepala ringan. E. Ruang Lingkup Dalam penulisan laporan studi akhir program pendidikan profesi ners ini Penulis hanya membahas tentang asuhan keperawatan dengan cedera kepala ringan di Ruang Lantai 6 Bedah RSPAD Gatot Soebroto dari tanggal 16 Mei 2016 sampai dengan 1 Juli 2016. F. Metode Penulisan Dalam penulisan laporan akhir studi kasus ini Penulis menggunakan metode deskriptif dan metode kepustakaan. Metode deskriptif yaitu tipe studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan, teknik yang digunakan dalam

8 pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Sumber data yang diperoleh atau digunakan adalah data primer yang didapat langsung dari klien, dan data sekunder yang didapat dari keluarga, tenaga kesehatan, dan data Medical Record (MR) klien. Metode kepustakaan yang digunakan oleh Penulis adalah dengan mempelajari buku sumber yang berhubungan dengan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien dengan cedera kepala ringan. G. Sistematika Penulisan Sistematika laporan studi kasus ini terdiri dari lima bab meliputi : BAB I PENDAHULUAN terdiri dari : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Ruang Lingkup, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA terdiri dari : konsep keperawatan medikal bedah, anatomi fisiologi kranium, Konsep Penyakit Cedera Kepala, Konsep- Konsep Terkait, dan Konsep Asuhan Keperawatan. BAB III STUDI KASUS terdiri dari : Pengkajian, Diagnosis Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Discharge Planning. BAB IV PEMBAHASAN terdiri dari : Karakteristik Klien, Klasifikasi Cedera Kepala (Head Injury), Etiologi, Manifestasi Klinik, Pemeriksaan Penunjang, Penatalaksanaan Medis, Komplikasi, Data Fokus, Data Psikologis, Diagnosis Keperawatan, Intervensi dan Implementasi Keperawatan, Evaluasi Keperawatan, Rencana Keperawatan Lanjut BAB V PENUTUP terdiri dari : Kesimpulan dan Saran.