Sartono, SKM, M.Kes, Terati, SKM, M.Si, Yunita Nazarena, S.Gz Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Palembang Kemenkes RI. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

STUDI DETERMINAN KEJADIAN STUNTED PADA ANAK BALITA PENGUNJUNG POSYANDU WILAYAH KERJA DINKES KOTAPALEMBANG TAHUN 2013


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akibat kanker setiap tahunnya antara lain disebabkan oleh kanker paru, hati, perut,

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

METODE PENELITIAN. n =

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB I PENDAHULUAN. belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Data Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. sel tubuh normal mengadakan mutasi menjadi sel kanker yang kemudian. Penyakit kanker saat ini sudah merupakan masalah kesehatan di

GIZI DAN KANKER. Triawanti Bag. Biokimia/Gizi FK UNLAM

BAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).


yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

BAB I PENDAHULUAN. termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atrofi otot karena kurang bergerak. Atrofi (penyusutan) otot menyebabkan otot

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB I PENDAHULUAN. TB Paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh. Mycobacterium tuberculosis, yaitu kuman aerob yang mudah mati dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU?

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena diabetes mencapai orang per tahun. (1) diabetes mellitus. Sehingga membuat orang yang terkena diabetes mellitus

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI DAN SANGKRAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

KEGIATAN DALAM RANGKA HARI KANKER SEDUNIA 2013 DI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Oleh : Fery Lusviana Widiany

Pola Konsumsi Omega 3 Dari Makanan Berbahan Ikan Pada Ibu Hamil di Kota Tarakan

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah pasien kanker di dunia setiap tahun selalu meningkat. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang sangat mengganggu aktivitas sehari hari, yang bisa

BAB. I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 1, April 2012 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN. Angka penderita kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

Sebagai Diet Diabetes Anda

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan substansi yang paling banyak digunakan di dunia dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. PTM dalam Riskesdas 2013 meliputi : asma,

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, masih ditemukan berbagai masalah ganda di bidang kesehatan. Disatu sisi masih ditemukan penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

Manfa'at Buah-buahan

Transkripsi:

Artikel Penelitian ANALISIS ASUPAN ZAT GIZI (ENERGI, PROTEIN), ASUPAN ANTIOKSIDAN (VITAMIN A DAN C) DENGAN STATUS GIZI PASIEN KANKER LEHER RAHIM YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUP DR.MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Sartono, SKM, M.Kes, Terati, SKM, M.Si, Yunita Nazarena, S.Gz Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Palembang Kemenkes RI Abstrak Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Berdasarkan data Riskesdas, 2007, di Indonesia rasio tumor atau kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Artinya dari setiap 1000 orang Indonesia sekitar 4 orang di antaranya menderita kanker. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal dan Diabetes Melitus. Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel Kanker. Efek samping yang sering timbul secara langsung adalah mual, muntah, sariawan, radang tenggorokan, dan gangguan pencernaan. Status gizi yang baik dapat menurunkan komplikasi dari pengobatan kanker dan membuat penderita merasa lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asupan zat gizi (energi, protein), asupan antioksidan (vitamin A dan C) dan pengetahuan gizi dengan status gizi pasien kanker yang menjalani kemoterapi.penelitian ini bersifat Analitik dengan rancangan Cross Sectional. Metode pengambilan sampel secara Purposive Sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Uji statistik dalam analisis bivariat adalah uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara asupan energi dengan status gizi pasien yang menjalani kemoterapi, sedangkan asupan protein dengan status gizi menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna, di dapat nilai p ( energi 0,009 < 0,05, protein 0,249 > 0,05 ). Tidak ada hubungan antara asupan antioksidan vitamin A, vitamin C dengan status gizi pasien yang menjalani kemoterapi. Ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi pasien dengan p (pengetahuan gizi 0,035 < 0,05 ). Sebaiknya pasien kanker yang menjalani kemoterapi diberikan makanan enteral suportif terutama protein (albumin atau aminofusin), selain asupan glukosa sebagai sumber energi selain itu dapat diberikan minuman juice buah sumber antioksidan vitamin A dan C atau dalam bentuk suplemen serta penyuluhan tentang kanker dan diet serta pengobatannya kepada pasien yang menjalani kemoterapi. Kata Kunci : Kanker Servix,, Kemoterapi 1

PENDAHULUAN Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Jenis kanker terbanyak di Indonesia adalah kanker payudara, serviks, hati, paru, kulit, nasofaring, usus besar, leukemia dan limfoma. Berdasarkan data Riskesdas, 2007, di Indonesia rasio tumor atau kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Artinya dari setiap 1000 orang Indonesia sekitar 4 orang di antaranya menderita kanker. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal dan Diabetes Melitus. Penyakit kanker dapat disembuhkan melalui deteksi dini dan terapi yang cepat dan tepat. Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan selsel kanker. Kemoterapi dapat diberikan dengan cara Infus, Suntikan langsung (pada otot, bawah kulit, rongga tubuh) dan cara diminum (tablet/kapsul). Efek samping yang sering timbul secara langsung adalah mual, muntah, sariawan, radang tenggorokan, dan gangguan pencernaan.efek samping Kemoterapi timbul karena obatobat kemoterapi sangat kuat, dan tidak hanya membunuh sel-sel kanker, tetapi juga menyerang sel-sel sehat, terutama sel-sel yang membelah dengan cepat. Efek samping yang timbul dari kemoterapi ini akan mempengaruhi asupan makanan, pencernaan dan penyerapan zat gizi sehingga akan mempengaruhi status gizi. Status gizi yang baik dapat menurunkan komplikasi dari pengobatan kanker dan membuat penderita merasa lebih baik 2

B. Tujuan Penelitian Tujuan Umum : Mengetahui hubungan asupan zat gizi (energi, protein), asupan antioksidan (Vitamin A, dan C) dan pengetahuan gizi dengan status gizi pasien kanker leher rahim yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang? Tujuan Khusus : HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden a. Diketahuinya asupan zat gizi (energi dan protein), asupan antioksidan (Vitamin A dan C), pengetahuan gizi pasien kanker leher rahim yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang b. Diketahuinya hubungan asupan zat gizi (energi dan protein), antioksidan (Vitamin A dan C) dan pengetahuan gizi 1. Analisis Univariat dengan status gizi pasein kanker leher rahim yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian bersifat analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah semua pasien dewasa yang menderita kanker leher rahim yang berada di ruang rawat inap kelas 3 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Besar sampel penelitian yang ditetapkan dihitung dengan menggunakan rumus Lemeshow et.al (1997), sehingga didapat sampel sebesar 50 sampel. Metode pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu seluruh pasien kanker leher rahim rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi Pasien kanker rawat inap yang menjalani kemoterapi di RS Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang menjadi responden, sebagian besar memiliki tingkat pendidikan yang rendah (tamatan SD dan SMP) sebesar 58 %. Pengetahuan tentang gizi yang dimiliki responden, sebagian besar yaitu 60 % berpengetahuan gizi kurang. Ratarata umur responden saat melahirkan pertama kali anaknya berusia 18,5 tahun. Sedangkan stadium kanker yang dialami oleh responden sebagian besar berada pada stadium III (A, B, dan C) sebesar 40 %. Hasil penelitian menunjukkan dari 50 pasien kanker terlihat bahwa pasien yang 3

asupan energinya kurang sebanyak 15 (30,0 %) dan sebanyak 35 (70,0 %) pasien memiliki asupan energi yang baik. Asupan proteinnya kurang sebanyak 42 (84,0 %) dan sebanyak 8 (16,0 %) pasien memilik asupan protein yang baik. Asupan antoksidan vitamin A-nya kurang sebanyak 6 (12.0 %) dan pasien yang memiliki asupan antioksidan vitamin A-nya baik sebanyak 44 (88,0 %). Asupan antoksidan vitamin C-nya kurang sebanyak 16 (32.0 %) dan pasien yang memiliki asupan antioksidan vitamin C-nya baik sebanyak 34 (68,0 %). Pasien yang memiliki pengetahuan gizi kurang sebanyak 30 (60.0 %) dan pasien yang memiliki pengetahuan gizi baik sebanyak 20 (40,0 %). Pasien yang berstatus gizi underweight sebanyak 16 (32.0 %) dan pasien yang memiliki status gizi normal sebanyak 34 (68,0 %) 2. Analisis Bivariat TABEL 1 DISTRIBUSI FREKUENSI STATUS GIZI MENURUT ASUPAN ENERGI PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUP DR.MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Asupan Normal Underweight Energi n % n % n % Baik 28 80,0 7 20,0 35 100 Kurang 6 40,0 9 60,0 15 100 p - 0,009 Uji Chi Square menunjukkan ada hubungan antara asupan energi dengan status gizi pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Penelitian ini didukung oleh Kusti (2009), yang menyatakan bahwa ada hubungan antara asupan energi dengan status gizi pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Hal ini sejalan dengan pernyataan Grant (2008) bahwa gejala gizi yang dialami pasien akibat kemoterapi meliputi rasa mual dan muntah, perubahan pola makan, 4

xerostomia (mulut kering), perubahan rasa dan bau, kehilangan nafsu makan, disfagia dan perubahan fungsi khusus yang berdampak pada asupan makanan dan status gizi pasien dipengaruhi. TABEL 2 DISTRIBUSI FREKUENSI STATUS GIZI MENURUT ASUPAN PROTEIN PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUP DR.MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Asupan Normal Underweight Protein n % n % n % Baik 4 50,0 4 50,0 8 100 Kurang 30 71,4 12 28,6 42 100 p 0,249 Uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan protein dengan status gizi pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Hal ini sejalan dengan pernyataan Subiyanto (2007)yang menyatakan bahwa pemberian kemoterapi akan membunuh kanker tetapi juga membunuh sel normal yang aktif membelah seperti sel epitel rongga mulut dan lain-lain yang mengakibatkan anoreksia, nausea, mulut terasa kering, perubahan rasa kecap yang semuanya ini mengakibatkan kekurangan asupan makanan yang menyebabkan kekurangan protein. TABEL 3 DISTRIBUSI FREKUENSI STATUS GIZI MENURUT ASUPAN ANTIOKSIDAN VITAMIN A PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUP DR.MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Asupan Antioksidan Normal Underweight Vitamin A n % n % n % Baik 32 72,7 12 27,3 44 100 Kurang 2 33,3 4 66,7 6 100 p 0,074 Uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan antioksidan vitamin A dengan status gizi pasien kanker yang menjalani kemoterapi. 5

Hal ini tidak sejalan dengan pernyataan Schmidt dalam Khomsan (2006) bahwa ada keterkaitan fungsi beta karoten dan vitamin A sebagai antioksidanyang mampu menyesuaikan fungsi kekebalan dan sistem perlawanan tubuh terhadap mikroorganisme atau merusak lainnya. Dan Astawan (2007) menyatakan bahwa beta karoten dapat mencegah kanker. TABEL 4 DISTRIBUSI FREKUENSI STATUS GIZI MENURUT ASUPAN ANTIOKSIDAN VITAMIN C PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPIDI RSUP DR.MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Asupan Antioksidan Normal Underweight Vitamin C n % n % n % Baik 24 70,6 10 29,4 34 100 Kurang 10 62,5 6 37,5 16 100 p 0,746 Uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan antioksidan vitamin C dengan status gizi pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Hal ini tidak sejalan dengan Subiyanto (2007)yang menyatakan bahwa vitamin C yang banyak terkandung dalam buah-buahan mempunyai efek antioksidan yang banyak digunakan sebagai kemopreventif dan juga akan memperkuat sistem imun. TABEL 5 DISTRIBUSI FREKUENSI STATUS GIZI MENURUT PENGETAHUAN GIZI PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUP DR.MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Pengetahuan Normal Underweight Gizi n % n % n % Baik 17 85,0 3 15,0 20 100 Kurang 17 57,0 13 43,0 30 100 p 0,035 6

Uji Chi Square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Penelitian ini didukung oleh penelitian Putri (2010) yang menyatakan bahwa pengetahuan gizi berpengaruh terhadap status gizi pasien kanker.hal ini juga sejalan dengan pernyataan Suhardjo (2003) bahwa salah satu sebab masalah kurang gizi yaitu karena kurangnya pengetahuan tentang gizi atau kemampuan untuk menerapkan informasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dan pernyataan Nasoetion dan Khomsan (1995) bahwa pengetahuan gizi menjadi landasan yang menentukan konsumsi pangan. Individu yang berpengetahuan baik akan mempunyai kemampuan untuk menerapkan pengetahuan gizinya dalam pemilihan maupun pengolahan pangan sehingga konsumsi pangan mencukupi kebutuhan. KESIMPULAN 1. Sebagian besar pasien kanker yang menjalani kemoterapi asupan energinya baik yaitu sebesar yaitu sebesar 70,0 %. Sebagian besar pasien kanker yang menjalani kemoterapi asupan proteinnya kurang yaitu sebesar yaitu sebesar 84,0 %. Sebagian besar pasien kanker yang menjalani kemoterapi asupan antioksidan vitamin A-nya baik yaitu sebesar 88,0 %. Sebagian besar pasien kanker yang menjalani kemoterapi asupan antioksidan vitamin C-nya baik yaitu sebesar 68.0 %. Sebagian besar pasien kanker yang menjalani kemoterapi pengetahuan gizinya kurang yaitu sebesar 60,0 %. Sebagian besar pasien kanker yang menjalani kemoterapi status gizinya normal yaitu sebesar 68,0 %. 2. Ada hubungan antara asupan energi dan pengetahuan gizi dengan status gizi pasien yang menjalani kemoterapi, sedangkan asupan protein dan 7

asupan antioksidan (Vitamin A dan C) dengan status gizi menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna. SARAN 1. Sebaiknya pasien kanker yang menjalani kemoterapi diberikan makanan enteral suportif terutama protein (albumin atau aminofusin), selain asupan glukosa sebagai sumber energi. 2. Sebaiknya pasien kanker yang menjalani kemoterapi diberikan minuman juice buah sumber antioksidan vitamin A dan C atau dalam bentuk suplemen. 3. Pentingnya penyuluhan tentang kanker dan diet serta pengobatannya kepada pasien yang menjalani kemoterapi. Subiyanto, dkk, 2007, Peranan Nutrisi Alam Penanganan Pasien-Pasien Kanker, dalam Makalah Pertemuan Ilmiah Nasional (PIN) Ke III Peran Gizi dalam Kelangsungan Hidup Manusia, Simposia 7, Semarang, 1 8. Suhardjo (2003) : Perencanaan Pangan & Gizi, Jakarta : Bumi Aksara Semba RD & Bloem MW (2001). Nutrition And Health In Developing Countries. Humaga Press. Totowa. New Jersey Suedberg. P.2006, Declining Child Malnutrition a Reassesment International Journal Of Epidemiology 35 : 1336 1346 DAFTAR PUSTAKA Astawan,M., 2007, Orang Sibuk Perlu Suplemen Antioksidan, http://www.kompas.com Kemenkes M (2010) : Riskesdas 2007. Badan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI Lemeshow,S., 1990, (Alih Bahasa Pramono,D., 1997), Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan, Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta. 8