ANALISIS KANDUNGAN BROM (Br) PADA AIR SUMUR GALI DI DESA KLAMPOK KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH DENGAN METODE ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), AAN, Reaktor Kartini PENDAHULUAN. Niati, Pratiwi Dwijananti, Widarto

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 30-34

KAJIAN KADAR UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE AAN

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

PENGUKURAN FLUKS NEUTRON SALURAN BEAMPORT TIDAK TEMBUS RADIAL SEBAGAI PENGEMBANGAN SUBCRITICAL ASSEMBLY FOR MOLYBDENUM (SAMOP) REAKTOR KARTINI

Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

IDENTIFIKASI KADAR UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM HEWAN DI SUNGAI GAJAHWONG YOGYAKARTA DENGAN METODE AANC (ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT)

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR ALUMINIUM, MANGAN, DAN SILIKON DALAM AIR SUNGAI CODE TERHADAP WAKTU SAMPLING DENGAN METODE AANC

DETERMINATION OF LIMIT DETECTION OF THE ELEMENTS N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd, WITH FAST NEUTRON ACTIVATION USING NEUTRON GENERATOR

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SALURAN TEMBUS RADIAL UNTUK PENDAYAGUNAAN REAKTOR KARTINI

PENGUKURAN AKTIVITAS ISOTOP 152 Eu DALAM SAMPEL UJI PROFISIENSI MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON

ANALISA FLUKS NEUTRON PADA BEAMPORT

PENENTUAN UNSUR Hf PADA TENAGA KARAKTERISTIK DENGAN METODA ANALISIS AKTIVASI NEUTRON (AAN)

PENGEMBANGAN DATABASE PROGRAM KOMPUTASI UNTUK ANALISA AKTIVASI NEUTRON CEPAT

PENENTUAN KEMURNIAN PERAK SEBAGAI BAHAN INDUSTRI KERAJINAN PERAK DENGAN METODE AKTIV ASI NEUTRON

RENCANA PERKULIAHAN FISIKA INTI Pertemuan Ke: 1

PEMBUATAN NANOPARTIKEL EMAS RADIOAKTIF DENGAN AKTIVASI NEUTRON

Identifikasi Unsur dan Kadar Logam Berat pada Limbah Pewarna Batik dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

PENGARUH EFEK GEOMETRI PADA KALIBRASI EFISIENSI DETEKTOR SEMIKONDUKTOR HPGe MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

ANALISIS RADIOAKTIVITAS GROSS α, β DAN IDENTI- FIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR γ DARI AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE YOGYAKARTA

TEKNIK AKTIVASI NEUTRON (AAN) UNTUK PENENTUAN EFISIENSI PEMUPUKAN TANAMAN DI LAHAN PASIR PANTAI SAMAS BANTUL

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM

OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

Penentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down

PEMETAAN FLUKS NEUTRON PADA PUSAT TERAS PASCA PERGANTIAN BAHAN BAKAR REAKTOR KARTINI SKRIPSI

Analisis dan Penentuan Distribusi Fluks Neutron Thermal Arah Aksial dan Radial Teras Reaktor Kartini dengan Detektor Swadaya

IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN Syarip ABSTRAK ABSTRACT

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

BAB III PERSAMAAN PELURUHAN DAN PERTUMBUIIAN RADIOAKTIF

BAB II Besaran dan Satuan Radiasi

DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Unnes Physics Journal

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

FISIKA ATOM & RADIASI

Penentuan Fluks Neutron Termal di Fasilitas Kalibrasi Neutron dengan Menggunakan Keping Indium

Penentuan Efisiensi Beta Terhadap Gamma Pada Detektor Geiger Muller

ANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia kepada tingkat kehidupan yang lebih baik dibandingkan dengan

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

Unnes Physics Journal

Oleh ADI GUNAWAN XII IPA 2 FISIKA INTI DAN RADIOAKTIVITAS

PENGARUH IRADIASI BATU TOPAS TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN PRIMER DAN KESELAMATAN RSG-GAS

2. Dari reaksi : akan dihasilkan netron dan unsur dengan nomor massa... A. 6

METODE STANDARDISASI SUMBER 60 Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RINGKASAN. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor; Program St~di Pengeloiaan Sumberdaya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

216 ISSN IDENTIFIKASI KALSIUM BATU GINJAL YANG TERLARUT OLEB EKSTRAK BENALU PETE DENGAN METODA ANALISA PENGAKTIFAN NEUTRON (APN) :

PENENTUAN UNSUR-UNSUR PADA ENDAPAN CORROSSION COUPON SISTEM PENDINGIN SEKUNDER RSG-GAS DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON

PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI

RADIOKALORIMETRI. Rohadi Awaludin

Spesifikasi Teknis Teras Reaktor Nuklir Kartini dan Eksperimental Setup Fasilitas Uji In-vitro dan In-vivo Metode BNCT

Pengukuran Fluks Neutron dan Penentuan Cadmium Ratio pada Difraktometer Neutron Empat Lingkaran / Difraktometer Tekstur (DN2)

OPTIMASI ALAT CACAH WBC ACCUSCAN-II UNTUK PENCACAHAN CONTOH URIN

1BAB I PENDAHULUAN. sekaligus merupakan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. World

PENENTUAN AKTIVITAS SUMBER RADIOAKTIF PEMANCAR GAMMA Eu-152 DI LABORATORIUM PTNBR

PELURUHAN RADIOAKTIF. NANIK DWI NURHAYATI,S.Si,M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id

KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA. Stabilitas Nuklir dan Peluruhan Radioaktif

VALIDASI METODA XRF (X-RAY FLUORESCENCE) SECARA TUNGGAL DAN SIMULTAN. UNTUK ANALISIS UNSUR Mg, Mn DAN Fe DALAM PADUAN ALUMINUM

PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION

EKSPLORASI KANDUNGAN UNSUR PADA LIMBAH CAIR PABRIK GALVANIS DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON THERMAL REAKTOR KARTINI

PENGARUH IRRADIASI BATU TOPAZ TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN REAKTOR G.A.SIWABESSY. Elisabeth Ratnawati, Kawkab Mustofa, Arif Hidayat

CROSS SECTION REAKSI INTI. Sulistyani, M.Si.

Radioaktivitas dan Reaksi Nuklir. Rida SNM

UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto

ANALISIS UNSUR Se DAN As DALAM SEDIMEN DENGAN MENGGUNAKAN STANDAR PRIMER DAN SEKUNDER METODA AAN

Pusat Studi Fisika Terapan(Pusfit) Universitas Amad Dahlan Yogyakarta

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO

Radioaktivitas Henry Becquerel Piere Curie Marie Curie

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

PENGGUNAAN SINAR-X KARAKTERISTIK U-Ka2 DAN Th-Ka1 PADA ANALISIS KOMPOSISI ISOTOPIK URANIUM SECARA TIDAK MERUSAK

SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A SILABI

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM DI DALAM SEDIMEN WADUK GAJAH MUNGKUR DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT

Evaluasi Kinerja Metoda Analisis Pengukuran Neutron (APN)

FISIKA MODERN UNIT. Radiasi Benda Hitam. Hamburan Compton & Efek Fotolistrik. Kumpulan Soal Latihan UN

Xpedia Fisika. Soal Fismod 1

ANALISIS RADIONUKLIDA 137 CS DALAM PELAT ELEMEN BAKAR (PEB) U 3 SI 2 -AL DENSITAS 2,96 G/CM 3 PASCA IRADIASI

RADIOKIMIA Kinetika dan waktu paro peluruhan. Drs. Iqmal Tahir, M.Si.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 01) FISIKA INTI

Indikasi Pencemaran Merkuri (Hg) di Sungai Bengawan Solo

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

APLIKASI I PENGAKTIF NEUTRON CEPAT UNTUK PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR N, P DAN K DI DALAM SLUDGE!

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-16

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

FISIKA INTI DI BIDANG KEDOKTERAN, KESEHATAN, DAN BIOLOGI

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

OPTIMASI SHIELDING NEUTRON PADA THERMALIZING COLUMN REAKTOR KARTINI

Transkripsi:

ANALISIS KANDUNGAN BROM (Br) PADA AIR SUMUR GALI DI DESA KLAMPOK KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH DENGAN METODE ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON ZAENAL ABIDIN *) WIDARTO **) *) STTN **) PTAPB BATAN Jl. Babarsari Yogyakarta Abstrak ANALISIS KANDUNGAN BROM (Br) PADA AIR SUMUR GALI DI DESA KLAMPOK KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH DENGAN METODE ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON. Telah dilakukan analisis dan penentuan kandungan unsur air sumur gali yang diambil pada enam lokasi di desa Klampok, Brebes Jawa Tengah. Analisis dilakukan baik secara kwalitatif maupun kuantitatif dengan metode Analisis Pengaktifan Neutron (APN). Analisis kualitatif bertujuan untuk menentukan jenis unsur, sedang analisis kuantitatif menentukan kadar unsur yang terkandung dalam air tesebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa air dari keenam sumur tersebut mengandung unsur brom (Br) dengan kadar masing-masing sebagai berikut, pada lokasi pertama 4,02.10-6 ± 6,242.10-15 gr/l, lokasi kedua (2,806 ± 1,25)10-7 gr/l, lokasi ketiga (1,9073 ± 0,14)10-6 gr/l, lokasi keempat (2,3983 ± 0,2147)10-6 gr/l, lokasi kelima (1,7777 ± 0,7798)10-7 gr/l, dan pada lokasi air sumur keenam yaitu (2,0532 ± 0,2289)10-7 gr/l. Kata kunci : Kadar brom, sumur gali dan Analisis Pengaktifan Neutron (APN) Abstract BROMINE DETERMINATION WELL WATER OF KLAMPOK VILLAGE, BREBES USING NEUTRON ACTIVATION ANALYSIS METHOD. Analysis has been carried out and determining the water content of elements taken at six locations in the village Klampok, Brebes Central Java. Analysis carried out both qualitatively and quantitatively by the method of Neutron Activation Analysis (APN). Qualitative analysis aims to determine the type of element, is a quantitative analysis to determine levels of elements contained in the water tesebut. Results of analysis showed that the water from six wells that contain the element bromine (Br) with their respective levels as follows, at the first location 4,02.10-6 ± 6,242.10-15 gr/l, the location of the second (2.806 ± 1.25)10-7 gr/ l, the third location (0.14 ± 1.9073) 10-6 gr/ l, the location of the fourth (2.3983 ± 0.2147) 10-6 gr/ l, the location of the fifth (1.7777 ± 0, 7798) 10-7 gr/ l, and the location of the sixth well water (2.0532 ± 0.2289) 10-7 gr / l. Keywords: Bromine level, well, and Neutron Activation Analysis. PENDAHULUAN merupakan salah satu faktor utama yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, hewan maupun tumbuhan. yang digunakan untuk kebutuhan manusia khususnya dalam kebutuhan rumah tangga harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun kuantitas. Di desa Klampok, Brebes, penduduknya biasa menggunakan air yang berasal dari sumur gali, yaitu sumur yang dibuat dengan cara menggali tanah sampai diperoleh air. sumur yang dihasilkan pada umumnya berwarna agak kemerahan, asin dan menimbulkan bau. Jika air digunakan untuk mencuci pakaian dapat menyebabkan warna pakaian menjadi kusam, pudar dan bernoda, dan jika digunakan untuk mencuci peralatan saniter mudah berkarat. 723 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

Tanda-tanda tersebut sesuai dengan tanda-tanda larutan yang mengandung brom, sehingga diduga sumur penduduk tercemar oleh brom. Brom biasa digunakan pada pestisida, jika tanaman yang terkena pestisida digunakan sebagai pakan ternak sapi, maka kotoran sapi diduga mengandung brom. Pada penelitian ini akan dibuktikan apakah sumur penduduk mengandung brom, dan apakah lokasi sumur ada kaitannya dengan lokasi kandang sapi. Pada penelitian ini kadar unsur brom dalam sampel air sumur gali ditentukan dengan metode Analisis Pengaktifan Neutron (APN). Prinsip APN adalah inti atom unsur-unsur yang terkandung dalam sampel tersebut menangkap neutron sehingga menjadi radioaktif dan memancarkan sinar gamma, sehingga dapat dideteksi menggunakan spektrometri gamma. Analisis kualitatif digunakan untuk menentukan kandungan jenis unsur sedangkan analisis kuantitatif menentukan besarnya kandungan unsur dalam air tersebut. Keunggulan dari metode ini adalah tidak merusak sampel, dapat langsung diketahui jenis dan besarnya kadar unsur yang terkandung dalam sampel tersebut. LANDASAN TEORI Secara konvensional, air digunakakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sebagai air minum, untuk mandi dan mencuci, serta untuk pengairan pertanian dan lain-lain. Kualitas air ditentukan berdasarkan sifat-sifat air yang meliputi : a. Sifat Fisika : temperatur, warna, kekeruhan, rasa dan bau. b. Sifat Kimia : kandungan unsur dalam air baik bersifat racun ataupun bukan. c. Sifat Mikrobiologis : Mikroba yang digunakan sebagai indikator dalam penentuan kualitas air minum adalah kuman-kuman parasitik, patogenik dan bakteri-bakteri golongan koli. d. Sifat Radioaktif : adanya partikel alfa dan beta dalam batas maksimal masing-masing adalah 10-9 µ Ci/ml dan 10-8 µ Ci/ml. [1] Sedangkan yang dimaksud air tanah adalah air yang tersimpan atau terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian atau penambahan secara terus menerus oleh alam. [2] Brom (Br) Sebagaimana telah disebutkan di atas, dimungkinkan air sumur tersebut mengandung unsur brom. Pada suhu lingkungan, brom berwarna seperti cairan brownish kemerahan. Menurut WHO, konsentrasi brom di dalam air minum kurang dari 90 g / liter. [3] Brom dalam besaran dosis diserap manusia melalui makanan dan minuman ataupun pernafasan, bersifat korosif terhadap jaringan tubuh dan asapnya mengakibatkan iritasi pada mata dan tenggorokan. Efek kesehatan yang paling utama adalah mal fungsi dari sistem syaraf dan gangguan materi genetik. Brom juga menyebabkan kerusakan pada berbagai organ tubuh seperti hati, ginjal, paruparu, limfa, mal fungsi pada saluran pencernaan dan gangguan perut. Metode Aktivasi Neutron Prinsip dasar pengaktifan neutron adalah timbulnya radioaktivitas imbas dari sampel setelah ditembaki dengan neutron selama waktu tertentu. Selama mengalami penembakan neutron, sampel mengalami peningkatan radioaktivitas hingga mencapai kondisi jenuh (saturation). Secara umum, reaksi aktivasi neutron dapat dituliskan : [4] ZX A + 0 n 1 ( Z X A+1 ) * ZX A+1 + 0 0 (1) Apabila suatu sampel diaktivasi, maka terjadi penangkapan neutron oleh inti unsur-unsur yang terkandung didalamnya, dan dinyatakan dengan persamaan A(n, )B. Energi sinar gamma (E ) mempunyai karakteristik yang berbeda untuk setiap unsurnya. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan atas hasil analisis energi sinar gamma sehingga dapat ditentukan jenis unsurnya, sedangkan analisis kualitatif dilakukan dengan cacah intensitas sinar gamma unsur tersebut, menggunakan spektrometri gamma. [5] Penentuan dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron Akibat dari penyinaran neutron pada sampel, maka sebagian unsur dalam sampel menjadi radioaktif. [6] Reaksi APN terhadap brom yaitu : Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN 724

35Br 82 + 0 n 1 ( 35 Br 83 ) * 35Br 83 + 0 γ 0 (2) Secara spontan isotop radioaktif meluruh memancarkan sinar gamma, sehingga laju pembentukan radionuklida merupakan selisih antara laju produksi inti radioaktif dan laju peluruhannya. Secara matematis dapat dinyatakan melalui persamaan : [7] A ti tc t d e 1 e e myn a 1 (3) A c 1 BA dengan : A c = laju cacah (cps); = fluks neutron (neutron / cm 2 detik); N A = Bilangan Avogadro; = tampang lintang reaksi (cm 2 ) (6,02 x 10 23 atom / mol); Y = yield gamma; m = massa isotop unsur (gr); = konstanta peluruhan; B A = massa atom relative (gr); t i = waktu aktivasi (detik); a = kelimpahan isotop; t c = waktu cacah (detik); = efisiensi detektor; t d = waktu tunda (detik). METODE PENELITIAN Bahan dan Peralatan Bahan berupa sampel air yang diambil dari enam sumur yang berbeda, kemudian diiradiasi antara 3 sampai 10 sampel untuk masing-masing sampel air sumur. Alat yang digunakan adalah ember, botol air mineral, handy step, vial polyetilene dan plastik klip. Irradiator lazy susan Reaktor Kartini ( fluks neutron: 5,1 x 10 10 cm -2 s -1, daya maksimum 100 kw). Spektrometri gamma GC1018 seri 4922305 Canberra Industries Inc. detektor HpGe. [8] Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Analisis kualitatif bertujuan untuk mendapatkan unsur brom yang terkandung di dalam sampel. Setelah data hasil kalibrasi diperoleh, maka dilakukan pencacahan sampel selama 300 detik. Energi sinar gamma yang dipancarkan oleh suatu radionuklida pada saat pencacahan, merupakan salah satu karakteristik dari radionuklida. Analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan kadar suatu unsur di dalam sampel. Akivitas radionuklida pada cuplikan ditentukan berdasarkan atas laju cacah foton gamma daripada pancaran sinar gamma dengan satuan cacah per detik. Rumusan yang dipergunakan dalam analisis kuantitatif adalah persamaan (3) dan (4). [9] AC BA m t a tc td N a 1 e 1 e e A HASIL DAN PEMBAHASAN Kalibrasi Energi (4) Hasil pengukuran kalibrasi tenaga pada detektor HpGe dengan sumber standar Eu 152 disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Data nomor salur dan energi pada kalibrasi detektor HpGe No Nomor Salur (Xi) Energi (Yi) 1 290,06 121,77 2 562,27 244,64 3 782,94 344,24 4 1746,09 778,99 5 1942,02 867,42 6 2156,22 964,11 7 2425,76 1085,77 8 2484,08 1112,10 9 3139,31 1407,85 Catatan : data diambil dari operasi spektrometri pada tegangan 3 kv, aktivitas Eu 152 sebagai sumber standar pada tanggal 27-03-2006 sebesar 1,839 x 10 3 dps, jarak detektor 5 cm, lama pencacahan 900 detik. [10] Hubungan antara nomor salur (Xi) dan energi (Yi) dapat dinyatakan dalam persamaan regresi linear Y = ax + b, dengan slope a = 0,451375552, dan intercept b = -9,1564561, sehingga diperoleh persamaaan kalibrasi energi sebagai berikut : Y = 0,451375552X 9,1564561 dengan koefisien determinasi R 2 =1, dan dinyatakan pada Gambar 1. Gambar 1. Hubungan antara nomor salur dan tenaga 725 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

Kalibrasi Efisiensi Hasil kalibrasi efisiensi disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Data kalibrasi efisiensi detektor dengan sumber standart Eu152 Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa air yang berasal dari air sumur gali yang terdapat di desa Klampok, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mengandung unsur brom. Tabel 3. Hasil pencacahan sampel No Nomor Salur Energi (KeV) Cacah Yield * Efisiensi (%) (Cps) 1 290,06 121,77 201,75 0,2820 0.021 2 562,27 244,64 35,37 0,0738 0.014 3 782,94 344,24 85,58 0,2640 0.022 4 1746,09 778,99 16,66 0,0221 0.004 5 1942,02 867,42 4,91 0,0308 0.003 6 2156,22 964,11 15,67 0,1300 0.003 7 2425,76 1085,77 8,38 0,1448 0.002 8 2484,08 1112,10 12,10 0,1014 0.003 9 3139,31 1407,85 15,41 0,1355 0.002 Hasil-hasil efisiensi kemudian dituangkan dalam plot efisiensi versus energi gamma yang disebut kurva kalibrasi efisiensi. Dengan menggunakan fasilitas program excel dengan tipe regresi logaritma, diperoleh persamaan: Y = -0,0092 ln (X) + 0,0671 Kurva kalibrasi efisiensi secara ringkas disajikan pada Gambar 2. E fis ie n si 0.025 0.02 0.015 0.01 0.005 0 Kurva Kalibrasi Efisiensi 0 500 1000 1500 Energi gamma Efisiensi Log. (Efisiensi) y = -0.0092Ln(x) + 0.0671 R 2 = 0.8305 Gambar 2. Hubungan antara energi gamma dan efisiensi Hasil Analisis Kualitatif Data kualitatif unsur-unsur yang terkandung di dalam sampel air sumur gali dengan fasilitas irradiasi lazy Susan pada Tabel 3. Identitas Cuplikan Gali I (01 BRF) Gali II (02 BRF) Gali III (03 BMF) Gali IV (04 MYF) Gali V (05 PSF) Gali VI (06 PF) Energi (Kev) 554.45 618.85 698.49 776.17 827.27 1042.51 1316.67 1367.77 1459.59 1473.99 553.91 618.56 697.56 775.85 1042.54 1314.86 1366.80 1458.79 554.06 618.92 697.78 775.99 827.41 1042.87 1316.41 1367.43 1459.59 1473.58 553.81 618.63 775.41 826.63 1366.94 1459.29 553.68 618.87 776.18 553.92 618.71 775.69 1366.87 1459.39 Unsur Waktu Paruh (Jam) Cpst 0.23 0.14 0.18 0.06 0.04 0.03 0.01 0.12 0.13 0.01 0.03 0.02 0.35 0.26 0.09 0.26 0.08 0.06 0.09 0.04 0.03 0.19 0.11 0.11 0.04 0.03 0.09 0.06 0.09 0.06 0.10 0.04 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN 726

No. Tabel 4. sampel Gali pada masing-masing lokasi (BR)(gr/l) Lokasi 01 BRF (BR) (gr/l) Lokasi 02 BRF (BR) (gr/l) Lokasi 03 BMF (BR)(gr/l) Lokasi 04 MYF. (BR) (gr/l) Lokasi 05 PSF (BR) (gr/l) Lokasi 06 PF 1. 1,057.10-7 2,929.10-8 6,996.10-7 3,865.10-7 1,815.10-7 1,424.10-7 2. 4,584.10-7 2,333.10-7 8,514.10-7 3,666.10-7 1,982.10-7 1,999.10-7 3. 3,541.10-7 2,574.10-7 4,552.10-7 1,894.10-7 1,536.10-7 1,721.10-7 4. 3,046.10-7 2,238.10-7 4,399.10-7 2,374.10-7 2,659.10-7 5. 3,499.10-7 5,129.10-8 4,665.10-7 1,200.10-5 2,461.10-7 6. 2,520.10-7 1,596.10-7 2,520.10-7 2,596.10-7 7. 2,091.10-7 1,117.10-6 3,136.10-7 8. 8,820.10-7 1,730.10-7 1,500.10-5 9. 2,550.10-7 3,401.10-7 10. 8,501.10-7 2,550.10-7 Hasil secara rerata dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil rerata kadar Brom dari keenam sampel air sumur No. Lokasi Kadar (gr/liter) 1. 01 BRF 4,02. 10-6 6,242.10-15 2. 02 BRF (2,806 1,25)10-7 3. 03 BMF (1,907 0,14)10-6 4. 04 MYF (2,398 0,215)10-6 5. 05 PSF (1,778 0,779)10-7 6. 06 PF (2,053 0,229)10-7 Hasil Analisis Kuantitatif Hasil analisis kuantitatif secara mutlak(absolute) di sajikan pada Tabel 4 dan 5. Pembahasan Dari hasil aktivasi sampel diperoleh pancaran energi inti yang diterima oleh detektor dan diteruskan dalam perangkat spektrometri gamma. Hasil pencacahan sampel dicocokan dengan energi radionuklida, sehingga dapat diketahui bahwa sampel air sumur mengandung unsur brom di dalamnya. Dalam penelitian ini masing-masing sampel diiradiasi dengan waktu aktivasi atau waktu iradiasi 11 jam (39600 detik) yaitu kondisi jenuh unsur Brom, dan waktu pencacahan 5 menit (300 detik), namun terdapat perbedaan untuk waktu tunda tiap-tiap sampel. Hal ini disebabkan karena kondisi pada saat penelitian dilakukan, tidak memungkinkan untuk dilakukan pengaturan waktu tunda tiaptiap sampel. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, maka untuk tiap-tiap waktu tunda harus diberi sampel standar. Waktu pencacahan dilakukan selama 300 detik atau 5 menit dengan mempertimbangkan waktu paruh dari unsur yang akan dianalisis, dimana dengan waktu pencacahan selama 5 menit tersebut dianggap aktivitas dari radionuklida yang akan dianalisis telah dapat diukur. Pada penelitian ini dilakukan analisis kualitatif secara mutlak dengan menggunakan persamaan (4). Hal ini dilakukan karena tidak tersedianya standar unsur yang memiliki geometri yang mirip dengan sampel yang dianalisis. Pada Tabel 6 diperoleh bahwa kandungan brom yang terdapat pada air sumur gali yang ada di Desa Klampok, Brebes, Jawa Tengah masih jauh dari 90 g/liter, karena menurut WHO, konsentrasi brom di dalam air minum adalah kurang dari 90 g / liter, itu berarti air yang dikonsumsi masih dalam batas standart kesehatan. [3] Denah lokasi sumur terhadap kandang sapi dapat di lihat pada Gambar 3. dan hasil pengukuran dapat dibuat gambar seperti Gambar 4. 727 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

Gambar 3. Skema lokasi sumur Gambar 4. Diagram Batang Hasil Perhitungan Kadar Gali dari Enam Lokasi Berdasarkan Gambar 4. di atas dapat kita ketahui bahwa pada air sumur gali pertama kadar brom (4,02.10-6 gram/liter) jauh lebih besar dari pada kadar air sumur gali yang lain. Pada air sumur gali kedua kadar brom (2,806.10-7 gram/liter) sangat berbeda jauh dengan air sumur gali pertama. Pada air sumur gali ketiga (1,9073.10-6 gram/liter) dan keempat (2,3983.10-6 gram/liter) kadar Br tidak jauh berbeda, sedangkan pada air sumur gali kelima (1,7777.10-7 gram/liter) dan keenam (2,0532.10-7 gram/liter) kadar Br jika dibandingkan dengan air sumur gali yang lain paling kecil. Perbedaan kadar dari keenam lokasi air sumur gali kemungkinan besar disebabkan karena jarak antara sumur gali dengan kandang sapi berdekatan, artinya semakin besar kadar Br yang terdapat pada air sumur gali tersebut maka lokasi sumur gali paling dekat dengan kandang sapi, karena Br organik mengendap di dalam makanan sapi. Dari penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan, diketahui bahwa kadar brom terbesar adalah pada air sumur gali pertama, artinya air sumur gali pertama letaknya paling dekat dengan kandang sapi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Sesuai dengan yang diperkirakan, maka air sumur gali yang terdapat di Desa Klampok, Brebes, Jawa Tengah mengandung unsur brom. 2. Kadar unsur brom yang terkandung dalam air sumur gali berturut-turut adalah pada lokasi pertama 4,02.10-6 ± 6,242.10-15 gr/l, lokasi kedua (2,806±1,25)10-7 gr/l, lokasi ketiga (1,9073 ± 0,14)10-6 gr/l, lokasi keempat (2,3983 ± 0,2147)10-6 gr/l, pada lokasi kelima (1,7777 ± 0,7798)10-7 gr/l dan lokasi air sumur keenam yaitu (2,0532 ± 0,2289)10-7 gr/l. SARAN 1. Agar diperoleh suatu kesalahan yang sekecil mungkin maka perlu diperhatikan waktu aktivasi, waktu pencacahan, dan kemurnian bahan detektor. 2. Perlu penelitian lanjut untuk menetralisir air yang bebas dari unsur brom, sehingga memenuhi standart kesehatan. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dilakukan dengan menggunakan sampel air sumur gali yang diperoleh dari daerah lain, sebagai pembanding. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Saudari Nita Yuliasari atas data yang diberikan, tim APN reaktor Kartini atas bantuan pengukuran spektroskpi, dan semua pihak yang membantu dalam pengambilan sampel di Brebes. DAFTAR PUSTAKA 1. WARDHANA, WISNU A., 1995, Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : Andi offset. 2. REBAN, 1997, Analisis Kadar Br dalam Gali di Desa Tegalrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan Jawa Tengah dengan Metode Spektrometri Sinar Tampak. (Skripsi). Yogyakarta : FMIPA. 3. WHO, 1996, Guidelines for Drinking-Water Quality, V.2.: Health Criteria and Other Supporting Information, Snd Edition, Geneva. Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN 728

4. BEISSER, ARTHUR, 1999, Konsep Fisika Modern. Edisi keempat. (Alih Bahasa : The Hoaw Liong). Jakarta : Erlangga. 5. LUKAS WW., 2003, Analisis Kemurnian Perak Sebagai Bahan Industri Kerajinan Perak di Kotagede (Yogyakarta) dengan Metode Aktivasi Neutron. (Skripsi). Yogyakarta : FMIPA. 6. ABIDIN, ZAENAL, 2005, Aplikasi Teknik Nuklir, STTN-BATAN, Yogyakarta 7. SAPTAAJI, RANI, 1991, Pemetaan Fluks Neutron pada Beamport dan Fasilitas Irradiasi Reaktor Kartini. (Sripsi). Yogyakarta Jurusan Tekno Fisika Nuklir. Pusat Pendidikan dan Latihan BATAN. 8. ERY, RAHMAWATI, 2003, Pemetaan Fluks Neutron Thermal Pada Fasilitas Iradiasi Lazy Susan Reaktor Kartini. (Skripsi). Yogyakarta : FMIPA. 9. NARGOWALLA, SAM S. DAN EDWIN P. PRZYBYLOWISC, 1973, Activation Analysis with Neutron Generators, John Wiley & Sons, New York. 10. YULIASARI, NITA, 2006, Penentuan Kadar Brom (Br) Gali Di Desa Klampok Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes Jawa Tengah Dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron (Apn) Di Reaktor Kartini, Skripsi, UNY, Yogyakarta. 11. ERDMANN, GERHARD, 1976, Neutron Activation Table. Weinheim Newyork : Verlag chermia. 729 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN 730