BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina,

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan

IDENTITAS NASIONAL/JATI DIRI BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. memberi dorongan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang mempengaruhi kehidupan manusia. Di dalam proses pembelajaran, guru

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 1 (dalam Samino, 2012: 35)

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. sadar ini menunjukkan sifat pendidikan itu yang memanusiakan manusia.

VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa hal. yang dapat disimpulkan di antaranya adalah :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

C. Pembelajaran PKn 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Jika dirumuskan, adanya pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

REVITALISASI PERAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN DALAM MENEGAKKAN NILAI-NILAI BHINNEKA TUNGGAL IKA. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB I PENDAHULUAN. SMA Negeri 9 Bandar Lampung pada awalnya merupakan SMPP 51. (Sekolah Menengah Perintis Pembangunan), yang mulai melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Sejarah telah

IDENTITAS NASIONAL. Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: Fakultas FAKULTAS.

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai suku, ras, adat istiadat, bahasa, budaya, agama, serta kepercayaan.

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri

Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial dalam Menerapkan Sila Persatuan Indonesia

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

PROSES PEMBELAJARAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. Sulistyanto. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. penerus di mana negara Indonesia harus menghindari sistim pemerintahan yang

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi seluruh umat manusia. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan seperti. Tahun 2003, yang menjelaskan bahwa :

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. harkat dan martabat bangsa dapat terjaga. Pemerintah telah mencanangkan program

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata Pramuka merupakan singkatan dari prajamuda karana, yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. oleh tiap-tiap individu sebagai warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bertambah dalam menghadapi era globalisasi, untuk menghadapi globalisasi dan

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

Mata Kuliah Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

PELAKSANAAN PENGAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 DELANGGU

(Analisis Semiotika Terhadap Film Garuda di Dadaku)

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI WAWASAN KEBANGSAAN BERBASIS KEORGANISASIAN MAHASISWA DALAM MENINGKATKAN NASIONALISME

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Modul ke: Identitas Nasional. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

S a o l a CP C N P S N Te T s e Wa W w a a w s a a s n a Ke K b e a b n a g n s g a s a a n

I. PENDAHULUAN. pemerintahannya juga mengalami banyak kemajuan. Salah satunya mengenai. demokrasi yang menjadi idaman dari masyarakat Indonesia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nasionalisme merupakan paham untuk menumbuhkan sikap cinta tanah air yang berdasarkan persamaan sejarah kemudian bergabung menjadi satu untuk mempertahankan dan loyalitas kepada bangsa dan negara. Nasionalisme juga bisa digunakan sebagai alat pemersatu bangsa demi merebut kemerdekaan (Rawantina, Penanaman Nilai Nasionalisme dan Patriotisme untuk Mewujudkan Pendidikan Karakter pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas X SMA Negeri, www.scribd.com/ 2013, di akses tanggal 12 Maret 2015 ). Menurut Ita (2008:1) bahwa Nasionalisme tidak lepas dari unsur konsep nation, nasional, dan isme. Ketiga unsur ini memiliki arti yang berbeda, yang sama berbeda dengan definisi nasionalisme. Nation berarti kumpulan penduduk dari suatu propinsi, suatu negeri atau suatu kerajaan. Adapula yang mengartikan suatu negara atau badan politik yang mengakui suatu pusat pemerintahan bersama dan juga wilayah yang dikuasai oleh negara tersebut serta penduduk yang ada didalamnya, atau lebih mudahnya dikatakan sebagai bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasional berarti bersifat kebangsaan; berkenaan/berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa. Nasionalisme lebih merupakan paham meskipun memiliki akhiran-isme. Hal ini pun diakui dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa nasionalisme bermakna paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. 1

Menurut Soemarsono (1988) Nasionalisme sebagai suatu bentuk pemikiran dan cara pandang yang menganggap bangsa sebagai bentuk organisasi politik yang ideal. Suatu kelompok manusia dapat disatukan menjadi bangsa karena unsur-unsur pengalaman sejarah yang sama, dalam arti pengalaman penderitaan atau kejayaan bersama. Menurut Takdir (2012:9), Kebangkitan nasional menjadi titik balik sejarah perjalanan bangsa dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui Kebangkitan Nasional yang diawali dengan lahirnya gerakan Boedi Oetomo 20 Mei 1908, semangat kebangsaan (nasionalisme) kita semakin tumbuh subur dan melekat dalam hati nurani seluruh elemen bangsa. Indonesia adalah Negara Kesatuan yang memiliki identitas nasional yaitu Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi Negara Indonesia, Pancasila sebagai ideologi bangsa, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, beragam budaya nasional, lagu kebangsaan Indonesia Raya, 17 Agustus 1945 sebagai hari lahirnya Negara Indonesia, lambang Negara yakni Burung garuda, yang semuanya tidak dapat dipisahkan dari jati diri Negara Indonesia. Identitas Nasional harus diperjuangkan dan dicintai oleh seluruh rakyat Indonesia. Menjunjung tinggi tanah air Indonesia adalah kewajiban rakyat Indonesia sebagai bentuk kecintaan pada bangsa dan sebagai perwujudan sikap nasionalisme Indonesia. Menurut Amin (2013:2), dampak buruk globalisasi yang membawa kebudayaan-kebudayaan baru menjadikan komposisi kebudayan masyarakat Indonesia menjadi lebih kompleks atau rumit. Karena banyaknya kebudayaan baru yang datang dan diterima begitu saja, menyebabkan terjadinya 2

penyimpangan kebudayaan di masyarakat. Belum lagi masalah klasik yang sepele namun berdampak serius seperti perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan yang semakin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Melihat dari kondisi tersebut, semangat nasionalisme harus dimiliki oleh seluruh rakyat Indonseia terutama para generasi penerus bangsa. Anak-anak bangsa harus mendapatkan pendidikan nasional yang dapat menumbuhkan semangat nasionalisme. Seperti yang dinyatakan oleh Amin (2013:2) membangun anak-anak bangsa Indonesia dan kepribadian bangsa diperlukan suatu usaha, salah satu yang terpenting adalah melalui pendidikan secara nasional, tujuan yang hendak dicapai melalui pendidikan secara nasional antara lain bahwa pendidikan nasional harus mampu menumbuhan dan memperdalam rasa cinta tanah air dengan kemajemukan dan keberagaman yang ada di Indonesia, mempertebal semangat kebangsaan, dan rasa kesatuan dan persatuan berbangsa dan bernegara. Bidang studi yang memegang peran penting untuk menunjang pada pencapaian tujuan tersebut adalah mata pelajaran PPKn yang telah diajarkan disemua jenjang pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi, baik pendidikan negeri maupun swasta. PPKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pelajarannya dalam membentuk diri individu yang beragam dari segi agama, sosial kultural dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Depdiknas, 2003) dalam Amin (2014:3). 3

Menurut Herniwati (2011:1) Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral bangsa, sedangkan Pendidikan Kewarganegaraan mengarahkan perhatian kepada kesadaran berbangsa dan bernegara. Moral serta keasadaran berbangsa dan bernegara dapat membentuk nasionalisme tumbuh subur pada siswa melalui pembelajaran di sekolah. Dengan begitu pembelajaran dapat diarahkan untuk membentuk siswa menjadi warga negara Indonesia yang baik, dapat diandalkan dalam bela negara dan cintah tanah air Indonesia. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupan pendidikan yang mengajarkan tentang bagaimana rakat Indonesia harus memiliki rasa cinta dan semangat nasionalisme pada Negara Indonesia dimana siswa dituntut untuk mengenal Negara Indonesia dengan mengetahui Identitas Negara Indonesia seperti Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar hukum Indonesia, pancasila sebagai ideologi bangsa, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, beragam budaya nasional, lagu kebangsaan Indonesia Raya, 17 Agustus 1945 sebagai hari lahirnya Negara Indonesia, lambang Negara yakni Burung garuda, yang semuanya tidak dapat dipisahkan dari jati diri Negara Indonesia. Hal ini sejalan dengan apa yang ada dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menjelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air ( Winarno,2013:15). Masa depan bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh generasi muda terdidik ini. Siswa adalah generasi yang banyak mendapatkan berbagai 4

pengetahuan teoritik maupun praktis di sekolah tentang tema-tema pembangunan bangsa sesuai pada kompetensinya masing-masing. Sebagai generasi masa depan, kiranya penting pula mempersiapkan siswa dengan berbagai pola pendidikan yang mampu membangun semangat Nasionalisme. Melihat keadaan yang terjadi di Indonesia saat ini, kurangnya semangat nasionalisme menjadi momok yang melanda bangsa Indonesia karena tanpa adanya semangat Nasionalisme Indonesia dapat kehilangan kekayaan budaya, kekayaan alam, kekayaan sejarah yang tidak dapat tergantikan serta identitas nasional bangsa yang melekat pada Negara Indonesia. Kurangnya semangat nasionalisme ini melanda masyarakat Indonesia. Bukan hanya pada kaum tua melainkan juga pada kaum muda seperti siswa SMKN 13 Malang. Hal tersebut menjadi konflik yang disebabkan karena kurangnya pendidikan tentang wawasan kebangsaan dari kaum tua kepada kaum muda dan berkembangnya paham-paham barat di Negara Indonesia. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penumbuhan Semangat Nasionalisme Pada Siswa SMKN 13 Malang Melalui Mata Pelajaran PPKn karena mengamati keadaan yang ada di sekeliling masyarakat Indonesia saat ini terutama kalangan siswa SMKN 13 Malang yang diajarkan tentang berbelanegara, sebagai generasi muda pelopor terdepan dalam menentukan masa depan bangsa dalam kemajuan nilai-niai kebenaran dan keadilan hukum Indonesia. Siswa SMKN adalah siswa yang diajarkan sekolah tentang berbagai bidang sesuai pada kompetensinya masing-masing seperti jurusan Nautika (Pelayaran), Teknik Pengolahan Hasil Pertanian, dan Keperawatan yang dimana pada setiap bidang jurusan tersebut diajarakan tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. 5

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi permasalahan di atas, maka penting untuk diadakan penelitian dangan menuangkan dalam skripsi dengan judul Penumbuhan Semangat Nasionalisme pada Siswa SMKN 13 Malang Melalui Mata Pelajaran PPKn. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah penumbuhan semangat nasionalisme yang dilakukan melalui mata pelajaran PPKn di SMKN 13 Malang? 2. Apakah faktor penunjang penumbuhan semangat nasionalisme melalui mata pelajaran PPKn di SMKN 13 Malang? 3. Apakah faktor penghambat penumbuhan semangat nasionalisme melalui pembelajaran PPKn di SMKN 13 Malang? 4. Bagaimanakah solusi untuk mengatasi hambatan yang dihadapi dalam penumbuhan semangat nasionalisme pada siswa SMKN 13 Malang melalui mata pelajaran PPKn? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan penumbuhan semangat nasionalisme yang dilakukan melalui mata pelajaran PPKn di SMKN 13 Malang. 6

2. Untuk menjelaskan dan mendiskripsikan faktor penunjang penumbuhan semangat nasionalisme yang dilakukan melalui mata pelajaran PPKn di SMKN 13 Malang. 3. Untuk mengetahui faktor penghambat penumbuhan semangat nasionalisme melalui pembelajaran PPKn di SMKN 13 Malang. 4. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi hambatan yang dihadapi dalam Penumbuhan semangat nasionalisme pada siswa SMKN 13 Malang melalui mata pelajaran PPKn. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini diantaranya : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam pelaksanaan penelitian atau penulisan di bidang Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti: Penelitian dan penulisan ini diharapkan dapat menjadi salah satu proses yang baik dalam melaksanakan kuliah, dapat menjadi pembelajaran untuk lebih baik selanjutnya dalam belajar, menjadi pengalaman kuliah dan menambah wawasan kebangsaan sebagai wujud nasionalisme. 7

b. Bagi Peneliti Selanjutnya: Dapat berguna untuk penelitian yang selanjutnya sebagai sumber referensi dalam penumbuhan semangat Nasionalisme dengan yang lebih luas. c. Bagi Sekolah Dapat melaksanakan segala kebijakan supaya lebih mengarah pada pembinaan sikap dan prilaku terutama dalam implementasi semangat nasionalisme sehingga siswa dapat menjadi generasi muda yang nantinya dapat membawa perbaikan dalam peradaban Bangsa Indonesia. d. Bagi Instansi Terkait Semangat Nasionalisme diharapkan dapat diimplementasikan oleh pribadi / individu, lembaga swasta dan diwujudkan oleh institusi pendidikan sehingga cita-cita menghadirkan sistem pendidikan nasional yang dapat menumbuhkan semangat Nasionalisme pada generasi penerus bangsa tumbuh. E. Batasan Penelitian Peneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini, yaitu hanya meneliti tentang Penumbuhan semangat nasionalisme melalui mata pelajaran PPKn pada diri responden. Responden dalam penelitian ini adalah siswa SMKN 13 Malang. Adanya pembatasan penelitian ini bertujuan agar penelitian lebih kondusif dan matang dalam memecahkan masalah karena keterbatasan waktu penelitian, dana, dan tenaga. 8

F. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dan penafsiran yang keliru dalam memahami penelitian yang berjudul Penumbuhan Semangat Nasionalisme pada Siswa SMKN 13 Malang Melalui Mata Pelajaran PPKn. Penulis perlu menjelaskan istilah yang berkaitan dengan, yaitu : 1. Pengertian Penumbuhan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penumbuhan berarti proses/cara, perbuatan menumbuhkan esensi deregulasi bertujuan mengupayakan. Penumbuhan dalam penelitian ini adalah sebuah proses/cara untuk mengupayakan adanya semangat nasionalisme pada siswa SMKN 13 Malang. 2. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan program pendidikan yang materi pokoknya adalah demokrasi politik yang ditujukan kepada peserta didik atau warga Negara yang bersangkutan. Pendidikan kewarganegaraan (civic education) dinyatakan sebagai upaya menerapkan civics (Ilmu Kewarganegaraan) dalam proses pendidikan. (Winarno,2013:4) Berdasarkan pengertian pendidikan kewarganegaraan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan mendapatkan pendidikan kewarganegaraan, siswa diharapkan akan memahami demokrasi politik di Indonesia dan semua pengetahuan tentang kenegaraan Indonesia. 3. Pengertian Nasionalisme 9

Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah Negara dengan mewujudkan satu konsep indentitas bersama untuk sekelompok manusia (Takdir,2012:5). Semangat Nasionalisme harus dimiliki oleh setiap warganegara sebagai bentuk perwujudan sikap nasionalisme Indonesia. Menjujung tinggi nilai persatuan dan kesatuan serta menjaga identitas Negara Indonesia adalah salah satu dari sikap semangat Nasionalisme sebagai warga Negara Indonesia. 10