Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-1 SMAN 10 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol. 3 No.1 (2017) : 12-19

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR KELAS VII C SMP NEGERI 1 KUSAN HILIR DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP EKOSISTEM

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 6

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.2 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING. Eko Wahyuningtyas 1, Aminuddin PP 2

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN vol. 9. No 2 (2014) 11-24

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.4 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Abstrak. Kata kunci : Aktivitas, Hasil Belajar, Pendekatan berbasis masalah.

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN EVOLUSI DI KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 2 JEMBER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

Meningkatkan Keaktifan Siswa Dengan Model Discovery Learning Pada Konsep Klasifikasi Makluk Hidup

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI EKOSISTEM. Herlina 1, Almira Ulimaz 1

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

KAJIAN KESULITAN MAHASISWA TERHADAP MATA KULIAH STATISTIKA ELEMENTER

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Economic Education Analysis Journal

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Volume 4 Nomer 2 Desember 2017

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

OLEH: JULWITA ANDANI PUTRI NPM.

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, diperlukan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMAN 2 BANDA ACEH ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 PADANG BATUNG PADA KONSEP EKOSISTEM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) Aidy Firman, Nana Citrawati Lestari Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi STKIP-PGRI Banjarmasin Dosen Prodi Pendidikan Biologi STKIP-PGRI Banjarmasin Email: dinda.kdg@gmail.com Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 2 Padang Batung. Permasalahan yang terdapat pada sekolah ini, kurangnya pengetahuan guru terhadap model pembelajaran, aktivitas siswa yang tidak aktif, dan hasil belajar secara klasikal masih rendah. Penelitian dilakukan untuk meningkatkan, aktivtas siswa, hasil belajar, dan kinerja guru. Penelitian terdiri dari dua siklus dengan 4 kali pertemuan, data yang diambil dalam penelitian ini berupa data hasil belajar yaitu pretes dan postes, aktivitas siswa dalam pembelajaran, sikap, sosial, aktivitas guru, dan respon siswa terhadap model pembelajaran berbasis masalah. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan rumus dan penskoran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil dan aktivitas siswa SMP Negeri 2 Padang Batung. Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar pada siklus I mencapai ketuntasan 57% dan pada siklus II menjadi 90,5%. Aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I hanya mencapai 42,86% meningkat pada siklus II menjadi 81,48%, penilain sikap pada siklus I sebesar 65,4 (kurang) menjadi 79,8 (cukup) pada siklus II, penilaian sosial 49,6 dengan kriteria kurang meningkat menjadi 77,7 kriteria cukup. Respon siswa dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah mendapat respon yang sangat positif. Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran berbasis masalah Publised : September 2016 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu yang sangat penting dan mendasar bagi setiap individu, karena akan mudah untuk bersosialisasi baik dengan sesama maupun dengan lingkungan alam sekitar. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia DISDIKNAS No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Guru memegang peranan penting dalam 147

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vii Smpn 2 Padang Batung Pada Konsep Ekosistem Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) sebuah pembelajaran agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai, maka sangat diperlukannya kreatifitas guru. Kreatifitas yang dimiliki guru harus mengacu pada keberhasilan tujuan dari pembelajaran di kelas. Penggunaan model pembelajaran juga sangat menentukan keberhasilan belajar di kelas. Umumnya guru juga sangat jarang menggunakan model pembelajaran dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas dikarenakan kurangnya pemahaman guru tentang model-model pembelajaran. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan di SMP Negeri 2 Padang Batung dengan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran masih belum menggunakan model pembelajaran, sehingga dalam pembelajaran masih berpusat pada guru dan biasanya hanya menggunakan metode ceramah sehingga aktivitas belajar siswa tidak berjalan. Pelaksanaan pembelajaran juga masih kekurangan buku pelajaran, sehingga pembelajarannya kurang efektif. Pemerintah dan sekolah harus secepatnya mengatasi masalah ini, agar pembelajaran di kelas dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini terindikasi pada kegiatan belajar mengajar IPA kelas VII pada konsep ekosistem, bahwa pembelajaran IPA yang dilakukan lebih dominan kepada aspek pengetahuan dan pemahaman konsep. Pembelajaran kelas yang diimplementasikan kurang menampakan prosedur dan struktur yang menunjang pendekatan pembelajaran yang berorienatasi kepada keaktifan siswa. Kondisi dan situasi belajar yang dikembangkan guru menunjukkan kegiatan siswa yang tidak memungkinkan siswa aktif mencari dan mengolah pengetahuannya. Hasil belajar yang mereka peroleh pun hanya mencapai 50% sehingga berada dibawah ketuntasan klasikal yaitu 85% dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni 65. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, dapat memilih model pembelajaran dan media yang digunakan. Model pembelajaran yang baik digunakan menurut peneliti adalah model Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Model ini merupakan model pembelajaran yang menyajikan suatu masalah sehingga merangsang siswa untuk belajar mencari suatu jawaban. Model Pembelajaran Berbasis masalah memiliki keunggulan antara lain membuat siswa termotivasi menemukan jawaban masalah yang diberikan guru, keakifan siswa akan meningkat, siswa akan berinteraksi dengan siswa lain dalam menjawab masalah. Setelah dapat memecahkan masalah yang diberikan guru siswa akan mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka, tentu ini sangat memotivasi para siswa. Kecakapan karakter, sosial dan psikomotor akan sangat terlihat menggunakan model pembelajaran berbasis masalah karena tahap-tahap pembelajarannya mengacu pada aktivitas siswa. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk 148

Firman A & Lestari NC / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Padang Batung kelas VII tahun ajaran 2014/2015 Semester II (genap). Lama penelitian selama 2 minggu dengan 4 kali pertemuan yaitu hari Selasa dan Rabu pukul 08.00 s.d. 09.20 WITA. Jumlah siswa kelas VII ada 21 orang, terdiri dari 13 laki-laki dan 8 perempuan. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah memperoleh data sebagai berikut, yaitu: hasil penilaian produk (pretes dan postes), hasil penilaian proses pembelajaran, hasil penilaian perilaku berkarakter, hasil penilaian perilaku sosial, hasil penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran, dan respon siswa. Data tersebut diperoleh dari hasil postes, pretes, lembar observasi dan angket respon siswa. Hasil penilaian siklus I dapat dilihat pada beberapa Tabel 1 di bawah ini: Tabel 1 Ringkasan Hasil Belajar Siklus Pertemuan Tes Skor Hasil belajar Presentase Skor Jumlah Ratarata tuntas Klasikal (%) Tidak Ketuntasan maksimal Tuntas Siswa I 1 Pretes 100 38,0 0 21 21 0 2 Postes 100 65,4 10 11 21 57,1 II 3 Pretes 100 45,5 0 21 21 0 4 Postes 100 73,9 19 2 21 90,5 Tabel 2 Ringkasan Hasil Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran I No Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 (%) (%) (%) (%) 1 Menyiapkan diri sebelum melakukan pembelajaran 38,09 42,85 57,14 71,42 2 Mengamati gambar/video yang ditampilkan 47,61 57,14 71,42 85,71 3 Menyimak penjelasan guru 61,91 61,91 76,19 95,23 4 Berdiskusi sesama anggota kelompok dalam mengerjakan LKPD 33,34 47,61 57,14 71,42 5 Mengumpulkan data/informasi melalui buku-buku pembelajaran 23,81 42,85 38,09 76,19 6 Menyiapkan laporan diskusi 38,09 28,57 57,14 76,19 7 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 19,04 38,09 38,09 57,14 8 Mencatat apa yang dipelajari 28,57 33,34 71,42 100 9 Membuat kesimpulan 28,57 33,34 100 100 Jumlah 319,03 385,7 566,63 733,30 Rata-rata presentase per pertemuan 35,45 42,86 62,96 81,48 Kriteria Tidak aktif Tidak aktif Cukup aktif Sangat aktif 149

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vii Smpn 2 Padang Batung Pada Konsep Ekosistem Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Tabel 3 Ringkasan Hasil Penilaian Perilaku Berkarakter No Aspek yang dinilai I Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 1 Kejujuran 67,8 70,0 76,2 89,3 2 Disiplin 69,0 69,0 76,2 77,4 3 Tanggung Jawab 57,1 57,1 65,6 72,6 Rata-rata 64,6 65,4 72,6 79,8 Kriteria Kurang Kurang Cukup Cukup Tabel 4 Ringkasan Hasil Penilaian Perilaku Sosial No Aspek yang dinilai I Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 1 Bertanya/Menjawab 38,0 44,1 67,8 78,6 2 Menyumbang Ide 33,3 36,9 53,5 67,1 3 KerjaSama 67,8 67,8 75,1 86,9 Rata-rata 46,4 49,6 65,5 77,5 Kriteria Sangat Kurang Sangat Kurang Kurang Cukup Tabel 5 Hasil Penilaian Kinerja Guru dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah No Aspek yang dinilai Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 1 Guru membuka dengan salam, membaca daftar hadir siswa 2 3 3 3 2 Memberikan apersepsi/motivasi untuk menarik perhatian dan mengarahkan siswa 2 3 3 3 untuk memperhatikan 3 Membimbing siswa untuk bertanya 3 3 3 3 4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4 3,5 3 3,5 5 Guru menampilkan gambar yang menarik perhatian siswa 4 3 3 4 6 Guru bersama siswa menentukan masalah dalam pembelajaran 3 3 3 3 7 Guru membagi siswa kedalam kelompok yang heterogen 4 4 3,5 4 8 Guru memberikan LKPD kepada kelompok yang telah terbentuk 2 2,5 3,5 4 9 Guru membimbing siswa yang kesulitan dalam memahami pembelajaran 4 3 3 3 10 Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok 2,5 3,5 3,5 4 11 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 2 2 4 4 12 Guru memberikan penguatan tentang materi 2 1 3 3 13 Guru bersama siswa membuat kesimpulan 2 2 3 3 14 Guru memberikan tugas rumah 1 1 4 4 15 Guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya 1 3 3 3 16 Guru memberikan salam 4 4 4 4 Jumlah 42,5 4,5 107 111 Persentase (%) 66,4 69,5 83,5 86,7 Kriteria Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Sangat Aktif 150

Firman A & Lestari NC / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 B. Pembahasan Hasil penelitian memberikan informasi bahwa: 1. Hasil Belajar secara klasikal sebelum dilakukannya proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah sangat rendah seperti pada Tabel 1 pertemuan 1 ketuntasan klasikal 0%. Hasil tersebut harus ditindak lanjuti agar hasil belajar siswa dapat memenuhi standar ketuntasan minimal. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, didapat data pada siklus I pertemuan 2 ketuntasan klasikal meningkat sebesar 57,1%. Hasil belajar siklus II pada Tabel 1 setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah persentase ketuntasan mencapai 90,5%. Peningkatan ini disebabkan siswa sudah dapat memahami dan beradaptasi dengan model pembelajaran berbasis masalah. Berdasarkan hasil penelitian siklus I dan siklus II, ketuntasan belajar siswa secara klasikal meningkat pada setiap pertemuan. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan penelitian telah dikuasai dan tercapai dengan terpenuhnya indikator keberhasilan untuk ketuntasan belajar. Ketuntasan dianggap berhasil jika 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan minimal 65. Berdasarkan data hasil analisis tersebut memberikan informasi bahwa model pembelajaran berbasis masalah mampu meningkatkan pemahaman sebagai hasil belajar dan siswa dapat beradaptasi dengan langkah-langkah model tersebut. Hamalik (2001) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perubahan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap serta kemampuan peserta didik. Lebih lanjut, Sudjana (2014) berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya (Kunandar, 2013). Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sari (2014) yang menjelaskan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan ketuntasan secara klasikal dapat tercapai. Menurut Rusman (2012) ketercapaian ini terlaksana karena model pembelajaran memiliki beberapa keunggulan antaranya pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran, dapat menantang kemampuan siswa dan, mengembangkan minat dalam siswa untuk terus belajar. 2. Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran berbasis masalah ada 9 aspek yang diamati dapat dilihat pada Tabel 2. pertemuan 1 proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, aktivitas siswa mencapai 35,45% kriteria tidak aktif. Angka terendah dalam aktivitas siswa adalah 19,05% ada pada aspek mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Pertemuan ke 2, aktivitas pembelajaran meningkat walau tidak signifikan yaitu 42,86% kriteria tidak aktif. Hasil aktivitas siswa dalam pembelajaran berbasis masalah siklus I tidak bisa dijadikan acuan keberhasilan, maka peneliti melanjutkan pada siklus berikutnya dengan beberapa evaluasi yang dilakukan. 151

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vii Smpn 2 Padang Batung Pada Konsep Ekosistem Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) I pertemuan 1 aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat 62,96% kreteria cukup aktif. Aspek terendah dalam pembelajaran ini 38,09% pada mengumpulkan data/informasi dan presentasi, tetapi aspek lain sudah meningkat. Pertemuan ke 2 aktivitas siswa sudah sesuai dengan presentase 81,48% kreteria sangat aktif. Hal ini dapat terjadi karena dorongan motivasi siswa untuk mendapatkan nilai ketuntasan pada materi ekosistem. Ketercapaian ini terlaksana karena model pembelajaran memiliki beberapa keunggulan antaranya melibatkan siswa secara aktif dan pengondisian siswa dalam belajar kelompok saling berinteraksi (Putra, 2013). Data tersebut didukung Mariani (2014), dan Sari (2014) bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkat aktvitas siswa dalam proses pembelajaran. Ditambahkan oleh Rusman (2012) yang menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis masalah memfasilitasi keberhasilan memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik dibandingkan pendekatan yang lain. 3. Perilaku Berkarakter Perilaku berkarakter ada 3 aspek yang diamati oleh peneliti, yaitu kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab. pertemuan 1 ketercapaian rata-rata siswa sikap kejujuran sebesar 67,8, disiplin 69,0, dan tanggung jawab 57,1 dengan rata-rata 64,6. Pertemuan ke 2 aspek kejujuran 70,0, disiplin 69,0, dan tanggung jawab 57,1 dengan rata-rata 65,4. Aspek terendah adalah tanggung jawab, guru harus memberikan motivasi lebih bagi siswa dan menjelaskan pentingnya perilaku tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.i perilaku berkarakter siswa meningkat dapat dilihat pada Tabel 3. Pertemuan 1 nilai aspek kejujuran 76,2, disiplin 76,2 dan tanggung jawab 65,5, pertemuan 2 perilaku siswa mengalami peningkatan dengan nilai aspek kejujuran 89,3, disiplin, 77,4, dan tanggung jawab 72,6. Hal ini menggambarkan siswa telah belajar melakukan perubahan tingkah laku dari segi sikap untuk memiliki sikap jujur, disiplin dan tanggung jawab. Data pengamatan ini menginformasikan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dapat dibuktikan bahwa perilaku karakter siswa menjadi lebih baik, dan siswa termotivasi menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan oleh Putra (2013) ketercapaian ini terlaksana karena model pembelajaran memiliki keunggulan yaitu siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran dan menjadikan siswa lebih mandiri. 4. Perilaku Sosial Pengamatan perilaku sosial pada siklus I pertemuan 1 menggunakan model pembelajaran berbasis masalah tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4 nilai rata-rata perilaku siswa 46,4, dengan perilaku terendah yaitu bertanya/menjawab dan menyumbang ide. Pertemuan 2 peningkatannya hanya sedikit dengan rata-rata nilai pertemuan 49,6. Mengatasi masalah ini guru harus pandai-pandai menyiasatinya agar siswa aktif dalam perilaku sosial. I pada terjadi peningkatan yaitu pada pertemuan 1 nilai rata-rata yang dicapai dalam perilaku sosial 65,5, dan pertemuan 2 meningkat dengan nilai 77,5. 152

Firman A & Lestari NC / Jurnal Pendidikan Hayati Vol.2 No.3 (2016) : 147-154 Hasil penelitian ini serupa dengan Mariani (2014), dan Sari (2014) dapat meningkatkan aktivitas sosial siswa kearah yang lebih baik. Data hasil penelitian mempertegas pendapat Putra (2013) pengukuran perilaku sosial adalah pengamatan perilaku sosial yang sangat perlu diperhatikan, karena salah satu ciri dan karakteristik pembelajaran berbasis masalah adalah membuat suatu kelompok kecil dan bekerja sama dalam menyelesaikam masalah. 5. Kinerja Guru Berdasarkan pada Tabel 5 kinerja guru dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan metode diskusi, tanya jawab, kerjasama, tugas dan latihan siklus I pertemuan 1 adalah 66,4% dan untuk pertemuan 2 siklus I adalah 68,5% dengan kriteria cukup aktif. Berarti guru masih kurang memiliki kecakapan sebagai pengelola berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Peran guru dalam menjalankan pembelajaran sangat berpengaruh, jika guru dapat mengelola pembelajaran dengan baik bukan tidak mungkin hasil belajar siswa akan selalu baik. Hasil Observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan ke 3 melakukan tahapan pembelajaran sesuai dengan RPP dan memperoleh presentase 83,50% kriteria aktif. Pertemuan ke 4 semua aspek pembelajaran juga dapat dilaksanakan dengan baik, dan mengalami peningkatan dengan presentase 86,71% dan kriteria yang didapat sangat aktif. Hal ini dikarenakan matangnya persiapan guru sebelum mengajar, serta pengalaman mengajar dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang sebelumnya dilaksanakan. Data penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Mariani (2014), dan Sari (2014) dapat meningkatkan kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Ketercapaian ini terlaksana karena dalam menerapkan model pembelajaran berbasis masalah guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri. Keunggulan pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kinerja guru adalah guru dituntut harus benar-benar mengarahkan siswa untuk melaksanakan langkah pembelajaran, dimana setiap langkah pembelajaran guru harus mengarahkan untuk menyelesaikan masalah yang telah dibuat (Putra, 2013). SIMPULAN Penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada kelas VII SMPN 2 Padang Batung pada konsep ekosistem, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada konsep memahami saling ketergantungan dalam ekosistem dapat meningkatkan hasil belajar siswa, pada siklus I ketuntasan klasikal 57% meningkat pada siklus II yaitu 90,5%. 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran pada setiap siklus juga mengalami peningkatan, pada aktivitas pembelajaran sebesar 81,48% 3. Penilaian perilaku berkarakter setiap siklusnya mengalami peningkatan hingga kriteria yang didapat cukup dengan nilai rata-rata 79,8. 153

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vii Smpn 2 Padang Batung Pada Konsep Ekosistem Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) 4. Penilaian perilaku sosial mengalami peningkatan kriteria yang didapat cukup dengan nilai ratarata 77,5. 5. Kinerja guru dalam mengelola pembelajaran setiap siklusnya mengalami peningkatan. sebesar 69,50% dengan kriteria cukup aktif, meningkat menjadi 86,71% dengan kriteria sangat aktif pada siklus II. Berdasarkan kesimpulan tersebut disarankan kepada para pembaca dapat menerapkan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, aktivitas siswa, kinerja guru dan respon siswa terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan. DAFTAR RUJUKAN Hamalik, Oemar. 2001. Proses BelajarMengajar. Jakarta: BumiAksara. Kunandar, 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Mariani, 2014. Meningkatkan Katerampilan Proses Sains Siswa pada Konsep Ekosistem menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Melalui Pendekatan Scientific. Banjarmasin: STKIP PGRI Putra, 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta: DIVA Press Rusman, 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Depok: PT. Raja Grafindo Persada Sari, Nidia, Najah. 2014. Meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep Ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah di kelas VII SMP Negeri 2 Angkinang kabupaten Hulu Sungai Selatan. Skripsi STKIP PGRI BANJARMASIN. Tidak dipublikasikan. Sudjana, 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 154