6 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.. Objek Penelitian 3... Ternak Penelitian Itik Cihateup yang digunakan sebagai bahan penelitian berada dalam fase grower yaitu umur 4 minggu dengan rata-rata bobot badan 043 gram ± 5,63 gram. Lama pemeliharaan Itik Cihateup adalah 20 minggu. Pemeliharaan dilakukan di kandang percobaan Produksi Ternak Unggas. Itik diperoleh dari Laboratorium Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Itik Cihateup diberi 4 perlakuan dan 6 ulangan, dengan jumlah itik setiap ulangan 2 ekor sehingga total itik yang dipelihara 48 ekor. 3..2. Fructooligosaccharide (FOS) Fructooligosaccharide (FOS) berasal dari isolasi hasil ekstrasi kulit pisang. Berikut adalah uraian prosesnya : a. Proses Ekstraksi Senyawa Fructooligosaccharide (FOS) Tahap pertama dilakukan optimasi proses ekstraksi Fructooligosaccharide sesuai dengan modifikasi prosedur Kaffi dkk. (200). Sebanyak 0 kg bahan direndam dalam 30 L larutan etanol 70% selama 4 hari. Selama perendaman setiap hari dilakukan pengadukan kurang lebih 0 menit. Selanjutnya filtrat disaring dengan menggunakan kain saring dan diuapkan dengan evaporator vakum hingga menjadi L. Filtrat pekat tersebut kemudian diekstrak dengan etil asetat (EtOAc) sehingga diperoleh fraksi air. Selanjutnya fraksi air tersebut diuapkan hingga kering kemudian dimasukkan dalam Diaion LH-20 kolom kromatografi. Fraksi yang mengandung FOS kemudian dilakukan pemurnian lebih lanjut dengan
7 menggunakan teknik pemurnian seperti kolom kromatografi, Preparative Thin Layer Chromatography (PTLC), atau kristalisasi. Senyawa FOS yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan spektoskopi. b. Pengujian kualitatif dengan TLC (Thin Layer Chromatography) Masing masing fraksi yang diperoleh diuji dengan metode TLC dengan cara meneteskan pada plate. Selanjutnya plate dikembangkan dengan kombinasi pelarut metanol-air untuk mendapatkan spot. Pengujian juga dilakukan dengan membandingkan retention time standar senyawa FOS dengan menggunakan metoda kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC). 3..3. Kandang dan Perlengkapan Kandang yang digunakan berbentuk kandang panggung terbuat dari bambu dengan sedikit jarak antar bambu, dengan demikian ekskreta itik dapat langsung turun ke tanah. Keadaan ini membuat kandang relatif bersih. Kandang berbentuk pen-pen. Setiap pen berkapasitas 4 ekor itik dengan luas pen x 0,75 x 0,5 m. 3..4. Peralatan yang Digunakan a. Tempat makan yang berupa hanging feeder dengan merk Medion kapasitas 7 kg. b. Tempat minum berupa hanging water dengan merk Medivac Gumboro dengan kapasitas 5 liter. c. Timbangan untuk menimbang ransum. d. Timbangan digital dengan merk five goats untuk menimbang itik. e. Bak Plastik untuk tempat penyimpanan ransum. f. Spuit gunakan untuk mencekok itik. g. Pisau dan gunting untuk membedah itik.
8 h. Selang air untuk mengisi galon minum. i. Baki untuk tempat sampel. j. Wing tag untuk menandai itik. 3..5. Ransum Penelitian Ransum yang digunakan selama penelitian berbentuk mash. Komposisi zat-zat bahan pakan dan energi metabolis disajikan pada Tabel berikut : Bahan Pakan Tabel 2. Kandungan Zat Nutrien dan Energi Metabolis Bahan Pakan Penelitian. EM PK LK SK Ca P Lis Met Sist Kkal/...%... kg 3370 8,60 3,90 2 0,02 0,0 0,20 0,8 0,8 Jagung kuning Dedak 630 2 3 2 0,2 0,20 0,77 0,29 0,40 halus Bungkil 2240 45 0,90 6 0,22 0,29 2,90 0,65 0,67 kedelai Bungkil 220 2,80 5 0,20 0,20 0,64 0,29 0,30 kelapa Tepung 3080 60 9 5,50 2,80 5,80 0,94 ikan Tepung 0 0 0 0 24 2 0 0 0 tulang Minyak 8600 0 00 0 0 0 0 0 0 kelapa Premix 0 0 0 0 0 5 0,30 0,30 0,0 Sumber : Data sekunder diperoleh dari Laboratorium Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, 205. Keterangan : EM = Energi Metabolis SK = Serat Kasar Lis = Lisin PK = Protein Kasar P = Phospor Met = Metionin LK = Lemak Kasar Ca = Calsium Sist = Sistein
9 Tabel 3. Formula Bahan Pakan Penelitian. Bahan Pakan Jumlah (%) Jagung kuning 65 Dedak halus 2 Bungkil kedelai 8 Bungkil kelapa 3 Tepung ikan 8 Tepung tulang 2 Minyak kelapa,5 Premix 0,5 Total 00 Sumber : Hasil Perhitungan Tabel 2. Tabel 4. Kandungan Nutrien pada Ransum Penelitian dan Kebutuhan Itik Grower. Nutrien Ransum Penelitian* Kebutuhan Itik Grower** EM (Kkal/kg) 3004 2800 PK (%) 6.06 6.00 Ca (%).03 0.60 P (%) 0.6 0.60 Lisin (%) 0.88 0.90 Metionin (%) 0.35 0.56*** Keterangan : * ) Hasil Perhitungan berdasarkan Tabel 2 dan 3. ** ) NRC (984) *** ) ARC (984) 3.2. Metode Penelitian 3.2.. Prosedur Kerja a. Tahap persiapan, yaitu sanitasi kandang berupa pencucian tempat pakan, minum, pengapuran lantai dan dinding kandang. b. Adaptasi selama 8 minggu dikandang. c. Pemberian ransum dilakukan dua kali sehari, yaitu pukul 07.00 dan 6.00 WIB. Jumlah pemberian pakan untuk itik berumur 4-7 minggu adalah
20 25 g/ekor/hari sedangkan itik yang berumur 8-20 minggu diberi pakan sejumlah 30 g/ekor/hari. Air diberikan secara adlibitum. d. Tahap penelitian, yaitu pemberian FOS dengan kemurnian 50%, perlakuan F.A sebanyak 50 mikroliter, F.B sebanyak 75 mikroliter, dan F.C sebanyak 00 mikroliter. Pemberian dilakukan dengan dicekok dengan menggunakan mikropipet dan tip setiap hari senin, rabu, dan jumat disore hari sebelum pemberian pakan. Proses dimulai pada umur itik 2 minggu hingga 5 minggu. e. Tahap Pengambilan Sampel Sampel diambil dengan cara membedah perut itik untuk mendapatkan vili ileum pada minggu ke 5. f. Tahap Analisis Sampel Analisis jumlah dan ukuran vili ileum itik cihateup sesuai dengan parameter yang diukur. Analisis dilakukan di Laboratorium Mikroteknik Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran. 3.2.2. Peubah yang Diukur Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah morfometrik makro ileum yang meliputi panjang dan diameter ileum dengan satuan cm dan morfometrik mikro ileum yang meliputi (jumlah dengan perbesaran 0 x 0 dan ukuran) vili ileum dengan satuan µm. Prinsip penentuan jumlah dan ukuran vili ini menggunakan Metoda Paraffin Pewarnaan Haemotoksilin Eosin. Prosedur dan langkah metode ini terlampir pada Lampiran.
2 3.2.3. Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan enam ulangan. Setiap ulangan terdiri dari dua ekor. Sehingga, pada penelitian ini menggunakan 48 ekor itik. Adapun perlakuan penelitian yaitu sebagai berikut : K F.A F.B F.C = Tanpa Pemberian FOS = Pemberian FOS 50 µl/hari = Pemberian FOS 75 µll/hari = Pemberian FOS 00 µll/hari Pemberian FOS dilakukan pada sore hari sebelum itik diberi pakan. Peubah yang diamati meliputi jumlah dan ukuran vili ileum. 48 ekor itik diambil sampel darahnya pada minggu ke-empat. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam Polinomial Orthogonal. Hipotesis yang diuji adalah: H0 : K = F.A = F.B = F.C = 0 artinya tidak terdapat perbedaan antar perlakuan. H : K F.A F.B F.C 0 atau paling sedikit ada sepasang perlakuan yang tidak sama. Kaidah keputusan : Jika Fhitung Ftabel 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant), terima H0 dan tolak H. Jika Fhitung > Ftabel 0,05 artinya berbeda nyata (significant), tolak H0 dan terima H. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode ortogonal polinomial. Suatu derajat polinomial ke-n digunakan untuk mengetahui hubungan antara peubah respon Y dan peubah predictor X diujikan sebagai berikut : Y = α + βx + β2x 2 +. + βnx n
22 Perhitungan untuk mendapatkan koefisien orthogonal polynomial untuk derajat polynomial pertama (linier), derajat polynomial kedua (kuadratik) dan derajat polynomial ketiga (kubik), sebagai berikut : L = a + X Q = b + cx + Xi 2 C = d + ex + f X 2 + Xi 3 Tabel 5. Analisis Ragam Sesuai dengan Perbandingan orthogonal polynomial. Sumber Keragaman Derajat Bebas (db) Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT) Statistik Uji F Perlakuan t JKP KTP F Linier JKP KTP F Kuadratik JKP2 KTP2 F2 Kubik JKP3 KTP3 F3 Kuartik JKP4 KTP4 F4 Galat Percobaan Sisa JKG KTG Total n - JKT Pengambilan keputusan dapat dilihat dari hasil pembandingan nilai statistik uji F yang telah dihitung dengan nilai kritis. Penentuan derajat polinomial didasarkan pada kontras-kontras ortogonal yang nyata, sehingga didapatkan hubungan fungsi respon antar perlakuan sesuai dengan derajat polinomial yang signifikan.