KERANGKA ACUAN KERJA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA GAGASAN PERANCANGAN : PENGEMBANGAN KAWASAN KELOK SEMBILAN

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB III: DATA DAN ANALISA

TOR SAYEMBARA KANTOR PORTABEL IAI DIY

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

TOR SAYEMBARA REVISI

DAFTAR ISI. A. PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum Ibukota Rumbia. 2. Gagasan pembangunan Kawasan MTQ.

Sayembara Mahasiswa Regional Jateng & DIY Ide Desain Bangunan Unik Aplikasi dari NusaBoard & NusaPlank

KERANGKA ACUAN KERJA

SAYEMBARA KONSEP DESAIN PENDOPO. National Convention Centre - NCC Institut Teknologi Nasional Malang

BANGUNAN FUNGSI HUNIAN ATAU PERDAGANGAN RAMAH LINGKUNGAN

Sayembara Gagasan Desain Kawasan Gili Iyang

WISMA NEGARA DI MAKASSAR

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/KAK (TERM OF REFERENCE/TOR)

Lokasi yang direkomendasikan Peruntukan lahan Zoning plan Rencana tapak Zona skematik Arsitektur bangunan Tata pamer Program ruang MUSEUM BATIK

TOR SAYEMBARA REVISI

Diselenggarakan Oleh: 1

KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA DESAIN TAMAN DAN RUANG PUBLIK RAMAH LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN

BANGUNAN FUNGSI HUNIAN ATAU PERDAGANGAN RAMAH LINGKUNGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PAMERAN KARYA MAHASISWA ARSITEKTUR 2016 ACTION

DAFTAR ISI BAB I. LINGKUP SAYEMBARA. 2. A. Latar Belakang... 2 B. Masterplan Kampus ST Inten 2 BAB II. MAKSUD DAN TUJUAN.. 2

TERMS OF REFERENCE (TOR) PENATAAN KAWASAN SITU GINTUNG

Lomba Desain Rumah Kokoh

KERANGKA ACUAN SAYEMBARA DESAIN PAPAN NAMA DAN PARKIR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III ELABORASI TEMA

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

KEMENTERIAN HUKUM DAN ASASI MANUSIA RI Jln. H.R. Rasuna Said Kav. 6-9 Jakarta Selatan PEDOMAN LOMBA DESAIN BATIK

TOR ARCH FEST 2010 TRANSPORTABLE CHILDREN PLAYHOUSE

MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI TMII

Kantor Pusat UGM merupakan pusat perkantoran dan administrasi di wilayah kampus

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama

TERMS OF REFERENCE. Version II

Term of Reference. Sayembara Nasional MINIATUR Time Travel: Tomorrow s Mosque

PENGEMBANGAN BENTENG

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi

GALERI NASIONAL AANWIJZING SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR. Penyelenggara : Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Jakarta DESEMBER 2012.

PERSYARATAN SAYEMBARA

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75

MUSEUM BATIK YOGYAKARTA Oleh : Pinasthi Anindita, Bharoto, Sri Hartuti Wahyuningrum

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Sayembara Design Pasar Desa Sumberejo Demak

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

SOHO. Design competition. SOHO Design Competition. TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta A. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1

mengenalkan dan melestarikan potensi yang terdapat di daerah pesisir seperti kampung baru balikpapan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

MUSEUM PEREMPUAN RIAU DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER

ARCHI-RAY 2016 LATAR BELAKANG TENTANG PENYELENGGARA TERM OF REFERENCE SAYEMBARA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. Pendahuluan. Dasar Pemikiran:

Onduline Green Roof Award ke-2

KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA DESAIN ARSITEKTUR ISTANA KEDIAMAN SULTAN BANJAR

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

TOR LOMBA DESAIN BANGUNAN DAN TATA LETAK INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

KETENTUAN SAYEMBARA PRAKARSA MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DI PROVINSI JAWA TIMUR

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

TUGAS AKHIR 135. Dengan Konsep Edutaiment Penekanan Desain Post- Modern. oleh: SHAFIRA EKA HARIANANDA Dosen Pembimbing Utama:

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

KEBUTUHAN BESARAN RUANG GEDUNG MUSEUM WAYANG

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

KATA PENGANTAR. Penyusun. iii

PANDUAN. Sayembara Inovasi Teknologi Sanitasi Permukiman. Dalam Rangka JAMBORE SANITASI JAWA BARAT 2015

REDESAIN TAMAN SRIWEDARI SEBAGAI PUSAT KONVENSI DAN PAMERAN DI KOTA SURAKARTA

Memperoleh konsep desain Islamic Center yang terbaik dan aplikatif untuk mengakomodir fungsi-fungsi yang dibutuhkan

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA DESAIN LOGO PDAM KOTA PAYAKUMBUH

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SAYEMBARA DESAIN PROTOTIPE BANGUNAN TEMPAT EVAKUASI SEMENTARA / TEMPORARY EVACUATION SHELTER (T E S)

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN PROYEK

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Organisasi Ruang a. organisasi ruang

JURI Terdiri dari 2 orang juri dari kalangan dosen dan juga berdasarkan voting para pengunjung The Magnificent ESA S Fair XIV 2017.

FORMULIR SILENT COMIC COMPETITION. Nama :... Alamat :... No. Hp : Judul Karya :... Deskripsi Singkat :

PANDUAN LOMBA DESAIN LOGO DAN BRANDING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Civil Classical Fest 2013 Inovatif,Ringan dan Kokoh

BAB VI KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

accessible restroom ACUAN DESAIN KAMAR MANDI ACCESSIBLE RESTROOM

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 4. Analisa. Berdasarkan studi banding dan studi literatur, dapat disimpulkan beberapa bagian fungsional seperti berikut:

Transkripsi:

Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - Ikatan Arsitek Indonesia

1. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG 1. Pembangunan museum di Indonesia bisa dikatakan mengalami kemajuan cukup pesat beberapa tahun belakangan ini. Hasil ini tentunya tidak terlepas dari Program Prioritas Nasional, yaitu Revitalisasi Museum dan Gerakan Nasional Cinta Museum. Daerah berlomba-lomba dalam memajukan museumnya, sehingga perkembangan permuseuman di indonesia baik secara kualitas dan kuantitas tumbuh dengan signifikan. 2. Dalam rangka mendukung kemajuan tersebut, beberapa museum ungguluan perlu dibangun agar Indonesia semakin kaya dengan Museum. Sebab dari museumlah masyarakat dapat menambah wawasan yang mereka miliki dengan mudah. Dengan wawasan tersebut diharapkan masyarakat akan menjadi lebih kreatif dan cerdas dalam menuangkan ide-ide nya. Hanya dengan ide-ide yang cemerlang pula bangsa ini akan tumbuh dan berkembang semaju negara-negara lain yang mendahului kita. 3. Batik Indonesia telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda, dan sebagai tindak lanjut dari penetapan tersebut, perlu dibentuk atau dibangun suatu wadah yang berbentuk museum. Tujuannya adalah sebagai salah satu tempat pewarisan pengetahuan sekaligus budaya batik yang merupakan salah satu identitas bangsa kita. 4. Pada tahun 2014, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman akan melakukan kajian, menyusun Masterplan, dan membuat DED Museum Batik yang akan dilanjutkan dengan pembangunannya pada tahun 2015. MAKSUD dan TUJUAN PENBANGUNAN MUSEUM BATIK Maksud kajian ini adalah menjadi acuan dalam pembangunan Museum Batik pada tahun 2015 di Taman Mini Indonesia Indah. Sementara tujuan kajian ini adalah 1. Untuk memperoleh hasil kajian Museum Batik sesuai dengan tugas dan fungsi museum, sesuai dengan keinginan masyarakat, dan sesuai dengan nilai luhur yang terkandung dalam batik; 2. Untuk menghasilkan masterplan dan DED Museum Batik yang mencerminkan warisan budaya Indonesia dan sesuai dengan standar museum di Indoneisa 3. Untuk dijadikan acuan dalam pembangunan museum Batik Tahun 2015. 2

VISI, MISI dan TUJUAN MUSEUM BATIK a. Visi Museum Batik Indonesia Visi Museum Batik Indonesia adalah Mewujudkan Pelestarian Warisan dan Identitas Budaya Bangsa Indonesia untuk Kesejahteraan Masyarakat. b. Misi Museum Batik Indonesia 1. Menjadi pusat informasi Batik Indonesia. 2. Menjadi pusat pelestarian koleksi dan budaya Batik Indonesia. 3. Menjadi pusat penelitian mengenai sejarah, pengetahuan dan budaya serta lingkungannya. 4. Menjadi agen perubahan yang berkorelasi dengan daerah penghasil batik. 5. Menjadi pusat pengembangan desain dan seni motif batik untuk mendukung sektor industri kreatif. 6. Menjadi media peragaan batik yang fashionable dari berbagai perancang dan rumah mode yang berpengaruh di Indonesia maupun dunia internasional. c. Tujuan Museum Batik Indonesia 1. Menyajikan dan menginterpretasikan koleksi batik yang relevan dengan masa kini untuk khususnya masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia pada umumnya. 2. Mendidik masyarakat melalui koleksi batik. 3. Mengadakan komunikasi antara masyarakat lokal, regional, nasional dan internasional tentang batik sebagai warisan dunia tak benda. 4. Mengkaji sejarah batik, cara pembuatan, filosofi dan identitas melalui koleksi. 3

2. PERIHAL SAYEMBARA JUDUL SAYEMBARA, di Taman Mini Indonesia Indah LOKASI SAYEMBARA A. Lokasi Museum Batik Indonesia Gambar. Batas tapak Museum Batik Indonesia di Kawasan TMII 1. Luas lahan yang akan di sayembarakan 6.451,25 m2, Berbatasan dengan Museum Keprajuritan, Museum Pusaka, Museum Serangga. 2. Gerbang utama menuju Museum diarahkan melalui space antara Museum Pusaka dan Museum Serangga. 3. Bangunan memiliki garis axis imaginer kea rah Tugu Api Pancasila. 4. Mobil service/karyawan masuk melalui jalan di belakang Museum Keprajuritan. 5. Parkir kendaraan karyawan diparkir di belakang Museum Batik (kurang lebih 10 mobil dan 30 motor) B. Regulasi Yang Harus Dirujuk 1. Draft UDGL TMII dari Dinas Tata Ruang 2. SK Kebijakan tentang Bangunan di Area TMII : KDB, KLB, dan ketinggian lantai 3. Peraturan Bangunan untuk difabel / penyandang cacat 4. Disain Green Building Architecture 5. Mempergunakan mesin lift jika bertingkat 4

C. Sekuen / Alur Pengunjung Terkait Story Line Museum Batik Indonesia mengandung substansi antara lain; pusat Informasi, Promosi, Pengembangan dan Konservasi yang dirancang dengan mempertimbangkan alur pengunjung, ditata secara apik, menarik, serta memenuhi kriteria sebuah karya arsitektur yang memenuhi gaya/lamggam serta bentuk yang khas agar supaya kelak menjadi salah satukarya kebanggaan Bangsa Indonesia. KONSEP ARSITEKTURE Performance arsitektur Museum Batik Indonesia diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: 1. mengangkat kearifan lokal / local genius namun tetap tampil modern 2. mengandung keunikan tertentu sehingga laras dengan Kawasan TMII 3. Konsep bentuk dasar arsitektural sebagai pembentuk shape/ form untuk Museum Batik Indonesia disarankan untuk merujuk/mengangkat pola dasar batik Indonesia yang memiliki pola dasar geometris dan non-geometris seperti: a) Geometris, antara lain b) Non-Geometris antara lain: Grudo, Buketan, Nitik, Ceplok, dan Tanahan 5

3. TEKNIS PENYELENGGARAAN S I F A T S A Y E M B A R A Sayembara ini merupakan sayembara konsep dan skematik, terbuka bagi anggota IAI bersertifikan (Pratama/Madya/Utama) baik perorangan/kelompok (Ketua kelompok wajib bersertifikan). Dilangsungkan dalam dua tahap yang langsung dipilih pemenangnya serta bersifat Rahasia, dalam hal ini penjurian tertutup. Pemenang Pertama dari Sayembara tersebut diwajibkan untuk melanjutkan pengembangan desain ditahap selanjutnya. Karya Pemenang kemudian akan dipublikasikan ke media website resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di www.kebudayaan.kemdikbud.go.id dan website IAI : www.iai.or.id atau milis arsitek, (Panitia Berhak mempublikasikan Karya peserta baik berupa pameran ataupun buku) PERSYARATAN PESERTA Sayembara ini terbuka untuk anggota IAI bersertifikan (Pratama/Madya/Utama) baik perorangan perorangan/kelompok (Ketua kelompok wajib bersertifikat). Bagi peserta yang akan dibantu oleh sebuah tim, anggota tim tidak dibatasi latar belakang pendidikannya. Anggota tim selain ketua tim dibatasi maksimal lima orang. Setiap peserta hanya dapat mendaftar satu kali sebagai ketua tim atau sebagai peserta perorangan saja, namun dapat menjadi anggota lebih dari satu tim peserta sayembara ini. Dalam sayembara ini tidak diperkenankan untuk diikuti oleh para pihak-pihak yang terkait dengan dewan juri maupun panitia penyelenggara baik secara pribadi maupun profesional (saudara/rekan kerja satu kantor) guna menghindari konflik kepentingan didalam proses penilaian. Apabila terjadi hal demikian, maka panitia penyelenggara dapat membatalkan kepesertaannya (diskualifikasi). P E N DAFTARAN SAYEMBARA 1. Pendaftaran dilakukan atas nama peserta yang bersangkutan dan peserta tersebut menjadi ketua tim/penanggung jawab atas hasil perancangan. 2. BUKTI TRANSFER PENDAFTARAN dikirim via email kepada panitia penyelenggara ke sayembara@iai.or.id dan melengkapi FORMULIR PENDAFTARAN yang tersedia (tercantum pada halaman Lampiran). 3. Peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 250.000,- ditransfer ke: Bank Mandiri cab JDC acc. No. 117.0094017407 a/n IKATAN ARSITEK INDONESIA. 4. Pengambilan TOR/KAK dan form data identitas dapat mengunduh/download dari website www.iai.or.id atau permohonan melalui email sayembara@iai.or.id Batas waktu Pendaftaran melalui email paling lambat adalah 25 Juli 2014 6

DEWAN JURI SAYEMBARA Penjurian bersifat tertutup dan rahasia. Dewan Juri, di Taman Mini Indonesia Indah, adalah terdiri dari unsur : Dr. Harry Widianto Ir. Basauli Umar Lubis, MSA., Ph.D, IAI Ir. Achmad Noerzaman, MM, IAI* Ir. Panogu Silaban, IAI Dr. Tumbu Ramelan Arief Djoko Boediono Ade Garnandi (Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman) (Arsitek) (Arsitek) (Arsitek) (Yayasan Batik Indonesia) (Staf Khusus Direksi TMII) (Desain Interior Meseum) *Masih dalam konfirmasi HADIAH SAYEMBARA Panitia menyediakan hadiah total senilai Rp.465.000.000,- untuk semua kategori pemenang dengan perincian sebagai berikut : Hadiah Pertama Rp.400.000.000,- ** Hadiah Kedua Rp. 40.000.000,- Hadiah Ketiga Rp. 25.000.000,- *pajak ditanggung oleh pemenang ** Hadiah ini termasuk pengembangan desain setelah pengumuman pemenang. Total hadiah Rp.400.000.000,- akan diberikan dalam dua tahap, tahap pertama setelah pengumuman sebesar Rp.100.000.000,- dan Rp.300.000.000,- akan diberikan sesuai dengan progres pekerjaan. JADWAL SAYEMBARA Pengumuman Resmi Lewat IAI 18 Juni 2014 Pendaftaran On-Line 23 Juni 25 Juli 2014 Aanwijzing Jakarta 08 Juli 2014 Pemasukan Materi (Batas akhir) 12 Agustus 2014 Penjurian Tahap I 13 Agustus 2014 Pengumuman Pemenang 14 Agustus 2014 7

4. KEBUTUHAN RUANG MUSEUM BATIK (M2) (M2) (PERSYARATAN RUANG) A. RUANG PENERIMA UTAMA 4515,7 Area outdoor yang sedikitnya 70% 1. Grafis Nama Museum dari luas tanah yang dirancang dimungkinkan untuk didisplay 2. Taman Khusus Terkait Pewarnaan Batik sebagai Museum Koleksi Outdoor Alamiah 3. Area pengarah menuju Main Entrance 4. Area menuju drop off Tamu VVIP 5. Ada simulasi Prosesi pembuatan batik sederhana dari awal hingga akhir 6. Sculpture outdoor bertema Batik termasuk perlengkapan fisiknya: sumur, alat untuk nglorot, medel termasuk canting tulis, cap atau canting Cap, kwas, Lilin Batik (paraffin, microwash, lilin lebah, gondorukem) damar), kompor 7. Peresapan Pengolahan Limbah Batik B. RUANG UTAMA 1. Teras lobby 32 2. Lobby utama 256 Konsep suasana ruang : aroma was atau malam 2.1 Area Informasi 2.1.2 Receipsionist dan ticketing 18 Pencahayaan alami 2.1.3 Loker 12 Pencahayaan alami 2.1.4 Ruang Tunggu (untuk 60 0rang) 180 Pencahayaan alami 2.1.5 Pedestal untuk memajang award dan copy sertifikat pengakuan Unesco 2.1.6 Ruang Security + CCTV Monitor 12 2.2 Art work khas Batik 2.3 TV wall tentang : Introduksi MBI 2.4 sejarah, daerah unggulan, isi museum 2.5 Directory MBI 2.6 Dll 3. Hall Of Fame Batik Indonesia 64 Adalah ruang perantara menuju ruang pamer utama dengan 3.1 Catatan untuk MEDIA PAMER meliputi: Pameran Khusus semacam Hall of Digital Print Fame untuk memajang karya batik Lukisan yang dikenakan tokoh/maestro 8

Manequine Nasional dan Internasional, ataupun actor yang berdedikasi dalam Digantung perkembangan Batik Indonesia. Digelar di vitrin dll 3.2 Materi Hall Of Fame Batik Indonesia pencahayaan buatan 3.2.1 Tokoh perbatikan indonesia: pencahayaan buatan Era Kolonial Era Soeharto Era Gus Dur Era Megawati Era SBY 3.2.2 Tokoh dalam balutan batik indonesia pencahayaan buatan 4. Ruang Pamer Khusus Karya Maestro 256 pencahayaan buatan 5. Ruang Pamer Batik Karya Industri 256 pencahayaan buatan 6. Ruang Pamer Utama 576 pencahayaan buatan Area Pamer Per-Daerah Peralatan yang diperlukan: a. Ruang Batik Jawa Barat 1. Direktori / peta wilayah b. Ruang Batik Jawa Timur 2. Ruang Pamer Per-Daerah c. Ruang Batik Jawa Tengah: 3. Area Pajang Pengantin ala Daerah Pesisir utara Pedalaman d. Ruang Batik dari Luar Jawa 10. Ruang audio visual (kapasitas 40 orang) 120 11. Ruang perpustakaan 256 12. Ruang penyimpanan koleksi 64 13. Ruang perawatan/konservasi 64 14. Ruang preparasi/study 64 15. Ruang duduk pengunjung 16. Ruang fasilitas pengunjung 165,6 Toilet, Mushola, Ruang Menyusui C. RUANG PENUNJANG 1. Auditorium Dengan Theater Style Tanpa Furniture (Black Box) 750 Kapasitas 200 org, backstage 50 org 2. Ruang teknisi (audio video dan lighting) 32 3. Free function room 750 4. Ruang Persiapan/ ruang ganti, toilet 75 5. Ruang Tamu VVIP dengan toilet khusus 20 6. Museum Shop 64 (batik, buku, batik kit, cinderamata) 7. Pojok Kafe 128 8. Ruang Demo dan Workshop harus semi terbuka 9

Tidak disarankan rancangan menyerupai Bale Bengong, akan tetapi meng-eksplore desain / bentuk yang lainnya untuk memacu kreativitas dan karya-karya inovatif berbasis Indonesia 9. Pantry/dapur 12 10. Ruang Interaktif Pengunjung Art of Illusion, ruang untuk berfoto tanpa berinteraksi dengan koleksi 11. Ruang Penyimpanan Koleksi 936 untuk 3.000 koleksi Batik, dipersiapkan untuk 10.000 batik Ditempatkan pada lokasi terlindung dari sinar matahari langsung yang dapat dilihat oleh pengunjung. Ruang gudang koleksi dirancang sedemikia sehingga dapat juga disaksikan pengunjung dari sebelah luar. Dimungkinkan dapat juga menjadi point view kafetaria dan ruang duduk. 12. Gudang Peralatan 64 13. Area kantor pengelola a. Ruang pimpinan museum 88 Ruang Kepala Museum 16 Ruang Wakil Kepala Museum 12 Ruang Tamu Pimpinan 12 Ruang Rapat Pimpinan 48 b. Ruang Dewan Pembina Museum 72 6 ruang @ 12 m2 Ruang Rapat Dewan Pembina 48 c. Ruang Karyawan/Staff 1. Bidang Administrasi & Umum 120 Sekretariat & Tata Usaha SDM Museum Keuangan Pelayanan Rutin Pengunjung Bangunan & Lansekap Security 2. Bidang Pengelolaan Koleksi 120 Display Benda Koleksi Dokumentasi Perpustakaan Restorasi Preservasi & Penelitian Registrasi 3. Bidang Program Publik & Marketing 120 Pendidikan dan Penyuluhan Perancang Kegiatan (event) Produksi Informasi Koleksi & Kegiatan Deseminasi Publikasi Museum Promosi dan Canvasing 10

Cinderamata 4. Ruang Tamu 24 5. Ruang Rapat 36 6. Ruang Makan Staf 24 7. Mushola 36 8. Toilet/shower 72 9. Ruang Janitor 4 10. Ruang Office Boy dan Cleaning service 12 11. Ruang Loading Dock 180 12. Area Parkir sepeda TOTAL BANGUNAN 5960,6 11

5. TEKNIS PENYELENGGARAAN TATA CARA PEMASUKAN KARYA 1) Peserta sayembara diminta untuk memasukkan gambar-gambar 6 (enam) lembar kertas ukuran A1 LANDSCAPE, bukan kalkir (tracing paper) dengan dilekatkan pada panel impraboard hitam dengan offset border 3cm. Tidak diperkenankan mencantumkan identitas apapun pada panel gambar. Peserta wajib mengikuti format kertas yang sudah disediakan oleh panitia. 2) Materi gambar yang dimasukkan secara berurutan antara lain: Lembar 1 Gagasan dan konsep perancangan (tanpa skala), Lembar 2 Blok plan yang memperlihatkan hubungan antara bangunan-bangunan dalam Penyusunan Perancangan Bangunan Museum, Lembar 3 Rencana tapak yang memperlihatkan hubungan ruang, sistem sirkulasi yang memperlihatkan akses internal, akses publik, dan akses darurat di dalam keseluruhan komplek, dan penataan lanskap keseluruhan komplek (1:500) Lembar 4 Denah lantai-lantai bangunan yang memperlihatkan hubungan antar-ruangan dan sirkulasi di dalam gedung Museum (1:200) Lembar 5 Tampak dan potongan gedung Museum yang memperlihatkan hubungan vertikal lantai-lantai bangunan dalam gedung Museum (1:200) Lembar 6, Perspektif ruang, ruangan, dan detail yang dianggap perlu untuk ditampilkan dalam rangka menjelaskan konsep rancangan berkesinambungan dan ramah lingkungan 3) Seluruh materi Karya diminta juga untuk : a. Menyertakan data soft copy filenya untuk keperluan dokumentasi dan publikasi Penyelenggara serta Promotor, ke dalam CD-R maksimum sebesar 5 MB / per halaman gambar dengan bentuk format jpeg. Format penamaan : Label CD-R adalah sbb : SAMBI Contoh : SAMBI File per lembar adalah sbb : SAMBI nomor lembar Contoh : SAMBI -01 b. Mengirimkan format jpeg file gambar karya tersebut ke email sayembara@iai.or.id; maksimum 2Mb per File Gambar, email subject : SAMBI. 4) Menyertakan Formulir Nama Peserta dan anggota Kelompoknya dengan lengkap, untuk keperluan identitas pada pembuatan Sertifikat (Formulir tercantum pada lembar lampiran). 5) Menyertakan Formulir Nama Peserta dan anggota Kelompoknya dengan lengkap, untuk keperluan identitas pada pembuatan Sertifikat (Formulir tercantum pada lembar lampiran). 6) Panitia berhak melakukan diskualifikasi apabila Peserta tidak mengikuti tata cara pemasukan karya, 12