BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memberikan kebutuhan informasi dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output yang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta Pusat. Sekretariat Jenderal DPR RI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

SEKRETARIAT JENDERAL DAN BADAN KEAHLIAN DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

Penyusunan instrument evaluasi organisasi. Pengumpulan data. evaluasi organisasi. Pengolahan dan analisis data evaluasi organisasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinanya kelak.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan organisasi/perusahaan dalam menjawab tantangan bisnis di masa

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. aset utama dari suatu instansi maupun perusahaan. Setiap sistem organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2001 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang maksimal apabila tidak didukung oleh sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan.

Bab l. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang dimiliki. Secara teoritis, kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) lahir dalam

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang dan jasa yang dihasilkan perkembangan ini dimulai sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1975 TENTANG PENYEMPURNAAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERTAHANAN KEAMANAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dalam perwujudan good government governance di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi zaman modern sekarang ini segala aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. tahap kedua adalah pengkapasitasan inilah yang sering disebut capasity

BAB I PENDAHULUAN. memberi dampak positif didalam persaingan tersebut. prestasi kerja karyawannya yang telah tercapai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis, tidak lepas dari kinerja individu. Dalam hubungan ini faktor

BAB I PENDAHULUAN. UU RI Nomor 20 Tahun 2003; bahwa : Standar nasional pendidikan adalah

DEWAN ENERGI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pengaruh perkembangan globalisasi membuat tekanan persaingan

Menimbang : Mengingat :

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi para anggotalah yang menentukan keberhasilannya. Dalam suatu organisasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. penting oleh organisasi, sebab berhasil atau tidaknya menghadapi era tersebut

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani. hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. Ketercapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh manajemen sumber

RUMUSAN PERTEMUAN TEKNIS PENGELOLA DATA KEPEGAWAIAN LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN TANGKAP

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebab tanpa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mustahil

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut azas. desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dan persaingan, tetapi juga perlu menganalisis faktor internal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UUD 1945 Pasal 40 ayat 2 Penciptaan perluasan kesempatan kerja dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktifitas organisasi, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

BAB I PENDAHULUAN. panasnya suhu politik yang berakibat bagi stabilitas suatu Negara. Hal tersebut

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA DEWAN ENERGI NASIONAL,

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM)

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

Konsultasi Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur dengan Sekretariat Jenderal DPR RI. Penyusunan Standar Operasional dan Prosedur

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang penting bagi organisasi. Peran para pegawai yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mengupayakan penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif)

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Setiap aktivitas yang dilakukan di dalam instansi pemerintah selalu diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan akan dapat cepat diwujudkan apabila semua komponen dan sumber daya yang dimiliki dapat dipergunakan dengan efektif dan efisien. Komponen utama yang sangat penting untuk mencapai tujuan instansi adalah sumber daya manusia karena tanpa adanya peran dari sumber daya manusia yang berkualitas, segala aktifitas dalam suatu instansi atau organisasi tidak akan dapat terlaksana secara optimal. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi atau organisasi. Sumber daya manusia merupakan unsur yang strategis dalam menentukan sehat tidaknya suatu organisasi. Pengembangan sumber daya manusia yang terencana dan berkelanjutan merupakan kebutuhan yang mutlak terutama untuk masa depan organisasi. Untuk menilai kualitas dari sumber daya manusia yang ada dapat diukur dari kinerja karyawan. Pada lingkungan instansi pemerintah, karyawan yang berkualitas adalah karyawan yang melaksanakan pekerjaannya dan mampu memberikan hasil kerja yang baik atau mempunyai prestasi kerja yang tinggi yang dibutuhkan oleh instansi untuk mencapai tujuan. Namun dalam realitas kehidupan sehari-hari, masih banyak organisasi yang belum memiliki aset kinerja pegawai yang memadai, baik di level 1

2 unit maupun di level organisasi. Salah satu di antaranya adalah Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), khususnya pada Biro Keanggotaan dan Kepegawaian Setjen DPR RI, yang menjadi objek penelitian ini. Unit kerja ini merupakan salah satu unsur organisasi Sekretariat Jenderal DPR RI dibawah Deputi Bidang Administrasi yang memiliki tugas dan fungsi tidak langsung memberikan dukungan terkait tugas dan fungsi DPR RI di bidang legislasi, anggaran dan pengawasan. Posisi Biro Keanggotan dan Kepegawaian sangat strategis dalam memberikan dukungan administratif melalui penyediaan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keahlian sesuai kebutuhan DPR RI dan lingkungan strategis. Berdasarkan keputusan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 400/SEKJEN/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal DPR RI yang telah beberapa kali di ubah terakhir dengan peraturan Sekretaris Jenderal DPR RI Nomor 03/PER-SEKJEN/2-003, Biro Keanggotaan dan Kepegawaian berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Deputi Bidang Administrasi. Dalam melaksanakan tugas Biro Keanggotaan dan Kepegawaian mempunyai fungsi yaitu: penyelenggaraan administrasi keanggotaan Dewan dan fraksi, penyelenggaraan administrasi Kepegawaian Sekretariat Jendral DPR RI, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dimana keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam instansi tergantung pada kinerja karyawan yang ada di unit kerja tersebut, pentingnya kinerja karyawan yang ada pada Biro Keanggotaan dan Kepegawaian sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan tujuan yang ingin dicapai.

3 Kinerja adalah hasil atau taraf kesuksesan seseorang dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu baik secara kualitas maupun kuantitas, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya (Basrowi, 2010:56). Kualitas kinerja karyawan yang baik berkaitan dengan tingkat absensi, semangat kerja, keluhan-keluhan, ataupun masalah vital instansi. Karyawan merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting dalam suatu instansi, tanpa mereka betapa sulitnya instansi mencapai tujuan, merekalah yang menentukan maju mundurnya suatu instansi, dengan memiliki tenaga-tenaga kerja yang terampil dengan motivasi tinggi. Instansi telah mempunyai asset yang sangat mahal, sebab pada dasarnya manusia merupakan subyek dan obyek pembangunan yang merupakan faktor yang sangat penting, terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas yang utama. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap instansi atau organisasi karena kinerja merupakan cerminan bagi kemampuan instansi dalam mengelola dan mengalokasikan karyawannya, oleh karena itu kinerja karyawan mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi berlangsungnya kegiatan instansi dan berpengaruh bagi proses pencapaian tujuan instansi.

4 Berikut ini adalah hasil pengukuran kinerja Biro Keanggotaan dan Kepegawaian pada tahun 2016: Tabel 1.1 Pengukuran kinerja Biro Keanggotaan dan Kepegawaian tahun 2016 Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dalam memeberikan dukungan kepada DPR RI Kinerja Sasaran Indikator Kinerja % Target Realisasi Capaian 1 2 3 4 5 Persentase peningkatan kualitas Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Jenderal DPR RI 90% 91% 101% setelah mengikuti Diklat Persentasi peningkatan kualitas dukungan Administrasi Anggota DPR RI dan Fraksi yang tepat waktu, akurat dan terkini Persentasi peningkatan kualitas dukungan administrasi kepegawaian yang tepat waktu, akurat dan terkini Persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan 90% 86% 96% 95% 132% 138% 92,50% 93% 101% (Sumber : LAKIP Biro Keanggotaan dan Kepegawaian Setjen DPR RI 2016) Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat hasil pengukuran kinerja pegawai Biro Keanggotaan dan Kepegawaian pada tahun 2016. Unsur pengukuran kinerja pada Biro Keanggotaan dan Kepegawaian terdiri dari empat indikator capaian kinerja yaitu, persentase peningkatan kualitas Pegawai Negeri Sipil di Sekretariat Jenderal DPR RI setelah mengikuti Diklat, persentasi peningkatan kualitas dukungan Administrasi Anggota DPR RI dan Fraksi yang tepat waktu, akurat dan

5 terkini, persentasi peningkatan kualitas dukungan administrasi kepegawaian yang tepat waktu, akurat dan terkini dan persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan. Berdasarkan capaian kinerja karyawan Biro Keanggotaan dan Kepegawaian Sekretariat Jendral DPR RI, diduga terdapat permasalahan pada kinerja karyawan meliputi adanya karyawan yang meninggalkan tugas pada jam kerja tanpa ijin, tanggung jawab juga belum dilaksanakan dengan baik oleh karyawan, pulang lebih cepat dan karyawan yang bersikap pasif terhadap pekerjaan sehingga kurang menaati peraturan, dan kecepatan penyelesaian tugas masing-masing karyawan belum optimal, hal ini berdampak pada kuantitas kerja tidak mencapai tujuan. Selain kecepatan tugas kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugas pun berdampak pada hasil kinerja. Masih adanya karyawan yang tidak memiliki sikap tanggung jawab terhadap tugas diindikasikan sebagai penyebab kurang optimalnya kinerja Biro Keanggotaan dan Kepegawaian Sekretariat Jendral DPR RI, semua itu merupakan sebab menurunnya kinerja karyawan dalam bekerja. Informasi-informasi tersebut menyuguhkan suatu fenemona faktual bahwa kinerja karyawan Biro Keanggotaan dan Kepegawaian Sekretariat Jendral DPR RI belum memadai dan masih tergolong rendah. Upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan selain pengendalian internal juga harus memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhinya yaitu gaya kepemimpinan transformasional dan iklim organisasi. Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting karena pemimpin itulah yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai

6 tujuan dan itu bukanlah merupakan hal yang mudah, sebab pemimpin harus memahami perilaku bawahan yang berbeda-beda. Seorang pemimpin yang ideal harus memiliki gaya kepemimpinan yang baik sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja pada bawahannya. Seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya (Waridin dan Bambang Guritno, 2005). Gaya kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang efektif di butuhkan dalam suatu perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja semua karyawan dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan perusahaan. Menurut Bass (1998) dalam Swandari (2003) mendefinisikan bahwa kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahan dengan cara-cara tertentu. Dengan penerapan kepemimpinan transformasional bawahan akan merasa percaya, dihargai, loyal dan respek pada pimpinannya. Pada akhirnya bawahan akan termotivasi untuk melakukan lebih dari yang diharapkan. Beberapa peneliti telah menguji pengaruh antara gaya kepemimpinan transformasional dan kinerja karyawan antara lain, A. A. Anggi Nila Krisna, et al (2015) dan Quinnati Solechah, et al (2011). Pengaruh gaya kepemimpianan transformasional dan kinerja karyawan menunjukan hasil yang sama bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Namun temuan tersebut berlawanan dengan hasil

7 penelitian Eko Yudhi Setiawan (2015) menemukan bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Selain gaya kepemimpinan transformasional, faktor yang mepengaruhi kinerja karyawan adalah iklim organisasi. Iklim organisasi mempengaruhi kinerja karyawan antara lain menyangkut peraturan, kebijakan, sistem kerja serta fasilitas sarana dan prasarana kerja yang dibutuhkan. Aspek-aspek ini harus tersedia dan terbangun dengan baik sehingga kondusif bagi karyawan untuk menunjukkan kinerja terbaiknya. Namun menciptakan iklim organisasi yang mampu membawa anggotanya untuk meningkatkan kinerja dalam rangka pencapaian tujuan organisasi bukanlah hal yang mudah. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki karakteristik tingkah laku yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya. Seseorang yang berada pada iklim organisasi yang baik akan menimbulkan kemauan yang besar untuk melakukan suatu kegiatan yang menjadi kewajibannya dan bahkan tidak segan-segan melaksanakan tugas diluar perannya. Adanya iklim organisasi yang baik akan dapat meningkatkan kinerja karyawan menjadi lebih baik dan optimal. Iklim organisasi dapat membuat kinerja organisasi berbeda karena menunjukkan indikasi penuh semangat lingkungan pekerjaan karyawan. Bagaimanapun kinerja karyawan lebih jelas dilihat dari semangat karyawan atau kehadiran di dalam organisasi, karakteristik kepemimpinan serta iklim organisasi instansi. Penelitian mengenai pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja karyawan telah banyak dilakukan. Beberapa hasil penelitian Yehezkiel, et al (2013) dan

8 Karundeng (2013) menemukan bahwa iklim organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Namun temuan tersebut belawanan dengan hasil penelitian Maskut (2014) menemukan bahwa iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan fenomena permasalahan di dalam Biro Keanggotaan dan Kepegawaian Sekretariat Jendral DPR RI dan perbandingan penelitian-penelitian diatas mengenai pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sangat menarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS BIRO KEANGGOTAAN DAN KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDRAL DPR RI)

9 B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja karyawan Biro Keanggotaan dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal DPR RI? 2) Apakah iklim organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan Biro Keanggotaan dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal DPR RI? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui adanya pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan Biro Keanggotaan dan Kepegawaian Sekretariat Jendral DPR RI 2) Untuk mengetahui adanya pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja karyawan Biro Keanggotaan dan Kepegawaian Sekretariat Jendral DPR RI D. Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang berkepentingan antara lain: 1) Bagi Ilmu Pengetahuan Sebagai tambahan referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan Manjemen Sumber Daya Manusia (MSDM) khususnya yang terkait dengan

10 pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan. 2) Bagi Organisasi Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi organisasi dalam pengambilan kebijaksanaan yang berhubungan dengan pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan Biro Keanggotaan dan Kepegawaian Sekretariat Jendral DPR RI. 3) Bagi Penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis berkaitan dengan pengaruh antara gaya kepemimpinan transformasional dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan. 4) Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah referensi dan menambah informasi untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam mengenai pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan.