PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN PEMANDIAN UMUM UNTUK PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MIKROHIDRO ( PLTMh ) MENGGUNAKAN KINCIR TIPE OVERSHOT

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMh) MENGGUNAKAN KINCIR TIPE OVERSHOT

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

MODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

BAB I PENDAHULUAN. mengalir melalui sungai-sungai. Ketinggian aliran sungai tersebut dapat

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO (PLTMh) DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN SUNGAI LATUPPA

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

BAB I PENDAHULUAN. Potensi air sebagai sumber energi terutama digunakan sebagai penyediaan energi

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

DESAIN GENERATOR TIPE AXIAL KECEPATAN RENDAH DENGAN MAGNET PERMANEN

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN DENGAN VARIABEL PERUBAHAN KETINGGIAN 4M,3M,2M DAN PERUBAHAN DEBIT NASKAH PUBLIKASI

PEMANFAATAN ALTERNATOR DC DENGAN INVERTER PADA (PLTMh) SEBAGAI PENYEDIA DAYA LISTRIK PRODUKTIF DI DUSUN SINGOSAREN IMOGIRI YOGYAKARTA

DESAIN DAN ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN


Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH

PENGUJIAN PRESTASI KINCIR AIR TIPE OVERSHOT DI IRIGASI KAMPUS UNIVERSITAS RIAU DENGAN PENSTOCK BERVARIASI

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LAT PULL DOWN (ALAT FITNES) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

BAB III PERANCANGAN SISTEM

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari

RANCANG BANGUN TURBIN PELTON UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO DENGAN VARIASI BENTUK SUDU

UJI JUMLAH SUDU ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR IRIGASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran... 57

II. TINJAUAN PUSTAKA. digalakan penemuan-penemuan atau pemanfatan-pemanfaatan energi-energi

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

Rancang Bangun Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Menggunakan Kincir Overshot Wheel

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata - Lhokseumawe Abstrak

Stabilitas Konstruksi Bendungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan listrik menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Listrik menjadi

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SIMBOL... A. Latar Belakang B. Tujuan dan Manfaat C. Batasan Masalah...

Pengukuran Daya Keluaran Inverter Pada Pembangkit Listrik Mikrohidro Dengan Alternator DC

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MINI POWER STATION : NANOHIDRO BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan energi listrik juga digunakan untuk kebutuhan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pengaruh Variasi Tebal Sudu Terhadap Kinerja Kincir Air Tipe Sudu Datar

ANALISIS KINERJA RODA AIR ALIRAN BAWAH SUDU LENGKUNG 180 o UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

PENGARUH VARIASI UKURAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI KINCIR AIR SUDU DATAR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN KINCIR ANGIN TIPE AXIAL SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISRIK

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

MAKALAH ACUK FEBRI NURYANTO D

IHFAZH NURDIN EKA NUGRAHA, WALUYO, SYAHRIAL Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional (ITENAS), Bandung

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN PADA SEPEDA STATIS

DRAFT PATEN (HKI) Judul Invensi: PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO PORTABLE. Inventor : Dr. Ramadoni Syahputra, S.T.,M.T. Syahrial Shaddiq, S.T.

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN AIR HASIL MODIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISA KETINGGIHAN DAN DEBIT AIR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA DAERAH TERPENCIL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

BAB II DASAR TEORI. E p = Energi potensial (joule) m =Massa benda (kg) g = Percepatan gravitasi (m/s 2 ) h = Ketinggian benda (m)

PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

PEMBANGKIT LISTRIK METODE PUMP AS TURBINES (PATs)

RANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMh) MENGGUNAKAN KINCIR TIPE OVERSHOT Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknik Jurusan Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: FAHRUR SEPTIAN CANDRA D 400 090 061 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMh) MENGGUNAKAN KINCIR TIPE OVERSHOT Fahrur Septian Candra Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail : fahrurseptiancandra@gmail.com ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik PLTMh yang telah didesain dengan menggunakan kincir air tipe overshoot dan generator magnet permane tipe axial yang memiliki kecepatan rendah. Pengujian PLTMh dilakukan dengan memanfaatkan sumber mata air yang terdapat di daerah Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Desain kincir overshot ini memilikii 8 sudu dengan diameter kincir 30 cm. Untuk sudu-sudunya mempunyai panjang sudu 10 cm dan lebar sudu 12 cm. Pipa penstock yang digunakan dalam proses pengujian terdiri dari dua buah pipa dengan diameter masing-masing 10 cm dan 6 cm dengan head atau jatuh air 1 meter. Hasil dari pengukuran tegangan dan arus pada pembangkit listrik mikrohidro ini, pada kecepatan aliran air pipa penstock 1 sebesar 2.22 m/s mampu menghasilkan debit air sebesar 0.017427 m 3 /s dan daya kinetik air 42.943 Watt dengan kecepatan 4060 rpm, pada variasi jarak rotor-stator 0.5 cm, 1 cm, dan 1.5 cm menghasilkan tegangan output DC sebesar 9 V, 7 V, 36 V pada kondisi tanpa beban dan 1.95 V, 1.75 V dan 1.4 V pada kondisi dibebani 3 buah kipas dengan kapasitas 9 Watt. Arus akibat pembebanan teresebut adalah 0.03 A, 0.03 A, 0.02 A. Tegangan AC yang dibangkitkan secara berurutan adalah 20 V, 16 V dan 15 V. Pada pipa penstock 2 dengan kecepatan aliran air sebesar 1.85 m/s mampu menghasilkan debit air sebesar 0.005229 m 3 /s dan daya kinetic air 8.949 Watt dengan kecepatan 3655 rpm pada pembebanan yang sama dan dengan treatment yang sama menghasilkan tegangan output DC sebesar 9 V, 8 V, 6 V pada kondisi tanpa beban dan 1.85 V, 1.65 V dan 1.55 V pada kondisi berbeban. Sedang tegangan AC terbangkitkan adalah 19 V, 16 V dan 14 V. Kata kunci : PLTMh, kincir overshot,generator magnet permanen, 1. Pendahuluan Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya penghasil listrik adalah yang memiliki kapasitas aliran dan ketinggian head tertentu. Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari head maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Biasanya Mikrohidro dibangun berdasarkan kenyataan bahwa adanya air yang mengalir di suatu daerah dengan kapasitas dan ketinggian yang memadai. Istilah kapasitas mengacu kepada jumlah volume aliran air per satuan waktu (flow capacity) sedangkan beda ketinggian daerah aliran sampai ke instalasi dikenal

dengan istilah head. Mikrohidro juga dikenal sebagai white resources dengan terjemahan bebas bisa dikatakan energi putih. Dikatakan demikian karena instalasi pembangkit listrik seperti ini menggunakan sumber daya yang telah disediakan oleh alam dan ramah lingkungan. Suatu kenyataan bahwa alam memiliki air terjun atau jenis lainnya yang menjadi tempat air mengalir. Perkembangan teknologi saat ini dimungkinkan untuk mengubah energi aliran air beserta energi potensial pada daerah tertentu menjadi energi listrik. Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head). Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik. Pada daerah dengan faktor geografis yang sulit menemukan tempat jatuh air yang tinggi tetap bisa memanfaatkan aliran airnya dengan menggunakan jenis kincir yang cocok untuk head rendah. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat ke dalam rumah pembangkit yang pada umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator. PLTMh sebaiknya digunakan pada daerah yang memiliki potensi energi air yang melimpah dan terdapat beda tinggi air di suatu wilayah atau alur sungai, baik berupa terjunan, alur sungai yang curam atau aliran air sungai yang bisa dibendung, maka disitu dapat dibangun PLTMH. Pada penelitian sebelumnya digunakan alternator untuk membangkitkan listrik. Akan tetapi tegangan output-nya tidak stabil karena menjadi tergantung pada tegangan accumulator. Apabila digunakan generator magnet permanen diharapkan output menjadi stabil dan tidak bergantung pada accumulator. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti hendak melakukan penelitian untuk memanfaatkan generator magnet permanen untuk diterapkan pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro dengan kincir tipe overshot di Pemandian Jolotundo, Desa Susuhan, Kec. Jatinom, Klaten, Jawa Tengah., karena wilayah tersebut mempunyai semua syarat dibangunnya PLTMh. 1.1. Pemanfaatan Sumber Air Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang memanfaatkan adanya suatu air terjun atau aliran air di sungai. Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada besarnya head dan debit air. Dalam hubungan dengan reservoir air maka head adalah beda ketinggian antara muka air pada reservoir dengan muka air keluar dari kincir air/turbin air. E mgh...(1) m : massa air h : head (m) g : percepatan gravitasi (m/s 2 )

Daya merupakan energi tiap satuan waktu ( ), sehingga persamaan 1 dapat dinyatakan sebagai: E m gh t t...(2) Dengan mensubsitusikan P terhadap ( ) dan mensubsitusikan Q terhadap ( )maka: v adalah kecepatan aliran air (m/s) Daya air yang tersedia dinyatakan sebagai berikut : P 1 Qv 2 2... (5) atau dengan menggunakan persamaan kontinuitas Q Av... (6) maka P Qgh dengan... (3) P 1 Av 2 3... (7) dengan A adalah luas penampang aliran P adalah daya (Watt) air (m 2 ). Q adalah kapasitas aliran (m 3 /s) adalah densitas air (kg/m 3 ) Selain memanfaatkan air jatuh hydropower dapat diperoleh dari aliran air datar. Dalam hal ini energi yang tersedia merupakan energi kinetik: 1 mv 2 E 2... (4) dengan 2. Metode Penelitian Bahan dan peralatan utama yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah: 1. Generator axial kecepatan rendah magnet permanen 2. Kincir air tipe overshot 3. Multimeter digital untuk mengukur tegangan dan arus 4. Tachometer untuk mengukur kecepatan putaran generator

5. Diode bridge untuk menyearahkan tegangan AC generator Alur penelitian pemanfaatan generator magnet permanen untuk PLTMh dengan kincir tipe overshoot dapat dilihat pada gambar 1. 3. Hasil Penelitian dan Analisa 3.1 Hasil Percobaan Hasil pengujian pertama pembangkit listrik tenaga mikrohidro dengan turbin tipe overshot yang dikopel dengan generator axial magnet kecepatan rendah. Data diambil pada tegangan DC dari output generator yang sebelumnya disearahkan menggunakan diode bridge. Hasil pengujian percobaan pertama dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2. Pengujian kedua menggunakan perlakuan yang hampir sama dengan percobaan pertama tetapi dengan mengubah besaran debit air yang digunakan. Hasil pengujian percobaan kedua ditunjukkan pada tabel 3 dan 4. Gambar 1. Flowchart alur penelitian

Tabel 1. Pengukuran pipa penstock 1 Luas Penampang (m 2 ) 0.00785 Kecepatan (m/s) 2.22 Densitas Air (kg/m 3 ) 1000 Debit Air (m 3 /s) 0.017427 Daya Kinetik Air (Watt) 42.943 Tabel 2. Tabel pengukuran jarak rotor-stator, tegangan dan arus dengan beban 3 buah kipas 12 VDC No Jarak Rotor- Stator (cm) Tegangan AC (VAC) Tegangan DC (VDC) Tanpa Ada Arus Akibat DC (A) 1 1.5 15 6 1.4 0.02 2 1 16 7 1.75 0.03 3 0.5 20 9 1.95 0.03 Keterangan 1 kipas berputar pelan 2 kipas berputar pelan 2 kipas berputar cepat Tabel 3. Pengukuran pipa penstock 2 Luas Penampang (m 2 ) 0.002827 Kecepatan (m/s) 1.85 Densitas Air (kg/m 3 ) 1000 Debit Air (m 3 /s) 0.005229 Daya Kinetik Air (Watt) 8.949

Tabel 4. Tabel pengukuran jarak rotor-stator, tegangan dan arus dengan beban 3 buah kipas 12 VDC No Jarak Rotor- Stator (cm) Tegangan AC (VAC) Tegangan DC (VDC) Tanpa Ada Arus Akibat DC (A) 1 1.5 14 6 1.55 0.02 2 1 16 8 1.65 0.03 3 0.5 19 9 1.85 0.03 Keterangan 1 kipas berputar pelan 2 kipas berputar pelan 2 kipas berputar pelan 3.2. Analisa Hasil Percobaan Gambar 2. Grafik hubungan tegangan output DC generator dan jarak rotor-stator saat kondisi tanpa beban dan setelah diberi beban pada percobaan pertama

Gambar 3. Grafik hubungan tegangan output DC generator dan jarak rotor-stator saat kondisi tanpa beban dan setelah diberi beban pada percobaan kedua Berdasarkan gambar 2 dan gambar 3 dapat disimpulkan bahwa kecepatan putar generator (RPM) akibat energi potensial air serta jarak rotor-stator mempengaruhi output tegangan generator. Semakin dekat jarak rotor-stator dan semakin besar debit air maka output tegangan juga menjadi semakin tinggi. 4. Kesimpulan PLTMh dengan kincir tipe overshot menggunakan generator magnet permanen menunjukkan bahwa pada kecepatan aliran air pipa 1 sebesar 2.22 m/s mampu menghasilkan debit air sebesar 0.017427 m 3 /s dengan kecepatan 4060 rpm dengan dibebani 3 kipas dengan kapsitas 9 Watt pada jarak rotorstator 0.5 cm, 1 cm, dan 1.5 cm menghsilkan tegangan output DC sebesar 9 V, 7 V, 6 V pada kondisi tanpa beban dan 1.95 V, 1.75 V, 1.4 V pada kondisi berbeban. Adapun tegangan output AC yang dihasilkan generator adalah 20 V, 16 V dan 15 V. Pada pengujian kedua menggunakan pipa penstock kedua dengan kecepatan aliran air pipa 2 sebesar 1.85 m/s mampu menghasilkan debit air sebesar 0.005229 m 3 /s dengan kecepatan 3655 rpm dengan beban dan jarak uji rotor-stator yang sama pada percobaan pertama didapat tegangan output DC sebesar 9 V, 8 V, 6 V pada kondisi tanpa beban dan 1.85 V, 1.65 V, 1.55 V pada kondisi berbeban. Adapun tegangan output AC yang dihasilkan generator adalah 19 V, 16 V dan 14 V.

5. Daftar Pustaka Damastuti, Anya P. 1997. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Sumber: http://www.elsppat.or.id/download/file /w8_a6.pdf Djajusman Hadi, S.Sos., M.AB dan Budiharto, S.Pd. 1998. Artikel kincir air kaki angsa dan inovasi listrik Mikrohidro. Sumber : http://www.kendali.net/ Hendarto, Aryo. 2012. Pemanfaatan Pemandian Umum Untuk Pembangkit Tenaga Listrik Mikrohidro ( PLTMh ) Menggunakan Kincir Tipe Overshot. Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Surakarta. M.M Dandekar dan K.N. Sharma. 1991. Buku Pembangkit Listrik tenaga Air. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia Nafis, Subhan. 2008. Pemilihan Tipe Turbin pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Sumber: http://www.ccitonline.com/mekanikal/t iki-read_article.php?articleid=29 Satriyo, Puguh Adi, ST. Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Untuk Daerah Terpencil. Puslitbang Iptekhan Balitbang Dephan. Sumber : www.lin.go.id/