BAB 1 PENDAHULUAN. semua keadaan di lingkungan, didapati dalam keadaan yang tidak menentu.

dokumen-dokumen yang mirip
PERAMALAN (FORECASTING)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang akan terjadi di masa yang akan datang menggunakan dan. mempertimbangkan data dari masa lampau. Ketepatan secara mutlak dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin bertambah ketatnya persaingan dalam bidang perdagangan. Setiap usaha

BAB 2 LANDASAN TEORI

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Informatika dan Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk membuat prediksi tersebut disebut peramalan (Bowerman, 1993).

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, mengharuskan para pelaku bisnis melihat peluang yang ada dalam. memenuhi permintaan konsumen yang beragam.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

PERAMALAN (FORECASTING) : ADALAH SENI DAN ILMU MEMPREDIKSI PERISTIWA- PERISTIWA YANG AKAN TERJADI DENGAN MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB I PENDAHULUAN. Dugaan atau perkiraan mengenai kejadian atau peristiwa pada waktu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komputer saat ini merupakan komponen yang sangat penting. dalam menyelesaikan sistem administrasi dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang dapat memberikan jaminan atau kepastian tentang apa

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. era globalisasi, di mana perdagangan mulai bersifat internasioanal. Banyak usahawan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Adanya waktu tenggang (lead time) merupakan alasan utama bagi perencanaan dan

A. Judul : PEMODELAN FUNGSI TRANSFER PADA PERAMALAN CURAH HUJAN DI KABUPATEN BANDUNG

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Peramalan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. konstan, namun ada beberapa periode yang memperlihatkan keadaan yang ekstrim.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi telah berkembang dengan relatif pesat. Di era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu negara berkembang khususnya ibukota Jakarta sebagai kota

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. langsung melihat database yang digunakan dengan cara menekan tombol open

BAB 2. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan

PERENCANAAN PRODUKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyak munculnya

BAB 2 LANDASAN TEORI. diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat

PERSPEKTIF PERAMALAN 2 Titien S. Sukamto

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Melihat fenomena masyarakat pada saat ini yang menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggap dalam mengantisipasi keadaan di masa mendatang. Ditambah dengan krisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dari suatu properti atau usaha. Pembuatan asumsi tersebut berkaitan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia industri dan teknologi yang semakin maju,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. surat jalan dan sebagainya. Perusahaan ini memiliki tujuan menjadi perusahaan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 3 METODE FUZZY TIME SERIES DENGAN FAKTOR PENDUKUNG UNTUK MERAMALKAN DATA SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

BAB I PENDAHULUAN. pendugaan secara ilmiah adalah pembuatan ramalan yang didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN I-1

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika dan Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil tahun 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. PT. Baba Rafi Indonesia merupakan perusahaan waralaba (franchise)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERAMALAN PERMINTAAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komputerisasi di segala bidang tampaknya mulai dilakukan di negara kita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kegiatan produksi sesuai dengan pesanan (make to order) dan sebagian kecil

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. Objek wisata di Indonesia telah mulai dikembangkan secara luas. Objek

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak permasalahan yang muncul baik di bidang ekonomi,

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan adalah proses perkiraan (pengukuran) besarnya atau jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada semua pemegang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, masyarakat mulai jenuh mengkonsumsi daging ayam, daging

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketidakpastian adalah faktor umum dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua keadaan di lingkungan, didapati dalam keadaan yang tidak menentu. Demikian juga dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan menghadapi ketidakpastian seperti para manajer membuat keputusan-keputusan tanpa mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang, barang-barang yang dipesan meskipun tidak mengetahui pasti akan seperti apa penjualan nantinya, peralatan atau perlengkapan baru yang dibeli meskipun tidak mengetahui pasti permintaan produk-produk, dan investasi-investasi yang dikeluarkan meskipun tidak mengetahui pasti akan seperti apa keuntungan yang diperoleh. Untuk itu, perusahaan harus bisa menyikapi ketidakpastian dalam menjalankan bisnisnya agar tetap bertahan. Disadari atau tidak, setiap perusahaan pasti melakukan peramalan dalam operasional bisnisnya, baik kuantitatif ataupun kualitatif, terstruktur atau tidak terstruktur, tertulis atau tidak tertulis, atau dilakukan dengan sistem komputer ataupun manual. Peramalan kuantitatif didasarkan pada perhitungan matematika dan analisis statistik tertentu sedangkan peramalan kualitatif menggunakan unsur kualitatif sebagai dasar analisis sehingga disebut sebagai metode subyektif. Unsur tersebut adalah intuisi, pengalaman seseorang, emosi, pendapat, keputusan, terkaan, usulan ahli, atau perkataan orang tertentu. Ada perusahaan yang hanya menerapkan peramalan kuantitatif, tetapi ada juga yang hanya menerapkan

2 peramalan kualitatif saja. Pada umumnya perusahaan menggunakan kedua pendekatan ini, pertama-tama dimulai dari peramalan kuantitatif, lalu hasilnya dianalisis, jika perlu direvisi dengan peramalan kualitatif. Forecasting (Peramalan) berhubungan dengan ketidakpastian, sehingga jika tidak ada ketidakpastian maka peramalan tidak akan ada karena tidak ada yang perlu diramalkan. Ada banyak sekali metode peramalan, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling komplek. Metode peramalan yang sederhana biasanya hanya mampu memodelkan pola yang sederhana, sedangkan metode peramalan yang komplek mampu memodelkan pola yang rumit. Contoh metode peramalan yang paling sederhana adalah metode naive dan metode peramalan yang sangat rumit dan banyak diteliti sekarang ini adalah metode peramalan dengan algoritma sistem adaptif dan neural network (jaringan saraf). Pemilihan metode peramalan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketersediaan data, keakuratan ramalan, biaya, pola deret berkala, dan kemudahan dalam menggunakannya. Untuk deret data yang mengandung faktor musiman dapat ditangani oleh metode Holt, metode dekomposisi, metode dekomposisi Census II, regresi berganda deret berkala, dan metode Box-Jenkins. Metode Dekomposisi Census II adalah salah satu pendekatan dalam analisis data deret berkala yang berusaha untuk mengidentifikasi faktor-faktor komponen yang mempengaruhi nilai-nilai periodik dalam suatu serial, sehingga data deret berkala dapat diproyeksikan ke masa mendatang dan dapat digunakan untuk peramalan jangka pendek atau jangka panjang. Metode ini adalah pengembangan dari metode dekomposisi dan memiliki lebih banyak langkah dibanding dengan

3 metode dekomposisi klasik yang bertujuan untuk menghasilkan ramalan yang lebih baik. Seiring dengan kemajuan teknologi komputer, metode peramalan yang komplek dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer. Contohnya metode dekomposisi Census II, dimana karena kompleksitasnya maka tidak akan mudah dikerjakan tanpa bantuan komputer. Perlu digarisbawahi juga bahwa satu metode mungkin cocok diterapkan di suatu perusahaan, namun menjadi sangat tidak cocok jika diterapkan di perusahaan lain. Oleh karena hal-hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat topik ini sebagai bahan penelitian. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah yang dirumuskan sebagai berikut : Apakah metode dekomposisi Census II sesuai dalam meramalkan penjualan suatu produk? 1.3 Ruang Lingkup Pada skripsi ini, penulis hanya akan membatasi penelitian pada : 1. Peramalan penjualan dilakukan dengan menerapkan metode peramalan yang menggunakan suatu deret berkala yang bersifat musiman, yang mempunyai pola perubahan berulang secara tahunan yaitu metode dekomposisi Census II. 2. Data penjualan yang digunakan untuk proses penelitian adalah data penjualan router dan switch dari bulan Januari 2001 sampai dengan Desember 2006. 3. Merancang program aplikasi peramalan metode dekomposisi Census II.

4 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan umum adalah menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan sehingga metode ilmiah dapat dijadikan metode pokok dalam peramalan dan juga dapat diintegrasikan dengan metode non-ilmiah atau subyektif yang digunakan perusahaan sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih akurat. 2. Tujuan khusus adalah menerapkan suatu metode peramalan yang cocok untuk meramalkan penjualan ke depan berdasarkan data historis penjualan produk pada perusahaan. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan kegiatan penjualan yang akan dilakukan di masa mendatang. 2. Bagi peneliti-peneliti lainnya adalah sebagai bahan pembelajaran untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan metode pengembangan dari metode yang penulis gunakan dan suatu pengalaman yang dapat menambah pengetahuan melalui kenyataan yang terjadi dalam suatu perusahaan. 1.5 Metodologi Metodologi skripsi ini menggunakan : 1. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan dengan mencari bahan melalui :

5 i. Buku : buku dijadikan sebagai sumber untuk landasan teori. Buku-buku ini didapatkan melalui perpustakaan Universitas Bina Nusantara S1 dan S2. 2. Perancangan program aplikasi untuk membangun program aplikasi peramalan metode dekomposisi Census II. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai penulisan skripsi ini, maka penulisan ini dibagi menjadi enam bab yaitu : BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi, dan sistematika penulisan. BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK Bab ini menguraikan tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, visi dan misi perusahaan, kekuatan perusahaan, kerjasama perusahaan, serta produk dan pelayanan. BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang didapat dari penelitian kepustakaan dan buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan skripsi sebagai sumber untuk landasan dasar. BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai kerangka pemikiran dan hipotesis, pengumpulan data, teknik analisis data, dan perancangan program aplikasi.

6 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini memberikan hasil dan pembahasan dari data penelitian. BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir dari skripsi ini diberikan kesimpulan tentang permasalahan yang dihadapi dan memberikan saran. Saran sesuai hasil penelitian dan pembahasan bab-bab sebelumnya, yang diharapkan dapat membantu pihak perusahaan dalam memecahkan masalah..