Dian Pratama & Associates



dokumen-dokumen yang mirip
INDONESIA Percentage below / above median

PEMBERDAYAAN DAN KEBERPIHAKAN UNTUK MENGATASI KETIMPANGAN. 23 Oktober 2017

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKEBUNAN No.60/Kpts/RC.110/4/08 TENTANG

Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung

DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DIY

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BENGKULU

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA

TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ENERGI & SUMBER DAYA MINERAL

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA BARAT

PEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

PROGRAM KERJA TAHUN 2013 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

SELAYANG PANDANG SIMLUH KP

Yang Terhormat: 1. Menteri Kelautan RI / Eselon 1 di KKP. 2. Kepala Staf Kantor Kepresidenan. 3. Ketua Satgas IUU Fishing

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT. InsyaAllah bersama kita BISA : Brilliant, Innovative, Speed, Accountable

Keragaan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017

Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BALI

Assalamu alaikum Wr. Wb.

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BANTEN

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017

CEDERA. Website:

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

BERITA RESMI STATISTIK

4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Tahun Akademik 2011/2012

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2016

KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT Disampaikan dalam rangka Rapat Koordinasi Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Tahun 2013

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

POKOK-POKOK PENGATURAN PEMANFAATAN BATUBARA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DAN PEMBELIAN KELEBIHAN TENAGA LISTRIK (Permen ESDM No.

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULAWESI SELATAN

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. 07 November 2016

Profil Keaksaraan: Hasil Sensus Penduduk 2010

AFP Surveillance Analysis

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

Kesehatan Gigi danmulut. Website:

Laksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Ir. ISMINTARTI, M.Si. Kepala Bidang Program dan Materi, Pusat Pelatihaan Masyarakat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigraasi

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KRONOLOGIS PELELANGAN UMUM (E-PROC) PENGADAAN BANTUAN LANGSUNG BENIH UNGGUL (BLBU) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2012

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LU LS Garis Bujur : 106º º58 18

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

FARMASI DAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL. Website:

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN PENDENGARAN. Website:

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

DATA INSPEKTORAT JENDERAL

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

KESEHATAN ANAK. Website:

RISET KESEHATAN DASAR 2010 BLOK

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. #Energi Berkeadilan. Disampaikan pada Pekan Pertambangan. Jakarta, 26 September 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN IV TAHUN 2015

EVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014)


UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2014

OPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL

Jakarta, 3 Desember 2009 Divisi Monitoring & Analisis Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW)

PERTUMBUHAN, KEMISKINAN, DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

Transkripsi:

1 Dian Pratama & Associates Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan Update, January 16, 2007

2 Pengantar Dian Pratama & Associates adalah sebuah badan usaha berbasis multimedia jaringan nirkabel ( internet ) sebagai sarana pemasaran sebuah produk kepada masyarakat umum. Perusahaan ini terbentuk untuk membantu para produsen memasarkan produk produk yang dimiliki olehnya, maupun membantu para rekanan usaha yang sedang mencari sebuah produk dengan harga dan spesifikasi khusus yang diinginkan. Bidang bidang yang selama ini telah bergabung untuk memasarkan produknya melalui Dian Pratama & Associates antara lain : Japindo Kencana, PT - Konstruksi Sumber Alam Peleng, PT - Pertambangan Lintas Samudera Persada, PT - Perkapalan LIPOEL, Life & Power, Korean - Logam Atmosphere - Production House Saat ini Dian Pratama & Associates telah ditunjuk sebagai pemasaran untuk proyek investasi pembangunan SPBN ( Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan ) oleh PT. Gema Mitra Utama dan ELNUSA PETROFIN. Kami percaya investasi sangat menarik untuk para investor yang berkeinginan untuk berinvestasi dengan nilai kecil dan hasil yang besar. Demikian pengantar ini kami sampaikan semoga dapat menjadi pertimbangan Bapak / Ibu untuk turut serta dalam investasi menarik ini. Jakarta, 16 Januari 2007 Hormat kami, Dian Pratama & Associates Dian Pratama Adiputro CEO

3

4

5

6 Latar Belakang Pemerintah, melalui Departemen Kelautan dan Perikanan secara simultan meluncurkan program program pemberdayaan yang diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Terdapat dua program yang secara sistematis bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, yakni Program Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN)/ Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) dan program penguatan modal bagi masyarakat pesisir yang bekerjasama dengan lembaga keuangan. Program Penguatan Modal bertujuan meningkatkan pendapatan, sedangkan program SPDN/SBBN bertujuan untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM dengan menghadirkan SPDN/SBDN yang diharapkan memberikan pelayanan kebutuhan BBM dengan harga terbaik sesuai ketetapan pemerintah. Masyarakat pesisir yang terdiri atas nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pedagang hasil laut, serta masyarakat lainnya yang kehidupan social ekonominya tergantung pada sumberdaya kelautan, merupakan segmen anak bangsa yang pada umumnya masih tergolong miskin. Khusus bagi nelayan skala usaha mikro dan kecil, Bahan Bakar Minyak memang merupakan elemen sangat penting dalam menjalankan kegiatannya, karena komponen biaya BBM berkisar 40-60% dari seluruh biaya operasional penangkapan ikan. Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM akan semakin meningkatkan beban hidup masyarakat pesisir, terutama nelayan dan pembudidaya ikan skala mikro dan kecil. Karena itu Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) bekerjasama dengan PT. Pertamina, PT. Elnusa Petrofin, dan Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, serta didukung penuh Pemerintah Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota akan mengembangkan Solar Packed Dealer untuk Nelayan (SPDN atau Kios Solar Nelayan) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak untuk Nelayan di sentra-sentra nelayan.

7 Lokasi SPBN SPDN/SPBN harus berada di lokasi sentra-sentra nelayan dan pembudidaya ikan seperti Pelabuhan Perikanan, Pusat Pendaratan Ikan (PPI) dan atau perkampungan / desa nelayan Lokasi tersebut dapat dicapai dengan mobil tanki /angkut BBM berkapasitas 8000 liter. Luas Tanah minimum 300 m2 dengan status hak milik/hak pakai/sewa dan tidak dalam sengketa Pada wilayah tersebut terdapat kebutuhan BBM minimal 5000 liter/hari Ketentuan Usaha Lokasi SPBN ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Departemen Kelautan dan Perikanan atas rekomendasi dari Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan dan atau Administratur Pelabuhan setempat. Calon Pengusaha SPBN terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Dinas Perikanan dan Kelautan setempat. Pengangkatan pengusaha SPBN ditetapkan oleh General Manager Unit Pemasaran setempat setelah mendpat izin prinsip dari Manajer Senior Pemasaran BBM Yang dapat ditunjuk sebagai Pengusaha SPBN adalah perorangan, Koperasi, Perseroan Terbatas atau Lembaga Pemberdayaan Nelayan yang berbadan hukum. Bersedia menandatangani Surat Perjanjian dengan Pertamina untuk pengelolaan dan pengusahaan SPBN selama 10 (sepuluh) tahun, dan setiap 1 (satu) tahun dilakukan evaluasi/ penilaian oleh Pertamina untuk kemungkinan diperpanjang. Pengusahaan SPBN bersifat langsung antara Pertamina dengan pengusaha yang ditunjuk dan tidak boleh disub-kontrakan.

8 Kewajiban Pengusaha Pengusaha SPBN wajib mentaati, mematuhi serta melaksanakan semua kewajiban yang tercantum pada Surat Perjanjian dengan Pertamina dalam pengelolaan penyaluran BBM Pengusaha SPBN harus aktif dan bertanggungjawab dalam melayani pelanggan yang membutuhkan BBM sesuai penugasan / penunjuk Pertamina Pengusaha SPBN wajib mematuhi, memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan yang diberikan oleh Pertamina baik secara tertulis maupun petunjuk-petunjuk lisan dari petugas Pertamina yang berwenang secara konsisten. Bilamana tidak dilaksanakan, akan diambil tindakan tegas sesuai ketentuan yang berlaku, maksimal berupa Pemutusan Hubungan Usaha SPDN wajib memiliki karyawan dalam jumlah yang cukup Pengusaha SPBN wajib menjaga citra SPBN itu sendiri dan citra Pertamina terhadap pelanggan dan masyarakat Pengusaha SPBN wajib menjaga dan memelihara keakuratan ukuran / takaran BBM yang dijual kepada pelanggan

9 Lokasi Pembangunan SPBN ACEH 36 TITIK SUMUT 20 TITIK RIAU 12 TITIK SUMBAR 24 TITIK BENGKULU 8 TITIK SUMSEL 1 TITIK BABEL 10 TITIK LAMPUNG 21 TITIK JABAR 50 TITIK JATENG 82 TITIK YOGYA 16 TITIK JATIM 66 TITIK KALBAR 31 TITIK KALTENG 4 TITIK KALSEL 3 TITIK KALTIM 10 TITIK SULUT 17 TITIK GORONTALO 10 TITIK SULTENG 8 TITIK SULTRA 10 TITIK BALI 7 TITIK NTB 21 TITIK NTT 6 TITIK MALUKU 4 TITIK

10 Tata Cara Pelaksanaan Investasi Mengisi Aplication Form pada halaman terakhir proposal ini o Pada Apllication Form, calon investor memilih wilayah yang diinginkan ( misalkan Jawa Barat ), paket investasi yang dinginkan ( Misalkan paket A yaitu sebesar Rp 650 jt ( diluar pembelian BBM )). Aplication form di fax ke ( 021 ) 724725 atau diserahkan langsung kepada pihak Dian Pratama & Associates. Dian Pratama & Associates akan memberikan titik titik pembangunan sesuai dengan daerah dan nilai paket investasi yang di[ilih oleh calon investor. Survey lokasi titik pembangunan SPBN oleh pihak investor disertai oleh pihak ELNUSA. Penandatanganan MoU sebagai reservasi untuk titik yang telah disetujui pihak Investor. Pengurusan Ijin Ijin untuk pembangunan SPBN dilakukan oleh pihak ELNUSA. Downpayment sebesar 10 % dari total nilai investasi yang di pilih setelah ijin selesai. Sisa pembayaran 90 % dapat dilakukan investor pada saat sudah masuk dalam tahap pembangunan fisik SPBN maupun setelah bangunan fisik SPBN selesai didirikan. Proses pengurusan izin sampai dengan selesai pembangunan fisik SPBN diperkirakan akan memakan waktu 3 ( tiga ) sampai dengan 4 ( empat ) bulan setelah penandatanganan kontrak kerja sama antara pihak investor dengan pihak Pertamina ( Elnusa ).

11 ALOKASI DANA INVESTASI ITEM PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp) 1. Persiapan (termasuk surat-surat izin) 2. Bangunan SPBN 3. Dispenser 4. Feul Equipment (included sub tank) 5. Canopy 6. Jalan Perkerasan aspal 7. Jembatan Beton 8. RAA & Unit Racun Api 9. Totem & signed 10. Lansekap 11. Pagar 12. Genset 13. Penyambungan PLN Ls 40 m2 1 unit 1 Ls 30 m2 300 m2 0 m2 1 unit 1 Ls 0 m2 100 m 1 Ls 1 Ls Rp. 50.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 155.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 2.500.000 Rp. 150.000 Rp. 650.000 Rp. 25.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 100.000 Rp. 500.000 Rp. 35.000.000 Rp. 15.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 80.000.000 Rp. 155.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 75.000.000 Rp. 45.000.000 Rp. 25.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 35.000.000 Rp. 15.000.000 TOTAL Rp. 650.000.000

12 PERHITUNGAN INVESTASI SPBN untuk 1 titik Satuan dalam ribu ( 000 ) Kapasitas Harga Biaya Pembelian BBM Discount BBM 5 % Biaya Oprs 25 % Laba Kotor EPN 30 % Laba Kotor setelah EPN DP&A 2.5 % Investor 57.5 % GMU 40 % ROI Investor per bulan Nilai Investasi Nilai Investasi & pembelian BBM 30 kl x 3 hari 4.3 387,000 19,350 4,837.50 14,512.50 4,353.75 10,158.75 254 5,841.50 4,063.50 58,415 650,000 1,037,000 60 kl x 3 hari 4.3 774,000 38,700 9,675.00 29,025.00 8,707.50 20,317.50 508 11,682.50 8,127.00 116,825 950,000 1,724,000 90 kl x 3 hari 4.3 1,161,000 58,050 14,512.50 43,537.50 13,061.25 30,476.25 762 17,523.75 12,190.50 175,238 1,250,000 2,411,000 Nilai Investasi ROI Investor per bulan ROI Investor per tahun 650,000 950,000 58,415 116,825 700,981 1,401,901 Dengan demikian BEP akan diperoleh dalam jangka waktu 12 bulan atau maksimal 18 bulan 1,250,000 175,238 2,102,857 Keterangan : Harga - dapat berubah sewaktu - waktu sesuai dengan keputusan dari PERTAMINA EPN - ELNUSA DP&A - Dian Pratama & Associates GMU - Gema Mitra Utama, PT ROI - Pendapatan / hasil yang diterima oleh Investor setiap bulannya / tahun

13 Prototype SPBN / SPDN

14 Prototype SPBN / SPDN

15 Marketing Agent No : Dian Pratama & Associates : 128/GMU-SP/X/2006 APLICATION FORM Company Name :... Authorized Signature Name :... Address :... Phone / Fax :... Package Amount : Rp... Location :... We look forward to hear further information and assistance about this program including survey the location and others data based on presentation from Dian Pratama & Associates as marketing. [.. ]