BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah karyawan bagian F&B Produk Garden Permata

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan Anggaran dan Realisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko. sekaligus pada suatu saat. (Notoatmojo 2010:37)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menguraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, defenisi oprasional,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keterangan: Xxx = koefisien korelasi Kendall Tau yang besarnya (-1<0<1) A = jumlah ranking atas

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. dan disiplin siswa. Sugiyono (2010:3) menjelaskan bahwa: Metode. dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. pekerjaan masyarakat. Selain itu Kota Lhokseumawe juga terkenal dengan. menopang kesejahteraan masyarakat disekitar.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan langkah kerja yang harus dilakukan dalam suatu

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBENTUKAN SAMPEL BARU YANG MASIH MEMENUHI SYARAT VALID DAN RELIABEL DENGAN TEKNIK RESAMPLING

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2005) penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasi, seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variasi yang lain. Besarnya atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat apakah ada hubungan antara peran teman sebaya dengan motivasi belajar pada siswa-siswi kelas VIII SMP N 35 Bandung 3. 2 Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan dua variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel pertama Variabel kedua : Peran kelompok teman sebaya : Motivasi belajar 32

Bab III Metode Penelitian 33 3. 3 Operasional Variabel 3.3.1. Peran kelompok teman sebaya Peran kelompok teman sebaya dalam penelitian ini adalah perilaku teman sebaya yang bermasalah dalam memperkuat, mempertahankan perilaku, memberi contoh, membandingkan, mengkritik, dan meyakinkan perilaku siswa. Peran teman sebaya yang dimaksud adalah : 1. Reinforcement sosial, yaitu seberapa kuat peran teman sebaya yang bermasalah memberikan pujian atau hukuman dalam memperkuat, memperlemah, mempertahankan dan menghilangkan perilaku siswa lain. 2. Modeling, yaitu seberapa kuat perilaku teman sebaya yang bermasalah menjadi panutan dalam berperilaku. 3. Objek pembanding, yaitu seberapa kuat perilaku teman sebaya yang bermasalah sebagai patokan dalam berperilaku. 4. Pengkritik dan pembujuk, yaitu seberapa kuat teman sebaya yang bermasalah mengkritik dan membujuk perilaku siswa lain agar sesuai dengan dengan perilaku teman sebaya. 3.3.2. Motivasi belajar Motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah dorongan dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas dalam mencapai prestasi yang ditampilkan dalam perilaku. Motivasi berprestasi dalam penelitian ini yaitu memilih teman dalam belajar, tekun dalam mengerjakan tugas, mempergunakan waktu

Bab III Metode Penelitian 34 sebaik mungkin, menyenangi umpan balik terhadap tugas yang dikerjakan, dan mengutamakan keberhasilan Dorongan yang dimiliki oleh siswa dalam menunjukan upaya untuk belajar meliputi: 1. Memilih teman sebaya saat mengerjakan tugas, yaitu seberapa sering tampilan perilaku dalam memilih teman sebaya yang dapat dijadikan tempat berdiskusi dalam mengerjakan tugas. 2. Tekun dalam mengerjakan tugas, yaitu seberapa sering siswa menunjukan ketekunan dalam mengerjakan tugas. 3. Mempergunakan waktu sebaik mungkin, yaitu seberapa sering siswa menunjukan mampu mengatur waktu dengan baik. 4. Menyenangi umpan balik terhadap tugas yang dikerjakan, yaitu seberapa sering siswa mau menerima feedback atu kritikan dari teman saat berdiskusi. 5. Sempurna dalam mengerjakan tugas, yaitu seberapa sering siswa membuat target dalam meraih prestasi. 3.4 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 35 Bandung. Pengambilan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik puposive sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu atau karakteristik tertentu, sedangkan karekteristik yang diambil itu berdasarkan tujuan, yaitu:

Bab III Metode Penelitian 35 1. Siswa kelas VIII di SMP N 35 Bandung 2. Memiliki nilai di bawah rata-rata kelas. 3.5 Alat Ukur 3.5.1 Alat Ukur peran kelompok teman sebaya Alat ukur yang digunakan untuk mengukur peran teman sebaya menggunakan kuesioner berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh David Shaffer yaitu, teman sebaya sebagai reinforcement social, teman sebaya sebagai model tingkah laku remaja, teman sebaya sebagai objek dalam perbandingan sosial, dan teman sebaya sebagai pengkritik serta agen yang dapat meyakinkan anggotanya. Alat ukur peran kelompok teman sebaya : Aspek Indikator No Item (+) (-) Teman sebaya 1. Memberikan pujian terhadap 5, 13, 1, 9, sebagai prilaku yang sesuai dengan 21 17 reinforcement perilaku teman sebaya social 2. Memberikan hukuman terhadap 29,37, 25,33, perilaku yang tidak sesuai dengan 42, 45 41,46 teman sebaya teman sebaya sebagai model tingkah laku 1. Menjadi panutan bagi siswa lain 6,14, 22,30, 38 2,10, 18,26, 34

Bab III Metode Penelitian 36 teman sebaya 1. Sebagai patokan dalam menilai 7,15, 3,11, sebagai objek suatu perilaku 23,31, 19,7, pembanding 39 35 social teman sebaya 1. Dapat mengkritik siswa lain dalam 32,40, 28,36, sebagai berperilaku 43 44 pengkritik dan 1. Dapat meyakinkan siswa lain 8,16, 4,12, pembujuk. dalam berperilaku. 24 20 Alat ukur yang digunakan adalah angket dengan menggunakan skala Likert, yang terdiri dari sejumlah pertanyaan yang menggambarkan bagaimana siswa kelas VIII memaknakan peran teman sebaya yang bermasalah. Sistem penilaian yang di pakai, sesuai dengan metode skala Likert, dengan 5 alternatif jawaban yang tersedia pada setiap item, yaitu : SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), R (Ragu-ragu), KS (Kurang Sesuai), TS (Tidak Sesuai). Bobot nilai yang diberikan untuk item positif adalah sebagai berikut : Nilai 5 untuk jawaban SS (Sangat Sesuai). Nilai 4 untuk jawaban S (Sesuai). Nilai 3 untuk jawaban R (Ragu-ragu). Nilai 2 untuk jawaban KS (Kurang Sesuai). Nilai 1 untuk jawaban TS (Tidak Sesuai).

Bab III Metode Penelitian 37 Bobot nilai yang diberikan untuk item negatif adalah sebagai berikut : Nilai 1 untuk jawaban SS (Sangat Sesuai). Nilai 2 untuk jawaban S (Sesuai). Nilai 3 untuk jawaban R (Ragu-ragu). Nilai 4 untuk jawaban KS (Kurang Sesuai). Nilai 5 untuk jawaban TS (Tidak Sesuai). 3.5.2 Alat Ukur Motivasi Belajar Alat ukur yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar adalah menggunakan kuesioner berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Berliner yaitu, memilih teman dalam belajar, tekun dalam mengerjakan tugas, mempergunakan waktu sebaik mungkin, menyenangi umpan balik terhadap tugas yang dilakukan, dan mengutamakan keberhasilan. Alat ukur motivasi belajar : Aspek Indicator No. Item (+) (-) Motivasi 1. Memilih teman sebaya 6, 16, 26, 36, 1, 11, 21, 31, berprestasi saat mengerjakan 42 40 tugas 2. Tekun dalam 7, 17, 27, 37 2, 12, 22, 32 mengerjakan tugas 3. Mempergunakan waktu sebaik mungkin 8, 18, 35, 38 3, 13, 23, 33, 41

Bab III Metode Penelitian 38 4. Menyenangi umpan 9, 19, 29, 39 4, 14, 24, 34 balik terhadap tugas yang dikerjakan 5. Mengerjakan tugas 10, 20, 30 5, 15, 25 sesuai dengan target yang harus dicapai. Alat ukur yang digunakan adalah angket dengan menggunakan skala Likert, yang terdiri dari sejumlah pertanyaan yang menggambarkan motivasi siswa kelas VIII. Sistem penilaian yang di pakai, sesuai dengan metode skala Likert, dengan 5 alternatif jawaban yang tersedia pada setiap item, yaitu : SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), R (Ragu-ragu), KS (Kurang Sesuai), TS (Tidak Sesuai). Bobot nilai yang diberikan untuk item positif adalah sebagai berikut : Nilai 5 untuk jawaban SS (Sangat Sesuai). Nilai 4 untuk jawaban S (Sesuai). Nilai 3 untuk jawaban R (Ragu-ragu). Nilai 2 untuk jawaban KS (Kurang Sesuai). Nilai 1 untuk jawaban TS (Tidak Sesuai). Bobot nilai yang diberikan untuk item negatif adalah sebagai berikut : Nilai 1 untuk jawaban SS (Sangat Sesuai). Nilai 2 untuk jawaban S (Sesuai). Nilai 3 untuk jawaban R (Ragu-ragu).

Bab III Metode Penelitian 39 Nilai 4 untuk jawaban KS (Kurang Sesuai). Nilai 5 untuk jawaban TS (Tidak Sesuai). 3.6 Pengujian Alat Ukur Setelah alat pengukur selesai disusun dan diulas, selanjutnya kita harus melakukan uji coba di lapangan. Di dalam melaksanakan uji coba, kita menyajikan pertanyaan atau pernyataan yang telah kita susun kepada sekelompok responden. Hasil-hasil uji-coba ini kemudian akan digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur yang telah kita susun memiliki validitas dan Dalam melakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap alat ukur yang akan digunakan. Pengujian alat ukur ini dilakukan melalui uji validitas dan uji reliabilitas dengan tujuan untuk menghindari permasalahan yang seringkali muncul dalam penelitian. reliabilitas. Suatu alat pengukur yang baik harus memiliki validitas dan reliabilitas. Pada umumnya tanda-tanda yang dipergunakan untuk menyatakan validitas dan reliabilitas suatu alat ukur adalah melalui perhitungan angka-angka koefisien korelasi dari 0 sampai 1,00. Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi item berdasarkan norma Guilford adalah sebagai berikut:

Bab III Metode Penelitian 40 Nilai reliabilitas Tingkat reliabilitas < 0,20 Tidak ada korelasi 0,21-0,40 Rendah 0,41-0,70 Sedang 0,71-0,90 Tinggi 0,91-1,00 Sangat tinggi 3.6.1 Uji Validitas Alat Ukur Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Untuk melihat derajat validitas peran kelompok teman sebaya dengan motivasi berprestasi, digunakan teknik korelasi, yaitu dengan koefisien korelasi Rank Spearman dimana dihitung nilai korelasi antara skor tiap item dengan skor total. Untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut memiliki validitas, ada beberapa langkah yang harus dilakukan : 1. Melakukan scoring dari hasil try out yang sudah dilakukan. 2. Dicari nilai validitasnya dengan menggunakan rumus : r s = x 2 + y 2 - d 2 2 ( x 2 ). ( y 2 ) Dimana : x 2 = N 3 -N - T x 12

Bab III Metode Penelitian 41 2 y = N 3 -N - T y 12 3. Apabila nilai validitasnya lebih besar dari nilai tabel maka item tersebut valid begitu juga sebaliknya apabila nilai validitasnya lebih kecil dari nilai tabel maka item tersebut tidak valid. Untuk melihat tabel dipergunakan table P ( Tabel harga-harga kritis rs Koefisien Korelasi Rank Spearman). 3.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat pengukur yang sama. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam menguji reliabilitas adalah teknik belah dua (Split half ), dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menyajikan alat pengukur kepada sejumlah responden, kemudian dihitung validitas itemnya. Item-item yang valid dikumpulkan menjadi satu, yang tidak valid dibuang. 2. Membagi item-item yang valid tersebut menjadi dua belahan. Belahan pertama berisi item yang bernomor ganjil sedangkan belahan kedua berisi item yang bernomor genap.

Bab III Metode Penelitian 42 3. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan. Langkah ini akan menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden yaitu skor total belahan pertama dan skor belahan kedua. 4. Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan kedua dengan teknik korelasi rank spearman dengan menggunakan metode SPSS 18.0, maka didapatlah nilai rs tt. 5. Setelah didapat angka korelasinya (rs tt ), lalu cari angka reliabilitas untuk keseluruhan item yang disebut rstot dengan rumus : rs tot = 2 (rs tt ) 1 + rs tt Keterangan : rs tot = Angka reliabilitas keseluruhan item rs tt = Angka korelasi belahan pertama dengan belahan kedua. 3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Uji Koefisien Rank Spearman Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi rank Spearman. Uji korelasi ini digunakan untuk menentukan hubungan dua gejala. Alasan menggunkan tehnik korelasi tersebut adalah sebagai berikut (Sidney Siegel, 1997) : Data dalam penelitian ini berpasangan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data ordinal. Teknik statistik berbentuk non-parametrik.

Bab III Metode Penelitian 43 Data ordinal memiliki ciri sebagai berikut: Data berupa ranking Nilai nol tidak mutlak Perbedaan hanya menunjukan urutan Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut : 1. Seluruh hasil penilaian dari setiap variabel diberi rangking, kemudian diurutkan dari nilai terkecil sampai yang terbesar (R x, R y ). 2. Menghitung selisih masing-masing rangking, dengan mengurangi rangking variabel satu (X) dengan rangking variabel dua (Y) (d i ). 3. Mengkuadratkan hasil di atau selisih dari nilai rangking (d 2 i ). 4. Menjumlahkan seluruh hasil kuadrat ( d 2 i ). 5. Menghitung harga korelasi X dan Y dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Rank Spearman : rs = 1 6 d i 2 N 3 - N Keterangan : rs = koefisien korelasi Rank Spearman. N = jumlah sampel. di = perbedaan atau selisih rangking dari variabel X dan variabe Y Jika dalam skor terdapat angka yang sama (angka kembar), maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Bab III Metode Penelitian 44 r s = x 2 + y 2 - d 2 2 ( x 2 ). ( y 2 ) Dengan ketentuan : x 2 = N 3 -N - T x 12 y 2 = N 3 -N - T y 12 Dan untuk mencari faktor koreksinya digunakan rumus : T = t 3 t 12 Keterangan : N = Jumlah sampel. Tx = Ty = variabel koreksi data kembar. t = Data kembar. d 2 = Jumlah kuadrat selisih rangking dari variabel X dan variabel Y. 3.8 Prosedur Penelitian 3.8.1 Tahap Persiapan Membuat permohonan untuk mengadakan penelitian di SMP N 35 Bandung. Melakukan observasi awal di SMP Negeri 35 Bandung untuk menemukan masalah yang dihadapi oleh siswa-siswinya Wawancara dengan pihak sekolah seperti guru BP dan wali kelas. Wawancara dan observasi lapangan terhadap siswa yang diamati peneliti.

Bab III Metode Penelitian 45 Perumusan masalah Menentukan variabel yang akan diteliti. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan. teori yang tepat mengenai variabel penelitian. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan. Membuat permohonan untuk mengadakan pengukuran. Mengadakan pengukuran. 3.8.2 Tahap Pengambilan Data Menentukan sampel penelitian dan melakukan konfirmasi dengan pihak BP. Memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan dan memohon kesediaan subjek untuk dijadikansebagai responden dalam penelitian ini, kemudian mereka diberikan petunjuk mengenai tata cara pengisian angket. Melaksanakan pengambilan data yaitu subjek diminta untuk mengisi angket yang telah disediakan. 3.8.3 Tahap Pengolahan Data Melakukan skoring setiap hasil pernyataan yang diisi. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh kemudian dibuat tabel data. Melakukan analisis data dengan menggunaka metoda statistik untuk

Bab III Metode Penelitian 46 menguji hipotesis penelitian dan korelasi antar variabel penelitian. 3.8.4 Tahap Pembahasan Menginterpretasikan dan membahas hasil analisis statistik berdasarkan teori dan kerangka pikir yang diajukan. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian dengan memperhitungkan data penunjang yang diperoleh. 3.8.5 Tahap Penyelesaian Menyusun laporan hasil penelitian. Memperbaiki dan menyempurnakan hasil penelitian secara keseluruhan.