MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN BENDA BERDASARKAN UKURAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMEDIA LEGO PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI BERMAIN AIR PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KOSAKATA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERMEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP LAMBANG BILANGAN 1-5 MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF BALOK SUSUN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN ABACUS ANGKA USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN KANTONG ANGKA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN BOWLING PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MENCETAK UBI JALAR DI KELOMPOK B

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGELOMPOKKAN BENDA MELALUI BERMAIN KEPINGAN GEOMETRI DI KELOMPOK A. Dyah Ayu Anggraini Dewi Komalasari

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS KEGIATAN FUN COOKING UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI MEDIA PUZZLE PADA KELOMPOK B DI TK SISWA BUDI I SURABAYA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN REMI TEMATIK PADA ANAK

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

PEMANFAATAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYEBUTKAN LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KEPIK ANGKA PADA KELOMPOK B. Angelia Putri Handini Setyawati Dewi Komalasari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Mamba ul Ulum Corogo Jogoroto Jombang ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau biasa disebut dengan class room action research

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

Yayuk, Meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui bermain boneka tangan pada anak kelompok A

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Bombik Modifikasi Pada Anak Kelompok Bermain

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

Oleh : VIONA NENO LORENZA NPM :

Peningkatan Kemapuan Kognitif Melalui Media Kartu Angka Pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Gunung Gedangan II Kota Mojokerto

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK BERMAIN USIA 3-4 TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

MENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF VOKAL MELALUI BERMAIN PUZZLE PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BANYAK SEDIKIT PADA ANAK KELOMPOK A. Heni Fitriyani Dewi Komalasari

PENINGKATAN KEMAMPUANKOGNITIF DALAM MEMBILANG ANGKA 1 10 DENGAN METODE BERMAIN KARTU ANGKA PADAKELOMPOK A DI TK PERTIWI ASRI CANDI SIDOARJO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB

IMPROVED ABILITY OBSERVING OBJECTS GROWTH THROUGH OBSERVATION SEEDS GREEN BEAN GROUP B TK DHARMA WANITA 01 JOHO KALIDAWIR TULUNGAGUNG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR DI TK ABA TLOBONG I KELAS B TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN PIANIKA DALAM EKSTRAKURIKULER PIANIKA MENGGUNAKAN METODE DALCROZE DI SMP MUH 7 YOGYAKARTA

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN AMBIL-SUSUN DI PLAY GROUP

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Melalui Media biji-bijian Pada Kelompok A Di TK Darul Hikmah 2 Karangan Bareng Jombang

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN MELOMPAT BENTUK PADA KELOMPOK A

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SONDA GANDA MODIFIKASI PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN AL-HASANAH

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI GAMBAR SERI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK SURYA HARAPAN CANDI SIDOARJO. Khusniah PRODI S1 PG PAUD FIP UNESA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI OUTDOOR LEARNING BERMEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA ANAK KELOMPOK A

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Anak Usia Dini.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 12 ISSN X

IMPLEMENTASI METODE BERMAIN BERBANTUAN BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN PADA KELOMPOK A TK WIDYA PUSPITA CANGGU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Metode Karyawisata Pada Kelompok Bermain Nurul Huda Surabaya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI MEDIA MANIK BOMBIK PADA KELOMPOK TK B

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

DEVELOP THROUGH METHOD NUMERACY PLAY MEDIA USING NATURAL MATERIALS IN CHILDREN GROUP A TK PLUS MIFTAHUL ULUM BENDOSARI KRAS KEDIRI ACADEMIC YEAR

PENERAPAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Ana Susana SMK 1 Kawung Surabaya

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK BILANGAN 1-5 MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA JARI PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN AL MUSTOFA GEMEKAN SOOKO MOJOKERTO

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI METODE BERCERITA PENGALAMAN PADA ANAK KELOMPOK B

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Permainan Dakon dalam Mengenalkan Konsep Bilangan pada Anak Kelompok A

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

PENERAPAN MEDIA POHON CERDAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM BERHITUNG 1-10 KELOMPOK A DI TK DUNIA SUZAN RUNGKUT SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENJUMLAH MELALUI MEDIA BUAH ASLI PADA KELOMPOK B

Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang. Keywords: model of problem based learning, critical thinking

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Kusniawati, Meningkatkan Kemampuan Mengurutkan Benda Berdasarkan Ukuran 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN BENDA BERDASARKAN UKURAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMEDIA LEGO PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN Fitri Kusniawati Mas udah PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Jl. Teratai No. 4 Surabaya (Fitribambang79@gmail.com). (Masudah@gmail.com) Abstract: The purpose of this research is to find out the activity and the effectivity of increasing the children ability to sorting object based on its size. This research is designed with class action method. Subject of the research is children age 3-4 years in Al Firdaus s kindergarten. The result showed that there are improvement sorting object based on its size ability 86% about the activity and 80% about the effectivity based on the result evaluation from cycle 1 and cycle II. Keywords: sorting object, contextual educating, lego media Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan efectivitas anak dalam meningkatkan kemampuan ukuran. metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah anak usia 3-4 tahun di KB. Al Firdaus. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan ukuran 86% pada aktivitas dan 80% pada efektivitas anak berdasarkan observasi pada siklus I dan siklus II. Kata kunci: mengurutkan benda, pembelajaran kontekstual, media lego Kemapuan mengurutkan benda merupakan salah satu kemampuan dalam membedakan atau mengklasifikasi benda berdasarkan ukuran agar anak mampu mengurutkan benda hingga 3 ukuran karena dasar dari megurutkan adalah membedakan ukuran. Dengan kemampuan mengurutkan benda diharapkan anak mampu membedakan obyek, memahami pola matematika, mengenal lebih dari dan kurang dari atau sama dengan, mengatur obyek sesuai dengan aturan. Menurut Richardson 1990 dalam Runtukuhu dan Kandou (2014: 88) mengurutkan obyek-obek bukan hanya sekedar mengatur obyek sekehendaknya, melainkan mengaturnya sesuai aturan, misalnya obyek yang diurutkan mulai obyek yang panjang-pendek, tinggi-rendah, tebal tipis. Kegiatan mengurutkan bisa dilakukan mulai dari tiga obyek, setelah itu dilanjutkan dengan lebih dari tiga obyek. Berdasarkan pengamatan di lapangan yang terjadi pada Kelompok Bermain Al Firdaus khsusnya pada anak 3-4 tahun pada minggu ke IX terdapat 70% anak belum mampu ukuran (panjang-pendek). Dari indikator yang ditetapkan pada 1

Kusniawati, Meningkatkan Kemampuan Mengurutkan Benda Berdasarkan Ukuran 2 semester I usia 3-4 tahun sampai pada 3 bulan pembelajaran kemampuan yang diharapkan belum tercapai. Hal ini dapat diketahui dari kemampuan anak saat diminta untuk menyebutkan, menunjukkan dan mengurutkan 3 benda dengan ukuran yang berbeda hanya 30% anak yang mampu menjawabnya. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran banyak menggunakan LKA dan penggunaan pembelajaran yang kurang bermakna dan menyenangkan dalam ukuran. Permasalahan lain yang menyebabkan rendahnya kemampuan ukuran karena media dan pembelajaran yang di lakukan anak selama pembelajaran kurang bermakna dalam kehidupan bermain anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat aktivitas anak dalam mengurutkan benda berdasarkan ukuran dan bagaimana tingkat efektivitas hasil belajar anak dalam penerapan pembelajaran kontekstual bermedia lego untuk anak usia 3-4 tahun? Berdasarkan uraian tujuan penelitian mendiskripsikan bagaimana aktivitas anak dan tingkat efektifitas bermedia lego untuk meningkatkan kemampuan mengurutkan benda berdasarkan ukuran pada anak usia 3-4 tahun di KB Al Firdaus. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan proses pembelajaran kontekstual bermedia lego. Karena pembelajaran kontekstual dan media lego belum pernah diberikan kepada anak. Menurut Sumiati (2007:14) model pembelajaran kontekstual adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak untuk mengaplikasikan apa yang dipelajarinya di kelas. Ilmu yang mereka peroleh dalam proses belajar di sekolah di terapkan dalam kehidupan nyata yaitu lingkungan bermainnya. Pembelajaran kontekstual mengajak anak untuk menerapkan pembelajaran dalam dunia nyata yaitu bermainnya dan lego digunakan untuk bermain konstruksi susun bangun yang dapat digunakan belajar mengklasifikasi ukuran dan mengurutkan benda untuk membuat karya bangun. Menurut Santi (2013:9) Lego adalah seperangkat alat atau media susun bangun yang terbuat dari plastik berbentuk persegi panjang dan bergerigi sehingga dapat disatukan. Lego terdiri dari berbagai warna dan dapat digunakan oleh semua umur dengan tingkat kreatifitas masingmasing individu untuk dapat memanfaatkannya menjadi sesuatu yang berharga. METODE Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Aqib (2009: 3) PTK adalah upaya yang dilakukan guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar anak meningkat. Prosedur pelaksanaan penelitian ini didasarkan pada prinsip dasar penelitian tindakan kelas yang meliputi tiga tahap pelaksanaan yakni mempersiapkan rencana pembelajaran dan skenario tindakan, menyiapkan alat pendukung atau sarana lain yang diperlukan, mempersiapkan cara merekam data dan menganalisa data dan melakukan simulasi pelaksanaan jika diperlukan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya jika hasil yang

Kusniawati, Meningkatkan Kemampuan Mengurutkan Benda Berdasarkan Ukuran 3 diharapkan belum terpenuhi yaitu siklus ke dua. Tetapi jika siklus kedua tujuan penelitian masih belum tercapai, maka akan dilakukan siklus ketiga dan seterusnya (Aqib, 2009: 8). Subjek penelitian ini adalah anak di KB. Al Firdaus Simbaringin kelompok usia 3-4 tahun tahun ajaran 2014-2015 yang terdiri dari 2 anak laki-laki dan 8 anak perempuan dengan jumlah keseluruhan 10 anak. Penelitian ini berlangsung di kelas kelompok usia 3-4 tahun di KB. Al Firdaus Simbaringin Mojokerto. Dilakukan penelitian tindakan kelas karena kurangnya kemampuan anak dalam hal mengurutkan benda berdasarkan ukuran. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan dan dokumentasi. Observasi dan interprestasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan. Selain untuk menginterprestasikan peristiwa yang muncul sebelum direkam, interprestasi juga membantu guru melakukan penyesuaian. Observasi dilakukan guru sebagai pengamat. Dalam penelitian ini, untuk mengukur kemampuan mengurutkan benda berdasarkan ukuran anak diajar bercakap-cakap mengenai urutan ukuran dari 3 benda dengan menyebut, menunjuk dan mengurutkan benda berdasarkan ukuran. Selain pencatatan data juga dilakukan pendokumentasian berupa foto saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Foto ini dapat dijadikan bukti autentik bahwa pembelajaran benar-benar berlangsung. Pada penelitian ini menggunakan data statistik deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui tingkat aktivitas anak selama proses pembelajaran serta hasil belajar yang dicapai anak juga untuk memperoleh respon anak terhadap kegiatan pembelajaran (Arikunto, 2007: 268). Analisis data dilakukan dengan menyeleksi dan mengelompokkan data, memaparkan atau mendiskripsikan data dalam bentuk narasi, tabel atau grafik serta menyimpulkan dalam bentuk pernyataan. Berdasarkan hasil analis dilakukan refleksi. Beberapa data yang diperoleh adalah data hasil observasi aktivitas anak dan tingkat efektifitas bermedia lego. Data dianalisis menggunakan data observasi aktivitas anak dan lembar observasi efektifitas bermedia lego dalam meningkatkan kemampuan mengurutkan benda berdasarkan ukuran (panjang-pendek). Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah anak dikatakan tuntas belajar jika mencapai skor 75% dari tiap indikator dalam mengurutkan benda berdasarkan ukuran atau 80% anak telah mampu memperoleh bintang 3 pada tiap indikator dalam ukuran yaitu anak mampu menyebutkan benda berdasarkan ukuran, anak mampu menyebutkan, menunjukkan benda berdasarkan ukuran dan anak mampu mengurutkan benda berdasarkan ukuran (panjangpendek). Jika kemampuan rata-rata belum tercapai pada siklus I maka harus dilakukan pemberian tindakan pada siklus II. HASIL Berdasarkan hasil observasi sebelum tindakan pada minggu ke IX semester I tahun ajaran 2014-2015 kemampuan anak dalam hal ukuran pada anak usia 3-4 tahun di KB. Al Firdaus terdapat 30% anak yang mampu menyebut, menunjuk dan

Kusniawati, Meningkatkan Kemampuan Mengurutkan Benda Berdasarkan Ukuran 4 ukuran. Pembelajaran yang dilakukan banyak menggunakan LKA sehingga anak hanya belajara secara abstrak tidak secara nyata. Pelaksanaan proses belajar mengajar dilaksanakan dengan 2 siklus, siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pada pertemuan 1 dilaksanakan pada 24 Nopember 2014 hasil observasi aktivitas anak 30% anak tuntas belajar dan 70% anak belum tuntas belajar dan tingkat efektivitas hasil belajar anak pada tiap indicator menyebut, menunjuk dan mengurut 30% anak tuntas belajar dan 70% anak belum tuntas belajar. Peningkatan aktivitas anak pada pertemuan 2 yang dilaksanak pada 25 Nopember 2014 adalah 50% dan tingkat efektitifitas perolehan hasil belajar anak pada pertemuan 2 pada tiap indikator menyebut 50%, menunjuk 60% dan mengurutkan 50%. Pada pelaksanaan siklus 2 yang dilaksanakan pada 27 dan 28 Nopember 2014 diketahui peningkatan hasil pada pertemuan 1 pada tingkat aktivitas anak sebesar 68% dan tingkat efektifitas perolehan hasil belajar anak pada indikator menyebut 70%, menunjuk 70% dan mengurutkan 70%. Sedangkan pada pertemuan 2 pada tingkat aktivitas anak adalah 86% dan tingkat efektivitas perolehan hasil belajar anak pada indikator menyebut 80% menunjuk 90% dan mengurutkan sebesar 80%. Dari hasil yang telah dicapai pada siklus II penelitian telah selesai dilaksanakan karena telah memenuhi target yang telah ditentukan. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan dan data observasi aktivitas anak dan tingkat efektifitas penerapan pembelajaran kontekstual bermedia lego dapat diketahui telah berjalan dengan baik. Terdapat beberapa kelemahan pada siklus I pertemuan I yaitu guru melakukan percakapan untuk mengetahui kemampuan anak mengenai urutan ukuran kepada anak setelah anak mendengarkan penjelasan guru pada kegiatan awal, karena proses mendengarkan yang kurang bermakna banyak anak bermain sendiri dan kurang mengerti apa yang disampaikan guru. Pada siklus I pertemuan II guru melakukan percakapan tentang urutan ukuran (panjang-pendek) setelah anak melakukan permainan membuat kandang sapi di mana dalam kegiatan main terdapat interaksi antara satu anak dengan anak yang lain, di mana anak akan berbuat, bertanya dan melakukan tindakan yang dapat diamati guru dan diamati temannya sehingga terjadi interaksi saling mengingatkan dan membantu teman yang lain sehingga secara tidak disadari kemampuan mereka akan urutan ukuran (panjang-pendek) pada lego terasah dengan baik. Dapat dilihat dari peningkatan aktivitas anak 50% dan efektivitas anak dalam ukuran rata-rata 50% pada tiap indikator. Hal ini dilihat dari hasil yang ditetapkan kurang memenuhi target yaitu 75%. Untuk mencapai target yang diharapkan dilakukan pemberian tindakan pada siklus II yang terdiri dari pertemuan I dan pertemuan II. pada siklus II ini terdapat perbaikan dari siklus I karena telah memenuhi target yang ditentukan dengan kategori sangat baik. Terlihat dari aktivitas anak pada pertemuan I 68% dan pertemuan II 86% dengan nilai rata-rata 77%. Pada tingkat efektivitas perolehan hasil belajar pada penerapan pembelajaran kontekstual bermedia

Kusniawati, Meningkatkan Kemampuan Mengurutkan Benda Berdasarkan Ukuran 5 lego pada pertemuan I pada indikator menyebutkan 70%, menunjukkan 70% dan mengurutkan benda berdasarkan ukuran 70% dengan ratarata 75%. Dan pertemuan II tingkat efektivitas perolehan hasil belajar anak pada indikator menyebutkan 80%, menunjukkan 90% dan mengurutkan 80% dengan tingkat rata-rata keberhasilan pada siklus II pada indikator menyebutkan 75%, menunjukkan 80% dan mengurutkan 75%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual bermedia lego dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengurutkan benda berdasarkan ukuran pada anak usia 3-4 tahun sebagai alternatif dalam pembelajaran untuk guru. Menurut Richardson 1990 dalam Runtukuhu dan Kandou (2014: 88) mengurutkan obyek-obek bukan hanya sekedar mengatur obyek sekehendaknya, melainkan mengaturnya sesuai aturan, misalnya obyek yang diurutkan mulai obyek yang panjang-pendek, tinggi-rendah, tebal tipis. Kegiatan mengurutkan bisa dilakukan mulai dari tiga obyek, setelah itu dilanjutkan dengan lebih dari tiga obyek. Pernyataan ini terbukti saat anak mampu dalam menyebut, menunjuk dan mengurutkan benda berdasarkan ukuran saat mereka bermain dengan teman sebayanya dan dilakukan percakapan dalam kegiatan akhir. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di bab 4 maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual bermedia lego dapat meningkatkan kemampuan ukuran (panjang-pendek) pada KB Al Firdaus. Terlihat dari hasil yang diperoleh ratarata aktivitas anak pada siklus I 40% dan siklus II 77% dan rata-rata anak yang belum meningkat dalam menyebutkan, menunjukkan dan ukuran siklus I 60% dan 23% pada siklus II. Pada tingkat efektivitas bermedia lego pada siklus I rata-rata indikator menyebutkan 40%, menunjukkan 45% dan mengurutkan benda berdasarkan ukuran 40%, meningkat pada siklus II menjadi 75% pada indikator menyebutkan, 80% pada indikator menunjukkan dan 75% pada indikator mengurutkan benda berdasarkan ukuran. Dan anak yang belum meningkat kemampuannya dalam menyebut, menunjuk dan ukuran (panjang-pendek) adalah 25% setelah dilakukan siklus II. Dengan demikian kemampuan ukuran pada KB Al Firdaus dikatakan berhasil dan tidak perlu lagi dilakukan siklus II. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas dalam upaya meningkatkan kemampuan ukuran pada KB. Al Firdaus dikemukanan beberapa saran sebagai berikut guru harus selalu melakukan instropeksi diri mengenai pembelajaran yang diterapkan pada anak dalam pembelajaran, sebelum melakukan pembelajaran untuk membuat perencanaan yang matang dan disesuaikan dengan tema, indikator dan media yang tepat bagi anak serta penyediaan media yang cukup untuk dipergunakan anak secara bersama-sama.

Kusniawati, Meningkatkan Kemampuan Mengurutkan Benda Berdasarkan Ukuran 6 DAFTAR RUJUKAN Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: YRama Widya. Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Runtukuhu, Tombokan dan Kandou, Selpius. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jogjakarta. Arr-Ruzz Media. Santi, Arini Mawar. 2013. Pengaruh Penerapan Permainan Lego Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Kelompok A di TK Istana Balita Surabaya. (Online), http://ejournal.unesa.ac.id, diakses 21 November 2014, 4.45 pm. Sumiati, dkk. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung. CV. Wacana Prima.

Kusniawati, Meningkatkan Kemampuan Mengurutkan Benda Berdasarkan Ukuran 7