PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN CIBABAT KECAMATAN CIMAHI UTARA

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI MURID KELAS VI MADRASAH DINIYAH ISLAMIYAH MUHAMMADIYAH SEI KINDAUNG KOTA BANJARMASIN

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK MELAKUKAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANGUNHARJO JATIPURNO WONOGIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

BAB 1 : PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANCASAN WILAYAH PUSKESMAS BAKI I SUKOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

Yulisetyaningrum ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA BALITA DESA CIKONENG

BAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TENGAL ANGUS KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang bertujuan untuk

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang 2015 Vol. 5, No. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

HUBUNGAN SIKAP IBU TENTANG SANITASI BOTOL SUSU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIMAHI SELATAN

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUSUN NGUMPAK DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

Fajarina Lathu INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMANFAATAN PROGRAM POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU BOUGENVILLE KOTA CIMAHI SELATAN TAHUN 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR PADA SISWA KELAS V SDIT AN-NIDA KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2013

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

Kata kunci : PHBS,Tatanan Sekolah

Oleh : VIVI MAYA SARI No. BP

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN SIKAP TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI RW 15 KELURAHAN UMBULMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku

BAB I PENDAHULUAN. secara adil serta merata (Depkes RI, 2009). Masalah penyehatan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN DETEKSI DININ FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DIN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTABARU KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2013

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AMAN

HUBUNGAN SIKAP PENGELOLA WISATA TERHADAP UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI JUWANA WATER FANTASY (JWF)

Imelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 Jurnal Medika Respati ISSN :

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan ditingkatkan. Hendrik L. Bloom dalam Notoadmojo (2007)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat 2010 (Mubarak dan Chayatin, 2007).

Jurnal Kesehatan Kartika 50

Transkripsi:

Prosiding SNaPP2012 : Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN UTAMA KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI 1 Budiman, 2 Dedi S. Djamhuri, dan 3 Juju Juhaeriah 1 Program Studi Kesehatan Masyarakat (S1) STIKES A. Yani Cimahi 2,3 Program Studi Keperawatan (DIII) STIKES A. Yani Cimahi e-mail : 1 budiman_1974@yahoo.com Abstrak. Pusat promosi kesehatan sejak tahun 2005 telah melakukan perubahan mind set dalam pengembangan programnnya baik dipusat dan daerah yang dituangkan dalam kegiatan setiap tahun. Target pencapaian PHBS pada tahun 2010 adalah 65%. Hasil penilaian PHBS Tatanan di Rumah Tangga tahun 2010 Kota Cimahi adalah status rumat tangga sehat 38,70% dan status rumah tangga tidak sehat 61,30% masih dibawah sasaran pembangunan promosi kesehatan nasional. di wilayah Kota Cimahi ternyata angka yang paling tinggi tidak sehat PHBS tatanan rumah tangga berada di Kelurahan Utama. Tujuan penelitian ini adalah melakukan kajian PHBS tatanan rumah tangga di Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.Rancangan penelitian ini adalah studi cross sectional (potong lintang) dimana variabel independen dan dependent dikumpulkan secara bersamaan. Populasi penelitian ini adalah seluruh seluruh kepala keluarga di Kelurahan Utama dengan jumlah 8144 orang. Besar sampel dengan derajat presisi 10% adalah Orang (Kepala Keluarga). Teknik pengambilan sampel secara random sampling. Analisi data univariat menggunakan proporsi dan bivariat menggunakan uji kai kuadrat dengan batas kemaknaan pada alfa 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar secara univariat berada dalam keadaan trend baik dan PHBS sebagian besar baik yaitu 57 orang. Analisis bivariat menunjukan bahwa pengetahuan,sikap, sumber informasi, dan fasilitas keluarga, dukungan dan sikap petugas kesehatan ada hubungan yang signifikan dengan PHBS (p-value < 0,05). Disarankan Dinas Kesehatan dan Forum Kota Sehat Kota Cimahi terus bermitra dalam mengembangkan pemberdayaan masyarakat khusunya dalam konteks PHBS. Kata Kunci : Studi Potong Lintang, PHBS. 1. Pendahuluan Promosi kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Kesehatan Nasional. Hal ini dapat dilihat bahwa Promosi kesehatan merupakan salah satu pilar dalam pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta dalam lingkungan yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia. Masalah yang penting dan perlu disikapi di Indonesia yang berhubungan dengan promosi kesehatan diantaranya: 1) kurang fokus dan konsistennya program promosi kesehatan dalam pencapaian indikator PHBS 65% pada tahun 2010 yang tertuang dalam kegiatan pertahunnya, 2) lemahnya dalam koordinasi, sinergisme dalam penyusunan 67

68 Budiman, et al. perencanaan antar program dan daerah, 3) sukarnya merubah mind-set paradigma sakit ke paradigma sehat yang sudah tidak sesuai lagi dalam pembangunan kesehatan, 4) lemahnya kemauan dan kemampuan dalam menyusun rencana promosi kesehatan dan strateginya yang bersifat makro dan berjangka panjang, 5) kurang kuatnya memahami konsep promosi kesehatan dan berbagai metode promosi kesehatan, 6) koordinasi atar pusat dan provinsi serta antar provinsi yang masih kurang, dan 7) terbatasnya sumber daya yang dapat menunjang upaya promosi kesehatan. Di samping itu, masalah lain yang dihadapi adalah perubahan dan tantangan yang bersifat strategis baik internal maupun eksternal. Dalam kontek internal antara lain adalah meliputi krisis politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan serta bencana alam dan keadaan geografis di beberapa wilayah Indonesia. Dalam kontek eksternal antara lain adalah era globalisasi, perkembangan teknologi transportasi, dan telekomunikasi-informasi. Keterikatan Indonesia dengan berbagai komitmen internasional seperti Millennium Development Goals, dan agenda-agenda internasional lainnya di bidang promosi kesehatan. Pusat promosi kesehatan sejak tahun 2005 telah melakukan perubahan mind set dalam pengembangan programnnya baik dipusat dan daerah yang dituangkan dalam kegiatan setiap tahun. Untuk mencapai target yang sudah ditetapkan setiap tahunnya maka pada tahun 2006 Pusat promosi kesehatan dan daerah mengalokasikan kegiatannya sesuai dengan 3 kegiatan pokok dan 12 kegiatan indikatifnya dengan beberapa penekanan kegiatan seperti pengembangan desa sehat, Peningkatan pencapaian PHBS RT sehat, Advokasi. Pengembangan model promosi kesehatan, penangan promosi KLB, Pengembangan media promosi, pelatihan, pengembangan profile, dan lain-lain. Target pencapaian PHBS pada tahun 2010 adalah 65% (Dinkes Propinsi Jawa Barat, 2008). Merujuk pada sasaran pembangunan tahunan promosi kesehatan dalam PHBS Tatanan di Rumah Tangga, Kota Cimahi sebagai kota otonomi yang merupakan bagian dari pembangunan nasional berupaya menyelaraskan program promosi kesehatan agar PHBS tatanan di RT dapat tercapai. Program-program kesehatan yang bermuara pada promosi kesehatan terus ditingkatkan dengan melibatkan berbagai stakeholder dan pemberdayaan masyarakat. Program-program tersebut diantaranya gerakan anti jentik nyamuk, penyediaan air bersih, penyuluhan MB3, penyuluhan PHBS, dan program promosi kesehatan lainnya. Hasil penilaian PHBS Tatanan di Rumah Tangga tahun 2010 Kota Cimahi adalah status rumah tangga sehat 38,70% dan status rumah tangga tidak sehat 61,30% masih dibawah sasaran pembangunan promosi kesehatan nasional yaitu 65% (Dinas Kesehatan Kota Cimahi Tahun 2010). 2. Metodologi Penelitian Metodepenelitianini menggunakan rancangan penelitian survei analitik jenis studi cross sectional. Budiman (2011) menyatakan cross sectional adalah pengumpulan variabel penelitian yang dilakukan dalam waktu satu saat. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan melakukan pengukuran/pengamatan pada saat bersamaan (sekaliwaktu) dimana pengetahuan, sikap keluarga, ketersediaan sumber daya, fasilitasdukungan, sikap petugas kesehatan, dan PHBS diukurbersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah kepala keluarga sebanyak 8144 kepala keluarga.sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari Kepala Keluarga yang tinggal Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM : Sains, Teknologi dan Kesehatan

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga. 69 di Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simplerandom sampling (Nursalam, 2003 dan Riyanto, 2009). Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner (Arikunto, 2006).Alat pengumpulan data mengenai sikap petugas kesehatan terhadap PHBS menggunakan skala sikap beru padaftar pernyataan mengenai PHBS.Jenisskala yang dipakaidalampenelitianiniadalahskalalikert. Analisa data menggunakan uji statistik kai kuadrat (Hidayat, 2007). 3. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 3.1 HasilPenelitian Hasil pengumpulan data mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan PHBS di Kelurahan Utama di antaranya berikut ini Tabel 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Tabel 1. Hubungan Pengetahuan Keluarga dengan PHBS di Kelurahan Utama No. Pengetahuan Keluarga Baik Kurang Baik 1. Baik 41 15 56 0,001 1,96 (73,2%) (26,8%) (56,6%) 2. Kurang Baik 16 (26,8%) 27 (73,2%) 43 (43,4%) Tabel 2. Hubungan Sikap Keluarga dengan PHBS di Kelurahan Utama No. Sikap Keluarga Baik Kurang Baik 1. Mendukung 34 7 41 (41,4%) 0,000 2,09 (82,9%) (17,1%) 2. Kurang Mendukung 23 (17,1%) 35 (82,9%) 58 (58,6%) No. Sumber Informasi Keluarga 1. Petugas Kesehatan 2. Non Petugas Tabel 3. Hubungan Sumber Informasi Keluarga dengan PHBS di Kelurahan Utama Kesehatan Baik 47 (69,1) 10 (39,1%) Kurang Baik 21 (30,9%) 21 (69,1%) 68 (68,7%) 31 (31,3%) 0,001 2,14 ISSN:2089-3582 Vol 3, No.1, Th, 2012

70 Budiman, et al. Tabel 4. Hubungan Ketersediaan Fasilitas Keluarga dengan PHBS di Kelurahan Utama No. Ketersedian Fasilitas Baik Keluarga 1. Memadai 49 (67,1%) 2. Kurang 8 Memadai (30,8%) Kurang Baik 24 (32,9%) 18 (69,2%) 73 (73,7%) 26 (26,3%) 0,003 2,18 Tabel 5. Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan dengan PHBS di Kelurahan Utama No. Dukungan Petugas Baik Kesehatan 1. Ya 49 (67,1%) 2. Tinggi 8 (30,8%) Kurang Baik 24 (32,9%) 18 (69,2%) 73 (73,7%) 26 (26,3%) 0,003 2,18 Tabel 6. Hubungan Sikap Petugas Kesehatan dengan PHBS di Kelurahan Utama No. Sikap Petugas Kesehatan Baik Kurang Baik 1. Positif 43 20 63 0,008 1,76 (68,3%) (31,7%) (63,6%) 2. Negatif 14 (38,9%) 22 (61,1%) 36 (36,4%) 3.2 Pembahasan Menurut Notoatmodjo (2003) mengemukakan pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui penginderaan mata dan telinga. Merujuk pada pengertian tersebut masyarakat sebagai unsur stakeholder dalam mengembangkan dan mewujudkan PHBS merupakan faktor predisposisi. Hasil penelitian tentang pengetahuan keluarga tentang PHBS di kelurahan utama ternyata sudah cukup baik dengan indikator sebagian besar yaitu 56 responden (56,6%) menunjukan pengetahuan keluarga baik. Dalam kontek sikap menurutazwar (2007) menjelaskan bahwa struktur sikap terdiri dari 3 komponen yaitu komponen kognitif (cognitive), komponen afektif Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM : Sains, Teknologi dan Kesehatan

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga. 71 (affective) dan komponen konatif (conative). Selanjutanya Azwar (2007) menyampaikan faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap diantaranya: pengalaman pribadi,pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh budaya, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, dan pengaruh faktor emosional. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS jumlahnya banyak sekali, bisaratusan. PHBS merupakan esensi dalam pelayanan kesehatan masyarakat. PHBS berkaitan dengan Giziantara lain makan beranekaragam makanan, minum tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Perilakuberkaitandengankesehatanlingkunganantara lain membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan, memakai air bersih, buang air besar di jambandan lain sebagainya. Perilaku berkaitan dengan gaya hidupantara lain makanbuahdansayursetiaphari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, tidak merokok di dalam rumah dan lain sebagainya. Menurut Green dalam Suliha (2000) menyatakan bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu: 1) faktor predisposing mencakup pengetahuan dan sikap, 2) faktor enabling mencakup ketersediaan sumber daya dan fasilitas, serta 3) faktor reinforsing mencakup dukungan dan sikap petugas kesehatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua faktor tersebut setelah dilakukan uji statistik dengan pendekatan uji kai kuadrat menunjukan adanya hubungan signifikan terhadap pelaksanaan PHBS (p-value < 0,05). Selain itu melalui ratio prevalen ternyata semua faktor penelitian termasuk faktor risiko (nilai RP>1). Berdasarkan hal tersebut bahwa perilaku kesehatan akan terbentuk jika ketiga faktor dimiliki oleh masyarakat dengan baik. Perilaku merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang, yang merupakan hasil bersama atau resultante antara berbagai faktor, baikfaktor internal maupun eksternal. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan 1) Pada alfa 5% ada hubungan yang signifkan antara pengetahuan keluarga 2) Pada alfa 5% ada hubungan yang signifkan antara sikap keluarga dengan PHBS (p-value<0,05) dan merupakan faktor risiko (RP>1) 3) Pada alfa 5% ada hubungan yang signifkan antara sumber informasi keluarga 4) Pada alfa 5% ada hubungan yang signifkan antara ketersediaan fasilitas keluarga 5) Pada alfa 5% ada hubungan yang signifkan antara dukungan petugas kesehatan 6) Pada alfa 5% ada hubungan yang signifkan antara sikap petugas kesehatan ISSN:2089-3582 Vol 3, No.1, Th, 2012

72 Budiman, et al. 4.2. Saran 4.2.1. Pengembangan Ilmu dan Teknologi Kesehatan Masyarakat a. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi penemuan bahwa sikap terbentuk tidak hanya oleh unsur pengetahuan saja tetapi ada faktor lain yang dominan diantaranya nilai dan kepercayaan internal atau dirinya. b. Perlu melakukan kajian lanjutan khususnya tentang sosial dan budaya kesehatan masyarakat khusus di Kota Cimahi c. Perlu melakukan pengembangan penelitian mengenai penemuan model kepercayaan kesehatan 4.2.2. Pemerintah Kota Cimahi dan Forum Kota Sehat Kota Cimahi a. Bagi Dinas Kesehatan Kota Cimahi terus berupaya meningkatkan program kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan PHBS dan faktor-faktornya diantaranya dengan program proaktif RW Siaga Aktif sampai pada anggota keluarga. b. Bagi Forum Kota Sehat Kota Cimahi merancang program RW Siaga Aktif sebagai basis PHBS di Kota Cimahi. 5. Daftar Pustaka Arikunto, S. (2006).Prosedur Penelitian:SuatuPendekatanPraktik (edisirevisi). Jakarta: Rineka Cipta. Azwar. A. (2005). Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Bina Rupa Aksara Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan: Buku Pertama. Bandung: PT. Refika Aditama. Dinas Kesehatan Kota Cimahi. (2010). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kota Cimahi: Propinsi Jawa Barat. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat. (2008). Rumah Tangga Sehat dengan Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat. Bandung: Propinsi Jawa Barat. Hidayat, A. A. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. ---------------------. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. ---------------------. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. ---------------. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Riyanto, A. (2009).Pengolahan dan analisis data kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Suliha. (2000). Pendidikan Kesehatan. Jakarta: PT. EGC. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM : Sains, Teknologi dan Kesehatan