PERAKITAN KEDELAI UNGGUL BARU UNEJ-3 DAN UNEJ-4 BERDAYA HASIL TINGGI DAN TAHAN CEKAMAN BIOTIK



dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK DAN EKSEKUTIF SUMMARY

AgroinovasI. Edisi 3-9 Januari 2012 No.3476 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

PERAKITAN KEDELAI UNGGUL BARU BERDAYA HASIL TINGGI, BERUMUR GENJAH, DAN TAHAN HAMA UTAMA KEDELAI (ULAT GRAYAK)

ANALISIS LINTAS KOMPONEN UMUR MASAK BEBERAPA GENOTIPE KEDELAI TAHAN KARAT DAUN GENERASI F5

PENCANDRAAN SIFAT AGRONOMIS DELAPAN GENOTIPE KEDELAI TAHAN DAN AGAK TAHAN PATOGEN KARAT DAUN

METODE PEMULIAAN TANAMAN MENYERBUK SENDIRI

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Indonesia tinggi, akan tetapi produksinya sangat rendah (Badan Pusat Statistik,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 Februari Penanaman

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max L. Merrill) merupakan tanaman pangan yang sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan komoditas yang telah lama

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

KERAGAAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI TAHAN PECAH POLONG (POD SHATTERING)

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI HASIL PERSILANGAN VARIETAS MALABAR DAN KIPAS PUTIH PADA DOSIS PUPUK FOSFOR (P) RENDAH

Kemajuan Genetik Dan Heritabilitas Karakter Agronomi Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) Generasi F 2 Persilangan Wilis Dan Mlg 2521

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

PERAKITAN KULTIVAR KACANG TANAH TAHAN PENYAKIT KAPASITAS SOURCE-SINK SEIMBANG UNTUK

Agrivet (2015) 19: 30-35

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian di Laboratorium M1Z1 (1) M1Z1 (2) M1Z1 (3) M1Z3 (2) M0Z0 (1) M1Z2 (2) M0Z0 (3) M1Z3 (1) M1Z3 (3)

KACANG HIJAU. 16 Hasil Utama Penelitian Tahun 2013 PERBAIKAN GENETIK

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Banjarsari Bedeng 29, Kecamatan Metro

INTERAKSI GENETIC X LINGKUNGAN DAN STABILITAS HASIL GALUR-GALUR GANDUM TROPIS PADA DATARAN MENENGAH DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Melalui proses seleksi tanaman yang diikuti dengan penyilangan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat yang paling baik

PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN

DAYA WARIS DAN HARAPAN KEMAJUAN SELEKSI KARAKTER AGRONOMI KEDELAI GENERASI F 2

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditi pangan utama

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

I. PENDAHULUAN. Kedelai termasuk salah satu komoditas yang dibutuhkan, karena protein yang

karakter yang akan diperbaiki. Efektivitas suatu karakter untuk dijadikan karakter seleksi tidak langsung ditunjukkan oleh nilai respon terkorelasi

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Masam

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium

Penyaringan Galur Kedelai terhadap Penyakit Karat Daun Isolat Arjasari di Rumah Kaca

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

I. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

UJI GALUR/VARIETAS JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sumber utama protein nabati. Kontribusi kedelai sangat

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine Max [L.] Merrill) merupakan tanaman pangan yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan,

III. BAHAN DAN METODE. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Febuari hingga April 2015.

III. KEDELAI. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 5

( 2 ) untuk derajat kecocokan nisbah segregasi pada setiap generasi silang balik dan

Daya hasil 1,6-2,5 t/ha 1,22 t/ha 1,6 t/ha Warna hipokotil Ungu Ungu Ungu

PROSEDUR PEMULIAAN KACANG PANJANG

PEMANFAATAN RADIASI SINAR GAMMA (Co-60) UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN KETAHANAN TANAMAN KEDELAI TERHADAP PENYAKIT PUSTUL DAUN

I. METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Juni 2011 sampai Januari 2012.

PENGARUH RADIASI SINAR GAMMA TERHADAP KERAGAMAN POPULASI M3 GALUR-GALUR MUTAN KEDELAI UMUR GENJAH

Formulir PuPS versi 1.1

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman sumber protein

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. fenotipe yang diamati menunjukkan kriteria keragaman yang luas hampir pada

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN UKURAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max, L. Merrill) SKRIPSI

Keragaan dan Daya Hasil Galur-galur Mutan Kedelai Umur Genjah dari Iradiasi Sinar Gamma

ADAPTASI KLON-KLON BAWANG MERAH (Allium ascollonicum L.) DI PABEDILAN LOSARI CIREBON ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pangan

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

PENGARUH PEMUPUKAN PETROBIO GR TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN JAGUNG DI DAERAH ENDEMIS PENYAKIT BULAI

Pokok Bahasan: Pemuliaan untuk Tanaman Menyerbuk Sendiri. Arya Widura R., SP., MSI PS. Agroekoteknologi Universitas Trilogi

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Penelitian ini

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu makanan pokok di

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN JAGUNG TOLERAN KEKERINGAN DI PAPUA. Fadjry Djufry dan Arifuddin Kasim Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai

PENDUGAAN HERITABILITAS KARAKTER HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI HASIL PEMULIAAN BATAN

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu tanaman yang banyak

I. PENDAHULUAN. Kedelai ( Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman penghasil

TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi

Transformasi Data & Anlisis Data Hilang

BABHI BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas penting dalam

6 Hasil Utama Penelitian Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2016

PETUNJUK TEKNIS PRODUKSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT (BERSARI BEBAS)

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA

HUBUNGAN INTENSITAS PENYAKIT KARAT DENGAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) PADA BEBERAPA VARIETAS BERBEDA

V. KACANG HIJAU. 36 Laporan Tahun 2015 Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PERAKITAN KEDELAI UNGGUL BARU UNEJ-3 DAN UNEJ-4 BERDAYA HASIL TINGGI DAN TAHAN CEKAMAN BIOTIK Moh. Setyo Poerwoko, Endang Budi Tri Susilowati dan Ummiyah Mahasiswa yang Terlibat: Moh. Rizal Pahlevi Sumber Dana: BOPTN ABSTRAK Perakitan kedelai unggul baru UNEJ-3 dan UNEJ-4 merupakan penelitian lanjutan setelah berhasil dirakit kedelai unggul baru UNEJ-1 dan UNEJ-2 yang berdaya hasil tinggi dan memiliki ketahanan moderat terhadap karat daun kedelai yang disebabkan patogen Phakopsora pachyrhizi, Syd. Pada tahun 2012, melalui bantuan Konsorsium Kedelai Nasional telah dilakukan uji multilokasi enam Galur Harapan Jember (GHJ) dan enam Galur Harapan Balitkabi (GHB) dengan tiga varietas pembanding, yaitu Malabar, Wilis dan Ringgit pada sembilan sentra produksi kedelai. Selanjutnya melalui penelitian BOPTN 2013 akan dipilih sedikitnya dua tetua terbaik dari hasil pengujian Konsorsium Kedelai Nasional adapted cultivar (calon genotipe UNEJ-3 dan UNEJ-4) untuk disilangkan dengan tetua donor yang tahan penyakit utama kedelai yang disebabkan patogen karat daun, Phakopsora pachyrhizi, Syd. Tetua donor dipilih berdasarkan hasil pengujian: (1) Intensitas serangan karat daun, (2) Laju perkembangan penyakit karat daun, dan (3) IWGSR (International Working Group Soybean Rust). Pada tahun pertama, dipilih empat tetua, yaitu Donor Parent (Mutiara-1 dan Slamet). Delapan hibrida dan empat tetuanya diuji intensitas karat daun (IWGSR) menggunakan Rancangan Acak Kelompok 12 genotipe dan tiga ulangan. Hasil penelitian pada tahun pertama (2013), diperoleh dua genotipe, yaitu yaitu (1) 2x3=Slamet x GHJ-6 dengan hasil uji IWGSR satu Tahan (T) dan 5 Agak Tahan (AT), dan (2) 3x1= GHJ-6 x Mutiara dengan enam hasil pengamatan IWGSR Agak Tahan (AT). Kedua genotype tersebut merupakan calon varietas kedelai unggul baru UNEJ-3 dan UNEJ-4. Kata Kunci: Kedelai, Karat Daun, IWGSR, Kedelai UNEJ-1 dan UNEJ-2 0

PERAKITAN KEDELAI UNGGUL BARU UNEJ-3 DAN UNEJ-4 BERDAYA HASIL TINGGI DAN TAHAN CEKAMAN BIOTIK Moh. Setyo Poerwoko, Endang Budi Tri Susilowati dan Ummiyah Mahasiswa yang Terlibat: Moh. Rizal Pahlevi Sumber Dana: BOPTN EXECUTIF SUMMARY Pada dasarnya organisme hidup di alam tidak berdiri sendiri-sendiri atau tidak hidup sendiri-sendiri, melainkan menjadi satu kumpulan individu-individu yang menempati sustu tempat tertentu, sehingga antar organisme dapat terjadi interaksi. Interaksi-interaksi yang terjadi dapat merupakan interaksi antar individu dari spesies yang sama, dapat juga merupakan interaksi antar individu dari spesies yang berbeda. Interaksi yang terjadi antarspesies anggota populasi akan mempengaruhi terhadap kondisi populasi mengingat keaktifan atau tindakan individu mempengaruhi kecepatan pertimbuhan ataupun kehidupan populasi. Setiap anggota populasi dapat memakan anggota populasi yang lainnya, bersaing terhadap makanan, mengeluarkan kotoran yang merugikan lainnya, dapat saling membunuh, dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua arah (timbal balik). Cekaman biotik pada tanaman dapat disebabkan penyakit tanaman, hama tanaman dan bahan alelopati. Dalam penelitian ini, peneliti akan membatasi untuk merakit varietas kedelai yang tahan terhadap cekaman biotik yang disebabkan oleh pathogen karat daun kedelai, Phakopsora pachyrhizi, Syd. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memperoleh biji-biji F6 dari Galur Harapan Kedelai Unggul Baru yang berdaya hasil tinggi yang tahan/agak tahan terhadap patogen karat daun kedelai, Phakopsora pachyrhizi, Syd. Penelitian rumah kaca maupun lapang dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Jember di Desa Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten 1

Jember. Ketinggian tempat kurang-lebih 89 m di atas permukaan air laut dan jenis tanah asosiasi latosol dan regosol (Supraptohardjo, dkk., 1966). Penelitian laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan di Fakultas Pertanian Universitas Jember. Waktu penelitian bulan April sampai sampai dengan Desember 2013. Bahan penelitian terdiri dari dua genotipe adapted cultivar, yang dipilih berdasarkan hasil uji multilokasi oleh Konsorsium Kedelai Nasional dari enam galur harapan jember (GHJ), yaitu GHJ-6 (UNEJ-2) dan GHJ-10 (NSP). Sedangkan tetua donor yang tahan karat merupakan hasil penyaringan dari plasmanutfah kedelai berdasarkan sifat ketahanannya terhadap karat, yaitu Mutiara-1 dan Slamet. Pupuk dasar yang digunakan untuk percobaan lapang sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) dari Konsorsium Kedelai Nasional adalah 75 kg ZA + 100 kg SP 36 + 75 kg KCl/ha + pupuk kandang 5 t/ha atau 250 kg Ponska/ha + 100 kg SP 36 + pupuk kandang 5 t/ha. Percobaan di lapang dilaksanakan dengan rancangan acak kelompok (RAK) menggunakan beberapa genotipe terpilih yang diulang tiga kali. Ukuran petak percobaan 2.8 m x 4.5 m atau sekitar 12,6 m 2 (sesuai Juknis dari Konsorsium Kedelai Nasional) dengan jarak tanam antar baris 40 cm dan di dalam baris 15 cm. Setiap lubang diisi dua benih. Persilangan dilakukan untuk memperoleh keturunan persilangan yang berdaya hasil tinggi dan tahan karat daun dilakukan pada pot-pot percobaan. Pada setiap genotipe ditanam pada 20 pot. Percobaan di pot dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan genotipe terpilih dan 20 ulangan. Sidik ragam RAK di lapang maupun RAL di laboratorium sesui dengan Gomez and Gomez (1984). Sidik ragam RAK sub-sampling sesuai dengan Anderson dan Bancroft (1952). Metode seleksi yang digunakan selama periode generasi segregasi adalah seleksi metode Pedigree sebagai berikut. 2

Pengamatan menurut system IWGSR (International working Group Soybean Rust), Yang (1977) adalahy sebagai berikut. Angka pertama menyatakan kedudukan daun kedelai Nilai 1 = 1/3 bagian daun pada posisi bawah Nilai 2 = 1/3 bagian daun posisi tengah Nilai 3 = 1/3 bagian daun posisi atas Angka kedua menyatakan kerapatan bercak daun karat pada daun Nilai 1 = tidak terdapat bercak karat Nilai 2 = bercak karat sedikit (1-8 bercak/cm) 3

Nilai 3 = bercak karat sedikit (9-16 bercak/cm) Nilai 4 = bercak karat sedikit (lebih dari 16 bercak/cm) Angka ketiga menyatakan reaksi daun terhadap penyakit karat Nilai 1 = tanpa pustule (bercak) Nilai 2 = bercak tak berspora Nilai 3 = bercak berspora (uredospora) 4

Hasil penelitian pada tahun pertama (2013), diperoleh dua genotipe, yaitu yaitu (1) 2x3=Slamet x GHJ-6 dengan hasil uji IWGSR satu Tahan (T) dan 5 Agak Tahan (AT), dan (2) 3x1= GHJ-6 x Mutiara dengan enam hasil pengamatan IWGSR Agak Tahan (AT). Kedua genotype tersebut merupakan calon varietas kedelai unggul baru UNEJ-3 dan UNEJ-4. 5