KATA PENGANTAR i Analisis Hujan Bulan Agustus 2012, Prakiraan Hujan Bulan November, Desember 2012, dan Januari 2013 Kalimantan Timur disusun berdasarkan hasil pantauan kondisi fisis atmosfer dan data yang diterima dari stasiun dan pos pengamatan curah hujan di wilayah Kalimantan Timur. Ucapan terima kasih serta harapan kami sampaikan kepada instansi terkait, khususnya kepada para pengamat stasiun/ pos kerjasama yang telah secara tekun mengukur dan mengirimkan data curah hujan yang selama ini telah berjalan menjadi semakin baik dan tepat waktu. Kami berharap para pengamat stasiun/ pos kerjasama dapat lebih mengintensifkan peramatan agar data-data tersebut dapat kami sampaikan dalam bentuk informasi kepada masyarakat secara cepat dan tepat sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dengan segala keterbatasan yang ada, kami berharap informasi ini dapat bermanfaat sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat menyempurnakan terhadap apa yang telah kami sampaikan. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru Ir. PURWANTO NIP. 19620808 198903 1 001
DAFTAR ISI ii KATA PENGANTAR..i DAFTAR ISI ii I. PENGERTIAN... 1 II. RINGKASAN... 4 A. TINJAUAN KONDISI DINAMIKA ATMOSFIR DAN SUHU MUKA LAUT... 4 B. ANALISIS HUJAN BULAN AGUSTUS 2012... 6 1). Analisis Curah Hujan Bulan Agustus 2012... 6 2). Analisis Sifat Hujan Bulan Agustus 2012... 6 3). Analisis Hari Hujan Bulan Agustus 2012... 6 C. INFORMASI HUJAN EKSTRIM BULAN AGUSTUS 2012... 7 D. PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOVEMBER 2012... 7 E. PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2012... 7 F. PRAKIRAAN HUJAN BULAN JANUARI 2013... 7 III. ANALISIS HUJAN BULAN AGUSTUS 2012... 8 A. ANALISIS SIFAT HUJAN BULAN AGUSTUS 2012... 8 B. ANALISIS CURAH HUJAN BULAN AGUSTUS 2012... 8 C. ANALISIS HARI HUJAN BULAN AGUSTUS 2012... 9 IV. PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOVEMBER, DESEMBER 2012 DAN JANUARI 2013... 10 A. PRAKIRAAN HUJAN BULAN NOVEMBER 2012... 10 1. Prakiraan Sifat Hujan Bulan November 2012... 10 2. Prakiraan Curah Hujan Bulan November 2012... 10 B. PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2012... 11 1. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2012... 11 2. Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2012... 12 C. PRAKIRAAN HUJAN BULAN JANUARI 2013... 12 1. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2013... 12 2. Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2013... 13 V. PETA DAN GRAFIK... 14 A. PETA ANALISIS CURAH, SIFAT HUJAN DAN HARI HUJAN BULAN AGUSTUS 2012... 14 B. PETA PRAKIRAAN CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN BULAN NOVEMBER, DESEMBER 2012, DAN JANUARI 2013... 16
I. PENGERTIAN 1 A. Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan nilai rata-rata atau normalnya pada bulan tersebut di suatu tempat. Sifat hujan dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu: 1) Di Atas Normal (AN), jika perbandingan terhadap rata-ratanya lebih besar dari 115% 2) Normal (N), jika perbandingan terhadap rata-ratanya antara 85%-115% 3) Di Bawah Normal (BN), jika perbandingan terhadap rata-ratanya lebih kecil dari 85% B. Provisional Normal Curah Hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode waktu yang dapat ditentukan secara bebas dan disyaratkan minimal 10 tahun. C. Normal Curah Hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama 30 tahun berturut turut yang periode waktunya dapat ditentukan secara bebas. D. Standar Normal Curah Hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama 30 tahun berturut turut yang periode waktunya sudah ditetapkan, yaitu: 1) 1 Januari 1901 s/d 31 Desember 1930, 2) 1 Januari 1931 s/d 31 Desember 1960, 3) 1 Januari 1961 s/d 31 Desember 1990, 4) 1 Januari 1991 s/d 31 Desember 2020, dan seterusnya. E. Hujan ekstrim, yaitu keadaan curah hujan melebihi 100 mm/hari. F. Fenomena global yang mempengaruhi iklim/musim di Indonesia : 1. La Nina dan El Nino La Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur equator di Lautan Pasifik. Selama kejadian La Nina, angin pasat timur menguat dan perairan di sekitar Indonesia dan Australia menjadi lembab dan basah. Fenomena La Nina menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia bertambah, bahkan sangat berpotensi menyebabkan terjadinya banjir. Peningkatan curah hujan ini sangat tergantung dari intensitas La Nina tersebut. Namun karena posisi geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena La Nina. La Nina terutama ditandai dengan:
2 mendinginnya suhu muka laut di Pasifik Equator, SST ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-ratanya dan penyimpangan suhu muka laut di daerah tersebut bernilai negatif. La Nina dideteksi ketika nilai SOI positip selama periode yang cukup lama (setidaktidaknya tiga bulan). SOI adalah nilai indeks yang menyatakan perbedaan Tekanan Permukaan Laut (SLP) antara Tahiti dan Darwin, Australia. El Nino merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang ekuator dari nilai rata-ratanya. Selama kejadian El Nino, angin pasat timur menguat artinya angin berbalik arah ke Barat dan mendorong wilayah potensi hujan ke Barat. Hal ini menyebabkan perubahan pola cuaca. Daerah potensi hujan meliputi wilayah Perairan Pasifik Tengah dan Timur dan Amerika Tengah. Fenomena El Nino menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang, tingkat berkurangnya curah hujan ini sangat tergantung dari intensitas El Nino tersebut. Namun karena posisi geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino. El Nino terutama ditandai dengan: meningkatnya suhu muka laut di Pasifik Ekuator, SST ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-ratanya dan penyimpangan di daerah tersebut bernilai positif. El Nino dideteksi ketika nilai SOI negatif selama periode yang cukup lama (minimal tiga bulan). SOI adalah nilai indeks yang menyatakan perbedaan Tekanan Permukaan Laut (SLP) antara Tahiti dan Darwin, Australia. 2. Dipole Mode Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung dari perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut di perairan sebelah timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut di kedua wilayah perairan ini disebut Indeks Dipole Mode (Dipole Mode Index/DMI). Jika DMI positif (Dipole Mode Positif), maka secara umum curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat akan berkurang, sedangkan jika DMI negatif (Dipole Mode Negatif), maka curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat umumnya akan mengalami peningkatan.
3 3. Madden Julian Oscillation Madden Julian Oscillation (MJO) mengindikasikan osilasi aktivitas pertumbuhan awan-awan sepanjang jalur dimulai dari atas perairan Afrika Timur hingga perairan Pasifik bagian barat (utara Papua). Periode osilasinya relative pendek, sekitar 30 50 hari (intra seasonal). G. Fenomena Regional yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia: 1. Sirkulasi Monsun Asia Australia Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia umumnya adalah pola monsun, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia. 2. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu muka laut dingin berpotensi sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu permukaan laut berpotensi cukup banyaknya uap air di atmosfer.
II. RINGKASAN 4 A. Tinjauan Kondisi Dinamika Atmosfir dan Suhu Muka Laut Perkembangan dinamika atmosfir dan suhu muka laut hingga awal bulan Oktober 2012 : Anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian tengah (NINO 3.4) dan South Oscillation Index (SOI) Berdasarkan pengamatan perkembangan dinamika atmosfer hingga awal Oktober 2012, tampak bahwa anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian tengah (NINO 3.4) cenderung menghangat yaitu bernilai +0.36 O C sehingga dapat dikatakan bahwa sekarang berada pada kondisi Normal. Kondisi SOI pada Juli 2012 (-1.7), Agustus 2012 (-5.0), September 2012 (+2.7) dan pada kondisi terakhir +1.5, sehingga saat ini berada pada kondisi Normal. Dipole Mode Index Dipole Mode Index pada awal Oktober 2012 terindikasi positif dengan nilai +0.52 menunjukkan kondisi Dipole Mode (+) Kuat sehingga mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat. Madden Julian Oscillation (MJO) Pada awal Oktober 2012, pergerakan fase MJO berada di wilayah Maritime Continent dan diperkirakan pada pertengahan Oktober 2012 berada di Western Pasific (Pasifik Barat). Hal ini tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap curah hujan di wilayah Indonesia. Suhu Muka Laut Perairan Indonesia Kondisi anomali suhu perairan Indonesia pada awal Oktober 2012 cenderung lebih rendah (anomali negatif) terhadap rata ratanya yaitu sekitar -0.01 o C dengan nilai suhu perairan Indonesia berkisar antara 25 o C 31 o C, dan Anomali Suhu Muka Laut di wilayah perairan wilayah Kalimantan Timur (Selat Makasar) berkisar (-1.0) o C s/d +0.25 o C. Hal ini memberikan indikasi berkurangnya proses pertumbuhan awan sehingga curah hujan di sebagian besar wilayah Kalimantan Timur akan berkisar Normal. Sistem Tekanan Udara Dalam skala regional, hasil pengamatan tekanan udara pada awal Oktober 2012 menunjukkan bahwa tekanan rendah dominan masih berada di Belahan Bumi Utara atau di
5 sekitar perairan Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik Barat, sedangkan di Belahan Bumi Selatan sudah mulai muncul adanya tekanan rendah. Hal ini menunjukkan adanya indikasi ke arah peralihan musim kemarau ke musim hujan. Dari kondisi dinamika atmosfer di atas dapat disimpulkan bahwa curah hujan di wilayah Kalimantan Timur dalam tiga bulan ke depan berkisar pada Normal.
B. Analisis Hujan Bulan Agustus 2012 6 1). Analisis Curah Hujan Bulan Agustus 2012 Pada bulan Agustus 2012 curah hujan di Kalimantan Timur, sebagai berikut : 13 % curah hujan antara 21-50 mm, 25 % curah hujan antara 51-100 mm, 25 % curah hujan antara 101-150 mm, 13 % curah hujan antara 151-200 mm, 6 % curah hujan antara 201-300 mm, dan 18 % curah hujan antara 301-400 mm, 2). Analisis Sifat Hujan Bulan Agustus 2012 Sifat hujan bulan Agustus 2012 di Kalimantan Timur; 27 % diatas normal, 33 % normal, dan 40 % dibawah normal. 3). Analisis Hari Hujan Bulan Agustus 2012 Jumlah hari hujan bulan Agustus 2012 di Kalimantan Timur; 56 % dibawah 11 hari, dan 44 % yang lebih dari atau sama dengan 11 hari.
7 C. Informasi Hujan Ekstrim Bulan Agustus 2012 Terjadi hujan ekstrim pada tanggal 28 Agustus 2012 di Stamet Temindung Samarinda (Kota Samarinda) yaitu 98.9 mm. D. Prakiraan Hujan Bulan November 2012 Prakiraan sifat hujan daerah Kalimantan Timur bulan November 2012; 1) Bawah normal (BN) mencapai 27 % 2) Normal (N) mencapai 53 % 3) Diatas normal (AN) mencapai 20 % Prakiraan curah hujan bulan November 2012 daerah Kalimantan Timur umumnya berkisar antara 132 mm sampai dengan 440 mm. E. Prakiraan Hujan Bulan Desember 2012 Prakiraan sifat hujan daerah Kalimantan Timur bulan Desember 2012; 1) Bawah normal (BN) mencapai 13 % 2) Normal (N) mencapai 53 % 3) Diatas normal (AN) mencapai 33 % Prakiraan curah hujan bulan Desember 2012 daerah Kalimantan Timur umumnya berkisar antara 140 mm sampai dengan 500 mm. F. Prakiraan Hujan Bulan Januari 2013 Prakiraan sifat hujan daerah Kalimantan Timur bulan Januari 2013; 1) Bawah normal (BN) mencapai 20 % 2) Normal (N) mencapai 53 % 3) Diatas normal (AN) mencapai 27 % Prakiraan curah hujan bulan Januari 2013 daerah Kalimantan Timur umumnya berkisar antara 150 mm sampai dengan 400 mm.
III. Analisis Hujan Bulan Agustus 2012 8 A. Analisis Sifat Hujan Bulan Agustus 2012 Berdasarkan data curah hujan bulan Agustus 2012 yang diterima dari stasiun di Provinsi Kalimantan Timur, maka Analisis Sifat Hujan bulan Agustus 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 1. Analisis Sifat Hujan Bulan Agustus 2012 Kriteria Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) Daerah Kab. Kutai Kertanegara (Tenggarong, Sanga-Sanga, Muara Badak, Kota Bangun), Kab. Paser (Paya Rupiah Tanah Grogot), Kota Balikpapan (Stamet Balikpapan) Kab. Berau (Stamet Tanjung Redep), Kab. Bulungan (Stamet Tanjung Selor), Kab. Kutai Timur (Muara Wahau), Kab. Paser (Muara Komam), Kota Samarinda (Stamet Temindung Samarinda) Kab. Kutai Kertanegara (Tabang), Kab. Nunukan (Stamet Nunukan, Stamet Long Bawan), Kota Tarakan (Stamet Juata Tarakan) B. Analisis Curah Hujan Bulan Agustus 2012 Berdasarkan data curah hujan bulan Agustus 2012 yang diterima dari stasiun di Provinsi Kalimantan Timur, maka Analisis Curah Hujan bulan Agustus 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 2. Analisis Curah Hujan Bulan Agustus 2012 Kriteria Daerah 20 mm - 21 50 mm 51-100 mm 101 mm 150 mm Kab. Kutai Kertanegara (Sanga-Sanga), Kab. Paser (Paya Rupiah Tanah Grogot) Kab. Kutai Kertanegara (Tenggarong, Kota Bangun, Muara Badak), Kab. Paser (Muara Komam) Kab. Kutai Timur (Muara Wahau, Muara Ancalong), Kota Balikpapan (Stamet Balikpapan), Kota Samarinda (Stamet Temindung Samarinda)
9 151 mm 200 mm Kab. Berau (Stamet Tanjung Redep), Kab. Bulungan (Stamet Tanjung Selor) 201 mm 300 mm Kab. Kutai Kertanegara (Tabang) 301 mm 400 mm Kab. Nunukan (Stamet Long Bawan, Stamet Nunukan), Kota Tarakan (Stamet Juata Tarakan) 401 mm 500 mm - >500 mm - C. Analisis Hari Hujan Bulan Agustus 2012 Berdasarkan data curah hujan bulan Agustus 2012 yang diterima dari stasiun di Provinsi Kalimantan Timur, maka tingkat keseringan hujan yang terjadi di wilayah Kalimantan Timur selama bulan Agustus 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 3. Analisis Hari Hujan Bulan Agustus 2012 Kriteria < 11 Hari 11 Hari Daerah Kab. Berau (Stamet Tanjung Redep), Kab. Kutai Kertanegara (Tenggarong, Kota Bangun, Tabang, Muara Badak), Kab. Kutai Timur (Muara Wahau, Muara Ancalong), Kab. Paser (Muara Komam), Kota Samarinda (Stamet Temindung Samarinda) Kab. Bulungan (Stamet Tanjung Selor), Kab. Kutai Kertanegara (Sanga- Sanga), Kab. Nunukan (Stamet Long Bawan, Stamet Nunukan), Kab. Paser (Paya Rupiah Tanah Grogot), Kota Balikpapan (Stamet Balikpapan), Kota Tarakan (Stamet Juata Tarakan)
IV. Prakiraan Hujan Bulan November, Desember 2012 dan Januari 2013 A. Prakiraan Hujan Bulan November 2012 1. Prakiraan Sifat Hujan Bulan November 2012 Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa disertai pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka diprakirakan sifat hujan bulan November 2012 di Provinsi Kalimantan Timur sebagai berikut: Tabel 4. Prakiraan Sifat Hujan Bulan November 2012 10 Kriteria Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) Daerah Kab. Kutai Kertanegara (Tabang, Kota Bangun), Kab. Kutai Timur (Muara Wahau), Kab. Nunukan (Stamet Long Bawan) Kab. Bulungan (Stamet Tanjung Selor), Kab. Kutai Kertanegara (Tenggarong, Muara Badak), Kab. Paser (Paya Rupiah Tanah Grogot, Muara Komam), Kota Balikpapan (Stamet Balikpapan), Kota Samarinda (Stamet Temindung Samarinda), Kota Tarakan (Stamet Juata Tarakan) Kab. Berau (Stamet Tanjung Redep), Kab. Kutai Kertanegara (Sanga-Sanga), Kab. Nunukan (Stamet Nunukan) 2. Prakiraan Curah Hujan Bulan November 2012 Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa disertai pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka diprakirakan curah hujan bulan November 2012 di Provinsi Kalimantan Timur sebagai berikut: Tabel 5. Prakiraan Curah Hujan Bulan November 2012 Kriteria Daerah 20 mm - 21 mm -50 mm - 51 mm - 100 mm 101 mm - 150 mm 151 mm - 200 mm Kab. Kutai Kertanegara (Tabang, Kota Bangun), Kab. Kutai Timur
11 (Muara Wahau), Kab. Nunukan (Stamet Long Bawan), Kab. Paser (Muara Komam) 201 mm 300 mm Kab. Berau (Stamet Tanjung Redep), Kab. Bulungan (Stamet Tanjung Selor), Kab. Kutai Kertanegara (Tenggarong, Sanga-Sanga, Muara Badak), Kab. Nunukan (Stamet Nunukan), Kab. Paser (Paya Rupiah Tanah Grogot), Kota Balikpapan (Stamet Balikpapan), Kota Samarinda (Stamet Temindung Samarinda) 301 mm 400 mm Kota Tarakan (Stamet Juata Tarakan) 401 mm 500 mm - > 500 mm - B. Prakiraan Hujan Bulan Desember 2012 1. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2012 Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa disertai pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka diprakirakan sifat hujan bulan Desember 2012 di Provinsi Kalimantan Timur sebagai berikut: Tabel 6. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2012 Kriteria Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) Daerah Kab. Kutai Kertanegara (Tabang), Kab. Kutai Timur (Muara Wahau) Kab. Bulungan (Stamet Tanjung Selor), Kab. Kutai Kertanegara (Sanga-Sanga, Kota Bangun), Kab. Nunukan (Stamet Long Bawan), Kab. Paser (Paya Rupiah Tanah Grogot, Muara Komam), Kota Balikpapan (Stamet Balikpapan), Kota Samarinda (Stamet Temindung Samarinda) Kab. Berau (Stamet Tanjung Redep), Kab. Kutai Kertanegara (Tenggarong, Muara Badak), Kab. Nunukan (Stamet Nunukan), Kota Tarakan (Stamet Juata Tarakan)
2. Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2012 Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa disertai pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka diprakirakan curah hujan bulan Desember 2012 di Provinsi Kalimantan Timur sebagai berikut: Tabel 7. Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2012 12 Kriteria Daerah 20 mm - 21 mm -50 mm - 51 mm - 100 mm - 101 mm - 150 mm - 151 mm - 200 mm 201 mm 300 mm Kab. Kutai Kertanegara (Tabang), Kab. Kutai Timur (Muara Wahau), Kab. Nunukan (Stamet Long Bawan) Kab. Berau (Stamet Tanjung Redep), Kab. Bulungan (Stamet Tanjung Selor), Kab. Kutai Kertanegara (Kota Bangun, Sanga-Sanga, Tenggarong, Muara Badak), Kab. Nunukan (Stamet Nunukan), Kab. Paser (Paya Rupiah Tanah Grogot, Muara Komam), Kota Balikpapan (Stamet Balikpapan), Kota Samarinda (Stamet Temindung Samarinda) 301 mm 400 mm Kota Tarakan (Stamet Juata Tarakan) 401 mm 500 mm - > 500 mm - C. Prakiraan Hujan Bulan Januari 2013 1. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2013 Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa disertai pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka diprakirakan sifat hujan bulan Januari 2013 di Provinsi Kalimantan Timur sebagai berikut: Tabel 8. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2013 Kriteria Bawah Normal (BN) Daerah Kab. Berau (Stamet Tanjung Redep), Kab. Kutai Kertanegara (Tabang), Kab. Paser (Paya Rupiah Tanah Grogot)
13 Normal (N) Atas Normal (AN) Kab. Bulungan (Stamet Tanjung Selor), Kab. Kutai Kertanegara (Tenggarong, Muara Badak, Kota Bangun), Kab. Kutai Timur (Muara Wahau), Kab. Paser (Muara Komam), Kota Balikpapan (Stamet Balikpapan), Kota Samarinda (Stamet Temindung Samarinda) Kab. Kutai Kertanegara (Sanga-Sanga), Kab. Nunukan (Stamet Nunukan, Stamet Long Bawan), Kota Tarakan (Stamet Juata Tarakan) 2. Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2013 Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa disertai pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka diprakirakan curah hujan bulan Januari 2013 di Provinsi Kalimantan Timur sebagai berikut: Tabel 9. Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2013 Kriteria Daerah 20 mm - 21 mm -50 mm - 51 mm- 100 mm - 101 mm 150 mm - 151 mm 200 mm 201 mm 300 mm Kab. Kutai Timur (Muara Wahau), Kab. Nunukan (Stamet Long Bawan) Kab. Berau (Stamet Tanjung Redep), Kab. Bulungan (Stamet Tanjung Selor), Kab. Kutai Kertanegara (Tenggarong, Sanga-Sanga, Kota Bangun, Tabang, Muara Badak), Kab. Nunukan (Stamet Nunukan), Kab. Paser (Paya Rupiah Tanah Grogot, Muara Komam), Kota Balikpapan (Stamet Balikpapan), Kota Samarinda (Stamet Temindung Samarinda) 301 mm 400 mm Kota Tarakan (Stamet Juata Tarakan) 401 mm 500 mm - > 500 mm -
V. PETA DAN GRAFIK 14 A. Peta Analisis Curah, Sifat Hujan dan Hari Hujan Bulan Agustus 2012
15
B. Peta Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan November, Desember 2012, dan Januari 2013 16
17
18