Oleh : COCOS NUSI VERA NPM

dokumen-dokumen yang mirip
PELAYANAN TRANSPORTASI UMUM BUS DAMRI KHUSUS WANITA DI KOTA SURABAYA SKRIPSI

PERAN PAGUYUBAN KB PRIA (SIWALAN MESRA) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI PRIA DALAM MENGIKUTI VASEKTOMI DI KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA SKRIPSI

KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API (Studi Kasus Pelayanan Di Atas Kera Api Turangga)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sarana dan prasarana pendukung salah satunya adalah sarana

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA CV. INTRO WISATA TRAVEL JURUSAN SURABAYA-BALI SKRIPSI

BAB I TINJAUAN PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNA JALAN DALAM MEMATUHI PERATURAN DI KAWASAN TERTIB LALU LINTAS PROPOSAL

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARKIR INSIDENTAL DI KABUPATEN SIDOARJO. (Studi Kasus di GOR Gelora Delta Sidoarjo) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

IMPLEMENTASI PROYEK OPERASI NASIONAL AGRARIA ( PRONA ) (Studi kasus pelaksanaan PRONA di Kelurahan Pulorejo, Mojokerto) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup manusia. Jika pada zaman dahulu manusia lebih terbiasa

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DI KABUPATEN GRESIK (Studi tentang parkir di tepi jalan umum kawasan Alun-alun Gresik) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sewa. Bus antarkota dalam provinsi (AKDP) adalah klasifikasi perjalanan bus

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari lima Kota Besar di Indonesia adalah Kota Medan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan beriringan, terlebih di Daerah Istimewa Yogyakarta. Arus perekonomian

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO KOTA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

Implementasi Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima di Sentra PKL Jalan Dharmawangsa Kota Surabaya

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat kuno sampai pada masyarakat modern saat ini. Aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Angkutan umum sebagai bagian sistem transportasi merupakan kebutuhan

KARAKTERISTIK PENGOPERASIAN ANGKUTAN OJEK SEBAGAI SARANA ANGKUTAN DI KOTA GUBUG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. juga meningkat bahkan melebihi kapasitas sarana dan prasarana transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu proses bidang kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dari suatu keadaan ke keadaan yang lain dalam waktu yang berbeda. Soroton

SKRIPSI. Oleh : ADI ATMOKO NPM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan

SKRIPSI PERAN PEMERINTAH. Disusun Oleh : ANDRIYAN SOSIAL DAN SURABAYA 2011

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alat penghubung pengangkutan antar daerah, untuk pengangkutan orang

BAB I PENDAHULUAN. kereta api, angkutan air, dan angkutan udara (Warpani,1990). ke tahun 2014 yaitu hingga 10 juta unit dengan rata-rata rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

DESIGN PENETAPAN TARIF BUS PATAS AC PO. LANGEN MULYO JURUSAN SURAKARTA YOGYAKARTA

STUDI PENATAAN TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN SURABAYA DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN. tinggi yang mengakibatkan kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini berdampak

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktivitas yang tidak perlu berada pada satu tempat. Untuk melakukan

Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di samping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem

KUALITAS PELAYANAN AKTA KELAHIRAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era sekarang ini Salatiga banyak mengalami kemajuan pembanguan secara fisik.hal

KATA HANTAR. Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Untuk mendukung kelancaran pergerakan dan interaksi penduduk

SKRIPSI YUSUF ANINDITA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI DINAS TENAGA KERJA PROPINSI JAWA TIMUR. Skripsi

PEMBINAAN DINAS KOPERASI UMKM PEMERINTAH KOTA SURABAYA TERHADAP PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) LAPANGAN KARAH KOTA SURABAYA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan ini merupakan pergerakan yang umum terjadi pada suatu kota. memberikan suatu transportasi yang aman, cepat, dan mudah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi (2005) Evaluasi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia serta perubahan zaman dengan dilihat dari arus globalisasi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring perkembangan kegiatan perekonomian Kota Purwokerto

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kediri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus Di Sentra PKL Viaduk Gubeng Kota Surabaya). SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA INTERNET PADA WARNET TRANSNET DI SURABAYA S K R I P S I

ANALISIS KELAYAKAN PENAMBAHAN ARMADA BUS TIC DI TINJAU DARI INVESTASI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT ( BPR ) ARTA SWASEMBADA DI MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Kondisi Provinsi DKI Jakarta Kondisi Geografis Jakarta Kondisi Demografis

PELAYANAN SOSIAL TERHADAP BALITA TERLANTAR DI UPT PELAYANAN SOSIAL ASUHAN BALITA SIDOARJO DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SEKAR PANDAN ARUM NPM

I. PENDAHULUAN. Masyarakat sangat bergantung dengan angkutan umum sebagai tranportasi penunjang

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERIAN PERMAKANAN BAGI PENYANDANG CACAT MISKIN DAN TERLANTAR DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468); 4. Peraturan Presiden Nomor 47

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTIK DI DESA TENGGULUNAN KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. moda transportasi (jarak pendek antara 1 2 km) maupun dengan moda

KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga

Skripsi PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB UABK PERUM DAMRI KOTA SEMARANG SEBAGAI PENGANGKUT TERHADAP PENUMPANG DAN BARANG BAWAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan turunan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Warpani ( 2002 ), didaerah yang tingkat kepemilikan kendaraaan

PENGARUH VARIABEL - VARIABEL BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi

STRATEGI BISNIS USAHA BATIK MADURA (Studi Kasus pada Galeri TRESNA art di Bangkalan Madura) SKRIPSI

KUALITAS PELAYANAN PAJAK BERDASARKAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) SAWAHAN SURABAYA S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hidup pada era modern seperti sekarang ini, mengharuskan manusia

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR (SIM-PKB) PADA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

S K R I P S I. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh : RIZATUL FAZRIYAH NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

Transkripsi:

MINAT MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN BUS KOTA DAMRI KHUSUS WANITA DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Oleh : COCOS NUSI VERA NPM. 0941010006 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA SURABAYA 2013

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, berkat, dan anugerah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul Minat Masyarakat Dalam Menggunakan Bus Kota Damri Khusus Wanita di Surabaya. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kurikulum Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Tukiman,S.Sos,M.Si sebagai dosen pembimbing. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penyusunan Skripsi ini diantaranya : 1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2. DR. Lukman Arif, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 3. Kantor Unit Angkutan Bus Kota Surabaya 4. Orang tua saya dan keluarga yang memberikan doa dan kasih sayang selalu. 5. Pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan Skripsi ini. 6. Sahabat-sahabat dan teman saya, Dinok, Anjar (te), Andre, Indra, Martha, Rendi, Debi, Nisa, Dinny dan Administrasi Negara Tahun Angkatan 2009, v

serta sahabat saya di Banyuwangi, Ayu, Tiyas, Ardiansyah, Yuni, Abid. Terimakasih dukungannya ya... 7. Special thanks to DS, kamu menjadi satu dari sekian alasanku untuk pergi ke kampus kemarin, hari ini dan hari esok. I hope I am to you, everything are to me, for the friendship we have, is a special one indeed. Your Secret Admirer- Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga dengan Skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan khususnya bagi penulis dan bagi fakultas pada umumnya serta para pembaca. Surabaya, April 2013 Penulis vi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR REVISI... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x ABSTRAKSI... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 2.1 Perumusan Masalah... 7 3.1 Tujuan Penenilitian... 8 4.1 Kegunaan Penelitian... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu... 10 2.2 Landasan Teori... 13 2.2.1 Transportasi... 14 2.2.1.1 Definisi Transportasi... 14 2.2.1.2 Unsur-unsur Transportasi... 15 2.2.1.3 Fungsi dan Manfaat Transportasi... 17 2.2.1.4 Peran Transportasi... 19 2.2.1.5 Jenis Transportasi... 21 2.2.2 Minat... 23 2.2.2.1 Definisi Minat... 23 2.2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat... 24 2.2.2.3 Proses Timbulnya Minat... 25 2.2.2.4 Macam-macam Minat... 26 2.2.2.5 Pelayanan Transportasi Untuk Kaum Perempuan... 27 2.2.3 Gender... 30 2.2.4 Model Pemilihan Moda Transportasi... 31 2.2.5 Pentingnya Perencanaan Transportasi... 34 2.3 Kerangka Berfikir... 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 40 3.2 Lokasi Penelitian... 43 3.3 Fokus Penelitian... 44 vii

3.4 Informan dan Teknik Penarikan Informan... 46 3.5 Teknik Pengumpulan Data... 48 3.6 Teknik Analisis Data... 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 51 4.1.1 Gambaran Umum Perum Damri... 51 4.1.1.1 Sejarah Perum Damri... 51 4.1.1.2 Visi dan Misi Damri... 53 4.1.1.3 Kegiatan Usaha... 54 4.1.2 Gambaran Umum Kantor Damri Unit Angkutan Bus Kota (UABK) Surabaya... 56 4.1.2.1 Lokasi Kantor Damri Unit Angkutan Bus Kota (UABK) Surabaya... 56 4.1.2.2 Visi dan Misi Perusahaan... 56 4.1.2.3 Maksud dan Tujuan... 57 4.1.2.4 Jumlah Armada... 58 4.1.2.5 Karakteristik Pegawai Perusahaan UABK Surabaya... 58 4.1.2.6 Struktur Organisasi Perum Damri UABK Surabaya... 62 4.1.2.7 Tugas Pokok dan Fungsi Perum Damri UABK Surabaya... 63 4.1.2.8 Daftar Trayek Bus Kota yang Beroperasi di Surabaya... 69 4.2 Hasil Penelitian... 69 4.3 Pembahasan... 84 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 91 5.2 Saran... 92 DAFTAR PUSTAKA viii

ABSTRAKSI COCOS NUSI VERA, MINAT MASYARAKAT DALAM MENGGUNAKAN BUS KOTA DAMRI KHUSUS WANITA DI SURABAYA Penelitian ini didasarkan pada fenomena kejahatan atau kriminalitas di dalam angkutan umum terhadap wanita. Sebagai tindakan preventif dan bentuk respon kebutuhan masyarakat khususnya para wanita, Pemerintah kota Surabaya mengadakan bus kota Damri khusus wanita pada tanggal 2 Juli 2012. Diharapkan ada respon positif berkaitan dengan antusias minat masyarakat dalam menggunakan bus wanita. Namun sebaliknya, pada kenyataanya berbeda dengan yang diharapkan. Peminat bus wanita sedikit sehingga mengharuskan Damri sebagai penyedia jasa transportasi untuk mengurangi armada yang dioperasikan guna mengurangi kerugian. Penelitian ini menaruh perhatian pada kecenderungan minat masyarakat dalam menggunakan bus wanita. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui minat masyarakat dalam menggunakan bus kota Damri khusus wanita di Surabaya. Metode yang digunakan adalah purposive random sampling, yang termasuk dalam penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif dengan 3 (tiga) fokus penelitian yaitu faktor pengguna jalan, faktor pergerakan dan faktor fasilitas moda transportasi Sumber dan jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan reduksi data dan instrument penelitian ini adalah pedoman wawancara, catatan dilapangan, dan koneksi internet. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, minat masyarakat dalam menggunakan bus wanita yang dipengaruhi oleh faktor pengguna jalan terdapat kecenderungan karena keterbatasan kepemilikan kendaraan pribadi. Pada faktor pergerakan karena ketidak tepatan jadwal operasional dan intensitas bus yang jarang. Pada faktor fasilitas moda transportasi karena tarif bus wanita relatif mahal. Kata Kunci : transportasi, minat, pengguna jalan, pergerakan dan fasilitas moda transportasi. xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman memberikan beberapa konsekuensi yang harus dihadapi oleh masyarakat pada umumnya. Salah satunya adalah perkembangan teknologi yang semakin canggih. Masyarakat dituntut untuk mengerti dan mengikuti perkembangan yang terjadi baik dari segi penerapan teknologi sampai dampaknya yang mengakibatkan perubahan pola kehidupan manusia dalam menjalani semua aktivitasnya. Salah satu dampak nyata, terasa dan terlihat oleh kemajuan teknologi adalah masalah mobilitas atau transportasi. Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi maka membutuhkan komponen pendukung berupa transportasi yang memadai dalam hal perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, perairan yang terdiri dari sebagian besar laut, sungai, dan danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal lain juga yang tidak kalah pentingnya akan kebutuhan alat transportasi adalah kebutuhan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran pengangkutan yang menunjang pelaksanaan pembangunan yang berupa penyebaran kebutuhan 1

2 pembangunan diberbagai sektor keseluruh pelosok tanah air misalnya, sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan. Secara umum masyarakat yang melakukan pergerakan sosial (Social Movement) dengan tujuan yang berbeda-beda membutuhkan sarana penunjang pergerakan berupa angkutan pribadi (mobil dan/ motor) maupun angkutan umum (paratransit dan masstransit). Secara umum, angkutan umum paratransit merupakan angkutan yang tidak memiliki jalur dan jadwal yang tetap dalam beroperasi disepanjang jalurnya, sedangkan angkutan umum atau masstransit merupakan angkutan yang memiliki jalur dan jadwal yang tetap serta tempat pemberhentian yang jelas. Pada umumnya sebagian besar masyarakat Indonesia sangat tergantung dengan angkutan umum bagi pemenuhan kebutuhan mobilitasnya, karena sebagian besar masyarakat tingkat ekonominya masih tergolong lemah. Banyaknya kelompok yang masih tergantung dengan angkutan umum ini tidak diimbangi dengan penyediaan angkutan umum yang memadai, terutama ditinjau dari kapasitas angkut. Akhirnya hampir semua angkutan umum yang tersedia terisi penuh sesak oleh penumpang. Hal ini penumpang berusaha memilih alternatif angkutan umum lainnya yang dirasa lebih nyaman, efektif dan efisien meskipun dengan biaya yang cukup besar. Hal tersebut menunjukkan arti pentingnya transportasi di Indonesia, sehingga pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan transportasi. Seperti yang diungkapkan oleh Nasution (2004:15), pengangkutan atau transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke

3 tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, darimana kegiatan itu dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan itu berakhir. Unsur-unsur pengangkutan itu sendiri adalah muatan yang diangkut, adanya kendaraan sebagai alat angkutan, ada jalan yang dapat dilalui, ada terminal asal dan tujuan, serta ada sumber daya manusia, organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut. Alat transportasi jalan raya, angkutan umum misalnya yang memiliki peran melayani kepentingan mobilitas masyarakat dalam melakukan kegiatannya, baik kegiatan sehari-hari yang berjarak pendek atau menengah (angkutan perkotaan/pedesaan dan angkutan antar kota dan propinsi) maupun kegiatan sewaktu-waktu antar propinsi (angkutan antar kota dalam propinsi dan antar kota antar provinsi). Menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Bab I Ketentuan Umum mendefinisikan bahwa kendaraan bermotor umum adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran. Tujuan mendasar dari keberadaan angkutan umum penumpang adalah menyelenggarakan pelayanan yang baik bagi masyarakat. Ukuran pelayanan yang baik meliputi pelayanan yang aman, dapat dipercaya, teratur, cepat, murah, nyaman, mudah diperoleh, menyenangkan dan terpadu. Kini masyarakat semakin pintar dan selektif dalam memilih alat transportasi umum. Dengan berbagai pertimbangan memilih angkutan umum demi mendapatkan pelayanan yang aman, nyaman, dapat dipercaya, cepat,

4 murah, mudah diperoleh, menyenangkan dan sebagainya. Ada kalanya angkutan umum dengan tarif murah namun tidak nyaman dan bahkan tidak aman dari tindak kejahatan seperti pencopetan, dan sebagainya. Hal tersebut tentu akan memberikan dampak negatif atau risiko bagi masyarakat. Padahal masyarakat sangat membutuhkan pelayanan yang kompleks dan baik. Seperti yang gencar diberitakan media massa banyak terjadi kasuskasus kriminal didalam angkutan umum. Parahnya, kasus tersebut menjadikan perempuan sebagai korban. Motif kejahatannya beragam, pelecehan seksual, pemerkosaan dan bahkan hingga pembunuhan. Perempuan sebagai kaum yang dianggap lemah memiliki risiko tinggi dalam kasus tersebut. Seperti kasus yang terjadi di kota Jakarta, terjadi kasus pemerkosaan yang melibatkan seorang sopir angkot jurusan Bumi Serpong Damai (BSD)- Cikokol, Tangerang, dengan korban perempuan berusia 20 Tahun pada Senin, 30 Januari 2012, sekitar pukul 02.00 WIB. (Sumber: VIVAnews, 30/01/2012). Kejadian dan pemberitaan tersebut menunjukkan riskannya perempuan jika menaiki angkutan umum sendiri. Menjadikan mereka kian waspada dan berhati-hati. Hal tersebut secara tidak langsung akan berimbas pada penumpang wanita di kota-kota lain misalnya Surabaya. Surabaya sebagai kota metropolitan terbesar ke-2 setelah Jakarta, dengan jumlah penduduk metropolisnya mencapai 2.599.796 juta jiwa berdasarkan sensus penduduk 2010 dan diperkirakan akan terus meningkat (sumber: http//surabayakota.bps.go.id) Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan perekonomian di daerah Jawa Timur dan sekitarnya.

5 Sebagian penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri dan perdagangan. Aktivitas yang kompleks tersebut tentu sangat berkaitan dengan masalah mobilisasi penduduk. Jadi, kasus dan pemberitaan kasus yang terjadi di Jakarta, besar kemungkinan akan berimbas pada penumpang angkutan umum di kota-kota lain khususnya di Surabaya. Perkembangan transportasi ini secara peralatan dan pelayanan berusaha diperbaiki oleh pemerintahan guna memperbaiki fasilitas dengan kebutuhan dan era yang semakin maju. Sehingga pada era globalisasi ini perkembangan teknologi telah mengalami inovasi yang pesat dan dibuat berdasarkan tingkat kebutuhan masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 2 Juli 2012, Pemerintah kota Surabaya memberikan terobosan baru yakni meluncurkan bus Damri khusus wanita. Selain untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya, terobosan baru alat transportasi khusus wanita ini bertujuan sebagai pencegahan pelecehan seksual dan tindak kriminal terhadap perempuan. Ketika perancangan pada 30 April 2012 di Balai Kota Surabaya, disebutkan ada 13 unit bus yang akan disediakan untuk penumpang perempuan. Namun, pada awal beroperasi 2 Juli 2012, armada yang beroperasi sebanyak 6 unit bus. Dan kemudian hanya beroperasi 4 unit bus saja. Hal tersebut dikarenakan masih sepinya penumpang, maka pihak Unit Perum Damri Surabaya sebagai operator bus mengurangi jumlah armada yang dioperasikan. (Surya Online, Jum at 13 Juli 2012) http://surabaya.tribunnews.com/2012/07/13/bus-khusus-wanita-tekor-armadadikurangi, diakses tanggal 11 Maret 2013).

6 Pada tanggal 11 Februari 2013, penulis melakukan observasi awal di Terminal Purabaya (Bungurasih) sebagai terminal awal keberangkatan bus wanita sekaligus sebagai parkir bus wanita. Berdasarkan informasi oleh Bapak Purwanto selaku Kepala Bagian Operasional unit angkutan kota Damri, bus wanita yang beroperasi pada hari tersebut hanya 2 unit dengan jalur Purabaya (Bungurasih) Perak dan Perak-Purabaya. Jalur yang dilewati bus wanita ini dari Purabaya-Jl A. Yani-Raya Darmo-Tanjung Perak dan sebaliknya. Sedangkan jadwal keberangkatannya dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu pagi hari, keberangkatan masing-masing dari terminal Purabaya dan Perak dimulai dari pukul 06.30 WIB. Selama melakukan perjalanan dari terminal Purabaya-Perak (dan sebaliknya), kurang lebih 90 menit. Waktu beroperasi tahap pertama, bus khusus wanita ini dari pukul 06.30 09.00 WIB, untuk selebihnya pada jam itu tidak beroperasi. Kemudian tahap kedua yaitu sore hari, dimulai pukul 16.00 18.00 WIB. Baik dengan waktu yang telah ditentukan Damri, dan Damri menetapkan tarif angkutan bus wanita tersebut sebesar Rp 4.000,-/orang. Kondektur bus juga wanita namun untuk sopir masih laki-laki dikarenakan masih belum mendapatkan sopir perempuan. Dari segi tarif yang dikenakan juga relatif murah dengan dilengkapi fasilitas yang bagus yaitu AC (air conditioner), televisi, tempat duduk yang layak sebanyak 44 kursi (seat). Jadwal beroperasi dimulai pada pagi hari atau jam kerja. Bahkan, bus wanita ini tetap mendapatkan prioritas untuk keberangkatannya.

7 Pengadaan bus khusus wanita merupakan bagian dari program yang merespon kebutuhan masyarakat dan bersifat khusus. Dengan adanya pengadaan bus tersebut diharapkan mendapat respon positif dari penumpang wanita. Namun, disisi lain terdapat fenomena sepinya penumpang pada bus tersebut. Sepinya bus kota Damri khusus wanita juga diungkapkan oleh Kepala Bagian Operasional Unit Angkutan Bus Kota (UABK) Damri Surabaya, pengadaan bus wanita tersebut dianggap tekor karena antara jumlah pergerakan tidak sebanding dengan biaya operasional. Dalam perkembangannya, sepinya penumpang dalam bus wanita tidak sepenuhnya terjadi, masih ada peminat penumpang wanita yang masih bertahan menggunakan jasa bus wanita. Ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi minat penumpang dalam pemilihan moda transportasi antara lain berdasarkan faktor pengguna jalan, faktor pergerakan, dan faktor fasilitas moda transportasi (Tamin, 1997: 189). Berdasarkan fenomena tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang Minat masyarakat dalam menggunakan bus kota Damri khusus wanita di Surabaya. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan observasi di lapangan dan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat diasumsikan sepinya penumpang memberikan indikasi bahwa pengadaan bus wanita kurang menyentuh kebutuhan masyarakat Surabaya khususnya kaum wanita. Walaupun demikian, masih ada penumpang wanita yang berminat menggunakan jasa bus khusus wanita.

8 Maka penulis dapat merumuskan rumusan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana minat masyarakat dalam menggunakan bus kota Damri khusus wanita di Surabaya?. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui bagaimana minat masyarakat dalam menggunakan bus kota Damri khusus wanita di Surabaya. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Unit Angkutan Bus Kota Damri (Perum) Surabaya Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan saran bagi Unit Angkutan Bus Kota Damri (Perum) Surabaya, sebagai bahan pertimbangan dalam merealisaikan program transportasi. 2. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sebagai bahan studi perbandingan bagi mahasiswa yang mengkaji mengenai topik analisis minat penumpang wanita dalam menggunakan bus kota Damri khusus wanita di Surabaya serta sebagai bahan referensi bagi mahasiswa lainnya. 3. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan manfaat bagi penulis dalam mengkaji pengetahuan atau teori yang diperoleh dibangku perkuliahan program studi Ilmu Administrasi Negara serta untuk belajar dalam menganalisis kebutuhan serta kelayakan program pemerintah.