PROGRAM PENGEMBANGAN CALON DOSEN POLITEKNIK

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM PENGEMBANGAN CALON DOSEN POLITEKNIK

BEASISWA PASTI Beasiswa Pascasarjana untuk Tenaga Kependidikan Berprestasi

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

Pedoman Program Studi Lanjut Penerima Bidikmisi

2015 BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA LUAR NEGERI

BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA LUAR NEGERI

CALON PENDIDIK (DOSEN)

PANDUAN PKPI PMDSU DIREKTORAT KUALIFIKASI SDM DITJEN SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI

PEDOMAN PERPANJANGAN BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA LUAR NEGERI TAHUN 2015 DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PANDUAN PROGRAM BEASISWA UNGGULAN UNTUK CALON PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA LUAR NEGERI

PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL (terdiri atas 17 bab,

PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN KUALITAS PUBLIKASI INTERNASIONAL MAHASISWA PMDSU BATCH II TAHUN ANGGARAN 2017

[

Beasiswa Afirmasi. 1. Overview

GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 507/P/SK/HT/2010 TENTANG SISTEM REKRUTMEN PEGAWAI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN KUALITAS PUBLIKASI INTERNASIONAL (PKPI) TAHUN 2018

PANDUAN PESERTA SELEKSI PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYUR

3. meningkatkan mutu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta


1. LATAR BELAKANG. 1 P r o g r a m S A M E

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN

BAB II PENERIMAAN MAHASISWA BARU

BEASISWA PENINGKATAN KUALITAS PUBLIKASI INTERNASIONAL MAHASISWA S3 (d/h PROGRAM SANDWICH-LIKE S3 LUAR NEGERI) DITJEN SUMBERDAYA IPTEK DIKTI

Kembali Dibuka! Siapkan Diri Anda untuk Meraih

Pedoman Beasiswa PasTi

Wassalamu alaikum wr. wb.

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PANDUAN PENDAFTARAN DAN SELEKSI MAHASISWA

Nomor Dokumen : QP-UGM-FA-MFK-01 Berlaku sejak : 30 Juli 2015 Revisi : 00 Nomor Distribusi : Status Distribusi : TERKENDALI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft)

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

FORMULIR LAMARAN PROGRAM STUDI MAGISTER TATA-KELOLA SENI BPP-DN / INSTANSI / MANDIRI

PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN KUALITAS PUBLIKASI INTERNASIONAL MAHASISWA S-3 TAHUN ANGGARAN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

PENGUMUMAN Nomor : 892 / 271 TENTANG PENERIMAAN PESERTA TUGAS BELAJAR PASCASARJANA (S2) BEASISWA PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2016

Lampiran Pengumuman Rektor tentang Peogram Beasiswa Doktoral Proyek IDB tahap II

PROGRAM POST DOCTORAL

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 17/I3/KP/2011 Tentang PENGELOLAAN PEGAWAI BERSTATUS BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGADAAN PEGAWAI

PERSYARATAN / KETENTUAN USULAN BPP-DN CALON DOSEN KOPERTIS WILAYAH IX TAHUN 2013

SOSIALISASI PROGRAM LAYANAN LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN SEBUAH KONTRIBUSI UNTUK MENCIPTAKAN PEMIMPIN INDONESIA MASA DEPAN

A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran : A. Latar Belakang

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Cambridge Univ. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PUBLIKASI INTERNASIONAL MAHASISWA S3 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Lampiran : A. Latar Belakang

FORMULIR LAMARAN PROGRAM STUDI MAGISTER DENGAN BIAYA BUDI-DN/INSTANSI/MANDIRI

RINGKASAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM MAGISTER SAINS AGRIBISNIS IPB. Oleh ; Netti Tinaprilla

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2015

PEDOMAN 2014 BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA LUAR NEGERI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PEDOMAN PROGRAM ACADEMIC RECHARGING DITJEN DIKTI TAHUN ANGGARAN 2011

Pedoman Beasiswa PasTi

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

Pedoman. Program Academic Recharging Luar Negeri DIKTI Tahun Anggaran 2009

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

NOMOR: PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM MAGISTER KONSENTRASI TATA KELOLA PEMILIHAN UMUM DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

DAFTAR ISI Halaman A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Program Magang... 2 C. Uraian Program... 2 D. Tatacara Pelamaran Dan Pengalokasian Peserta...

BAB. I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang secara umum dianggap penting

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

Persyaratan Pendaftaran Magister Sains kelas khusus dan Magister Profesional, serta Program Doktor Kelas Khusus.

UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016

PERSYARATAN, KUALIFIKASI DAN KOMPOSISI NIDN DAN NIDK, TATA CARA DAN PROSES REGISTRASI, SERTA NOMOR REGISTRASI PENDIDIK DI PERGURUAN TINGGI BAB I

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

Panduan Penyelenggaraan Program Kerja Sama Pendidikan Tinggi

BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM NEGERI (BPP-DN) UNTUK TENAGA KEPENDIDIKAN

2015 BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA LUAR NEGERI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BEASISWA MAGISTER DOKTOR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PROSEDUR DAN PERSYARATAN PROGRAM BEASISWA SPESIALIS MUSEUM 2011

REGULASI DAN IMPLEMENTASI BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK

PERATURAN AKADEMIK. Peraturan akademik yang berlaku di Program Magister Pendidikan Kimia adalah sebagai berikut:

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

SHORT TERM TRAINING (STT) LUAR NEGERI TENAGA KEPENDIDIKAN

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG REGISTRASI PENDIDIK PADA PERGURUAN TINGGI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS GADJAH MADA

DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PENGUMUMAN. Beasiswa Afirmasi Prestasi LPDP

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal terbit : 05 Januari 2017

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PEDOMAN 2015 PROGRAM PENGEMBANGAN CALON DOSEN POLITEKNIK Direktorat Jenderal Sumberdaya Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015/2016

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Model Program... 2 BAB II PROYEKSI KEBUTUHAN DOSEN POLITEKNIK... 4 A. Proyeksi Kebutuhan Calon Dosen Vokasi... 4 B. Proyeksi Kebutuhan Dosen Politeknik... 6 BAB III PROSES PENJARINGAN PESERTA... 8 A. Penawaran... 8 B. Persyaratan Melamar... 8 C. Tahapan seleksi... 9 1. Seleksi Administrasi... 9 2. Seleksi Potensi Akademik... 9 3. Seleksi Wawancara... 9 4. Lokakarya Pra-Keberangkatan ke Luar Negeri... 10 BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM... 11 A. Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris... 11 B. Studi Lanjut... 11 1. Studi Lanjut Jenjang S2 Terapan... 11 2. Program Studi... 12 C. Pembiayaan... 12 Lampiran 1 Perjanjian Kerja (Kontrak Kerja)... 14 Lampiran 2 Daftar Nama Perguruan Tinggi Terapan Tujuan... 19 Lampiran 3 Surat Pernyataan Komitmen... 22 Lampiran 4 Surat Pernyataan Kesanggupan Pulang... 23 Lampiran 5 Jadwal Kegiatan Program... 24 i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan tinggi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu, perguruan tinggi diharapkan menjadi kekuatan moral yang mampu membentuk karakter dan budaya bangsa yang berintegritas tinggi; memperkuat persatuan bangsa melalui penumbuhan rasa kepemilikan dan kebersamaan sebagai suatu bangsa yang bersatu; menumbuhkan masyarakat yang demokratis sebagai pendamping bagi kekuatan sosial-politik; dan menjadi sumber ilmu pengetahuan dan pembentukan sumber daya manusia yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dengan seluruh strata sosialnya (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2004: 7). Dalam rangka mewujudkan ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan pembangunan nasional dan daerah, serta untuk meningkatkan daya saing bangsa, pemerintah telah berupaya mengembangkan pendidikan vokasi di tingkat perguruan tinggi dengan mendirikan politeknik. Saat ini terdapat sekitar 43 politeknik negeri dan 141 politeknik swasta di seluruh Indonesia. Pendidikan vokasi adalah salah satu jenis pendidikan tinggi yang menyelenggarakan program diploma guna menyiapkan peserta didik dengan keahlian terapan tertentu. Dengan demikian, pendidikan vokasi diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan siap bekerja sehingga mampu menjawab persoalan ketenagakerjaan. Pendidikan vokasi yang bermutu harus didukung tidak hanya oleh sarana dan prasarana yang memenuhi standar minimal akan tetapi juga oleh sumberdaya manusia yang kompeten. Sumberdaya manusia yang kompeten dalam hal ini yaitu dosen yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendukung perannya sebagai tenaga pengajar untuk menyiapkan peserta didik dengan keahlian terapan tertentu. Kompetensi dosen dalam bidang keahlian dan kemampuan mengajarnya merupakan kombinasi yang menentukan kualitas hasil pembelajaran yang dilakukannya. 1

Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan bahwa kualifikasi dosen program Diploma dan program Sarjana adalah minimal berpendidikan Magister, dan dosen program Magister adalah minimal berpendidikan Doktor. Sesuai pasal 3 ayat (1) dan pasal 46 ayat (2a) Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tersebut di atas, tenaga pendidik pada pendidikan vokasi harus memiliki kualifikasi akademik minimal magister (S2). Khusus untuk pendidikan vokasi, kualifikasi tersebut diarahkan kepada magister terapan. Pada saat ini, perguruan tinggi penyelenggara program magister terapan di Indonesia relatif masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan program pendidikan yang dirancang khusus untuk meningkatkan kualifikasi akademik dosen vokasi/politeknik pada jenjang pendidikan magister terapan di luar negeri. B. Tujuan Program ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan kualitas dosen politeknik/pendidikan vokasi; 2) meningkatkan jumlah dosen pendidikan vokasi dengan kualifikasi minimal S-2 di politeknik; 3) meningkatkan kualitas lulusan pendidikan politeknik/vokasi; dan 4) menjamin ketersediaan dosen politeknik yang memiliki kualifikasi minimal S-2 di bidang vokasi/terapan. C. Model Program Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan lulusan D-4 politeknik dan S-1 dari institusi pendidikan tinggi untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang magister terapan. Setelah menyelesaikan pendidikannya, para peserta program tersebut diharapkan bekerja sebagai dosen pada pendidikan vokasi. Dengan demikian, lulusan dari program ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan akan tenaga dosen politeknik yang berkualifikasi magister terapan. Pelaksanaan program ini akan didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2

Gambar 1. Kerangka Pengembangan Dosen Vokasi Sesuai dengan Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebar-luaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada Pasal 45 UU No. 14 Tahun 2005 tersebut dijelaskan bahwa dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sehubungan dengan persyaratan kualifikasi dosen sebagaimana disebutkan di atas maka setelah peserta menyelesaikan program magister terapan mereka diwajibkan memiliki sertifikat pendidik. 3

Ribuan BAB II PROYEKSI KEBUTUHAN DOSEN POLITEKNIK A. Proyeksi Kebutuhan Calon Dosen Vokasi Dari tahun ke tahun, pertumbuhan jumlah mahasiswa di perguruan tinggi Indonesia menunjukkan angka yang sangat signifikan. Saat ini jumlah mahasiswa di bawah koordinasi Kemenristekdikti berjumlah sekitar 4,9 juta, sedangkan jumlah perguruan tinggi sebanyak 3.119, terdiri dari 118 perguruan tinggi negeri dan 3.001 perguruan tinggi swasta. Perkembangan jumlah mahasiswa dapat dilihat pada Gambar 2. 6,000 5,500 5,000 4,500 4,000 3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 500 0 1975 1985 1995 2001 2009 2013 Gambar 2. Perkembangan Jumlah Mahasiswa Perguruan Tinggi Dari 3119 perguruan tinggi tersebut, jumlah politeknik negeri dan swasta saat ini mencapai 184 buah, atau hanya sekitar 6% dari total perguruan tinggi Indonesia di bawah koordinasi Kemenristekdikti, dengan jumlah mahasiswa program dari Diploma I, II, III dan IV sebanyak 734.314 orang. Perbandingan bidang studi antara rekayasa (engineering) dan non-rekayasa (non-engineering) pada politeknik negeri dan politeknik swasta dapat dilihat pada Gambar 3. Dari total 924 program (terdiri atas 129 program strata D4, 789 strata D3, dan 6 strata D1), sekitar 40% hanya terdapat 371 program studi yang terkait dengan rekayasa teknologi dan manufaktur. 4

70% Engineering Non Engineering 60% 50% 40% 49% 39% 33% 30% 20% 10% 0% D4 D3 D1 Gambar 3. Perbandingan antara bidang studi rekayasa di politeknik Jumlah dosen berdasarkan kualifikasi pendidikan pada beberapa provinsi di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4, mencerminkan bahwa jumlah dosen yang memiliki kualifikasi S1 masih banyak (berdasarkan data tahun 2013) 1,400 1,200 1,000 987 960 S3 S2 S1 800 691 600 400 356 401 313 284 341 548 200 0 66 Jawa Barat 8 0 Jawa Tengah 91 51 42 81 5 5 0 Yogyakarta Jawa Timur Bali Sumatera Utara 75 14 Sumatera Sel Gambar 4. Kualifikasi dosen vokasi di Jawa, Bali dan Sumatera Gambar 4 di atas menunjukkan bahwa rasio dosen S1 untuk 106 institusi pendidikan vokasi pada politeknik yang berada di beberapa provinsi besar terhadap jumlah seluruh dosen yang ada adalah 46% dari total 5.239 dosen. Asumsi di atas digunakan untuk memperkirakan jumlah dosen vokasi berkualfikasi S1 dari seluruh politeknik di bawah koordinasi Kemenristekdikti. Dengan demikian dari 184 5

politeknik negeri dan swasta dengan jumlah dosen sebanyak 9.236 orang, maka jumlah dosen yang masih memiliki kualifikasi S1 berjumlah 4.259 orang (46% dari 9.236 dosen). Selanjutnya, dengan perkiraan pertumbuhan jumlah politeknik sebesar 4,5% per tahun maka pada tiga tahun mendatang masih diperlukan tambahan lebih kurang 1.100 dosen baru. Perkiraan kebutuhan pengembangan dosen vokasi untuk tiga tahun ke depan berdasarkan data kondisi politeknik yang ada pada saat ini dapat disimpulkan sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Perkiraan kebutuhan pengembangan dosen dan instruktur vokasi Bidang Studi Perkiraan Kebutuhan Dosen Vokasi Rekayasa 2.240 Non Rekayasa 3.360 Total 5.600 B. Proyeksi Kebutuhan Dosen Politeknik Profil umum demografi dosen berdasarkan usia di enam politeknik negeri (Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Lampung, Politeknik Negeri Padang, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Negeri Samarinda dan Politeknik Negeri Ujung Pandang) pada saat ini dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini. 700 600 500 400 300 200 100 0 TOTAL 6 POLITEKNIK NEGERI 80 406 588 566 21-30 31-40 41-50 51-60 >60 15 Gambar 5. Jumlah dosen di enam politeknik negeri berdasarkan usia 6

Demografi berdasarkan usia dari enam politeknik negeri tersebut di atas merefleksikan kondisi umum dari demografi usia dari seluruh politeknik di bawah koordinasi Kemenristekdikti. Proyeksi kebutuhan tenaga dosen pendidikan politeknik di bawah Kemenristekdikti dapat dihitung dari proyeksi dosen politeknik negeri yang ada pada saat ini, sebagaimana disajikan pada Gambar 6 berikut. 35,00% 30,00% 25,00% 20,00% 15,00% 10,00% 5,00% 0,00% 29,25% 24,19% 19,74% 14,36% 10,18% 6,33% 5,37% 3,85% 4,18% 4,45% 5,07% 0,17% 0,46% 0,79% 1,52% 2,58% 4,31% 0,17% 0,29% 0,33% 0,74% 1,06% 1,73% 2,02% 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 Persen Pensiun Per Tahun Persen Kumulatif Pensiun Per Tahun Gambar 6. Proyeksi jumlah dosen politeknik di bawah koordinasi Kemenristekdikti yang akan memasuki usia pensiun Dari data di atas terlihat bahwa proyeksi kebutuhan dosen politeknik negeri untuk menggantikan dosen yang akan memasuki usia pensiun cukup besar, yaitu rata-rata sebesar 2,4% dari populasi dosen politeknik (n=5.842), atau sekitar 140 dosen setiap tahun. 7

BAB III PROSES PENJARINGAN PESERTA A. Penawaran Program pengembangan calon dosen politeknik/vokasi ditawarkan kepada pelamar melalui Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis Wilayah di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Penawaran juga disebarluaskan melalui laman resmi Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti pada http://www.dikti.go.id. B. Persyaratan Melamar Calon pelamar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Memiliki gelar D4 atau S1 dari perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Ristek dan Dikti; 2) Belum pernah mendapatkan gelar S-2 sebelumnya; 3) Memiliki IPK D4 atau S1 minimum 3.00 dari skala 4.00; 4) Menguasai bahasa Inggris minimal setara dengan nilai TOEFL institusional (ITP) minimal 500, atau IBT minimal 65, atau IELTS minimal 5.5; 5) Menguasai bahasa pengantar selain bahasa Inggris (bahasa Mandarin/bahasa Jerman) yang masih berlaku dan sesuai standar yang negara studi yang dituju (diprioritaskan); 6) Sedang melakukan ikatan kerja sebagai calon dosen politeknik di lingkungan Kementerian Ristek dan Dikti, dibuktikan dengan surat perjanjian kerja (kontrak kerja) antara pimpinan politeknik asal dengan yang bersangkutan; 7) Umur maksimum 26 tahun, atau maksimum 24 tahun bagi calon pelamar yang memiliki masa kerja kurang dari 2 (dua) tahun; 8) Mendapat izin dari pimpinan politeknik yang bersangkutan untuk mengikuti seleksi program dan meninggalkan aktivitas rutin selama minimal 6 (enam) bulan untuk mengikuti pelatihan bahasa Inggris dan/atau bahasa asing lainnya secara penuh waktu (full time) di sentra yang ditunjuk oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti; 9) Berbadan sehat dan bebas narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya (napza), dibuktikan dengan surat keterangan dokter; dan 10) Lulus tahapan seleksi yang diselenggarakan oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti. 8

C. Tahapan seleksi 1. Seleksi Administrasi Seleksi akan dimulai dengan pemeriksaan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan sebagai berikut: a) Proses pelamaran dilakukan secara daring (online) melalui laman http://beasiswa.dikti.go.id; b) Melampirkan pas foto berwarna terbaru; c) Melampirkan salinan ijazah dan transkrip (IPK) D4 atau S1 yang telah dilegalisasi; d) Melampirkan salinan sertifikat bukti kemampuan berbahasa Inggris (TOEFL institusional (ITP) minimal 500 atau IBT minimal 65, atau IELTS minimal 5.5) yang masih berlaku (maksimal 2 (dua) tahun sejak sertifikat dikeluarkan); e) Melampirkan sertifikat penguasaan bahasa pengantar lainnya (bahasa Mandarin/bahasa Jerman) yang masih berlaku (maksimal 2 (dua) tahun sejak sertifikat dikeluarkan) dan sesuai negara studi yang dituju (jika ada); f) Melampirkan surat perjanjian kerja (kontrak kerja) antara pimpinan politeknik asal dengan yang bersangkutan sesuai dengan format pada Lampiran 1; g) Melampirkan surat izin dari pimpinan politeknik yang bersangkutan untuk mengikuti seleksi program dan meninggalkan aktivitas rutin selama minimal 6 (enam) bulan untuk mengikuti pelatihan bahasa Inggris dan/atau bahasa asing lainnya secara penuh waktu (full time) di sentra yang ditunjuk oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti; h) Melampirkan surat keterangan dokter yang menyatakan sehat jasmani dan bebas narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya (napza). 2. Seleksi Potensi Akademik Pelamar yang dinyatakan lolos seleksi administrasi akan diundang untuk mengikuti Tes Potensi Akademik (TPA) di sentra seleksi yang ditentukan. Instrumen TPA disusun dan ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Sumberdaya Iptek dan Dikti. 3. Seleksi Wawancara Proses seleksi wawancara dilaksanakan dalam bahasa Inggris oleh Tim Seleksi BPP-LN yang dibentuk oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti. Seleksi akan didasarkan pada beberapa aspek, yaitu: 9

Aspek Akademik. Para pelamar diwajibkan memiliki Letter of Acceptance (LOA) dari perguruan tinggi di luar negeri. Kesiapan pelamar dalam melaksanakan studi akan menjadi pertimbangan utama Tim Seleksi. Aspek Bahasa. Kemampuan berbahasa Inggris yang baik merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh pelamar. Jika akan belajar ke negara dengan bahasa pengantar bukan bahasa Inggris, maka pelamar tidak hanya harus menguasai bahasa Inggris, tetapi juga harus menunjukkan bahwa dirinya menguasai bahasa pengantar yang digunakan di negara tersebut. Selain itu, kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris juga dinilai ketika pelamar mengikuti wawancara di hadapan Tim Seleksi. Aspek Sosial dan Keluarga. Persiapan pelamar untuk studi di luar negeri juga merupakan salah satu kriteria yang dinilai, termasuk kesiapan pelamar untuk beradaptasi di negara asing yang berbeda bahasa, tradisi, dan budaya, serta motivasi diri dalam menyelesaikan studi. Kondisi keluarga, termasuk kesiapan pelamar untuk meninggalkan keluarga selama masa studi, akan menjadi pertimbangan dalam menilai kesiapan pelamar. 4. Lokakarya Pra-Keberangkatan ke Luar Negeri Seluruh pelamar yang telah lolos seleksi wawancara wajib mengikuti lokakarya prakeberangkatan ke luar negeri. Dalam kegiatan ini, pelamar akan dibekali mengenai persiapan sebelum berangkat ke luar negeri, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan ditinggalkan selama studi, beasiswa, dan administrasi perjalanan ke luar negeri. 10

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM A. Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Pelamar yang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti, wajib mengikuti pelatihan bahasa Inggris selama 1 (satu) semester di pusat bahasa Inggris yang telah ditentukan sebelum melaksanakan studi lanjut jenjang S2 di perguruan tinggi luar negeri. Pelamar yang akan melanjutkan studi jenjang S2 ke Jerman dan Austria juga diwajibkan untuk mengikuti pelatihan bahasa Jerman selama kurang lebih 3 (tiga) bulan di tempat pelatihan bahasa Jerman yang ditunjuk. Bagi pelamar yang tidak mengikuti pelatihan bahasa Inggris sesuai dengan syarat kehadiran minimum yang tertera pada Surat Pernyataan Komitmen (Lampiran 3) dan/atau apabila pada akhir masa pelatihan, yang bersangkutan tidak dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris sesuai persyaratan nilai (skor) bahasa Inggris minimum yang ditetapkan pada pedoman Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri (BPP-LN) atau yang berlaku pada Perguruan Tinggi tujuan di luar negeri, maka yang bersangkutan tidak dapat direkomendasikan untuk mengikuti seleksi wawancara. B. Studi Lanjut 1. Studi Lanjut Jenjang S2 Terapan Selama masa pelatihan bahasa Inggris, Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti akan mengadakan seminar studi lanjut jenjang S2 terapan di sentra pusat bahasa tempat pelamar melaksanakan pelatihan bahasa Inggris. Pada seminar tersebut akan dijelaskan mengenai BPP-LN dan informasi mengenai perguruan tinggi tujuan di Austria, Jerman dan Taiwan yang telah ditentukan oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti (Lampiran 2). Peserta diharapkan dapat memperoleh LOA tanpa syarat (unconditional) dari perguruan tinggi tersebut untuk melanjutkan studi jenjang S2 terapan. Masa studi untuk program ini adalah maksimal 2 (dua) tahun dan tidak dapat diperpanjang. 11

2. Program Studi Program Studi Terapan yang dipilih oleh peserta harus sesuai dengan latar belakang kelompok bidang studi pendidikan peserta. Kelompok bidang studi yang diutamakan pada program ini meliputi: a) Teknologi dan Rekayasa b) Seni, Kerajinan dan Pariwisata c) Bisnis dan Manajemen d) Teknologi Informasi & Komunikasi e) Agribisnis & Agro Teknologi C. Pembiayaan Komponen peningkatan kemampuan bahasa yang ditanggung oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti yaitu: 1) Biaya pendidikan pelatihan bahasa; 2) Biaya hidup sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti; dan 3) Biaya perjalanan domestik untuk sekali keberangkatan ke sentra pusat bahasa dan sekali kepulangan setelah selesai pelatihan. Sementara itu, komponen BPP-LN untuk peserta yang studi lanjut ke luar negeri meliputi: 1) Uang kuliah (tuition fee) bersifatat cost; 2) Biaya hidup untuk karyasiswa sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti menurut negara tujuan; 3) Tunjangan biaya hidup untuk keluarga inti yang menyertai karyasiswa diberikan sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti (setelah semester kedua); 4) Tiket pesawat disediakan oleh Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti untuk sekali keberangkatan ke tempat tujuan dan sekali kepulangan setelah selesai studi (hanya untuk karyasiswa yang bersangkutan); 5) Asuransi kesehatan sesuai standar perguruan tinggi tujuan untuk karyasiswa yang bersangkutan saja; 6) Biaya buku per semester sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti; 7) Biaya kedatangan (penyesuaian) di negara tujuan (settling-in allowance), sebanyak satu bulan biaya hidup sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti; 8) Biaya program khusus (satu kali mengikuti konferensi/seminar di negara tempat studi) sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti; 12

9) Bantuan biaya penulisan tugas akhir/tesis/disertasi sesuai standar Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti; 10) Biaya pendaftaran ke universitas (admission fee) untuk negara-negara tertentu, seperti yang tercantum dalam Letter of Acceptance (LoA) atau Letter of Offer (LoO); dan 11) Bantuan biaya hidup bagi keluarga-inti yang bergabung dengan karyasiswa di tempat studi di luar negeri. 13

Lampiran 1 Perjanjian Kerja (Kontrak Kerja) PERJANJIAN PENGANGKATAN DOSEN TETAP Antara (NAMA PERGURUAN TINGGI) CALON PERGURUAN TINGGI PENGGUNA Dengan CALON DOSEN PENERIMA BEASISWA PENDIDIKAN PASCASARJANA LUAR NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Pada hari ini,.. tanggal..... bulan.... tahun dua ribu lima belas, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap :. Jabatan :. Alamat :..... Kode Pos :... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama (nama perguruan tinggi), selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. Nama Lengkap : No. Identitas Diri (KTP) : Alamat...... Kode Pos :... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. Para PIHAK menyatakan setuju dan bersepakat untuk mengikat diri dalam Perjanjian dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum pada pasal-pasal di bawah ini. 14

Para PIHAK bersepakat untuk mengikat diri dalam perjanjian dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal tersebut di bawah ini. PASAL 1 RUANG LINGKUP 1) Para PIHAK telah atau belum mempunyai hubungan kerja di bidang pendidikan dan penelitian sebelum Perjanjian ini ditanda-tangani. 2) PIHAK PERTAMA, sebagai calon Perguruan Tinggi Penggunadari PIHAK KEDUA, bersedia mengangkat PIHAK KEDUA sebagai dosen tetap dan memberikan gaji serta tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3) PIHAK KEDUA bersedia menjadi dosen di perguruan tinggi yang dipimpin oleh PIHAK PERTAMA, sekurang-kurangnya selama 2n+1 (n=masa menerima beasiswa dalam tahun), sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. PASAL 2 HAK DAN KEWAJIBAN 1) PIHAK PERTAMA akan mengangkat dan menempatkan PIHAK KEDUA sebagai dosen tetap pada perguruan tinggi PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2) PIHAK PERTAMA berkewajiban mengangkat PIHAK KEDUA dalam jenjang jabatan akademik sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku, memberikan penghasilan yang layak, melindungi, memberi kesempatan PIHAK KEDUA meningkatkan kompetensi, memberi kebebasan berserikat dalam organisasi profesi keilmuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3) PIHAK KEDUA mempunyai hak mendapatkan penghasilan yang layak, promosi, perlindungan dalam melaksanakan tugas, kesempatan meningkatkan kompetensi, kebebasan akademik, dan kebebasan berserikat dalam organisasi 15

profesi keilmuan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4) PIHAK KEDUA berkewajiban memenuhi aturan kerja, melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, dan melakukan kewajiban lainnya yang diatur dalam perjanjian kerja, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PASAL 3 PELAKSANAAN PERJANJIAN 1) Perjanjian antara para PIHAK ini baru berlaku setelah PIHAK KEDUA berhasil menyelesaikan studi jenjang S2 atau S3 di luar negeri dan memperoleh gelar yang ditargetkan. 2) Dalam kasus dimana PIHAK KEDUA mendapatkan kesempatan melaksanakan studi S2, dan di kemudian hari mendapat kesempatan untuk melanjutkan studinya langsung ke S3, maka PIHAK KEDUA harus terlebih dahulu kembali ke calon Perguruan Tinggi Pengguna di Indonesia untuk mengurus pengangkatannya menjadi dosen tetap. 3) PIHAK KEDUA akan melaksanakan kewajiban dan memperoleh hak sebagaimana tercantum pada PASAL 2 setelah berhasil dalam studinya, dan kembali ke Perguruan Tinggi yang dipimpin PIHAK PERTAMA. 4) PIHAK PERTAMA akan melaksanakan kewajiban seperti tercantum pada PASAL 2, setelah PIHAK KEDUA kembali ke Indonesia dan melaporkan diri ke laman http://studi.dikti.go.id, kembali ke Perguruan Tinggi PIHAK PERTAMA. PASAL 4 SANKSI 1) Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban seperti tersebut pada PASAL 1 ayat 3, maka PIHAK KEDUA harus mengembalikan seluruh biaya studi yang telah diterimanya ditambah dengan denda 100% ke Kas Negara. 2) Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan studinya karena kelalaian seperti tercantum pada Bab III KepMen Pertama No. 224/MP/1961, dan 16

Permendiknas No. 48 tahun 2009, maka PIHAK KEDUAHARUS mengembalikan seluruh biaya studi yang telah diterimanya ditambah dengan denda 100%, ke Kas Negara. 3) Kepatuhan PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban seperti tersebut pada PASAL 2 akan mempengaruhi kelancaran pelayanan dosen perguruan tinggi yang dipimpin PIHAK PERTAMA dari Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. PASAL 5 PERSELISIHAN 1) Apabila terjadi perselisihan antara para PIHAK, maka akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat. 2) Apabila cara tersebut pada PASAL 5 Ayat 1 tidak mencapai kesepakatan, maka penyelesaiannya akan dimintakan kepada Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. PASAL 6 KETENTUAN LAIN-LAIN Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian ini atau di kemudian hari terjadi perubahan dan/atau penyempurnaan yang dipandang perlu oleh para PIHAK, maka akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian Tambahan. PASAL 7 P E N U T U P Perjanjian ini ditandatangani para PIHAK pada hari dan tanggal tersebut di atas, bermeterai cukup, untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA serta dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. 17

PIHAK PERTAMA, Rektor (Nama Perguruan Tinggi) PIHAK KEDUA, Materai Rp. 6.000 (Nama Rektor) (Nama Calon Dosen) 18

Lampiran 2 Daftar Nama Perguruan Tinggi Terapan Tujuan Perguruan tinggi luar negeri yang dapat dipilih sebagai tujuan studi oleh calon penerima beasiswa pendidikan pascasarjana luar negeri program pengembangan calon dosen politeknik/vokasi Ditjen Sumberdaya Iptek dan Dikti adalah seperti terlampir pada tabel berikut: Austria 1) Carinthia Univ. of Applied Sciences 2) FH Campus O2 University of Applied Sciences 3) FH Joanneum University of Applied Sciences 4) FH Wien University of Applied Sciences of WKW 5) MCI Management Center Innsbruck 6) Salsburg University of Applied Sciences 7) St. Polten University of Applied Sciences 8) University of Applied Sciences BFI Vienna 9) University of Applied Sciences Upper Austria 10) Voralberg University of Applied Science Jerman 1) Ausburg Univ. of Appl. Sciences 2) Berlin Univ. of Appl. Sciences 3) Bremen Univ. of Appl. Sciences 4) Bremerhaven Univ. of Appl. Sciences 5) Coburg Univ. of Appl. Sciences&Arts 6) Darmstadt Univ. of Appl. Sciences 7) Dortmund Univ. of Appl. Sciences 8) Eberswalde Univ. of Appl. Sciences 9) Emden Univ. of Appl. Sciences 10) Esslingen Univ. of Appl. Sciences 11) FH-Aachen Univ. of Appl. Sciences 12) Frankfurt Univ. of Appl. Sciences 13) Fulda Univ. of Appl. Sciences 14) Gengenbach Univ. of Appl. Sciences 15) Giezen Univ. of Appl. Sciences 16) Gummersbach-Cologne Univ. of Appl. Sciences 19

17) Idstein Univ. of Appl. Sciences 18) Ingolstadt Univ. of Appl. Sciences 19) Jena Univ. of Appl. Sciences 20) Kaiserlautern Univ. of Appl. Sciences 21) Kamp-Lintfort Rhine-Waal Univ. of Appl. Sciences 22) Karlsruhe Univ. of Appl. Sciences 23) Kempten Univ. of Appl. Sciences 24) Kiel Univ. of Appl. Sciences 25) Kleve Rhine-Waal Univ. of Appl. Sciences 26) Koln-Cologne Univ. of Appl. Sciences 27) Lubeck Univ. of Appl. Sciences 28) Magdeburg-Stendal Univ. of Appl. Sciences 29) Mainz Univ. of Appl. Sciences 30) Mannheim Univ. of Appl. Sciences 31) Mittweida Univ. of Appl. Sciences 32) Munich Univ. of Appl. Sciences 33) Munster Univ. of Appl. Sciences 34) Neiderrhein Univ. of Appl. Sciences 35) Offenburg Univ. of Appl. Sciences 36) Osnabruck Univ. of Appl. Sciences 37) Ostwestfalen-Lippe Univ. of Appl. Sciences 38) Pforzheim Univ. of Appl. Sciences 39) Ravenburg-Weingarten Univ. of Appl. Sciences 40) Rosenheim Univ. of Appl. Sciences 41) Schmalkalden Univ. of Appl. Sciences 42) South Westphalia Univ. of Appl. Sciences 43) SRH Univ. Berlin 44) SRH Univ. Heidelberg 45) Stuttgart Univ. of Appl. Sciences 46) Weihenstephan-Triesdorf Univ. of Appl. Sciences 47) Wismar Univ. of Appl. Sciences 48) Wurzburg-Schweinfurt Univ. of Appl. Sciences Taiwan 1) National Kaohsiung University of Applied Sciences 20

2) Chang Gung University 3) Chung Yuan Christian University 4) National Dong Hwa University 5) National Taipei University of Tech. 6) National Taiwan Univ. of Science & Tech. 7) National Yunlin Univ. of Science & Tech. 8) National Kaohsiung University of Hospitality and Tourism 9) National United University 21

Lampiran 3 Surat Pernyataan Komitmen SURAT PERYATAAN KOMITMEN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap :... Identitas Diri (KTP) :... Perguruan Tinggi Asal :... Bidang Keilmuan :... Alamat lengkap :...... Kode Pos :... Telp./HP :... Email :... dengan sungguh-sungguh dan penuh kejujuran menyatakan bersedia meninggalkan aktivitas pekerjaan rutin untuk melaksanakan pelatihan bahasa Inggris/Jerman* pada periode.. 2015 s.d.. 2016, serta sanggup memenuhi persyaratan kehadiran minimal 85% dari total waktu pelatihan. Apabila saya tidak menepati kesediaan seperti termaktub dalam surat pernyataan ini, maka saya sanggup untuk mengembalikan ke Kas Negara seluruh dana yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Sumberdaya Iptek dan Dikti atas nama saya untuk membiayai pelatihan bahasa tersebut di atas, termasuk biaya pendidikan pelatihan bahasa, biaya perjalanan dan biaya hidup selama pelatihan berlangsung. Pernyataan ini dibuat secara sadar, tanpa paksaan, dan ditandatangani di atas materai sesuai ketentuan yang berlaku. Mengetahui, Rektor (Nama Perguruan Tinggi Asal), Yang Membuat Pernyataan, Materai Rp. 6.000 (...) (...) 22

Lampiran 4 Surat Pernyataan Kesanggupan Pulang SURAT PERYATAAN KESANGGUPAN PULANG KE CALON PERGURUAN TINGGI PENGGUNADI INDONESIA Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Lengkap :... Identitas diri (KTP) :... Perguruan Tinggi Asal :... Bidang Keilmuan :... Alamat lengkap :......... Kode Pos :... Telp./HP :... Email :... dengan sungguh-sungguh dan penuh kejujuran menyatakan bersedia secepatnya pulang ke Perguruan Tinggi Asal di Indonesia, selama-lamanya 2 (dua) minggu setelah saya secara resmi dinyatakan telah menyelesaikan studi dan/atau sudah mengumpulkan (submitted) Tesis Master dan/atau telah memperoleh ijazah Master (S2), pada Pascasarjana di perguruan tinggi luar negeri. Apabila saya tidak menepati kesediaan seperti termaktub dalam surat pernyataan ini, maka saya sanggup menerima dan/atau menjalani sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Pernyataan ini dibuat secara sadar, tanpa paksaan, dan ditandatangani di atas materai sesuai ketentuan yang berlaku. Mengetahui, Rektor (Nama Perguruan Tinggi Asal), Yang Membuat Pernyataan, Materai Rp. 6.000 (...) (...) 23

Lampiran 5 Jadwal Kegiatan Program JADWAL KEGIATAN PROGRAM PENGEMBANGAN CALON DOSEN POLITEKNIK DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA IPTEK DAN DIKTI TAHUN 2015/2016 No. Kegiatan 2015 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des 1 Penyusunan Panduan Program Pengembangan Calon Dosen Vokasi/Politeknik 2 Sosialisasi Program Program Pengembangan Calon Dosen Vokasi/Politeknik 3 Pendaftaran daring (online) calon peserta 24

No. Kegiatan 2015 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des 4 Seleksi administrasi danpengumuman hasil seleksi administrasi 5 Seleksi potensi akademik (TPA) dan pengumuman hasil seleksi potensi akademik 6 Peningkatan kemampuan bahasa Inggris seluruh calon peserta 7 Seminar dan sosialisasi BPP-LN dan informasi mengenai studi di Taiwan, Jerman dan Austria 8 Pendaftaran ke perguruan tinggi luar negeri di Taiwan, Jerman dan Austria 25

No. 9 Kegiatan Monitoring dan evaluasi hasil peningkatan kemampuan bahasa Inggris dan hasil pendaftaranpeserta ke perguruan tinggi luar negeri 2015 2016 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nop Des 10 Seleksi wawancara dan pengumuman hasil seleksi wawancara 11 Peningkatan kemampuan bahasa Jerman calon peserta dengan tujuan studi ke Jerman dan Austria (sesuai LOA yang diperoleh) 12 Lokakarya pra-keberangkatan ke luar negeri (pembekalan) 13 Persiapan dan proses keberangkatan calon peserta ke luar negeri 26