198 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

dokumen-dokumen yang mirip
291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik

ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 2, Juni 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

BUDIDAYA DAN KEUNTUNGAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI DESA KIRAM KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

77 ZIRAA AH, Volume 42 Nomor 1, Pebruari 2017 Halaman e - ISSN

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

218 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

KEUNTUNGAN USAHATANI PADI (Oryza sativa L) DI DESA KELADAN BARU KECAMATAN GAMBUT KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

32 ZIRAA AH, Volume 43 Nomor 1, Pebruari 2018 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 1, Pebruari 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ZIRAA AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman e-issn

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SAWI (Brassica juncea L.) DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

ANALISIS PENDAPATAN KEDELAI (Glicine max L) DI DESA KUNYIT KECAMATAN BAJUIN KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI TANAMAN KETEPENG CINA (Cassia alata L) PADA PT. SRIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU

DISTRIBUSI DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA USAHATANI SAWI (Brassica juncea L.) DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISA USAHA TANI BAWANG DAUN (Allium fistulusom L) DI KELURAHAN BINUANG KECAMATAN BINUANG KABUPATEN TAPIN KALIMANTAN SELATAN

59 ZIRAA AH, Volume 43 Nomor 1, Pebruari 2018 Halaman ISSN ELEKTRONIK

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

173 ZIRAA AH, Volume 43 Nomor 2, Juni 2018 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI SALAK BALI (Sallacca edulis Reinw) DI DESA BATU NINDAN KECAMATAN BASARANG

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

MENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!!

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Cara Menanam Cabe di Polybag

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU. Umumnya petani ubi kayu Desa Pasirlaja menggunakan seluruh lahan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

ANALISIS USAHATANI PEPAYA DI KABUPATEN MUARO JAMBI. Refa ul Khairiyakh. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans P) DI DESA SIDOMULYO KECAMATAN ANGGANA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan

III. MATERI DAN METODE

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN TOMAT DI DESA GUNUNG INTAN KECAMATAN BABULU DARAT KABUPATEN ENAJAM PASER UTARA

e-j. Agrotekbis 1 (3) : , Agustus 2013 ISSN :

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAYURAN PADA LAHAN LEBAK DI KALIMANTAN SELATAN (Kasus di Desa Amparaya Kabupaten Hulu Sungai Selatan)

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Asda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

Larassati Purwandrini Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda ABSTRACT

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN

Analisis Finansial Usahatani Padi Varietas Unggul di Desa Guntung Ujung Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

RENTABILITAS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA

PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI BERASTAGI MELALUI BERTANAM BAWANG DAUN

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Tanaman melon (Cucumismelo L.) adalah salah satu anggota familia

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

KELAYAKAN USAHATANI POLA TANAM ROTASI CABAI MERAH DAN TOMAT Feasibility of Cropping Pattern of Red Chili and Tomato

Dasar agronomy " penanaman"

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI DESA PEMATANG SIKEK KECAMATAN RIMBA MELINTANG KABUPATEN ROKAN HILIR

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

ANALISIS USAHATANI TALAS SATOIMO (Colocasia esculenta var. antiqourum) (Studi Kasus : di Desa Suka Sari Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang)

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. MATERI DAN METODE

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

III. TATA CARA PENELITIAN

PENDAPATAN PETANI TEMBAKAU ANTARA PENGGUNA AIR BOR DENGAN PENGGUNA AIR TADAH HUJAN

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

198 KEGIATAN DAN PENDAPATAN USAHATANI SELEDRI (Apium gravioles L) DI DESA SARING SEI BINJAI KECAMATAN KUSAN HILIR KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (Activity And Celery Farming Income (Apium gravioles L ) At Saring Sei Binjai Village, Kusan Hilir District, Tanah Bumbu Regency South Kalimantan Province) Bahrun Faculty of Agricultural, Achmad Yani Banjarmasin's University Email : bahrun.bn@gmail.com ABSTRACT The effect of this research to know management / celery farming management is sighted from technical aspect and to know big cost, acceptance and income of celery farming at Silvan Sei Binjai's Filter. This research utilize survey method with tech observation. Respondent determination to be done census ala of 10 farmers which labour celery farmings. Acceptance average as big as Rp. 6. 980. 000,00 / farmer. Averagely propertied as big as 6.617.309,17 / farmers. Keywords: farming, acceptance, income PENDAHULUAN Program pembangunan di pedesaan, khususnya pembangunan pertanian, baik langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat menyentuh semua lapisan lapisan masyarakat di pedesaan dan sekaligus dapat menikmati hasilnya. Oleh karena itu disamping aspek pertumbuhan, aspek pemerataan dalam menikmati hasil pembangunan merupakan faktor yang sangat perlu diperhatikan. Dalam hal ini pengetahuan mengenai struktur dan pola pendapatan masyarakat pedesaan perlu diketahui agar setiap kebijakan pembangunan dapat secara efektif mencapai kedua aspek yang dimaksud. Mengingat keberadaan komoditi seledri yang telah diusahakan di Desa Saring Sei Binjai, sehingga peneliti mengamati keberadaan serta kegiatan usahatani ini, baik dari segi teknis maupun ekonomis. Dalam pelaksanaan nantinya akan terlihat sejauh mana kegiatan usahatani seledri akan memberikan gambaran berapa besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan petani. Untuk melaksanakan program pemerintah tersebut tidaklah cukup diserahkan kepada pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat termasuk Perguruan Tinggi beserta civitas akademiknya. Civitas akademika mengemban tugas sebagaimana yang tercakup dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan/pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Pelaksanaan penelitian di Desa Saring Sei Binjai ini merupakan wujud daripada pelaksanaan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat. Karena itu civitas akademika mempunyai peranan yang cukup besar dalam upaya ikut serta mewujudkan cita-cita bangsa diantaranya adalah pembangunan pedesaan.

199 Tujuan penelitian untuk mengetahui pengelolaan/penyelenggaraan usahatani seledri ditinjau dari aspek teknis dan untuk mengetahui besar biaya, penerimaan dan pendapatan dari usahatani seledri di Desa Saring Sei Binjai. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Desa Saring Sei Binjai Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan selama lebih kurang tiga bulan yaitu dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2015. Data dan Sumber Data Data yang diamati dan dianalisa dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh lewat wawancara langsung dengan petani dengan dibantu daftar pertanyaan, sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas-dinas atau instansi yang berhubungan dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik observasi. Penentuan responden dilakukan secara sensus (pencacahan lengkap seluruh elemen populasi) dari 10 orang petani yang mengusahakan usahatani seledri di Desa Saring Sei Binjai seluruhnya sebagai petani responden. Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis secara tabulasi dengan analisis finansial yang menyangkut biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani seledri. Biaya eksplisit adalah biaya yang nyata dikeluarkan dan untuk mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan petani dapat dirumuskan sebagai berikut (A. Kasim (1995 ; 13) Menurut Boediono (1982 ; 95), untuk mengetahui total penerimaan dirumuskan sebagai berikut : TR = P x Q dimana : TR = Total revenue / penerimaan total (Rp) P = Price / harga ( Rp ) Q = Quantity / Produksi ( Kg ) Untuk mengetahui pendapatan digunakan rumus (Syarifuddin A. Kasim (1995 ; 36) sebagai berikut : I = TR - TEC dimana : I = Income / Pendapatan ( Rp ) TR = Total Revenue/Penerimaan total (Rp) TEC= Total Explicit Cost / Biaya eksplisit total ( Rp ) HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Teknis Usahatani Seledri Pengolahan Tanah Tanah yang ditanami seledri adalah tanah bekas tanaman seledri sebelumnya. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara membalik dan menghancurkan bongkahan tanah menjadi butir-butir yang lebih kecil. Tanah dicangkul dengan kedalaman sekitar 20-30 cm. Setelah itu tanah dihaluskan dan diratakan dengan cangkul sehingga terjadi pencampuran sedikit lapisan tanah bawah dengan lapisan tanah atas. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur dan aerasi tanah agar pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara berlangsung dengan baik. Setelah tanah bersih dari rumput dan gulma kemudian dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 110-120 cm. Kemudian tanah diberikan pupuk kandang, diistirahatkan

200 selama 15 hari. Diantara bedengan dibuat saluran drainase dengan lebar 60 cm. Supaya tanaman terhindar dari sinar matahari langsung dan curahan hujan yang deras, maka dibuatkan rumah-rumah seledri yang terbuat dari atap alang-alang. Persiapan Benih dan Penyemaian Benih yang digunakan petani responden adalah benih jenis varietas unggul (Cap Panah Merah) yang diperoleh dengan cara membeli di kios-kios pertanian. Jumlah penggunaan benih oleh petani rata-rata 100 gram/petani atau rata-rata 5.000 gram/ha. Untuk mempercepat tumbuhnya biji, sebelum disemai dilakukan penanaman terlebih dahulu dilakukan pemilihan benih dengan cara merendam di air, benih yang tenggelam diambil sebagai benih tang akan ditanam, atau biji-biji tersebut disimpan ditempat yang basah (dibungkus dengan kain yang selalu basah) sampai keluar akanya, kemudian biji ditaburkan dipesemaian. Setelah bibit berumur 30 hari atau sudah memiliki 3-5 helai daun dipindahkan ketempat penanaman yang telah disiapkan sebelumnya. Penanaman Bibit seledri yang telah berumur 30 hari atau sudah memiliki 3-5 helai daun siap untuk ditanam. Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam dengan menggunakan kayu tongkat/tugal, sedalam 3-4 cm dengan jarak tanam yang digunakan petani umumnya 20 cm x 20 cm. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman Seledri pertama kali dilakukan pada saat tanaman tersebut mulai tumbuh, dan mengganti tanaman yang mati. Penyiangan gulma dilakukan apabila ada tumbuhan pengganggu disekitar tanaman. Penyiangan dilakukan agar tidak terjadi persaingan penyerapan unsur hara, sinar matahari, penyerapan air dan untuk memudahkan pemupukan. Kegiatan berikutnya adalah pemberian obatobatan. Pemberian Lannete WP yaitu ratarata sebesar 160 gram/petani. Pemberian Antraccol WP rata-rata sebesar 320 gram/petani. Pemupukan Pupuk yang digunakan yaitu pupuk Kandang dan NPK Penggunaan pupuk Kandang rata-rata sebesar 93,50 kg/petani. Pupuk NPK rata-rata sebesar 1,98 kg/petani. Pemberian pupuk NPK dilakukan dua kali yaitu pada saat tanam dan pada saat tanaman berumur kurang lebih 2 minggu. Panen Panen yang dilakukan setelah tanaman berumur 30 hari setelah tanam. Panen seledri dilakukan secara bertahap, yaitu pada bulan pertama dilakukan pemetikan sebanyak 3 kali, kemudian pada bulan kedua dan seterusnya selama 6 bulan dilakukan pemetikan setiap hari sampai tanaman tersebut habis untuk dipanen. Analisis Ekonomis Usahatani Analisis dalam usahatani ini membahas penggunaan biaya-biaya yang diperhitungkan dalam satu musim tanam yaitu biaya eksplisit. Biaya eksplisit terdiri dari biaya pajak lahan, biaya sarana produksi, biaya penyusutan alat dan perlengkapan dan biaya tenaga kerja luar keluarga (TKLK) Biaya Pajak Lahan Rata-rata biaya pajak lahan yang harus dibayar adalah sebesar Rp. 220,00/petani. Biaya Sarana Produksi Biaya sarana produksi meliputi biaya benih, pupuk dan obat-obatan. Biaya sarana produksi rata-rata sebesar Rp. 166.100,00/petani atau sebesar Rp. 8.305.000,00/ha.

201 Biaya benih yang dikeluarkan ratarata sebesar Rp. 35.000/petani atau sebesar Rp. 1.750.000/ha. Biaya pupuk kandang sebesar Rp. 56.100/petani atau sebesar Rp. 2.805.000/ha. Biaya pupuk NPK rata-rata sebesar Rp. 15.800/petani atau sebesar Rp. 790.000/ha. Biaya Lannete WP rata-rata sebesar Rp. 27.200/petani dan biaya Antraccol WP rata-rata sebesar Rp. 32.000/petani. Biaya Penyusutan Alat Perlengkapan Biaya penyusutan alat dan perlengkapan yang tidak habis pakai dalam masa satu kali musim tanam. Alat yang diperoleh dengan cara membeli, biaya alat dalam satu kali produksi diperhitungkan sebesar nilai penyusutannya. Alat dan perlengkapan yang dipergunakan petani dalam usahatani Seledri di Desa Saring Sei Binjai terdiri dari cangkul, parang, gembor, karung, tali rafia dan handsprayer. Perhitungan nilai penyusutan alat/perlengkapan berdasarkan metode garis lurus (straight line method. Biaya penyusutan alat rata-rata sebesar Rp. 11.370,83/petani. Biaya Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK) Biaya tenaga kerja luar keluarga (TKLK) juga dipergitungkan karena sebagian besar petani responden menggunakan tenaga kerja luar keluarga seperti dalam kegiatan pengolahan lahan dan penganglutan. Dari hasil analisis biaya tenaga kerja luar keluarga dapat diketahui biaya rata-rata sebesar Rp. 185.000,00/petani atau sebesar Rp. 9.250.000,00/ha. Dari hasil perhitungan besarnya biaya eksplisit rata-rata sebesar Rp. 263.690,83/petani atau sebesar Rp. 13.134.541,67/ha. Produksi Produksi yang diperoleh dari usahatani Seledri di Desa Saring Sei Binjai rata-rata sebesar 139,60 kg/petani atau sebesar 6.980,00 kg/ha. Penerimaan dan Pendapatan Penerimaan Penerimaan petani responden rata-rata sebesar Rp. 6.980.000,00/petani atau sebesar Rp. 349.000.000,00/ha. Pendapatan Diketahui penerimaan rata-rata sebesar Rp. 6.980.000,00/petani atau sebesar Rp. 349.000.000,00/ha.. Rata-rata pendapatan yang diperoleh petani rata-rata sebesar 6.617.309,17/Petani atau sebesar Rp. 330.865.458,33/ha. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan analisi data primer mengenai usahatani seledri di Desa Saring Sei Binjai, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahwa penyelenggaraan usahatani seledri di Desa Saring Sei Binjai pengelolaan atau penyelenggaraan usahatani umumnya yang dilakukan oleh petani cukup baik, karena telah menggunakan varietas unggul 2. Produksi yang diperoleh dari usahatani Seledri di Desa Saring Sei Binjai ratarata sebesar 139,60 kg/petani atau sebesar 6.980,00 kg/ha. 3. Penerimaan petani responden rata-rata sebesar Rp. 6.980.000,00/petani. Sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh petani rata-rata sebesar 6.617.309,17/petani Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut : a. Untuk dapat meningkatkan pendapatan

202 petani perlu lebih diintensifkan lagi usahatani yang diusahakan. b. Peran pemerintahan sangat penting terutama pada kegiatan dan peran penyuluh pertanian. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kestabilan harga jual seledri untuk mengatur harga jual ataupun mengendalikan harga seledri dipasaran DAFTAR PUSTAKA Hendro Sumarjono, 2003, Bertanam 30 Jenis Sayur. Seri Agribisnis. Penebar Swadaya. Jakarta Mubyarto, 1989, Pengantar Ekonomi Pertanian, Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). Jakarta. Pinus Lingga, 1992, Petunjuk Penggunaan Pupuk. Cetakan VI. Penebar Swadaya. Jakarta Soekartawi, 1988, Pengantar Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. UI Press, Jakarta. Syarifuddin A. Kasim. 1995, Pengantar Eknomi Produksi Pertanian. Lambung Mangkurat University. Banjarbaru.