I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN TEORITIS

V. IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANCASAN WILAYAH PUSKESMAS BAKI I SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN atau Indonesia Sehat 2025 disebutkan bahwa perilaku

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

UPAYA PENINGKATAN STRATA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TINGKAT RUMAH TANGGA MELALUI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Derajat Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain lingkungan,

Kerangka Acuan Program Pemberdayaan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal. masyarakat dan swasta (Depkes RI, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan masuknya milenium baru, Departemen Kesehatan. telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan kesehatan yang

UPAYA PENINGKATAN STRATA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TINGKAT RUMAH TANGGA MELALUI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini diarahkan untuk

BAB 1 PEDAHULUAN. Manusia (IPKM). Undang Undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan sasaran

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Kemenkes, 2011).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan memandirikan masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals

BAB 1 PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan. Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Sehatadalah hak azazi manusia, hal ini tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

I. PENDAHULUAN. Selama beberapa periode belakangan ini, pembangunan sosial di Indonesia

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang rencana strategis kementrian kesehatan tahun Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Untuk itu pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diupayakan pencapaiannya oleh pemerintah. Upaya ini sebagai langkah

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB I PENDAHULUAN. 58,9/ kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu target dalam Millenieum Develomment Goals (MDG s). utama pembangunan kesehatan (Kemenkes, 2009b).

SINERGITAS DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF DENGAN STBM drg. Rarit Gempari, MARS Puspromkes

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

BAB I PENDAHULUAN. Bupati dalam melaksanakan kewenangan otonomi. Dengan itu DKK. Sukoharjo menetapkan visi Masyarakat Sukoharjo Sehat Mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Tujuan pembangunan. yang produktif secara sosial dan ekonomis (Depkes RI,2009).

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun menitikberatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang bijak

KERANGKA ACUAN PROMOSI KESEHATAN

Pendekatan Kemasyarakatan Bidang Kesehatan di Desa

A.Chalik Masulili Santika 30 juni 2005

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan ditingkatkan. Hendrik L. Bloom dalam Notoadmojo (2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai sejak tahun Desa atau kelurahan siaga aktif adalah desa atau kelurahan

BAB I PENDAHULUAN yaitu dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat.

BAB 1 : PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam mewujudkan

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya

PARADIGMA SAKIT VS. PARADIGMA SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAKSANAAN KOORDINASI DESA SIAGA DAN PHBS

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Organisasi adalah salah satu komponen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. prioritas (Nawa Cita) dimana agenda ke-5 (lima) yaitu meningkatkan kualitas

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

BAB I PENDAHULUAN. (Ocbrianto, 2012). Tiga pilar yang mempengaruhi kualitas hidup sumber daya

PROGRAM DOKTER KECIL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

BAB I PENDAHULUAN. 1. UU No. 9 Tahun 1990 Tentang Pokok-Pokok Kesehatan. 3. Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. tentang perlunya melakukan Primary Health Care Reforms. Intinya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

STUDI TENTANG MANAJEMEN SISTEM PELAKSANAAN PENAPISAN GIZI BURUK DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti penting dalam. kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BAB I PENDAHULUAN. maju adalah mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, karena derajat kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi sehingga perlu dijaga, dilindungi dan ditingkatkan kualitasnya. Kesehatan juga merupakan faktor penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, secara sosial dan ekonomi. Namun demikian, banyak masyarakat yang belum menyadari akan pentingnya kesehatan dalam kehidupannya. Seperti contoh apabila masyarakat mengabaikan kesehatan maka mengakibatkan mereka sakit, sehingga dampaknya membuat mereka tidak produktif, bahkan menjadi konsumtif dan menjadi beban bagi orang lain. Orang bijak mengatakan bahwa Sehat memang bukan segalanya tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti. Menjadi suatu keharusan bagi setiap individu, keluarga dan masyarakat untuk mengenali, melindungi, memelihara dan meningkatkan kesehatan demi terwujudnya kemandirian masyarakat terhadap kesehatan. Memasuki milenium baru Departemen Kesehatan telah mencanangkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi Paradigma Sehat. Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik dengan melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan. Secara makro paradigma sehat berarti semua sektor memberikan kontribusi positif bagi pengembangan perilaku dan lingkungan sehat, secara mikro berarti pembangunan kesehatan lebih menekankan upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI 2006). Berdasarkan Paradigma Sehat tersebut maka Departemen Kesehatan telah menetapkan visi Indonesia Sehat 2010, dimana ada tiga pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Bentuk konkrit dari perilaku sehat yaitu perilaku proaktif dalam memelihara, meningkatkan kesehatan dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan.

2 Dalam mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010 telah ditetapkan misi pembangunan kesehatan yaitu menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau dan memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. (Depkes RI 2006) Untuk melaksanakan misi pembangunan kesehatan tersebut diperlukan pendekatan Promosi Kesehatan, hal ini disebabkan pendekatan Promosi Kesehatan lebih berorientasi pada proses pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat, melalui peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatannya. Dalam Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan didefinisikan bahwa Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Pusat Promosi Kesehatan Depkes 2005). Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan sesuai sosial budaya setempat, artinya sesuai dengan keadaan, permasalahan dan potensi setempat. Proses pembelajaran tersebut juga di sertai dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik maupun non fisik, termasuk kebijakan dan peraturan perundangan agar lebih responsif terhadap kesehatan. Untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat melalui Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan Depkes telah menetapkan Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1193/MENKES /SK/X/2004 yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (PHBS 2010). Jadi dapat dikatakan bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah produk dari Promosi Kesehatan. PHBS sendiri adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya (Pusat Promosi Kesehatan Depkes 2006). PHBS dapat

3 dilaksanakan di berbagai tingkat, seperti tingkat rumah tangga, institusi pendidikan, institusi pelayanan kesehatan (rumah sakit, Puskesmas dan praktek dokter), tempat umum (pasar, stasiun dan terminal) dan tempat kerja (pabrik). PHBS tingkat rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melaksanakan PHBS, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (Dinkes. Prov. Jawa Tengah 2006). Dalam era otonomi daerah, visi Indonesia Sehat 2010 akan dapat terwujud apabila telah tercapainya secara keseluruhan Kabupaten/ Kota Sehat yang diawali dari basisnya yaitu Desa Siaga. Pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI telah menyiapkan Grand Strategy yang salah satunya adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat melalui Pengembangan Desa Siaga. Desa Siaga sendiri adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa atau kelurahan yang memiliki kesiapan sumber daya potensial dan kemampuan mengatasi masalah kesehatan (bencana dan kegawat daruratan kesehatan) secara mandiri (Dinkes. Kab. Pemalang 2006). Dalam Pengembangan Desa Siaga, upaya peningkatan strata PHBS telah dijadikan sebagai indikator outcome sehingga kajian upaya peningkatan strata PHBS masih dalam kerangka kegiatan Pengembangan Desa Siaga. 1.2 Rumusan Masalah Sebagaimana telah disebutkan di awal bahwa promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat, oleh karena itu pemberdayaan masyarakat dijadikan sebagai ujung tombak dari implementasi promosi kesehatan yang didukung oleh upaya bina suasana dan advokasi. Secara umum, Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang sebagai penanggung jawab program Promosi Kesehatan sudah menerapkan strategi yang ada dalam Promosi Kesehatan, yaitu strategi Pemberdayaan Masyarakat 1, Bina Suasana 2 dan Advokasi 3. Hanya saja dari data 1 Strategi ini langsung ditujukan kepada masyarakat. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri

4 yang diperoleh, menyatakan bahwa capaian strata PHBS tingkat Rumah Tangga di Kabupaten Pemalang tahun 2006 sebesar 42,85 % dan masuk dalam kategori Strata Sehat Madya (Dinas Kesehatan Kab. Pemalang 2006). Capaian rumah tangga sehat tersebut masih di bawah target Standar Pelayanan Minimum Bidang Kesehatan (SPM-BK) Kabupaten Pemalang sebesar 65 %. Capaian strata PHBS tingkat Rumah Tangga yang masih di bawah target tersebut berdampak pada Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Pemalang yang tergolong sangat tinggi yaitu 178 per 1000 kelahiran hidup. Capaian dan angka tersebut sangat terkait dengan tingkat kesehatan masyarakat Kabupaten Pemalang dan terkait juga dengan implementasi program Promosi Kesehatan. Capaian strata PHBS tingkat Rumah Tangga di Desa Jebed Selatan berdasarkan hasil Peta PHBS pada Peta Sosial hanya 20 % dan hanya masuk dalam kategori Strata Sehat Pratama. Capaian tersebut masih sangat jauh dari target SPM-BK (65 %) dan capaian rumah tangga sehat Kabupaten Pemalang (42,85 %). Data dari Puskesmas Jebed bahwa di Desa Jebed Selatan sepanjang tahun 2007, jumlah Ibu Hamil yang meninggal sebanyak tiga orang, jumlah bayi yang meninggal sebanyak 10 orang, jumlah balita yang meninggal dua orang dan jumlah bayi yang lahir mati sebanyak empat orang. Dengan jumlah kematian ibu hamil dan kematian bayi yang tidak sedikit menandakan bahwa masih minimnya pengetahuan masyarakat Desa Jebed Selatan terhadap Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Selain itu, di Desa Jebed Selatan dari 64 bayi (0-6 Bulan) yang diberi ASI Eksklusif oleh ibunya hanya tiga bayi atau 4,7 % dan kunjungan ibu hamil ke institusi kesehatan dari 148 ibu hamil hanya 67 ibu hamil yang melakukan kunjungan atau 45,27 % (Profil Puskesmas Jebed 2006). Berpedoman dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada masalah dalam PHBS di masyarakat Desa Jebed Selatan terutama pada ibu rumah tangga. Karena 2 Strategi ini adalah suatu kegiatan untuk mensosialisasikan program-program kesehatan agar masyarakat mau menerima dan berpartisipasi terhadap program tersebut. Strategi ini ditujukan untuk membina suasana yang kondusif terhadap kesehatan. 3 Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada pembuat keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor dan diberbagai tingkatan sehingga para pejabat tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan. Dukungan tersebut dapat berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah dan lain sebagainya.

5 PHBS adalah produk dari Promosi Kesehatan, maka perlu untuk mengetahui bagaimana strategi Promosi Kesehatan telah diterapkan di Kabupaten Pemalang maupun di Desa Jebed Selatan Berdasarkan penjelasan di atas, Pengkaji berupaya untuk mengevaluasi penerapan Strategi Promosi Kesehatan sehingga nantinya dapat merancang Strategi dan Program Promosi Kesehatan yang tepat untuk kondisi masyarakat Desa Jebed Selatan. Dari evaluasi tersebut diharapkan strategi dan program yang baru mampu meningkatkan strata PHBS tingkat rumah tangga di Desa Jebed Selatan. Berdasarkan gambaran diatas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana strategi Promosi Kesehatan dilaksanakan di Desa Jebed Selatan? 2. Mengapa strategi tersebut belum berhasil meningkatkan strata PHBS tingkat rumah tangga di Desa Jebed Selatan? 3. Bagaimana strategi dan program Promosi Kesehatan yang dapat mengintervensi masalah PHBS di Desa Jebed Selatan? 1.3 Tujuan dan Manfaat Kajian 1.3.1 Tujuan Kajian a. Untuk mengevaluasi implementasi strategi Promosi Kesehatan berdasarkan tempat pelaksanaan di Desa Jebed Selatan. b. Untuk mengkaji masalah yang telah teridentifikasi dalam evaluasi implementasi strategi Promosi Kesehatan berdasarkan tempat pelaksanaan di Desa Jebed Selatan. c. Untuk menyusun rancangan strategi dan program Promosi Kesehatan secara partisipatif untuk mengintervensi masalah yang telah teridentifikasi dalam evaluasi implementasi strategi Promosi Kesehatan berdasarkan tempat pelaksanaan guna meningkatkan strata PHBS tingkat Rumah Tangga di Desa Jebed Selatan.

6 1.3.2 Manfaat Kajian Manfaat dalam kajian ini dapat ditinjau dalam perspektif praktis, strategis dan akademis, yaitu : a. Manfaat praktis, memberikan masukan tentang kebijakan dan program yang aspiratif dan partisipatif bagi : Departemen Sosial, Departemen Kesehatan, Bappeda, Pemerintah Kabupaten Pemalang serta instansi terkait dan lembaga swadaya masyarakat. b. Manfaat strategis, diharapkan dapat memberikan kontribusi atas penyusunan strategi pemberdayaan masyarakat melalui promosi kesehatan sebagai wujud pengembangan masyarakat (community development) dengan memanfaatkan potensi lokal dan kelembagaan lokal. c. Manfaat akademis, diharapkan dapat memperkaya referensi tentang praktek pengembangan masyarakat dan pengorganisasian masyarakat pada sektor kesehatan yang tumbuh secara partisipatif. 1.4 Keaslian Kajian Menurut Pengkaji bahwa kajian Evaluasi Strategi Promosi Kesehatan dalam meningkatkan PHBS tingkat rumah tangga di Desa Jebed Selatan Kabupaten Pemalang belum pernah dilaksanakan oleh peneliti lain. Adapun penelitian sejenis yang pernah dilakukan adalah : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat rumah tangga di Lokasi Proyek KKG Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2004 (Hasibuan 2004). Antara kedua penelitian ini terdapat perbedaan yang mendasar apabila dilihat dari tujuannya, yaitu Hasibuan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi PHBS tingkat rumah tangga, sedangkan Pengkaji ingin mengevaluasi Strategi Promosi Kesehatan dan mengidentifikasi masalah PHBS tingkat rumah tangga yang ada di Desa Jebed Selatan serta menyusun rancangan strategi dan program yang efektif untuk mengintervensi masalah PHBS guna meningkatkan strata PHBS tingkat Rumah Tangga di Desa Jebed Selatan.