PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA SD NEGERI TULANG AMPIANG DESA PEMECUTAN KAJA DALAM PENAGULANGAN DBD BERBASIS MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

IQBAL OCTARI PURBA /IKM

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN ABIANBASE KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

ABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : Budi Widyarto L, dr., MH

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

SURVEI JENTIK SEBAGAI DETEKSI DINI PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) BERBASIS MASYARAKAT DAN BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Haemorraghic Fever

SKRIPSI. HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN FISIK, KIMIA, SOSIAL BUDAYA DENGAN KEPADATAN JENTIK (Studi di Wilayah Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

PERILAKU 3M, ABATISASI DAN KEBERADAAN JENTIK AEDES HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

STUDI ANGKA BEBAS JENTIK (ABJ) DAN INDEKS OVITRAP DI PERUM PONDOK BARU PERMAI DESA BULAKREJO KABUPATEN SUKOHARJO. Tri Puji Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. Bupati dalam melaksanakan kewenangan otonomi. Dengan itu DKK. Sukoharjo menetapkan visi Masyarakat Sukoharjo Sehat Mandiri dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

Ni Luh Puspareni¹, I Made Patra², Ni Ketut Rusminingsih³

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh AGUS SAMSUDRAJAT J

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

KEPADATAN JENTIK Aedes aegypti sp. DAN INTERVENSI PENGENDALIAN RISIKO PENULARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KOTA PADANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SURVEI ENTOMOLOGI, MAYA INDEX DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK TERHADAP KEPADATAN LARVA

Analisis Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Puskesmas Rawasari Kota Jambi Bulan Agustus 2011

Analisis Cost of Prevention Penyakit Demam Berdarah Dengue Dari Perspektif Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2016 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

Efryanus Riyan* La Dupai** Asrun Salam***

Efektifitas Pemberdayaan Kelompok Ibu Rumah Tangga Dalam Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Praktek Pemberantasan Demam Berdarah Dengue

BAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP DENGUE HEMORRHAGIC FEVER DI KELURAHAN KARANG MEKAR CIMAHI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai

MODEL PENDAMPINGAN IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMERIKSAAN JENTIK UNTUK MENINGKATKAN ANGKA BEBAS JENTIK

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Masyarakat Serta Hubungannya Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun oleh: JULKIFNIDIN NIM J

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

BAB I PENDAHULUAN. lancarnya transportasi (darat, laut dan udara), perilaku masyarakat yang kurang sadar

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan berkelanjutan 2030/Suistainable Development Goals (SDGs)

PENINGKATAN PERANSERTA MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DBD (PSN-DBD) DI DUA KELURAHAN DI KOTA PALU, SULAWESI TENGAH

PELATIHAN PENGENDALIAN VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

BAB I PENDAHULUAN. kejadian luar biasa dengan kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk penular

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagianpersyaratan guna mencapai derajat sarjana strata 1 kedokteran umum

PENGARUH PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE

GAMBARAN FAKTOR KEBERHASILAN KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG DALAM PROGRAM KAWASAN BEBAS JENTIK

HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK

PERBEDAAN PENGETAHUAN PEMANTAUAN JENTIK SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Karsamenak Kota Tasikmalaya Tahun 2017)

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dengue s Vector Distribution (Aedes aegypti) at Bandung Islamic University Campus

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan penyakit yang cepat, dan dapat menyebabkan. kematian dalam waktu yang singkat (Depkes R.I., 2005). Selama kurun waktu

SUMMARY HASNI YUNUS

Perilaku Masyarakat Dan Indeks Entomologi Vektor Demam Berdarah Dengue Di Kota Cimahi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

ABSTRAK. Pembimbing II : Kartika Dewi, dr., M.Kes., Sp.Ak

BAB 1 PENDAHULUAN. Acuan Pembangunan kesehatan pada saat ini adalah konsep Paradigma

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS GOGAGOMAN KOTA KOTAMOBAGU.

HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN SISWA PEMANTAU JENTIK DENGAN HOUSE INDEX DAN CONTAINER INDEX LARVA NYAMUK Aedes sp.

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI BAB I

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

BAB I. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. World Health

Ruhyandi, Nurhadi Rahardjo, Anih Tasminih

BAB 1 : PENDAHULUAN. ditularkan melalui gigitan nyamuk yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis di

BAB 1 PENDAHULUAN. anak-anak.penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI KAJIAN EFEKTIVITAS KEGIATAN PENGENDALIAN NYAMUK AEDES

!"#$%&'()*'"%+),#&#+%-%'&).'&),#&/'0.%'&)$'"1'('2'-) 3&-32),#&%&/2'-'&)$3-3),#&.%.%2'&).'&),#+'1'&'&) 2#,'.')$'"1'('2' :;<5:;=)>9?

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan faktor..., Amah Majidah Vidyah Dini, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) DALAM MEMBUNUH LARVA Aedes aegypti

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG

Dinas Kesehatan Provinsi Bali 2) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar 3) Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Denpasar *)

MONITORING POPULASI NYAMUK Aedes aegypti L. VEKTOR PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN GEDONGKIWO KECAMATAN MANTRIJERON KOTA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue, ditularkan

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.)TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti INSTAR III

HUBUNGAN BREEDING PLACE DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN JENTIK VEKTOR DBD DI DESA GAGAK SIPAT KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

Transkripsi:

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA SD NEGERI TULANG AMPIANG DESA PEMECUTAN KAJA DALAM PENAGULANGAN DBD BERBASIS MASYARAKAT W. Darwata, K. Duana, Artawan, Suarjana, A. Utami, Hary.M Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana ABSTRACT Dengue Haemoragic Fever (DHF) is an infected disease caused by dengue virus with aedes aegypti mosquito as the vector. in Bali Province the case of DHF always increases every year and the data of 2006 show that there were 5.054 cases and the Case Fatality Rate was 0,63%. In order to decrease the DHF case, many methods have been done by the government, such as eradication of mosquitos nest with 3M method ( menutup, menguras, mengubur ), public health illumination, massive fogging, abatitation etc. However those program don t indicate the optimum result. Other program has been growing up is increasing the participation of public groups. One of that is increasing the participation of basic school student to decrease DHF disease by giving the student knowledge abaut disease, prevention, and how to avoid the DHF disease. Key words : Dengue Haemoragic Fever, basic school student, illumination

PENDAHULUAN Penyakit DBD atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit demam berdarah mulai muncul secara sporadik pada dekade 80-an, kemudian mewabah pada awal dekade 90-an, pada awalnya wabah DBD mengikuti siklus 5 tahunan kemudian menjadi siklus tahunan dan akhirnya menjadi kasus endemik sepanjang tahun Dari laporan Dinas Kesehatan Propinsi terjadi 5.054 kasus dengan case fatality rate (CFR) 0,63%, khusus Kota Denpasar terjadi 3.017 kasus dengan CFR sebesar 0.73%. Dalam proses penanggulangan DBD berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah bekerjasama dengan bebagai elemen masyarakat mulai dari pelaksanaan 3M, PKM, Foging masal, Abatisasi dan lain lain, namun sayangnya kegiatan tersebut masih belum menunjukan hasil yang optimal. salah satu upaya yang diharapkan dapat membantu penanggulangan DBD khususnya di Desa Pemecutan Kaja adalah dengan melibatkan secara aktif anak anak SD melalui peningkatkan pengetahuan tentang DBD serta memberdayakan dan melibatkan anak anak SD dalam penanggulangan DBD, dan diharapkan nantinya anak anak SD memiliki kemampuan dalam PJB serta pemahaman secara dini tentang bahaya penyakit DBD serta upaya penanggulanganya. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pengabdian ini adalah meningkatnya peran serta siswa SD dalam penanggulangan penyakit DBD METODE PEMECAHAN MASALAH Pemecahan masalah dilakukan melalui beberapa kegiatan diantaranya dengan sosialisasi dan pendampingan, kegiatan sosialisasi yang diberikan kepada siswa SD tentang penyakit, cara penularan dan pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), kegiatan sosialisasi ini melibatkan siswa kelas IV-VI SDN Tulang Ampiang dan dalam kegiatan sosialisasi diukur tingkat pengetahuan siswa SD dengan menjawab soal pretest dan posttest yang diberikan. Pendampingan dalam Pemantauan Jentik Berkala (PJB) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilaksanakan oleh siswa SDN Tulang ampiang yang sebelumnya telah mengikuti sosialisasi, kegiatan ini dilaksanakan di Br Mertayasa Pemecutan Kaja dan selama kegiatan kelompok siswa didampingi oleh

seorang dosen pendamping melakukan kegiatan PJB dan PSN pada masing masing rumah warga HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kegiatan Sosialisasi Selama kegiatan tingkat partisipasi dan keaktifan siswa sangat tinggi dimana banyak siswa yang mengajukan pertanyaan serta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan tentang pengertian penyebab cara penularan serta cara penanggulangannya. Dan bagi siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar diberikan reward berupa hadiah bingkisan. Hasil Pretest dan Postest Hasil dari pretest menunjukan mahasiswa mampu menjawab pertanyaan tertulis (terlampir) yang diberikan yaitu dari 10 item pertanyaan rata rata nilainya sebesar 54,50 dan pada hasil postest yang dilaksanakan setelah sosialisasi menunjukan peningkatan rata rata nilai siswa sebesar 78,50 (25%), ini menunjukan terjadi peningkatan pemahaman dan pengetahuan peserta tentang penyakit DBD. Hasil Kegiatan Pendampingan Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Pemantauan Jentik Berkala (PJB) dilaksanakan di Banjar Mertayasa yang diikuti oleh siswa SDN Tulang Ampiang. Sebelum survey, siswa dilatih dalam pengisian lembar observasi jentik dan masing masing siswa membawa senter serta dibagikan bubuk abate. Hasil survei menunjukan dari pukul 08.30 wita sampai pukul 11.00 wita siswa telah dapat melaksanakan abatisasi dan PSN sedangkan data kegiatan PJB disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pemantauan Jentik Berkala NO Ojek Penganmatan Hasil (jumlah) 1 Jumlah rumah 186 2 Jumlah kontainer 326 3 Jumlah rumah positip lava 18 4 Jumlah kontainer positip lava 32 5 House Index (HI), 9,6%. 6 Container index (CI 9,8%. 7 Bretaux Index (BI). 17,2%. Untuk mengetahui investasi jentik ada 3 indikator yang dijadikan acuan yaitu House Index (HI), Container index (CI) dan Bretaux Index (BI). House Indek merupakan rumah yang positip lava nyamuk per seluruh rumah di wilayah yang diamati didapati hasil HI sebesar 9,6%. Container Indek (CI) merupakan jumlah container yang positip lava nyamuk per seluruh container yang ada di wilayah itu hasil yang diperoleh sebesar 9,8%. Broteux Index adalah jumlah container yang pasitip lava nyamuk per jumlah rumah yang diperiksa dan di dapatkan hasil sebesar 17,2%. Dari survei yang dilakukan mnunjukan siswa telah mampu untuk melakukan pengamatan jentik, PSN dan abatisasi, hal yang diharapkan untuk kesinambungan hal ini adalah keterlibatan para guru untuk selalu mengingatkan dan memfasilitasi para siswa untuk melaksanakan kegiatan tersebut.agar senantiasa berkelanjutan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pada dasarnya siswa SD telah mampu untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pemantauan jentik berkala (PJB) dan Abatisasi, Siswa SD telah memiliki pemahaman dan pengetahuan yang cukup baik tentang penyakit DBD, pencegahan serta

upaya penanggulangannya, pendekatan secara bottom up/dari bawah yang berbasis masyarakat merupakan upaya yang cukup efektif dalam penanggulangan DBD. Saran Untuk kelanjutan dan keberhasilan program perlu diupayakan kegiatan dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan puskesmas, sekolah kesehatan serta instansi terkait, Perlunya peningkatan dan pemahaman guru tentang penyakit DBD dalam bentuk sosialisasi dan pendampingan sehingga diharapkan nantinya para guru mampu mmembimbing serta menularkan pengetahuan yang dimiliki serta pentingnya peningkatan kerjasama dengan berbagai intansi terkait dalam peningkatan partisipasi masyarakat khususnya siswa SD UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih penulis sampaikan kepada Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana, atas dukungan dana sehingga kegiatan ini berjalan sesuai dengan rencana. Juga kepada Kepala Sekolah Dasar Tulang Ampian atas ijin dan batuan dari anak-anak untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Demikian juga kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan sehingga berlangsung dengan baik, penulis mengucapkan terimakasis banyak. DAFTAR PUSTAKA Ehlers & Steel.1965. Municipal and Rural Sanitation, McGraw Hill Book Co. Lloyd LS, Winch, Ortega-Canto J, Kendall C., Results of a community-based Aedes aegypti control program in Merida, Yucatan, Mexico; http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi Gubler. D.J. 1988. Aedes Aegypti and Aedes Aegypti born disease control,49 th Franklin Craig Lecture delivered before the american society of Tropical Medicine & Hygene, Washington DC

Sukana. B. 1993. Pemberantasan Vektor DBD di Indonesia, Media Litbangkes 3(1):9