Teknik Pengamatan Vegetasi di Pesisir Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Kuslani, H. & Sukamto) TEKNIK PENGAMATAN VEGETASI MANGROVE DI PESISIR KABUPATEN PANGANDARAN, JAWA BARAT Henra Kuslani dan Sukamto Teknisi Litkayasa Balai Penelitian Pemulihan Konservasi dan Sumberdaya Ikan Teregistrasi I tanggal: 9 Juni 05; Diterima setelah perbaikan tanggal: 0 Oktober 05; Disetujui terbit tanggal: 6 Oktober 05 PENDAHULUAN Posisi geografis pesisir Pangandaran pada 07 o 5,8 LS dan 08 o 9, termasuk dalam wilayah kecamatan Pangandaran yang berbatasan langsung, sebelah utara berbatasan langsung dengan kecamatan Padaherang, sebelah timur dengan kecamatan kalipucung, sebelah selatan dengan Samudera Hindia dan sebelah barat dengan kecamatan Sidamukti (Nandi, 007) Ekosistem pesisir di pantai Pangandaran berupa ekosistem mangrove terutama terdapat dipesisir Bojong Salawe seluas 7,59 ha. Kondisi mangrove cukup kritis, rusaknya ekosistem mangrove akibat tsunami tahun 006 dan pemanfaatan pesisir sebagai lahan tambak dan sumber bahan tambang yang secara langsung akan melemahkan daya dukung tanah (Anonimus, 00 dan Saturi, 0). Menurut Bengen (00) menyatakan bahwa tumbuhan mangrove merupakan sumber akanan potensial, dalam berbagai bentuk, bagi semua biota yang hidup di ekosisttem mangrove. Ekosistem mangrove yang tumbuh disepanjang garis pantai atau di pinggiran sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut perpaduan antara air sungai dan air laut. Ekosistem mangrove juga memiliki fungsi dan manfaat, antara lain sebagai peredam gelombang, pelindung dari abrasi, penahan lumpur dan perangkap sedimen, daerah asuhan (nursery grounds), mencari makan (feeding ground) dan daerah pemijahan (spawning grounds) berbagai jenis ikan, udang, dan biota laut lainnya. Keberadaan mangrove juga berperan penting bagi para nelayan di sekitar pesisir Kabupaten Pangandaran karena mangrove dapat menjadi habitat bagi kepiting bakau dan udang yang bernilai ekonomis. Tumbuhan mangrove yang ada sebagian tumbuh secara alami dan adapula yang sengaja ditanam oleh masyarakat sekitar, sebagai salah satu langkah pengelolaan hutan mangrove. Pentingnya teknik pengamatan jenis vegetasi mangrove adalah untuk mendapatkan data mangrove baik jenis maupun kerapatan serta kondisi mangrove semai sehingga menjadi salah satu dasar pengelolaan mangrove yang mendukunng pengelolaan sumberdaya ikan di pesisir Kabupaten Pangandaran. Tujuan penulisan adalah untuk menyajikan teknik pengamatan vegetasi mangrove yang ada di pesisir Kabupaten Pangandaran beserta keanekaragaman jenis mangrove yang teridentifikasi. POKOK BAHASAN Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan September dan Desember tahun 0 di pesisir Kabupaten Pangandaran Jawa Barat. Lokasi penelitian dibagi menjadi stasiun, yaitu Stasiun adalah Batukaras (Muara Cijulang), stasiun Nusawiru, Stasiun adalah Stasiun Bojongsalawe dan Pamotan (Gambar ). Lokasi geografis penelitian disajikan pada Tabel. Gambar. Lokasi penelitian mangrove di Kabupaten Pangandaran (BPKSI, 0). ------------------ Korespondensi: Balai Penelitian dan Pemulihan Konservasi Sumberdaya Ikan-Jatiluhur E-mail: henra_kasep8@yahoo.co.id 8
BTL. Vol. No. Desember 05 : 8-90 Tabel. Karakteristik lokasi penelitian di pesisir Kabupaten Pangandaran No Lokasi Geografis Deskripsi. Batukaras (Muara Cijulang). Nusawiru. Bojongsalawe (Parigi). Pamotan Alat dan Bahan yang Digunakan Tabel. Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut: Alat dan bahan Tambang plastik GPS 08 9 50,5 BT 07 09, LS 08 9 5,6 BT 07 7 LS 08 9, BT 07 50,8 LS 08 7 BT 07 0 5, LS Alat tulis dan buku tulis Cool box Buku identifikasi mangrove (Noor et al., 006) Kantong plastik Kamera digital Gunting/Pisau Meteran kain Sepatu boots/sepatu karet Parang/golok Muara Sungai Cijulang yang langsung berhubungan dengan laut (Samudra Hindia). Pengaruh pasang surut sangat jelas terlihat. Terletak di aliran sungai Cijulang. Merupakan kawasan dengan vegetasi mangrove di kecamatan Parigi Bagian perairan berbatasan dengan Pelawangan Barat (Segara Anakan-Cilacap) yang merupakan bagian muara menuju Samudra Hindia. Keterangan Transek mangrove Menentukan titik koordinat lokasi pengambilan sampel Mencatat data Wadah alat dan sampel Panduan identifikasi mangrove Wadah sampel mangrove Dokumentasi sampel mangove Memotong sampel daun Mengukur diameter pohon Keselamatan kaki Memotong semak belukar HASIL DAN PEMBAHASAN Teknik Pengamatan di Pesisir Pangandaran Pengamatan mangrove dilakukan secara visual menggunakan metode transek garis/line transek (Cox, 967). Jenis mangrove diidentifikasi dengan menggunakan buku panduan identifikasi mangrove (Noor et al., 006). Setiap transek garis ditentukan plot transek petak, dimana transek pertama dimulai dari arah laut menuju daratan dan tegak lurus garis pantai. Kategori tingkat tegakan yang digunakan dalam kegiatan analisis vegetasi hutan mangrove adalah sebagai berikut : a) Semai: Tegakan mulai dari kecambah sampai anakan setinggi kurang dari,5 m. b) Pancang : Tegakan dengan tinggi,5 m sampai anakan berdiameter kurang dari 0 cm. c) Pohon: Pohon berdiameter 0 cm atau lebih. Langkah langkah yang dilakukan selama pengamatan adalah sebagai berikut :. Mempersiapkan peralatan pendukung yaitu sepatu boots/karet berfungsi menjaga kaki dari organisme bentik atau gastropoda yang tajam dan agar terhindar dari lumpur yang dalam dan semak belukar berduri, tambang plastik, meteran kain, pisau dan lainnya,. Membuat transek garis dengan menggunakan tambang plastik yang ditarik dari tepi pantai kearah darat, kem udian membuat transek petak sepanjang 0x0 m, 5x5 m dan x m disepanjang transek garis. Transek garis disajikan pada Gambar. 8
Teknik Pengamatan Vegetasi di Pesisir Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Kuslani, H. & Sukamto) Gambar. Pemasangan transek mangrove.. Jenis mangrove yang berada dalam transek langsung diidentifikasi di lapangan dengan menggunakan buku identifikasi (Noor etal., 006). Sampel yang teridentifikasi kemudian dihitung tinggi mangrove/pohon (m), diameter batang pohon (cm), jumlah (buah) pancang dan semai. Katagori pancang, semai dan pohon mangrove dihitung jumlahnya, kemudian tinggi pohon (m) dan diameter batang dicatat (cm).. Bila belum dapat diidentikasi secara langsung maka sampel diambil sebagian saja yaitu pada bagian daun dan buah, kemudian didokumentasikan atau difoto keseluruhan mangrovenya baik bagian akar, batang, daun, buah, dan kelopaknya sehingga dapat memudahkan identifikasi jenisnya. Contoh hasil dokumentasi sampel mangrove ditampilkan pada Lampiran. 5. Data yang didapatkan dicatat pada buku lapangan, mangrove diamati di lokasi pengamatan yaitu Batukaras (Muara Cijulang), Nusawiru, Bojongsalawe dan Pamotan. Setiap lokasi pengamatan terdapat stasiun dan pada setiap stasiun terdapat tiga lintasan atau transek garis dimana pada masing-masing lintasan terdapat petakan berukuran 0 x 0 meter. Jumlah petak pada masing-masing lintasan disesuaikan dengan kondisi yang ada dengan maksimal 0 petak pada tiap lintasan. Pengambilan data vegetasi untuk tingkat semai (diameter < cm) dilakukan pada petak x m, pancang (diameter - 0 cm) pada petak 5 x 5 m, dan pohon (diameter e 0 cm) pada petak 0 x 0 m. Skema penempatan transek mangrove di lokasi pengamatan disajikan pada Gambar. Gambar. Skema penempatan transek Berdasarkan data pada Tabel tingkat tegakan pohon, pancang dan semai diketahui bahwa untuk katagori pohon yang dominan ditemukan yaitu pada lokasi Nusawiru jenis Nypa fruticans sebanyak 00 pohon pada plot, sedangkan pancang didominasi oleh ebrecteatus sebanyak 60 pancang pada plot stasiun Pamotan. Tingkat semai banyak ditemukan dari jenis sebanyak 8 semai di lokasi Bojongsalawe plot. 85
BTL. Vol. No. Desember 05 : 8-90 Tabel. Jumlah vegetasi mangrove yang ditemukan berdasarkan jenis pohon, pancang dan semai di pesisir Kabupaten Pangandaran No Nama Latin A. Pohon 5 6 7 8 9 0 Aegiceras corniculatu m marina Bruguiera gymnorhiz a Ceriops tagal Nypa fruticans apiculata Sonneratia Sonneratia caseolaris Nama Lokal Jumlah pohon dan pancang di masing-masing stasiun M. Cijulang pada plot Nusawiru pada plot Bojongsalawe pada pot Pamotan pada plot gedangan - - - - - - - - - - - api-api 8 5 - - - - - api-api - - - - - - - - - - - tanjan putih 8 - - - - - - - - - - - tingi - - - - - - - - - - 5 - nipah - - - 9 00 - - - - - bakau - - - 7 60-5 - 5 bakau - - - - - - - 5 6 - pidada 8 - - - - - - - - - pidada - - - - - - - - - - - Keterangan B. Pancang 5 6 7 8 marina Nypa fruticans apiculata ebrecteatu s ilicifolius Derris trifoliata C. Semai api-api - - - - - - - - - - - api-api - - - - - - - - - - nipah - - - - - - - - - - bakau - - - - 6 - - - - - bakau - - - - - - 5 - - - - - jaruju - - - 5 - - - - - 0 6 0 jaruju - - - - - - - - - - - tuba - - - - - - - - - 0 0 bakau 7 - - - - 6 8 - - - - ebrecteatu Jaruju - - - - - - - - 6 - - s ilicifolius Jaruju - - - - - - - - - - - Derris trifoliata tuba - - - - - - - - - - 8 - Keterangan : (-) = mangrove tidak ditemukan. ikutan ikutan 86
Teknik Pengamatan Vegetasi di Pesisir Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Kuslani, H. & Sukamto) Hal- hal yang diperhatikan dalam teknik pengamatan mangrove di pesisir Kabupaten Pangandaran dengan metode transek garis sebagai berikut :. Perhitungan mangrove yang dihitung adalah berdasarkan bagian dari pohon yang berada dalam transek/plot sedangkan yang berada diluar transek jangan dicatat.. Identifikasi jenis mangrove harus berdasarkan pada buku panduan mangrove baik dari akar, batang, daun, kelopak, buah dan lainnya, agar jenis mangrove yang diketahui tidak salah.. Validasi data dilakukan dengan pembuatan herbarium dapat dilakukan apabila belum diketahui jenis mangrovenya. Hasil pengamatan jenis vegetasi di pesisir Kabupaten Pangandaran di lokasi ditemukan sebanyak 0 pohon, 8 pancang dan semai yang terdiri dari mangrove dan mangrove ikutan. Jenis pohon adalah, apiculata, marina,, Sonneratia, Sonneratia caseolaris, Aegicearas corniculatum, Bruguiera gymnorhiza, Ceriops tagal, Nypa fruticans. Jenis pancang adalah marina,,, apiculata, Nypa frutican, ebrecteatus, ilicifolius dan Derris trifoliate. Sedangkan semai adalah, ebrecteatus, ilicifolius dan Derris trifoliata. Berdasarkan hasil pengamatan di stasiun Muara Cijulang ditemukan 6 jenis pohon mangrove yang merupakan mangrove yaitu Rhizophora, Rhizophora apiculata,, marina, Bruguiera gymnorhiza dan Sonneratia. Stasiun Nusawiru ditemukan jenis mangrove yaitu marina, Nypa fruticans, Sonneratia dan Rhizophora. Di stasiun Bojongsalawe hanya ditemukan jenis mangrove yaitu marina dan. Pada stasiun Pamotan jenis mangrove ditemukan sebanyak 7 jenis mangrove yaitu Aegicearas corniculatum, marina, Ceriops tagal, Rhizophora, Rhizophora apiculata, Sonneratia caseolaris. Jenis vegetasi mangrove yang ditemukan di pesisir Kabupaten Pangandaran Jawa Barat disajikan pada Tabel dan Lampiran. Jumlah mangrove yang ditemukan di pesisir Kabupaten Pangandaran sebnayak 0 jenis mangrove. Jenis mangrove marina ditemukan pada setiap stasiun pengamatan dan stasiun Pamotan adalah lokasi yang memiliki jumlah mangrove lebih banyak yaitu sekitar 7 mangrove. Tabel. Jenis vegetasi mangrove yang ditemukan di pesisir Kabupaten Pangandaran. No Nama Latin Nama Lokal M.Cijulang Nusawiru Bojongsalawe Pamotan Keterangan A. Pohon 5 6 7 8 9 0 Aegiceras corniculatum marina Bruguiera gymnorhiza Ceriops tagal Nypa fruticans apiculata Sonneratia Sonneratia caseolaris B. Pancang gedangan - - - + api-api + + + + api-api + - - - tanjan putih + - - - tingi - - - + nipah + - - bakau + + - + bakau + - - + pidada + + - - pidada - - - + 87
BTL. Vol. No. Desember 05 : 8-90 Lanjutan: Tabel.. B. Pancang 5 6 7 8 marina Nypa fruticans apiculata ebrecteatus ilicifolius Derris trifoliata C. Semai ebrecteatus ilicifolius Derris trifoliata api-api - + - - api-api + - - - nipah + - - bakau + - + - bakau - - + - jaruju - + - + jaruju - + - - tuba - - - + ikutan bakau + - + - jaruju - + - - jaruju - + - - ikutan tuba - - - + Keterangan : (+) = mangrove ditemukan dan (-) = mangrove tidak ditemukan. KESIMPULAN. Pengamatan jenis mangrove di pesisir Kabupaten Pangandaran dapat dilakuk an dengan menggunakan transek garis.. Jenis mangrove yang ditemukan dipesisir Kabupaten Pangandaran terdiri dari :, apiculata, marina,, Sonneratia, Sonneratia caseolaris, Aegicearas corniculatum, Bruguiera gymnorhiza, Ceriops tagal, Nypa fruticans, ebrecteatus, ilicifolius dan Derris trifoliate. Jenis mangrove yang dominan adalah jenis marina ditemukan disetiap stasiun pengamatan. PERSANTUNAN Tulisan ini merupakan kontribusi dari hasil kegiatan Kajian Pengembangan Model Konservasi Ekosistem Di Selatan Jawa Barat, T.A. 0, di Balai Penelitian dan Konservasi Sumber daya Ikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Astri Suryandari, S.Si.,M.Si selaku penanggung jawab yang telah memberikan sebagian data dan para peneliti yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisannya. DAFTAR PUSTAKA Anonimus. 00. Materi Teknis RTRW Provinsi Jawa Barat 009-09.Bappeda Provinsi Jawa Barat. Bengen, D. G. 00. Ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan laut serta prinsip pengelolaannya. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Perikanan Bogor. Bogor. - hal. Cox, G. W., 967. Laboratory manual of general ecology. MMC. Brown Comp. Publishers, Dubuque, Lowa. 65 hal. Kusmana, C. 997. Metode survey vegetasi. IPB. Press. Bogor. 88
Teknik Pengamatan Vegetasi di Pesisir Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Kuslani, H. & Sukamto) Nandi. 007. Studi Lapangan Obyek Lingkungan Pantai Di Kawasan Pangandaran. Pedoman Observasi dan Lembaran Kerja. Jurusan Pendidikan Geografi. FPIPS. Universitas Pendidikan Indonesia.. Hal. Diunduh tanggal /08/05 dari : http://file.upi.edu/direktori/ FPPIS/JUR_PEND GEOGR. Noor. Y. R, M. Khazali, & I N.N. Suryadiputra. 999. Panduan Pengenalan di Indonesia. W etlands International dan Ditjen PHKA. Bogor.0p Saturi, S. 0. Kerusakan Hutan di Berbagai Daerah. Diakses pada tanggal /08/ 05 dari : http://www.mongabay.co.id/tag/ kerusakan-hutan-mangrove/page/. 89
BTL. Vol. No. Desember 05 : 8-90 Lampiran. Beberapa contoh hasil dokumentasi mangrove. a. Pohon mangrove Lampiran. c. Daun mangrove Jenis vegetasi mangrove di pesisir Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sebagai berikut: ebracteatus ilicifolius Aegiceras corniculatum Avicenia marina Avicenia Bruguiera gymnorhyza Ceriops tagal Nypa fruticans apiculata Derris trifoliata 90 b. Akar dan buah mangrove Soneratia Soneratia caseolaris