PERBAIKAN LOSSES DAN DROP TEGANGAN PWI 9 DENGAN PELIMPAHAN BEBAN KE PENYULANG BARU PWI 11 DI PT PLN (PERSERO) AREA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PERBAIKAN SUSUT TEKNIS DAN SUSUT TEGANGAN PADA PENYULANG KLS 06 DI GI KALISARI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.5.0

Agung Warsito, Bambang Winardi, and Dinda Hapsari Kusumastuti

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN 20 KV PADA FEEDER PANDEAN LAMPER 5 RAYON SEMARANG TIMUR

ANALISA PERBAIKAN LOSSES DAN JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN SAMBUNGAN RUMAH TIDAK STANDAR DENGAN SIMULASI SOFTWARE ETAP 7.5.0

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

ANALISIS PENGARUH REKONFIGURASI JARINGAN TERHADAP PEMBEBANAN TRANSFORMATOR PADA GARDU DISTRIBUSI KA 1316 PENYULANG SRIWIJAYA

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP

Jurnal Teknik Elektro ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

47 JURNAL MATRIX, VOL. 7, NO. 2, JULI 1971

Analisis Rugi Daya Pada Jaringan Distribusi Penyulang Barata Jaya Area Surabaya Selatan Menggunakan Software Etap 12.6

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PERBAIKAN DROP VOLTAGE

ANALISA KEBERADAAN GARDU INDUK BALAPULANG TERHADAP DISTRIBUSI 20 KV DI WILAYAH KERJA UPJ BALAPULANG PT. PLN (PERSERO) JATENG DIY

Analisa Drop Tegangan PT PLN (Persero) Rayon Lubuk Sikaping Setelah Penambahan PLTM Guntung Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapun perangkat tersebut yaitu: laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tri Fani, 2014 Studi Pengaturan Tegangan Pada Sistem Distribusi 20 KV Menggunakan ETAP 7.0

METODE PENDEKATAN UNTUK MEREKONFIGURASI PANJANG MAKSIMAL PADA PENYULANG TAMBAK LOROK 04 DAN KALISARI 02 DI UPJ SEMARANG TENGAH

ANALISIS KINERJA TRANSFORMATOR BANK PADA JARINGAN DISTRIBUSI GUNA MENGURANGI SUSUT TEKNIS ENERGI LISTRIK

ANALISIS KOORDINASI RELE PENGAMAN FEEDER WBO04 SISTEM KELISTRIKAN PT. PLN (PERSERO) RAYON WONOSOBO

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

Analisa Dampak Pemecahan Beban Feeder Tiku Terhadap Susut Teknis Jaringan Tegangan Menengah

ANALISIS PERSENTASE PEMBEBANAN DAN DROP TEGANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH PADA GARDU DISTRIBUSI GA 0032 PENYULANG WIBRATA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan

Perbaikan Tegangan Sisi Sekunder Transformator Daya 150/20KV di Gardu Induk Ungaran

atau pengaman pada pelanggan.

ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv

ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

OPTIMALISASI KUALITAS TEGANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK PELANGGAN PLN BERDASAR PADA WINDING RATIO

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 3. NOPEMBER

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS TEGANGAN JATUH SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

PENENTUAN TARGET INDEKS KEANDALAN, DROP TEGANGAN, DAN RUGI DAYA PADA FEEDER SRL07 GI SRONDOL MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PADA SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20KV

Rudi Salman Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro Universitas Negeri Medan

EVALUASI SUSUT PADA SISTEM KELISTRIKAN ENERGI MEGA PERSADA GELAM

PERBAIKAN JATUH TEGANGAN PADA FEEDER B KB 31P SETIABUDI JAKARTA DENGAN METODE PECAH BEBAN

Pengaruh Kapasitor Shunt Terhadap Susut Transmisi Sistem Interkoneksi Sulselbar Berbasis DIgSILENT Power Factory 15.1.

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV UNTUK PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN DAN SUSUT DAYA LISTRIK

PERHITUNGAN PROFIL TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN MATRIX ADMITANSI DAN MATRIX IMPEDANSI BUS

ANALISIS TEGANGAN JATUH SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

KOKO SURYONO D

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Oleh: Erhaneli (1), Ramadonal (2) (1) Dosen Jurusan Teknik Elektro (2) Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

BAB II LANDASAN TEORI

EVALUASI SETTING RELAY PROTEKSI DAN DROP VOLTAGE PADA GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 7.5

PERHITUNGAN DAN ANALISIS KESEIMBANGAN BEBAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV TERHADAP RUGI-RUGI DAYA (STUDI KASUS PADA PT.

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN

Kata kunci Kabel Laut; Aliran Daya; Susut Energi; Tingkat Keamanan Suplai. ISBN: Universitas Udayana

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SETTING DAN KOORDINASI RELE JARAK PADA GI 150 KV PANDEAN LAMPER ARAH SRONDOL. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

ANALISA SUSUT TEGANGAN PADA PENYULANG ARWANA DI PT.PLN (PERSERO) RAYON AMPERA PALEMBANG MENGGUNAKAN ETAP 7.5

Dosen Pembimbing II. Ir. Sjamsjul Anam, MT

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

METODE PENDEKATAN UNTUKMEREKONFIGURASI PANJANG MAKSIMAL PADA PENYULANG TAMBAK LOROK 04 DAN KALISARI 02 DI UPJ SEMARANG TENGAH

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

ANALISIS PERHITUNGAN LOSSES PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH DENGAN PERBAIKAN PEMASANGAN KAPASITOR. Ratih Novalina Putri, Hari Putranto

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

ANALISA RUGI-RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI PENYULANG MERAK PT. PLN RAYON KENTEN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

Peningkatan Kualitas Jaringan Distribusi Tegangan Menengah Dengan Optimasi Konfigurasi

BAB IV PENGGUNAAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN TERHADAP PERBAIKAN TEGANGAN JARINGAN 20 KV. 4.1 Perhitungan Jatuh Tegangan di Jaringan 20 kv

PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR KERING BHT02 RSG GA SIWABESSY TERHADAP ARUS NETRAL DAN RUGI-RUGI

ANALISA PERHITUNGAN DROP TEGANGAN MENGGUNAKAN RUMUS DAN MENGGUNAKAN APLIKASI ETAP 7.5 PADA PENYULANG SEMERU DI GARDU INDUK SIMPANG TIGA INDRALAYA

PERNYATAAN.. ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMAKASIH. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR BAGAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Perumahan Nuansa Kori Jimbaran, drop tegangan, JTR. vii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA JATUH TEGANGAN DAN PENANGANAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV RAYON PALUR PT. PLN (PERSERO) MENGGUNAKAN ETAP 12.6

ANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. flow chart. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa langkah yaitu studi

14 Teknologi Elektro, Vol. 16, No. 02, Mei - Agustus Z 2eq = Impedansi eqivalen urutan negatif

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Edu Elektrika Journal

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

Transkripsi:

PERBAIKAN LOSSES DAN DROP TEGANGAN PWI 9 DENGAN PELIMPAHAN BEBAN KE PENYULANG BARU PWI 11 DI PT PLN (PERSERO) AREA SEMARANG Bambang Winardi *), Heru Winarno, and Kurnanda Rizky Aditama Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia *) E-mail: bbwinar@gmail.com Abstrak Suatu sistem tenaga listrik dapat bekerja maksimal sesuai dengan standart yang ditetapkan oleh sistem tersebut. Di wilayah kerja Rayon Tegowanu pada jaringan tegangan menengah 20 kv penyulang PWI 9, tejadi drop tegangan pada ujung penyulang, yang melebihi standart SPLN 72:1987 sebesar 5 %. Selain itu, juga terjadi rugi daya yang tidak memenuhi target Kajian Kelayakan Operasi pada PT. PLN (Persero) Area Semarang yaitu lebih dari 5%. Dengan melihat topologi jaringan di wilayah kerja PT PLN Rayon Purwodadi, didapatkan solusi memindahkan sebagian beban PWI 9 ke penyulang baru PWI 11, agar dapat menekan persentase drop tegangan dan rugi daya. Menggunakan software ETAP 7.5.0 dapat disimulasikan perhitungan beban, drop tegangan dan rugi daya tersebut. Dari hasil simulasi ETAP 7.5.0 pemindahan sebagian beban PWI 9 ke penyulang baru PWI 11, persentase drop tegangan pada penyulang PWI 9 akan menurun dari 11,85% menjadi -0,78%, dan persentase drop tegangan pada penyulang baru PWI 11 menjadi 5,49%. Sedangkan persentase rugi daya pada penyulang PWI 9 akan menurun dari 7,24% menjadi 1,71%, dan persentase rugi daya pada penyulang baru PWI 11 menjadi 4,49%. Kata kunci : rugi daya, drop tegangan, simulasi ETAP 7.5.0 Abstract An electric power system can work optimally in accordance with the standards set by the system. The working area Rayon Tegowanu at 20 kv medium voltage network feeder PWI 9, the voltage drop occurred at the end of the feeder, which exceeds the standard SPLN 72: 1987 by 5%. Additionally, power losses also occurs that does not meet the target of Operation Feasibility Study at PT. PLN (Persero) Area Semarang of more than 5%. By looking at the network topology in the region of PT PLN Rayon Purwodadi, obtained solution transfer partial load feeder PWI 9 to new feeder PWI 11, in order to suppress the percentage of voltage drop and power losses. Using ETAP 7.5.0 software can be simulated load calculation, voltage drop and that power losses. From the ETAP 7.5.0 simulation results transfer of part of the load of feeder PWI 9 to new feeder PWI 11, the percentage of voltage drop on the feeder PWI 9 will be decreased from 11,85% to -0,78%. and the percentage of voltage drop on the new feeder PWI 11 become 5.49%. While the percentage of power losses on feeder PWI 9 will be decreased from 7.24% to 1.71%, and the percentage of power losses on the new feeder PWI 11 become 4.49%. Keywords: power losses, voltage drop, ETAP 7.5.0 simulation 1. Pendahuluan PLN Rayon Purwodadi dihadapkan pada pendistribusian energi listrik ke pelanggan di wilayah Purwodadi dan sekitarnya. Untuk itu, Rayon Purwodadi berupaya mengoptimalkan mutu energi listrik yang tersalurkan kepada pelanggan. Pertumbuhan penduduk dan peningkatan taraf hidup masyarakat membuat konsumsi energi listrik kian meningkat. Penambahan beban ini harus diimbangi dengan peningkatan pelayanan energi listrik13, Pada jaringan distribusi, pelayanan penyaluran dinilai dari mutu energi listrik dari pangkal sampai ujung jaringan. Dengan desain jaringan yang handal tidak hanya dapat menjaga kontinuitas penyaluran energi listrik suatu jaringan, tapi juga dapat menekan rugi daya dan drop tegangan penyulang. [14][16] Dengan adanya pemasalahan di atas penulis mencoba menganalisa dengan data existing yang ada pada Rayon

TRANSMISI, 18, (2), APRIL 2016, e-issn 2407 6422, 66 Purwodadi pada penyulang PWI 9, dengan mempertimbangkan panjang jaringan dan beban pada penyulang tersebut. Kemudian membandingkan rugi daya dan drop tegangan penyulang tersebut sebelum dan sesudah dilakukan rekonfigurasi jaringan. Dengan menggunakan software ETAP 7.5.0 penulis mencoba memindahkan sebagian beban PWI 9 ke penyulang baru PWI 11, sehingga dapat mengatasi menurunkan prosentase losses dan drop tegangan yang terjadi pada penyulang PWI 9.[2][3][15] 2. Metode 2.1. Drop Tegangan Drop tegangan merupakan besarnya tegangan yang hilang pada suatu penghantar. Besarnya drop tegangan dinyatakan baik dalam persen atau dalam besaran volt. Besarnya batas atas dan bawah ditentukan oleh kebijaksanaan perusahaan kelistrikan. PT PLN (Persero) mengatur standar drop tegangan dalam SPLN No.72 Tahun 1987 yaitu Turun tegangan yang diperbolehkan pada JTM adalah 2 % dari tegangan kerja untuk sistem Spindle/gugus dan 5 % dari tegangan kerja untuk sistem Radial diatas tanah dan sistem Simpul tergantung kepadatan beban. Perhitungan drop tegangan praktis pada batas-batas tertentu dengan hanya menghitung besarnya tahanan masih dapat dipertimbangkan, namun pada sistem jaringan khususnya pada sistem tegangan menengah masalah induktansi dan kapasitansinya diperhitungkan karena nilainya cukup berarti. Apabila perbedaan nilai tegangan tersebut melebihi standar yang ditentukan, maka mutu penyaluran tersebut rendah. konsumen. Perhitungan rugi daya berdasarkan analisa software Etap dapat didefinisikan sebagai Rugi Daya ( MW ) = Σ Apparent Losses (2.5) Atau Rugi Daya ( % ) = (2.6) Sedangkan untuk perhitungan losses pada jaringan distribusi menggunakan rumus sebagai P = 3. I 2. Z. L... (2.7) 2.3. Faktor Daya Bila arus dan tegangan berbentuk sinusoidal, maka faktor daya (power factor) didefinisikan sebagai cosinus sudut yang dibentuk antara simpangan nol (zero-crossing) tegangan dan simpangan nol arus, dengan nol tegangan sebagai acuan. Faktor daya merupakan suatu besaran yang dapat dinyatakan sebagai perbandingan antara daya aktif dan daya semu (Suhendi dan Widjaksono, TT : 4). Sehingga dapat dirumuskan sebagai Faktor Daya = Daya Aktif (P) / Daya Semu (S) = kw / kva = V.I Cos φ / V.I = Cos φ.(2.20) 2.4. Metode Pengamatan Evaluasi drop tegangan ini dilakukan di penyulang PWI 9 PT PLN (Persero) Rayon Purwodadi bulan Februari 2015. Secara garis besar, penyusunan Penelitian ini dapat digambarkan dengan diagram alir (flow chart) pada gambar 1 Drop tegangan pada saluran tenaga listrik secara umum berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban serta berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. (2.1) Menurut Watkins (2004), untuk menghitung pesentase jatuh tegangan dapat menggunakan rumus :...(2.2) Perhitungan drop voltage pada JTM 20 KV 3 fasa.. (2.3) Perhitungan drop voltage pada JTM 20 KV 1 fasa.. (2.4) 2.2. Susut Distribusi Tenaga Listrik Susut distribusi tenaga listrik atau rugi daya listrik adalah berkurangnya pasokan daya yang dikirimkan oleh sumber pasokan (PLN) kepada yang diterima dalam hal ini Gambar 1. Diagram Alir Pengamatan 2.5 Bahan Pengamatan 1. Beban penyulang PWI 9, PWI 8, dan PWI 6 2. Panjang Jaringan Tegangan Menengah per section PWI 9

TRANSMISI, 18, (2), APRIL 2016, e-issn 2407 6422, 67 3. Single Line Diagram Penyulang PTI 05 dan JKO04Existing dibangun PWI 11. Total beban yang dipikul penyulang 14.934 kw sehingga : %P = Rugi Daya x 100% = 7,24 % 3.3. Simulasi Load Flow Penyulang PWI 9 Setelah Pembangunan PWI 11 Dari hasil simulasi aliran daya didapatkan data beban tertinggi penyulang, tegangan ujung penyulang dan losses pada penyulang PWI 9 dan penyulang PWI 11 seperti pada tabel 3 Tabel 3. Hasil Perhitungan Simulasi load flow Setelah Pembangunan PTI 10 pada ETAP 7.5.0 Gambar 2. Single Line Diagram PTI 05 dan JKO 04 Existing 4. Data Beban, Rugi Daya Teknis, dan Tegangan Ujung Penyulang PWI 9 Kondisi Existing dan Perbandingannya Berdasarkan Kajian Kelayakan Operasional (KKO) Tabel 1. Data Beban, Rugi Daya Teknis, dan Tegangan Ujung Penyulang PWI 9 Beban Penyulang Penyulang PWI 9 (Eksisting) Tegangan Rugi Daya 14.934 Kw 17,606 kv 1.121kW 7,24% Tabel 2. Perbandingan Data Beban, Rugi Daya Teknis, dan Drop Tegangan Penyulang PWI 9 Kondisi Existing Berdasarkan KKO Parameter PWI 9 Eksist KKO Status % Rugi Daya 7,24 >5 % Melebihi KKO % VD 11,85 >5 % Melebihi KKO 3. Hasil dan Analisa 3.1. Perhitungan Drop Voltage Penyulang PWI 9 Eksisting Berdasarkan hasil perhitungan jatuh tegangan melalui simulasi ETAP maupun perhitungan manual, dapat dihitung persentase jatuh tegangan pada ujung penyulang PWI 9 (section H) sebelum dibangun PWI 11 sebagai V H = 21 3,370 = 17,630 kv H = 20 17,630 = 2,37 kv 3.2. Persentase Losses Daya Penyulang PWI 9 Eksisting Berdasarkan hasil perhitungan rugi daya melalui simulasi ETAP maupun perhitungan manual, dapat dihitung persentase rugi daya pada penyulang PWI 9 sebelum Hasil Simulasi Setelah Pembangunan PWI 11 Beban Penyulang Tegangan Rugi Daya/Losses PWI 9 PWI 11 PWI 9 PWI 11 kw A kw A kw A kw A 8.046 221 8.039 220 18.899kV 147,3 544,3 365 969,8 3.3.1. Perhitungan Drop Voltage Penyulang PWI 9 Setelah Pembangunan PWI 11 Berdasarkan hasil perhitungan jatuh tegangan melalui simulasi ETAP maupun perhitungan manual, dapat dihitung persentase jatuh tegangan pada ujung masingmasing penyulang setelah dibangun PWI 11 sebagai Pada penyulang PWI 9 drop voltage sebesar : V D = 21 0,843 = 20,157 kv D = 20 20,157 = - 0,157 kv Pada penyulang PWI 11 drop voltage sebesar : V H = 21 2,098 = 18,902 kv H = 20 18,902 = 1,098 kv Sehingga perbaikan persentase drop voltage pada penyulang PWI 9 dari 11,85 % menjadi 0,78 %, namun berdampak kenaikan persentase drop voltage pada penyulang PWI 11 menjadi 5,49 %. Persentase jatuh tegangan tersebut sudah berkurang dari kondisi sebelum pembangunan penyulang PWI 11, serta memenuhi SPLN yaitu tidak lebih dari 5%, walaupun berdampak jatuh tegangan pada PWI 11 menjadi sedikit diatas standar SPLN. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan penyulang PWI 11 berpotesi besar dalam memperbaiki jatuh tegangan yang ada di penyulang PWI 9. 3.3.2. Persentase Losses Daya Penyulang PWI 9 Sebelum Pembangunan PWI 11 Berdasarkan hasil perhitungan rugi daya melalui simulasi ETAP maupun perhitungan manual, dapat dihitung

TRANSMISI, 18, (2), APRIL 2016, e-issn 2407 6422, 68 persentase rugi daya pada kedua penyulang setelah dibangun PWI 11. Total beban yang dipikul penyulang PWI 9 sebesar 8.046 kw sehingga : %P = Losses x 100% =1,71 % Total beban yang dipikul penyulang PWI 11 sebesar 8.039 kw sehingga : %P = Losses x 100% =4,49 % Persentase susut daya kedua penyulang tersebut sudah berkurang dari kondisi sebelum pembangunan penyulang PWI 11, serta memenuhi Kajian Kelayakan Operasi (KKO) yaitu tidak lebih dari 5 %. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan penyulang PWI 11 berpontesi besar dalam mengurangi rugi daya teknis yang ada di penyulang PWI 9. 3.3.3. Perhitungan Arus Beban Trafo III Gardu Induk Purwodadi Setelah Sebagian Beban Dipindahkan ke Penyulang PWI 11 Setelah sebagian beban dipindahkan ke penyulang PWI 11, beban penyulang PWI 9 berkurang dari 441 A menjadi 221 A. Berikut perhitungan total beban yang dipikul oleh trafo III Gardu Induk Purwodadi (30 MVA) setelah sebagian beban dipindahkan ke penyulang PWI 11: Beban trafo III GI Purwodadi = Arus Beban PWI 9 + PWI 8 + PWI 6 x 100% Arus nominal trafo = 221 + 114 + 239 x 100% = 66,2 % 866 Beban trafo III Gardu Induk Purwodadi berkurang jika dibandingkan dengan beban sebelum pembangunan penyulang PWI 11. Jadi bisa disimpulkan bahwa selain dapat memperbaiki rugi daya dan drop tegangan, pembangunan penyulang PWI 11 juga dapat mengurangi persentase pembebanan trafo III Gardu Induk Purwodadi yang sebelumnya 91,6 % menjadi 66,2 %. 3.4. Hasil Pembahasan Dari pembahasan yang penyusun lakukan melalui perhitungan dan simulasi software ETAP, maka perbandingan rugi daya, drop tegangan dan pembebanan trafo III GI Purwodadi kondisi sebelum dan sesudah pembangunan penyulang PWI 11 dapat dilihat pada Tabel 4 sampai dengan Tabel 5 Tabel 4. Perbandingan Sebelum Pembangunan Penyulang PWI 11 terhadap KKO Parameter PWI 9 Ekst KKO Satus % Rugi Daya 7,24 % >5% Melebihi KKO % Drop Tegangan 91,6% >5% Melebihi KKO Tabel 5. Perbandingan Hasil Simulasi Sesudah Pembangunan Penyulang PWI 11 terhadap KKO Parameter % Rugi daya PWI 9 % Rugi daya PWI 11 % drop Tegangan PWI 9 % drop Tegangan PWI 11 4. Kesimpulan Sesudah Pembangunan PWI 11 KKO Status 1,71 <5 % Sesuai KKO 4,49 <5 % Sesuai KKO 0,78 <5 % Sesuai KKO 5,49 >5 % Melebihi KKO Berdasarkan hasil simulasi ETAP dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai 1. Dengan ditambahkannya penyulang PWI 11, pembebanan trafo III GI Purwodadi turun dari 91,6 % menjadi 66,2 %. 2. Dengan adanya penyulang PWI 11 maka rugi daya teknis penyulang PWI 9 yang sebelumnya sebesar 1082,4 kw dapat ditekan menjadi 138 kw, dengan persentase rugi daya dari 7,24 % menjadi 1,71 % sehingga sesuai dengan batas rugi daya pada Kajian Kelayakan Operasi (KKO) Area Semarang yaitu tidak melebihi 5 %. Sedangkan tegangan ujung penyulang PWI 9 yang sebelumnya sebesar 17,6 kv dapat dinaikan menjadi 20,157 kv, dengan persentase drop tegangan dari 11,85 % menjadi 0,78 %, sehingga sesuai dengan batas drop tegangan pada Kajian Kelayakan Operasi (KKO) Area Semarang yaitu tidak melebihi 5 %. 3. Persentase rugi daya teknis pada penyulang baru PWI 11 yang akan dibangun juga sesuai Kajian Kelayakan Operasi (KKO) yaitu sebesar 4,49%. Sedangkan persentase drop tegangan pada penyulang baru PWI 11 yang akan dibangun melebihi sedikit dari Kajian Kelayakan Operasi (KKO) yaitu sebesar 5,49%. Referensi [1]. Anonim. 1992: Standard Konstruksi Jaringan Distribusi Dilingkungan Perusahaan Listrik Negara, Buku saku. Jakarta: PT. PLN (Persero) [2]. Anonim. 2009. Materi Prajabatan Bidang Distribusi : Desain Kriteria Jaringan Distribusi. Pusdiklat PT. PLN (Persero) [3]. Anonim. 2010. Materi Prajabatan Bidang Distribusi : Panduan Software ETAP. Pusdiklat PT. PLN (Persero) [4]. Badan Standarisasi Nasional. 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Jakarta : Badan Standarisasi Nasional [5]. Cahyanto, Restu Dwi. 2008. Studi Perbaikan Kualitas Tegangan dan Rugi-Rugi Daya Pada Penyulang Pupur dan Bedak Menggunakan Bank Kapasitor, Trafo Pengubah Tap dan Penggantian Kabel Penyulang.

TRANSMISI, 18, (2), APRIL 2016, e-issn 2407 6422, 69 Skripsi Sarjana pada FT Universitas Indonesia Jakarta: tidak diterbitkan. [6]. Idris, Kamal. 1990. Analisis Sistem Tenaga Listrik. Jakarta : Erlangga [7]. Kelompok Kerja Standar Kontruksi Jaringan Disribusi Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia. 2010. Buku I Kriteria Desain Enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. Jakarta : PT PLN (Persero) [8]. Kelompok Pembakuan Bidang Distribusi.1985. SPLN 59:1985 Keandalan Pada Sistem Distribusi 20 kv dan 6 kv. Jakarta : Departemen Pertambangan dan Energi Perusahaan Umum Listrik Negara [9]. -----.1985. SPLN 64:1985 Petunjuk Pemilihan dan Penggunaan Pelebur. Jakarta : Departemen Pertambangan dan Energi Perusahaan Umum Listrik Negara [10]. -----.1987. SPLN 72:1987 Spesifikasi Desain Untuk Jaringan Tegangan Menengah dan Jaringan tegangan Rendah. Jakarta : Departemen Pertambangan dan Energi Perusahaan Umum Listrik Negara [11]. -----.1994. SPLN 56-2:1994 Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Menengah. Jakarta : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) [12]. -----.1996. SPLN 56-3:1996 Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Menengah Diatas 8 MVA s/d 60 MVA. Jakarta : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) [13]. Kurniasih, Aisa Indra. 2013. Perencanaan Perbaikan Jaringan Dengan Perhitungan Losses Dan Simulasi Software Etap 7.5.0 Pada Sambungan Rumah Tidak Standar Di Perumahan Tlogosari Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro [14]. Muhdar, Isla J & Yunus. 2013. Evaluasi Drop Tegangan Pada Jaringan Tegangan Menengah 20 Kv Feeder Bojo Pt Pln (Persero) Rayon Mattirotasi. Makasar : Politeknik Negeri Ujung Pandang [15]. Nugroho, Ageng. 2014. Pembagian Beban Pada Perluasan Jaringan Distribusi Tegangan Menengah 1 Fasa Menjadi 3 Fasa Di Gondoriyo Menggunakan Software Etap 7.5.0. Semarang: tidak diterbitkan. [16]. Ratnasari, Aprilia Dian. 2013. Simulasi Losses Dan Drop Tegangan Pada Penyulang Kpk 06 Gardu Induk Krapyak Berdasarkan Data Existing Dan Peramalan Beban Menggunakan Software Etap 7.5.0. Semarang: Universitas Diponegoro [17]. Robandi, Imam. 2008. Becoming The Winner : Riset Menulis Ilmiah, Publikasi Ilmiah dan Presentasi. Andi Publisher : Jakarta. [18]. Sarimun, Wahyudi. 2011. Buku Saku Pelayanaan Teknik (Yantek). Edisi Kedua. Depok: Garamond [19]. Sarwokok, Tri Adi. 2008. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Andi Publisher : Jakarta [20]. Suhadi, dkk. 2008. Teknik Distribusi Tenaga Listrik. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan [21]. Sukmawidjaja, Maula. 2008. Perhitungan Profil Tegangan Pada Sistem Distribusi Menggunakan Matrix Admitansi Dan Matrix Impedansi Bus. Jurnal Teknik Elektro, Volume 7, Nomor 2, Jakarta :Universitas Trisakti [22]. Suswanto, Daman. 2009. SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Padang: Universitas Negeri Padang [23]. Waluyo, dkk. 2007. Perhitungan Susut Daya Pada Sistem Distribusi Tegangan Menengah Saluran Udara Dan Kabel. Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol.17 No.3. Bandung: Itenas Bandung [24]. Watkins, AJ dan R.K. PARTON. 2004. Perhitungan Instalasi Listrik. Jakarta : Erlangga [25]. Whitaker, Jerry C. 1999. Ac Power System Handbook.New York: CRC Press