BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2009 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah, maka perlu diatur dalam Pedoman Penggunaan Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps Dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Nomor 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 8. Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971 tentang Korps Pegawai Republik Indonesia; 9. Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1972 tentang Jenis Pakaian Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1990 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1972 tentang Jenis Pakaian Sipil; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2008 Nomor 13); 11. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2008 Nomor 14); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2008 Nomor 15) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2011 Nomor 23); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2008 Nomor 16) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 22 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 16 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2011 Nomor 24);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2008 Nomor 17); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2008 Nomor 18); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 3 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2011 Nomor 8); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 23 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2011 Nomor 25); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 24 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2011 Nomor 26); 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2005 tentang Pedoman Pakaian Dinas, Peralatan dan Perlengkapan Satuan Polisi Pamong Praja; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2007 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; 21. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 1979 tentang Pakaian Seragam Dan Atribut Pertahanan Sipil; 22. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 1997 tentang Pakaian Dinas Pegawai Dinas Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan; 23. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 6 Tahun 2004 tentang Pedoman Pakaian Seragam Pegawai Negeri Sipil Untuk Petugas Operasional Di Bidang Perhubungan Darat; Menetapkan : MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Temanggung. 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Temanggung. 3. Bupati adalah Bupati Temanggung.
4. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yang selanjutnya disingkat Dinhubkominfo adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kaupaten Temanggung. 5. Kantor Pelayanan Perizinan Dan Penanaman Modal yang selanjutnya disingkat KP3M adalah Kantor Pelayanan Perizinan Dan Penanaman Modal Kabupaten Temanggung. 6. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Temanggung. 7. Kelurahan adalah Wilayah Kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten dalam wilayah kerja kecamatan. 8. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah instansi/satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Temanggung. 9. Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah kegiatan penyelenggaraan suatu perizinan dan non perizinan yang mendapat pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat. 10. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai Negeri Sipil, dan Pegawai Tidak Tetap yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung. 11. Pakaian Dinas adalah pakaian seragam yang dipakai untuk menunjukkan identitas Pegawai dalam melaksanakan tugas. 12. Atribut adalah tanda-tanda yang melengkapi pakaian dinas. 13. Kelengkapan pakaian dinas adalah kelengkapan pakaian beserta atributnya yang dikenakan atau dipakai Pegawai sesuai dengan jenis pakaian dinas termasuk ikat pinggang, kaos kaki dan sepatu beserta atributnya. BAB II PAKAIAN DINAS Bagian Kesatu Jenis dan Model Pakaian Dinas Pasal 2 (1) Jenis Pakaian Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung terdiri atas: a. Pakaian Dinas Harian (PDH) Khaki; b. Pakaian Dinas Harian (PDH) Batik dan Tenun/Lurik; c. Pakaian Dinas Harian (PDH) Camat dan Lurah; d. Pakaian Dinas Harian (PDH) Linmas; e. Pakaian Dinas Harian (PDH) Medis & Paramedis; f. Pakaian Dinas Harian (PDH) Perhubungan; g. Pakaian Sipil Harian (PSH); h. Pakaian Sipil Resmi (PSR); i. Pakaian Sipil Lengkap (PSL); j. Pakaian Dinas Lapangan (PDL); k. Pakaian Dinas Lapangan (PDL) Perhubungan; l. Pakaian Dinas Upacara (PDU) Camat dan Lurah; m. Pakaian Seragam Korpri;
n. Pakaian Olah Raga; dan o. Pakaian Dinas Khusus. (2) Model Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 3 Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berfungsi untuk menunjukkan identitas pegawai dan sarana pengawasan pegawai. Bagian Kedua PDH Khaki Pasal 4 (1) PDH Khaki sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a dipakai untuk melaksanakan tugas sehari-hari dan/atau acara tertentu. (2) PDH Khaki Pria, terdiri dari : a. kemeja lengan pendek, krah berdiri, berlidah bahu, warna khaki, dua buah saku atas tertutup; b. celana panjang warna khaki; dan c. ikat pinggang nilon / kulit, kaos kaki dan sepatu semua berwarna hitam. (3) PDH Khaki Wanita, terdiri dari: a. baju lengan pendek/panjang, krah rebah, berlidah bahu, warna khaki, dua buah saku bawah tertutup; b. rok 15 cm dibawah lutut / rok panjang / celana panjang warna khaki; dan c. sepatu pantofel warna hitam. (4) PDH khaki wanita berjilbab memakai kain kerudung dengan warna khaki atau serasi dengan warna khaki. (5) PDH wanita hamil menyesuaikan Lampiran I Peraturan Bupati ini. (6) Bagi Pegawai Golongan IV/a ke atas atau yang disamakan selain memakai PDH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam menjalankan tugas tertentu dapat memakai PSH. Bagian Ketiga PDH Batik dan Tenun/Lurik Pasal 5 (1) PDH Batik dan Tenun/Lurik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b dipakai untuk melaksanakan tugas sehari-hari dan/atau acara tertentu. (2) PDH Batik dan Tenun/Lurik Pria, terdiri dari: a. kemeja lengan pendek/panjang, krah berdiri dan terbuka; b. celana panjang warna bebas; dan c. sepatu kulit atau sejenis kulit warna hitam. (3) PDH Batik dan Tenun/Lurik Wanita, terdiri dari: a. baju lengan pendek/tiga per empat/panjang, krah rebah terbuka;
b. rok 15 cm dibawah lutut / rok panjang / celana panjang warna bebas; dan c. sepatu pantovel warna hitam. (4) PDH Batik dan Tenun/Lurik wanita berjilbab memakai kain kerudung dengan warna menyesuaikan warna kain batik yang dikenakan. (5) PDH Batik dan Tenun/Lurik wanita hamil menyesuaikan ketentuan dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. (6) Pemakaian PDH Batik dan Tenun/Lurik dilengkapi kelengkapan dan atribut. Pasal 6 (1) PDH Batik Temanggung, dipakai untuk melaksanakan tugas hari tertentu. (2) PDH Batik Temanggung berwarna merah maroon dengan motif daun tembakau, kuda lumping, air dan batu. (3) PDH Batik Temanggung Pria, terdiri dari: a. kemeja lengan pendek, krah berdiri dan terbuka; b. celana panjang warna hitam; dan c. sepatu kulit atau sejenis kulit warna hitam. (4) PDH Batik Temanggung Wanita, terdiri dari: a. baju lengan pendek/tiga per empat/panjang, krah rebah terbuka; b. rok 15 cm dibawah lutut / rok panjang / celana panjang warna hitam; dan c. sepatu pantovel warna hitam. (5) PDH Batik Temanggung wanita berjilbab memakai kain kerudung warna kuning. (6) PDH Batik Temanggung wanita hamil menyesuaikan ketentuan dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. (7) Pemakaian PDH Batik Temanggung, dilengkapi kelengkapan dan atribut. Bagian Keempat PDH Camat dan Lurah Pasal 7 (1) PDH Camat dan Lurah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c dipakai untuk melaksanakan tugas sehari-hari dan/atau acara tertentu. (2) PDH Camat dan Lurah Pria, terdiri dari : a. kemeja lengan pendek/panjang, krah berdiri, berlidah bahu, warna khaki; b. celana panjang warna khaki; dan c. ikat pinggang nilon/kulit, kaos kaki dan sepatu semua berwarna hitam, tanda jabatan dan tanda pangkat. (3) PDH Camat dan Lurah Wanita, terdiri dari : a. baju lengan pendek/panjang, krah rebah terbuka, berlidah bahu, warna khaki; b. rok 15 cm di bawah lutut / rok panjang / celana panjang warna khaki; dan c. sepatu pantovel warna hitam, tanda jabatan dan tanda pangkat.
(4) PDH Camat dan lurah wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan ketentuan dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. Bagian Kelima PDH Linmas Pasal 8 (1) PDH Linmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d, dipakai untuk melaksanakan tugas sehari-hari dan/atau acara tertentu. (2) PDH Linmas Pria terdiri dari: a. kemeja lengan pendek warna hijau muda, krah berdiri terbuka, berlidah bahu, dua buah saku atas tertutup; b. celana panjang warna hijau muda; dan c. ikat pinggang, kaos kaki dan sepatu kulit atau sejenis kulit semua berwarna hitam. (3) PDH Linmas Wanita terdiri dari: a. baju lengan pendek/panjang warna hijau muda, krah rebah terbuka, berlidah bahu, dua buah saku bawah tertutup; b. rok 15 cm dibawah lutut / rok panjang / celana panjang warna hijau muda; dan c. sepatu pantovel warna hitam. (4) PDH Linmas wanita berjilbab memakai kain kerudung warna hijau muda. (5) PDH Linmas wanita hamil menyesuaikan ketentuan dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. (6) Pemakaian PDH Linmas dilengkapi dengan kelengkapan dan atribut. Bagian Keenam PDH Medis dan Pramedis Pasal 9 (1) PDH Medis dan Paramedis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf e, dipakai untuk melaksanakan tugas sehari-hari dan/atau acara tertentu. (2) PDH Medis dan Paramedis Pria terdiri dari: a. kemeja lengan pendek warna putih, krah berdiri terbuka, berlidah bahu, dua buah saku atas tertutup; b. celana panjang warna putih; dan c. ikat pinggang, kaos kaki dan sepatu kulit atau sejenis kulit semua berwarna hitam. (3) PDH Medis dan Paramedis Wanita terdiri dari: a. baju lengan pendek/panjang warna putih, krah rebah terbuka, berlidah bahu, dua buah saku bawah tertutup; b. rok 15 cm di bawah lutut/rok panjang/celana panjang warna putih; dan c. sepatu pantovel warna hitam. (4) PDH Medis dan Paramedis wanita berjilbab memakai kain kerudung warna putih. (5) PDH Medis dan Paramedis wanita hamil menyesuaikan ketentuan dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. (6) Pemakaian PDH Medis dan Paramedis dilengkapi dengan kelengkapan dan atribut.
Bagian Ketujuh PDH Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Pasal 10 (1) PDH Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf f, dipakai untuk melaksanakan tugas seharihari dan/atau acara tertentu. (2) PDH Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika, Pria terdiri dari: a. kemeja lengan pendek, krah berdiri, berlidah bahu, warna abu-abu dua buah saku atas tertutup; b. celana panjang warna biru tua; dan c. ikat pinggang, kaos kaki dan sepatu kulit atau sejenis kulit semua berwarna hitam. (3) PDH Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika, Wanita terdiri dari: a. baju lengan pendek/panjang warna abu-abu, krah rebah terbuka, berlidah bahu, dua buah saku bawah tertutup; b. rok 15 cm di bawah lutut/rok panjang/celana panjang warna abu-abu; dan c. sepatu pantovel warna hitam. (4) PDH Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika wanita berjilbab memakai kain kerudung warna biru tua. (5) PDH Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika wanita hamil menyesuaikan ketentuan dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. (6) Pemakaian PDH Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika dilengkapi dengan kelengkapan dan atribut. Bagian kedelapan Pakaian Sipil Harian Pasal 11 (1) PSH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf g dipakai untuk melaksanakan tugas tertentu dan keperluan lainnya yang bersifat umum. (2) PSH Pria terdiri dari: a. jas lengan pendek dan celana panjang warna sama; b. krah berdiri dan terbuka; c. tiga saku, satu di atas sebelah kiri terbuka dan dua di bawah sebelah kanan dan kiri tertutup; d. kancing jas lima buah; dan e. sepatu kulit atau sejenis kulit warna hitam. (3) PSH Wanita terdiri dari: a. jas lengan pendek/panjang dan rok 15 cm di bawah lutut / rok panjang / celana panjang warna sama; b. krah berdiri dan terbuka; c. tiga saku, satu di atas sebelah kiri terbuka dan dua di bawah sebelah kanan dan kiri tertutup; d. kancing jas lima buah; dan e. sepatu pantovel warna hitam. (4) PSH wanita berjilbab dan wanita hamil menyesuaikan ketentuan dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. (5) Pemakaian PSH dilengkapi dengan kelengkapan dan atribut.
Bagian Kesembilan Pakaian Sipil Resmi Pasal 12 (1) PSR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf h dipakai untuk menghadiri upacara yang bukan upacara kenegaraan, menghadiri sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, menghadiri acara pelantikan, dan menerima tamu luar negeri maupun keperluan tertentu. (2) PSR Pria terdiri dari: a. jas lengan panjang dan celana panjang warna sama; b. krah berdiri dan terbuka; c. tiga saku, satu di atas sebelah kiri terbuka dan dua di bawah sebelah kanan dan kiri tertutup; d. kancing jas lima buah; dan e. sepatu kulit atau sejenis kulit warna hitam. (3) PSR Wanita terdiri dari: a. jas lengan panjang dan rok 15 cm di bawah lutut/rok panjang/celana panjang warna sama; b. krah berdiri dan terbuka; c. tiga saku, satu di atas sebelah kiri terbuka dan dua di bawah sebelah kanan dan kiri tertutup; d. kancing jas lima buah; dan e. sepatu pantofel warna hitam. (4) PSR wanita berjilbab dan wanita hamil menyesuaikan ketentuan dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. (5) Pemakaian PSR dilengkapi dengan kelengkapan dan atribut. Bagian Kesepuluh Pakaian Sipil Lengkap Pasal 13 (1) PSL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf i, dipakai pada upacara-upacara resmi kenegaraan atau bepergian resmi ke luar negeri atau keperluan tertentu lainnya. (2) PSL Pria terdiri dari: a. jas dan celana panjang warna gelap dan sama; b. kemeja dengan dasi; dan c. sepatu kulit atau sejenis kulit warna hitam. (3) PSL wanita terdiri dari: a. jas dan rok 15 cm di bawah lutut / rok panjang / celana panjang warna gelap dan sama; b. kemeja dengan dasi; dan c. sepatu pantofel warna hitam. (4) PSL wanita berjilbab dan wanita hamil menyesuaikan ketentuan dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. (5) Pemakaian PSL tanpa atribut.
Bagian Kesebelas Pakaian Dinas Lapangan Pasal 14 (1) PDL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf j, adalah pakaian dinas yang dipakai dalam menjalankan tugas operasional di lapangan yang bersifat teknis. (2) PDL Pria, terdiri dari: a. baju lengan panjang warna khaki, krah berdiri, berlidah bahu, dua buah saku atas tertutup; b. celana panjang warna khaki; dan c. sepatu kulit atau sejenis kulit berwarna hitam. (3) PDL Wanita terdiri dari: a. baju lengan panjang warna khaki krah rebah terbuka, berlidah bahu, dua buah saku atas tertutup; b. celana panjang warna khaki; dan c. sepatu pantofel berwarna hitam. (4) PDL wanita berjilbab memakai kain kerudung warna khaki atau serasi dengan warna khaki. (5) PDL wanita hamil menyesuaikan ketentuan dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. (6) Pemakaian PDL dilengkapi dengan kelengkapan dan atribut. Bagian Kedua belas PDL Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Pasal 15 (1) PDL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf k, adalah pakaian dinas yang dipakai dalam menjalankan tugas operasional di lapangan yang bersifat teknis. (2) PDL Pria, terdiri dari: a. baju lengan panjang warna abu-abu, krah berdiri, berlidah bahu, dua buah saku atas tertutup; b. celana panjang warna biru tua; dan c. sepatu kulit atau sejenis kulit berwarna hitam. (3) PDL Wanita terdiri dari: a. baju lengan panjang warna abu-abu krah rebah terbuka, berlidah bahu, dua buah saku atas tertutup; b. celana panjang warna biru tua; dan c. sepatu pantofel berwarna hitam. (4) PDL wanita berjilbab memakai kain kerudung warna biru tua. (5) PDL wanita hamil menyesuaikan ketentuan dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. (6) Pemakaian PDL dilengkapi dengan kelengkapan dan atribut.
Bagian Ketigabelas Pakaian Dinas Upacara Camat dan Lurah Pasal 16 (1) PDU Camat dan Lurah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf l dipakai dalam melaksanakan upacara hari-hari besar dan/atau kegiatan lain yang ditentukan. (2) PDU Camat dan Lurah Pria, terdiri dari: a. kemeja warna putih, dasi warna hitam polos dan jas warna putih dengan kancing warna kuning emas; b. celana panjang warna putih; dan c. kaos kaki dan sepatu kulit/sejenis kulit, semua berwarna hitam. (3) PDU Camat dan Lurah wanita, terdiri dari: a. kemeja warna putih, dasi warna hitam polos dan jas warna putih dengan kancing warna kuning; b. rok warna putih 15 cm dibawah lutut/rok panjang/celana panjang warna putih;dan c. sepatu pantofel warna hitam. (4) PDU Camat dan Lurah Wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan ketentuan dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. (5) Pemakaian PDU Camat dan Lurah dilengkapi dengan kelengkapan dan atribut. Bagian Keempat belas Pakaian Seragam KORPRI Pasal 17 (1) Pakaian Seragam KORPRI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf m dipakai pada setiap tanggal 17 dan hari-hari tertentu/kegiatan lain yang ditentukan. (2) Pakaian Seragam KORPRI Pria terdiri dari: a. kemeja lengan panjang, krah berdiri dan terbuka; b. celana panjang warna biru tua; dan c. sepatu kulit atau sejenis kulit berwarna hitam. (3) Pakaian Seragam KORPRI Wanita terdiri dari: a. baju lengan panjang, krah rebah terbuka; b. rok 15 cm dibawah lutut / rok panjang / celana panjang warna biru tua; dan c. sepatu pantofel berwarna hitam. (4) Pakaian seragam KORPRI wanita berjilbab memakai kain kerudung warna biru tua. (5) Pakaian Seragam KORPRI wanita hamil menyesuaikan dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. (6) Pemakaian Pakaian Seragam KORPRI dilengkapi dengan kelengkapan dan atribut.
Bagian Kelima belas Pakaian Olah Raga Pasal 18 (1) Pakaian Olahraga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf n dipakai pada hari dan acara tertentu yang berkaitan dengan kegiatan olahraga. (2) Pakaian olah raga pria dan wanita sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari: a. kaos lengan pendek/panjang; b. celana panjang berbahan kaos/training; dan c. sepatu olah raga. Bagian Keenam belas Pakaian Dinas Khusus Pasal 19 (1) Pakaian Dinas Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf o dipakai untuk melaksanakan tugas dan fungsi tertentu, terdiri dari: a. Pakaian Dinas Khusus Satuan Polisi Pamong Praja; b. Pakaian Dinas Khusus Perlindungan Masyarakat; dan c. Pakaian Dinas Khusus Medis dan Paramedis; (2) Bentuk, warna, dan model pakaian dinas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Ketujuh belas Pakaian Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pasal 20 (1) Pakaian Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu dipakai untuk melaksanakan tugas sehari-hari dan/atau acara tertentu. (2) Pakaian Dinas sebagimana dimaksud ayat (1) digunakan oleh pegawai pada Kantor Pelayanan Perizinan Dan Penanaman Modal. (3) Pakaian Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pria terdiri dari: a. kemeja lengan panjang warna kuning polos, krah berdiri terbuka. b. celana panjang warna coklat; dan c. ikat pinggang, kaos kaki dan sepatu kulit atau sejenis kulit semu berwarna hitam. (4) Pakaian Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu Wanita: a. baju lengan panjang warna kuning bermotif garis, dua buah saku bawah tertutup; b. celana panjang warna coklat; dan c. sepatu pantovel warna hitam. (5) Pakaian Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu wanita berjilbab menggunakan kain kerudung warna kuning/serasi dengan warna baju. (6) Pakaian Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu wanita hamil menyesuaikan ketentuan dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. (7) Pemakaian Pakaian Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu dilengkapi dengan kelengkapan dan atribut.
Atribut Pakaian Dinas, terdiri dari : a. tutup kepala; b. tanda pangkat; c. tanda jabatan; d. lencana korpri; e. papan nama; f. nama provinsi ; g. nama pemerintah daerah; h. lambang daerah; dan i. tanda pengenal. BAB III ATRIBUT PAKAIAN DINAS Bagian Kesatu Jenis Atribut Pakaian Dinas Pasal 21 Bagian Kedua Tutup Kepala Pasal 22 (1) Tutup kepala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a terdiri dari: a. topi lapangan; b. topi upacara; dan c. peci. (2) Penggunaan tutup kepala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut: a. topi lapangan digunakan pada saat melaksanakan kegiatan lapangan maupun kunjungan lapangan; b. topi lapangan berwarna khaki dipakai untuk kelengkapan PDH dan PDL (kecuali Hubkominfo, LINMAS, SATPOL PP); c. topi lapangan untuk pakaian olah raga dipakai pada saat olah raga; d. topi upacara digunakan untuk kelengkapan PDU Camat dan Lurah; dan e. peci digunakan untuk kelengkapan pakaian seragam KORPRI. (3) Tutup kepala untuk pegawai wanita berjilbab adalah kerudung (kecuali untuk PDU Camat dan Lurah wanita tetap mengenakan topi upacara). Bagian Ketiga Tanda Pangkat Pasal 23 (1) Tanda Pangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf b menunjukkan tingkat dalam status selaku Camat dan Lurah. (2) Tanda Pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. tanda pangkat harian yang terbuat dari bahan dasar kain dan logam, warna kuning emas; dan b. tanda pangkat upacara yang terbuat dari bahan dasar kain dan logam. (3) Tanda Pangkat dipakai di atas bahu kiri dan kanan.
Bagian Keempat Tanda Jabatan Pasal 24 (1) Tanda Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf c menunjukkan jabatan selaku Camat dan Lurah. (2) Tanda Jabatan terbuat dari bahan dasar logam. (3) Tanda Jabatan dipakai di dada sebelah kanan. Bagian Kelima Lencana Korpri Pasal 25 (1) Lencana KORPRI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf d terbuat dari bahan logam warna kuning emas, dan untuk PDL terbuat dari bahan kain bordir warna kuning emas. (2) Lencana KORPRI dipakai di baju pada dada sebelah kiri 1,5 cm diatas saku. Bagian Keenam Papan Nama Pasal 26 (1) Papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf e menunjukkan nama pegawai yang bersangkutan tanpa gelar akademik dipakai di dada kanan 1 cm diatas saku. (2) Papan nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan: a. bahan dasar ebonit/plastik/mika warna hitam dengan tulisan warna putih dipakai untuk PDH, PSH, PSR, PDU, pakaian seragam KORPRI, PDH Batik dan PDH Tenun/Lurik; dan b. bahan dasar kain warna khaki dengan tulisan bordir warna hitam untuk PDL; (3) Bentuk papan nama empat persegi panjang dengan ukuran panjang 8 cm dan lebar 2 cm, menggunakan huruf latin. Bagian Ketujuh Nama Provinsi Pasal 27 (1) Badge Nama Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf f ditempatkan di lengan sebelah kanan 2 (dua) cm dibawah lidah bahu. (2) Bahan dasar berupa kain dengan jahitan bordir, bertuliskan PROVINSI JAWA TENGAH. Bagian Kedelapan Nama Pemerintah Daerah Pasal 28 (1) Badge Nama Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf g menunjukkan tempat kerja. (2) Badge Nama Pemerintah Daerah ditempatkan di lengan sebelah kiri 2 cm dibawah lidah bahu. (3) Bahan dasar badge Nama Pemerintah Daerah berupa kain dengan jahitan bordir bertuliskan PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG.
Bagian Kesembilan Lambang Daerah Pasal 29 (1) Lambang Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf h menggambarkan landasan filosofis dan semangat pengabdian serta ciri khas Kabupaten Temanggung. (2) Lambang Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditempatkan di lengan baju sebelah kiri dibawah badge Nama Pemerintah Daerah. Bagian Kesepuluh Tanda Pengenal Pasal 30 (1) Tanda pengenal pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf i untuk mengetahui identitas seorang pegawai. (2) Tanda pengenal pegawai dipakai oleh pegawai dalam menjalankan tugas. (3) Tanda pengenal pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipasang pada saku baju sebelah kiri dibawah lencana KORPRI. Pasal 31 (1) Tanda Pengenal Pegawai dibuat dari bahan dasar kertas dibungkus laminating plastik. (2) Bentuk Tanda Pengenal Pegawai empat persegí panjang dengan ukuran : a. kertas sebagai dasar tulisan tanda pengenal dan pas foto dengan ukuran panjang 8,5 cm dan lebar 5,4 cm; dan b. plastik laminating dengan ukuran panjang 9,2 cm dan lebar 6,3 cm. Pasal 32 Tanda pengenal pegawai terdiri dari: a. Bagian depan: 1. lambang daerah; 2. nama instansi (Pemerintah Kabupaten Temanggung); 3. nama (SKPD), bagi pegawai UPT dan Satuan Pendidikan/Sekolah nama instansi ditulis nama instansi induk SKPD nya (Badan/Dinas); 4. pas foto berwarna ukuran 3 cm x 4 cm dengan mengenakan Pakaian Dinas Harian (PDH); dan 5. nama pegawai; b. Bagian belakang: 1. nama pegawai; 2. nip; 3. jabatan (bagi yang menduduki jabatan struktural atau fungsional diisi tingkat eselon jabatan struktural/nama jabatan fungsional); 4. golongan darah; 5. alamat kantor; 6. tanggal dikeluarkan; 7. pejabat yang mengeluarkan (Kepala SKPD); 8. tanda tangan pejabat yang mengeluarkan; 9. nama jelas dan nip. pejabat yang mengeluarkan; dan 10. stempel dinas SKPD.
Pasal 33 (1) Warna dasar foto pada tanda pengenal pegawai didasarkan pada eselonisasi atau jabatan. (2) Warna dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. warna merah untuk pejabat eselon II dan pejabat yang setara; b. warna biru untuk pejabat eselon III; c. warna hijau untuk pejabat eselon IV; d. warna orange untuk pejabat fungsional umum/staf; e. warna abu-abu untuk pejabat fungsional khusus; dan f. warna kuning untuk pegawai tidak tetap. BAB IV PEMAKAIAN ATRIBUT PAKAIAN DINAS Pasal 34 (1) Pemakaian atribut pakaian dinas: a. Atribut PDH Khaki terdiri dari Lencana KORPRI, Badge Nama Provinsi, Badge Nama Kabupaten, Lambang Daerah, Papan Nama dan Tanda Pengenal; b. Atribut PDH Camat dan Lurah terdiri dari Nama Pemerintah Daerah, Lambang Daerah, Lencana Korpri, Papan Nama, Tanda Jabatan, Tanda Pangkat Harian, dan Tanda Pengenal; c. Atribut PDH Batik dan Tenun/Lurik terdiri dari Lencana KORPRI, Papan Nama, Tanda Pengenal; d. Atribut PDH Linmas terdiri dari monogram, tanda satuan Markas LINMAS, tanda lokasi LINMAS, badge LINMAS, Badge KABUPATEN TEMANGGUNG, lambang daerah, papan nama, tanda pengenal; e. Atribut PDH Medis & Paramedis terdiri dari Lencana KORPRI, Badge Nama Provinsi, Badge Nama Kabupaten, Lambang Daerah, Papan Nama dan Tanda Pengenal; f. Atribut PDH Perhubungan terdiri dari monogram, Lencana Korpri, Badge Nama Kabupaten, Lambang Daerah, badge dinhubkominfo, lambang perhubungan, Papan Nama dan Tanda Pengenal, tanda pangkat, tanda moda, tanda jabatan, Tanda kualifikasi; g. Atribut PSH terdiri dari Lencana KORPRI, Papan Nama dan Tanda Pengenal; h. Atribut PSR hanya Papan Nama; i. PSL tidak memakai atribut; j. Atribut PDL terdiri dari Lencana KORPRI, Badge Nama Provinsi, Badge Nama Kabupaten, Lambang Daerah, Papan Nama dan Tanda Pengenal; k. Atribut PDL Perhubungan terdiri dari Lencana KORPRI, Badge Nama Provinsi, Badge Nama Kabupaten, Lambang Daerah, Papan Nama dan Tanda Pengenal, Tanda Pangkat, Monogram, Bedge Perhubungan, Badge dinhubkominfo, dan tanda moda; l. Atribut Pakaian Seragam KORPRI terdiri dari Lencana KORPRI, Papan Nama, Tanda Pengenal; dan m. Atribut PDU Camat dan Lurah terdiri atas Lencana Korpri, papan nama, topi upacara, tanda jabatan, dan tanda pangkat. (2) Atribut Pakaian Dinas Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu terdiri dari Lencana KORPRI, Papan Nama, dan Tanda Pengenal.
Pasal 35 Jenis perlengkapan dan atribut pakaian dinas sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB V JADWAL PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS Pasal 36 Jadwal Penggunaan Pakaian Dinas sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 37 (1) Pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan pakaian dinas di Lingkungan Sekretariat Daerah oleh Sekretaris Daerah. (2) Pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan pakaian dinas pada SKPD oleh Pimpinan SKPD. BAB VII PENUTUP Pasal 38 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Temanggung. Ditetapkan di Temanggung pada tanggal 17 Nopember 2011 BUPATI TEMANGGUNG, t.t.d. Diundangkan di Temanggung pada tanggal 17 Nopember 2011 HASYIM AFANDI SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG, t.t.d. BAMBANG AROCHMAN BERITA DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2011 NOMOR 64
LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 64 TAHUN 2011 TANGGAL 17 NOPEMBER 2011 JADWAL PENGGUNAAN PAKAIAN DINAS PEJABAT STRUKTURAL DAN TENAGA ADMINISTRASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG NO HARI PAKAIAN KETERANGAN 1 Senin PDH Khaki Semua SKPD, kecuali: SATPOL PP (termasuk Seksi Linmas), DINHUBKOMINFO, Medis/Paramedis (DINKES dan RSUD), dan KP3M menggunakan PDH masingmasing. 2 Selasa PDH Khaki Semua SKPD, kecuali: SATPOL PP (termasuk Seksi Linmas), DINHUBKOMINFO, Medis/Paramedis (DINKES dan RSUD), dan KP3M menggunakan PDH masingmasing. 3 Rabu PDH Tenun/Lurik Semua SKPD, kecuali: DINKES/RSUD yang melaksanakan Tugas Operasional, SATPOL PP, dan DINHUBKOMINFO, 4 Kamis PDH Batik (Batik Temanggung) 5 Jum at 1. Seragam olah raga 2. PDH Batik (lengan pendek) 6 Sabtu PDH Batik (lengan pendek/panjang) Semua SKPD, kecuali: DINKES/RSUD yang melaksanakan Tugas Operasional SATPOL PP, dan DINHUBKOMINFO, Semua SKPD, kecuali: DINKES/RSUD yang melaksanakan Tugas Operasional, SATPOL PP, dan DINHUBKOMINFO, Semua SKPD, kecuali: DINKES/RSUD yang melaksanakan Tugas Operasional, SATPOL PP, dan DINHUBKOMINFO, BUPATI TEMANGGUNG, t.t.d. HASYIM AFANDI 100