DRAFT LAPORAN FINAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN JATIREJO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. A. Menumbuhkan Kreativitas dalam Pengelolaan Sampah menjadi

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MENJADI PRODUK KERAJINAN TANGAN

PENDAMPINGAN PEMBUATAN RUMAH PUPUK KOMPOS DI KAMPUNG BELAKANG KAMAL JAKARTA BARAT

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. manusia yang beragam jenisnya maupun proses alam yang belum memiliki nilai

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI

PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KOMPOSTER SEDERHANA

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan.

1. Starter dengan larutan gula

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DALAM PEMBUATAN PUPUK BOKASHI DI KELURAHAN TUAH KARYA, KECAMATAN TAMPAN, PEKANBARU

1. Pendahuluan PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MENDUKUNG PROGRAM URBAN FARMING

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

INTRODUKSI TEKNOLOGI KOMPOSTER BERBASIS MOL PADA KELOMPOK WANITA TANI DI DESA SEBAPO KECAMATAN MESTONG KABUPATEN MUARO JAMBI

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R

ADLN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui

LAPORAN KEGIATAN PPM Prgram P2M PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DAN REMAJA PUTRI DI BERBAH SLEMAN DALAM PENGOLAHAN SAMPAH DAPUR DENGAN TEKNOLOGI

Pembuatan Kompos - - Yogyakarta, 30 Mei 2008

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BANK SAMPAH RANGGA MEKAR : BERKAT SAMPAH MENUAI BERKAH. Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

PEMBUATA KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA

PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK SAMPAH PASAR MENJADI KOMPOS

POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

PERAN PEREMPUAN DAYA AIR, SANITASI DAN HIGIENE UNTUK KESEJAHTERAAN ETTY HESTHIATI LPPM UNIV. NASIONAL

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian

LAMPIRAN-LAMPIRAN 108

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DENGAN BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DALAM POT DI BOJONGGEDE JAWA BARAT

Pemberdayaan Lingkungan untuk kita semua. By. M. Abror, SP, MM

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

BUPATI POLEWALI MANDAR

Kategori : Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah ibukota dari Indonesia dengan luas daratan 661,52 km 2 dan tersebar

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DANA DIPA

LAPORAN KEGIATAN PPM. Oleh: Victoria Henuhili, dkk.

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

PENGOLAHAN SAMPAH SUNARYO HADI WARSITO

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN RT.1 - RT.14/RW IV KELURAHAN RUNGKUT MENANGGAL KECAMATAN GUNUNGANYAR KOTA SURABAYA.

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

1

BAB II. DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

KKN ITATS Tahun Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos. Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

RANCANG BANGUN MESIN PENYULING MINYAK ATSIRI DENGAN SISTEM UAP BERTINGKAT DIKENDALIKAN DENGAN MIKROKONTROLLER DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

IbM KELOMPOK PKK DUSUN SUKAREJO DAN DUSUN KARANGHARJO DALAM PEMANFAATAN PEKARANGAN DENGAN INTRODUKSI PADI METODE SRI DI POT BERBASIS MOL PUEYEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo ± 4 km. Jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah Jiwa

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MEMBUAT DAN MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK

OPTIMASI PRODUKSI PUPUK KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

JURNAL INFO ISSN :

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN. Sub Pokok Bahasan : Pegelolaan Sampah : Masyarakat RW 04 Kelurahan Karang Anyar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 55 Tahun 2013, ISSN:

PENGESAHAN PROPOSAL PKM

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI DAERAH PARIWISATA

PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN MAGELANG

Mesin Pemisah dan Pencacah Sampah Organik dan Plastik Untuk Bahan Kompos

Jurnal FamilyEdu Persepsi Kader PKK Tentang Daur Ulang... 1

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI. Oleh : Warga RW.16 Karanganyar Brontokusuman

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ECO-FERMENTOR: ALTERNATIF DESAIN WADAH FERMENTASI ECO-ENZYME UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKTIVITAS ECO-ENZYME

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

Konsep penanganan sampah dengan sistem koperasi. Oleh Kelompok 9

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK

PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU BERBASIS MASYARAKAT

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Model Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga dengan Bak Komposter Untuk Menghasilkan Pupuk Cair

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

Transkripsi:

DANA FMIPA UNNES DRAFT LAPORAN FINAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PEMANFAATAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN JATIREJO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Oleh: Prof. Dr. Sri Ngabekti, M.S. / NIP. 195909011986012001 Ir. Tyas Agung Pribadi, M.Sc.St./ NIP. 196203081990021001 Dr. Andreas Priyono B.P, M.Ed. / NIP. 196103121988031001 Drs. Sumadi, M.S./ NIP. 195212191978031001 Dibiayai oleh: Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran(DIPA) Universitas Negeri Semarang Nomor: 042.04.2.400052/2016, tanggal 15 April 2016 Sesuai dengan Surat Tugas Pengabdian Pada Masyarakat Nomor: 14.30.6/UN37/PPK.4.4/2016 Tanggal 30 Juni 2016 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEPTEMBER 2016

HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul : Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Jatirejo Gunungpati Kota Semarang 2. Bidang : Lingkungan 3. Ketua Tim Pengusul a. Nama : Prof. Dr. Sri Ngabekti, M.S. b. NIP. : 195909011986012001 c. Pangkat/Golongan : Pembina Utama Muda / IVc d. Jabatan : Profesor e. Fakultas/ Unit Kerja : MIPA/ Biologi f. BidangKeahlian : Biologi g. AlamatKantor/Telp./Fax/E-mail : Gd D6 Lantai 1/ 8508033 h. AlamatRumah/Telp./Fax/E-mail : Jl Sidoluhur II/6 Tlogosari Semarang E-mail s_ngabekti@yahoo,.com 4. JumlahAnggota (maks. 3 anggota) : 3 Orang a. NamaAnggota I : Ir. Tyas Agung Pribadi, M.Sc.St. b. NamaAnggota II : Dr. Andreas Priyono, B.P., M.Ed. c. NamaAnggota III : Drs. Sumadi, M.S. 5. JangkaWaktu Kegiatan : 6 bulan (minimal 3 bulan) 6. BentukKegiatan : Pelatihan 7. LokasiKegiatan : Kelurahan Jatirejo Kota Semarang 8. Biaya yang Diperlukan a. Sumberdari UNNES : Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) b. Jumlah : Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiahp Mengetahui : Dekan FMIPA Unnes Semarang, 26 September 2016 Ketua Pelaksana, Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. Prof. Dr. Sri Ngabekti, M.S. NIP. 196412231988031001 NIP. 195909011986012001 Menyetujui Ketua LP2M Unnes Prof. Dr. Totok Sumaryanto F., M.Pd. NIP. 196410271991021001

TIM PELAKSANA 1. Nama Lengkap : Dr. Sri Ngabekti, M.S. NIP : 195909011986012001 Pangkat/ Golongan: Pembina Utama Muda/ IVc Jabatan : Lektor Kepala 2. Nama Lengkap : Ir. Tyas Agung Pribadi, M.Sc.St. NIP : 196203081990021001 Pangkat/ Golongan: Penata/ IIIc Jabatan : Lektor 3. Nama Lengkap : Dr. Andreas Priyono Budi Prasetyo, M.Ed NIP : 1958110419870310004 Pangkat/ Golongan: Penata/ IIIc Jabatan : Lektor 4. Nama Lengkap : Drs. Sumadi, M.S NIP : 195212191978031001 Pangkat/ Golongan: Pembina Utama Muda / IVc Jabatan : Lektor Kepala iii

RINGKASAN Permasalahan lingkungan yang mengganggu kehidupan warga Kelurahan Jatirejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang adalah sampah. Dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi maka sampah rumah tangga yang dihasilkan cukup banyak. Hasil observasi pendahuluan menunjukkan bahwa di Kelurahan Jatirejo, sudah ada bak sampah maupun tempat pembuangan sampah. Bahkan sudah ada bantuan tempat pembuatan kompos (komposter) dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) pada tahun 2013. Namun masyarakat belum memanfaatkan secara optimal, seperti misalnya memilah atau mengolah. Sampah rumah tangga dibuang ke sungai, di kebun, atau dibakar. Jika hal ini tidak segera diatasi, maka pencemaran oleh sampah akan semakin meningkat. Pengelolaan sampah diarahkan pada pengolahan sampah organik menjadi kompos, dan sampah non organik dilakukan daur ulang. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Jatirejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan kegiatan adalah metode diskusi dan informasi untuk memberikan pemahaman peserta terhadap pengelolaan sampah. Metode praktek digunakan untuk melatih peserta mengolah sampah organik menjadi kompos dan membuat produk daur ulang sampah plastik., Hasil pengabdian berdasarkan evaluasi akhir kegiatan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. (1) Pemahaman peserta terhadap macam-macam sampah dan cara pemilahan cukup baik. (2) Kemampuan peserta dalam praktek membuat kompos dan produk daur ulang juga baik dengan telah dihasilkannya kompos dan produk anyaman dari sampah sachet kemasan. Saran-saran yang dapat disampaikan adalah (1) Agar pelaksanaan kegiatan efektif, maka pendampingan dilaksanakan secara intensif, dengan frekuensi pertemuan lebih ditingkatkan. (2) Hasil pengabdian yang berupa produk kompos dan daur ulang plastik dapat dipasarkan semakin ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. iv

PRAKATA Puji dan Syukur kepada Alloh Yang Maha Esa, karena atas RidhoNya, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat diselesaikan dengan baik, tanpa halangan yang berarti. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat terlaksana atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang telah memberi kesempatan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2. Dekan FMIPA UNNES dan Ketua Jurusan Biologi yang telah memberi dana dan ijin untuk pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat. 3. Kepala Kelurahan Jatirejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang yang telah berkenan memberikan tempat untuk pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat. 4. Ibu-ibu warga masyarakat Jatirejo sebagai peserta yang telah dengan tekun dan bersemangat mengikuti pelatihan pengelolaan sampah melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat. Besar harapan kami agar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat memberikan kebaikan dan manfaat bagi berbagai pihak: UNNES, masyarakat Jatirejo, dan berdampak pada peningkatan kualitas lingkungan. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan dan laporan Pengabdian Kepada Masyarakat ini. Semarang, November 2016 Tim Pengabdian Kepada Masyarakat UNNES iv

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN PENGESAHAN... RINGKASAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Analisis Situasi... 1 B. Rumusan Masalah... 2 BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT... 3 A. Tujuan Kegiatan... 3 B. Manfaat Kegiatan... 3 BAB III. METODE KEGIATAN... 4 A. Realisasi Pemecahan Masalah... 4 B. Khalayak Sasaran... 4 C. Metode yang Digunakan... 5 BAB IV. HASIL KEGIATAN... 6 A. Pencapaian Tujuan... 6 B. Sasaran... 11 C. Analisis...11 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 12 DAFTAR PUSTAKA... 13 LAMPIRAN... 14 1. Teknologi yang digunakan 2. Foto-foto Kegiatan 3. Contoh hasil jajag pendapat 4. Daftar Hadir Peserta 5. Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Pengabdian Kepada Masyarakat Bagi Dosen Tahun Anggaran 2016. i ii v DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1 Sambutan Bapak Kepala Kelurahan... 6 2 Praktek Pembuatan Produk Sampah Sachet... 9 3 Hasil Pembuatan Kompos... 10 vi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1 Teknologi yang Digunakan... 15 2 Foto-foto Kegiatan... 18 3 Daftar Hadir Peserta... 20 4 Contoh Angkat Jajak Pendapat (Pengetahuan Awal)... 22 5 Surat Perjanjian... 24 viii

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Jatirejo merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Gunungpati yang terkena dampak oleh adanya proyek pembangunan Waduk Jatibarang. Sebanyak 62 hektar lahan pertanian dan perkebunan milik warga terkena proyek waduk. Luas Kelurahan Kelurahan Jatirejo tahun 2014 adalah 238,130 ha yang didominasi oleh lahan pekarangan, sawah dan kebun campuran. Banyaknya luasan lahan yang terkena proyek waduk berakibat pada aktivitas di sektor pertanian, mengingat sektor pertanian merupakan merupakan sumber penghasilan utama bagi warga di kelurahan Jatirejo. Data mata pencaharian ercatat sebanyak 234 jiwa warga berprofesi sebagai petani pemilik tanah, 33 jiwa berprofesi sebagai petani penggarap dan 427 jiwa berprofesi sebagai buruh tani. Di sisi lain, tingkat kemiskinan menjadi permasalahan tersendiri. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Semarang total warga miskin di Kelurahan Jatirejo sebanyak 794 jiwa, dengan rincian warga hampir miskin (722 jiwa) dan warga miskin (72 jiwa). Data tersebut menyumbang jumlah warga miskin di Kecamatan Gunungpati sebesar 4,44%, meskipun terbilang kecil tetapi apabila dibandikangkan dengan rasio penduduk Jatirejo angka tersebut cukup tinggi dengan prosentase warga miskin mencapai 42,73% (Martuti, 2015). Secara Geografis Kelurahan Jatirejo berada di sebelah barat laut Kelurahan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Jarak antara Kelurahan Jatirejo dengan pusat pemerintahan Kecamatan Gunungpati sekitar 5 km. Sementara itu, jarak dengan pemerintahan Kota Semarang sekitar 16 km. Secara administratif Kelurahan Jatirejo terbagi menjadi 2 Rukun Warga (RW) dan 10 Rukun Tetangga (RT). Kelurahan RW 2 terdiri atas dua perdukuhan, yakni Dukuh Ngablak dan Dukuh Sirayu. Berikut ini adalah batas-batas administrasi Kelurahan Jatirejo. Batas Utara : Kel. Kandri Batas Selatan : Kel. Cepoko Batas Timur : Kel. Cepoko dan Kel. Kandri Batas Barat : Kel. Jatibarang (Kecamatan Mijen) Banyak permasalahan yang ada di Kelurahan Jatirejo. Salah satu permasalahan yang penting untuk segera diatasi adalah pengelolaan sampah rumah tangga. Semua rumah tangga

menghasilkan bermacam-macam sampah, baik sampah organik maupun nonorganik. Sampah organik rumah tangga mencakup sisa makanan, sisa sayur, daun tumbuhan, dan lain-lain. Adapun sampah nonorganik yang paling umum adalah sampah plastik seperti botol/gelas minuman, plastik refill minyak goreng, detergen, dan bahan makanan lain. Di antara sampah plastik yang tidak dapat dijual adalah plastik sachet. Sampah ini dapar dikelola dengan 3 R: reduce, reuse, dan recycle. B. Rumusan Masalah Pemanfaatan sampah rumah tangga di Kelurahan Jatirejo belum dilakukan secara maksimal. Budaya menyediakan tempat sampah yang memadai belum menjadi kebiasaan. Begitu pula dengan pemanfaatan limbah organik dan plastik belum dilakukan dengan baik. Sampah hanya dibiarkan begitu saja sehingga menambah kesan kumuh di Kelurahan ini. Untuk itu perlu kiranya sosialisasi dan pemberian keterampilan tentang pemanfaatan sampah organik dan nonorganik rumah tangga di Kelurahan Jatirerejo. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan sampah organik rumah tangga di Kelurahan Jatirejo? 2. Bagaimana meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pemanfaatan sampah nonorganik rumah tangga di Kelurahan Jatirejo? BAB II

TUJUAN DAN MANFAAT A. Tujuan Pengabdian masyarakat ini bertujuan sebagai berikut. 1. Meningkatkan pengetahuan tentang pengolahan sampah rumah tangga bagi masyarakat Jatirejo Kota Semarang. 2. Melatih keterampilan mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat bagi masyarakat Jatirejo Kota Semarang. B. Manfaat Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut. 1. Bagi masyarakat Jatirejo, bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sampah, sehingga berdampak pada sektor ekonomi, kebersihan dan kesehatan lingkungan. 2. Bagi lingkungan, pengolahan sampah dapat meminimalisir pencemaran tanah, air sungai, dan laut. 3. Bagi UNNES a. Memberi kesempatan Dosen untuk melaksanakan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat. b. Manjalin kerjasama antara Lembaga dengan Pemerintah Daerah. BAB III

METODE KEGIATAN A. Realisasi Pemecahan Masalah Permasalahan sampah di Kelurahan Jatirejo telah dilakukan pemecahan dengan cara memilah dan memanfaatkannya. Hal ini berdasarkan fakta bahwa di kelurahan ini belum ada managemen sampah dengan baik, belum ada pemilahan sampah, belum ada pemanfaatan sampah, dan sampah dibiarkan atau dibakar. Pemecahan masalah direalisasikan dalam bentuk pelatihan secara bertahap. Tahap pertama dimulai dengan mengisi angket jajag pendapat diskusi tentang bagaimana para ibu rumah tangga mengelola sampah rumah tangganya. Berdasarkan hasil diskusi, ternyata sebagian besar belum memilah dan memanfaatkan sampah, padahal setiap hari menghasilkan sampah rumah tangga minimal satu kantong tas kresek. Pelatihan telah diberikan oleh berbagai fihak, tetapi tidak ada keberlanjutannya. Menurut Bapak Kepala Kelurahan Hartanto, hal ini terjadi karena yang dilatih adalah remaja Karang Taruna, sehingga jika mereka mendapatkan pekerjaan di luar kelurahan, maka ilmu dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan tertutup oleh kegiatan sesuai dengan pekerjaannya. Oleh karena itu, pada pelatihan ini lebih banyak melibatkan ibu rumah tangga dan juga sebagai anggota PKK. Tahap kedua, dilakukan praktek memanfaatkan sampah organik sisa sayuran dan juga sampah kulit buah kolang-kaling yang memang melimpah menjadi kompos. Peserta dibagi menjadi empat kelompok. Tiga kelompok praktek membuat kompos dari sisa sayuran, sedang satu kelompok mencoba membuat kompos dari kulit buah kolang-kaling. Untuk mempercepat proses penguraian kompos, dibantu cairan biakan mikroorganisme EM4. Kegiatan diteruskan dengan membuat produk daur ulang limbah plastik sachet yang didampingi oleh dua pelatih dari bank sampah Resik Becik. Pada kegiatan ini, dibuat produk anyaman membentuk tas, dompet, pemanis stoples, hiasan bentuk ikan, dan lainnya. Tahap ketiga dilakukan monitoring 10 hari setelah kegiatan kedua untuk melihat hasil praktek membuat kompos dan produk anyaman dari limbah sachet, dilanjutkan dengan monitoring lagi secara berkesinambungan setiap bulan setelahnya. B. Khalayak Sasaran Khalayak sasaran strategis dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah kader PKK dan UKM tingkat Kelurahan Jatirejo sebanyak 20 orang. C. Metode yang Digunakan

Kegiatan pengabdian masyarakat tentang pelatihan pemanfatan sampah rumah tangga ini disusun berdasarkan kerangka berpikir sebagai berikut. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Metode diskusi dan informasi untuk memberikan pemahaman masyarakat terhadap macam-macam sampah dan pemilahannya. 2. Metode praktek digunakan untuk menunjukkan langkah-langkah membuat kompos dari sampah organik dan melatih masyarakat membuat produk daur ulang sampah plastik. Evaluasi dilakukan melalui metode angket dan penilaian produk. Metode angket (jajag pendapat) dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal masyarakat tentang macam-macam sampah dan pengelolaannya setelah kegiatan diskusi dan informasi selesai dilaksanakan. Butir angket disusun berdasarkan materi yang disampaikan dan hasil diskusi yang telah dilaksanakan. Metode penilaian produk dilakukan dengan produk kompos dan karya yang dihasilkan baik setelah beberapa waktu kemudian. Konsultasi dan monitoring pelaksanaan dilakukan secara rutin apabila masyarakat sedang membuat kompos dan produk daur ulang selama periode pengabdian. BAB IV

HASIL KEGIATAN A. Pencapaian Tujuan Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2015, dengan tiga acara yakni pembukaan, pelatihan praktek pembuatan kompos dari sampah sisa rumah tangga, dan pembuatan produk daur ulang limbah sachet yang jika dijual tidak laku sehingga menjadi sampah plastik. Pembukaan kegiatan diawali dengan sambutan Bapak Kepala Kelurahan yang menyatakan bersyukur atas adanya pengabdian masyarakat dari UNNES karena masalah sampah memang penting untuk dipecahkan (Gambar 1). Gambar 1. Bapak Kepala Kelurahan Memberikan Sambutan dan Pengarahan Pembukaan dilanjutkan dengan arahan ketua tim pengabdian dengan menggali pengetahuan peserta melalui jajag pendapat. Hasil jajag pendapat dapat disarikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Jajag Pendapat (n=16) No Pertanyaan Jawaban %

1. Apakah keluarga Bapak/Ibu setiap Ya 100 hari menghasilkan sampah? 2. Jenis sampah apa saja Bapak/Ibu Sampah sisa dapur 94 hasilkan setiap hari? Sampah makanan Sampah plastik 56 75 3. Berapa banyak sampah yang Sekantong plastik 100 dihasilkan setiap hari? 4. Dimana Bapak/Ibu membuang sampah? 5. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah dilatih membuat kompos? 6. Apakah Bapak/Ibu sudah berhasil membuat kompos? 7. Bapak / Ibu membuat kompos dengan menggunakan obat tambahan apa? 8. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah membuat barang (hiasan, tas, dompet, bunga, dll) dari sampah? 9. Jika sudah pernah dilatih, apakah sudah menjadi barang? 10. Apakah yang Bapak/Ibu perlukan agar sampah di wilayah ini tidak menganggu lingkungan? a. Di sungai/laut b. Di tempat sampah c. Dibakar d. Dipilah u dijual e. Di kebun orang lain 6 63 25 31 6 Belum 100 Belum 100 Tidak ditambah apa-apa 25 Sudah Belum - Tidak pernah jadi - Tidak laku - Kesulitan membuat - Kesulitan bahan a. Tempat sampah b. Alat pembuat kompos c. TPA d. Lainnya - Pengangkut sampah - Bank sampah - Mobil sampah - Petugas pengambil sampah - Pelatihan pembuatan dan pemasaran - Tenpat penjualan produk 31 69 31 18 25 12 31 42 10,5 Berdasarkan Tabel 1, dapat dinyatakan bahwa setiap rumah tangga selalu menghasilkan sampah jenis sisa dapur paling banyak (94%) diikuti sampah plastik (75%), dan sisa makanan 56 %; dengan jumlah rata-rata sampah yang dihasilkan sebanyak sekantong plastik. Berdasakan fakta ini, maka sampah organik yang dihasilkan lebih banyak sehingga berpotensi untuk dibuat kompos. Sementara sampah plastik dapat didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat.

Hasil jajag pendapat juga menunjukkan fakta bahwa sebagian besar masyarakat Jatireja telah membuang sampah di tempat sampah (63%). Sebanyak 31% responden juga telah memilah sampah untuk dijual. Sayangnya masih ada 25% masyarakat yang mengelola sampah dengan membakarnya, bahkan ada yang mengaku membuang sampah di kebun orang lain. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran dan pencemaran udara, dan sebagai indikator kesadaran untuk peduli sampah secara komunal masih belum baik. Pemanfataan sampah untuk membuat kompos belum pernah dilakukan karena 100% peserta menyatakan belum pernah mendapatkan pelatihan pembuatan kompos. Pelatihan pembuatan barang daur ulang limbah sudah pernah dilkukan oleh 31% peserta, dan sisanya 79 % belum pernah membuat. Yang sudah pernah pelatihan juga tidak pernah jadi produk karena kesulitan membuat dan kesulitan bahan. Berdasarkan hasil jajag pendapat di atas, maka kegiatan dilanjutkan tanya jawab. Respon dari peserta cukup baik. Peserta yang hadir mencapai 24 orang semuanya wanita yakni ibuibu rumah tangga. Hal-hal yang menjadi pertanyaan dalam kegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana memilah sampah agar tidak merasa jijik? 2. Bagaimana cara membuat kompos dari sampah sisa dapur? 3. Bagaimana cara membuat aneka produk daur ulang limbah sachet? 4. Bagaimana pemasarannya? Dari pertanyaan tersebut, Tim pengabdi menjelaskan bahwa pemilahan sampah dilakukan sejak sebelum dibuang. Jadi idealnya setiap rumah tangga memiliki tempat sampah yang sudah dipilah, setidaknya tempat sampah organik dan nonorganik. Untuk sampah sachet plastik, agar dapat dimanfaatkan secara optimal, maka cara memotong sachet harus lurus, bukan silang. Pelatihan dilanjutkan dengan demonstrasi dan praktek pembuatan kompos dan produk daur ulang sampah plastik yang tidak laku dijual seperti aneka macam sachet makanan dan minuman untuk dianyam menjadi barang yang bermanfaat. Pelatihan dipandu oleh nara sumber Bank Sampah Resik Becik, untuk produk anyaman. Sementara praktek kompos dilaksanakan oleh tim pengabdian. Cara membuat aneka produk perlu kreativitas yang dapat dimunculkan dengan banyak cara, seperti melihat hasil pameran, ikut pelatihan, majalah, koran dan lainnya. Adapun untuk pemasarannya juga melalui pameran ketika ada kunjungan, ketika ada pertemuan Dawis, PKK, dan lainnya. Peserta sangat antusias dalam kegiatan ini sehingga baru berakhir menjelang maghrib karena tekunnya peserta dalam membuat produk daur ulang limbah (Gambar 2)

Gambar 2. Praktek Pembuatan Produk Sampah Sachet Pertemuan diakhiri dengan memberikan tugas peserta untuk mencoba membuat karya, baik mandiri maupun berkelompok. Tugas ini diberikan mengingat waktu sudah menjelang bulan puasa sehingga dapat memanfaatkan waktu luang untuk membuat produk sekaligus mempersiapkan produk menjadi pemanis tempat kue lebaran. Jika sudah jadi, produk dapat dikumpulkan di balai kelurahan untuk disimpan di almari pamer. Tim pengabdian masyarakat dapat memberikan koreksi, masukan, dan saran. Oleh karena waktu telah memasuki bulan Ramadhan dan Syawal, maka tim pengabdian hanya melaksanakan monitoring untuk cek kompos dan produk daur ulang. Hasil monitoring I, menunjukkan ada 4 produk anyaman yang sudah disusun agak lengkap hanya kurang pasang resleting yang memerlukan mesin jahit. Sedangkan peserta yang lain masih meneruskankan pembuatan produknya. Hasil monitoring II menunjukkan dari 4 kelompok pembuatan kompos, 2 kelompok berhasil membuat kompos dengan baik, 1 kelompok masih dalam proses karena jumlah sisa sayuran terlalu banyak (komposisi tidak sesuai), dan 1 kelompok yang mencoba membuat kompos dari kulit luar kolang-kaling masih belum jadi. Hasil monitoring III, 2 kelompok berhasil membuat kompos dengan baik, gembur, dan berwarna hitam (Gambar 3a). Satu kelompok dengan komposisi jumlah sisa sayuran terlalu banyak (komposisi tidak sesuai), menghasilkan kompos yang mengandung singgat (Gambar 3b); dan 1 kelompok yang mencoba membuat kompos dari kulit luar kolang-kaling berhasil dibuat kompos meskipun kulit kolang-kaling tidak dapat hancur semuanya (Gambar 3c)

c b c Gambar 3. Hasil Pembuatan Kompos a. Kompos sudah jadi b. Kompos mengandung singgat c. Kompos kulit kolang-kaling Untuk pembuatan kompos, bahan sisa sayuran segar dari rumah tangga hasilnya lebih bagus karena secara fisik lebih halus, warna hitam, dan sudah sama dengan kompos yang dijual di pasaran. Sedangkan kompos dengan bahan kulit kolang-kaling, warna sudah hitam tetapi masih ada sisa kulit yang belum terurai. Berdasarkan hasil yang dipaparkan di atas, tampak bahwa masyakat sudah berhasil membuat kompos dari sampah sisa sayuran dari rumah tangga. Pasca dilakukan pelatihan pembuatan kompos, peserta belum melanjutkan pembuatan kompos lagi. Menurut Ibu Ninik (Ketua Karang Taruna), peserta masih disibukkan dengan puasa dan lebaran. Namun para peserta sangat ingin bahwa pada kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat dihasilkan produk daur ulang dan kompos yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan: untuk keluarga, masyarakat, dan dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga. Hasil postes menunjukkan bahwa 65% peserta telah memahami tentang pengelolaan sampah dengan baik, diindikasikan dengan perolehan skor berkisar antara 70-90, sedangkan 30% peserta dengan pemahaman cukup baik. Namun dalam praktek pembuatan kompos dan produk daur ulang sampah plastik, peserta masih mengalami kesulitan terutama dalam membuat komposisi kompos yang tepat dan finishing produk anyaman. Oleh karena itu semua peserta menyatakan bersedia untuk melanjutkan pendampingan agar dapat menghasilkan kompos dan produk daur ulang dengan baik. Hasil jajag pendapat, sebagian besar (90%) peserta menyatakan bahwa pengabdian masyarakat UNNES tetap berlanjut agar dapat menghasilkan kompos dan produk daur ulang sampai pengepakan dan pemasarannya. B. Sasaran Sasaran dapat dicapai dengn baik. Hal ini dapat dilihat dari:

1. Keaktifan para peserta yang hadir yakni rata-rata mencapai 90% ( 18 orang peserta dari dari 20 0rang peserta target). 2. Keaktifan peserta yang masih mau mengumpulkan sampah sachet plastik dan meneruskan pembuatan produk daur ulang limbah. C. Analisis 1. Faktor Pendorong Beberapa faktor yang membantu kelancaran pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut. a. Oleh karena masyarakat wilayah Jatirejo sudah terbiasa dengan kegiatan pengabdian UNNES, maka dengan undangan yang ditandatangani Kepala Kelurahan, cukup mudah mengumpulkan peserta. b. Tersedianya tempat kegiatan yakni adanya balai kelurahan, memudahkan dilakukan kegiatan apapaun yang memerlukan ruangan. c. Untuk kegiatan pembuatan daur ulang sampah yang pesertanya kaum Ibu, kemudahan mengumpulkan karena banyak waktu luang sambil menunggu suami pulang mencari kerja. 2. Faktor Penghambat a. Jumlah bantuan tempat sampah dan komposter yang hanya 1 buah dirasa masih kurang karena tidak dapat digunakan secara perorangan. b. Peserta belum melanjutkan pembuatan kompos lagi karena masih disibukkan dengan kegiatan puasa dan lebaran c. Peserta yang kerja di kota tentu lebih mengutamakan pekerjaannya. d. Hanya tersedia satu mesin jahit untuk menggabungkan komponen tas lainya sepertinya resleting, dan pegangan tas. Sudah banyak orang yang memesan tas hasil buatannya. Namun belum bisa menjual karena produknya masih setengah jadi. e. Perlu dilanjutkan pelatihan untuk membuat produk daur ulang hingga selesai sampai layak untuk dijual. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil pengabdian berdasarkan evaluasi akhir kegiatan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. (1) Pemahaman masyarakat terhadap macam-macam sampah dan cara pemilahan cukup baik. (2) Kemampuan masyarakat dalam praktek membuat kompos dan produk daur ulang juga baik dengan telah dihasilkannya kompos dan produk anyaman dari sampah sachet kemasan. Saran-saran yang dapat disampaikan adalah (1) Agar pelaksanaan kegiatan efektif, maka pendampingan dilaksanakan secara intensif, dengan frekuensi pertemuan lebih ditingkatkan. (2) Hasil pengabdian yang berupa produk kompos dan daur ulang plastik dapat dipasarkan. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, tt. Pengabdian Pembuatan Sampah.htm. diunduh 17 Maret 2015 Damanhuri dan Padmi, 2010. Pengelolaan Sampah. Bandung. ITB.EcoCampus. Martuti, 2015. Social Mapping Fungsi Corporate Social Responsibility Di Kelurahan Jatirejo, Kota Semarang. Laporan Penelitian. Serunaialam,pasarsampah,tapala.wordpress.com. diunduh 17 Maret 2015 Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Kementerian Lingkungan Hidup. www.menlh.go.id. 13 14 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Teknologi yang Digunakan Cara Membuat Kompos Dari Sampah Organik Rumah Tangga Dan Produk Daur Ulang Sampah Plastik (Tim Pengabdian kepada Masyarakat UNNES) A. Bahan-bahan 1. Sampah organik seperti sayuran yang telah dipotong kecil sebanyak 6 kg 2. EM 4 sebanyak 2 sendok makan 3. Dua (2) sendok makan gula pasir 4. Satu (1) kg bekatul 5. Kompos jadi 3 kg 6. Air sumur 1000 ml B. Alat-alat 1. Drum, ember plastik, keranjang, gentong, atau tanah yang berlubang di belakang rumah. 2. Pengaduk (entong kayu, cangkul). 3. Ayakan pasir C. Cara pembuatan 1. Buat aktivator sampah dengan mencampur EM4, gula pasir, dan air kemudian aduk sampai rata 2. Campur semua bahan dan diberi air aktivator hingga merata, jika dikepal tidak keluar air, jika kepalan dilepas ambyar. 3. Tutup agar lalat atau serangga lain tidak masuk. 4. Letakkan wadah di tempat yang kering dan tidak lembab, jauhkan dari terik matahari atau air hujan secara langsung. 5. Proses fermentasi sampah menjadi kompos berlangsung selama 7 hari, tekstur seperti tanah, warna coklat kehitaman, hangat, tidak berbau. Kompos langsung dapat digunakan. Jika akan dikemas untuk dijual, kompos diayak lebih dahulu dengan ayakan pasir. 6. Jika jumlah bahan kompos jumlahnya banyak dan dibuat di lubang tanah, maka perlu diaduk setiap 5 hari sekali agar fermentasi merata.

Gambar 1. Proses Pembuatan Kompos (Pengabdian Pembuatan Sampah.htm. diunduh 17 Maret 2015) Sampah nonorganik seperti kertas, karton, kaleng, aneka macam plastik dan kemasan plastik dapat didaur ulang menjadi produk yang bermanfaat lagi. Beberapa contoh produk daur ulang sampah plastik dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Contoh Produk Daur Ulang Limbah (serunaialam,pasarsampah,tapala.wordpress.com. diunduh 17 Maret 2015)

Foto-foto Pengabdian Gambar 1. Kepala Kelurahan membuka Kegiatan Pengabdian Gambar 2. Peserta Pengabdian Masyarakat

Gambar 3. Kegiatan Pembuatan Produk Anyaman Limbah Sachet Gambar 4. Contoh Produk Anyaman