BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 8 TAHUN 2016

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG. PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

NOMOR : 12 TAHUN 2010

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

Powered by TCPDF (

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH DAN KEPALA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

SALINAN. Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 6,nomor 5494);

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

2017, No Nomor 177, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925); 2. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasio

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN BUPATI MAJENE NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1

PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR 13 TAHUN TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

MEMUTUSKAN: 1. Ketentuan pasal 1 ditambah satu angka setelah angka 22 yaitu angka 23, sehingga pasal 1 berbunyi sebagai berikut: Pasal 1

PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 18 TAHUN 2016

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 47 SERI E

WALIKOTA KUPANG PERATURAN WALIKOTA KUPANG NOMOR 5 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 69 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 51

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

DEMO : Purchase from to remove the watermark. Bagian Ketiga Tanda Pangkat. Pasal 31

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2017

PROVINSI JAWA BARAT. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2015 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

W A L I K O T A M A T A R A M

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 31 TAHUN 2O16 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI PATI

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 102 TAHUN 2012

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BENGKAYANG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, maka Peraturan Bupati Pamekasan Nomor 55 Tahun 2O14 tentang Pakaian Dinas Pegawai

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pe

MODEL, BENTUK, PENGGUNAAN, UKURAN, ATRIBUT, DAN KELENGKAPAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

Transkripsi:

SALINAN BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan disiplin dan motivasi kerja Pegawai perlu disusun Pedoman tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kabupaten Seruyan; b. bahwa Peraturan Bupati Seruyan Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan sudah tidak sesuai lagi, sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);

2 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4449); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 1971 tentang Korps Pegawai Negeri Sipil; 11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1972 tentang Jenis Pakaian Sipil; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri di Lingkungan Departemen Dalam Negeri;

3 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2009 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 15. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 55 Tahun 2008 tentang Peraturan Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Kabupaten Seruyan (Lembaran Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2008 Nomor 30 Seri E); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 05 Tahun 2008 tentang Orgaisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Seruyan serta Staf Ahli Bupati Seruyan (Lembaran Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2008 Nomor 18 Seri D); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Lainnya (Lembaran Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2008 Nomor 19 Seri D); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 07 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Seruyan (Lembaran Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2008 Nomor 20 Seri D); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 08 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Seruyan (Lembaran Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2008 Nomor 21 Seri D); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Seruyan (Lembaran Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2008 Nomor 22 Seri D); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2012 Nomor 29 Seri A).

4 M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI SERUYAN TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : a. Pemerintahan Daerah adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disebut DPRD, adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah; d. Peraturan Kepala Daerah adalah Peraturan Bupati; e. Daerah adalah Kabupaten Seruyan; f. Kepala Daerah adalah Bupati Seruyan; g. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Seruyan; h. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Seruyan; i. Daerah Otonom, selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan masyarakat yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus Pemerintahan dan kepentingan setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia; j. Pegawai Negeri Sipil adalah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Provinsi, Kabupaten dan Kota; k. Pakaian Dinas Harian adalah Pakaian Seragam yang wajib dipakai Pegawai Negeri Sipil, Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah dan Kepala Desa dalam menjalankan tugas;

5 l. Pakaian Dinas Upacara adalah Pakaian Seragam yang wajib dipakai Pegawai Negeri Sipil, Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah dan Kepala Desa pada waktu mengikuti upacara; m. Pakaian Dinas Lapangan adalah Pakaian Seragam yang wajib dipakai Pegawai Negeri Sipil untuk melakukan pekerjaan sesuai kebutuhan tugasnya yang bersifat operasional di lapangan; n. Atribut adalah Tanda-tanda yang melengkapi Pakaian Dinas sehingga dapat dibedakan identitas setiap pegawai; o. Kelengkapan Pakaian Dinas adalah Kelengkapan Pakaian yang wajib dikenakan sesuai dengan jenis pakaian dinas yaitu ikat pinggang, kaos kaki dan sepatu. BAB II Bagian Pertama Fungsi dan Jenis Pakaian Dinas Pasal 2 (1) Fungsi Pakaian Dinas adalah : a. Perwujudan rasa kesetiakawanan sesama Korps Pegawai Negeri Sipil; b. Perwujudan ketertiban, kedisiplinan dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil; c. Perwujudan pembinaan dan pengawasan Pegawai Negeri Sipil. (2) Jenis Pakaian Dinas terdiri dari : a. Pakaian Dinas Harian disingkat PDH; b. Pakaian Sipil Harian disingkat PSH; c. Pakaian Sipil Resmi disingkat PSR; d. Pakaian Sipil Lengkap disingkat PSL dan e. Pakaian Dinas Lapangan disingkat PDL. Pasal 3 Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai fungsi dan jenis masing-masing untuk menunjukan identitas pegawai dan sarana pengawasan pegawai. Bagian Kedua Pakaian Dinas Harian Pasal 4 (1) PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a, dipakai untuk melaksanakan tugas sehari-hari;

6 (2) PDH terdiri dari : a. PDH pria : 1. Kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki; 2. Celana panjang warna khaki; dan 3. Ikat pinggang nilon/kulit, kaos kaki, sepatu semua warna hitam. b. PDH Wanita : 1. Baju lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki; 2. Rok 15 cm dibawah lutut/celana panjang warna khaki; 3. Sepatu pantovel warna hitam; c. PDH Wanita Berjilbab dan hamil menyesuaikan. (3) Bagi Pegawai Eselon I, II dan III selain memakai PDH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam menjalankan tugas tertentu dapat memakai PSH; (4) Bagi Pegawai Eselon IV dan Non Eselon memakai PDH sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dengan kemeja lengan pendek. Bagian Ketiga Pakaian Sipil Harian Pasal 5 (1) PSH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, ayat (2) huruf b dipakai untuk bekerja sehari-hari maupun untuk keperluan lainnya yang bersifat umum; (2) PSH Pria : a. Jas lengan pendek dan celana panjang warna sama; b. Leher berdiri dan terbuka; c. Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dari kiri; d. Kancing lima buah. (3) PSH Wanita : a. Jas lengan pendek dan rok 15 cm dibawah lutut warna sama; b. Leher berdiri dan terbuka; c. Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri; d. Kancing lima buah. (4) PSH Wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

7 Bagian Keempat Pakaian Sipil Resmi Pasal 6 (1) PSR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c, dipakai untuk menghadiri upacara yang bukan upacara kenegaraan, menerima tamu-tamu luar negeri; (2) PSR Pria : a. Jas lengan panjang dan celana panjang warna sama; b. Leher berdiri dan terbuka; c. Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri; d. Kancing lima buah. (3) PSR Wanita : a. Jas lengan panjang dan rok 15 cm dibawah lutut warna sama; b. Leher berdiri dan terbuka; c. Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri; d. Kancing lima buah. (4) PSR Wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan. Bagian Kelima Pakaian Sipil Lengkap Pasal 7 (1) PSL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf d, dipakai pada upacara-upacara resmi kenegaraan, atau berpergian resmi keluar negeri; (2) PSL Pria : a. Jas warna gelap; b. Celana panjang warna sama; dan c. Kemeja dengan dasi. (3) PSL Wanita : a. Jas warna gelap; b. Rok 15 cm dibawah lutut warna sama; dan c. Kemeja dengan dasi. (4) PSL Wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan. Bagian Keenam Pakaian Dinas Lapangan Pasal 8 (1) PDL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf e, dipakai dalam menjalankan tugas operasional di lapangan yang bersifat teknis;

8 (2) PDL Pria dan Wanita : a. Baju lengan panjang berlidah bahu warna khaki; b. Celana panjang semata kaki warna khaki; c. Sepatu kulit warna hitam. (3) PDL wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan; (4) PDL sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat disesuaikan dengan kondisi teknis operasional di lapangan. BAB III ATRIBUT PAKAIAN DINAS Bagian Kesatu Jenis Atribut Pakaian Dinas Pasal 11 Atribut Pakaian Dinas terdiri dari : a. Tutup Kepala; b. Tanda Pangkat; c. Tanda Jabatan; d. Lencana KORPRI; e. Tanda Jasa; f. Papan Nama; g. Nama Departemen; h. Nama Pemerintah Daerah; i. Lambang Departemen Dalam Negeri; j. Lambang Pemerintah Daerah; k. Nama Komponen Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri; l. Nama Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Daerah; m. Tanda Pengenal. Bagian Kedua Tutup Kepala Pasal 12 Tutup Kepala sebagaimana dimaksud Pasal 11 terdiri dari : (1) Topi upacara terbuat dari bahan kain warna hitam; (2) Peci harian atau muts terbuat dari bahan dasar kain warna khaki; (3) Kopiah terbuat dari bahan dasar kain warna hitam polos; (4) Topi lapangan terbuat dari bahan dasar kain yang telaah disesuaikan dengan kondisi teknis operasional dilapangan; (5) Jilbab bagi yang menggunakan dengan ketentuan sebagai berikut :

9 a. Pakaian LINMAS lengkap, Pakaian Dinas Harian (PDH) khusus untuk hari senin, selasa menggunakan jilbab berwarna putih; b. Pakaian Dinas Harian (PDH) khusus untuk hari Rabu jilbab berwarna gelap / hitam; c. Pakaian Batik Seruyan (Batik Kal- Teng), khusus untuk hari Kamis jilbab berwarna gelap / hitam; d. Pakaian Olah Raga, jilbab menyesuaikan. Bagian Tiga Tanda Pangkat Pasal 13 (1) Tanda Pangkat adalah atribut yang menunjukan tingkat dalam status selaku Bupati, Wakil Bupati, dan Kepala Desa yang terdiri dari : a. Tanda pangkat harian; b. Tanda pangkat upacara. (2) Tanda Pangkat Harian dan Tanda Pangkat Upacara terbuat dari : a. Tanda pangkat harian terbuat dari bahan dasar kain dan logam, warna kuning emas yang bentuknya dan warnanya seperti gambar dan uraian pada lampiran III romawi V; b. Tanda pangkat upacara terbuat dari bahan dasar kain dan logam yang bentuk dan warnanaya seperti gambar dan uraian pada Lampiran III romawi V. (3) Tanda pangkat dipakai di atas bahu kiri dan kanan. Bagian Keempat Tanda Jabatan Pasal 14 (1) Tanda jabatan adalah atribut yang menunjukan jabatan seseorang selaku Pejabat Daerah (Bupati, Wakil Bupati, dan Kepala Desa); (2) Tanda Jabatan terbuat dari bahan dasar logam yang bentuk, ukuran, dan warnanya seperti gambar dan uraian pada Lampiran III romawi VI; (3) Tanda Jabatan dipakai di dada sebelah kanan. Bagian Kelima Lencana KORPRI Pasal 15 (1) Lencana KORPRI adalah atribut sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Dewan Pembina KORPRI Pusat Nomor KEP-37/K-XII/WAN/72 tentang Lambang dan Panji KORPRI yang dipakai pada semua jenis Pakaian Dinas;

10 (2) Lencana KORPRI adalah atribut sebagaimana dimaksud dalam peraturan Perundang-undanagan tentang Lambang dan Panji KORPRI yang dipakai pada semua jenis Pakaian Dinas; (3) Lencana KORPRI untuk Pakaian Dinas Harian dan Pakaian Dinas Upacara terbuat dari bahan logam warna kuning emas, sedangkan untuk pakaian dinas lapangan terbuat dari bahan kain border warna kuning emas yang bentuk dan ukurannya seperti gambar dan uraian pada Lampiran III romawi VII; (4) Lencana KORPRI dipakai di dada sebelah kiri; (5) Untuk Tenaga Kontrak/ Honorer tidak berhak memakai Lencana Korpri. Bagian Keenam Tanda Jasa Pasal 16 (1) Tanda jasa adalah atribut Kehormatan dari seseorang karena jasa dan pengabdiannya kepada Bangsa dan Negara yang terdiri dari : a. Pita Tanda Jasa; b. Bintang Tanda Jasa; (2) Tanda Jasa hanya dipakai oleh Bupati, Wakil Bupati dan Kepala Desa sesuai dengan jenis Pakaian Dinasnya; (3) Pemasangan Pita Tanda Jasa dipakai di dada sebelah kiri di atas saku, jaraknya disesuaikan dengan jumlah Bintang Tanda jasa; (4) Bentuk dan ukuran Tanda Jasa sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Bagian Ketujuh Papan Nama Pasal 17 (1) Papan Nama adalah atribut yang menunjukan nama seseorang yang dipakai di dada kanan 1 cm di atas saku; (2) Papan nama untuk Pakaian Dinas Harian dan Pakaian Dinas Upacara terbuat dari bahan dasar ebonit / plastik, warna hitam dengan tulisan warna putih tanpa gelar dan logo, sedangkan papan nama untuk Pakaian Dinas Lapangan terbuat dari bahan dasar kain warna khaki dengan tulisan bordir warna hitam; (3) Bentuk ukuran papan nama seperti gambar dan uraian pada Lampiran III romawi VII.

11 Bagian Kedelapan Nama Departemen dan Nama Pemerintah Daerah serta Nama Satuan Kerja Pasal 18 (1) Nama Departemen Dalam Negeri, Pemerintah Provinsi, dan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf g menunjukan tempat kerja; (2) Nama Departemen Dalam Negeri dipakai oleh semua Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Departemen Dalam Negeri; (3) Nama Departemen Dalam Negeri ditempatkan di lengan sebelah kanan 2 cm di bawah lidah bahu untuk Pegawai Pemerintah Provinsi dan Pegawai Pemerintah Kabupaten/Kota; (4) Nama Pemerintah Provinsi ditempatkan di lengan sebelah kiri 2 cm, di bawah lidah bahu untuk Pegawai Pemerintah Provinsi dan sebelah kanan 2 cm di bawah lidah bahu untuk Pegawai Pemerintah Kabupaten/Kota; (5) Nama pemerintah Kabupaten/Kota ditempatkan di lengan sebelah kiri 2 cm, di bawah lidah bahu untuk Pegawai Pemerintah Kabupaten/Kota; (6) Bahan dasar Nama Departemen Dalam Negeri berupa kain dengan jahitan border, tertulis DEPARTEMEN DALAM NEGERI; (7) Bahan dasar Nama Pemerintah Daerah berupa kain dengan jahitan border, tertulis PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA. Bagian Kesembilan Lambang Departemen Dalam Negeri, Provinsi dan Kabupaten/Kota Pasal 19 (1) Lambang Departemen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf j menggambarkan landasan filosofis dan semangat pengabdian; (2) Lambang Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf I menggambarkan landasan filosofis masing-masing daerah dan semangat pengabdian serta ciri khas masing-masing Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota; (3) Lambang Daerah Provinsi bagi Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi ditempatkan di lengan sebelah kiri 2 cm di bawah lidah bahu;

12 (4) Bahan dasar lambang Departemen Dalam Negeri, Lambang Daerah Provinsi dan lambang Daerah Kabupaten/Kota berupa kain yang digambarkan dan ditulis dengan jahitan border yang bentuk, warna dan ukurannya sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Bagian Kesepuluh Tanda Pengenal Lambang Pasal 20 (1) Tanda Pengenal Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf m untuk mengetahui identitas seorang pegawai; (2) Tanda Pengenal Pegawai dipakai oleh pegawai dalam menjalankan tugas; (3) Tanda Pengenal Pegawai sebagaimana dimaksud ayat (1) dipasang pada kantong/saku baju sebelah kiri dibawah lencana KORPRI. Pasal 21 (1) Tanda Pengenal Pegawai terbuat dari bahan dasar kertas dibungkus laminating plastik; (2) Bentuk Tanda pengenal Pegawai empat persegi panjang dengan ukuran : a. Kertas sebagai dasar tulisan tanda pengenal dan pas foto dengan ukuran panjang 8,5 cm dan lebar 4,5 cm; dan b. Plastik laminating dengan ukuran panjang 9,2 cm dan lebar 6,3 cm. Pasal 22 Tanda Pengenal sebagaimana dimaksud daslam Pasal 21 terdiri dari : a. Bagian Depan : 1. Foto pegawai dengan memakai Pakaian Dinas Harian; 2. Lambang daerah; 3. Nama instansi/pemerintah daerah dan; 4. Nama komponen/unit organisasi. b. Bagian Belakang : 1. Nama Pegawai; 2. Nomor Induk Pegawai (NIP); 3. Eselon Jabatan Struktural atau Nama Jabatan Fungsional; 4. Golongan Darah; 5. Alamat Kantor; 6. Tanggal Dikeluarkan; 7. Pejabat yang mengeluarkan; 8. Tanda tangan pejabat yang mengeluarkan; dan

13 9. Nama jelas pejabat yang mengeluarkan. Pasal 23 (1) Warna dasar foto pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 didasarkan pada jabatan yang dijabat oleh pegawai; (2) Warna dasar sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari : a. Warna coklat untuk pejabat eselon IIa; b. Warna merah untuk pejabata eselon IIb; c. Warna biru tua untuk pejabat eselon IIIa; d. Warna biru muda untuk pejabat eselon IIIb; e. Warna hijau tua untuk pejabat eselon IVa; f. Warna hijau muda untuk pejabat eselon IVb; g. Warna kuning untuk pejabat eselon V; h. Warna orange untuk pegawai non eselon; dan i. Warna abu-abu untuk pegawai/pejabat fungsional. Pasal 24 Bentuk dan model atribut pakaian dinas sebgaimana dimaksud dalam Pasal 11 tercantum dalam Lampiran II peraturan ini. BAB V PEMAKAIAN ATRIBUT Pasal 25 (1) Atribut PDH di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota terdiri atas nama dan lambang daerah provinsi dan lambang daerah Kabupaten/Kota, lencana KORPRI, papan nama dan tanda pengenal; (2) Atribut PSH terdiri atas papan nama, lencana KORPRI dan tanda pengenal; (3) Atribut PSR hanya papan nama; (4) PSL tidak memakai atribut; (5) Atribut PDL di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota,lencana KORPRI, papan nama dan tanda pengenal; (6) Tenaga Honorer/Tenaga Kontrak tidak diperkenankan menggunakan lencana KORPRI. Pasal 26 (1) Pemerintah Kabupaten/Kota dapat memakai logo dan nama Satuan Kerja Perangkat Daerah pada pakaian dinas;

14 (2) Pemakaian dan penempatan logo dan nama Satuan Kerja Perangkat Daerah diatur oleh Bupati dengan memperhatikan estetika. Pasal 27 (1) Penggunaan pakaian dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 untuk lingkungan Departemen Dalam Negeri ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri; (2) Penggunaan pakaian dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 untuk Kabupaten ditetapkan oleh Bupati; (3) Penggunaan pakaian dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 untuk Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 28 (1) Pakaian Perlindungan Masyarakat dan pakaian KORPRI dipakai sesuai kebutuhan dan ditetapkan oleh Bupati untuk Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kabupaten; (2) Panggunaan Batik, tenun ikat, kain ciri khas daerah serrta pakaian lainnya untuk Kabupaten ditetapkan oleh Bupati; (3) Pegawai Negeri Sipil dan Honorer yang tidak menggunakan jilbab tidak dibenarkan mengecat rambut berwarna warni. BAB VI PENGGUNAAN PAKAIAN Pasal 29 (1) Penggunaan Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil setiap hari kerja dengan ketentuan sebagai berikut : a. Hari Senin : Pakaian Seragam Hansip/Linmas lengkap; b. Hari Selasa dan Rabu : Pakaian Dinas Harian (PDH) Warna Kahki; c. Hari Kamis : Pakaian Batik Seruyan (Batik Kal-Teng); d. Hari Jumat Pagi : Pakaian Olah Raga; e. Hari Jum at Siang : Pakaian Batik Seruyan (Batik Kal- Teng). (2) Pakaian pemersatu KORPRI dipakai pada setiap Upacara tanggal 17 tiap-tiap bulan atau pada acara yang ditentukan oleh pimpinan, kecuali tanggal 17 Agustus sesuai aturan panitia; (3) Khusus Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informatika dan Dinas Pendapatan Daerah mengikuti Pasal 29 kecuali petugas lapangan tetap menggunakan seragam lapangan;

Diundangkan di Kuala Pembuang Pada tanggal 6 Maret 2013 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SERUYAN, TTD Drs. MARKUS, MMA Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19600909 198303 1 012 15 (4) Pakaian Pegawai Negeri Sipil dan Honorer wanita diwajibkan memakai rok tidak dibenarkan memakai celana panjang kecuali petugas lapangan; (5) Tenaga Honorer/Tenaga Kontrak tidak diperkenankan menggunakan pakaian pemersatu KORPRI BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 30 Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Seruyan Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pakaian Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Seruyan, dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 31 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Seruyan. Ditetapkan di Kuala Pembuang pada tanggal 4 Maret 2013 BUPATI SERUYAN, TTD H. M. DARWAN ALI BERITA DAERAH KABUPATEN SERUYAN TAHUN 2013 NOMOR 14