APLIKASIANALISIS RANCANGAN ACAK LENGKAP DALAM PENGOLAHAN DATAHASILPENELITIAN PERCOBAAN PAKAN TERNAK PADAKAMBINGINDUK



dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

ME Yusnandar * PENDAHULUAN

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

Model Y=YlY2=AB Model Y = A X 1 Model Y = A Xl(A) Model Y = A X1 Xl*A Analisa Keragaman Peubah Ganda Model Analis Peragam Model Pemisahan Kemiringan M

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

I. PENDAHULUAN. penting di berbagai agri-ekosistem. Hal ini dikarenakan kambing memiliki

FLUKTUASI BOBOT HIDUP KAMBING KACANG INDUK YANG DIKAWINKAN DENGAN PEJANTAN BOER DARI KAWIN SAMPAI ANAK LEPAS SAPIH

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

STUDI PERBANDKNGAN MIKROBA RUMEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

MATERI DAN METODE. Materi

LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Performans Bobot Lahir dan Bobot Sapih

HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK UKURAN ORGAN DALAM KARKAS ITIK GENOTIPE PEKING x ALABIO DAN PEKING x MOJOSARI

I. PENDAHULUAN. atau peternak kecil. Meskipun bukan sebagai sumber penghasilan utama, kambing

PRODUKTIVITAS KAMBING KACANG PADA KONDISI DI KANDANGKAN: 1. BOBOT LAHIR, BOBOT SAPIH, JUMLAH ANAK SEKELAHIRAN DAN DAYA HIDUP ANAK PRASAPIH

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

PEMBAHASAN. Zat Makanan Ransum Kandungan zat makanan ransum yang diberikan selama penelitian ini secara lengkap tercantum pada Tabel 4.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

APLIKASI ANALISIS REGRESI NON LINEAR MODEL KUADRATIK TERHADAP PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SELAMA 90 HARI PERTAMA LAKTASI

BAB III MATERI DAN METODE. Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

STUDI PERFORMANS EKSTERIOR INDUK KAMBING JAWARANDU BERDASARKAN PARITAS DAN UMUR DI DESA BANYURINGIN KECAMATANSINGOROJO KABUPATEN KENDAL

MATERI DAN METODE. Materi

PENAMPILAN DOMBA LOKAL YANG DIKANDANGKAN DENGAN PAKAN KOMBINASI TIGA MACAM RUMPUT (BRACHARIA HUMIDICOLA, BRACHARIA DECUMBENS DAN RUMPUT ALAM)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

METODE. Materi. Metode

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

I. PENDAHULUAN. Kambing merupakan salah satu ternak yang banyak dipelihara dan dikembang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Frekuensi dan Periode Pemberian Pakan yang Berbeda

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005

Pengaruh Jarak Waktu Pemberian Pakan Konsentrat dan Hijauan Terhadap Produktivitas Kambing Peranakan Etawah Lepas Sapih

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENGANTAR. Latar Belakang. khususnya masyarakat pedesaan. Kambing mampu berkembang dan bertahan

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

Tennr Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 Skala usaha penggemukan berkisar antara 5-10 ekor dengan lama penggemukan 7-10 bulan. Pakan yan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN...

KARAKTERISTIK UKURAN KARKAS ITIK GENOTIPE PEKING x ALABIO DAN PEKING x MOJOSARI

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

TINGKAT KEPADATAN GIZI RANSUM TERHADAP KERAGAAN ITIK PETELUR LOKAL

Peking. Gambar 6 Skema persilangan resiprokal itik alabio dengan itik peking untuk evaluasi pewarisan sifat rontok bulu terkait produksi telur.

OPTIMALISASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TERNAK AYAM LOKAL PENGHASIL DAGING DAN TELUR

PENGARUH PERUBAHAN KOMPOSISI BAHAN PAKAN TERHADAP BERAT HIDUP AYAM BROILER ABSTRAK

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

MATERI DAN METODE. Materi

PENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN. (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats)

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Maret Juni Lokasi penelitian di kandang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

PENGARUH EFEK TETAP TERHADAP BOBOT BADAN PRASAPIH DOMBA PRIANGAN

SISTEM MANAJEMEN ANALISIS DATA DALAM MENUNJANG KEGIATAN PENELITIAN PADA PROGRAM UNGGAS DAN ANEKA TERNAK DI BALAI PENELITIAN TERNAK

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boerawa merupakan hasil persilangan antara kambing Boer jantan

KOMPOSISI TUBUH KAMBING KACANG AKIBAT PEMBERIAN PAKAN DENGAN SUMBER PROTEIN YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh ALEXANDER GALIH PRAKOSO

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

PRODUKTIVITAS TERNAK DOMBA GARUT PADA STASIUN PERCOBAAN CILEBUT BOGOR

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN IMBANGAN KONSENTRAT DAN HIJAUAN YANG BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN LAKTOSA DAN AIR PADA SUSU SAPI PERAH SKRIPSI.

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Rodalon

TINGKAH LAKU MAKAN KAMBING KACANG YANG DIBERI PAKAN DENGAN LEVEL PROTEIN-ENERGI BERBEDA

KHARISMA ANINDYA PUTRI H

PENAMPILAN REPRODUKSI KAMBING INDUK: BOER, KACANG DAN KACANG YANG DISILANGKAN DENGAN PEJANTAN BOER

Lampiran 1. Skema Penelitian

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

I. PENDAHULUAN. sedikit berbukit. Kecamatan Tanjung Bintang merupakan daerah yang sebagian

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 359/Kpts/PK.040/6/2015 TENTANG PENETAPAN RUMPUN KAMBING SABURAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk Ordo Artiodactyla, Subordo

HASIL DAN PEMBAHASAN. P2 * hari hari hari

POTENSI PEMBERIAN FORMULA PAKAN KONSENTRAT KOMERSIALTERHADAP KONSUMSI DAN KADAR BAHAN KERING TANPA LEMAK SUSU

PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT... PERIODE LAKTASI TERHADAP BERAT JENIS, KADAR LEMAK DAN KADAR BAHAN KERING SUSU SAPI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia dengan populasi yang

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN AYAM BURAS DI KABUPATEN BENGKULU UTARA

TINGKAH LAKU MAKAN DAN RUMINASI KAMBING KACANG YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUMBER PROTEIN YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh AGUNG RIYANTO

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

PENGARUH ENERGI RANSUM TERHADAP PENAMPILAN KAMBING KACANG INDUK BUNTING HASIL PERKAWINAN DENGAN JANTAN BOER

BAHAN DAN METODE. Gambar 1 Kurungan tunggal

Transkripsi:

APLIKASIANALISIS RANCANGAN ACAK LENGKAP DALAM PENGOLAHAN DATAHASILPENELITIAN PERCOBAAN PAKAN TERNAK PADAKAMBINGINDUK M.E. Yusnandar Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor 16002 RINGKASAN Kambing BKC merupakan hasil persilangan antara kambing kacang betina dengan kambing pejantan Boer yangmemiliki keunggulan genetik, kambing BKC memiliki bobot badan lebih baik dibanding kambing kacang sebelum dilakukan persilangan. Rancangan percobaan dilakukan dengan pemberian pakan ternak yang terbagi dalam tigatahap yaitu tahap pertama Rumput Gajah ad libitum ditambah Konsentrat sebagai R,, tahap kedua R, ditambah Comin blok sebagai R 2 dan tahap ketiga R 2 ditambah Probion I % sebagai R 3 pada kambing induk, selama percobaan dilakukan penimbangan seminggu sekah. Analisis data pertambahan berat badan harian (PBBHRN) setelah 10 minggu pemberian Rannum dilakukan analisa rancangan acak lengkap (RAL) dengan mempergunakan Proc ANOVApada SAS dan dari hasil Analisis Keragaman (ANOVA) diperoleh Fw,,r sebesar 1,35 (Fwems < F,.,,)dan korelasi determinan (R2 ) sebesar 0,3105, sedangkan dari uj i beda dengan metoda Duncan multirange test atas Rannum (R,, R2 dan R3 ) tidak berbeda nyata karena memiliki huruf yang sama yaitu `A'. Rata Kunci : Kambing Induk, Ransum, Rancangan Acak Lengkap, SAS PENDAHULUAN Kambing kacang merupakan bangsa kambing lokal yang terdapat di Indonesia dengan bentuk tubuh relatif kecil. Untuk meningkatkan potensi genetik yang lebih baik, maka dilakukan persilangan dengan bangsa kambing lain yang memiliki tingkat keunggulan lebih baik sebagai ternak pedaging. Salah satu kambing yang mempunyai kemampuan menghasilkan daging kambing yang cukup tinggi adalah kambing Boer, untuk dilakukan persilangan antara kambing kacang betina dengan pejantan Boer, maka menghasilkan Kambing BKC yang telah menunjukkan keunggulan dibanding kambing kacang sebelum dilakukan persilangan dengan kambing pejantan Boer. Bobot hidup kambingkacang sebagimana terlihat pada Tabel 1 hanya 13.2 kg, sedangkan kambing BKC mencapai bobot hidup sebesar 28.0 kg pada umur yang sama yaitu satu tahun. Sumber : Laporan Tahunan 2001, Badan Litbang Pertanian Makalah ini akan membahas masalah aplikasi analisis rancangan acak lengkap dalam pengolahan data hasil penelitian percobaan pakan ternak pada kambing induk. 106 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

Tabel 1. Keragaan Produksi dan Reproduksi Kambing Kacang dan Kambing Parameter Kambing Kacan Kambing BKC Jumlah anak sekelahiran (ekor) 1.70 1.80 Bobot lahir (kg) 1.78 2.42 Bobot Sapih (kg) 7.02 13.02 Bobot hidup umur satu tahun 13.20 2800 (kg/ekor) Pertambahan bobot hidup harian 25-40 57-118 ekor RANCANGAN PERCOBAAN Rancangan percobaan dibagi dalam 3 tahap sebagai perlakuan atau faktor yaitu tahap pertama adalah R1 yaitu Rumput Gajah ad libitum ditambah Konsentrat (PK 15%, Edd. 3500 kkal) ; tahap kedua adalah R2 yaitu Rl ditambah Comin blok, dan tahap ketiga adalah R3 yaitu R2 ditambah probion 1 sebagai pakan ternak yang diberikan padaternak kambing induk BKC laktasi masing-masing sebanyak 3(tiga) ekor untuk setiap tahap atau perlakuan. Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui pengaruh ransum (R1, R2 dan R3) terhadap pertambahan berat badan harian setelah 10 minggu pemberian ransum. PARAMETER YANG DIUJI DAN CARA PENGUMPULAN DATA Parameter yang diuji yaitu pertambahan berat badan harian selama 10 minggu, dari mulai berat awal hingga minggu ke sepuluh, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan penimbangan secara periodik sebagaimana terlihat pada Tabel 2 berikut Tabel 2. Penimbangan berat badan kambing induk yang diberi ransum R I, RZ dan R,. Keterangan R I = Rumput Gajah ad libitum ditambah Konsentrat (PK 15%, Edd. 3500 kkal) RZ = RI ditambah Comin block R) = RZ ditambahprobion 1 Mlnggu Penimbengen Kambing Induk BKC Lektael Perla No. II 111 IV V VI - V9 VIII IX X XI PBB PBB Wen nduk (Bet 'r tir N ewe,)......... R1... 9720 23.00 23.30 23.00 23.20 23.60 24.00 24.50 24.60 24.60 24.50 24.70 1.70 0.02...R1.... 9701.....41.00. -40.00.99.00 39.00 38.70 38.90 39.00..39.00 39.20 39.10 39.00 (2.00'....(0.03). 9716 04.60 02.00 26.50 09.00 30.00 30.50 31.00 31.20 31.30 31.50 31.50 (3.30) (0.05) Rate-rata 32.93 31.77 30.17 30.40 30.77 31.13 31.50 31.60 31.70 31.70 31.73 (1.2) (0.02) R2 9708 35.00 _ 35.10 34.40 34.70 35.60-36.30 37.00 3730 37.40 37.70 37.50 2.50 0.04 R2 971 4 38.00 36.00 04.00 3400 3430 34 60 35.20 05.40 35.50-35.50 35.60 (2.40. (0.03) R2 9711 09.20 09.10 29.00 06.20 26.20 26.40 28.50 28.40 26.80 28.50 28.70 (0.50 (0.01)..... Rata-red a 34.07 33.40 02.47 32.30 32.70 33.17 33.57 33.70 33.83 33.90 33.93-0.13 0.0 83 9702 20.00 00.10 20.50 20.20 20.40 20.70 21.00 21.110 01.40 01.60 21.50 1.50 0.02 T R3 9707 41.00 40.50 40.00 40.20 40.90 41.20 42.00 42.20 42.20 42.50 42.50 1.50 0.02 R3 9712 35.00 35.00 34.50 35.00 35.40 35.80 36.20 36.00 36.20 36.50 36.70 1.70 0.02 Rata-rate 32.00 81.87 31.67 31.6 32.23 32.57 33.07 33.1 33.27 33.53 33.57 1.57.OA2" Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 107

Perhitungan pertambahan berat badan harian yaitu berat badan minggu ke sepuluh dikurangi berat badan awal kemudian dibagi jumlah hari. Data-data yang sudah terkumpul selanjutnya dilakukan pemeriksaan sehingga data yang akan dianalisis cukup valid. Rancangan acak lengkap dengan kehomogenan ragam satuan percobaan merupakan suatu rancangan yang sangat sederhana yaitu dengan satu faktor atau satu perlakuan (Budi Susetyo dan Aunuddin, 1992 dalam Yusnandar, 2002). Model dari rancangan acak lengkap adalah : Yij = p +Ti + fji dimana Y3 =Repons pengamatan individu yang memperoleh perlakuan ke- i ulangan ke j It Ti = Nilai tengah = Pengaruh perlakuan ke i f ij = Sisaan dengan : i = 1,3 Dalam melakukan analisis data agar lebih efisien dapat dilakukan dengan paket program statistik seperti SAS, SPSS, atau MSUSTAT. Data-data yang akan dianalisis dengan paket program statistik perlu penyesuaian format data yang compatible dengan program statistik. Untuk penyelesaian Analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada data yang tertera pada Tabel 2 yaitu dengan mempergunakan Proc ANOVA pada paket program SAS. HASIL DAN PEMBAHASAN Penimbangan ternak dilakukan setiap minggu, penimbangan minggu pertama sebagai berat badan awal yaitu dilakukan sebelum pemberian ransum dari ketiga perlakuan dan dari hasil penimbangan terjadi penurunan satu minggu setelah pemberian ransum R1, R2 dan R3, namun setelah 2 minggu pemberian ransum cenderung mengalami kenaikan berat badan hingga minggu ke 10. Pengaruh ransum R1 terhadap pertumbuhan berat badan temak kambing induk mengalami penurunan berat badan ternak antara -2 sampai -3,4 kg, sedangkan pengaruh ransum R2 mengalami pengurangan penurunan berat badan antara -0,5 sampai -2,4 kg, sedangkan pengaruh ransum R3 mengalami kenaikan berat badan ternak secara meratayaitu antara 1,5-1,7 kg seperti bagaimana yang terlihat pada gambar 2. Untuk mengetahui pertumbuhan berat badan temak kambing induk selama percobaan yang diberi ransum R1, R2 dan R3 pada minggu ke 3 untuk semua perlakuan mengalami penurunan berat badan tetapi pada minggu ke 6 sampai minggu ke 10 terjadi penambahan bobot badan sebagimana terlihat pada gambar 3. 108 Pusat Penelitian dan Pengembangan Petemakan

4.00 x--- 2.00 (2.00) (4.00) --# - R 1 --E-- R2 R3 Gambar 2. Pertambahan Berat Badan selama 10 minggu pada masing-masing ternak C l7 m d m 35.00 34.00 33.00 32.00 31.00 30.00 29.00 F --- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Minggu ke Gambar 3.Rata-rata pertambahan berat badan selama 10 Minggu pada masing-masing perlakuan Dari hasil analisis Rancangan Acak Lengkap menunjukkan bahwa hubungan Ransum yang terdiri dari R 1, R2 dan R3 terhadap pertambahan berat badan harian ternyata tidak berbeda nyata yaitu diperoleh Fhitung sebesar 1,35 dengan korelasi determinan (R2) sebesar 0,3105 (31,05%) pada tingkat a = 0,05 dengan probalitas 0,32. Sedangkan dari uji beda dengan metoda Duncan multi range test antara R 1, R2, dan R3 tidak berbeda nyata, pada Duncant grouping dinyatakan dengan hurufyang sama (A) dari masing-masing ransum (R 1, R2 dan R3). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 109

KESIMPULAN Analisis Rancangan Acak Lengkap dapat dipergunakan untuk analisa data dengan satu perlakuan atau satu faktor pada suatu penelitian percobaan. Pengaruh ransum R1, dan R2, masing-masing dua ekor ternak cenderung menurun, sedangkan pada perlakuan R3 terjadi pertambahan berat badan kurang dari 3 kg selama 10 minggu. Pakan ternak yang diberikan pada kambing induk selama percobaan dengan porsi rumput gajah ad libitum ditambah konsentrat(pk15%, edd. 3500 kkal) sebagai perlakuan R1 mengalami penurunan berat badan yang cukup significant bila dibandingkan pada ransum (R2) dengan porsi rumput gajah ad libitum ditambah konsentrat PK 15%, edd. 3500 kkal ditambah Comin Block, tetapi apabila ditambah probion 1% pengaruh terhadap pertambahan berat bada ternak cukup positif, Hasil analisis Rancangan Acak Lengkap tidak berbeda nyata atas pemberian ransum R1, R2 dan R3 terhadap pertambahan berat badan harian, diperoleh Fhitung sebesar 1,35 sedangkan Ftabel sebesar 5,99 (Fhitung < Ftabel). Sebaiknya jumlah N atau ternak percobaan tidak kurang dari empat atau lima ekor per perlakuan yang diambil secara random. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak In Muchji Martawijaya,MS yang telah memberi izin untuk menggunakan data-datanya sebagai bahan tulisan ini serta saran - sarannya. DAFTAR BACAAN 2002. Laporan Tahunan 2001, Badan Litbang Pertanian Anonymous, 1996. SAS/STAT, for windows ver 12.6. Yusnandar,ME, 2002, Aplikasi Rancangan Acak Lengkap/Kelompok dan Analisis Faktorial dengan Paket Program Statistik dalam Analisis Data Hasil Penelitian. Warta Informatika Pertanian, Badan Litbang Pertanian. Volume 11 tahun 2002. 11 0 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan