(Gugusan Bintang) Surat Makkiyah, Surat ke 85: 22 Ayat. Publication : 1436 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Buruuj (Gugusan Bintang)

dokumen-dokumen yang mirip
Disebarluaskan melalui: website: Januari, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

TAFSIR SURAT AL- AADIYAAT

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

Dzul Jalaali wal Ikraam, Jaami'un Naasi liyaumin laa raiba fiih

TAFSIR SURAT AT-TIIN

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

TAFSIR SURAT AL- ASHR

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

TAFSIR SURAT AL-HUMAZAH

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

TAFSIR SURAT اإلنشقاق. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 84: 25 Ayat. Publication : 1436 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Insyiqaaq ( Terbelah)

Syarah Istighfar dan Taubat

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TAFSIR SURAT ASY-SYAMS

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

Tafsir Surat AL-LAIL

AL-JABBAAR dan AL-HASIIB

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Al-Samii' dan Al-Bashiir

Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani

Disampaikan oleh : Arif Husen. Surat Al-Mulk

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Iman Kepada KITAB-KITAB

ISLAM IS THE BEST CHOICE

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

MASUK SURGA Karena MEMBUANG DURI

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

TAFSIR SURAT AL-ZALZALAH

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

SIKSA N E R A KA. Muhammad Ahmad al-'amari. Publication 1437H/2016M. SIKSA NERAKA Dari Buku ADA APA DI HARI KIAMAT

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Beriman Kepada Taqdir

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Download > 300 ebook dari:

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Syafa at Agung SYAFA AT AGUNG. Publication: 1435 H_2014 M. Download > 700 ebook Islam di

حفظه هللا Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-abbad al-badr. Publication 1436 H/ 2015 M HAJI DAN TAUBAT

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

'R'REE E AME AEAEO EA AREBEB

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

TAWASSUL DENGAN NAMA-NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALLAH TA'ALA

BUAH-BUAHAN DI SURGA GAMBARAN KENIKMATAN YANG TIADA TARA

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

KESOMBONGAN Penghalang Masuk Surga

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Hukum mengingkari kehidupan akhirat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Post

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

1. Saling Cinta Karena Allah 2. Tanda Cinta Allah Penulis: Imam an-nawawi Pentakhrij: Syaikh Muhammad Nashir al-albani

Transkripsi:

TAFSIR SURAT البروج (Gugusan Bintang) Surat Makkiyah, Surat ke 85: 22 Ayat رحمه هللا Imam Ibnu Katsir asy-syafi'i Publication : 1436 H_2015 M Tafsir Surat Al-Buruuj (Gugusan Bintang) رحمه هللا Oleh : Imam Ibnu Katsir asy-syafi'i Disalin dari Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8 hal 437-444 Terbitan Pustaka Imam Syafi'i Jakarta, Download ± 900 ebook dari www.ibnumajjah.com

QS. AL-BURUUJ AYAT 1-10 Dibinasakannya orang-orang yang Membuat Parit "Dengan menyebut Nama Allah Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang." ق ت ل أ ص ح ا ب ال ب ر و ج. و ال ي و م ال م و ع و د. و ش اه د و م ش ه ود. ذ ا ت ال و ق و د. إ ذ ه م ع ل ي ه ا ق ع ود. و ه م ع ل ى م ا ي ف ع ل و ن و م ا ن ق م وا م ن ه م إ ال أ ن ي ؤ م ن وا ب لل ال ع ز ي ز ا ل م ي د. ال ذ ي ل ه ش ي ء ش ه يد. إ ن ال ذ ي ن ف ت ن وا ض و ا لل ع ل ى ك ل و األر ث ل ي ت وب وا ف ل ه م ع ذ ا ب ج ه ن م و ل م ع ذ ا ب ا ل ر ي ق. ذ ا ت و الس م اء. األخ د ود الن ار ش ه ود. ب ل م ؤ م ن ي م ل ك الس م او ا ت ي و ال م ؤ م ن ات ال م ؤ م ن Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, dan hari yang dijanjikan, dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. Telah dibinasakan orang-orang yang membuat parit, yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk disekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahaterpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Mahamenyaksikan segala sesuatu. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan

kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka adzab Jahannam dan bagi mereka adzab (Neraka) yang membakar. (QS. Al-Buruuj/85: 1-10) * * * Allah Ta'ala telah bersumpah dengan menggunakan langit dan juga bintang-bintang yang besar, sebagaimana penjelasan mengenai hal itu telah diberikan sebelumnya. 1 Dan firman Allah Ta'ala, و ال ي و م ال م و ع و د. و ش اه د و م ش ه ود "Dan hari yang dijanjikan, dan yang menyaksikan dan yang disaksikan." Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai hal tersebut. Dan mayoritas berpendapat bahwa yang dimaksud dengan asy-syaahid (yang menyaksikan) adalah hari Jum'at, sedangkan al-masyhuud (yang disaksikan) adalah hari 'Arafah. Firman Allah Ta'ala, ق ت ل أ ص ح ا ب األ خ د و د "Telah dibinasakan orang-orang yang membuat parit," yakni terlaknatlah orangorang yang membuat parit. Jamak dari kata ini adalah akhaadiid, yang berarti parit yang ada di bumi. Yang demikian itu merupakan pemberitahuan tentang satu kaum dari orang-orang kafir yang mengintimidasi orang-orang yang beriman kepada Allah عز وجل yang hidup di tengah-tengah 1 Yaitu dalam surat al-furqaan, ayat 61.

mereka. Mereka memaksa dan menghendaki agar mereka kembali kepada agama mereka, namun orang-orang mukmin itu menolak ajakan itu, sehingga mereka membuatkan sebuah parit untuk mereka di bumi, di dalam parit itu mereka menyalakan api dan menyiapkan bagi mereka bahan bakar agar api itu tetap menyala. Kemudian mereka bersikeras meminta orang-orang yang beriman kembali kepada mereka, tetapi orang-orang mukmin itu menolak, sehingga mereka dilemparkan ke dalam parit tersebut. Oleh karena itu, Allah Ta'ala berfirman: أ ص ح ا ب ي ف ع ل و ن م ا ع ل ى و ه م ق ع ود. ع ل ي ه ا ه م إ ذ ال و ق و د. ذ ا ت الن ار األخ د و د. "Telah dibinasakan orang-orang yang membuat ب ل م ؤ م ن ي ش ه ود parit, yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar, ketika mereka duduk disekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman." Maksudnya, mereka menyaksikan apa yang dilakukan terhadap orang-orang yang beriman tersebut. ق ت ل Allah Ta'ala berfirman, ا ل م ي د ال ع ز ي ز ب لل ي ؤ من وا أ ن إ ال م ن ه م ن ق م وا و م ا "Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahaterpuji." Maksudnya, orangorang yang beriman itu tidak mempunyai satu kesalahan pun melainkan hanya karena keimanan mereka kepada Allah Yang Mahaperkasa, yang tidak ada seorang pun terhinakan

dengan melindungkan diri kepada kekuasaan-nya yang Mahamenghalangi lagi Mahaterpuji dalam segala ucapan, perbuatan, syari'at, dan takdir-nya. Meskipun telah ditakdirkan kepada hamba-hamba-nya yang beriman tadi mengenai kejadian yang menimpa mereka melalui tangantangan orang kafir. Dengan demikian, Dia Mahaperkasa lagi Mahamulia, meski sebabnya tidak diketahui oleh kebanyakan ummat manusia. Selanjutnya Allah Ta'ala berfirman, ض و األ ر الس م او ا ت ل ه م ل ك ال ذ ي "Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi." Di antara kesempurnaan sifat-nya bahwa Dia adalah Pemilik seluruh langit dan bumi serta segala sesuatu yang terdapat di antara ك ل ش ي ء ش ه يد keduanya. "Dan Allah Mahamenyaksikan و ا لل ع ل ى segala sesuatu." Maksudnya, tidak ada sesuatu pun di seluruh langit dan bumi yang tidak diketahui-nya, dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-nya. Para ahli tafsir telah berbeda pendapat mengenai kisah ini, siapakah orangorang yang dimaksud. Dari 'Ali, menurutnya, mereka itu adalah penduduk Persia, dan ketika raja mereka hendak menghalalkan bagi kaum laki-laki menikahi mahram, maka para ulama mereka menentangnya, sehingga raja mereka itu segera membuat parit, dan siapa saja yang menentangnya dia lemparkan ke dalam parit itu.

Imam Ahmad telah meriwayatkan dari Shuhaib, bahwa Rasulullah هللاىلص bersabda: "Di antara ummat-ummat sebelum kalian terdapat seorang raja yang memiliki seorang tukang sihir. Setelah usianya semakin tua, tukang sihir itu berkata kepada raja tersebut: 'Sesungguhnya usiaku sudah semakin tua dan ajalku akan segera tiba, karenanya berikan kepadaku seorang pemuda untuk aku ajari ilmu sihir.' Maka raja itu pun menyerahkan kepadanya seorang pemuda, yang kemudian dia ajari ilmu sihir. Antara tukang sihir dan raja itu terdapat seorang rahib. Lalu pemuda itu mendatangi si rahib itu dan mendengar ucapannya. Maka dia dibuat terkagumkagum oleh gaya bahasa dan ungkapannya. Jika dia mendatangi tukang sihir maka dia dipukul dan ditanya: 'Apa yang menahanmu?' Dan jika mendatangi keluarganya, maka mereka memukulnya seraya berkata: 'Apa yang menahanmu?' Kemudian dia mengeluhkan hal tersebut kepada rahib tersebut. Maka rahib itu berkata: 'Jika ada tukang sihir hendak memukulmu, maka katakan: 'Keluargaku telah menahanku,' dan jika keluargamu hendak memukulmu, maka katakan kepada mereka, 'Tukang sihir telah menahanku.'" Lebih lanjut, beliau menceritakan: "Suatu hari, tiba-tiba dia mendapatkan seekor binatang yang mengerikan lagi besar yang telah menahan ummat manusia sehingga mereka tidak dapat melewati jalan. Lalu dia mengatakan: 'Pada hari ini aku mengetahui, apakah perintah si rahib yang lebih

dicintai Allah atau perintah tukang sihir.' Kemudian dia mengambil batu dan berkata: 'Ya Allah, jika perintah rahib itu lebih Engkau sukai dan ridhai daripada perintah tukang sihir, maka bunuhlah binatang ini sehingga orang-orang dapat melewati jalan.' Selanjutnya dia melemparnya dengan batu, kemudian binatang itu mati dan orang-orang dapat berlalu. Kemudian, dia ceritakan hal itu kepada sang rahib, dan dia mengatakan: 'Hai anakku, engkau lebih baik daripada diriku dan engkau akan diuji, hendaklah engkau tidak melaporkan tentangku.' Dan anak itu dapat mengobati orang yang terkena penyakit sopak, lepra, berbagai macam penyakit lainnya, dan dapat menyembuhkan mereka. Dan raja tersebut mempunyai seorang pembantu yang buta. Dia mendengar berita tentang pemuda tersebut. Maka dia pun mendatanginya dengan membawa hadiah yang cukup banyak seraya berkata: 'Sembuhkanlah diriku, dan engkau akan mendapatkan semua yang ada di sini.' Dia pun menjawab: 'Aku tidak dapat menyembuhkan seorang pun, sebenarnya yang menyembuhkan itu adalah Allah Yang Mahamulia lagi Mahaperkasa. Jika engkau beriman kepadanya, maka aku akan berdo'a kepadanya sehingga Dia pun akan menyembuhkanmu.' Maka orang itu pun beriman, kemudian pemuda itu mendo'akannya, lalu Allah pun memberikan kesembuhan kepadanya. Setelah itu orang tersebut mendatangi sang raja, dia duduk di dekatnya sebagaimana biasa dia lakukan. Sang raja berkata kepadanya: 'Hai fulan, siapa yang telah mengembalikan

pandanganmu itu?' 'Rabb-ku,' jawabnya. 'Aku,' tegas raja tersebut, bawahannya itu menjawab: 'Tidak, Rabb-ku dan juga Rabb-mu.' 'Apakah engkau mempunyai Rabb selain diriku?' tanya raja itu. Dia pun menjawab: 'Rabb-ku dan juga Rabb-mu adalah Allah.' Kemudian bawahannya itu disiksa tiada henti-hentinya hingga akhirnya dia memberitahu tentang keberadaan sang pemuda, dibawanya sang pemuda itu kepada si raja. Raja itu berkata: 'Telah sampai berita kepadaku bahwa sihirmu dapat menyembuhkan penyakit sopak, lepra dan berbagai macam penyakit lainnya.' Sang pemuda itu menjawab: 'Aku tidak dapat menyembuhkan penyakit, hanya Allah saja yang dapat menyembuhkan penyakit.' Si raja berkata: 'Aku!' Sang pemuda menjawab: 'Tidak!' Raja itu bertanya: 'Apakah ada Rabb selainku?' Sang pemuda menjawab: 'Rabb-ku dan Rabb-mu adalah Allah.' Maka disiksalah pemuda itu hingga akhirnya ia memberitahu tentang keberadaan sang rahib. Lalu rahib itu dibawa menghadap raja itu, dan raja itu berkata: 'Tinggalkan agamamu.' Tetapi rahib itu menolak melakukannya. Maka raja itu meletakkan gergaji di tengah-tengah kepalanya sehingga membelah badannya menjadi dua. Lalu dia berkata kepada orang yang buta tadi: 'Tinggalkanlah agamamu.' Tetapi dia menolak meninggalkan agamanya sehingga raja itu meletakkan gergaji di tengah-tengah kepalanya sehingga membelah badannya menjadi dua pula. Kemudian raja itu berkata kepada pemuda itu: 'Tinggalkanlah agamamu.' Namun pemuda itu tetap menolak.

Selanjutnya, raja itu mengutus beberapa orang untuk membawanya ke sebuah gunung, seraya mengatakan: 'Jika kalian telah sampai di puncaknya, jika dia mau meninggalkan agamanya maka biarkanlah dia dan jika tidak mau maka gulingkanlah dia.' Maka mereka pun pergi membawanya. Dan ketika mereka sampai di ketinggian gunung, maka pemuda itu berdo'a: 'Ya Allah, selamatkanlah aku dari mereka sesuai dengan kehendak-mu.' Kemudian gunung itu pun berguncang yang membuat mereka terguncang hingga akhirnya mereka semua terguling. Kemudian pemuda itu datang lagi seraya mencari-cari jalan hingga akhirnya masuk menemui sang raja, maka raja itu bertanya: 'Apa yang telah terjadi pada orang-orang yang mengawalmu?' Dia menjawab: 'Allah Ta'ala telah menyelamatkan diriku dari mereka.' Selanjutnya, raja itu mengutus beberapa orang dan berkata: 'Jika kalian sudah sampai di tengah lautan, jika dia mau meninggalkan agamanya maka biarkanlah dia, dan jika tidak maka tenggelamkan saja dia.' Dan pada saat mereka sampai di tengah lautan, pemuda itu berdo'a: 'Ya Allah, selamatkan aku dari mereka sesuai dengan kehendak-mu.' Maka mereka semua pun tenggelam. Selanjutnya pemuda itu datang lagi dan menemui sang raja, lalu raja itu juga bertanya lagi: 'Apa yang telah terjadi dengan orang-orang yang mengawalmu?' Dia menjawab: 'Allah Ta'ala telah menyelamatkan diriku dari mereka.' Lebih lanjut, pemuda itu

berkata: 'Sesungguhnya engkau tidak akan dapat membunuhku sehingga engkau mengerjakan apa yang aku perintahkan kepadamu. Jika engkau mengerjakan apa yang aku perintahkan kepadamu, barulah engkau bisa membunuhku, jika tidak, engkau tidak akan pernah dapat membunuhku.' Raja itu pun bertanya: 'Apa itu?' Dia menjawab: 'Engkau harus mengumpulkan orang-orang di suatu tanah lapang, lalu engkau menyalib diriku di batang pohon, lalu engkau ambil panah dari tas milikku, kemudian ucapkan: 'Dengan menyebut Nama Allah, Rabb pemuda itu.' Jika engkau telah melakukan hal tersebut, maka engkau akan dapat membunuhku.' Kemudian raja itu pun melakukan hal tersebut dan meletakkan anak panah di busur miliknya dan kemudian dia melemparkannya seraya berucap: 'Dengan menyebut Nama Allah, Rabb pemuda itu,' maka anak panah itu pun meluncur tepat mengenai pelipisnya. Selanjutnya, pemuda itu meletakkan tangannya pada bagian yang terkena panah tersebut dan kemudian wafat. Maka orang-orang pun berkata: 'Kami beriman kepada Rabb pemuda itu.' Lalu dikatakan kepada raja tersebut: 'Bagaimana pendapatmu melihat apa yang selama ini engkau hindari? Demi Allah, sesungguhnya hal itu telah terjadi. Semua orang telah beriman kepada Allah.' Setelah itu, raja tersebut memerintahkan prajuritnya agar menyiapkan peralatan galian untuk membuat parit-parit

dan menyalakan api di dalamnya seraya berkata: 'Barangsiapa mau meninggalkan agamanya, maka biarkan mereka tetap hidup dan jika tidak lemparkan mereka ke dalam parit tersebut.' Mereka saling tarik-menarik dan saling dorong-mendorong hingga akhirnya datang seorang wanita dengan menggendong bayinya yang masih disusuinya, seakan-akan dia takut terperosok ke dalam api. Maka bayinya berkata: 'Bersabarlah wahai ibuku. Sesungguhnya engkau berada dalam kebenaran.'" Demikianlah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim di akhir kitab Shahihnya. Dan juga diriwayatkan oleh an-nasa-i. Dan firman Allah Ta'ala, ال م ؤ م ن ي ف ت ن وا ال ذ ي ن إ ن و ال م ؤ م ن ا ت "Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan," yakni dengan membakar mereka. Demikian yang dikemukakan oleh Ibnu 'Abbas, Mujahid, Qatadah, adh-dhahhak, dan Ibnu Abza. ي ت وب وا "Kemudian mereka tidak bertaubat," yakni ل ث tidak melepaskan diri dari apa yang telah mereka lakukan dan tidak pula menyesalinya. ف ل ه م ع ذ ا ب ج ه ن م و ل م ع ذ ا ب ا ل ر ي ق "Maka bagi mereka adzab Jahannam dan bagi mereka adzab (Neraka) yang membakar." Yang demikian itu karena balasan itu sesuai dengan amal perbuatan. Al-Hasan al- Bashri mengungkapkan: "Lihat-lah pada kemurahan dan kedermawanan ini. Mereka telah membunuh para wali-nya,

tetapi Dia justru mengajak mereka untuk bertaubat dan memohon ampunan." QS. AL-BURUUJ AYAT 11-22 - Balasan bagi Orang-orang Mukmin dan Beramal Shalih - Tentang Kaum Fir an dan Kaum Tsamud ذ ل ك األن ه ا ر ت ت ه ا م ن ت ر ي ج ن ات ل م الص ا ل ا ت و ع م ل وا آم ن وا ال ذ ي ن إ ن ال غ ف و ر و ه و و ي ع ي د. ي ب د ئ ه و إ ن ه ل ش د يد. ر ب ك ب ط ش إ ن ال ك ب ي. ال ف و ز أ ت ك ح د ي ث ه ل ي ر ي د. ل م ا ف ع ال ال م ج ي د. ال ع ر ش ذ و ال و د ود. ف ر ع و ن ا ل ن و د. ق ر آن ه و ب ل م يط. و ر ائ ه م م ن و ا لل ت ك ذ يب. ف ك ف ر وا ال ذ ي ن ب ل و ث ود. م ف وظ ل و ح م يد. ف Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang shalih, bagi mereka Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar. Sesungguhnya adzab Rabb-mu benar-benar keras. Sesungguhnya Dia-lah Yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali). Dia-lah Yang Mahapengampun lagi Mahapengasih, yang mempunyai 'Arsy

lagi Mahamulia, Mahakuasa berbuat apa yang dikehendaki- Nya. Sudahkah datang kepadamu berita kaum-kaum penentang, (yaitu kaum) Fir'aun dan (kaum) Tsamud. Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan, padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah al-qur-an yang mulia, yang tersimpan di Lauhul Mahfuzh. (QS. Al-Buruuj/85: 11-22). * * * Allah Ta'ala memberitahu hamba-hamba-nya yang beriman bahwa ل م ج ن ات ت ر ي م ن ت ت ه ا األ ن ه ا ر "Bagi mereka Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai," berbeda dengan apa yang disediakan bagi musuh-musuh-nya yang berupa pembakaran dan Neraka Jahim. Oleh karena itu, Dia ال ف و ز ال ذ ل ك berfirman, "Itulah keberuntungan yang besar." ك ب ي Kemudian Dia berfirman, إ ن ب ط ش ر ب ك ل ش د يد "Sesungguhnya adzab Rabb-mu benar-benar keras." Maksudnya, adzab dan siksa bagi musuh-musuh-nya yang telah mendustakan para Rasul-Nya dan menyalahi perintah-nya benar-benar sangat keras lagi dahsyat dan kuat, karena sesungguhnya Allah mempunyai kekuatan yang sangat kuat, apa saja yang Dia kehendaki pasti akan terjadi sebagaimana yang Dia kehendaki dalam sekejap mata atau lebih cepat lagi. Oleh

karena itu, Dia berfirman, إ ن ه ه و ي ب د ئ و ي ع ي د "Sesungguhnya Dia yang menciptakan (makhluk) dari permulaan dan menghidupkannya (kembali)." Yakni, dengan kekuatan dan kekuasaan-nya yang sempurna Dia memulai penciptaan dan kemudian mengembalikannya lagi seperti sediakala tanpa ada yang menghalangi dan tidak juga mencegah. ال غ ف و ر و ه و Mahapengasih," "Dia-lah Yang Mahapengampun lagi ال و د ود yakni mengampuni dosa orang yang bertaubat dan tunduk kepada-nya, apapun dosanya. Sedangkan mengenai alwaduud, Ibnu 'Abbas dan juga yang lainnya mengatakan: "Yaitu yang penuh cinta kasih." ذ و ال ع ر ش "Yang mempunyai 'Arsy," yakni Pemilik 'Arsy yang agung lagi tinggi di atas semua makhluk. Sedangkan kata al-majiid (Mahamulia), terdapat dua bacaan 2, yaitu dengan harakat dhammah dengan kedudukan sebagai sifat bagi Rabb,عز وجل dan yang kedua dengan menggunakan harakat kasrah dengan kedudukan sebagai sifat bagi 'Arsy, namun demikian keduanya benar. ف ع ال ل م ا ي ر ي د "Mahakuasa berbuat apa yang dikehendaki-nya," Apapun yang hendak Dia lakukan pasti akan Dia lakukan, tidak ada yang menuntut balas terhadap 2 Hamzah, dan al-kisa-i membacanya dengan memberi harakat kasrah pada huruf dal, sedangkan yang lainnya dengan memberi harakat dhammah pada huruf yang sama.

hukum-nya dan tidak juga ditanyakan mengenai apa yang diperbuat-nya, karena keagungan, keperkasaan, kebijaksanaan, dan keadilan-nya. Dan firman-nya lebih lanjut, و ث و د ف ر ع و ن ا ل ن و د. ح د ي ث أ ت ك ه ل "Sudahkah datang kepadamu berita kaum-kaum penentang, (yaitu kaum) Fir'aun dan (kaum) Tsamud?" Artinya, apakah telah sampai kepadamu berita tentang adzab dan juga malapetaka yang telah menimpa mereka, yang tidak seorang pun sanggup mencegahnya? Yang demikian itu merupakan إ ن ب ط ش ر ب ك sebelumnya, penegasan bagi firman Allah Ta'ala keras." "Sesungguhnya adzab Rabb-mu benar-benar ل ش د يد Maksudnya, jika Dia menimpakan siksaan kepada orang zhalim maka dia akan mengadzabnya dengan adzab dari Rabb Yang Maha-perkasa lagi Mahakuasa. ب ل ال ذ ي ن ك ف ر وا ت ك ذ يب Ta'ala, Dan firman Allah "Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan," maksudnya mereka selalu dalam keraguan, kekufuran, dan pembangkangan. ف "Padahal Allah mengepung و ا لل م ن و ر ائ ه م ح م يط mereka dari belakang mereka." Yakni Dia berkuasa atas mereka, Mahaperkasa, tidak ada yang dapat lepas dari sjksaan-nya, serta tidak juga mereka dapat membuat-nya lemah. ق ر آن م يد "Bahkan yang didustakan mereka itu ialah ب ل ه و

م ف وظ ل و ح ف mulia, al-qur-an yang mulia," yakni agung lagi "Yang tersimpan di Lauhul Mahfuzh." Yakni di al-mala-ul a'la, terpelihara dari penambahan dan pengurangan, serta penyimpangan dan perubahan.[]