ANGGARAN DASAR SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF PENGURUS LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU PUSAT

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kode Kehormatan Pramuka

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

BUKU PANDUAN 4 POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN ANGGOTA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

Halaman PEMBUKAAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR : 57 TAHUN 1988 (57/1988) TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 238 TAHUN 1961 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 002 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 180.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA GARUDA

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 53 TAHUN 1985 PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA BAKTI HUSADA

BUKU PANDUAN 2 ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN SILATNAS PGMI Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008. Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PGMI ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 053 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA WIDYA BUDAYA BAKTI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 46 TAHUN 1984 (46/1984) TENTANG ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA TARUNABUMI

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DI MASYARAKAT

BUKU PANDUAN 3 ADAT SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

ANGGARAN DASAR IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II (IKAPENDA) PEMBUKAAN

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA DIRGANTARA

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA TAHUN 2017 BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

MUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

MUSYAWARAH NASIONAL XVII FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLITEKNIK SE-INDONESIA TANAH LAUT, MEI 2016

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017

1 A D I A R T I I K A L U N I D U A P U L U H D U A B E L A S

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

ANGGARAN DASAR IMKP IKATAN MAHASISWA KULONPROGO

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA

KEPALA DESA SUKARAJA KABUPATEN CIAMIS PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA CIPTA BINA MANDIRI

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII PURNA PASKIBRAKA INDONESIA Nomor : 05/MUNAS-VII/PPI/2016

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 170.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA

RANCANGAN ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMUNITAS LINGKAR BACA INDONESIA (KLBI)

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

PEMBUKAAN. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. Pasal 2

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU

BAB I NAMA, STATUS, FAHAM, TEMPAT, WAKTU, DAN HARI SAKO MA ARIF NU Pasal 1 (1) Organisasi ini bernama Satuan Komunitas Pramuka Ma arif Nahdatul Ulama yang selanjutnya disingkat Sako Ma arif NU (2) Sako Ma arif NU merupakan organisasi pendukung gerakan pramuka yang memiliki kesamaan agama (3) Sako Ma arif NU berfaham Islam ala Ahlussunnah Waljama ah (4) Sako Ma arif NU berkedudukan di Kwartir Daerah (5) Sako Ma arif NU ditetapkan dengan Keputusan Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Nomor... Tahun... tanggal...... 2014 (6) Hari Sako Ma arif NU tanggal...... BAB II ASAS, TUJUAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI Pasal 2 Asas Sako Ma arif NU berasaskan Pancasila. Pasal 3 Tujuan Sako Ma arif NU bertujuan untuk membentuk setiap pramuka: a. menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan dan pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa dan negara; b. memiliki keyakinan akan kebenaran aqidah ahlussunnah waljama ah. Pasal 4 Tugas Pokok Sako Ma arif NU mempunyai tugas pokok memberikan wadah bagi gugusdepan dilingkungan Lembaga Pendidikan Maarif Nahdatul Ulama untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi peserta didik LP. Ma arif guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta membangun dunia yang lebih baik. Pasal 5 Fungsi Sako Ma arif NU berfungsi sebagai pendorong, pengkoordinasi dan wadah kegiatan pendidikan kepramukaan. BAB III SIFAT Pasal 6 (1) Sako Ma arif NU adalah organisasi pendidikan pendukung gerakan pramuka yang keanggotaannya terbatas dan mengikat bagi peserta didik dilingkungan Lembaga Pendidikan Maarif Nahdatul Ulama. (2) Sako Ma arif NU bukan organisasi sosial-politik, bukan bagian dari salah-satu organisasi sosial-politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis. BAB IV PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN Nilai, Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan Kode Kehormatan Pramuka Pasal 7 Nilai (1) Nilai Kepramukaan mencakup: a. keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. kecintaan pada alam dan sesama manusia; c. kecintaan pada tanah air dan bangsa; d. kedisiplinan, keberanian, dan kesetiaan; e. tolong menolong; f. bertanggung jawab dan dapat dipercaya; g. jernih dalam berpikir, berkata dan berbuat;

h. hemat, cermat dan bersahaja; i. rajin, terampil dan gembira; dan j. patuh dan suka bermusyawarah. (2) Nilai Ahlussunnah Waljama ah mencakup: a. Moderat (tawasut) b. Toleran (Tasamuh) c. Keseimbangan (tawazun) Pasal 8 Prinsip Dasar Kepramukaan Prinsip Dasar Kepramukaan meliputi: a. iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya; c. peduli terhadap diri pribadinya; dan d. taat kepada Kode Kehormatan Pramuka. Pasal 9 Metode Kepramukaan (1) Metode Kepramukaan adalah metode belajar interaktif dan progresif yang dilaksanakan melalui: a. pengamalan Kode Kehormatan Pramuka; b. belajar sambil melakukan; c. kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi; d. kegiatan yang menarik dan menantang; e. kegiatan di alam terbuka; f. kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan; g. penghargaan berupa tanda kecakapan; dan h. satuan terpisah antara putra dan putri; (2) Dalam menjalankan Metode Kepramukaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan Sistem Among dan Kiasan Dasar. Pasal 10 Sistem Among (1) Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among. (2) Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalamhubungan timbal balik antarmanusia. (3) Sistem Among sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan: a. di depan menjadi teladan; b. di tengah membangun kemauan; dan c. di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandirian. Pasal 11 Kiasan Dasar Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dikemas dengan menggunakan Kiasan Dasar yang bersumber dari sejarah perjuangan dan budaya bangsa. Pasal 12 Kode Kehormatan Pramuka (1) Kode Kehormatan Pramuka merupakan janji dan komitmen diri serta ketentuan moral pramuka dalam pendidikan kepramukaan. (2) Kode Kehormatan Pramuka terdiri dari Satya Pramuka dan Darma Pramuka. (3) Kode Kehormatan Pramuka merupakan kode etik anggota Gerakan Pramuka baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat. (4) Kode Kehormatan Pramuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat secara sukarela dan ditaati demi kehormatan diri. (5) Satya Pramuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berbunyi: Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, menolong sesama hidup, dan ikut serta membangun masyarakat, serta menepati Dasadarma. (6) Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan jiwa dan jasmaninya yaitu:

a. Kode Kehormatan Pramuka Siaga terdiri dari Dwisatya dan Dwidarma Pramuka; b. Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri dari Trisatya Pramuka Penggalang dan Dasadarma; dan c. Kode Kehormatan Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, anggota dewasa terdiri dari Trisatya Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan anggota dewasa serta Dasadarma. BAB V ORGANISASI Bagian Kesatu Keanggotaan Pasal 13 Keanggotaan Anggota Sako Ma arif NU adalah warga Nahdatul Ulama yang terdiri dari: a. anggota biasa: 1) anggota muda adalah anggota Sako Ma arif NU yang berusia 7 sampai dengan 25 tahun disebut peserta didik. 2) anggota dewasa adalah anggota Sako Ma arif NU yang berusia di atas 25 tahun yang terdiri dari tenaga pendidik, andalan, pengurus kwartir, pimpinan satuan komunitas pramuka, anggota gugus darma pramuka dan majelis pembimbing. b. anggota kehormatan adalah anggota yang diangkat karena jasanya kepada Sako Ma arif NU. Bagian Kedua Kelembagaan Pasal 14 Kelengkapan Organisasi Kelengkapan dalam Sako Ma arif NU terdiri dari: a. anggota Sako Ma arif NU b. dewan kerja Sako Ma arif NU c. pembina Sako Ma arif NU d. pimpinan Sako Ma arif NU e. majelis pembimbing; Pasal 15 Anggota Sako Ma arif NU (1) anggota Sako Ma arif NU adalah peserta didik golongan Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega yang berada dalam lingkungan Lembaga Pendidikan Ma;arif NU dan atau yang mempunyai faham yang sama dengan NU. (2) Anggota Sako Ma arif NU terdaftar dalam gugusdepan masing-masing. Pasal 16 Dewan Sako Ma arif NU (1) Dewan kerja adalah badan yang di bentuk oleh Sako Ma arif NU dan bertanggungjawab kepada satuan. (2) Dewan kerja terdiri dari perwakilan pramuka penegak dan pramuka pandega di wilayahnya. (3) Dewan kerja berfungsi sebagai wadah kaderisasi kepemimpinan dan bertugas membantu pimpinan kwartir dalam mengelola kegiatan pramuka penegak dan pramuka pandega. (4) Dewan Sako Ma arif NU terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara dan beberapa anggota yang berasal dari anggota Sako Ma arif NU dan dipilih oleh anggota Sako Ma arif NU melalui Musyawarah Sako Ma arif NU. (5) Pada hakekatnya fungsi Dewan Sako Ma arif NU sama seperti Dewan Kerja. (6) Masa jabatan Dewan Sako Ma arif NU sama seperti masa satuannya. Pasal 17 Satuan Organisasi Satuan organisasi Sako Ma arif NU terdiri dari: a. gugus depan; dan b. Satuan Komunitas;

Pasal 18 Gugus Depan (1) Gugus depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelenggara pendidikan kepramukaan dan wadah berhimpun peserta didik yang berada dalam naungan Lembaga Pendidikan Ma arif NU. (2) Gugus depan lengkap terdiri dari: a. perindukan siaga; b. pasukan penggalang; c. ambalan penegak; dan d. racana pandega. Pasal 19 Sako Ma arif NU (1) Sako Ma arif NU adalah satuan organisasi pengelola Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif pada setiap tingkatan wilayah. (2) Sako Ma arif NU terdiri atas: a. Sako Ma arif NU ranting, yang mengoordinasikan gugus depan di satu wilayah kecamatan/distrik; b. Sako Ma arif NU cabang, yang mengoordinasikan kwartir ranting di satu wilayah kabupaten/kota; dan c. Sako Ma arif NU daerah, yang mengoordinasikan kwartir cabang di satu wilayah provinsi. Pasal 20 Kepengurusan Sako Ma arif NU (1) Kepengurusan Sako Ma arif NU ranting dipilih oleh pengurus gugus depan di wilayahnya secara demokratis melalui musyawarah kwartir. (2) Kepengurusan Sako Ma arif NU cabang, daerah, dan nasional dipilih oleh pengurus kwartir di wilayahnya secara demokratis melalui musyawarah kwartir. (3) Kepengurusan Sako Ma arif NU tidak terikat dengan jabatan publik secara ex-officio. Pasal 21 Badan Kelengkapan (1) Di setiap Sako Ma arif NU dibentuk badan kelengkapan Sako Ma arif NU. (2) Badan kelengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, terdiri dari: a. dewan kehormatan; b. satuan pengawas internal; dan c. dewan kerja. Pasal 22 Dewan Kehormatan (1) Dewan kehormatan Sako Ma arif NU adalah badan yang dibentuk oleh sako dan gugus depan serta bertanggung jawab kepada ketua sako atau ketua gugus depan. (2) Dewan kehormatan Sako Ma arif NU berfungsi memberi pertimbangan kepada ketua sako atau ketua gugus depan dalam pemberian anugerah, penghargaan, sanksi, dan rehabilitasi. Pasal 23 Satuan Pengawas Internal (1) Satuan pengawas internal adalah badan yang dibentuk oleh sako dan bertanggungjawab kepada ketua sako. (2) Satuan pengawas internal berfungsi melakukan pengawasan dan pengendalian manajemen sako. Pasal 24 Majelis Pembimbing 1.1. Pada setiap gugus depan dan kwartir dibentuk majelis pembimbing. 1.2. Majelis pembimbing bertugas memberikan bimbingan moral dan organisatoris serta memfasilitasi penyel enggaraan pendidikankepramukaan. 1.3. Majelis pembimbing terdiri dari unsur: a. Pemerintah; b. Pengurus NU; c. tokoh masyarakat; dan d. tokoh pramuka. 1.4. a. Majelis Pembimbing Nasional diketuai oleh Ketua Umum PBNU. b. Majelis pembimbing daerah diketuai oleh ketua PWNU. c. Majelis pembimbing cabang diketuai oleh ketua PCNU.

d. Majelis pembimbing ranting diketuai oleh ketua PACNU. e. Majelis pembimbing gugus depan diketuai oleh seorang kepala sekolah/madrasah. BAB VI MUSYAWARAH Pasal 25 (1) Musyawarah Sako Maarif NU adalah forum tertinggi dalam Sako Maarif NU, di tingkat satuan/gugus depan. (2) Musyawarah Sako Maarif NU di tingkat daerah diselenggarakan 5 (lima) tahun sekali. (3) Musyawarah Sako Maarif NU di tingkat cabang diselenggarakan 5 (lima) tahun sekali. (4) Musyawarah Sako Maarif NU di tingkat ranting diselenggarakan 5 (lima) tahun sekali. (5) Musyawarah Sako Maarif NU di tingkat gugus depan diselenggarakan 3 (tiga) tahun sekali. Pasal 26 Hal-hal Luar Biasa dan Mendesak (1) Dalam menghadapi hal-hal yang luar biasa, Sako Maarif NU dapat menyelenggarakan musyawarah luar biasa. (2) Dalam menghadapi hal-hal yang mendesak, Sako Maarif NU dapat meminta persetujuan secara tertulis kepada kwartir di bawahnya setelah berkonsultasi dengan majelis pembimbing. (1) Sako Maarif NU memiliki atribut berupa: a. lambang; b. bendera; c. himne; d. mars; dan e. pakaian seragam. (2) Atribut Sako Maarif NU disahkan oleh kwartir. BAB VII ATRIBUT Pasal 27 Atribut Pasal 28 Lambang (1) Lambang Sako Maarif NU berbentuk segi lima beraturan dengan panjang sisi masing-masing 5 cm. (2) Isi lambang Sako Maarif NU terdiri atas a. Bintang Emas b. 9 bintang c. Segilima d. Tampar melingkar e. Tulisan Sakoma f. Siluet Tunas Kelapa a. Arti Makna 7 cm Bermakna sebuah harapan agar semua harapan selalu mendapat PITULUNGAN dari yang Maha Kuasa b. Bintang 9 ( Sembilan) Bermakna Rasul, sahabat khulafaurrosidin dan Mazdhab empat, juga 9 lubang manusia yang harus ditutup dan di jaga (songo seng dimaksud songo iku awak e dewe iku ano bolongan songo seng gudu dijogo ora oleh dieler-eler), juga dapat merujuk pada wali songo penyebar agama di tanah jawa yang harus dijogo ajaran lan tuntunanya. c. Segi 5 Bermakna landasan pramuka adalah Rukun Islam dan Pancasila d. Tambang dengan disimpul seperti angka 8, melambangkan jalinan persaudaraan antar pr amuka dan sesama manusia, disimpul seperti 8 (delapan) melambangkan arah mata angin yang dimaksud adalah satuan komunitas pramuka ma,arif harus tahu arah. e. Kuning Emas Bermakna sebuah Kemulyaan dan kemurnian baik dalam berfikir, berkata dan berbuat f. Merah Bermakna pada sebuah keberanian dalam mempertahankan dan menegakkan akidah Ahlussunnah g. Hitam Bermakna pada sebuah keteguhan dalam berpendirian untuk mempertahankan aqidah. h. Hijau Bermakna pada sebuah kesuburan, kedamaian dan keihlasan dalam beramal dan beribadah i. Putih Bermakna kesucian, ketulusan dan keridhoandalam segala tindakan j. Ungu adalah melambangkan kebijaksanaan, rasa hormat, dan wibawa. juga dapat dengan mudah menarik perhatian orang. Selalu optimis, dalam menghadapi masa depan tidak pernah ragu-ragu, apa yang dikerjakan adalah yang terbaik.

Pasal 29 Bendera (1) Bendera Sako Maarif NU berbentuk empat persegi panjang berukuran tiga banding dua. (2) Isi bendera terdiri dari: a. Lambang Sako Maarif NU b. Tulisan SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU berwarna putih c. Tulisan arab berwana kuning emas (3) Ukuran bendera Sako Maarif NU adalah: a. Tingkat daerah, 150 cm x 225 cm b. Tingkat cabang, 90 cm x 135 cm c. Tingkat ranting 60 cm x 90 cm (4) warna dasar adalah hijau dengan lambang Gerakan Pramuka di tengah berwarna merah, di atas dan di bawah lambang Gerakan Pramuka terdapat garis merah sepanjang panjang bendera dan di sisi tiang terdapat garis merah sepanjang lebar bendera. Pasal 30 Himne dan Mars (1) Himne Sako Maarif NU adalah lagu... yang diciptakan oleh... (2) Mars Sako Maarif NU adalah lagu... yang diciptakan oleh... Pasal 31 Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka menggunakan pakaian seragam beserta tandatandanya dan badge Sako Maarif NU. Setiap peserta didik berhak: a. mengikuti pendidikan kepramukaan; b. menggunakan atribut pramuka; c. menggunakan atribut Sako Maarif NU; ة BAB VIII HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 32 Hak Peserta Didik d. mendapatkan sertifikat dan/atau tanda kecakapan kepramukaan; dan e. mendapatkan perlindungan selama mengikuti kegiatan kepramukaan. Pasal 33 Kewajiban Peserta Didik Setiap peserta didik berkewajiban: a. melaksanakan kode kehormatan pramuka; b. menjunjung tinggi nila-nilai aswaja; c. menjunjung tinggi harkat dan martabat pramuka; dan d. mematuhi semua persyaratan dan ketentuan pendidikan kepramukaan. Pasal 34 Hak Orangtua Peserta Didik Orangtua peserta didik berhak mengawasi penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dan memperoleh informasi tentang perkembangan anaknya. Pasal 35 Kewajiban Orangtua Peserta Didik Orangtua peserta didik berkewajiban untuk: a. membimbing, mendukung, dan membantu anak dalam mengikuti pendidikan kepramukaan; dan b. membi mbi ng, menduk ung, dan membantu satuan pendidikan kepramukaan sesuai dengan kemampuan. Pasal 36 Hak Masyarakat Masyarakat berhak untuk berperan serta dan memberikan dukungan sumber daya dalam kegiatan pendidikan kepramukaan.

Keuangan Sako Maarif NU diperoleh dari: a. iuran anggota; b. bantuan majelis pembimbing; c. sumbangan masyarakat yang tidak mengikat; BAB IX KEUANGAN DAN KEKAYAAN Pasal 37 Keuangan d. bantuan Pemerintah/pemerintah daerah melalui APBN/APBD setiap tahunnya; e. sumber lain yang tidak bertentangan, baik dengan peraturan perundang-undangan maupun dengan Kode Kehormatan Pramuka; dan f. usaha dana, badan usaha yang dimiliki Sako Maarif NU. Pasal 38 Kekayaan (1) Kekayaan Sako Maarif NU terdiri dari barang bergerak dan tidak bergerak serta hak milik intelektual. (2) Pengelolaan kekayaan/aset yang tidak bergerak yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga harus diputuskan melalui rapat pleno pengurus sako dan mendapat persetujuan dari majelis pembimbing. (3) Pengalihan kekayaan/aset Sako Maarif NU yang berupa barang tidak bergerak, harus diputuskan melalui rapat pleno pengurus kwartir dengan persetujuan ketua majelis pembimbing dan diinformasikan dalam rapat kerja. BAB X PEMBUBARAN Pasal 39 (1) a. Sako Maarif NU hanya dapat dibubarkan oleh Musyawarah Daerah Sako Maarif NU yang khusus diadakan untuk itu. b. Musyawarah daerah tersebut harus diusulkan oleh sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah sako cabang. c. Musyawarah daerah untuk membicarakan usul pembubaran Sako Maarif NU dinyatakan sah jika dihadiri oleh utusan dari sekurangkurangnya dua pertiga jumlah sako cabang. d. Usul pembubaran Sako Maarif NU diterima oleh musyawarah daerah jika disetujui dengan suara bulat. (2) Jika Sako Maarif NU dibubarkan, maka cara penyelesaian kekayaan milik Sako Maarif NU ditetapkan oleh musyawarah daerah yang memutuskan pembubaran itu. BAB XI ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 40 (1) Anggaran Dasar Sako Maarif NU ini dijabarkan lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga Sako Maarif NU. (2) Anggaran Rumah Tangga Sako Maarif NU ditetapkan oleh Musyawarah Nasional Sako Maarif NU. BAB XII PENUTUP Pasal 41 Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Musyawarah Nasional Sako Maarif NU yang diselenggarakan di... pada tanggal...... 201...

LAMPIRAN ANGGARAN DASAR SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU

A. LAMBANG SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU B. BENDERA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

3. TANDA JABATAN SAKO MAARIF NU WARNA EMAS UNTUK SAKO MAARIF NASIONAL WARNA MERAH UNTUK SAKO MAARIF WILAYAH WARNA HIJAU UNTUK SAKO MAARIF CABANG WARNA BIRU LAUT UNTUK DEWAN KERJA SAKO 4. CONTOH STEMPEL SAKO MAARIF NU