BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kridalaksana dan Djoko Kentjono (dalam Chaer, 2012: 32),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu pendukung pemilik kebudayaan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Dalam iklan, tuturan atau kata-kata adalah paling efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan mengkaji tentang proses penyampaian dan penerimaan. informasi. Melalui bahasa kita dapat menyampaikan pendapat atau

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, keagamaan, perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai: (1) latar belakang; (2)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Keraf (2000:1) bahwa retorika adalah

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu penelitian ini penulis mempunyai beberapa konsep yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi khalayak agar bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Slogan

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat bermanfaat bagi masyarakat apabila dalam perkembangannya. masyarakat adalah dengan cara memasang iklan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Fungsi bahasa pada umumnya adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan bahasa yang dimiliki manusia merupakan suatu anugerah

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap

DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA WACANA IKLAN KARTU PERDANA PADA BROSUR KARTU CELLULAR

BAB 2 GAYA BAHASA IKLAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

BAB I PENDAHULUAN. Variasi bahasa tersebut dapat dilihat dari berbagai segi. Dari segi penutur, variasi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi dalam bertukar pendapat. Bahasa dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. memustahilkan adanya keterpaduan atau asimilasi bunyi. Keraf (2001: 118)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. elektronik. Media cetak berupa koran, spanduk, dan pamflet. Sedangkan media

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dapat berhubungan satu sama lain. Siapa pun dan di mana pun, manusia berada pasti

BAB I PENDAHULUAN. yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat

STRUKTUR WACANA IKLAN DALAM MEDIA MASSA (MEDIA CETAK DAN ELEKTRONIK) Herliani, Dakia N. DjoU, Salam

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dari bahasa tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAHASA PEREMPUAN PADA MAJALAH FEMINA DAN SEKAR Azizah Kurnia Dewi Sastra Indonesia Abstrak

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dan manusia erat kaitanya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. minat konsumen terhadap pembelian kosmetik. Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), omset industri kosmetik tahun

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. karangan pidato. Sebuah kalimat memerlukan adanya diksi atau pilihan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. berbagai provider untuk bersaing memikat hati konsumen. Diksi pada jargon

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan luar. Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan

PADA LIMA MEDIA CETAK YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA PERIODE BULAN FEBRUARI-APRIL

BAB I PENDAHULUAN. system komunikasi yang sangat penting tidak saja bagi produsen barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan kepada orang lain. Sering disebut juga bahwa bahasa itu merupakan alat

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

ANALISIS JENIS DAN LATAR BELAKANG PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIIIC SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Bahasa Karya Sastra

ANALISIS DIKSI BAHASA IKLAN PRODUK KOSMETIK DALAM MEDIA CETAK (Majalah Femina Edisi Januari-Februari 2011)

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media penyalur informasi yang memiliki peranan besar

BAB I PENDAHULUAN. berbagai media yang ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi untuk mendukung proses suatu interaksi

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi pikiranya kepada orang lain. Bahasa memiliki komponen penting yaitu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam bersosialisasi. Menurut Kridalaksana dan Djoko Kentjono (dalam Chaer, 2012: 32), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifiksi diri. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa bahasa berperan penting dalam kehidupan sosial manusia. Bahasa menurut Chaer dan Leonie Agustina (2010: 14) adalah alat untuk berinteraksi atau alat berkomunikasi, dalam arti, alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan. Dalam hal ini bahasa dianggap sebagai alat untuk menyampaikan pesan kepada pendengar atau pembaca. Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi antar individu maupun kelompok. Selain itu, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi pendengar atau pembaca. Melalui bahasa, manusia dapat mengerti apa yang ada di dalam pikiran atau perasaan orang lain. Fungsi bahasa yang lain adalah fungsi direktif. Fungsi direktif berarti bahasa mampu membuat pendengar atau pembaca agar melakukan kegiatan sesuai dengan kemauan pembawa pesan. Bahasa tidak dapat digunakan secara sembarangan. Ada ketentuan yang harus diperhatikan agar bahasa dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ketentuan yang dimaksud berkaitan dengan pemilihan kata atau diksi. Mansurudin (2010: 73) menyatakan bahwa diksi sama artinya dengan pilihan kata. Menurut Keraf 1

2 (2008: 24) pilihan kata atau diksi adalah mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang baik digunakan dalam suatu situasi. Pemakaian diksi yang tepat, cermat, dan benar membantu memberi nilai pada suatu kata. Pilihan kata yang tepat dapat mencegah kesalahan penafsiran yang berbeda. Diksi erat kaitannya dengan penggunaan gaya bahasa. Hal ini dikarenakan, gaya bahasa adalah bagian dari diksi. Keraf (2008: 113) menyatakan bahwa gaya bahasa adalah suatu cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Gaya bahasa memungkinkan seseorang untuk menilai pribadi, watak, dan kemampuan orang lain yang menggunakan bahasa. Gaya bahasa dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu gaya bahasa berdasarkan pilihan kata, gaya bahasa berdasarkan nada, gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, dan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna. Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna merupakan hal yang sangat menarik untuk diteliti. Salah satunya adalah gaya bahasa hiperbol/hiperbolis. Gaya bahasa hiperbol memiliki pengertian yang sama dengan hiperbolis. Keraf (2008: 135) menyatakan bahwa hiperbol adalah semacam gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesarkan sesuatu hal. Menurut kamus Bahasa Indonesia (2007), hiperbolis adalah bersifat secara berlebih-lebihan. Mansurudin (2010: 103) menyatakan bahwa penggunaan bahasa iklan mengenal berbagai gaya bahasa misalnya gaya pengumuman, gaya iklan

3 yang bersifat hiperbolis, dan ragam iklan berisi semboyan. Gaya bahasa iklan yang bersifat hiperbolis diyakini dapat mempengaruhi pembaca/pendengar untuk mencoba produk yang ditawarkan, dengan mengekspos kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh produk tersebut. Iklan merupakan suatu kegiatan untuk menawarkan atau memperkenalkan suatu produk kepada khalayak umum. Kegiatan memperkenalkan dan menawarkan barang merupakan bentuk kegiatan promosi. Menurut Wibawanti (2008: 2) kegiatan promosi penjualan dalam iklan dapat dilakukan dengan tidak secara langsunng berhadapan dengan konsumen, sehingga hal tersebut lebih banyak membantu perusahaan dalam meningkatkan penjualan. Penggunaan promosi dengan iklan bukan pengganti kegiatan penjualan, tetapi keduanya mampu menciptakan daya tarik yang dapat membuat produk atau jasa yang ditawarkan bisa diterima dengan baik oleh pelanggan, bahkan mengarahkan mereka untuk mendapatkan informasi lebih banyak dari perusahaan. Penggunaan diksi pada sebuah iklan bertujuan untuk memberikan informasi dan meyakinkan/membujuk konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Penggunaan diksi hiperbolis dapat juga untuk meningkatkan penjualan produk salah satunya dengan mengangkat image produk. Iklan yang tidak menggunakan diksi hiperbolis biasanya hanya memberikan informasi tentang manfaat yang dimiliki oleh produk, misalnya rokok yang terkesan kurang menarik apabila disampaikan kepada konsumen melalui media cetak. Iklan rokok akan lebih menarik jika disampaikan melalui media audio visual, seperti televisi.

4 Iklan produk kecantikan yang menggunakan diksi hiperbolis pada media cetak bertujuan untuk membujuk khalayak umum. Penggunaan diksi hiperbolis pada produk kecantikan banyak yang menawarkan agar perempuan dapat tampil cantik secara instan dan sempurna, dengan harapan banyak perempuan yang berbondong-bondong membeli produk kecantikan yang ditawarkan. Selain itu, iklan juga bersifat bombastis. Bombastis sendiri menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008) berarti bersifat omong kosong; bermulut besar; banyak berjanji, tetapi tidak berbuat banyak. Dalam iklan, kata bombastis bisa diartikan sebagai ungkapan yang berisi penuh dengan janji, tetapi belum tentu hasilnya ada atau sesuai dengan harapan pembeli. Penelitian tentang diksi sebelumnya pernah dilakukan oleh Yulia (2011) dengan judul Analisis Diksi Bahasa Iklan Produk Kosmetik dalam Media Cetak (Femina Edisi Januari-Februari 2011). Peneliti sebelumnya mengungkapkan tentang penggunaan diksi berdasarkan (a) bentuk dasar dan bentuk jadian, (b) makna diksi dari segi makna konotasi dan denotasi dalam iklan produk kosmetik pada media cetak. Berbeda dengan penelitian ini yang lebih memfokus-kan pada bentuk pilihan kata yang yang dilebih-lebihkan (hiperbolis) dalam iklan produk kecantikan, fungsi, dan makna diksi hiperbolis. 1.2 Ruang Lingkup Bentuk diksi hiperbolis dalam iklan kecantikan dapat berupa frase, klausa, atau kalimat. Struktur bentuk diksi hiperbolis dapat berupa kata dasar atau kata bentukan berupa reduplikasi atau kata yang sudah mengalami proses afiksasi. Diksi hiperbolis yang digunakan dalam iklan bersifat persuasif (membujuk) konsu-

5 men untuk membeli produk yang ditawarkan. Selain bersifat persuasif, iklan juga bersifat naratif, imperatif, deklaratif, politis, dan pedagogis. Sifat-sifat iklan yang disebutkan merupakan sebuah fungsi untuk memahami sebuah makna diksi hiperbolis. Jenis makna diksi hiperbolis dapat berupa makna denotatif, konotatif, atau makna referensial sesuai dengan maksud pesan yang diacu dalam iklan. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini lebih ditekankan pada penggunaan bentuk, fungsi, dan makna diksi hiperbolis dalam iklan produk kecantikan pada majalah wanita. Bentuk diksi hiperbolis dalam penelitian ini dilihat dari struktur kalimatnya. Fungsi diksi hiperbolis dalam penelitian ini dilihat dari bentuk kalimat yang terdapat pada iklan. Makna diksi hiperbolis dalam penelitian ini berupa makna yang sesuai dengan acuan atau maksud pesan yang terdapat dalam iklan karena iklan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi sehingga akan menimbulkan aspek sense (pengertian), feeling (perasaan), dan intension (tujuan). 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka masalah penelitian dirumuskan seperti berikut ini. 1) Bagaimanakah bentuk diksi hiperbolis dalam iklan produk kecantikan pada majalah wanita? 2) Bagaimanakah fungsi diksi hiperbolis dalam iklan produk kecantikan pada majalah wanita?

6 3) Bagaimanakah makna diksi hiperbolis dalam iklan produk kecantikan pada majalah wanita? 1.5 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini bertujuan sebagai berikut. 1) Mendeskripsikan bentuk diksi hiperbolis yang terdapat dalam iklan produk kecantikan pada majalah wanita. 2) Mendeskripsikan fungsi diksi hiperbolis yang terdapat dalam iklan produk kecantikan dalam majalah wanita. 3) Mendeskripsikan makna diksi hiperbolis yang terdapat dalam iklan produk kecantikan pada majalah wanita. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah manfaat teoretis dan manfaat praktis. 1) Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi pengembangan kajian diksi dan gaya bahasa, khususnya diksi hiperbolis. 2) Manfaat Praktis a) Bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dapat memberikan informasi tentang diksi hiperbolis yang dipakai dalam iklan produk kecantikan pada majalah wanita.

7 b) Bagi guru bahasa Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pengajaran pada materi tentang diksi. c) Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengerjakan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan analisis bahasa iklan dalam bidang semiotik atau psikolinguistik. 1.7 Penegasan Istilah Penegasan istilah diberikan agar penelitian ini terjalin kesamaan persepsi dengan pembaca. Berikut adalah beberapa istilah yang terkait dengan penelitian. 1) Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (KBBI: 2008). 2) Diksi atau pilihan kata mencakup pengertian kata-kata yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan katakata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat (Keraf, 2008: 24). 3) Hiperbol/Hiperbolis adalah semacam gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan suatu hal (Keraf, 2008: 135). 4) Diksi hiperbolis adalah pilihan kata atau kata-kata yang dipakai untuk menyampaikan gagasan yang mengandung pernyataan berlebihan dengan membesar-besarkan suatu hal. 5) Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang terdiri atas informasi dan gagasan tentang suatu produk yang ditujukan kepada khalayak secara serempak agar memperoleh sambutan baik (Sudiana, 1986: 1).

8 6) Iklan kecantikan adalah hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah kecantikan, misalnya kosmetika, pemutih kulit, shampoo, sabun mandi, semir rambut, pasta gigi, peramping tubuh dan obata-obatan yang dimaksudkan untuk memperindah sebagian atau seluruh tubuh (Widyatama, 2007:113). 7) Bentuk diksi hiperbolis merupakan pilihan-pilihan kata dalam bentuk frase, klausa, dan kalimat. 8) Fungsi diksi hiperbolis adalah alat komunikasi untuk menyampaikan pesan yang melibatkan klasifikasi yang bersifat persuasif, imperatif, dan naratif. 9) Makna diksi hiperbolis adalah hasil hubungan bahasa dengan dunia luar yang timbul karena adanya kesepakatan para pemakainya dan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi yang sifatnya berlebih-lebihan sehingga dapat menimbulkan aspek sense (pengertian), feeling (perasaan), dan intension (tujuan) sesuai dengan makna referensialnya. 10) Majalah wanita adalah majalah yang sebagian besar membahas tentang informasi seputar kehidupan wanita modern. Informasi yang disampaikan berupa produk kecantikan, mode, dan gaya rambut yang di dalamnya memuat tentang iklan yang bahasanya berkarakter hiperbolis, misalnya majalah Femina, Kartini, Cosmopolitan, Hair & Beauty, dan In Style.