KONSTRUKSI DAN KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE K

dokumen-dokumen yang mirip
KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE K DENGAN HEAD BERDASARKAN SUHU PANAS KE DINGIN

TEKNIK PERBAIKAN SAMBUNGAN TERMOKOPEL TEMPERATUR TINGGI PADA HEATING-01

BAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Diagram skematik termokopel Gambar 2.2. Pengukuran EMF

Analisis Elektromotansi Termal antara Pasangan Logam Aluminium, Nikrom dan Platina sebagai Termokopel

DISTRIBUSI TEMPERATUR SAAT PEMANASAN DAN PENDINGINAN PER- MUKAAN SEMI-SPHERE HeaTING-03 BERDASARKAN TEMPERATUR AWAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE-K PADA BAGIAN UJI HeaTiNG-03 MENGGUNAKAN cdaq-9188 ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN KONVERSI TEMPERATUR KE ARUS DAN TEGANGAN MENGGUNAKAN PERALATAN TIME MEASUREMENT

RANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL

4.5 THERMOKOPEL Efek Termoelektri

Gambar 2.20 Rangkaian antarmuka Hall-Effect

ANALISIS UNJUK KERJA THERMOCOUPLE W3Re25 PADA SUHU PENYINTERAN 1500 O C

Sistem Akuisisi Data Suhu Multipoint Dengan Mikrokontroler

PENGUKURAN TEMPERATUR

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

PENGUKURAN SUHU, PENGUKURAN TEKANAN dan KALIBRASI INSTRUMENTASI

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT

Analisis Karakteristik Rewetting Dalam Celah Sempit Vertikal Untuk Kasus Bilateral Heating Berdasarkan Perubahan Temperatur Awal Plat

BAB 3 METODE PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. Tujuan. Dasar Teori

BAB II LANDASAN TEORI

PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR. Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

BAB III PENGUJIAN ALAT THERMOELECTRIC GENERATOR

LAPORAN LENGKAP MODUL 4.2 PENGUKURAN TEMPERATUR : TERMOKOPEL (APLIKASI : KALORIMETER JOULE) & PENENTUAN PANAS PELARUTAN

BAB III METODE PENELITIAN

INSTALASI DAN PENGUJIAN SISTEM KONTROL TEMPERATUR FURNACE MULTI STEP RAMP/SOAK FUJI PXR 9

EFEK VARIASI TEMPERATUR PELAT PADA CELAH SEMPIT REKTANGULAR TERHADAP BILANGAN REYNOLDS

BAB II LANDASAN TEORI

PROBLEM PENGUKURAN TEMPERATUR DALAM FLUIDA MENGALIR (*)

KARAKTERISTIK REWETTING DALAM CELAH SEMPIT VERTIKAL UNTUK KASUS BILATERAL HEATING

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

Pengaruh Variasi Waktu dan Tebal Plat Pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Kekuatan tarik adalah sifat mekanik sebagai beban maksimum yang terusmenerus

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIKUM PENGUKURAN TERMOMETER

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

TERMOKOPEL (P3) NABIL AHMAD RIZALDI JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI THERMINOLOGY TEMPERATURE / SUHU

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGHITUNGAN EFISIENSI KOLEKTOR SURYA PADA PENGERING SURYA TIPE AKTIF TIDAK LANGSUNG PADA LABORATORIUM SURYA ITB

Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor Jl. KH. Soleh Iskandar KM.2 Bogor 16162

KARAKTERISASI THERMOCOUPLE DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK MATLAB SIMULINK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian ini direncanakan selama tiga bulan yang dimulai dari

BAB II ISI 2.1 Termometer Bimetal 2.2 Prinsip Kerja Termometer Bimetal

PEMBUATAN FOIL TARGET DENGAN TINGKAT PENGKAYAAN URANIUM RENDAH

CHAPTER I PREFACE CHAPTER II BASE OF THEORY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.

Pengaruh Variasi Arus dan Tebal Plat pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah

PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL. Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS LAS LISTRIK PADA SUDUT KAMPUH V GANDA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN IMPACT DARI MATERIAL ST 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Kolam No. 1 / jalan Gedung PBSI Telp , Universitas Medan

BAB 3 METODE PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

BAB III ANALISIS DATA PEMBUATAN FILM POLIVINILYDENE FLUORIDE SEBAGAI SENSOR PIEZOELEKTRIK

STUDI PERBANDINGAN KEKUATAN TARIK PADA PENGELASAN PLAT BAJA St 40 TEBAL 3 mm DENGAN PENGELASAN BUSUR LISTRIK MENGGUNAKAN ARUS 120 A DAN 140 A

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1

Sensor Thermal. M. Khairudin. Jogjakarta State University

KARAKTERISASI BAJA SMO 254 & BAJA ST 37 YANG DI-ALUMINIZING

EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAB LAS. Pengelasan SMAW

STUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI

EKSPERIMEN AWAL ALIRAN SIRKULASI ALAMIAH PADA SIMULASI SISTEM KESELAMATAN PASIF

Termokopel Oleh : Ardhiansyah, MT. Seorang praktisi kalibrasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

Oleh. SAEFUL KARIM and SUNARDI

Ir. Hari Subiyanto, MSc

Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 8 No. 2 Desember 2006

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6

JOBSHEET SENSOR BEBAN (STRAIN GAUGE)

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Pemanfaatan Energi Panas Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Berskala Kecil Dengan Menggunakan Termoelektrik

Bab III. Metodelogi Penelitian

SIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT

ABSTRAK. Kata kunci : Termokopel, ATmega16, Data Logger, Temperature.

BAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan

PROSES MANUFACTURING

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAB 3 METODE PENELITIAN

Penghantar Fungsi penghantar pada teknik tenaga listrik adalah untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ketitik lain. Penghantar yang lazim

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

Transkripsi:

KONSTRUKSI DAN KALIBRASI TERMOKOPEL TIPE K Muklis Adi Saputra 1), Mulya Juarsa 2), Yogi sirodz Gaos 2), Muhammad Yulianto 2), Edi Marzuki 2) 2 Laboratorium Riset Engineering Development for Energy Conversion and Conservasion (EDFEC) 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor JL.KH. Soleh Iskandar KM.2, Kedung Badak-Bogor 161612 Muklisadiputra52@yahoo.com Abstrak Konstruksi dan kalibrasi termokopel tipe K. Beberapa fasilitas yang ada di Laboratorium Riset Engineering Development for Energy Conversion and Conservasion menggunakan sistem pembacaan hasil pengukuran suhu dan sensor pengukuran suhu berupa termokopel. Termokepel berfungsi sebagai sensor suhu, karena termokpel adalah sensor yang digunakan dalam pengukuran suhu pada pengujian kali ini. Telah dilakukan penentuan parameter dengan cara pengkalibrasian termokopel (head dan no head). Pembacaan hasil pengukuran suhu dan termokopel tersebut harus dikalibrasi untuk menghindari terjadinya kesalahan pengukuran. Metode pengkalibrasian sistem pembacaam hasil pengukuran suhu dilakukan untuk membandingkan hasil pengukuran suhu dari termokopel yang berfungsi sebagai acuan, sedangkan pengkalibrasian termokopel dilakukan dengan mencari selisih dan rata-rata penyimpangan. Pengujian dilakukan kalibrasi termokopel dengan menggunakan National Instrument-Data Aquisition. Pada setiap titik termokopel dipasang pada National Instrument-Data Aquisition dengan 13 kanal pada posisi 1 titik. Teknik pengelasan termokopel pada kawat (chromel (Ni-Cr Alloy)) dan kawat (alumel (Ni-Al)) karena dapat mengukur suhu tinggi untuk rentang suhu 200 C hingga +1200 C dengan diameter 1 mm menggunakan tegangan 13,8 volt dari alat DC power supply dan arusnya 10 ampere. Hasil menunjukan bahwa perbedaan selisih termokopel (head dan no head), dimana termokopel (head) selisih terbesarnya adalah 2,3 0 C sedangkan selisih terbesar termokopel (no head) adalah 3,7 0 C dengan rata-rata selisihnya yaitu 1,38 0 C pada termokopel (head) dan rata-rata selisih termokopel (no head) yaitu 1,49 0 C yang dikalibrasi dengan termometer air alkohol. Dengan demikian rata-rata penyimpangan yang terjadi pada termokopel (head) adalah 4,19% dan rata-rata penyimpangan pada termokopel (no head) adalah 4,06%. Kata kunci: termokopel, kalibrasi, suhu Pendahuluan Pada tahun 1822, Seebeck melakukan percobaan dengan menghubungkan plat bismut diantara kawat-kawat tembaga. Dari percobaan Seebeck tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa adanya perbedaan suhu antara kedua sambungan logam tersebut akan menyebabkan munculnya gaya gerak listrik antara ujung-ujung sambungan. Termokopel merupakan sambungan (junction) dua jenis logam atau campuran yang salah satu sambungan logam tadi diberi perlakuan suhu yang berbeda dengan sambungan lainnya. Sambungan logam pada termokopel terdiri dari dua sambungan, yaitu : Reference junction (cold junction), merupakan sambungan acuan yang suhunya dijaga konstan dan biasanya diberi suhu yang dingin. Measuring junction (hot junction), merupakan sambungan yang dipakai untuk mengukur suhu[1]. Fasilitas yang dimiliki oleh Laboraorium Riset Engineering Development for Consersion and Conservasion (EdfEC), dengan menggunakan Natinal Instrument-Data Aquisition (NI-DAQ). NI-DAQ yaitu sebuah alat perekam data yang dapat menghasil paremeter dengan laju perekaman 1/sekon data. Untuk menghasilkan data secara maksimal pada termokopel diperlukan pengkalibrasian secara berkala akan mempengaruhi hasil nilai ukur. Pemilihan material merupakan salah satu faktor yang menentukan besarnya penyimpangan, sedangkan pengkalibrasian termokopel dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran suhu dari termokopel yang berfungsi sebagai acuan. Teknik pengelasan termokopel pada kawat (chromel (Ni-Cr Alloy)) dan kawat Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM02-1

(alumel (Ni-Al)) karena dapat mengukur suhu tinggi untuk rentang suhu 200 C hingga +1200 C dengan diameter 1 mm menggunakan tegangan 13,8 volt dari alat DC power supply dan arusnya 10 ampere[2]. Termokopel yang telah dikalibrasi selanjutnya menjadi transfer standar dan sebagai referensi untuk melakukan pengkalibrasian pada termometer[3]. Tujuan dari kalibrasi ini adalah menjamin hasil-hasil dari pengukuran yang sesuai dengan standar nasional, selain itu manfaat dari kalibrasi yaitu untuk menjaga kondisi alat ukur agar tetap sesuai dengan spesifikasinya[4,5]. Pengujian dilakukan untuk mengetahui cara kerja dan konstruksi dari termokopel tipe K serta mengetahui perbandingan selisih nilai dan rata-rata penyimpangan dari termokopel tipe K. Metodelogi Penelitian Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengelas ujung termokopel menjadi satu rangkaian. 2. Merakit alat pengujian dengan menggunakan National Instrument-Data Aquisition pada komputer. 3. Melakukan pengujian untuk memperoleh nilai selisih pada termokopel tipe K. 4. Menguraikan hasil pengujian yang telah diperoleh serta mengambil kesimpulan dari perbandingan hasil uraian. a. Alat dan Bahan Alat yang dipakai yaitu: NI (National Instrument) Tang crimping DC power supply Bahan yang dipakai yaitu: Air Termokopel wire Head b. Pengelasan Termokopel DC power supply digunakan untuk menyambung kawat chromel dan kawat alumel yang mempunyai kapasitas tegangan 13,8 volt dengan arus 10 ampere, seperti diperlihatkan dalam gambar 1. Teknik penyambungan termokopel dilakukan dengan cara sebagai berikut: ujung kawat termokopel dikupas, lalu kawat termokopel dibuka dan dipisah antara kawat chromel dan kawat alumel. Selanjutnya kabel warna hitam pada DC power supply dipasang pada salah satu kawat termokopel, sedangkan kabel warna merah dipasang pada pensil untuk pengelasan, seperti diperlihatkan pada gambar 2. Gambar 1. DC power supply kapasitas tegangan 13,8 volt dengan arus 10 ampere. Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM02-2

Gambar 2. Pengelasan termokopel c. Metode Kalibrasi Metode pengkalibrasian sistem pembacaam hasil pengukuran suhu dilakukan untuk mencari selisih dan rata-rata penyimpangan, sedangkan pengkalibrasian termokopel dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran suhu dari termokopel yang berfungsi sebagai acuan, dengan cara mencelupkan termokopel dan termometer air alkohol kedalam gelas yang berisi air secara bersamaan, termokopel yang terpasang pada NI- DAQ dan termometer tergantung pada batang pegangan, untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3. National Instrument-Data Aquisition (NI-DAQ) Proses ini dilakukan secara berkala agar mendapatkan data yang valid dengan termokopel dipasang pada NI-DAQ dengan 13 kanal pada posisi 1 titik. Untuk mengetahui perbandingan termokopel dengan termometer air alkohol dan tipe termokopel dapat diihat pada tabel 1 dan tabel 2 dibawah ini. Tabel 1. Perbandingan Temokopel dengan Termometer Air Alkohol Parameter Termometer Air Alkohol Termokopel Akurasi/Ketidakpastian Lebih Akurat Kurang Akurat Rentang Ukur Lebih Sempit Lebih Luas Stabilitas Bagus Sedang Harga Lebih Mahal Lebih Murah Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM02-3

Tipe Jenis Bahan Kaki Positif Tabel 2. Tipe Temokopel Kaki Negatif B Paduan Platina-30% Rhodium Platina E Paduan Nickel-Chromium (Chromel) Paduan Tembaga-Nickel J Besi Paduan Tembaga-Nickel K Paduan Nickel-Chromium (Chromel) N Nicrosil Nisil R Paduan Platina-13% Rhodium Platina S Paduan Platina-10% Platina Paduan Nikel-Aluminium T Tembaga Paduan Tembaga- Nikel Hasil dan Pembahasan Pengujian hasil pembacaan suhu dilakukan dengan cara menjaga suhu ruangan agar tidak lebih dari 30 0 C, termokopel dikalibrasi menggunakan termometer dengan ratarata selisihnya 1 0 C. Pengujian hasil pembacaan suhu seperti terlihat pada tabel 3 dan 4 dibawah ini. Tabel 3. Hasil Pembacaan Suhu Termokopel (No Head) terhadap Termometer Termokopel Termometer (No Head) Selisih Penyimpangan [%] 80 83,7 3,7 4,42 70 71,7 1,7 2,37 60 62,1 2,1 3,38 50 50,9 0,9 1,77 40 40,5 0,5 1,23 30 31,1 1,1 3,54 20 20,1 0,1 0,50 10 11,8 1,8 15,25 Rata-rata penyimpangan 4,06 Rata-rata selisih 1,49 Untuk memudahkan hasil pembacaan suhu maka dibuatlah kurva pada gambar 3.1 berdasarkan data hasil pengujian pada tabel 3. Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM02-4

Gambar 3.1 Kurva hasil pembacaan suhu termokopel (no head) terhadap termometer Berdasarkan Gambar 3.1 menunjukkan bahwa hasil pembacaan suhu pada termokopel (no head) terhadap termometer terjadi penyimpangan terbesar yaitu 15,25%, rata-rata penyimpangan sebesar 4,06% dengan selisih terbesar yaitu 3.7 0 C dan rata-rata selisihnya 1,49 0 C. Tabel 4. Hasil Pembacaan Suhu Termokopel (Head) terhadap Termometer Termometer Termokopel (Head) Selisih Penyimpangan [%] 80 80,7 0,7 0,87 70 70,9 0,9 1,27 60 62,3 2,3 3,69 50 51,9 1,9 3,66 40 41,5 1,5 3,61 30 31,4 1,4 4,46 20 21,1 1,1 5,21 10 11,2 1,2 10,71 Rata-rata penyimpangan 4,19 Rata-rata selisih 1,38 Untuk memudahkan hasil pembacaan suhu maka dibuatlah kurva pada gambar 3.2 berdasarkan data hasil pengujian pada tabel 4. Gambar 3.2 Kurva hasil pembacaan suhu termokopel (head) terhadap termometer Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM02-5

Berdasarkan Gambar 3.2 menunjukkan bahwa hasil pembacaan suhu pada termokopel (head) terhadap termometer terjadi penyimpangan terbesar yaitu 10,71%, rata-rata penyimpangan sebesar 4,19% dengan selisih terbesar yaitu 2,3 0 C dan rata-rata selisihnya 1,38 0 C. Kesimpulan Telah dilakukan pengkalibrasian termokopel terhadap termometer dengan tujuan untuk mengetahui cara kerja dan konstruksi dari termokopel tipe K serta mengetahui perbandingan selisih nilai dan rata-rata penyimpangan dari termokopel tipe K. Hasil kalibrasi bahwa perbedaan selisih termokopel (head dan no head), dimana termokopel (head) selisih terbesarnya adalah 2,3 0 C sedangkan selisih terbesar termokopel (no head) adalah 3,7 0 C dengan rata-rata selisihnya yaitu 1,38 0 C pada termokopel (head) dan ratarata selisih termokopel (no head) yaitu 1,49 0 C yang dikalibrasi dengan termometer air alkohol. Dengan demikian rata-rata penyimpangan yang terjadi pada termokopel (head) adalah 4,19% dan rata-rata penyimpangan pada termokopel (no head) adalah 4,06%. Ucapan Terimakasih Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Mulya Juarsa, S.Si, M.Esc, Edi Marzuki, S.T, serta teman-teman yang berada di Laboratorium Riset Engineering Development for Energy Conversion and Conservasion (EDfEC), atas dukungan dan bantuannya. Daftar Pustaka Raldi Artono Koestoer, 2004. Pengukuran Teknik, Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Univ. Indonesia, ISBN 979-97726-1-3. Harry Persea Americana dkk, 2011. Termokopel Tipe K, Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Beni Adi Trisna dan Arfan Sindhu Tistomo, 2013. Uji Kelayakan Titik Tetap Aluminum Sekunder Berdasarkan Kedalaman Supercooling Properness Test of Secondary Al Fixed Point Based on Supercooling Depth, Puslit PUSLIT KIM-LIPI, Kompleks Puspiptek Serpong Tangerang 15314. Muhammad Irvan Siregar, 2009. Teknik Kalibrasi Thermocouple Type K di PT INALIUM KUALA TANJUNG, USU. Joko Prasetio W, Teknik Perbaikan Sambungan Termokopel Temperatur Tinggi Pada Heating-01, Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir BATAN, Sigma Epsilon ISSN 0853-9103. Proceedings Seminar Nasional Teknik Mesin Universitas Trisakti TM02-6