NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

III. METODE PENELITIAN. memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

KONTRUKSI KARAKTER KERJA KERAS DAN RELA BERKORBAN DALAM FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA UNTUK KEPERLUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN. CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan)

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

PENGGAMBARAN KARAKTER KERJA KERAS PADA FILM MENEBUS IMPIAN (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

PESAN NILAI KESETIAKAWANAN SOSIAL PADA FILM RUMAH TANPA JENDELA NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Diajukan Oleh DIAN KUSUMA IKA NURSANTI A

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

KURNIASIH A

MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN IDEOLOGI NEGARA

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME MELALUI TOKOH WAYANG BIMA PADA CERITA BRONTOYUDHO DALAM LAKON DURYUDONO GUGUR

EDY NOVIYANTO A

KONSTRUKSI WACANA NASONALISME DAN PATRIOTISME PADA FILM MERAH PUTIH (ANALISIS SEMIOTIK PADA FILM MERAH PUTIH)

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat diandalkan. Tanpa

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013)

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA DAMAI DALAM FILM DI TIMUR MATAHARI (Analisis Semiotik dalam Perspektif PPKn)

NASKAH PUBLIKASI KONTRIBUSI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS 3B DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

Diajukan Oleh: LUKLUK SALAMAH A

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER PERCAYA DIRI PADA FILM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

KARAKTER RELIGIUS PADA FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER KERJA KERAS KAJIAN ISI CERITA FILM SEMESTA MENDUKUNG UNTUK PEMBELAJARAN PKn

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

PENANAMAN KARAKTER PATRIOTISME PADA SISWA TUNAGRAHITA (Studi Kasus di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh : Uci Sanusi, SH., MH

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

PENANGANAN KASUS PENCABULAN PADA ANAK (Studi Kasus di Wilayah Hukum Polresta Surakarta Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

NINDYA AGUSTIN LISTYANINGRUM A

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

RELEVANSI BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS V SD DENGAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR DI SD NEGERI BACIN 2 KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 PUTAT TAHUN 2012/2013

KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SYAIR LAGU. (Studi Hermeneutika pada Lagu-Lagu Album Untukmu Indonesiaku dari Cokelat Band)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

MUATAN KARAKTER KERJA KERAS DAN SIKAP PANTANG MENYERAH PADA BUKU SEPATU DAHLAN (Analisis Isi Buku Sepatu Dahlan)

HUBUNGAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN MATA PELAJARAN AKHLAK (STUDI KASUS KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013)

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat. Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA. (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Kartasura Tahun Pelajaran 2013/2014)

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai. derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan. Pancasila dan Kewarganegaraan

KONSTRUKSI KARAKTER NASIONALISME PADA FILM SOEGIJA (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. generasi-generasi muda menjadi generasi yang cerdas. Maksud dari generasigenerasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Sejarah telah

SURADI NIM: A54A100119

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

I. PENDAHULUAN. akan lumpuh tanpa bahasa, walaupun sebenarnya manusia juga dapat berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

Transkripsi:

PENGGAMBARAN KARAKTER CINTA TANAH AIR DAN NASIONALISME PADA FILM LASKAR PEMIMPI (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Disusun oleh : ERNA TRI WAHYUNI A220110100 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 i

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102 SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : Drs. Yulianto Bambang Setyadi, M.Si. (Pembimbing I) NIP/NIK : 196107301987031002 Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa : Nama : ERNA TRI WAHYUNI NIM : A 220110100 Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Judul Skripsi : PENGGAMBARAN KARAKTER CINTA TANAH AIR DAN NASIONALISME PADA FILM LASKAR PEMIMPI (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, 31 Januari 2015 Pembimbing I Drs. Yulianto Bambang Setyadi, M.Si NIP. 196107301987031002 ii

ABSTRAK PENGGAMBARAN KARAKTER CINTA TANAH AIR DAN NASIONALISME PADA FILM LASKAR PEMIMPI (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) Erna Tri Wahyuni. A 220 110 100. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015. xvi + 96 halaman (termasuk lampiran) Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggambaran karakter cinta tanah air dan nasionalisme pada film Laskar Pemimpi (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah film Laskar Pemimpi. Objek penelitian adalah karakter cinta tanah air dan nasionalisme. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan studi kepustakaan. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik atau metode pengumpulan data. Analisis data menerapkan model interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Karakter Cinta Tanah Air dapat ditemukan dalam film Laskar Pemimpi, yaitu: a) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, b) Menyukai budaya nusantara, dan c) Menyukai buatan Indonesia; 2) Karakter Nasionalisme dapat ditemukan dalam film Laskar Pemimpi, yaitu: a) Cinta bangsa dan tanah air Indonesia, b) Rela berkorban demi bangsa dan negara, c) Bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia, dan d) Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan; 3) Pendidikan karakter cinta tanah air termuat dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII pada kompetensi dasar Menumbuhkan Kesadaran dan Keterikatan pada Norma. Karakter nasionalisme terdapat dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA kelas X pada kompetensi dasar menunjukkan semangat kebangsaan nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu sangat tepat jika film Laskar Pemimpi dijadikan media pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terutama berkaitan dengan penggambaran karakter cinta tanah air dan nasionalisme. Kata kunci : Karakter cinta tanah air, nasionalisme, analisis isi Surakarta, 29 Januari 2015 Penulis Erna Tri Wahyuni A220110100 1

PENDAHULUAN Tujuan pendidikan nasional untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, mandiri, dan bertanggung jawab. Semua sifat tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter siswa agar nantinya mampu beretika baik, memiliki sopan santun dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Pembangunan karakter merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Salah satu karakter yang perlu ditanamkan kepada generasi muda bangsa adalah cinta tanah air dan nasionalisme. Banyak di kalangan remaja sekarang sudah mulai luntur rasa cinta tanah air dan nasionalisme. Hal ini dikarenakan pengaruh negatif budaya barat yang masuk di Indonesia. Menurut Suyadi (2013:9), cinta tanah air merupakan sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya, sehingga tidak akan tergiur dengan tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri. Penyebab utama luntur rasa cinta tanah air bangsa Indonesia adalah nilai-nilai pancasila hanya dijadikan sebagai sejarah. Mayoritas warga negara Indonesia hanya sekedar menghafal pancasila, tidak banyak yang mengamalkan nilai-nilai pancasila yang diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Karakter cinta tanah air perlu ditanamkan sejak dini agar sebagai penerus bangsa dapat mewujudkan sikap dan tingkah laku yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan sosial yang merusak norma. Penyimpangan dapat merugikan diri sendiri, masyarakat bahkan negara untuk mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa yaitu dengan bangga menjadi bagian dalam negara Indonesia serta melestarikan dan mempelajari kekayaan budaya Indonesia. Menurut Suyadi (2013:9), nasionalisme merupakan sikap dan tindakan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Hal ini dapat terlihat dari cerminan perilaku generasi muda zaman sekarang yang cenderung melakukan tindakan kriminalitas yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur pancasila tersebut, seperti pergaulan bebas dan tawuran geng. Penyebab luntur nilai pancasila pada generasi muda zaman sekarang yaitu 2

kurang rasa nasionalisme, pengetahuan dan pendidikan yang mengajarkan tentang semangat kebangsaan. Generasi muda tidak meninggalkan atau melupakan nilai-nilai luhur pancasila, maka harus ada cara mengatasi yaitu ditanamkan rasa mencintai negara Indonesia hingga menimbulkan rasa nasionalisme. Hal ini dapat membuat generasi muda lebih mengerti arti penting pancasila. Pancasila bukan hanya dasar negara melainkan sebuah pelajaran yang mengatur warga negara agar hidup secara tentram. Menurut Ardianto dan Erdinaya (2005:134), film merupakan gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual di belahan dunia ini. Salah satu film yang dapat digunakan untuk menanamkan karakter cinta tanah air dan nasionalisme adalah Laskar Pemimpi. Laskar Pemimpi menceritakan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda. Para pejuang rela mempertaruhkan jiwa raga mereka demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Kegigihan pejuang inilah yang diharapkan dapat ditiru oleh generasi muda sekarang. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam hal penanaman nilai-nilai moral kepada peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan tujuan dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yaitu untuk membentuk peserta didik menjadi manusuia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berperan penting dalam membantu mengendalikan tingkah laku peserta didik yang menyimpang dari aturan dan membentuk karakter. Visi dan misi yaitu menjadi pusat pengembangan pembelajaran bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan serta ketatanegaraan untuk membentuk bangsa yang berkarakter kuat dan memiliki kesadaran berkonstitusi menuju masyarakat madani, memajukkan ilmu pengetahuan teknologi dan meningkatkan sumber daya manusia, sehingga mampu memecahkan permasalahan bangsa dan memberikan pelayanan pendidikan menuju masyarakat madani. Hasil dari penelitian ini akan mendeskripsikan dialog dan adegan yang terdapat dalam film Laskar Pemimpi. Karakter cinta tanah air terdapat dalam materi SMP 3

kelas VII KD. 2.4. Karakter nasionalisme terdapat dalam materi SMA kelas X KD.1.4. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka sangat relevan dilakukan penelitian tentang cinta tanah air dan nasionalisme yang terdapat pada film Laskar Pemimpi. Oleh karena itu, dipandang penting untuk mengadakan penelitian tentang Penggambaran Karakter Cinta Tanah Air dan Nasionalisme Pada Film Laskar Pemimpi (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggambaran karakter cinta tanah air dan nasionalisme pada film laskar pemimpi (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2005:1), metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnografi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya dan sebagai metode kualitatif, data yang terkumpul dan analisis lebih bersifat kualitatif Hamidi (2010:74) mengemukakan bahwa subjek adalah orang yang melakukan sesuatu dalam sebuah kegiatan. Subjek penelitian ini adalah film Laskar Pemimpi. Menurut Sudaryanto (1998:30), objek adalah unsur-unsur yang bersama-sama dengan sasaran penelitian membentuk kata dan kontek data. Objek dalam penelitian adalah karakter cinta tanah air dan nasionalisme. Sumber data yang terdapat dalam film Laskar Pemimpi adalah adegan maupun dialog yang terdapat cinta tanah air dan nasionalisme. Film ini merupakan jenis film cerita panjang (feature-length films) dengan durasi tayang selama 96 menit yang diproduseri oleh Chand Parwez Servia, disutradarai oleh Monty Tiwa dan dibintangi oleh Poject pop, Dwi Sasono, Shanty, Gading Marten, Masayu Anastasia, Candil, Maecell Siahaan dan Teuku Rifnu Wikana. Teknik pengumpulan data dalam 4

penelitian ini adalah interaktif yang meliputi teknik dokumentasi dan studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan dua macam triangulasi, pertama triangulasi sumber data berupa DVD film Laskar Pemimpi dan informasi dari internet. Kedua, triangulasi teknik atau metode pengumpulan data yang berasal dari dokumentasi dan studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan model interaktif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Sinopsis Film Laskar Pemimpi Film Laskar Pemimpi berkisah tentang sekelompok gerilyawan amatir dengan latar belakang yang beragam. Mereka adalah Sri Mulyani (Tika Project Pop) gadis desa Maguwo yang lugu dan suka tidur, Dimas (Udjo Project Pop) keturunan ningrat yang manja, Tumino (Gugum Project Pop) peternak bebek dan Ahok (Odie Project Pop) seorang pedagang kecil keturunan Tionghoa. Mereka bergabung dalam pasukan gerilya pimpinan Kapten Hadi Sugito (Gading Marten) setelah menjadi korban Agresi Milliter Belanda II bulan Desember 1948. Pasukan gerilya yang bermarkas di desa Panjen itu Sri, Udjo, Tumino dan Ahok bertemu dengan Toar (Yosi Project POP) gerilyawan asal Manado yang matanya rabun dan Kopral Jono, playboy kelas teri yang pangkatnya sudah sering diturunkan oleh Kapten Hadi. Mereka ternyata ditakdirkan untuk berjuang bersama-sama sejak Letnan Kuyt yang memimpin sebuah regu pasukan KNIL menyerbu Panjen dan menawan Wiwid (Shanty) dan Yayuk (Masayu Anastasia). Kejadian tersebut membuat keenam gerilyawan itu bertekad untuk membebaskan Wiwid dan Yayuk walau tidak mendapat restu dari pimpinan mereka. Maka, hanya dengan berbekal semangat dan informasi dari seorang prajurit KNIL yang sedang menderita gegar otak bernama Once (Oon Project Pop) mereka pun berangkat menuju markas Letnan Kuyt. Kenekadan keenam gerilyawan ternyata masih tidak mampu menandingi Letnan Kuyt beserta pasukan. Mereka sudah terpojok dan malah ikut tertawan bersama Wiwid dan Yayuk. Untung segera datang bantuan dari Panjen yang dipimpin tangan kanan Kapten Hadi bernama Letnan Bowo 5

(T. Rifnu Wikana). Keenam gerilyawan dan para tawanan lain pun berhasil dibebaskan oleh Letnan Bowo dan pasukan gerilya Panjen. Kapten Hadi marah besar atas ulah Kopral Jono dan teman-temannya. Mereka dianggap tidak disiplin dan membahayakan rencana penyerbuan besar-besaran atas Jogja yang tengah disiapkan oleh pimpinan tinggi TNI. Akibatnya, Sri, Udjo, Tumino, Ahok, Toar dan Kopral Jono dipecat dari ketentaraan secara tidak hormat, bahkan Once yang telah membelot ke pihak mereka pun dihukum oleh Kapten Hadi. Semangat berjuang yang berkobar dalam diri mereka belum padam. Kesempatan untuk membuktikan diri datang tak lama kemudian melalui peristiwa serangan besar ke Yogya tanggal 1 Maret 1949 yang dipimpin Letkol Soeharto. Walau sudah bukan prajurit resmi lagi Kopral Jono dan anak buahnya diam-diam bergerak membantu pasukan TNI yang tengah terdesak menghadapi serangan KNIL. Mereka bergerak sendiri untuk menghadang pasukan bantuan KNIL yang sedang menuju Jogja. Seperti sebelumnya mereka berangkat tanpa perencanaan yang matang dan kemampuan yang memadai. Kali ini para pejuang itu sadar bahwa demi keberhasilan misi tersebut mereka harus siap mengorbankan nyawa. Mereka harus berjuang mati-matian untuk menghambat laju pasukan bantuan KNIL yang memiliki kekuatan besar. 2. Gambaran Karakter Cinta Tanah Air pada Film Laskar Pemimpi Cinta tanah air berarti rela berkorban untuk tanah air dan membela dari segala macam ancaman serta gangguan yang datang dari bangsa manapun. Para pahlawan telah membuktikan cintanya kepada bangsa yaitu tanah air Indonesia. Mereka tidak rela Indonesia diinjak-injak, dijajah, dirampas atau diperas oleh bangsa penjajah. Para pahlawan berani mengorbankan nyawanya demi membela tanah air Indonesia. Hal ini juga yang terlihat dalam film Laskar Pemimpi. Adapun gambaran karakter cinta tanah air dalam film Laskar Pemimpi dapat dilihat pada adegan dan dialog sebagai berikut. a. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan sebagai pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya. Selain itu, pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar 6

harus mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu pada ragam bahasa baku. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu misalnya pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi prioritas utama. Kendala dalam pemakaian bahasa Indonesia yang baku antara lain disebabkan adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar terdapat di dalam beberapa adegan dan dialog pada tayangan film Laskar Pemimpi. b. Menyukai budaya nusantara. Bangsa Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam, akan tetapi kekayaan budaya yang dimiliki secara perlahan menghilang. Masyarakat khususnya generasi muda tidak lagi mengenal dan melestarikannya. Film Laskar Pemimpi menampilkan kesenian yang merupakan salah satu budaya warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang masih disukai pada masa itu, yaitu tari-tarian dengan menggunakan gamelan yang diiringi penari berbusana Jawa. c. Menyukai buatan Indonesia. Mencintai produk buatan Indonesia memang harus sangat ditunjang oleh pemerintah agar tidak hanya menjadi semboyan saja, apalagi produk-produk dari luar negeri sudah membanjiri pasar Indonesia, baik yang murah dan tak berkualitas maupun yang mahal. Film Laskar Pemimpi menampilkan sebuah adegan yang didalamnya mengandung pesan untuk mencintai buatan Indonesia. 3. Gambaran Karakter Nasionalisme pada Film Laskar Pemimpi a. Cinta bangsa dan tanah air Indonesia. Perilaku cinta bangsa dan tanah air tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, mencintai adat atau budaya yang ada dinegaranya dengan melestarikannya dan melestarikan alam dan lingkungan. Cinta tanah air merupakan pengalaman dan wujud dari sila Persatuan Indonesia yang dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan 7

masyarakat. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara, syarat-syarat pembelaan negara diatur dalam Undang - Undang. Kesadaran cinta tanah air itu pada hakikatnya berbakti kepada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Film Laskar Pemimpi juga menggambarkan karakter cinta tanah air. b. Rela berkorban demi bangsa dan negara. Bela Negara atau rela berkorban merupakan sikap dan perilaku warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan Negara seutuhnya. Kesadaran rela berkorban itu hakekatnya adalah berbakti pada Negara dan kesediaan berkorban membela Negara. c. Bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia. Salah satu bentuk rasa cinta yang melahirkan bela negara adalah kebanggaan terhadap bangsa dan Negara. Seorang warga negara yang memiliki kebangsaan terhadap bangsanya otomatis akan lebih mengutamakan bangsanya. Segala sesuatu yang dimiliki dan dihasilkan oleh bangsanya akan membuatnya bangga terlahir sebagai warga negara tersebut. d. Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan artinya hal-hal yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara diprioritaskan. Menempatkan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi, berarti manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan Bangsa bila diperlukan. 4. Gambaran Karakter Cinta Tanah Air dan Nasionalisme pada Film Laskar Pemimpi yang Mendukung Tercapainya Tujuan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan karakter cinta tanah air termuat dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII pada kompetensi dasar Menumbuhkan Kesadaran dan Keterikatan pada Norma. Karakter nasionalisme terdapat dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA kelas X pada kompetensi dasar 8

yaitu menunjukkan semangat kebangsaan nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karakter cinta tanah air dan nasionalisme merupakan salah satu pendidikan karakter yang diajarkan dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang mengajarkan tentang moral kebangsaan yang harus dimiliki oleh peserta didik. Gambaran karakter cinta tanah air yang terdapat di dalam film Laskar Pemimpi, yaitu: a) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, b) Menyukai budaya nusantara, dan c) Menyukai buatan Indonesia. Gambaran karakter nasionalisme yang terdapat di dalam film Laskar Pemimpi, yaitu: a) Cinta bangsa dan tanah air Indonesia, b) Rela berkorban demi bangsa dan negara, c) Bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia, d) Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Sikap-sikap yang menggambarkan karakter cinta tanah air dan nasionalisme tersebut sangat penting untuk dimiliki oleh peserta didik sebagai generasi penerus demi mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. KESIMPULAN 1. Isi cerita Film Laskar Pemimpi Film Laskar Pemimpi berkisah tentang sekelompok gerilyawan amatir dengan latar belakang yang beragam. Mereka adalah Sri Mulyani (Tika Project Pop) gadis desa Maguwo yang lugu dan suka tidur, Dimas (Udjo Project Pop) keturunan ningrat yang manja, Tumino (Gugum Project Pop) peternak bebek dan Ahok (Odie Project Pop) seorang pedagang kecil keturunan Tionghoa. Mereka bergabung dalam pasukan gerilya pimpinan Kapten Hadi Sugito (Gading Marten) setelah menjadi korban Agresi Milliter Belanda II bulan Desember 1948. Pasukan gerilya yang bermarkas di desa Panjen itu Sri, Udjo, Tumino dan Ahok bertemu dengan Toar (Yosi Project POP) gerilyawan asal Manado yang matanya rabun dan Kopral Jono, playboy kelas teri yang pangkatnya sudah sering diturunkan oleh Kapten Hadi. Mereka ternyata ditakdirkan untuk berjuang bersama-sama sejak Letnan Kuyt yang memimpin sebuah 9

regu pasukan KNIL menyerbu Panjen dan menawan Wiwid (Shanty) dan Yayuk (Masayu Anastasia). 2. Gambaran Karakter Cinta Tanah Air pada Film Laskar Pemimpi Karakter Cinta Tanah Air dapat ditemukan dalam film Laskar Pemimpi. Hal ini dibuktikan dengan beberapa usaha para prajurit republik yang berjuang membela bangsa dari penjajah. Sikap para pejuang mencerminkan beberap sikap cinta tanah air diantaranya: a. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. b. Menyukai budaya nusantara. c. Menyukai buatan Indonesia. 3. Gambaran Karakter Nasionalisme pada Film Laskar Pemimpi Karakter nasionalisme dapat ditemukan dalam film Laskar Pemimpi. Hal ini dibuktikan dengan beberapa usaha para prajurit republik yang rela mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan Indonesia. Sikap para pejuang mencerminkan beberap sikap nasionalisme diantaranya: a. Cinta bangsa dan tanah air Indonesia. b. Rela berkorban demi bangsa dan negara. c. Bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia. d. Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. 4. Gambaran Karakter Cinta Tanah Air dan Nasionalisme pada Film Laskar Pemimpi yang Mendukung Tercapainya Tujuan Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan karakter cinta tanah air termuat dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII pada kompetensi dasar Menumbuhkan Kesadaran dan Keterikatan pada Norma. Karakter nasionalisme terdapat dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA kelas X pada kompetensi dasar yaitu menunjukkan semangat kebangsaan nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karakter cinta tanah air dan nasionalisme merupakan salah satu pendidikan karakter yang diajarkan dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang mengajarkan tentang moral kebangsaan yang harus dimiliki oleh peserta didik. 10

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut. 1. Kepada Masyarakat a. Masyarakat adalah elemen penting bagi terwujudnya suatu pendidikan yang bersih. Masyarakat diharapkan mampu menciptakan generasi muda belajar tentang pendidikan karakter cinta tanah air dan nasionalisme, masyarakat diharapkan memberi contoh yang baik. b. Masyarakat diharapkan selalu memberi perhatian kepada generasi muda berkaitan dengan upaya pembelajaran pendidikan tentang kesetiaan pada bangsa dan negara serta mengarahkan generasi muda pada hal-hal yang bersifat positif. c. Masyarakat dapat menyaring budaya luar yang tidak sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia dengan tetap mempertahankan karakter cinta tanah air dan nasionalisme dalam diri masing-masing individu. 2. Kepada Pemuda dan Mahasiswa a. Para pemuda generasi penerus bangsa memahami pentingnya perananan karakter cinta tanah air dan nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. b. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang mengerti sejarah perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan harus menghargai dan meneruskan pembangunan dengan usaha nyata. c. Mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan media elektronik khususnya televisi melalui film sebagai media pembelajaran. 3. Kepada Produser a. Produser adalah seseorang atau beberapa orang yang bertugas mengelola segala hal yang berhubungan dengan pembuatan film. b. Produser diharapkan dapat membuat film dokumenter yang lebih menarik agar para penonton minat untuk menonton film indonesia. 11

DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. 2005. Komunikasi Masa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press. Sudaryanto. 1998. Metode Linguistik ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 12