BAB IV DEKSKRIPSI LOKASI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir akhir ini muncul sebuah realitas baru yang tidak

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Perusahaan

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BAB II DESKRIPSI UMUM RIFKA ANNISA WOMEN CRISIS CENTER YOGYAKARTA. Rifka Annisa Women Crisis Center yang berarti Teman Perempuan

BAB II KERANGKA PEMECAHAN MASALAH. A. Terjadinya Konflik Jalan Lingkungan Di Kelurahan Sukapada

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

JAWA TIMUR MEMUTUSKAN : PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

BAB I PENDAHULUAN. pada era reformasi adalah diangkatnya masalah kekerasan dalam rumah tangga

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN KERJASAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

Sulatri, Trik Kelompok Masyarakat Sipil Tetap Eksis Mewarnai Kebijakan

Struktur kelembagaan politik, ekonomi dan sosial suatu masyarakat dapat menciptakan atau melanggengkan demokrasi, tetapi dapat pula mengancam dan mele

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK,

Peningkatan Kualitas dan Peran Perempuan, serta Kesetaraan Gender

I. PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah perang dunia ke-2 tanggal 10 Desember

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN KERJA SAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN KERJA SAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBENUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PENYEDIA LAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pada uraian yang telah diuraikan pada bab hasil dan

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ORANG

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pariwisata.

Keterwakilan Perempuan, Ketidakadilan dan Kebijakan Keadilan ke depan 1 oleh Dian Kartikasari 2

LEMBAR ISIAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN TAHUN 2011

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DARI TINDAK KEKERASAN

KOLABORASI ANTAR STAKEHOLDER DALAM MENANGANI TINDAK KEKERASAN ANAK BERBASIS GENDER DI KOTA SURAKARTA

BAB 9 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBENUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PEMBENTUKAN PUSAT PELAYANAN TERPADU PEREMPUAN DAN ANAK

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT

Posisi dan Peran LBH Bandar Lampung Dalam Promosi dan Perlindungan Hak-hak Ekosob Masyarakat

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

Lembaga Akademik dan Advokasi Kebijakan dalam Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender Margaretha Hanita

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan deskripsi, analisis dan pembahasan hasil penelitian, pada

DEPUTI PERLINDUNGAN PEREMPUAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK RI

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

BAB I PENDAHULUAN. Kekerasan terhadap perempuan merupakan suatu fenomena yang sering

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. kekerasan di Daerah Istimewa Yogyakarta serta mengidentifikasi faktor-faktor yang

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PERDAGANGAN PEREMPUAN DAN ANAK DI PROVINSI BENGKULU

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

Latar Belakang. Sementara itu guna meningkatkan peran daerah dalam penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, Pemerintah telah menerbitkan

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

IKATAN PEREMPUAN POSITIF INDONESIA - IPPI Jaringan Nasional Perempuan yang hidup dengan HIV dan AIDS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Konsep good governance adalah konsep yang diperkenalkan oleh Bank Dunia

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan;

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

: Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada diktum kedua, Pusat Pelayanan Terpadu tersebut dibantu oleh Sekretariat Tetap dan 3 (tiga) Divisi

BERITA NEGARA. No.870, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Bantuan Hukum. Syarat. Tata Cara. Penyaluran Dana. Peraturan Pelaksanaan.

MENDEKATKAN AKSES PEREMPUAN MISKIN KORBAN KEKERASAN TERHADAP LAYANAN. Komnas Perempuan & Forum Pengada Layanan

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

I. PENDAHULUAN. melalui penghargaan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada, khususnya

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR- 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DANANAKKORBAN KEKERASAN

Jendela Papua Papua Window

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN BERBASIS GENDER

LEMBARAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN TENTANG

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

ADVOKASI KESEHATAN Waktu : 45 Menit Jumlah soal : 30 buah

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 015 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan perempuan sampai saat ini masih menjadi wacana serius untuk

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK KABUPATEN SERANG

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235), sebagaimana telah beberapa kali diubah, tera

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 SERI E NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR: 2 TAHUN 2013

Transkripsi:

46 BAB IV DEKSKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Lembaga Swadaya Masyarakat Samitra Abhaya Kelompok Perempuan Pro Demokrasi (LSM SA KPPD) Surabaya Lembaga Swadaya Masyarakat Samitra Abhaya Kelompok Perempuan Pro Demokrasi (LSM SA KPPD) merupakan lembaga yang sangat konsen terhadap permasalahan sosial terutama yang berkaitan dengan perempuan. LSM ini didirikan pada 12 April 1998 di Surabaya oleh sekelompok perempuan atas kepedulian akan kondisi perempuan yang masih buruk dan semangat reformasi untuk menghapuskan segala bentuk kekerasan dan ketidakadilan bagi perempuan dan anak. Dibentuknya lembaga yang sekarang berkantor di Jl. Ngagel Madya 6/2 Surabaya ini bertujuan mendorong dan mengajak semua unsur masyarakat untuk menciptakan demokrasi dan penegakan hak asasi untuk mewujudkan masyarakat sipil yang kuat. Memperjuangkan hak hak perempuan, khususnya hak bebas dari segala penduk kekerasan sebagai bagian dari hak asasi manusia demi mewujudkan masyarakat sipil yang kuat, adil dan demokratis. Serta mengatasi masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui penyediaan pelayanan kepada perempuan dan anak korban kekerasan, mempromosikan kebijakan yang melindungi hak perempuan dan anak, serta melakukan pendidikan kesadaran gender bagi masyarakat. Pemiliihan program ini berdasarkan fakta di masyarakat

47 bahwa angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Timur dari tahun ke tahun sangat tinggi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Lembaga ini berbentuk yayasan dengan akte Notaris IGD. Yudara, SH. No. 16 Tanggal 25 Juli 2000 dan bersifat independent dan non politis. Di masa mendatang, badan hukum SA-KPPD diproyeksikan menjadi perkumpulan. Dalam struktur kepengurasannya SA-KPPD divisi divisi yang memiliki program kerja yang berbeda, antara lain : 1. Divisi Layanan Korban Tujuan dari divisi ini adalah memberikan pelayanan untuk korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah Jawa Timur. Jenis pelayanan ini adalah nonligitasi (konseling) dan ligitasi (pendampingan hukum). Pelayanan ini dilakukan oleh pekerja sosial dan pengacara dengan cara : a. Konseling, yakni pelayanan konseling yang dilakukan melalui tatap muka, telepon, maupun melalui surat. b. Pendampingan Hukum, yaitu melakukan konsultasi hukum dan pendampingan hukum dalam setiap proses hukum yang dilalui oleh korban. c. Rujukan, yaitu rujukan kepada ahli terkait, seperti : kepolisian, rumah sakit, lembaga terapi psikologis dan lain lain. Apabila dibutuhkan juga akan mengupayakan rumah aman untuk perlindungan sementara bagi korban kekerasan yang berada dalam kondisi terancam.

48 Sejak tahun 2000, SA-KPPD sudah mendampingi lebih dari 700 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dalam memberikan layanan korban, SA KPPD menyediakan konselor dan pendamping hukum. SA- KPPD juga melakukan penguatan kapasitas jaringan WCC di Jawa Timur melalui pelatihan pendamping dan mengadvokasikan berdirinya pusat pelayanan terpadu di tingkat propinsi Jawa Timur, dan kota/kabupaten di Jawa Timur. 2. Divisi Advokasi Kebijakan, Pendidikan dan Kampanye a. Advokasi, dengan kegiatan : 1) Advokasi Kebijakan Publik Melakukan pemetaan kebijakan dan perundang undangan yang bias gender dan tidak melindungi perempuan dari tindak kekerasan, serta melakukan advokasi kepada para pengambil kebijakan (pemerintah : legislatif dan eksekutif) agar kebijakan publik yang dihasilkan, mampu merespon masalah ketidakadilan terhadap perempuan dan menjamin keadilan bagi perempuan. Intinya adalah mempromosikan kebijakan yang berbentuk peraturan daerah (perda) yang melindungi hak perempuan dan anak serta penguatan hak politik perempuan. 2) Riset Melakukan penelitian dan pendokumentasian kasus kasus kekerasan terhadap perempuan. Hasilnya, akan diimplementasikan ke dalam program.

49 b. Pendidikan dan Kampanye Melakukan sosialisai, penyuluhan, pendidikan masyarakat tentang penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta melakukan studi dan dokumentasi terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak termasuk pelanggaran hak perempuan dan anak lainnya juga mendiseminasikan hasilnya sebagai bentuk pendidikan masyarakat. SA KPPD juga menyediakan referensi terkait masalah perempuan di perpustakaan lembaga. Hingga saat ini telah memiliki lebih dari 1200 koleksi buku yang terkait dengan perempuan. Sebagai bentuk pelayanan pendidikan kepada masyarakat, perpustakaan ini terbuka untuk umum. 3. Divisi Penanganan Korban Oleh Masyarakat Maksud dan tujuan dari divisi ini adalah melakukan pemantauan terhadap kekerasan berbasis gender dan pelayanan terhadap korban kekerasan berdasarkan pada tatanan, struktur dan mekanisme masyarakat lokal yang berkeadilan gender. Dari tujuan ini diharapkan masyarakat dapat mengidentifikasi dan menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungan sekitarnya, serta menjadi agen perubahan (agens of change) untuk pengurangan angka kekerasan berbasis gender. Adapun kegiatan yang sudah dilakukan antara lain meningkatkan jejaring kerjasama dengan stakeholder dalam peningkatan kapasitas dan pengayaan materi penanganan korban kekerasan. Serta menjalin instansi/lembaga formal di tingkat kota hingga kecamatan.

50 4. Divisi Pemberdayaan Organisasi Perempuan a. Pembentukan Kelompok Perempuan Melakukan pengorganisasian masyarakat, khususnya perempuan miskin kota dalam memperjuangkan hak politik dan hak warga negaranya. Ada empat komunitas di Surabaya yang bekerja sama dengan lembaga ini. b. Penanganan Korban Berbasis Komunitas Memfasilitasi terbentuknya sistem penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di tingkat komunitas. Dengan cara penyadaran dan pelatihan serta diskusi diskusi dan pertemuan warga yang menyangkut isu gender, bertukar pengalaman antar komunitas dan sebagainya. Hingga kini, LSM SA-KPPD telah bekerja sama dengan empat komunitas di Surabaya. Di antaranya adalah komunitas di Kedung Cowek, Nambangan dan Cumpat (kampung nelayan) di Surabaya Selatan, dan Kampung Baru (perkampungan yang berada di sepanjang bantaran sungai, yang dari tahun ke tahun tergusur).