BAB I PENDAHULUAN. yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. prinsipnya mempunyai tiga kegiatan: Pertama menggumpulkan (to collect)semua

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi peranan. guru dan sarana pembelajaran sangatlah menentukan.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk pembelajar yang dinamis, karena pada hakekatnya belajar

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM PENYELESAIAN TUGAS-TUGAS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi adalah munculnya perkembangan informasi yang

RANCANGAN BUKU PANDUAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Humaniora

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FUNGSI PELAYANAN REFERENS DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dibentuklah lembaga yang menyediakan informasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pustaka artinya kitab, buku. Batasan istilah perpustakaan adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lina Nurliana, 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. bukti bahwa sejarah itu perlu. Sejarah merupakan hasil peradaban manusia. Karena

BAB I PENDAHULUAN. pada lembaga pendidikan khususnya pada tingkat pendidikan menengah

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap warga negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini informasi menjadi sebuah commodity berharga yang mana siapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. meraih kesuksesan. Namun seseorang yang ingin sukses tentunya harus tekun dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. membaca berbagai informasi yang disediakan oleh perpustakaan, disisi lain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Naeni Sabila, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Oleh Kepala Bidang Perpustakaan BPAD Provinsi DKI Jakarta

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OTOMASI PERPUSTAKAAN

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan merupakan tempat atau sarana yang sangat diperlukan

PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN ISNSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas. Untuk mencapai keberhasilan di Perguruan Tinggi, perlu didukung

Evaluasi Pemanfaatan Koleksi (Suatu studi di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sulawesi Utara)

BAB I PENDAHULUAN. jika kebutuhan dan keinginannya tersebut dapat terpenuhi. Dan sebaliknya mereka

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, sumber ilmu

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan merupakan ujung tombak perkembangan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Penerbit Alumni, 1987), hlm Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan, (Bandung:

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MANADO

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Dwi Sunar Prasetyono, Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak Sejak Dini, (Jogjakarta: Think, 2008), hlm 50

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya jika suatu kebutuhan informasi

STRATEGI KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN LAYANAN SIRKULASI. (Studi pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara)

yang maksimal dalam pencapaian hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. (bersejarah) ternyata telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dimulai sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

2015 HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN JURNAL DENGAN KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERUSTAKAAN UPT BIT LIPI BANDUNG

Kebijakan Preservasi Bahan Pustaka dan Arsip BPAD DIY

Pentingnya Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat Sumber Belajar

BAB I PENDAHULUAN. Bab 2 Pasal 2 yakni mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta. dilaksanakan melalui wadah yang disebut dengan sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. dan memanfaatkan peranan hidup secara tepat. Perkembangan pendidikan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN SILABUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR BAGI SISWA DI SEKOLAH DASAR. Dosen : Nanik Arkiyah, M.IP. Oleh : Leny Nurhanifah PGSD/ 7A

KETERKAITAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 3 BANDUNG

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. MEDIA, 2013), hlm Wiji Suwarno, Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan, (Jogjakarta: AR-RUZZ

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan kebutuhan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif. Pendidikan diperlukan agar manusia sebagai individu berkembang semua potensinya dalam arti perangkat pembawaanya yang baik dengan lengkap. Pada tingkat dan skala makro, pendidikan merupakan gejala sosial yang mengandalkan interaksi manusia sebagai sesama (subjek) yang masing -masing bernilai setara. Tidak ada perbedaan hakiki dalam nilai orang per orang karena interaksi antar pribadi (interpersonal) itu merupakan perluasan dari interaksi internal dari seseorang dengan dirinya ssebagai orang lain, atau antara saya sebagai orang pertama (yaitu aku) dan saya sebagai orang kedua atau ketiga (yaitu daku atau - ku). 1 1 Abdul Rahmat, Pengantar Pendidikan, (Bandung: MQS Publishing, 2010), h.24 1

2 Pendidikan hendaknya ditujukan untuk mencapai keselarasan dengan prinsip dasar tentang perwujudan diri melalui kegiatan sendiri dalam kehidupan. Kehidupan yang harus dicari adalah kehidupan dan budaya yang sempurna, yaitu kehidupan dengan segala aspeknya, serta keselarasan yang terdapat didalamnya, dan dalam semua hubungan-hubungan hidup yang terjalin didalamnya, dengan demikian terkandung di dalamnya suatu pengetahuan tentang diri, tentang alam, tentang Tuhan, dan tentang hukum kebatinan yang berhubungan dengan semua pengetahuan tersebut. 2 Menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umat Islam. Sebagaimana yang kita ketahui dalam lima ayat yang pertama kali diturunkan, di situ tertera adanya perintah untuk membaca, yaitu surah al-alaq ayat 1-5 yang berbunyi : Ayat di atas memberikan penjelasan tentang perlunya alat dalam melakukan kegiatan. Seperti halnya kalam yang diperlukan bagi pengembangan dan pemeliharaan ilmu pengetahuan. Kalam tersebut tidak terbatas hanya pada arti sebagai alat tulis yang banyak digunakan kalangan para santri di lembaga- 2009), h.136 2 Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

3 lembaga pendidikan tradisional, melainkan juga mencakup berbagai peralatan yang dapat menyimpan berbagai informasi, mengakses dan menyalurkannya secara tepat dan akurat. Termasuk di dalamnya adalah perpustakaan sebagai tempat untuk menyimpan berbagai informasi. Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan. Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya. Hal tersebut telah ada sejak dulu dan terus berproses secara alamiah menunjuk kepada suatu kondisi dan tingkat perbaikan yang signifikan meskipun belum memuaskan semua pihak. Perpustakaan pada prinsipnya mempunyai tiga kegiatan pokok, yaitu pertama, mengumpulkan ( to collect) semua informasi yang sesuai dengan bidang kegiatan dan misi organisasi dan masyarakat yang dilayaninya. Kedua, melestarikan, memelihara, dan merawat seluruh koleksi perpustakaan, agar tetap dalam keadaan baik, utuh, layak pakai, dan tidak lekas rusak, baik karena pemakaian maupun karena usia ( to preserve). Ketiga, menyediakan dan menyajikan informasi untuk siap dipergunakan dan

4 diberdayakan (to make availlable) seluruh koleksi yang dihimpun diperpustakaan untuk dipergunakan pemakainya. Perpustakaan sebagai rangkaian catatan sejarah masa lalu yang merupakan hasil budaya umat manusia yang sangat tinggi. Di dalam perpustakaan terdapat harta yang tersimpan dari masa silam dalam wujud karya-karya sastra, buah pikiran, filsafat, teknologi, peristiwa-peristiwa besar sejarah umat manusia, dan ilmu pengetahuan lainnya. Semua itu dapat dipelajari, dihayati, dan diungkapkan kembali pada masa sekarang melalui penelitian dan pengembangan. Dalam sumber bacaan berupa bahan pustaka dan ilmu pengetahuan yang disimpan di perpustakaan. Kita perlu berupaya meneruskan dan mengembangkan. Perpustakaan juga merupakan rujukan dan pangkal berpijak kita sekarang untuk mempersiapkan, merencanakan dan melaksanakan segala sesuatu. Proses tersebut kemudian melangkah ke masa depan untuk mewujudkan kehidupan yang makin baik, maju dan sejahtera. Dalam kehidupan yang serba modern dan serba cepat dewasa ini semua orang membutuhkan informasi sebagai suatu yang sangat penting dan strategis. Tanpa ketersediaan dan kemudahan akses informasi yang dibutuhkan masyarakat tentunya akan mengalami kesulitan. Seandainya kita ketinggalan atau mendapat kesulitan untuk mendapatkan akses informasi yang sangat penting, maka dapat menyebabkan munculnya permasalahan tersendiri. Dalam hal-hal tertentu masayarakat menjadi tersisih dan terbelakang dibandingkan kelompok-kelompok yang dengan mudah mendapat akses informasi. Di sinilah peranan perpustakaan yang sangat besar.

5 Perpustakaan melalui tenaga-tenaga yang profesional diharapkan dapat memberikan bimbingan bagi pemakai perpustakaan untuk melangkah ke masa depan. Dengan membaca buku sejarah, ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu, kita menjadi berpengalaman untuk belajar dan menentukan sikap, membentuk pikiran, dan rencana, serta tindakan yang lebih tepat dan bijaksana. Berdasarkan semua itu orang-orang terus berusaha untuk tidak mengulangi kegagalan dan kesalahan yang pernah dilakukan oleh para pendahulu. Selanjutnya kita mampu mempersiapkan dan menata masa depan yang lebih baik dan makin baik. Dengan bermodalkan ilmu pengethuan, pengalaman masa lampau, dan perencanaan yang baik maka kini kita mencoba mengukir sejarah kehidupan pada masa depan dan generasi penerus yang makin sejahtera. Oleh karena itu secara sederhana dapat dikatakan bahwa perpustakaan merupakan hasil budaya dan catatan ( record) perjalanan sejarah umat manusia. Sementara itu segala sesuatu yang terjadi sekarang dapat direkam dan dibukukan untuk disimpan dilestarikan, dan diabaikan di perpustakaan kemudian dimanfaatkan bersama-sama bagi kehidupan seluruh umat manusia. Dalam kaitan itu pepustakaan sekaligus merupakan agen dari kebudayaan dan agen perubahan (agen of culture and agent of changes) di masa depan. Hal-hal yang demikian itu, maka tidak ada alasan lagi untuk mengatakan dan menempatkan perpustakaan bukan hal yang penting. Sudah saatnya semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga-lembaga swasta untuk bersama-sama membina seluruh jenis perpustakaan dan memanfaatkan dengan sebaiknya-baiknya. Sementara tempat yang strategis dan mendapat perhatian dari penduduk dan

6 pemerhati telah dikembangkan perpustakaan yang berbasis komunitas (community based library). 3 Pasal 45 UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Setiap satuan pendidikan formal dan non-formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik. 4 Salah satu sarana pendidikan yang berpengaruh terhadap hasil pendidikan adalah perpustakaan, di mana perpustakaan ini harus memungkinkan tenaga kependidikan dan para peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan. Untuk mewujudkan pembangunan perekonomian dalam menghadapi persaingan global, maka semua unsur kiranya dapat terlibat secara proaktif dan antisipatif. Dalam pasal 1 Undang-Undang Perpustakaan No. 43 tahun 2007 disebutkan bahwa Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan tidak perlu mengubah fungsi utama yang kini dijalaninya, melainkan harus menyesuaikannya dengan perkembangan zaman. Untuk itu, 3 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 1-3 4 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI, (Jakarta:Departemen Agama RI,2006), h. 30

7 perpustakaan harus bekerja keras meningkatkan efisiensi dalam menjalankan fungsi sebagai pengelola informasi (Pendit, 2007). Setiap perpustakaan memiliki tanggung jawab dengan tuntutan profesionalisme pengelolaan, guna menjawab perkembangan zaman dan merespon serta berusaha memenuhi kebutuhan pemakai yang selalu berkembang. Kesemuanya itu tidak sederhna dan tak pernah berakhir, tetapi akan terus berubah, inovasi dan menyesuaikan dengan lingkungan masyarakatnya. 5 Tujuan didirikannya perpustakaan sekolah tidak terlepas dari tujuan diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan, yaitu untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik (Siswa atau murid), serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan menengah. Perpustakaan sekolah sebagai bagian integral dari sekolah, merupakan komponen utama pendidkan disekolah, diharapkan dapat menunjang terhadap pencapaian tujuan tersebut. 6 Perpustakaan yang sekarang ada dan berkembang dengan berbagai jenis dan bentuk koleksi bahan pustaka, merupakan salah satu ciri kehidupan modern. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi, ilmu pengetahuan dan pendidikan. Meskipun sebenarnya perpustakaan sudah ada sejak zaman dulu. 7 5 Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan, (Jakarta: Ghalia Indonesia,2010), h. 5-6 6 Pawit M. Yusuf, dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Kencana Prenda Media Group, 2010), h.3 7 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.2

8 Manajemen perpustakaan merupakan salah satu kajian tentang apa dan bagaimana cara-cara yang dapat dilakukan, baik melalui teori maupun praktik agar perpustakaan dapat dikelola dengan berdaya guna dan berhasil guna, sehingga keberadaannya di tengah-tengah masyarakat mampu menyeleksi, menghimpun, mengolah, memelihara sumber informasi dan memberdayakan dengan memberikan layanan, serta nilai tambah bagi mereka yang membutuhkannya. 8 Perpustakaan sebagai pusat sumber daya informasi menjadi tulang punggung gerak majunya suatu instansi, terutama institusi pendidikan, tempat tuntunan untuk beradaptasi terhadap perkembangan informasi sangat tinggi. Hal ini dikarenakan pengguna ( user) dominan dari kalanagan akademisi yang kebutuhannya akan informasi begitu kuat sehingga mau tidak mau perpustakaan harus pula berpikir untuk berupaya mengembangkan diri guna memenuhi kebutuhan pengguna (user). 9 Perpustakaan menurut fungsinya memosisikan diri sebagai tempat yang menyediakan berbagai informasi, baik yang berkaitan dengan sosial, politik, maupun ekonomi, dan informasi lainnya. Di perguruan tinggi, perpustakaan sering diistilahkan sebagai jantungnya perguruan tinggi. Hal ini berarti perpustakaan memiliki peranan penting di dunia pendidikan. Jika jantungnya lemah, tubuh 8 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h.3 Media Group, 2010), h.15 9 Wiji Suwarno, Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan, (Jogjakarta: Ar-ruzz

9 lainnya juga akan menjadi lemah. Ini artinya jika perpustakaan lemah, akan berpengaruh pula terhadap institusi tempat perpustakaan bernaung. 10 Beranjak latar belakang masalah di atas serta informasi tersebut penulis tertarik untuk mrngadakan penelitian secara lebih mendalam tentang bagaimana manajemen perpustakaan, dengan mengadakan penelitian ilmiah yang dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul: Manajemen Perpustakaan Madrasah di Madrasah Tsanawiyah Izharussalam Baruh Jaya Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka masalah yang akan di teliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaiamana manajemen perpustakaan madrasah di Madrasah Tsanawiyah Izharussalam Baruh Jaya? 2. Apa saja faktor yang mempengaruhi manajemen perpustakaan madrasah di madrasah tsanawiyah izharussalam baruh jaya? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang di teliti, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen perpustakaan madrasah di Madrasah Tsanawiyah Izharussalam Baruh Jaya. 10 Wiji Suwarno, Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media Group, 2010), h.16-17

10 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen perpustakaan madrasah di Madrasah Tsanawiyah Izharussalam Baruh Jaya. D. Kegunaan Penelitian Setelah selesainnya penelitian ini di harapkan hasilnya mempunyai kegunaan sebagai berikut: 1. Kegunaan teoritis a. Sebagai bahan informasi bagi guru maupun karyawan-karyawan perpustakaan di Madrasah Tsanawiyah Izharussalam Baruh Jaya. b. Sebagai bahan referensi guna mencari terhadap permasalahan dalam uapaya meningkatkan manajemen perpustakaan. 2. Kegunaan Praktis a. Sebagai tambahan wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti yang berkenaan dengan manajemen perpustakaan madrasah. b. Sebagai bahan masukan bagi pengelola perpustakaan sekaligus memperoleh masukan agar manajemen perpustakaan madrasah dapat di aplikasikan sesuai dengan lingkungan Madrasah Tsanawiyah Izharussalam Baruh Jaya. E. Definisi Operasional Untuk memudahkan dan menghindari kesalah pahaman tentang pengertian judul di atas, maka penulis perlu memberikan batasan judul tentang Manajemen Perpustakaan Madrasah di Madrasah Tsanawiyah Izharussalam Baruh Jaya.

11 1. Manajemen Secara umum pengertian manajemen adalah pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya, yang menurut suatu perencanaan (planning) diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan kerja yang tertentu. 2. Perpustakaan Perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti buku. Setelah mendapat awalan per dan akhiran an menjadi perpustakaan, yang berarti kitab, kitab perimbon, atau kumpulan buku-buku, yang kemudian disebut koleksi bahan pustaka. 3. Manajemen Perpustakaan Manajemen Perpustakaan adalah pengelolan perpustakaan yang didasarkan kepada teori dan prinsip-prinsip manajemen. Teori manajemen adalah suatu konsep pemikiran atau pendapat yang dikemukakan mengenai bagaimana ilmu manajemen untuk diterapkan di dalam suatu organisasi. Sementara prinsip-prinsip manajemen adalah dasar atau asas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir di dalam manajemen. Kandungan teori dan prinsip-prinsip manajemen itu seperti kepemimpinan, penatalaksanaan, pengendalian, dan pemanfaatan sumber-sumber daya agar dapat mencapai hasil yang maksimal, supaya dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna. Manajemen perpustakaan tidak semata-mata berdasarkan teoritis, tetapi yang terpenting adalah bagaimana mengimplementasikan teori tersebut di dalam

12 praktik-operasional. Di dalam kenyataan tidak semua teori dapat diterapkan sepenuhnya, melainkan perlu dilakukan modifikasi dan penyesuaian agar di dalam praktik dapat berjalan mulus. 11 Jadi yang dimaksud penulis manajemen perpustakaan madrasah pada penelitian ini adalah sebuah pengelolaan dan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya perpustakaan madrasah yang meliputi, pengadaan bahan pustaka, pengelolaan bahan koleksi, pelayanan perpustakaan, pengaturan tata ruang perpustakaan, pengaturan dan pemeliharaan buku, peminjaman, dan inventarisasi buku yang terdapat di Madrasah Tsanawiyah Izharussalam Baruh Jaya. 11 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 12,15,19

13 F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini secara garis besar dibagi dalam lima bab, yang terdiri dari: BAB I : Pendahuluan, yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teoritis tentang Pengertian Manajemen Perpustakaan, Pengelolaan Perpustakaan, dan Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam Manajemen Perpustakaan. BAB III : Metode Penelitian, berisikan Jenis dan Pendekatan Penelitian, Subjek dan Objek Penelitian, Data dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Pengolahan Data, Teknis Analisis Data, dan Prosedur Penelitian. BAB IV : Laporan Hasil Penelitian, berisikan Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Penyajian Data, dan Analisis Data. BAB V : Penutup, berisikan Kesimpulan dan Saran.