BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini adalah CV.Nusaena Konveksi yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini berlokasi di Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerja sama usaha ternak ayam broiler

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Karakteristik Pembudidaya dan Keragaan Kegiatan Budidaya Ikan di KJA Jatiluhur

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

II. BAHAN DAN METODE

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. kutipan langsung dari berbagai sumber. Data data yang digunakan dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan masalah yang diteliti dalam suatu penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis data, penulis menggunakan alat bantu komputer seperti paket

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. terdiri dari sawi, kol, wortel, kentang, dan tomat.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pajak Reklame, dan Pajak Parkir dari tahun 2010 sampai dengan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Likuiditas dan Cost

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Cipondoh dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Penentuan lokasi sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

II. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. produk dapat menentukan permintaan produk tersebut di pasaran. Semakin baik

IV METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif Variabel dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN. di Jln. Raya Merak Km. 3, Merak Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang menganalisis datanya berbentuk. dikumpulkan telah selesai berlangsung (Nazir, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Brondong dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong di Jalan Raya Brondong

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan Juni 2013 di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu (Lampiran 1), Pemilihan lokasi penelitian tersebut didasarkan pada kondisi bahwa lokasi tersebut merupakan wilayah kecamatan yang memiliki jumlah pembudidaya ikan bandeng paling tinggi dan jumlah tambak bandeng terluas di Kabupaten Indramayu. 3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Metode survai adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang obyek yang diteliti, menjelaskan hubungan-hubungan dari beberapa variabel, menguji hipotesis-hipotesis untuk memperkuat penerimaan atau mengadakan penolakan terhadap teori, dan membuat prediksi (Saragih, et. al. 1994). Widodo dan Mukhtar (2000) menjelaskan bahwa metode survai adalah suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluasluasnya terhadap obyek penelitian pada suatu saat tertentu. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status variabel atau tema, gejala atau keadaan yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 3.3 Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dimana sampel atau responden ditetapkan secara sengaja oleh peneliti dengan didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu (Wiratha 2006). Kriteria responden yang dipilih dalam penelitian ini yaitu : 1. Warga atau masyarakat yang melakukan atau mengelola tambak budidaya bandeng. 2. Pembudidaya telah memiliki pengalaman budidaya minimal 1 tahun. 23

24 3. Pembudidaya memiliki lahan budidaya minimal 1 Ha. Sumanto (1990) dalam Wirartha (2005) menyatakan bahwa ukuran sampel minimum yang digunakan dalam jenis penelitian deskriptif adalah 10% dari populasi, maka penghitungannya adalah sebagai berikut : Jumlah sampel = 10/100 x jumlah populasi = 10/100 x 949 orang = 94,9 orang Berdasarkan penghitungan diatas maka jumlah responden sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 95 orang. 3.4 Prosedur Pengumpulan Data Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. 1. Data primer Data primer diperoleh dari wawancara dengan responden yang dipandu dengan kuisioner terstruktur. Beberapa pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner yaitu pengalaman budidaya, luas lahan, pakan yang digunakan, biaya produksi, sumber air, sumber benih, dan vitamin atau probiotik yang digunakan. Disamping melalui wawancara, data primer juga diperoleh dari pengamatan langsung di lokasi budidaya. 2. Data sekunder Data sekunder diperoleh dari beberapa sumber yaitu : Perpustakaan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Indramayu, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, dan Badan pusat statistik Indramayu.

25 3.5 Definisi dan Oprasionalisasi Variabel Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Biaya total (C) adalah jumlah biaya total yang dikeluarkan pembudidaya dalam satu siklus panen. 2. Produktivitas (Y) meliputi produktivitas per satuan luas dan produktivitas per satuan biaya. 3. Benih bandeng (X 1 ) adalah jumlah benih ikan bandeng yang ditebar selama satu kali musim pemeliharaan dan dinyatakan dalam kg. 4. Pakan (X 2 ) adalah jumlah pakan yang dikeluarkan selama satu siklus pemeliharaan yang dinyatakan dalam kg. 5. Luas lahan (X 3 ) adalah luas total tambak yang digunakan dalam budidaya bandeng yang dinyatakan dalam satuan m 2. 6. Lama pengalaman budidaya (X 4 ) adalah lamanya waktu atau pengalaman budidaya dari pembudidaya bandeng yang dinyatakan dalam tahun. 7. Pendidikan (X 5 ) adalah tingkat pendidikan terakhir yang pernah ditempuh pembudidaya bandeng. 8. Umur (X 6 ) adalah jumlah tahun kehidupan dari pembudidaya bandeng. 3.6 Metode Analisis Data Analisis data merupakan proses penyederhanaan data yang telah dikumpulkan mengenai objek permasalahan yang diterapkan kedalam bentuk yang mudah diinterpretasikan. Informasi dan data yang telah terkumpul setelah ditabulasikan kemudian dianalisis dengan menggunakan beberapa metode : 3.6.1 Analisis Faktor-Faktor Produktivitas Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas menggunakan Regresi Linear Berganda, dengan persamaan sebagai berikut: Y = β 0 +β 1 x 1 + β 2 x 2 + β 3 x 3 + β 4 x 4 + β 5 x 5 + β 6 x 6 +ɛ

26 Keterangan : Y : Produktivitas X 1 X 2 : Kualitas benih (Produksi (kg) per jumlah benih (kg)) : Konversi pakan (Produksi (kg) per jumlah pakan (kg)) X 3 : Luas lahan (m 2 ) X 4 X 5 X 6 ɛ : Lama pengalaman (Tahun). : Pendidikan : Umur (Tahun) : Galat. Pada variabel tingkat pendidikan atau X 5 diberikan skor angka pada tiaptiap jenjang pendidikan yaitu : SD = 1; SMP = 2; SMA = 3; D3 = 4. Variabel umur X 6 diberikan rangking pada tiap umur dimana rangking 1=25 sampai 29 tahun, 2=30 sampai 34 tahun. 3=35 sampai 39 tahun, 4=40 sampai 44 tahun, 5=45 sampai 49 tahun, 6=50 sampai 54 tahun, 7=55 sampai 59 tahun, dan 8=60 sampai 64 tahun. Hasil dari persamaan model regresi linear berganda pada tahap selanjutnya dilakukan evaluasi model pendugaan yang bertujuan untuk mengetahui apakah hasil dari model regresi linear berganda terpenuhi secara teori dan statistik. Evalusi model pendugaan harus sesuai dengan : 1. Evalusi Kriteria Statistik Pengujian suatu model regresi meliputi uji pengaruh parameter secara individual (uji-t), uji pengaruh parameter secara keseluruhan (uji F), dan koefisien determinasi (R 2 ). Uji-t berguna untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap produktivitas bandeng. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas secara serentak berpengaruh nyata terhadap produktivitas bandeng, sedangkan koefisien determinasi (R 2 ) digunakan sebagai pengukur tingkat kebaikan model. Koefisien tersebut menjelaskan variasi total dalam variabel tak bebas (Y) yang dijelaskan oleh variabel bebas dalam model.

27 Semakin tinggi keragaman yang dapat diterangkan oleh model tersebut, semakin besar koefisien determinasinya. Model yang dianalisis menunjukkan pengujian terhadap hipotesishipotesis yang dilakukan. Pengujian hipotesis secara statistik bertujuan untuk melihat nyata tidaknya pengaruh variabel yang dipilih terhadap variabel yang diteliti. Pengujian hipotesis baik untuk uji-t maupun uji F yaitu dengan melihat tingkat signifikan (α). Tingkat signifikan (α) adalah probabilitas kesalahan menolak hipotesis yang ternyata benar. Jika dikatakan α = 5 persen, berarti resiko kesalahan mengambil keputusan adalah 5 persen. Semakin kecil nilai α, berarti semakin rendah resiko kesalahan penelitian (Santoso 2001). A. Uji-t Uji-t digunakan untuk melihat nyata atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas dengan langkah-langkah sebagai berikut: H0 : bi = 0 H1 : bi 0, Uji-t menurut Sarwoko, 2005 dapat dirumuskan sebagai berikut: Dimana : bi = koefisien peubah ke-i SE(bi) = standar error peubah ke-i n = jumlah pengamatan Jika: a. -t tabel < t hitung < t tabel maka terima Ho artinya variabel-variabel independen yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. b. t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka tolak Ho artinya variabel-variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas. B. Uji F Uji F menurut Gujarati (1997) digunakan untuk menunjukkan kemampuan peubah-peubah bebas secara bersama-sama menjelaskan variasi dari peubah tak bebas dengan langkah-langkah sebagai berikut:

28 Ho : bi = 0, i = 1,2,3,,6 H1 : salah satu atau semua bi 0 F hitung = dimana : n = jumlah sampel k = jumlah variabel dalam model Jika: a. Fhitung > F tabel maka tolak Ho, artinya semua variabel bebas mampu secara bersama-sama menjelaskan variasi dari variabel tak bebas. b. Fhitung < F tabe l maka terima Ho, artinya semua variabel bebas tidak mampu secara baersama-sama menjelaskan variasi dari variabel tak bebas. 2. Evaluasi Kriteria Ekonometrik A. Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Cara mendeteksi normalitas menurut Santoso (2001) yaitu dengan melihat grafik normal probability plot, yaitu dengan melihat penyebaran titik pada sumbu diagonal dari grafik normal probability plot, sedangkan untuk histogram dengan melihat kurva yang berbentuk genta (lonceng). Dasar-dasar pengambilan keputusan berdasarkan grafik normal probability antara lain : Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. B. Autokorelasi Autokorelasi menurut Gujarati (1997) adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (seperti dalam data deretan waktu) atau ruang (seperti dalam data cross-sectional). Model regresi harusnya bebas dari autokorelasi, sehingga kesalahan prediksi (selisih antara data asli

29 dengan data hasil regresi) bersifat tetap untuk tiap nilai X. Cara mendeteksi autokorelasi menurut Santoso (2001) yaitu dengan menggunakan uji Durbin- Watson yang diambil patokannya secara umum adalah sebagai berikut: Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif Angka D-W diantara -2 sampai 2 berarti tidak ada autokorelasi Angka D-W diatas 2 berarti ada autokorelasi negative C. Multikolinearitas Multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya korelasi diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi (Santoso 2001). Bila variabelvariabel bebas berkorelasi dengan sempurna maka disebut multikolinearitas sempurna. Multikolinearitas disini dimaksudkan untuk menunjukkan adanya derajat kolinearitas yang tinggi diantara variabel-variabel bebas. Bila variabelvariabel bebas berkorelasi secara senpurna maka metode kuadrat terkecil tidak dapat digunakan. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Variance Inflation Factor merupakan suatu cara mendeteksi multikolinearitas dengan melihat sejauh mana sebuah variabel penjelas dapat diterangkan oleh semua variabel penjelas lainnya di dalam persamaan regresi. Variance Inflation Factor menurut Sarwoko (2005) dapat dirumuskan sebagai berikut: Dimana : VIF (bi) = Variance Inlation Factor untuk masing-masing variabel R 2 i = koefisien determinasi Nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan bahwa persamaan tersebut tidak mengalami multikolinearitas tinggi. Sebaliknya jika nilai VIF peubah bebasnya lebih besar dari 10 maka menunjukkan persamaan tersebut masih mengalami multikolinearitas tinggi (Sarwoko 2005).

30 D. Heteroskedastisitas Satu asumsi penting dari model regresi linier yaitu bahwa gangguan (disturbances) ui yang muncul dalam fungsi regresi populasi harus homoskedastik, yaitu gangguan tersebut mempunyai varians yang sama. Pelanggaran dari asumsi ini disebut heteroskedastisitas. Metode informal dan formal untuk mendeteksi heteroskedastisitas menurut Gujarati (1997), yaitu sifat dasar masalah, metode grafik, pengujian park, pengujian Glejser (Glejser test), dan pengujian rank dari korelasi Spearman. Pendeteksian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan metode grafik. Untuk melihat ada atau tidaknya pola heteroskedastisitas maka e dipetakan terhadap Ŷ menggunakan grafik Scater Plot. Jika tidak ada pola yang sistematis, maka diartikan bahwa varians setiap unsur residual adalah sama. 3.6.2. Tingkat Produktivitas Bandeng a. Produktivitas Berdasarkan Biaya Produktivitas didefinisikan sebagai Perbandinagn ukuran harga bagi masukan dan hasil (Greenberg 1973 dalam Sinungan 2008), sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut : Produktivitas (Rp/kg) = b. Produktivitas Berdasarkan Luas Greenberg (1973) dalam Sinungan (2008) mendefinisikan produktivitas sebagai perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satu-satuan (unit) umum, sehingga produktivitas ekonomi perikanan budidaya dirumuskan sebagai berikut : Produktivitas (kg/th/m 2 ) =

31 3.6.3 Analisis Finansial 1. Total Cost Biaya total atau total cost (TC) adalah jumlah dari biaya tetap total atau fixed cost (TFC) dan biaya variabel total atau variabel cost (TVC). Supriyono (1999) menyatakan bahwa : Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu. b. Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume penjualan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan. Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah biaya variabel. b. Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan, jadi biaya semakin konstan. Adapun persamaan untuk menghitung total cost adalah sebagai berikut : TC = TFC + TVC 2. Penerimaan Penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan produksinya. Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan. Adapun persamaan untuk menghitung penerimaan adalah sebagai berikut :

32 TR = Q x P Keterangan : TR : Penerimaan Q : Quantity. P : Price / harga. 3. BCR (Benefit Cost Ratio) Benefit Cost Ratio digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha selama satu masa pemeliharaan cukup menguntungkan, rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut : Keterangan : TR = Total pendapatan usaha (Rupiah) TC = Total biaya usaha (Rupiah) Hipotesis : R/C > 1, usaha untung. R/C = 1, usaha tidak untung dan tidak rugi (usaha impas). R/C< 1, usaha rugi.