BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan dan loyalitas anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk lebih cermat dalam menentukan strategi bisnisnya, bukan

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan otonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online

BAB I PENDAHULUAN. pada masa yang akan datang. Khususnya pada era globalisasi saat ini, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kemajuan dan perkembangan melanda segala aspek. industri jasa, kualitas pelayanan harus dikelola dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis kuliner adalah salah satu bisnis yang memiliki peluang besar dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Teuku Aliansyah, dkk, Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi pasar, salah satunya dalam jasa, untuk meningkatkan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kepuasan pelanggan.perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar adalah

BAB I PENDAHULUAN. sulit untuk mengetahui, meniru dan menyusun cara-cara untuk mematahkan. terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Banyak bisnis yang dapat ditekuni oleh para pengusaha di kota

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, trend gaya hidup berolahraga sedang marak di kalangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary)

I PENDAHULUAN. 1 Jumlah bank di Indonesia.21 Maret inibank.wordpress.com [3 Juni 2010]

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan

BAB I PENDAHULUAN. signifikan membuat lembaga-lembaga keuangan Syariah tentunya harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di rumah makan

BAB I PENDAHULUAN. Central Asia Tbk (BCA) kembali meraih penghargaan untuk pengakuan atas kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai akses terhadap eksistensi produk di pasaran sehingga semua kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan terutama pada kualitas pelayanannya. Hal ini dimaksutkan agar seluruh barang atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB I 1. PENDAHULUAN. Pertumbuhan perbankan semakin ketat seiring perdagangan bebas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tuntutan-tuntutan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

BAB I PENDAHULUAN. melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman. Keberhasilan perusahaan bukan semata terletak pada produk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri hiburan (entertainment) nasional maupun global

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan laju pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya krisis moneter yang melanda perekonomian Indonesia. menyebabkan industri perbankan menghadapi berbagai permasalahan.

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS JASA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG (Studi Kasus di UPT Perpustakaan Universitas Diponegoro)

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

menuntut untuk memperoleh pelayanan yang paling memuaskan.

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kemiskinan di Indonesia adalah program transmigrasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini memberikan dampak cukup besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. paling luas dibandingkan dengan jenis usaha lainnya. Selain memiliki keanekaragaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. Pendahuluan. pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. sedang pesat. Hal ini dilihat dari jumlah pengguna kartu kredit yang terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bisinis otomotif merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber kebutuhan pokok bagi setiap orang. (Dalam Widjoyo dkk, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

ANALISIS KEPUASAN NASABAH PEMBIAYAAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH AL SALAAM AMAL SALMAN KANTOR CABANG LEUWILIANG

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BABI PENDAHULUAN. Pemasaran adalah kegiatan manus1a yang diarahkan untuk memenuhi. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN. Diah Yulisetiarini Fakultas Ekonomi Universitas Jember

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia bisnis di masa sekarang semakin ketat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada abad sekarang, persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat. Untuk menghadapi persaingan yang ketat setiap organisasi atau penyedia jasa perlu memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan atau anggotanya. Kepuasan dan loyalitas anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah kualitas layanan. Keberlangsungan dan keberhasilan bisnis dalam bidang jasa banyak tergantung pada kualitas dan kemampuan yang dimiliki para karyawan dalam memberikan layanan. Dengan layanan yang berkualitas pelanggan atau anggota akan merasa puas sehingga akan berpengaruh kepada besar kecilnya permintaan anggota terhadap jasa yang dihasilkan. Terciptanya kepuasan anggota dapat menjadikan hubungan antara penyedia jasa dengan konsumen menjadi harmonis, yang selanjutnya akan menciptakan loyalitas konsumen dan akhirnya menguntungkan bagi perusahaan. Pada persaingan bisnis yang semakin meningkat tajam, preferensi dan perilaku pelanggan mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, sehingga organisasi/perusahaan harus lebih terfokus pada kepuasan konsumen (Hasan, 2013:89). Konsumen dapat dipastikan akan selalu berusaha memenuhi kebutuhannya dengan produk-produk berkualitas termasuk mendapatkan layanan dengan kualitas layanan yang baik. Ratnasari dan Aksa (2011:93-94) menyatakan, khusus pada sektor perdagangan jasa, perusahaan harus selalu mengupayakan adanya peningkatan dalam kualitas layanan (service 1

2 quality), karena kualitas layanan yang semakin baik, akan semakin meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada akhirnya akan dapat berimplikasi pada loyalitas pelanggan (customer loyalty). Menurut Hasan (2013:120), bahwa perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan secara berkesinambungan, yang menjadi kunci keunggulan bersaing perusahaan. Dadirah adalah koperasi Credit Union yang bergerak di bidang Jasa dan salah satu dari 147 koperasi yang terdaftar di Timor-Leste (Data MCIA 2015). Nama Dadirah merupakan singkatan dari Dalan Diak Rai Hamutuk. Dalam Bahasa Indonesia Dadirah adalah Cara Baik Menabung Bersama. ide terbentuknya Dadirah muncul dari para pegawai negeri di Departemen Koperasi pada tahun 2006. Secara formal, koperasi Dadirah dirikan pada tanggal 8 Bulan Pebruari Tahun 2007. Koperasi Dadirah memiliki visi yaitu menjadikan Dadirah sebagai institusi keuangan yang mandiri, profesional, kuat, transparensi dan jujur berdasarkan nilai dan prinsip Credit Union/ICA. Selain itu Dadirah juga memiliki misi yaitu memberikan manfaat yang besar bagi anggotanya sendiri serta meningkatkan kesejahteraan anggota dan komunitas melalui Credit Union. Dadirah memiliki program utama yaitu mengelola dan mengembangkan tabungan koperasi yang bersumber dari anggota koperasi. Pada prinsipnya koperasi Dadirah ingin menjadi koperasi yang profesional dan menjadi model bagi koperasi yang lain. Pada tahap awal pendiriannya koperasi Dadirah hanya beroperasi dalam lingkungan Kementerian Perekonomian dan Pembangunan.

3 Pada perkembangan selanjutnya dari tahun ke tahun anggota koperasi Dadirah semakin bertambah. Faktor pendukungnya adalah penerimaan anggota tidak hanya terbatas lagi pada pegawai negeri tetap juga terbuka bagi publik. Tabel 1 Daftar Perkembangan Anggota Tahun 2007 Sampai 2015 Tahun Total Anggota (Orang) 2007 23 2008 32 2009 38 2010 85 2011 178 2012 238 2013 261 2014 255 2015 269 Sumber: Profile Koperasi Dadirah 2015 Kegiatan regular yang dilakukan di kantor koperasi Dadirah adalah menerima simpanan dan menyediakan jasa kredit kepada anggota koperasi. Berdasarkan data Dadirah menunjukan bahwa dari tahun 2007 sampai 2015, total pinjaman yang dicairkan kepada anggota koperasi sebesar $ 653.375,00. Pada bulan April tahun 2015 total bunga pinjaman yang diperoleh koperasi Dadirah sebesar $ 10.461,35. Sebagaimana diketahui bersama bahwa sumber permodalan koperasi berasal dari simpanan yang dihimpun dari para anggota koperasi. Ada 3 (tiga) jenis simpanan anggota yaitu simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela. Simpanan pokok biasanya dibayar oleh anggota yaitu pada saat pertama kali masuk menjadi anggota koperasi. Sementara itu, simpanan wajib dibayar oleh

4 para anggota setiap bulan dengan jumlahnya tetap. Simpanan sukarela dapat dibayarkan oleh anggota koperasi kapan saja (setiap saat) dan jumlahnya tidak terbatas. Pada Tabel berikut ini, diketahui bahwa pinjaman koperasi kepada anggota dari tahun ke tahun semakin meningkat. Tabel 2 Daftar Perkembangan Pinjaman Kepada Anggota Tahun Realisasi Pinjaman (USD) 2007 2. 930.00 2008 6. 675.00 2009 17. 175. 00 2010 40. 200.00 2011 88. 585.00 2012 106. 350.00 2013 150. 000.00 2014 156. 960.00 2015 653. 375.00 Sumber: Laporan Keuangan Koperasi Dadirah, April 2015. Tabel 2 menunjukkan bahwa pada tahun 2007, kemampuan koperasi dalam memberikan total pinjaman kepada anggota hanya sebanyak $ 2,930.00. Setelah itu jumlah pinjaman bertambah dari tahun ke tahun sejalan dengan bertambahnya jumlah anggota dan permintaan pinjaman dari anggota. Jumlah pinjaman terbanyak yang direalisasikan kepada anggota terjadi pada tahun 2015 sebanyak $ 653, 375.00. Selain perkembangan pinjaman kepada anggota koperasi sebagaimana dipaparkan dalam Tabel 2, ada juga perkembangan tentang asest. Berdasarkan data yang ada menunjukkan bahwa, koperasi Dadirah dari tahun 2007 sampai April 2015 telah memiliki aset sebesar $ 201.909,10. Secara detail ditunjukkan dalam Tabel berikut ini:

5 Tabel 3 Perkembangan Aset Koperasi Dadirah Tahun Total Aset 2007 1,658.95 2008 3,974.96 2009 5,840.91 2010 28,999.36 2011 62,903.34 2012 99,036.86 2013 152,866.75 2014 188,633.84 2015 201.909,10 Sumber: Profile Koperasi Dadirah (April 2015) Selain perkembangan signifikan yang diperoleh koperasi ini, dalam hal pinjaman dan aset koperasi, ada juga anggota yang bersikap pasif dalam melaksanakan kewajiban secara reguler khususnya penyetoran simpanan wajib, sebagai simpanan yang sangat penting bagi eksistensi koperasi. Tabel berikut akan memperlihatkan jumlah anggota yang pasif mulai dari tahun 2011 sampai 2013: Tabel 4 Kecenderungan Anggota Pasif Terhadap Simpanan Sukarela Tahun Jumlah anggota Keterangan (Orang) 2011 6 Tidak menyetor simpanan sukarela 2012 42 Tidak menyetor simpanan sukarela 2013 48 Tidak menyetor simpanan sukarela Jumlah 96 Sumber: Hasil Laporan Pertemuan Tahunan Keenam (2014) Berdasarkan laporan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa selama tiga tahun berturut-turut kecederungan jumlah anggota yang pasif terhadap simpanan wajibnya semakin meningkat. Ada sebanyak 96 orang yang tidak menyetor simpanan wajib di koperasi ini.

6 Selain data di atas ada juga kecenderungan penurunan keanggotaan koperasi Dadirah di tahun 2014. Dalam Tabel berikut ini memperlihatkan bahwa pada bulan Maret sampai Juli dan pada bulan Agustus, September dan November ada anggota yang keluar dan berhenti dari keanggotaan koperasi ini: Tabel 5 Anggota Yang Keluar Dari Keanggotaan Koperasi Dadirah Pada Tahun 2014 Bulan Anggota Yang Keluar Total Laki-Laki Perempuan Anggota Januari 0 0 0 Februari 0 0 0 Maret 1 2 3 April 0 1 1 Mei 0 2 2 Juni 0 1 1 Juli 0 0 0 Agustus 1 1 2 September 0 2 2 Oktober 0 0 0 November 0 2 2 Desember 0 0 0 Total 13 Sumber: Laporan Hasil Pertemuan Tahunan Koperasi Dadirah (2014) Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa jumlah anggota yang keluar dari koperasi Dadirah pada tahun 2014, sebanyak 13 orang (perempuan 11 orang dan laki-laki 2 orang). Penurunan jumlah anggota pada tahun 2014 menunjukkan bahwa kebanyakan perempuan tidak dapat mengadaptasikan diri dengan faktor lingkungan koperasi dan merasa harapannya tidak terpenuhi akan manfaat koperasi serta kurangnya dukungan dari dimensi kualitas layanan. Beberapa mantan anggota koperasi Dadirah menyatakan bahwa terjadinya sikap anggota yang pasif dalam melakukan penyetoran simpanan dipengaruhi

7 oleh kurangnya kualitas layanan. Selain itu bila ada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi menunjukkan bahwa anggota tersebut tidak puas dan tidak loyal. Tentang dampak dari kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan ini Rahmayanty dalam Bunga A (2012:7) mengungkapkan fakta penting bahwa: a) Hanya 5 % pelanggan yang tidak puas mengeluh kepada perusahaan, 95% langsung pindah ke pesaing b) Satu (1 ) orang pelanggan yang tidak puas, akan ceritera kepada 10 sampai 20 orang, berapa pelanggan yang lain bahkan menceriterakan kepada ratusan atau ribuan. c) Pelanggan yang puas hanya akan memberitahu maksimal 5 orang d) Butuh biaya lima kali lipat untuk mendapatkan pelanggan baru dari pada membina pelanggan yang sudah ada. Memang faktor kepuasan pelanggan merupakan faktor kritis yang perlu disikapi oleh manajemen pelaksana bisnis. Pelanggan adalah kunci untuk meraih keuntungan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Bagi koperasi Dadirah, pelanggan menjadi anggota atau pemilik bukanlah suatu jaminan. Tetapi diperlukan usaha untuk membina dan mempertahankan agar koperasi Dadirah memiliki anggota yang setia dan loyal. Berdasarkan fakta penting sebagaimana diungkapkan oleh Rahmayanty di atas dikaitkan dengan situasi yang dihadapi oleh Koperasi Dadirah pada tahun 2013 dan 2014 maka dapat dikatakan bahwa meskipun ada sebanyak 13 orang yang berhenti dari keanggotaan, maioritas anggota kooperasi khususnya para

8 pendiri menganggap situasi tersebut biasa-biasa saja, karena berpegang pada prinsip koperasi bahwa Setiap orang bebas menjadi anggota koperasi. Pada umumnya performance koperasi Dadirah semakin meningkat di mata para anggota. Para pengurus merasa tidak ada masalah krusial yang dihadapi dalam setahun terakhir (2015). Tantangan yang dihadapi hanyalah usaha untuk meningkatkan pendapatan dan memiliki kantor sendiri di masa depan. Pengurus koperasi menyadari bahwa faktor perbaikan kualitas layanan kepada anggota adalah penting untuk terus dilakukan dari waktu ke waktu sejalan dengan perkembangan koperasi lain yang jenis kegiatan usahanya sama. Jumlah koperasi yang meningkat akan meningkat pula persaingan di antara koperasi. Berdasarkan jenisnya, koperasi Dadirah lebih berfokus pada simpan pinjam sebagaimana koperasi jasa lainnya. Pada umumnya semua koperasi jasa, memiliki produk yang sama yaitu tabungan anggota (simpanan wajib, sukarela, berjangka, pendidikan, hari raya, masa tua, simpanan menuju surga, dan lain-lain) maupun kredit anggota (yang pengimplementasiannya dapat dilakukan dengan bentuk yang berbeda). Hal yang akan membuat koperasi Dadirah tampil unik di masa depan adalah tergantung pada diferensiasi yang dimilikinya. Oleh karena itu hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pengurus dan karyawan adalah sejauhmana mengetahui dan menanggapi keluhan-keluhan dari anggota. Berdasarkan laporan hasil pertemuan tahunan, tidak ditemukan adanya pembahasan mengenai kualitas layanan yang dilakukan oleh karyawan dan layanan yang diterima oleh anggota khususnya yang berhubungan dengan dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Secara lisan, ada beberapa pengurus

9 mengatakan bahwa, keramahan terhadap anggota adalah penting untuk diperhatikan. Sebagian pengurus merasakan bahwa pada level manajemen operasi ada pimpinan yang dinilai kurang memiliki keramahan dalam berkomunikasi dengan anggota. Meskipun demikian, para pengurus merasa bahwa raut muka seorang pemimpin yang serius dan kurang bersahabat kepada anggota bukanlah masalah dalam penyediaan layanan karena setiap orang memiliki karakter serta pembawaan yang berbeda. Berkaitan dengan kepuasan, penelitian preliminary mendeteksi bahwa bahwa koperasi Dadirah belum menyediakan bonus kepada anggota yang rajin menabung, meminjam dan pembayaran kembali pinjaman tepat waktu. Selain itu, di kantor Dadirah juga belum ada kotak keluhan anggota yang mestinya disediakan agar anggota dengan bebas mengekspresikan keluhan atau ketidakpuasan. Berhubungan dengan loyalitas, pada umumnya, pihak pengurus koperasi merasa tidak ada masalah tentang loyalitas anggota, meskipun anggota biasa, memiliki pandangan yang berbeda bahwa loyalitas itu adalah faktor situasional. Bilamana anggota mendapat manfaat dari koperasi akan loyal, kalau tidak ada manfaat tidak akan loyal. Berdasarkan uraian di atas, serta kecenderungan peningkatan jumlah koperasi di Timor-Leste, maka perlu untuk melakukan suatu penelitian agar dapat menganalisa variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas dengan berfokus pada kualitas layanan. Dalam melakukan penelitian ini pembahasan atas variabel-variabel di atas hanya dilakukan pada simpanan anggota

10 (simpanan pokok, wajib dan sukarela) serta produk simpanan lain termasuk penyediaan jasa kredit kepada anggota. Selain itu juga meneliti tentang sikap dan pemahaman anggota koperasi (sebagai pemilik maupun pelanggan) terhadap wujud konkrit dari indikator-indikator dari variabel service quality, satisfaction dan customer loyalty. 1.2.Rumusan Masalah Dari uraian tersebut, maka rumusan permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini antara lain: 1. Bagaimana pengaruh service quality terhadap customer satisfaction di koperasi Dadirah? 2. Bagaimana pengaruh service quality terhadap customer loyalty di koperasi Dadirah? 3. Bagaimana pengaruh satisfaction terhadap customer loyalty di koperasi Dadirah? 1.3.Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini antara lain: 1. Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh service quality terhadap customer satisfaction di koperasi Dadirah 2. Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh service quality terhadap customer loyalty di koperasi Dadirah

11 3. Untuk menguji dan menjelaskan pengaruh satisfaction terhadap customer loyalty di koperasi Dadirah. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teoritis pada ilmu pengetahuan manajemen khususnya manajemen pemasaran jasa, yang berkaitan dengan service quality, satisfaction dan customer loyalty. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangsihnya dalam bentuk informasi kepada Koperasi Dadirah, khususnya yang menyangkut service quality, satisfaction dan customer loyalty yang dapat dimanfaatkan oleh koperasi untuk mendukung pengambilan keputusan-keputusan strategis untuk pengembangan koperasi di masa mendatang.