MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA - 1451 -



dokumen-dokumen yang mirip
Standar Pelayanan Analisis Dan Penyusunan Pendapat Hukum Atas Permasalahan Hukum Berkaitan Dengan Pengaduan Masyarakat

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

E. Standar Pelayanan di Lingkungan Deputi Menteri Sekretaris Negara Bidang Hubungan Kelembagaan

a. Standar Pelayanan Permintaan Alat Tulis Kantor di Lingkungan Satuan Kerja Sekretariat Negara

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS

Standar Pelayanan Penyediaan Jamuan Rapat Bagi Seluruh Unit Kerja di Lingkungan Sekretariat Negara

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Biro Peraturan Perundang-Undangan Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR PELAYANAN ADMINISTRASI PENGANGKATAN DALAM DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS STANDAR PELAYANAN PENANGANAN PERSURATAN DI LINGKUNGAN ISTANA CIPANAS

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA Biro Organisasi, Tata Laksana, dan Akuntabilitas Kinerja

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA c. Standar Pelayanan Pemantauan Kegiatan Lembaga Negara dan Lembaga Non Struktural

Standar Pelayanan Perizinan Penggunaan Gedung Serbaguna, Ruang Rapat, dan Wisma Sekretariat Negara

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pedoman Dan Standard Operational Procedure Laporan Harta Kekayaan Pejabat Perusahaan (LHKPP) PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA B. Standar Pelayanan di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Standar Pelayanan Administrasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Negara

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS

Standar Pelayanan Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Laporan Triwulanan)

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

2016, No Kemaritiman tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman; Mengingat :

c. Standar Pelayanan Penyiapan Acara Kunjungan Kerja Wakil Presiden dan/atau Istri/Suami Wakil Presiden ke Luar Negeri

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - I. Standar Pelayanan di Lingkungan Rumah Tangga Kepresidenan

WALIKOTA PROBOLINGGO

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA STANDAR PELAYANAN PEMANTAUAN DAN ANALISIS BERITA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT PRESIDEN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG WAJIB LAPOR HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

2016, No Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Kementerian Dalam Negeri; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Pen

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG

Standar Pelayanan Pengamatan Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah di Bidang Produksi

8. Peraturan.../2 ATE/D.DATA WAHED/2016/PERATURAN/APRIL

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN

Biro Pendidikan, Kebudayaan, dan Olah Raga

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN STANDAR PELAYANAN PENGELOLAAN ARSIP DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB LAPOR HARTA KEKAYAAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR PELAYANAN PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN ISTANA KEPRESIDENAN YOGYAKARTA NOMOR 22/SP/SETPRES/D-1/I-YOG/10/2012

Standar Pelayanan Analisis dan Penyelesaian Rancangan Peraturan Pemerintah di Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat

Standar Pelayanan Pemantauan Kegiatan Organisasi Kemasyarakatan STANDAR PELAYANAN PEMANTAUAN KEGIATAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR PELAYANAN PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS PADA SATUAN KERJA ISTANA TAMPAKSIRING BALI NOMOR 15/SP/RTK/D-1/I-TS/08/2009

Standar Pelayanan Analisis dan Penyelesaian Rancangan Peraturan Pemerintah di Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK 11 TAHUN 2016 TENTANG PELAPORAN HARTA KEKAYAAN PEGAWAI BADAN SAR NASIONAL

SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA BOGOR

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/165/2015 TENTANG

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Standar Pelayanan Peminjaman Arsip di Lingkungan Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN PEMINJAMAN ARSIP DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT NEGARA

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

2015, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Kor

B. Biro Peraturan Perundang-Undangan Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat

b. Standar Pelayanan Pemantauan dan Analisis Berita di Lingkungan Rumah Tangga Kepresidenan

Standar Pelayanan Penyusunan Sistem dan Prosedur Kerja di Lingkungan Sekretariat Negara

- 1 - SEKRETARIAT NEGARA RI RUMAH TANGGA KEPRESIDENAN ISTANA CIPANAS

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

b. Standar Pelayanan Penyiapan dan Perawatan Kendaraan Dinas di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden

Biro Perdagangan dan Kerjasama Internasional

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA g. Standar Pelayanan Perawatan Bahan Pustaka STANDAR PELAYANAN PERAWATAN BAHAN PUSTAKA

Standar Pelayanan Penyusunan Standar Biaya Khusus di Lingkungan Bagian Anggaran 007 (Sekretariat Negara)

Standar Pelayanan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Sekretariat Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

Standar Pelayanan Penyusunan Konsep Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Sekretariat Negara Bagian Anggaran

KEPUTUSAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR:KEP.07/ IKPK/02/ 2005

Lampiran 6 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN KEPATUHAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN)

Standar Pelayanan Penyusunan Standar Harga Satuan Barang/Jasa di Lingkungan Bagian Anggaran 007 (Sekretariat Negara)

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PELAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Standar Pelayanan Pengkoordinasian Penyusunan Acara dan Pelaksanaan Keprotokolan Menteri Sekretaris Negara

Standar Pelayanan Penyusunan Permohonan Anggaran Biaya Tambahan (ABT)

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/265/2015 TENTANG

BAGIAN KESATU PENDAHULUAN

Standar Pelayanan Pengusulan dan Evaluasi Organisasi di lingkungan Sekretariat Negara

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT PRESIDEN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 052 TAHUN 2015 TENTANG

Biro Pertahanan Negara, Keamanan, dan Ketertiban

Transkripsi:

- 1451 - o. Standar Pelayanan Pengurusan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara STANDAR PELAYANAN PENGURUSAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA BAGIAN KESATU PENDAHULUAN A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme 2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil 3. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi 4. Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 8 Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Standar Pelayanan Sekretariat Negara Republik Indonesia 5. Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 2 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sekretariat Negara 6. Keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 71 Tahun 2011 tentang Penetapan Wajib Lapor Kekayaan bagi Pejabat yang Memangku Jabatan Strategis dan Potensial/Rawan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara 7. Keputusan Pimpinan KPK Nomor: KEP-07/KPK/02/2005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman dan Pemeriksaan LHKPN B. Latar Belakang Dalam rangka memenuhi permintaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) bagi para pejabat yang memangku jabatan strategis dan potensial/rawan KKN di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan pegawai

- 1452 - pegawai Kementerian Sekretariat Negara yang dipekerjakan di instansi lain, perlu didukung dengan kegiatan pengurusan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien, tepat, dan transparan, maka perlu ditetapkan standar pelayanan. C. Maksud dan Tujuan Maksud penetapan Standar Pelayanan Pengurusan LHKPN di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara adalah sebagai pedoman bagi pelaksana pelayanan dan sebagai informasi bagi pengguna pelayanan mengenai pelaksanaan pelayanan pengurusan LHKPN. Tujuannya adalah untuk memperkuat sistem dan meningkatkan kinerja Biro Kepegawaian secara terencana dalam pelaksanaan pengurusan LHKPN di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. D. Ruang Lingkup 1. Unit pelayanan yang melaksanakan pelayanan pengurusan LHKPN di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara adalah Biro Kepegawaian. 2. Pelaksana pelayanan adalah Kepala Subbagian Tata Usaha Kepegawaian beserta staf (Pengelola Kepegawaian) yang dikoordinasikan oleh Kepala Bagian Disiplin, Kesejahteraan, dan Tata Usaha Kepegawaian. 3. Penanggung jawab pelayanan adalah Kepala Biro Kepegawaian. 4. Sasaran yang hendak dicapai adalah terwujudnya acuan baku dalam pengurusan LHKPN di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara, sehingga pelayanannya dapat dilaksanakan dengan lebih mudah, cepat, dan pasti. 5. Pengguna pelayanan adalah seluruh pejabat Eselon I, Eselon II, Bendaharawan, dan Auditor di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan yang dipekerjakan di instansi lain. 6. Keluaran (output) pelayanan adalah LHKPN di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 7. Kemanfaatan

- 1453-7. Kemanfaatan (outcome) pelayanan adalah sebagai bahan bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memonitor indikasi adanya KKN para pejabat yang memangku jabatan strategis dan potensial/rawan KKN di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. 8. Definisi peristilahan a. Harta Kekayaan Penyelenggara Negara adalah harta benda yang dimiliki oleh PN beserta istri dan anak yang masih menjadi tanggungan, baik berupa harta bergerak, harta tidak bergerak, maupun hak-hak lainnya yang dapat dinilai dengan uang yang diperoleh PN sebelum, selama dan setelah memangku jabatannya. b. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) adalah daftar seluruh Harta Kekayaan PN, yang dituangkan dalam formulir LHKPN yang ditetapkan oleh KPK. c. Wajib lapor LHKPN adalah pejabat Eselon I, Eselon II, Bendaharawan, dan Auditor. d. Tambahan Berita Negara RI (TBN RI) adalah penerbitan berita resmi pemerintah Republik Indonesia untuk mengumumkan peraturan perundang-undangan dan pengumuman resmi lainnya, yang dalam hal ini berupa rangkuman informasi harta kekayaan wajib lapor LHKPN yang dikeluarkan oleh KPK, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. e. Poster Tambahan Berita Negara RI (Poster TBN RI) adalah poster pengumuman TBN RI yang wajib ditempelkan oleh wajib lapor LHKPN pada papan pengumuman resmi di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. 9. Standar kompetensi pelaksana: a. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan atau kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan LHKPN b. Menguasai manajemen kepegawaian c. Mampu mengoperasikan komputer program Microsoft Office BAGIAN

- 1454 - BAGIAN KEDUA KERANGKA PROSEDUR DAN STANDAR PELAYANAN A. Kerangka Prosedur 1. Pelaporan LHKPN Pemberian arahan dari Karo Kepegawaian kepada Kabag DK & TU Kepegawaian untuk pengurusan LHKPN (15 menit) Penugasan Kabag DK & TU Kepegawaian kepada Kasubbag TU Kepegawaian (15 menit) Pengumpulan data dan koordinasi (1 jam 30 menit) Penyiapan konsep memorandum Deputi Bidang SDM kepada wajib lapor LHKPN (2 jam) Penandatangan memorandum oleh Deputi Bidang SDM (30 menit) Penyampaian memorandum dan formulir LHKPN kepada wajib lapor LHKPN (1 jam) Penyampaian berkas pelaporan LHKPN oleh wajib lapor LHKPN kepada KPK Penyerahan fotokopi formulir LHKPN dan fotokopi tanda terima penyerahan berkas dari KPK kepada Deputi Bidang SDM Pencatatan dalam rekapitulasi data wajib lapor (10 menit) Penyampaian berkas pelaporan LHKPN kepada Bagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian (10 menit) 2. Penyerahan

- 1455-2. Penyerahan Tambahan Berita Negara (TBN) RI dan Penempelan Poster TBN RI Pemberian arahan Karo Kepegawaian kepada Kabag DK&TU untuk meneruskan TBN RI dan Poster TBN RI dari KPK (10 menit) Penugasan Kabag DK&TU kepada Kasubbag TU Kepegawaian (10 menit) Penyiapan konsep memorandum Karo Kepegawaian kepada wajib lapor LHKPN (1 jam) Penandatanganan memorandum oleh Kepala Biro Kepegawaian (10 menit) Penggandaan berkas TBN RI dan Poster TBN RI (20 menit) Penyampaian berkas TBN RI dan Poster TBN RI kepada wajib lapor LHKPN (1 jam) Penempelan Poster TBN RI pada papan pengumuman resmi oleh wajib lapor LHKPN (selama 30 hari berturut-turut sejak diterima) Penyerahan bukti penempelan Poster TBN RI kepada KPK oleh wajib lapor LHKPN (selambat-lambatnya 1 minggu sejak berakhirnya masa penempelan) B. Prosedur

B. Prosedur Pelayanan 1. Pelaporan LHKPN MENTERI SEKRETARIS NEGARA - 1456 - a. Kepala Biro Kepegawaian memberikan arahan kepada Kepala Bagian Disiplin, Kesejahteraan, dan Tata Usaha Kepegawaian untuk memproses pemberitahuan wajib lapor LHKPN, sebagai tindaklanjut surat dari KPK (15 menit). Arahan diberikan setiap ada pelantikan pejabat Eselon I dan Eselon II serta pengangkatan Bendaharawan dan Auditor, dan setiap 2 tahun sekali untuk menyampaikan laporan berkala bagi wajib lapor LHKPN yang telah menduduki jabatannya selama 2 (dua) tahun. b. Kepala Bagian Disiplin, Kesejahteraan, dan Tata Usaha Kepegawaian menugaskan Kepala Subbagian Tata Usaha Kepegawaian untuk mengumpulkan data, melakukan koordinasi, dan menyiapkan konsep memorandum pemberitahuan wajib lapor LHKPN (15 menit). c. Kepala Subbagian Tata Usaha Kepegawaian beserta Pengelola Kepegawaian: - melakukan pengumpulan data pejabat Eselon I, Eselon II, Bendaharawan, dan Auditor yang mengalami promosi/mutasi jabatan atau yang telah menduduki jabatannya selama 2 (dua) tahun (1 jam); - berkoordinasi dengan KPK terkait pelaporan LHKPN terakhir para wajib lapor LHKPN di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara (30 menit). Catatan: Khusus untuk pejabat Eselon I, SK pengangkatan dalam jabatan Eselon I dikirim melalui faksimile kepada KPK untuk pengurusan data pelaporan LHKPN lebih lanjut. Biro Kepegawaian hanya mengirimkan surat pemberitahuan wajib lapor pertama kali setelah menjabat dalam jabatan Eselon I, baik karena promosi maupun mutasi. d. Penyiapan konsep memorandum Deputi Bidang Sumber Daya Manusia kepada wajib lapor 1) Pengelola Kepegawaian menyusun konsep memorandum Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (1 jam). 2) Kepala Subbagian Tata usaha Kepegawaian memeriksa konsep memorandum (30 menit). 3) Kepala

- 1457-3) Kepala Bagian Disiplin, Kesejahteraan dan Tata Usaha Kepegawaian memeriksa konsep memorandum (15 menit). 4) Kepala Biro Kepegawaian memeriksa konsep memorandum (15 menit). e. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia memeriksa dan menandatangani memorandum pemberitahuan wajib lapor LHKPN (30 menit). f. Pengadministrasi Umum II menyampaikan memorandum Deputi Bidang Sumber Daya Manusia berikut formulir pengisian LHKPN (Model KPK- A/KPK-B) kepada wajib lapor (1 jam). Catatan: - Formulir LHKPN Model KPK-A diperuntukkan bagi pejabat yang pertama kali melaporkan harta kekayaannya, karena promosi jabatan atau menduduki jabatan Bendaharawan atau Auditor. - Formulir LHKPN Model KPK-B diperuntukkan bagi pejabat yang mengalami promosi/mutasi/telah menduduki jabatan selama 2 (dua) tahun. g. Wajib lapor LHKPN mengirimkan langsung formulir LHKPN Model KPK- A/Model KPK-B yang telah diisi ke Komisi Pemberantasan Korupsi. - Formulir LHKPN Model KPK-A dikirimkan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak penerimaan memorandum Deputi Bidang Sumber Daya Manusia. - Formulir LHKPN Model KPK-B dikirimkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak penerimaan memorandum Deputi Bidang Sumber Daya Manusia. h. Wajib lapor LHKPN mengirimkan fotokopi formulir LHKPN yang telah diisi dan fotokopi tanda terima penyerahan berkas dari KPK kepada Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sejak berkas disampaikan kepada KPK). i. Pengelola Kepegawaian mencatat tanggal pelaporan ke dalam rekapitulasi data wajib lapor LHKPN (10 menit). j. Pengelola Kepegawaian menyampaikan berkas LHKPN ke Bagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian untuk disimpan dalam arsip kepegawaian wajib lapor LHKPN (10 menit). 2. Penyerahan

- 1458-2. Penyerahan Tambahan Berita Negara (TBN) RI dan Penempelan Poster TBN RI a. Kepala Biro Kepegawaian memberikan arahan kepada Kepala Bagian Disiplin, Kesejahteraan, dan Tata Usaha Kepegawaian untuk memproses berkas TBN RI dan Poster TBN RI, yang diterima dari KPK (10 menit). b. Kepala Bagian Disiplin, Kesejahteraan dan Tata Usaha Kepegawaian menugaskan Subbagian Tata Usaha Kepegawaian untuk menyiapkan konsep memorandum Kepala Biro Kepegawaian kepada wajib lapor LHKPN untuk menyerahkan berkas TBN RI dan menempelkan Poster TBN RI pada papan pengumuman resmi di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara (10 menit). c. Penyiapan konsep memorandum Kepala Biro Kepegawaian kepada wajib lapor LHKPN. - Pengelola Kepegawaian menyusun konsep memorandum Kepala Biro Kepegawaian (30 menit). - Kepala Subbagian Tata Usaha Kepegawaian memeriksa konsep memorandum (15 menit). - Kepala Bagian Disiplin, Kesejahteraan, dan Tata Usaha Kepegawaian memeriksa konsep memorandum (15 menit). d. Kepala Biro Kepegawaian memeriksa dan menandatangani memorandum (10 menit). e. Pengelola Kepegawaian menggandakan berkas TBN RI dan Poster TBN RI, kemudian menyampaikan kepada Bagian Perencanaan dan Informasi Kepegawaian untuk disimpan dalam arsip kepegawaian wajib lapor LHKPN (20 menit). f. Pengadministrasi Umum II menyampaikan memorandum yang telah ditandatangani Kepala Biro Kepegawaian berikut berkas TBN RI dan Poster TBN RI kepada wajib lapor LHKPN (1 jam). g. Wajib lapor LHKPN menempelkan Poster TBN RI pada papan pengumuman resmi di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara selama 30 hari berturut-turut (penempelan Poster TBN RI dilakukan sehari sejak diterima). h. Wajib

- 1459 - h. Wajib lapor LHKPN mengirimkan bukti penempelan Poster TBN RI (Lembar Pemberitahuan Pengumuman LHKPN di Instansi) ke KPK dengan mengetahui atasan wajib lapor LHKPN (selambat-lambatnya 1 minggu sejak berakhirnya masa penempelan). C. Persyaratan 1. Persyaratan administratif/teknis yang harus dipenuhi oleh pelaksana pelayanan: a. Adanya arahan pimpinan untuk memproses pemberitahuan wajib lapor LHKPN b. Adanya berkas Formulir LHKPN dan SK pengangkatan dalam jabatan Eselon I, Eselon II, Bendaharawan, dan Auditor c. Memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang masing-masing 2. Persyaratan administratif/teknis bagi pengguna pelayanan: a. a. Berkepentingan dengan pelayanan pengurusan LHKPN di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara b. Wajib lapor LHKPN mengisi formulir LHKPN yang dilampiri dengan bukti-bukti pendukung yang diperlukan D. Sarana dan Prasarana Pelayanan Alat tulis kantor, komputer, printer, mesin fotokopi, telepon, faksimile, dan kendaraan roda dua E. Biaya Pelayanan Tidak ada F. Tempat Pelayanan Pelayanan pengurusan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara diselenggarakan di Biro Kepegawaian, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia. G. Jadwal

- 1460 - G. Jadwal Pelayanan Pelayanan pengurusan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara diselenggarakan selama jam kerja kedinasan dan apabila diperlukan dapat dilakukan di luar hari dan jam kerja. H. Penanganan/Tindak Lanjut Pengaduan/Keluhan/Masukan 1. Pengaduan/keluhan/masukan dari pengguna pelayanan berkenaan dengan pelayanan pengurusan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) disampaikan kepada Kepala Biro Kepegawaian. 2. Kepala Biro Kepegawaian dapat mendelegasikan wewenang kepada Kepala Bagian Disiplin, Kesejahteraan, dan Tata Usaha Kepegawaian untuk menindaklanjuti pengaduan/keluhan/masukan. 3. Kepala Bagian Disiplin, Kesejahteraan, dan Tata Usaha Kepegawaian, beserta staf terkait menindaklanjuti pengaduan/keluhan/masukan. c. Biro