ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ MBOK SRI DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK SUKUN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

ANALISIS PENDAPATAN DAN KARAKTERISTRIK USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM AMALIA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI MINYAK NILAM DI DESA LUMBUTAROMBO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

KINERJA KEUANGAN INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH EMPING TEKI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DESA KERTASADA KABUPATEN SUMENEP

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA FURNITURE ROTAN PADA INDUSTRI IRMA JAYA DI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

ANALISIS NILAI TAMBAH KACANG TELUR PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA OHARA DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KURSI ROTAN PADA UKM MEUBEL SUMBER ROTAN TOHITI DI KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KERIPIK TAHU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

KINERJA KEUANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KACANG GOYANG PRIMA JAYA DI KOTA PALU

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

AGUS PRANOTO

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

ABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERAJINAN TANGAN KAYU HITAM (EBONY) PADA UD. KRISNA KARYA EBONY DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ. MBOK SRI DI KOTA PALU

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng,

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS PENDAPATAN USAHA KURSI ROTAN PADA UKM MEUBEL SUMBER ROTAN TOHITI DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

23 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

AGROINDUSTRI TAHU PENYOKONG PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA TEJA TIMUR KABUPATEN PAMEKASAN. Zainol Arifin*)

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA C.V DUTA AGROLESTARI DI KOTAPALU

ANALISIS PEMASARAN BAWANG GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA FLAMBOYAN DI KELURAHAN PANAU KECAMATAN TAWAELI KOTA PALU

ANALISIS EKONOMI DAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SUSU KEDELAI BERBAGAI SKALA USAHA DI WILAYAH KABUPATEN JEMBER

ANALISIS NILAI TAMBAH SERABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ANEKA PRODUK (KASUS PT. SUMBER UTAMA LESARI KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA)

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK LEBAH MADU JAYA MAKMUR DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

METODE PENELITIAN. set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

Magrobis Journal 1 ANALISIS USAHA KERIPIK SINGKONG MERK PEDAS GILA PADA KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Oleh : Arista Damayanti *)

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA TAHU PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA WAJIANTO DI DESA OGURANDU KECAMATAN BOLANO LAMBUNU KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

e-j. Agrotekbis 1 (3) : , Agustus 2013 ISSN :

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KELEMBAGAAN PEMASARAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA AGROINDUSTRI DAN PEMASARAN PRODUK GULA AREN DI KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Rumah Alam Jaya (RAJ) Organik terletak

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 2 (5) : 500-504, Oktober 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU Analysis of Revenue and Feasibility of Fried Garlic Production Enterprises of the Sofie Home Industry in Palu City Sri Wirasti 1) 1) Student of Agribusiness Study Programe, Faculty of Agriculture, Tadulako University, Palu e-mail : sri_wirasti@yahoo.com ABSTRACT Indonesian country is known as an agricultural country lies between the two continents which gives a great advantage for Indonesia. Production of agricultural products are diverse, it is expected to support economic growth now and in the future. Balancing of economic condition is required between industrial sector that supported by strong agicultural sector. One of the commodity crops is garlic. Sofie Home Industry is one of the industry that produces garlic into fried garlic. Location determining of the study are set by purposive, in this case Sofie Home Industry in Palu City was chosen. It was considered by the company is the only one company that processes garlic into fried garlic. This study was conducted in January 2013. The purpose of this study is to determine the amount of income and the feasibility of producing fried garlic in Sofie Home Industry. Total revenue earned by Sofie Home Industry from producing fried garlic in January 2013 was Rp. 6,000,000. After deducting the total cost of Rp. 4,188,151, the net income obtained was Rp. 1.811.849. Fried garlic agroindustry at Sofie Home Industry is feasible to be developed, because it provides a considerable advantage for the producer. Key words : Income, eligibility, garlic fried ABSTRAK Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang terletak di antara dua benua yang memberikan keuntungan besar bagi Indonesia. Produksi hasil-hasil pertanian yang beragam, diharapkan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi baik pada saat ini maupun dimasa yang akan datang. Diperlukan kondisi ekonomi yang seimbang antara bidang industri yang di dukung oleh bidang pertanian yang tangguh.salah satu komoditi tanaman pangan yaitu bawang putih.industri rumah Tangga Sofie termaksud salah satu industri yang memproduksi bawang putih menjadi bawang putih goreng. Penentuan lokasi penelitian ditetapkan secara sengaja (purposive), dalam hal ini dipilih Industri Rumah Tangga Sofie di Kota Palu. Hal tersebut berdasarkan pada pertimbangan bahwa usaha ini merupakan satu-satunya industri yang mengolah bawang putih menjadi bawang putih goreng. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui besarnya pendapatan dan kelayakan usaha dalam menghasilkan bawang putih goreng pada Industri Rumah Tangga Sofie. Penerimaan total yang diperoleh industri rumah tangga Sofie dalam memproduksi bawang putih goreng selama Bulan Januari Tahun 2013 sebesar Rp. 6.000.000. Setelah dikurangi dengan biaya total Rp 4.188.151 didapat pendapatan bersih sebesar Rp 1.811.849.Agroindustri bawang putih goreng pada industri rumah tangga sofie layak untuk diusahakan, karena memberikan keuntungan yang cukup bagi produsen. Kata kunci : Pendapatan, kelayakan, bawang putih goreng 500

PENDAHULUAN Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang terletak di antara dua benua yang memberikan keuntungan besar bagi Indonesia. Negara agraris dengan produksi hasil-hasil pertanian yang beragam, diharapkan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi baik pada saat ini maupun dimasa yang akan datang. Diperlukan kondisi ekonomi yang seimbang antara bidang industri yang di dukung oleh bidang pertanian yang tangguh. Pengembangan usahatani bawang putih perlu dilakukan terkait dengan kebutuhan konsumsi bawang putih seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Usaha tani bawang putih diarahkan untuk dapat memacu peningkatan produktivitasnya. Tanaman bawang putih termasuk tanaman yang sangat menguntungkan di dalam pengolahan, baik dijadikan sebagai bumbu masakan maupun obat-obatan. Kebanyakan bawang putih mempunyai khasiat yang vital bagi kesehatan dan merupakan tanaman yang dapat menunjang kehidupan manusia. Areal pertumbuhan bawang putih di Indonesia sangat terbatas maka perlu digunakan cara yang tepat untuk menyesuaikan habitat hidup dari tanaman bawang putih, apalagi di daerah tropis seperti Indonesia yang iklimnya sering berubah-ubah (Sharma, 2000). Perusahaan yang berprofesi atau mempunyai kegiatan sesuai dengan didirikannya perusahaan tersebut akan mengharapkan adanya penerimaan dan pendapatan dari operasi perusahaan, maka penerimaan atau pendapatan itu berasal dari penjualan barang dari hasil produksi tersebut (Ahyari, 1986). Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah berapa besar pendapatan dan kelayakan usaha yang diperoleh industri rumah tangga sofie dari usaha bawang putih goreng. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui besarnya pendapatan dan kelayakan usah dalam menghasilkan bawang putih goreng pada industri rumah tangga sofie. METODE PENELITIAN Penentuan lokasi penelitian ditetapkan secara sengaja (purposive), dalam hal ini dipilih Industri Rumah Tangga Sofie di Kota Palu. Hal tersebut berdasarkan pada pertimbangan bahwa usaha ini merupakan satu-satunya industri yang mengolah bawang putih menjadi bawang putih goreng. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui gambaran umum dari usaha agroindustri bawang putih pada Industri Rumah Tangga Sofie di lokasi penelitian yang diurai secara deskriptif. Model analisis yang digunakan untuk mengetahui pendapatan usaha agroindustri bawang putih goreng adalah : π = TR TC TR = Q x P TC = TFC + TVC atau π = Q x P (TFC + TVC) Keterangan : π = Keuntungan TR = Penerimaan total TC = Biaya total Q = Jumlah produksi P = Harga produk TFC TVC = Total biaya tetap = Total biaya variabel Untuk menentukan kelayakan usaha digunakan finansial dan analisis ekonomi. Kedua analisis tersebut merupakan pelengkap. Tujuan utama analisis finansial adalah menganalisis finansial usaha terhadap individu, yaitu pemilik usaha dan badan umum. Sedangkan analisis ekonomi yang di perhatikan adalah hasil total atau produktivitas atau keuntungan dari usaha untuk perekonomian secara keseluruhan (Rahardi, 2003). R/C = Keterangan : TR = Total Penerimaan (Rp) TC = Total Biaya (Rp) Dengan Kriteria : 501

R/C > 1 : Usaha bawang putih goreng layak untuk diusahakan. R/C <1 : Usaha tidak layak untuk diusahakan. R/C = 1 : Usaha tidak untung dan tidak rugi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer diambil dengan cara observasi dan wawancara langsung kepada pimpinan dan karyawan Industri Rumah Tangga Sofie, wawancara dilakukan dengan menggunakan pertanyaan (questionary), sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku literatur yang relevan dengan penelitian ini dan jurnaljurnal serta instansi yang terkait dengan penelitian ini. Responden dalam penelitian ini adalah pimpinan dan karyawan Industri Rumah Tangga Sofie di Kota Palu. Penentuan responden dilakukan secara sengaja, dengan pertimbangan bahwa pimpinan perusahaan mengetahui seluk beluk perusahaannya, seperti sejarah berdirinya perusahaan, kapasitas produksi, kondisi keuangan, dan lain-lain. Jumlah responden sebanyak 3 orang, termasuk salah satunya pimpinan perusahaan industri rumah tangga Sofie. HASIL DAN PEMBAHASAN Biaya tetap ialah biaya yang jumlah totalnya tetap selama periode waktu tertentu meskipun terjadi perubahan besar dalam total kegiatan atau volume yang berkaitan dengan biaya tetap tersebut. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu, kondisi dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia. Setiap kegiatan produksi, seorang produsen akan diperhadapkan pada masalah biaya yang harus dikeluarkan dan diperhitungkan guna memfasilitasi faktor produksi yang diperlukan dalam kegiatan produksi. Biaya dalam penelitian ini adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk proses pembuatan bawang putih goreng. Biaya tersebut terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel, yang mana dari kedua jenis biaya tersebut merupakan total biaya yang dikeluarkan oleh industri dalam melakukan proses produksi. Biaya itu sendiri terdiri dari berbagai macam jenis tergantung pada kebutuhan dari usaha bersangkutan, terutama yang menyangkut tentang proses produksi. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan produsen bawang putih goreng yang jumlahnya tetap dan tidak dipengaruhi tingkat produksi, hal ini menunjukkan bahwa berapapun jumlah output yang dihasilkan besarnya biaya tetap tidak berubah. Berdasarkan itu maka jelas biaya tetap suatu usaha berbeda dengan usaha lainnya. Faktor-faktor yang menjadi biaya tetap antara lain biaya pajak usaha, biaya pajak kendaraan, dan biaya penyusutan peralatan. Lebih jelasnya tentang biaya tetap yang dikeluarkan industri rumah tangga Sofie disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Biaya Tetap Produksi Bawang Putih No Jenis Biaya Nilai (Rp/Bulan) 1 Pajak Usaha 100.000 2 Pajak Kendaraan 180.000 3 Biaya Penyusutan 288.153 Total 568.153 Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui besarnya jumlah biaya tetap produksi bawang putih yang dikeluarkan industri rumah tangga Sofie pada bulan januari Rp. 568.153. Biaya penyusutan peralatan sebesar Rp. 288.153. Biaya pajak usaha sebesar Rp. 100.000, dan biaya pajak kendaraan sebesar Rp. 180.000. Industri rumah tangga Sofie tidak terdapat biaya promosi, dikarenakan konsumen membeli langsung ke tempat produksi. Biaya variabel atau juga di sebut variabel cost adalah biaya yang umumnya berubah-rubah sesuai dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan makin besar pula volume yang di keluarkan. Biaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan total kegiatan atau volume yang berkaitan dengan biaya variabel tersebut. Menurut Fitriono (2011), biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha sebagai akibat penggunaan faktor produksi yang bersifat variabel. Total biaya variabel yang dikeluarkan untuk memproduksi bawang putih 502

goreng pada industri rumah tangga Sofie pada bulan Januari Tahun 2013 disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. menunjukan bahwa biaya variabel produksi bawang putih goreng pada industri rumah tangga Sofie untuk bulan Januari Tahun 2013 terdiri atas biaya bahan baku sebesar Rp. 2.000.000. Biaya ini digunakan untuk membeli bahan baku bawang putih sebanyak 100 kg dengan harga Rp. 20.000/kg. Biaya pembelian bahan baku ini merupakan biaya variabel terbesar yang dikeluarkan industri rumah tangga Sofie. Besarnya biaya bahan baku dikarenakan produsen mendapatkannya dari pasar bukan dari petani langsung atau budidaya sendiri. Selain itu karena lokasi bahan baku tidak di Kota Palu maka harga bawang putih berfluktuasi. Tabel 2. Biaya Variabel Produksi Bawang Putih No Jenis Biaya Nilai (Rp/Bulan) 1 Biaya Bahan Baku 2.000.000 2 Minyak Goreng 600.000 3 Minyak Tanah 60.000 4 Kemasan 450.000 5 Air 10.000 6 Upah Tenaga Kerja 499.998 Total 3.619.998 Rata-rata minyak goreng yang digunakan untuk memproduksi bawang putih goreng sebanyak 50 liter dengan harga Rp. 12.000/liter. Setiap satu kali penggorengan produsen menggunakan minyak goreng sebanyak 25 liter sehingga total biaya minyak goreng sebesar Rp. 600.000. Bahan bakar yang digunakan untuk memproduksi bawang putih adalah minyak tanah. Satu liter minyak tanah Rp. 3.000, Setiap bulan dua kali produksi dan satu kali produksi menggunakan 20 liter minyak tanah. Sehingga biaya bahan bakar sebesar Rp. 60.000. Biaya kemasan yang dikeluarkan industri rumah tangga Sofie bulan Januari sebesar Rp. 450.000. Kemasan yang digunakan berupa kemasan alumunium foil 100 gr. Kemasan ini dibeli per satu kilogram, dengan harga Rp. 30.000/kg dan isinya sebanyak 200 lembar, atau Rp. 150/ lembar. Kemudian kemasan alumunium foil diberi label dengan biaya Rp. 600/lembar, sehingga terhitung biaya untuk setiap lembar kemasan sebesar Rp. 750. Biaya air yang digunakan pada saat pencucian bawang putih diasumsikan 10% dari total biaya PDAM terdapat biaya produksi bawang putih goreng. Total pembayaran PDAM oleh industri rumah tangga sofie yakni sebesar Rp. 100.000, maka biaya penggunaan air untuk pencucian bawang putih goreng Rp. 10.000. Biaya upah tenaga kerja selama bulan Januari sebesar Rp. 499.998, tenaga kerja ini diupah setiap proses produksi, sebanyak 3 orang tenaga kerja. Jadi, total biaya variabel yang dikeluarkan industri rumah tangga Sofie pada bulan Januari Tahun 2013 sebesar Rp. 3.619.998. Setelah diketahui biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan pada suatu usaha, maka selanjutnya perlu diketahui biaya totalnya. Biaya total ialah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh industri rumah tangga Sofie dalam memproduksi sejumlah output, biaya ini diperoleh setelah menjumlahkan biaya tetap dan biaya variabel. Tabel 3. Biaya Total Produksi Bawang Putih. N0 Jenis Biaya Nilai (Rp/Bulan) 1 Biaya Tetap 568.153 2 Biaya Variabel 3.619.998 Total 4.188.151 Tabel 3. menunjukan biaya terbesar yang dikeluarkan untuk memproduksi bawang putih goreng berasal dari biaya variabel yaitu sebesar Rp. 3.619.998, dibandingkan biaya tetap sebesar Rp 568.153, hal ini dikarenakan biaya tertinggi pada pembelian bahan baku. Jadi, biaya total yang dikeluarkan industri rumah tangga Sofie untuk memproduksi bawang putih goreng selama Bulan Januari Tahun 2013 sebesar Rp. 4.189.151. Analisis pendapatan dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pendapatan atau keuntungan yang diperoleh industri rumah tangga Sofie. Pendapatan diperoleh setelah mengetahui penerimaan dan besarnya biaya produksi (total biaya). 503

Penerimaan agroindustri bawang putih setiap kali produksinya diperoleh dari hasil penjualan produk bawang putih goreng, yang disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. menunjukan pada bulan Januari Tahun 2013 industri rumah tangga Sofie memproduksi bawang putih sebanyak 600 bungkus. Rata-rata produksi untuk satu kali proses sebanyak 300 bungkus, yang dijual dengan harga Rp. 10.000/gr. Total penerimaan industri rumah tangga Sofie pada Bulan Januari Tahun 2013 sebesar Rp. 6.000.000. Tabel 4. Penerimaan Produksi Bawang Putih Goreng Industri Rumah Tangga Sofie, Bulan Januari Tahun 2013 No Periode Produksi Harga Nilai 1 I 300 10.000 3.000.000 2 II 300 10.000 3.000.000 Total 600 6.000.000 Pendapatan atau keuntungan diperoleh dari selisih antara penerimaan dan biaya total selama bulan Januari Tahun 2013. Lebih jelasnya mengenai pendapatan yang diperoleh industri rumah tangga Sofie pada Bulan Januari disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Pendapatan Produksi Bawang Putih No Uraian Keuntungan (Rp) 1 Penerimaan 6.000.000 Total 2 Biaya Total 4.188.151 Pendapatan 1.811.849 Tabel 5. menunjukan pendapatan total atau keuntungan yang diperoleh industri rumah tangga Sofie selama bulan Januari sebesar Rp. 1.811.151 Pendapatan ini diperoleh dari selisih penerimaan produksi bawang putih goreng selama bulan Januari Tahun 2013 sebesar Rp. 6.000.000 dengan biaya total sebesar Rp. 4.188.151. Kelayakan usaha adalah untuk menilai apakah suatu usaha yang dikembangkan layak untuk memberikan keuntungan atau tidak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. menunjukan usaha bawang putih goreng pada industri rumah tangga sofie layak untuk diusahakan. Jadi nilai R/C 1,43 berarti jika biaya ditambah sebesar Rp. 1 akan menghasilkan pendapatan Rp. 1,43. Tabel 6. Kelayakan Produksi Bawang Putih No Uraian Keuntungan (Rp) 1 Penerimaan Total 6.000.000 2 Biaya Total 4.188.151 Kelayakan 1,43 Sumber.Data primer setelah diolah, 2013. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Penerimaan total yang diperoleh industri rumah tangga Sofie dalam memproduksi bawang putih goreng selama Bulan Januari Tahun 2013 sebesar Rp. 6.000.000. Setelah dikurangi dengan biaya total Rp. 4.188.151 didapat pendapatan bersih sebesar Rp. 1.811.849. Sehingga nilai kelayakan Bawang Putih Goreng Rp. 1,43 layak untuk diusahakan. Agroindustri bawang putih goreng pada industri rumah tangga sofie layak untuk diusahakan, karena memberikan keuntungan yang cukup bagi produsen. DAFTAR PUSTAKA Ahyari A., 1986. Manajemen Produksi. Bina Aksara Rahardi, 2003.Agribisnis Peternakan. Penebar Swadaya. Fitriono, 2011.Pengertian Biaya.PT. Bina Aksara. Sharma, 2000. Tanaman Bawang Putih. Penebar Swadaya. 504