BAB V KONSEP PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

Bab V Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

Dari pertimbangan diatas dibuat konsep tata ruang

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tujuan dari perancangan Pusat Gerontologi di Jawa Barat merupakan

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :


BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan yang digunakan adalah sustainable

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN V.1.1 Tujuan Perancangan Merencanakan sarana kegiatan olahraga dan rekreasi yang dapat memberikan suasana yang akrab dengan lingkungan sehingga pemakai merasa nyaman dan betah berada di sana. V.1.2 Sasaran Perancangan a. Merencanakan penampilan bangunan yang berkembang dari alam atau mempunyai sifat alami. b. Berusaha menonjolkan karakter-karakter dari lingkungan sekitar yang mempunyai potensi untuk menunjang suasana rekreasi dan relaksasi. c. Mengatur pola hubungan antara fasilitas yang bersifat bebas, tidak saling mengganggu tetapi tetap berkesan akrab. V.2 KONSEP TAPAK DAN LINGKUNGAN V.2.1 Lokasi Tapak a. Tapak untuk sport club ini berada di Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggerang, Kecamatan Ciputat, Kelurahan Pisangan/Desa Pisangan. b. Luas tapak perencanaan ± 6 Ha. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 95

c. KDB 20% d. Batas Ketinggian maksimum adalah 3 lantai. e. Peruntukan tapak adalah sarana olahraga dan rekreasi. f. Potensi tapak: Danau dapat digunakan sebagai kolam pemancingan sekaligus juga sebagai unsure natural landscaping dalam tapak perancangan. Aksesnya mudah karena berdekatan dengan jalan kolektor. Letaknya sangat strategis yaitu sebagai jalan masuk dan keluar Jakarta dari arah Bogor, Serpong dan kota lainnya. g. Batas tapak: Utara Barat Selatan Timur : Kompleks perumahan : Jalan Lingkungan (Jl. Pasar Jumat) : Perumahan penduduk : Danau Situ Gintung Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 96

V.2.3 Orientasi dan Perletakan Massa Bangunan Orientasi bangunan diarahkan ke sebelah Timur Yaitu view ke Danau. Perletakan massa bangunan menyebar kearah selatan sejajar dengan sumbu jalan, yaitu dari jalan Pasar Jumat ke Jalan Pemda. V.2.4 Gubahan Massa a. Bentuk Dasar Bentuk terpilih adalah: lingkaran dengan dasar pemikiran sebagai berikut: Bentuknya dinamis dan alami sesuai dengan bentuk danau yang melengkung sehingga dapat menyatu dengan site. Terukur dan geometris. Mudah dikembangkan. Mudah dikombinasikan dengan bentuk lain. Penonjolan kolom pada bentuk massa mempunyai kesan kokoh, kuat dan dinamis, mewakili alam sekitar yang banyak ditumbuhi tanaman. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 97

Persegi empat dengan dasar pemikiran sebagai berikut: Terukur dan geometris Mudah dikembangkan Mudah dikombinasikan dengan bentuk lain Mudah bagi pelaksanaan konstruksi. Pola masa bangunan adalah massa banyak/majemuk untuk lebih mengoptimalkan kegiatan yang berlangsung mengingat adanya perbedaan jenis kegiatan yang mempunyai persyaratan fisik dan non fisik yang berbeda pula. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 98

V.2.7 Program ruang FASILITAS LUAS (M 2 ) SIFAT RUANG Hall Utama 1273 Publik Tenis Lapangan 2415 Semi Publik Kolam Renang 1203,61 Semi Publik Squash 124,8 Semi Publik Tenis Meja 196 Semi Publik R. Permainan 163,54 Semi Publik Ruang Ganti 137,27 Semi Publik R. Pemanasan 81 Semi Publik R. Fitness 228,2 Semi Publik R. Mandi Sauna 112 Semi Publik R. Ganti 30 Publik Lobby Utama 200 Publik R. Pengelola 219 Private R. Informasi/Pendaftaran 10 Private R. P3K dan konsultasi 15 Semi Publik Toilet 18,36 Service Restoran 540 Publik R. Serbaguna 948 Semi Publik Kios Alat Olahraga 96 Publik R. Keamanan 8 Private R. Reparasi alat 20 Service R. Panel 9 Service R. Trafo 100 Service R. Mekanikal 24 Service R. Karyawan 66 Private Lobby Penujang 40 Publik Musholla 19,2 Publik Telepon Umum 2,7 Publik R. Bilas dan WC 8 Semi Publik Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 99

LUAS RUANG 7511,8 SIRKULASI 20% 1502,36 TOTAL LUASAN 9014,16 RUANG Keterangan: Publik : Zona yang dipakai oleh semua pihak baik pengunjung, pengelola maupun pihak lain, dengan tingkat privasi yang sangat kecil, di dalamnya terjadi kegiatan public. Semi Publik : Zona yang dipakai oleh anggota klub atau orangorang yang menyewa fasilitas Sport Club. Private : Zona yang dipakai oleh orang-orang tertentu dengan tingkat privasi tinggi dan memberikan kesan territorial kegiatan, sehingga pihak luar yang tidak berkepentingan tidak dapat memasukinya, di dalamnya terjadi kegiatan-kegiatan privat. Zona Service : Zona yang dipakai untuk kegiatan service/pelayanan bagi pemakai bangunan V.2.2 Pintu masuk ke dalam tapak Pencapaian ke dalam tapak yaitu dari jalan Pasar Jumat. Dimana posisi jalan terhadap tapak (dari Jl. Ir. H. Juanda ke Jl. Pasar Jumat) hamper tegak lurus, sehingga memberikan kesan yang mengundang terhadap pengendara kendaraan. Oleh karena itu searah dengan view ke entrance tapak ini dirancang vista atau point of view yang bersifat mengundang. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 100

Untuk mencegah macetnya jalan masuk ke dalam tapak perencanaan maka dibuat kantong jalan sehingga dapat menampung pengunjung, terutama pada waktu padat-padatnya pengunjung. V.2.5 Penzoningan Penzoningan massa bangunan berdasarkan pintu masuk ke dalam tapak dan orientasi massa. Zona parkir sebagai ruang penerima public. Antara parkir pengelola dan tamu dipisahkan dengan parkir servis guna kemudahan pelayanan tanpa mengganggu kegiatan lain. Plaza sebagai ruang peralihan dan pengikat antar bangunan. Rencana Pintu Masuk Zona Publik Zona Semi Publik Privat Service Zona Hijau (Nuffer) Zona Parkir Rencana Pintu Keluar Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 101

V.2.8 Skema Organisasi Ruang a. Makro ENTRACE PARKIR HIJAU BANGUNAN UTAMA FASIITAS OUTDOOR FASILITAS INDOOR Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 102

b. Mikro Pimpinan Ruang Serbaguna Bidang Usaha Bidang Usaha Bidang Usaha Bidang Usaha Bidang Teknik Humas Restoran Bidang Usaha Pantry ME Keamanan Telepon Umum LOBBY UTAMA Informasi R. P3K Kios-Kios Minimarket Toilet Fitness Sauna Ruang Karyawan Musholla Toilet Toilet LOBBY PENUNJANG Mekanikal Trafo Panel SE HALL OLAHRAGA UTAMA R. Ganti Pria R. Ganti Wanita Squash Tenis Meja Billiard Ruang Pemanasan Fasilitas Olahraga Indoor Fasilitas Olahraga Outdoor Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 103

V.2.6 Penataan Elemen Ruang Luar a. Elemen lunak, sesuai dengan tema perancangan yaitu arsitektur organik maka pemanfaatan lahan hijau perlu dioptimalkan dalam pengembangan tapak, hal ini diterapkan dalam: Sebagai elemen Taman dan Plaza Sebagai elemen pendukung sirkulasi, yakni sebagai elemen pengarah sirkulasi. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 104

Sebagai elemen peneduh Sebagai elemen pencegah dan pengendali air (erosi) dan angina. Sebagai buffer alami, dapat juga dimanfaatkan sebagai buffer antara ruang publik dengan ruang private. Menurunkan suhu udara, juga dapat menyaring polutan udara seperti debu, CO 2, SO 2 dan timbale, juga menghasilkan oksigen segar bagi lingkungan sekitarnya. b. Elemen keras, arsitektur organik adalah arsitektur yang menyatu dan bersahat dengan lingkungan oleh itu pada penerapan elemen keras penggunaan aspal dan beton yang tidak bersahat dengan alam harus diminimalkan untuk itu Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 105

penggunaannya digantikan. oleh conblock dan rumput sebagai alternative pengganti aspal dan beton. Penggunaan conblock dan rumput sebagai alternative pengganti aspal dan beton. Penggunaan unsur batu alam untuk jalur pedestrian untuk lebih menambah kesan keakraban dengan lingkungan alam. V.2.9 Pengolahan Kontur Arsitektur organik adalah arsitektur yang menyatu dengan alam oleh karena itu bangunan selain fungsional juga harus dapat mengolah potensi alam sekitarnya. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 106

Bangunan didesain dengan meminimalkan cut and fill agar bangunan dapat menyatu dengan baik dengan lingkungan. V.2.9 Sistem Struktur a. Substruktur bangunan menggunakan system pondasi: Untuk pondasi menggunakan pondasi lajur atau pondasi setempat dengan bahan batu kali atau beton. Selanjutnya dilakukan perbaikan struktur tanah dengan cara : - Mengganti tanah dibawah alas pondasi dengan bahan yang lebih baik seperti pasir atau koral. - Dengan memasang cerucuk dengan tujuan sebagai penopang alas ke MTK atau sebagai usaha untuk memadatkan tanah dibawah alas. Bahan yang digunakan adalah bambu bila muka air tanah tinggi dan dolken bila muka air tanah rendah. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 107

b. Superstruktur bangunan utama adalah Struktur Rangka Ruang, dengan sambungannya menggunakan Sistem Mero dimana System yang hanya mempunyai dua elemen dasar yaitu sebuah batang dan bola yang menpunyai lubang berulir. V.2.10 Material non Struktural a. Lantai Lapangan Olahraga Lantai lapangan yang digunakan adalah lantai dengan bahan estetis dengan pertimbangan bangunan olahraga dapat digunakan untuk beberapa cabang olahraga. b. Langit-langit Pada bangunan beratap miring terjadi akumulasi panas di dalam ruang antara atap dan langit-langit atau loteng pada siang hari akibat radiasi matahari, sehingga perlu diberi ventilasi silang yang cukup bagi pergerakan udara silang yang mampu menurunkan panas yang terakumulasi dalam loteng tersebut, sehingga turut mengurangi penggunaan energi ekstra (mesin AC) untuk pendingin di dalam ruangan. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 108

c. Interior bangunan Pemakaian unsur alam dalam ornamen interior, yaitu: batu, kayu dan air serta memasukan suasana alam ke dalam bangunan. Dinding kayu Dinding batu Lantai batu V.2.11 Perlengkapan Bangunan a. Kursi Penonton Direncanakan menggunakan kursi permanen dengan konfigurasi secar horizontal menggunakan 4 sisi dan secara vertical disusun bertingkat dengan sudut kemiringan 30-35. b. Sirkulasi Vertikal Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 109

1. Tangga, karena jenis bangunan yang direncanakan adalah bangunan bertingkat rendah. Digunakan terutama pada pencapaian ke tribun penonton pada bangunan utama. 2. Ramp, sebagai alat penanggulangan aktif terhadap bahaya kebakaran. 3. penerangan Menggunakan penerangan alami pada siang hari. Selain untuk memperkecil pemkaian listrik, juga memberikan nuansa alamiah yang ditangkap dari keluwesan dan keindahan sinar matahari. Disini cahaya matahari adalah karakter lingkungan terkuat yang berpengaruh terhadap ekspresi bangunan. Untuk malam hari digunakan penerangan bautan dengan tetap memperhatikan faktor tingkat penerangan yang sesuai kebutuhan. 4. Pengkondisian udara Untuk pengudaraan dapat menggunakan beberapa cara : Pengudaran Alami Dengan cara membuat bukaan pada setiap sisi dinding sehingga dapat terjadi sirkulasi menyilang. Ini membantu jika terjadi pemadaman listrik. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 110

Bentuk pengarah angin, ventilasi ini mempunyai sisik yang merupakan suatu bentuk organik di dalam penerapannya dalam bentuk arsitektur. Pengudaran Buatan (Air Conditioner) Berhubung ketinggian bangunan hanya 2 lantai maka system pengudaraan buatan menggunakan system AC split di mana hanya diletakkan pada ruang-ruang tertentu seperti ruang karyawan, dan lain-lain. 5. Pencegahan Bahaya Kebakaran Penyediaan alat bantu evakuasi dan system penditeksian bahaya kebakaran. Pemadam api menggunakan fire hydrant, tabung fire extinguisher dan sprinkler. Keamanan sambaran petir menggunakan Sistem Faraday. 6. Intalasi listirik Penyediaan aliran listrik dari PLN dengan cadangan darurat dari genset / diesel. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 111

PLN GARDU LISTRIK AUTOMATIC SWITCH MAIN DISTRIBUTOR PANEL GENSET SUB DISTRIBUTOR PANEL 7. Penyediaan Air Bersih Air bersih berasal dari Sumber Air Perumahan disalurkan ke tangki penyimpanan (reservoir) untuk kemudian didistribusikan pada ruang-ruang yang membutuhkan. Sumber Air Perumahan METERAN RESERVOIR DISTRIBUSI 8. Sistem Sanitasi Air Hujan Pipa Saluran Riol Kota Air Kotor Pipa Pembuangan Kotoran Pipa Saluran Perembesan Fasilitas Olahraga dan Rekreasi di Tanggerang 112