BAB I PENDAHULUAN. dari hasil pemekaran Kabupaten Pasaman berdasarkan UU No.38 Tahun dasar Bhineka Tunggal Ika, memiliki makna yang tinggi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering terjadi bahkan di

BAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Melayu, Jawa, Pak-pak, Angkola, Nias dan Simalungun dan sebagainya. Sumatera Utara

menghubungkan satu kebudayaan dengan kebudayaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dominan adalah Suku Dayak bukit sebagai penduduk asli kesamaan itu

BAB I PENDAHULUAN. Simalungun, Pak-pak, Toba, Mandailing dan Angkola. (Padang Bolak), dan Tapanuli Selatan (B. G Siregar, 1984).

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. berada dalam kawasan Kabupaten Tapanuli Selatan. Namun saat ini, kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Suku Banjar termasuk suku bangsa di negeri ini, selain memiliki kesamaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Letak wilayah yang strategis dari suatu daerah dan relatif mudah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan. Sebagaimana telah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tradisi dan budaya yang sangat tinggi. Bahasa merupakan Sistem lambang bunyi

BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa

BAB I PENDAHULUAN. ciri khas dari Indonesia. Kemajemukan bangsa Indonesia termasuk dalam hal. konflik apabila tidak dikelola secara bijaksana.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sejak berdiri, wilayah Indonesia dihuni oleh berbagai kelompok etnik,

I. PENDAHULUAN. Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia,

BAB V KESIMPULAN. dituliskan dalam berbagai sumber atau laporan perjalanan bangsa-bangsa asing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan khususnya adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri atas berbagai macam suku. Salah satu suku di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

PERKEMBANGAN MASYARAKAT BATAK TOBA DI DESA SENTANG KECAMATAN KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN ( ) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia, sesuatu yang sangat unik, yang tidak dimiliki oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. belakang sosiokultural seperti ras, suku bangsa, agama yang diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kemajemukan

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kebudayaan yang berbeda-beda antara satu sama lain. Hal ini dapat kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan dan memiliki

I. PENDAHULUAN. yang sangat luas yaitu di Dunia. Jumlah penduduk yang begitu besar tanpa di

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam masyarakat majemuk seperti di Indonesia dimana perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada makanan tertentu bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan biologis,

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini mobilitas penduduk di berbagai wilayah Indonesia sering

BAB I PENDAHULUAN. dalam membedakan suku-suku yang ada di Sumatera Utara. Yaitu ende dan ende-ende atau endeng-endeng. Ende adalah nyanyian

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumateta Utara yang berbatasan langsung dengan Sumatera Barat.

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Desa Sukkean Kecamatan Onanrunggu Kabupaten Samosir.

pemerintahan lokal yang bersifat otonomi (local outonomous government) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai

I. PENDAHULUAN. terdapat beranekaragam suku bangsa, yang memiliki adat-istiadat, tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. disusun selaras dengan irama musik, serta mempunyai maksud tertentu. Tari pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanah Dairi terletak di bagian pegunungan bukit barisan melintang di

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Malaka terletak antara Lintang Selatan Lintang Utara atau antara 100

MASYARAKAT MULTIKULTURAL

BAB I PENDAHULUAN. Adat istiadat merupakan salah satu perekat sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing, dan Angkola. Masyarakat tersebut pada

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan. Oleh sebab itu, banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Suku ini banyak mendiami wilayah Provinsi Sumatera Utara,

BAB I PENDAHULUAN. Suku Batak terdiri dari lima bagian yaitu; Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kelurahan Parit Rantang Payakumbuh

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dari kebiasaan dari masing-masing suku-suku tersebut.

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB II MASUKNYA PENDATANG ISLAM DI TARUTUNG

bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

BAB I PENDAHULUAN. beberapa aspek yang perlu untuk diperhatikan baik itu oleh masyarakat sendiri

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *

I. PENDAHULUAN. masing-masing sukunya memiliki adat-istiadat, bahasa, kepercayaan,

BAB I (Times New Roman 16, Bold) PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari beberapa Suku, Bahasa, dan Agama. Agama bagi mayarakat di

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebudayaan yang berbeda-beda. Akibat dari pertemuan antar etnik ini

INTERAKSI MASYARAKAT YANG BERBEDA ETNIS DI KECAMATAN MASAMA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. garis keturunan berdasarkan garis bapak (patrilinial), sedangkan pada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Republik Indonesia (NRI) memiliki wilayah yang sangat luas

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan kebutuhan hidup manusia secara kodrati, dan sekaligus

HUBUNGAN ANTARA GEGAR BUDAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA BERSUKU MINANG DI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan dan merupakan tiang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat luas dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan DKI Jakarta yang menjadi pusat perekonomian negara.

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup bagi suatu kelompok masyarakat (Berry et al,1999). Pandangan

I. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

BAB I PENDAHULUAN. makna bagi dunianya melalui adaptasi ataupun interaksi. Pola interaksi merupakan

I. PENDAHULUAN. adalah satu yaitu ke Indonesiaannya. Oleh karena itu maka adat bangsa

HASIL WAWANCARA. Konteks Tatap Muka dalam Komunikasi Antarpribadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan

Pengenalan Budaya Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI. singkatan Kuansing, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia.

BAB II GAMBARAN UMUM BANGKINANG KOTA KECAMATAN BANGKINANG. Kampar, dan merupakan Kelurahan induk dan telah dimekarkan,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DESA TERANTANG. A. Sejarah, Letak dan Wilayah Desa Terantang. oleh Datuk Sipanduko dan suku melayu oleh Datuk Majalelo.

BAB II MUSIK TIUP PADA UPACARA ADAT KEMATIAN PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, yang lahir dari

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan manusia, baik

KEHIDUPAN ANAK DARI HASIL PERKAWINAN CAMPURAN

BAB I. diperhitungkan berdasarkan garis keturunan laki-laki, artinya laki-lakilah yang. menjadi patokan dalam penghitungan garis keturunan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecamatan Lembah Melintang adalah salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat. Kabupaten Pasaman Barat dibentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Pasaman berdasarkan UU No.38 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai beribu-ribu pulau dan suku. Sesuai dengan butir Pancasila yang keenam dari Persatuan Indonesia bahwa mengembangkan persatuan indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika, memiliki makna yang tinggi. Nasikun(1984:44), menyatakan berapa jumlah suku yang sebenarnya ada di Indonesia ternyata terdapat berbagai pendapat yang tidak sama di antara para ahli ilmu kemasyarakatan. Selanjutnya menurut Hildred Geerzt dalam Nasikun (2010:44) misalnya menyebutkan adanya lebih dari 300 suku bangsa di indonesia,masing-masing dengan bahasa dan identitas kultural yang berbedabeda.dari bermacam-macam suku, kita mengenal adanya suku Jawa, Melayu, Sunda, Batak, Minang, Nias, Mandailing dan masih banyak yang lainnya. Pada awalnya suku-suku yang ada di Indonesia menempati daerahnya masing-masing. Namun, dilihat dari sekarang, setiap daerah di seluruh Indonesia sudah bercampur karena sesuai dengan butir pancasila yang menyatakan percampuran suku dalam suatu daerah adalah pengembangan persatuan Indonesia itu sendiri. Letak wilayah Kecamatan Lembah Melintang adalah Ranah Minang. Namun berbeda dari wilayahnya yang sebagai Ranah Minang, Kecamatan ini, 1

2 atau Ranah Minang ini memiliki banyak penduduk yang bersuku Mandailing. Tentunya ini merupakan penduduk yang datang dari wilayah Mandailing yang berada di Tapanuli Selatan Sumatera Utara. Namun Adanya beberapa suku yang ada di Pasaman Barat khususnya Kecamatan Lembah Melintang menjadikan Pasaman Barat terlihat indah dengan keanekaragamannya karena sesungguhnya seperti yang dinyatakan olehnasikun (1985 : 35) bahwa perbedaan-perbedaan suku Bangsa, perbedaan agama, adat dan kedaerahan seringkali disebut sebagai ciri masyarakat Indonesia yang majemuk. Percampuran suku dan etnik yang terjadi di suatu daerah, misalnya Kecamatan Lembah Melintang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor migrasi atau disebut juga pendatang dari daerah lain ke daerah Minang yaitu daerah Kabupaten Pasaman Barat. Seperti yang dikemukakan Nasution (2005 : 5) bahwa : Mandailing adalah suatu wilayah yang terletak di Kabupaten Mandailing Natal di tengah Pulau Sumatera sepanjang jalan raya lintas Sumatera ± 40 km dari Padangsidempuan ke Selatan dan ± 150 km dari Bukit Tinggi ke Utara berbatasan dengan Angkola di sebelah Utara, Pesisir di sebelah Barat, Minang Kabau di sebelah Selatan dan Padang Lawas di sebelah Timur. Wilayah Mandailing yang ada di Tapanuli bagian Selatan tepatnya Kotanopan inilah yang menjadi daerah asal orang Mandailing yang terdapat di Kecamatan Lembah Melintang. Karna orang-orang dari Mandailing ini mayoritasnya Etnik Mandailing dan melakukan migrasi ke daerah Sumatera Barat. Sifat orang Mandailing adalah suka merantau, religius, kritis, mudah menyesuaikan diri, berani menegakkan kebenaran dan mempunyai rasa malu yang besar (parsulaha). Sifat perantau orang Mandailing inilah yang telah menyebabkan

3 mereka tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai profesi, bahkan sampai ke luar negeri seperti Malaysia, Saudi Arabia, Eropa dan lain-lain. Daerah perantauan orang Mandailing yang pertama secara lokal adalah Sumatera Barat. Proses perantauan ini sendiri dinamakan dengan migrasi. Faktor pendorong migrasi etnik Mandailing ke Ranah Minang yaitu karena Raja Langkitang mempunyai anak laki-laki tiga orang. Dan didalam satu wilayah tidak mungkin dipimpin oleh tiga raja. Karena ketiga anaknya pada saat itu ingin menjadi Raja. Maka diambillah suatu kebijakan oleh Raja Langkitang untuk memerintahkan anak-anaknya mencari wilayah kekuasaan sendiri dan menjadi raja di daerah tersebut. Sehingga anak dari Langkitang dengan pasukannya bermigrasi ke daerah atau Ranah Minang Kecamatan Lembah Melintang pada abad ke XVII. Sebagaimana yang dinyatakan Rusli (1983:106) bahwa : Migrasi merupakan dimensi gerak penduduk permanen, sedangkan dimensi gerak penduduk non permanen terdiri dari sirkulasi dan komutasi. Seseorang dikatakan melakukan migrasi apabila ia melakukan pindah tempat tinggal secara permanen atau relatif permanen ( untuk jangka waktu minimal tertentu ) dengan menempuh jarak tertentu, atau pindah dari satu unit geografis ke unit geografis lainnya. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa daerah perantauan orang Mandailing yang pertama kali itu di Sumatera Barat. Ini disebabkan juga karena wilayah Mandailing yang bertetangga dengan Sumatera Barat khususnya Kecamatan Lembah Melintang dan juga wilayah yang sangat subur. Adanya migrasi orang- orang suku Mandailing ini terpengaruh dan proses adaptasi, bahkan kemungkinan tidak lagi sepenuhnya dapat melaksanakan unsur-unsur budaya, adat istiadat yang pada mulanya hampir sama dengan batak toba tadi. Dilihat dari garis keturunan

4 juga sudah jelas terlihat berlawanan, menurut Keuning di dalam Abdullah (1985:286) : Walaupun dekat daerah Minangkabau, di Mandailing sistem kekerabatan Patrilinial-lah yang menentukan arah dalam hubungan masyarakat.kita haruslah dapat membayangkan, bahwa struktur Batak maupun Minangkabau berasal dari sistem dubbel-unilateraal ( garis keturunan tunggal berganda), yang pada orang Batak aspek petrilinialnya yang sangat kuat, hampir semata-mata menonjol sebagai kebalikan dari Minangkabau, dimana pengertian dan pranata matrilinial yang menentukan segala sesuatunya. Bahkan adat istiadat dari Mandailing itu lama kelamaan hilang, dilihat dari pakaian-pakaian adat Mandailing asli, proses perkawinan,bahasa Mandailing itu sendiri bahkan panggilan terhadap anggota keluarga maupun kepada orang lain. Hal tersebut terjadi karena adanya proses adaptasi dan akulturasi di Kecamatan Lembah Melintang setelah bermigrasi. Agar bisa meneliti bagaimana awal atau sejarah dari perpindahan orang mandailing ini yang sehingga bisa dan mau mengubah adat-adat dan kebiasaan mereka yang lama kelamaan membuat identitas mereka sebagai orang mandailing hilang. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul Sejarah Migrasi Etnik Mandailing ke Ranah Minang Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang di ungkap di atas,maka penulis dapat mengidentifikasikan masalah yaitu 1. Bagaimana Sejarah migrasinya etnik Mandailing ke Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat

5 2. faktor pendorong dan faktor penarik Etnik Mandailing bermigrasi ke Kecamatan Lembah Melintang Kab.Pasaman Barat 3. Proses Adaptasi masyarakat suku Minangkabau dengan suku Mandailing yang ada di Kecamatan Lembah Melintang 4. Proses Akulturasi etnik Mandailing dengan etnik Minangkabau setelah melakukan migrasi ke Kecamatan Lembah Melintang Kab. Pasaman Barat 5. Unsur-unsur budaya dari masyarakat Mandailing yang masih bertahan dan yang telah mengalami perubahan dalam kebudayaan Mandailing itu yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sosial kemasyarakatannya. C. PembatasanMasalah Karena luasnya cakupan masalah yang akan di teliti, maka penulis membatasi permasalahan yang akan di teliti agar dapat lebih terarah dan fokus, untuk itu peneliti difokuskan dan di batasi pada Sejarah Migrasinya Etnik Mandailing ke Kecamatan Lembah Melintang Kab. Pasaman Barat sebagai daerah etnik Minangkabau. D. Perumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana sejarah migrasinya suku Mandailing ke Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat

6 2. Bagaimana proses Adaptasi budaya masyarakat etnik Mandailing dengan masyarakat etnik Minang Kabau yang ada di Kecamatan Lembah Melintang Kab. Pasaman Barat 3. Bagaimana Akulturasi etnik Mandailing dengan etnik Minangkabau yang terjadi di Kecamatan Lembah Melintang Kab. Pasaman Barat 4. Apa saja yang masih dapat dipertahankan dan yang telah mengalami perubahan dari kebudayaan masyarakat etnik Mandailing setelah melakukan Migrasi E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sejarah migrasinya etnik Mandailing ke Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat 2. Untuk mengetahui proses Adaptasi masyarakat suku Minangkabau dengan suku Mandailing yang ada di Kecamatan Lembah Melintang Kab.Pasaman Barat 3. Untuk mengetahui Akulturasi etnik Mandailing dengan Minangkabau di Kecamatan Lembah Melintang Kab. Pasaman Barat setelah migrasi 4. Untuk mengetahui apa yang masih dapat dipertahankan dan yang telah mengalami perubahan dari kebudayaan masyarakat etnik Mandailing setelah melakukan Migrasi

7 F. Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini jika tujuan diatas tercapai adalah untuk: 1. Memperkaya kekhasan pengetahuan penulis khususnya dan masyarakat Mandailing pada umumnya. 2. Menambah refrensi mengenai sejarah migrasinya orang-orang Etnik Mandailing ke Ranah Minang, Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. 3. Memberi informasi dan pemahaman kepada masyarakat Mandailing tentang migrasi mereka dari daerah asalnya Kotanopan yang saat ini masyarakat Mandailing yang ada di Kecamatan Lembah Melintang Kab.Pasaman Barat ini tidak mengetahui asal usul nya dari mana 4. Memberi sumbangan ilmiah tentang sejarah lokal, khususnya bagi masyarakat Mandailing. 5. Sebagai penambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai sejarah migrasinya suku Mandailing ke Ranah Minang Kecamatan Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat dan perubahan yang terjadi dari adat Mandailing yang memakai adat Minang dalam kehidupan sehari-harinya saat ini.