HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI DUSUN IX DESA BANDAR SETIA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

E-Jurnal Obstretika. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Bergizi Dengan Pemberian Makanan Pendamping Asi

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Devi C.D. Simbolon 1, Heru Santosa 2, Asfriyati 2 ABSTRACT

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Ika Endar Ariyana 1,Machmudah 2,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBU KABUPATEN DONGGALA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BONA F. P. BANJARNAHOR

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI BAYI UMUR 6-24 BULAN DI POSYANDU KARYAMULYA JETIS JATEN.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI ABSTRAK

[ ARTIKEL PENELITIAN ]

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6-12 BULAN DI TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENCATATAN DAN PELAPORAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI DI BPS NY M DESA WONOSARI KECAMATAN NGORO MOJOKERTO HELMI NUR SEFAULITA

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemaraya Kota Kendari

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Hamil Menyusui secara Eksklusif di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta

Gizi Indon 2012, 35(1):73-80 Hubungan antara pendidikan dan pengetahuan Taufiqurrahman, dkk.

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI DI DESA BONTO MARANNU

ANALISIS PERILAKU IBU MENYUSUI DI KELURAHAN PAROPO KECAMATAN PANAKUKKANG KOTA MAKASSAR. * Ignata Apolonia B * Dosen tetap Prodi Kebidanan Sandi Karsa

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF

Reni Halimah Program Studi Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Lampung

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN SUSU FORMULA BAYI USIA DIBAWAH 6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG ABSTRACT

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

GAMBARAN PELAKSANAAN PIJAT OKSITOSIN OLEH BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI KOTA PEKALONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI PERTAMA (KOLOSTRUM) Dl RUMAH BERSALIN AN-NISSA SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ERLIAN AWAL SETIANI R

PERBEDAAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 BULAN YANG DIBERIKAN ASI DENGAN YANG DIBERIKAN MP-ASI DI KECAMATAN GUNUNGPATI

Diajukan Oleh : PUTRI RAHMITASARI J

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS CILACAP UTARA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA BULAN DI PUSKESMAS TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2014 ABSTRACT

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Transkripsi:

50 GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 013 Hubungan Pengetahuan Ibu Els Ivi Kulas HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG Els Ivi Kulas Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado ABSTRACT. Complementary feeding ( MP - ASI ) should be given to babies over 6 months of age because the digestive system is relatively perfect and in accordance with the needs and the digestibility of the baby. Health Center West in Bitung Bitung, data showed that there are still mothers who give supplementary food for infants aged less than 6 months on the grounds of lack of milk production and the baby crying, so they provide extra food to meet the needs of the baby. The general objective of this study is to determine the relationship between maternal knowledge by providing complementary feeding. The specific objective is to describe the characteristics of the mother, knowing the knowledge of giving MP - ASI, knowing provision of complementary feeding and determine the relationship between knowledge by providing complementary feeding. This type of research is a cross sectional analytic approach. Population is all the mothers who have infants aged 0-1 months in the West Bitung Bitung City Health Center 300 people. Sampling as much as 0 % of the total population and the number of samples obtained by 60 respondents based on purposive sampling. Independent variables and the dependent variable is knowledge is giving MP ASI. Data analysis using univariate and bivariate frequency distributions using Chi - square test. The results showed the majority of respondents aged between 0-35 years (71.7 %), education completed high school / equivalent ( 48.3 % ), work as housewives ( 75.0 % ) knowledge of the provision of MP - ASI partially large ( 56.7 % ) were good, most of the respondents ( 63.3 % ) did not provide complementary feeding in infants and there is a significant relationship between knowledge of the provision of complementary feeding ( p < 0,05 ). Keywords : Knowledge, Complementary feeding PENDAHULUAN Di Indonesia, upaya perbaikan gizi menduduki peranan penting dalam pembangunan kesehatan. Upaya perbaikan gizi bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, diprioritaskan pada kelompok masyarakat resiko tinggi yaitu golongan bayi, balita, usia sekolah, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui serta usia lanjut. Upaya perbaikan gizi perlu dilakukan secara terpadu, lintas program dan lintas sektor agar lebih berdaya guna dan berhasil guna menuju tercapainya sumber daya manusia yang memadai (Depkes RI, 005). Terwujudnya kwalitas sumber daya manusia yang memadai harus ditata sedini mungkin dan telah dilaksanakan sejak janin masih dalam kandungan ibu, selama proses persalinan, perawatan segera setelah bayi lahir dengan pemberian air susu ibu ( ASI) secara eksklusif dan dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI (MP - ASI). Makanan pendamping ASI (MP -ASI) harus diberikan pada umur yang tepat sesuai kebutuhan dan daya cerna bayi. Adanya kebiasaan masyarakat untuk memberikan nasi, bubur dan pisang pada usia terlalu dini ada bahayanya, karena saluran pencernaan pada bayi belum sempurna. Makanan pendamping (MP -ASI) sebaiknya diberikan pada bayi diatas umur 6 bulan karena sistem pencernaannya sudah relatif sempurna. (Madjid, 009). Data Dinas Kesehatan Kota Bitung tahun 01 menunjukkan bahwa bayi dengan

GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 013 Hubungan Pengetahuan Ibu Els Ivi Kulas usia 0-1 bulan berjumlah 3607 bayi, dimana bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI eksklusif sebanyak 1300 bayi (36%), dan sudah diberikan makanan tambahan selain ASI sebanyak 501 bayi (13%), sedangkan bayi dengan usia 7-1 bulan berjumlah 1806 bayi (50%) sudah diberikan MP-ASI (Dinkes Kota Bitung, 01) Di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung, periode Januari-Juni 013, jumlah bayi yang berumur 0-1 bulan sebanyak 300 bayi, dimana bayi umur 0-6 bulan yang diberikan ASI eksklusif sebanyak 15 bayi ( 50%) dan yang diberikan MP-ASI sebanyak bayi (7,3%), sedangkan bayi umur 7-1 bulan yang diberikan MP-ASI sebanyak 16 bayi (4%) (Dinkes Kota Bitung, 013). Menurut hasil wawancara dengan ibuibu yang memiliki bayi usia 0-1 bulan di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung, diperoleh informasi bahwa masih ada ibu-ibu yang memberikan makanan tambahan bagi bayi di usia kurang dari 6 bulan dengan alasan karena produksi ASI kurang dan bayi menangis, sehingga mereka terpaksa memberikan makanan tambahan selain susu formula, yaitu bubur susu untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sedangkan pada bayi usia 7-1 bulan, terdapat ibu-ibu yang memberikan MP-ASI kepada bayinya berupa pisang yang dilumatkan, biscuit dan bubur yang diolah sendiri dengan tambahan sayur-sayuran, tomat, ikan, telur dan lain-lain. Berdasarkan data tersebut diatas menunjukkan bahwa masih banyak terdapat pemberian MP-ASI yang belum sesuai dengan umur bayi. Jika bayi dalam usia kurang dari 6 bulan sudah diberikan MP-ASI terlalu dini, maka akan mengakibatkan gangguan pencernaan pada bayi seperti diare dan sembelit. Oleh karena itu, pengetahuan terhadap tahapan pemberian MP-ASI terhadap bayi yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi sangatlah penting bagi seorang ibu. Faktor pengetahuan dari ibu-ibu tentunya memiliki peran sangat besar dalam membentuk kesadaran dan sikap terhadap pemberian MP-ASI bagi bayinya. Diperlukan perhatian khusus untuk membantu ibu-ibu dalam memahami metode pemberian MP-ASI terhadap bayi, agar dapat dilakukan secara benar dan tepat oleh ibu-ibu, karena dengan pemberian MP-ASI terhadap bayi secara benar dan tepat, tentunya dapat membantu bayi tumbuh dengan sehat. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian MP-ASI di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung. Adapun tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan karakteristik ibu, mengetahui pengetahuan tentang pemberian MP-ASI, mengetahui pemberian MP-ASI dan mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan pemberian MP-ASI. BAHAN DAN CARA Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, yang dilakukan untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Notoatmodjo S, 005). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh melalui jawaban responden berdasarkan kuesioner terstruktur, yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 0-1 bulan di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung berjumlah 300 orang. Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Pada penelitian ini, dilakukan pengambilan sampel sebanyak 0% dari total populasi dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 60 reponden berdasarkan purposive sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan variabel terikat adalah pemberian MP-ASI. Analisis data yang digunakan secara univariat menggunakan

3 GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 013 Hubungan Pengetahuan Ibu Els Ivi Kulas distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji Chi-square. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung, dengan responden penelitian adalah ibu-ibu yang memiliki bayi 0-1 bulan sebanyak 60 orang. Berikut ini adalah deskripsi atau gambaran karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan dan pekerjaan. Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Pekerjaan (n=60) No Karakteristik f % 1. Umur : < 0 tahun 14 3,3 0-35 tahun 43 71,7 > 35 tahun 3 5,0. Pendidikan : Tamat SD/sederajat 6 10,0 Tamat MP/sederajat 15 5,0 Tamat SMA/sederajat Tamat PT/sederajat 9 10 48,3 16,7 3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 45 75,0 PNS 1 1,7 Pegawai Swasta Lain-lain 8 6 13,3 10,0 Karakteristik responden berdasarkan umur, sebagian besar berumur 0-35 tahun (71,7%). Umur 0-35 tahun merupakan rentang umur reproduksi sehat dan cukup matang dari segi perkembangan jiwa seseorang (Manuaba, 009). Karakteristik responden berdasarkan pendidikan, sebagian besar berpendidikan SMA/sederajat (48,3%). Seseorang yang berpendidikan tinggi dapat lebih mudah menerima ide baru atau informasi serta lebih mudah memahami apa yang disampaikan dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah. Dengan adanya pendidikan yang lebih baik, diharapkan seorang dapat lebih cepat memahami, menanggapi, atau menganalisa sesuatu yang disampaikan atau diinformasikan (Soekidjo, 006). Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan, sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (75,0%). Pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi pengetahuan oleh karena seseorang akan memiliki sumber informasi lebih banyak di tempat kerja yang memiliki fasilitas atau media yang tersedia (Amiruddin R, 008).. Pengetahuan Tentang Pemberian MP- ASI

GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 013 Hubungan Pengetahuan Ibu Els Ivi Kulas Tabel. Pengetahuan Tentang Pemberian MP-ASI di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung No Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) 1 Baik Cukup 34 16 56,7 6,7 3 Kurang 10 16,6 Jumlah 60 100 Tabel menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik sebesar 56,7%, lebih banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan cukup sebesar 6,7% dan pengetahuan kurang sebesar 16,6%. Hal ini berarti bahwa pengetahuan responden tentang pemberian MP-ASI di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung sudah cukup baik. 3. Pemberian MP-ASI Tabel 3. Pemberian MP-ASI di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung No Pemberian MP-ASI Frekuensi Persentase (%) 1 Tidak diberikan MP-ASI 38 63,3 Diberikan MP-ASI 36,7 Jumlah 60 100 Tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang tidak memberikan MP-ASI sebanyak 63,3%, lebih banyak dibandingkan dengan responden yang memberikan MP-ASI sebanyak 36,7%. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar responden di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung tidak memberikan MP-ASI kepada bayinya. 4. Hubungan Pengetahuan Dengan Pemberian MP-ASI Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung Tabel 4. Hubungan Pengetahuan Dengan Pemberian MP-ASI di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung Pemberian MP-ASI No Pengetahuan Tidak Diberikan MP-ASI Diberikan MP-ASI n % n % 1. Baik 7 79,4 7 0,6. 3. Cukup Kurang 7 4 43,8 40,0 9 6 56, 60,0 hitung = 8,7718, tabel = 5,99 Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa ibu yang tidak memberikan MP-ASI lebih

GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 013 Hubungan Pengetahuan Ibu Els Ivi Kulas banyak terdapat pada pengetahuan yang baik sebesar 79,4% dan sebaliknya ibu yang PEMBAHASAN 1. Pengetahuan Tentang Pemberian MP- ASI Dari hasil penelitian pengetahuan responden tentang pemberian MP-ASI di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung, menunjukkan bahwa kategori pengetahuan tentang pemberian MP-ASI sebagian besar adalah baik yaitu sebesar 56,7%. Hal ini dapat dipengaruhi oleh karakteristik yang dimiliki responden itu sendiri antara lain umur, pendidikan dan pekerjaan. Dilihat dari umur ibu yang datang berkunjung ke Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung, terbanyak adalah yang berusia antara 0-35 tahun yaitu sebanyak 71,7%. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Syah (00), bahwa umur memegang peranan penting dalam pengetahuan tentang sesuatu. Pada umumnya, usia yang lebih tua cenderung mempunyai banyak pengalaman dibandingkan dengan usia yang lebih muda. Berbeda dengan usia yang lebih muda, pada ibu-ibu golongan ini sudah ada pengalaman dalam hal merawat bayinya termasuk dalam memberikan MP-ASI kepada bayi, sehingga dengan adanya pengalaman tersebut maka akan menambah juga pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI (Depkes RI, 007). Latar belakang pendidikan responden terbanyak pada penelitian ini adalah tamat Sekolah Menengah Atas atau sederajat yaitu sebesar 48,3%. Hal ini dapat disebabkan karena pendidikan responden tersebut lebih mendukung dan lebih mudah dalam menyerap informasi yang didapat tentang pemberian MP-ASI. Pendidikan seseorang berhubungan dengan kehidupan sosialnya, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka ia akan lebih memperhatikan masalah kesehatan. Pendidikan ibu sangat memberikan MP-ASI lebih banyak terdapat pada pengetahuan kurang sebesar 60%. berpengaruh terhadap minat ibu untuk memelihara kesehatannya sendiri maupun bayinya. Oleh sebab itu, ibu-ibu dengan golongan pendidikan tinggi memiliki pengetahuan yang baik tentang pemberian MP-ASI sedangkan ibu-ibu dengan golongan pendidikan yang rendah cenderung sulit untuk menyerap informasi khususnya tentang pengetahuan baru sehingga menyebabkan acuh tak acuh terhadap program kesehatan bahkan juga terhadap pemeliharaan kesehatan bayinya (Soekidjo, 006). Pekerjaan responden yang terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu sebesar 75,0%. Hal ini menunjukkan bahwa responden mempunyai banyak waktu dirumah untuk menjaga dan memperhatikan kondisi bayi dengan menjaga pola makan bayi bahkan ibu-ibu pada golongan ini cenderung akan memberikan MP-ASI kepada bayinya dibandingkan dengan responden yang bekerja sebagai PNS atau pegawai swasta. Dibandingkan dengan ibu-ibu yang bekerja diluar rumah, maka akan memudahkan ibuibu pada golongan ini untuk mendapatkan informasi mengenai pemberian MP-ASI sehingga dapat menambah pengetahuannya. Walaupun demikian, ibu-ibu pada golongan ini belum tentu tidak akan memberikan MP-ASI kepada bayinya karena bagi ibu yang bekerja diluar rumah merupakan masalah tersendiri dalam hal pemberian ASI sehingga untuk memenuhi kebutuhan bayinya maka mereka cenderung memberikan MP-ASI pada bayinya karena harus meninggalkan rumah selama jam kerja( Amiruddin R, 008).. Pemberian MP-ASI Dari hasil penelitian tentang pemberian MP-ASI, didapatkan 63,3% responden tidak memberikan MP-ASI dan 36,7% responden memberikan MP-ASI. Pemberian MP-ASI pada bayi juga sangat dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki ibu. Apabila ibu

GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 013 Hubungan Pengetahuan Ibu Els Ivi Kulas kehilangan pengetahuan tentang pemberian MP-ASI, berarti ibu kehilangan suatu pengetahuan besar yang selama berjuta-juta tahun mempunyai peran yang penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Hal ini juga berarti ibu kehilangan kepercayaan diri untuk dapat memberikan perawatan terbaik bagi bayinya dan bagi bayi berarti bukan saja kehilangan sumber makanan yang vital tetapi juga kehilangan cara perawatan yang optimal (Sears W, 006). 3. Hubungan Pengetahuan Dengan Pemberian MP-ASI di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar yaitu sebanyak 79,4% responden pengetahuannya dalam kategori baik dan tidak memberikan MP-ASI kepada bayi. Hal ini berarti bahwa responden dengan pengetahuan baik tidak memberikan MP-ASI pada bayinya, namun bukan berarti bagi responden yang pengetahuannya kurang memberikan MP-ASI pada bayinya. Apabila pengetahuan ini ditingkatkan maka sikap untuk tidak mau memberikan MP-ASI dapat meningkat lagi. Salah satu faktor munculnya sikap mau melakukan sesuatu hal lazimnya ditunjang oleh pengetahuan yang cukup mengenai hal tersebut bila sesuatu hal tersebut menguntungkan bagi dirinya. Setelah dilakukan perhitungan statistik dengan uji Chi Square pada 5% didapat hasil hitung = 8,7718 > tabel = 5,99. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemberian MP-ASI. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Syarifah (001), yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemberian MP-ASI, dimana ibu dengan pengetahuan yang baik cenderung tidak memberikan MP-ASI dibandingkan dengan ibu yang pengetahuannya kurang. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan responden maka cenderung untuk tidak memberikan MP-ASI, sebaliknya apabila responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah maka responden cenderung memberikan MP-ASI pada bayinya karena wawasan yang sempit akan mempengaruhi seseorang dalam menentukan keputusan. Oleh karena itu, apabila pengetahuan tentang pemberian MP-ASI ditingkatkan, maka kecenderungan untuk tidak memberikan MP-ASI pada bayi dapat juga tercapai secara optimal. Notoatmodjo mengatakan, pengetahuan seseorang akan sangat berpengaruh pada pola pikir terhadap sesuatu hal yang akhirnya akan mempengaruhi terjadinya perubahan perilaku. Semakin tinggi pengetahuan seseorang, maka ia akan lebih cenderung memperhatikan masalah kesehatan baik untuk dirinya maupun keluarganya, sehingga dapat pula diartikan bahwa apabila pengetahuan ibu semakin tinggi maka kecenderungan untuk tidak memberikan MP- ASI pada bayi akan semakin baik pula (Soekidjo, 006). SIMPULAN 1. Sebagian besar responden berumur antara 0-35 tahun (71,7%), pendidikan tamat SMA/sederajat (48,3%) dan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga (75,0%).. Pengetahuan responden tentang pemberian MP-ASI sebagian besar (56,7%) adalah baik. 3. Sebagian besar responden (63,3%) tidak memberikan MP-ASI pada bayi. 4. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemberian MP-ASI (p<0,05). SARAN 1. Walaupun sebagian besar responden pengetahuannya sudah baik namun masih ada beberapa responden yang pengetahuannya masih kurang sehingga bagi responden yang pengetahuannya

3 GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 013 Hubungan Pengetahuan Ibu Els Ivi Kulas masih kurang perlu ditingkatkan dengan pemberian informasi/penyuluhan tentang pemberian MP-ASI.. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemberian MP-ASI. DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Kesehatan RI., 005. Petunjuk pelaksanaan peningkatan ASI eksklusif, Jakarta.. Madjid, NA., 009. Peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pemberian ASI, Bandung. 3. Dinas Kesehatan Kota Bitung., 01. Profil Kesehatan Kota Bitung. 4. Dinas Kesehatan Kota Bitung., 013. Profil Kesehatan Kota Bitung. 5. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan., 005. Rineka Cipta, Jakarta. 6. Nursalam., 003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Surabaya. 7. Manuaba, IB., 009. Kuliah Obstetri, EGC, Jakarta. 8. Soekidjo, NA., 006. Pengantar pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku kesehatan., Rineka Cipta, Jakarta. 9. Amiruddin R., 008. Promosi susu formula menghambat pemberian ASI Eksklusif pada bayi., http://www.info-sehat.com. 10. Depkes RI., 007. Bahan bacaan modul manajemen laktasi. Perinasia, Jakarta. 11. Sears W, Martha., 006. The baby book, Jakarta.