Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2014

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2014

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pemerintah Kota Bandung yang sudah membuat laporan keuangan berdasarkan

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI N E R A C A Per 31 Desember Tahun 2009 dan Tahun 2008

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN POKOK 1. Neraca Komparatif NERACA PEMERINTAH KABUPATEN SAROLANGUN Per 31 Desember 2009 Dan 2008 (Dalam Rupiah)

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

[CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN] K e c a m a t a n B u a h B a t u J l. C i w a s t r a N o B a n d u n g Page 1

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN KEUANGAN 2014

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

AKUNTANSI DI SATUAN KERJA

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN POKOK

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN POKOK

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah TAMBAHAN LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN Per 31 Desember 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN I PENDAHULUAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 2014 KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 05 LAPORAN ARUS KAS

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

2. Klasifikasi Belanja a). Jenis Belanja - Belanja operasi dirinci menjadi belanja pegawai, belanja barang 3 = membuat klasifikasi dengan lengkap

Gerung, 13 Januari 2014 Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Lombok Barat, H. ILHAM, S.Pd, M.Pd NIP

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

NERACA PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Per 31 Desember Uraian Ref

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

BAGIAN I PENDAHULUAN

-1- KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN-LRA, BELANJA, TRANSFER DAN PEMBIAYAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah LAPORAN REALISASI ANGGARAN Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

KEBIJAKAN LRA A. TUJUAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

AKUNTANSI PENDAPATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 18 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

draft BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 87 TAHUN 2016 TENTANG SISTIM PROSEDUR AKUNTANSI PENDAPATAN DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Transkripsi:

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung Jalan. Caringin No. 103 Bandung Telp/Fax (022) 5410403

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Laporan Keuangan untuk tahun 2015 telah dapat disusun. Laporan keuangan tersebut disusun sebagai implementasi dari amanah Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara dan peraturan-peraturan perundangan lainnya yang menyangkut tanggungjawab pengelolaan keuangan negara serta Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah pada bulan September 2005. Berpedoman pada ketentuan-ketentuan tersebut diatas, Laporan Keuangan untuk tahun 2015 terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran sampai dengan 31 Desember 2015, Neraca per 31 Desember 2015, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Laporan Realisasi belanja Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung tahun 2015 sebesar Rp. 8.712.785.425,00. atau 89,73 % dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 9.709.755.998,00. Sedangkan Saldo kas per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 0,00. i

Neraca per 31 Desember 2015, ditutup dengan jumlah Aset sebesar Rp. 13.856.133.923,00 sedangkan Kewajiban ditutup dengan jumlah Rp. 0,00. Dengan demikian Ekuitas Dana ditutup dengan jumlah sebesar Rp. 16.181.786.293,00. Demikian, semoga dengan tersusunnya Laporan Keuangan ini dapat memberikan penjelasan yang memadai serta dapat lebih meningkatkan kinerja dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung. Aamiin. Bandung, 31 Desember 2015 Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, H. ADIN MUHKTARUDIN, SH., MH. NIP. 19610625 198603 1 008 ii

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... Bagian I. Pernyataan Tanggungjawab Pengguna Anggaran. 1 Bagian II. Laporan Realisasi Anggaran Sampai Dengan 31 Desember 2015 (SAP)... 2 Bagian III. Neraca Per 31 Desember 2015 (SAP)... Bagian IV. Catatan Atas Laporan Keuangan... 4 iii 3 1. Capaian Kinerja Keuangan... 2. Dasar Penyajian Laporan Keuangan... 3. Kebijakan Akuntansi... 4 4 5 4. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran... 8 5. Penjelasan Pos-pos Neraca... Daftar Lampiran... 11 iv iii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Berita Acara Penutupan Kas per 31 Desember 2015. Lampiran 2. Daftar Persediaan... Lampiran 3. Daftar Mutasi Aset Tetap s.d. Tahun 2015... Lampiran 4. Daftar Saldo Buku Besar... iv

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan SKPD Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran; (b) Neraca; (c) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015 sebagaimana terlampir adalah tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya menyajikan informasi pelaksanaan anggaran, posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Bandung, 31 Desember 2015 Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung, H. ADIN MUHKTARUDIN, SH., MH. NIP. 19610625 198603 1 008 1

VI. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Struktur organisasi ditetapkan dengan Perda nomor 6 tahun 2001 Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung sebagaimana telah diubah dengan Perda Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Bandung Nomor 6 tahun 2001 Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung. Sesuai dengan Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung telah menyusun laporan keuangan tahun 2015 sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2015, yang meliputi : Laporan Realisasi APBD tahun 2015 Neraca per 31 Desember 2015 Berikut ini diuraikan catatan atas laporan keuangan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan tersebut diatas : 1. Capaian Kinerja Keuangan Laporan Realisasi Belanja Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung tahun 2015 sebesar Rp. 8.712.785.425,00 atau 89,73 % dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 9.709.755.998,00 2. Dasar Penyajian Laporan Keuangan 1) Asumsi Dasar Kemandirian Entitas Setiap unit organisasi merupakan unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 24 Tahun 2006, sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan.

2) Asumsi Kesinambungan Entitas Laporan Keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan dan akuntansi akan berlanjut keberadaannya. Dengan demikian pemerintah diasumsikan tidak melakukan likuidasi atas entitas pelaporan dalam jangka pendek. 3) Asumsi Keterukuran Dalam Satuan Uang Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. 3. Kebijakan Akuntansi. Sehubungan dengan penyusunan Laporan Keuangan, beberapa informasi penting yang perlu disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini adalah sebagai berikut : 1) Penyusunan Laporan Keuangan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah sebagaimana penyusunan Laporan Keuangan Kota Bandung menganut prinsip subtansi mengungguli bentuk formalnya (substance over form). Artinya transaksi dan kejadian lain harus dipertanggungjawabkan dan disajikan sesuai dengan hakekat transaksi dan realita kejadian, tidak semata-mata mengacu bentuk hukum transaksi atau kejadian. 2) Basis akuntansi yang digunakan adalah Basis Kas dan Basis Akrual : Basis Kas digunakan untuk pengakuan pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran. Basis Akrual digunakan untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana dalam Neraca. 3) Periode Akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan adalah Tahun Anggaran 2015, (1 Januari sampai dengan 31 Desember). 4) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan

dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Tidak termasuk dalam pengertian sumber daya ekonomis adalah sumber daya alam seperti hutan, sungai, danau/rawa, kekayaan di dasar laut, kandungan pertambangan dan peninggalan sejarah seperti candi. 5) Kas (1) Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di Bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. (2) Pencatatan kas menggunakan asas dasar kas (cash basis). (3) Kas dinyatakan dalam Rupiah. Apabila terdapat valuta asing maka valuta asing dikonversikan terlebih dahulu berdasarkan nilai kurs pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, saldo kas dalam valuta asing dikonversi ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca. (4) Nilai kas tanggal neraca adalah hasil kas opname di seluruh bendahara (Bendahara Umum Daerah dan Bendahara Pengeluaran/ Penerimaan). (5) Kas di SKPKD adalah uang tunai dan saldo simpanan di Bank yang terdapat pada catatan BUD (6) Kas di Bendahara adalah uang tunai yang terdapat di Bendahara Pengeluaran (7) Investasi jangka Pendek adalah Deposito Jangka Pendek yang disimpan di Kas Daerah 6) Piutang (1) Piutang adalah hak atau klaim kepada fihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi. (2) Piutang dapat berupa tagihan hasil penjualan barang, kewajiban fihak ketiga yang belum dilunasi, seperti

pajak/restribusi atau pinjaman uang yang belum dilunasi pada saat pencatatan. (3) Piutang dinilai serta disajikan di neraca sebesar nilai nominal. (4) Piutang diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut. (5) Piutang Pajak / Retribusi diakui sebagai piutang apabila telah diterbitkan dasar ketetapan pajak / retribusi yaitu Surat Keputusan Pajak Daerah / Surat Keputusan Retribusi Daerah (SKPD/SKRD). 7) Persediaan (1) Persediaan adalah barang yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah dan atau untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat (2) Persediaan pada akhir periode akuntansi dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan. Saldo persediaan dinilai dan disajikan dalam neraca berdasarkan : Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian Harga standar atau biaya produksi bila diperoleh dengan memproduksi sendiri Harga wajar atau estimasi harga pasar, bila persediaan diperoleh dengan cara lain seperti donasi. (3) Jenis-jenis persediaan : Persediaan Pakai Habis, adalah barang-barang yang bekas penggunaannya tidak dapat digunakan kembali, misalnya ATK. Persediaan Tak Habis Pakai, adalah persediaan yang dapat digunakan berulang kali, misal kotak file. Persediaan untuk dijual, misal aspal dalam drum, obatobatan, alat-alat kedokteran, bibit tanaman, benih ikan dan sebagainya.

8) Aset Tetap Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan kepemerintahan dan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap dapat diperoleh melalui pembelian dan atau pembangunan yang sumber dananya baik sebagian atau seluruhnya berasal dari APBD, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan dari sitaan atau rampasan. Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Penggunaan aset tetap belum dihitung penyusutannya karena belum ada kebijakan yang mengatur mengenai hal tersebut. Terhadap aset tetap yang kondisinya rusak berat diklasifikasikan sebagai aset lainnya. 10) Ekuitas Dana Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah: (1) Ekuitas Dana Lancar Ekuitas dana lancar merupakan selisih jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai kewajiban jangka pendek. (2) Ekuitas Dana Investasi Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap dan aset lainnya dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. (1) Ekuitas Dana Cadangan Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

4. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (1) Pendapatan tidak melakukan pungutan/penerimaan dan mencatat pendapatan (2) Belanja Realisasi belanja selama tahun 2015 sebesar Rp. 8.712.785.425,00 atau 89,73% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 9.709.755.998,00. Penjelasan lebih lanjut dari pos-pos belanja dapat diuraikan sebagai berikut : 2.1. Belanja Operasi Realisasi belanja operasi selama tahun 2015 sebesar Rp.6.387.133.005,00 atau 87,55% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp.7.295.025.998,00. Realisasi belanja operasi meliputi : Belanja pegawai sebesar Rp.3.085.445.487,00 atau 96,79% dari anggaran sebesar Rp.3.187.745.291,00. Belanja ini antara lain meliputi belanja gaji dan tunjangan, biaya pengembangan SDM dan tunjangan khusus daerah. Belanja Barang sebesar Rp.3.301.687.568,00 atau 80,39% dari anggaran sebesar Rp. 4.107.280.707,00. Belanja ini antara lain meliputi belanja barang dan jasa, belanja perjalanan dinas, belanja pemeliharaan dan belanja lain-lain. 2.2. Belanja Modal

Realisasi belanja modal selama tahun 2015 sebesar Rp.2.325.652.370,00 atau 96,31% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp.2.414.730.000,00. Realisasi belanja modal meliputi : Belanja peralatan dan mesin sebesar Rp.718.496.560,00 atau 98,28 % dari anggaran yang tersedia sebesar Rp.731.075.000,00. Belanja bangunan dan gedung sebesar Rp.347.158.640,00 atau 96.43 % dari anggaran yang tersedia sebesar Rp.360.000.000,00 Belanja jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp.0,00 atau 00,00 % dari anggaran yang tersedia sebesar Rp.0,00,00. Belanja aset tetap lainnya sebesar Rp.643.510.000,00 atau 98,90 % dari anggaran yang tersedia sebesar Rp.650.700.000,00. (3) Perhitungan Kas Realisasi Pendapatan : a. P A D Rp. 0,00 b. Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp. 0,00 Jumlah a+b+c (I) Rp. 0,00 Realisasi Belanja : a. Belanja Operasi Rp. 4.251.892.598,00 b. Belanja Modal Rp. 1.709.165.200,00 Jumlah a+b+c (II) Rp. 5.961.057.798,00 SiLPA per 31 Desember 2013 (I-II) Rp. 434.837.202

Laporan Keuangan Tahun 2014 5. Penjelasan Pos-pos Neraca per 31-12-2014 per 31-12-2013 (1) Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00 0,00 Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 dan 2012 sebesar Rp. 0,00 dan Rp 0,00. Jasa giro per 31 Desember 2013 telah disetorkan pada tanggal 27 Desember 2013 sebesar Rp. 0,00. (2) Persediaan 16.234.550,00 13.242.200,00 Saldo Persediaan per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp. 16.234.500,00 dan Rp. 13.242.200,00. Saldo persediaan merupakan barang habis pakai yang sesuai dengan hasil inventarisasi fisik/stock opname yang dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2014. Rincian selengkapnya disajikan pada Lampiran nomor 1. (3) Aset Tetap 13.796.729.533,00 12.087.564.333,00 Saldo aset tetap per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp. 13.796.729.333,00 dan Rp. 12.087.564.133,00. Mutasi selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : 12

Laporan Keuangan Tahun 2014 per 31-12-2014 per 31-12-2013 Saldo per 31-12- 2014 Rp 12.087.564.133,00 Penambahan Rp 1.709.165.200,00 Jumlah Rp 12.087.564.133,00 Pengurangan Rp 0,00 Saldo per 31-12- 2014 Rp 12.087.564.333,00 Penambahan aset tetap sebesar Rp.1.709.165.200,00 berasal dari : - Pengadaan selama tahun 2014 sebesar Rp. 1.709.165.200,00. - Mutasi selama tahun 2014 dari SKPD lain sebesar Rp.0,- - Koreksi positif rehab gedung tahun 2014 yang belum dicatat sebesar Rp. 0,00. - Koreksi positif pengadaan peralatan atau perlengkapan kantor tahun 2014 yang belum dicatat sebesar Rp.0,00. Pengadaan selama tahun 2014 sebesar Rp. 1.709.165.200,00 tersebut diuraikan sebagai berikut : Penambahan aset tetap dialokasikan dalam belanja administrasi dan umum Rp 0,00 Penambahan aset tetap dialokasikan dalam belanja operasional dan pemeliharaan Rp 0,00 13

Laporan Keuangan Tahun 2014 per 31-12-2014 per 31-12-2013 Penambahan aset tetap dialokasikan dalam belanja modal. Rp 1.709.165.200,00 Penambahan aset tetap dari hibah/donasi Rp 0,00 Jumlah Rp 1.709.165.200,00 Penambahan berkaitan dengan perubahan kebijakan akuntansi disebabkan adanya koreksi penilaian aset tetap neraca awal/neraca tahun 2006 disesuaikan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Aset tetap berupa tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan serta jalan irigasi dan jaringan dalam neraca awal yang diperoleh sebelum tahun 2006 yang semula dinilai berdasarkan harga perolehan dikoreksi penilaiannya dengan menggunakan harga wajar. Penambahan selama tahun 2014 sebesar Rp. 1.709.165.200,00 dirinci per jenis aset dengan uraian sebagai berikut : 14

Laporan Keuangan Tahun 2014 per 31-12-2014 per 31-12-2013 Tanah Rp 0,00 Peralatan dan Mesin Rp 718.496.560,00 Gedung dan Bangunan Rp 347.158.640,00 Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 0,00 Aset Tetap Lainnya Rp 643.510.000,00 Konstruksi dalam Pengerjaan Rp 0,00 Jumlah Rp 1.709.165.200,00 Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 sebesar Rp.13.796.729.333,00 terdiri dari : Tanah Rp 0,00 Peralatan dan Mesin Rp 3.793.778.070,00 Gedung dan Bangunan Rp 4.050.383.490,00 Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 0,00 Aset Tetap Lainnya Rp 1.785.522.800,00 Konstruksi dalam Pengerjaan Rp 2.517.283.663,00 Jumlah Rp 12.146.968.023,00 Rincian lebih lanjut mengenai aset tetap disajikan pada Lampiran nomor 2 (4) Ekuitas Dana Lancar 16.234.550,00 13.242.200,00 Saldo Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp. 16.234.550,00 dan Rp. 13.242.200,00. Jumlah tersebut 15

Laporan Keuangan Tahun 2014 merupakan selisih antara Aset Lancar dengan Kewajiban Lancar. Saldo ekuitas dana lancar per 31 Desember 2014 dapat dirinci sebagai berikut : SiLPA Rp 0,00 per 31-12-2014 per 31-12-2013 Cadangan Piutang Rp 0,00 Cadangan Persediaan Rp 16.234.550,00 Jumlah Rp 16.234.550,00 (5) Ekuitas Dana Investasi 13.796.709.923,00 12.087.564.133,00 Saldo Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp. 13.796.729.333,00 dan Rp. 12.087.564.133,00. Jumlah tersebut merupakan jumlah nilai investasi dalam Aset Tetap dan Aset Lainnya. 16