Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, mind mapping, keterampilan proses dasar, hasil belajar. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

Pendahuluan. Sakalus Wepe et al., Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif...

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 1 TENGGARONG (Materi Suhu dan Kalor)

Putri Darma 25, Joko Waluyo 26, Pujiastuti 27

PENGARUH PENDEKATAN ILMIAH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 1 MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

sari et al., Pengaruh Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses...

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOGA DASAR DI SMK NEGERI 1 KALASAN

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKUSI BERBASIS LESSON STUDY

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI HIDROLISIS GARAM

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOPERASI KELAS X IIS DI SMAN 2 MEJAYAN MADIUN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK LEONARDO KLATEN.

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Pengaruh Metode Discovery

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENGARUH STARTER EXPERIMENT APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA/SMK KELAS X

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS GRUP INVESTIGATION DAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

Kata Kunci : strategi belajar peta konsep, hasil belajar, penelitian eksperimen, kurikulum KTSP.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Siswa Kelas IV

ABSTRAK

(PSLK) 2016, PENGARUH PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE ANALYTIC TEAM MELALUI LESSON STUDY

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 MALANG

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Dewi Septeryana Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Keywords:Group Investigation(GI), Picture Image and Result Of Studying. PENDAHULUAN

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Unnes Physics Education Journal

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Sartika Sari Rambe dan Sahyar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP EKOSISTEM

ABSTRAK

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

KEEFEKTIFAN MODEL GUIDED DISCOVERY DAN GUIDED INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR

Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

jannah et al., Pengaruh Penggunaan Metode Role Playing...

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik

Abstract. Key words: video demonstration, cognitive aspects of learning achivements and attitudes.

Fajrul Wahdi Ginting dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

PRESTASI BELAJAR IPA

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AKTIF CARD SORT

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

JOURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN IPA

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 MATARAM

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

OLEH: MIA BUDI AROFA NIM. E1M

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA SMA. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP EFEKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 4 JEMBER.

Transkripsi:

30 Pengaruh Pendekatan Saintifik dengan Teknik Mind Mapping terhadap Keterampilan Proses Dasar dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanggul Jember The Effect Scientific Approach using Technique Mind Mapping on Basic Process Skills and Student Achivement of Biology Class XI SMA N 2 Tanggul Jember Isnainiyah Raudhatin Kharimah, Suratno, Pujiastuti Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: suratno.fkip@unej.ac.id Abstrak Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping terhadap keterampilan proses dasar, dan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuasi eksperimen yang menerapkan pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping di kelas eksperimen dan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Teknik analisis data terhadap keterampilan proses dasar dan hasil belajar afektif yaitu dengan Independent t-test, serta hasil belajar kognitif siswa yaitu dengan ANAKOVA. Dari hasil penelitian pada kelas eksperimen, terdapat perbedaan terhadap keterampilan proses dasar siswa dengan nilai (p) < 0,05. Rerata keterampilan proses dasar kelas eksperimen lebih tinggi yakni mengamati 3,8, memprediksi 2,4, mengukur 3,7, menyimpulkan 3,0 dan mengkomunikasikan 3,2 sedangkan rerata siswa kelas kontrol yakni mengamati 2,9, memprediksi 1,5, mengukur, 3,4, menyimpulkan 1,3 dan mengkomunikasikan 2,3. Penggunaan pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping terhadap hasil belajar kognitif berpengaruh secara signifikan dengan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p=0,000<0,05). Selisih rerata pre-test dengan post-test hasil belajar kognitif siswa sebesar 41,31 pada kelas eksperimen dan sebesar 31,89 pada kelas kontrol, sedangkan rerata hasil belajar afektif pada kelas eksperimen sebesar 99,64 dan hasil belajar afektif pada kelas kontrol sebesar 86,64. Hasil penelitian kuasi eksperimen menunjukkan bahwa pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan proses dasar dan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, mind mapping, keterampilan proses dasar, hasil belajar Abstract The purpose of this study is to determine the effect of scientific approach using mind mapping techniques on basic process skills, and to determine the effect of student learning outcomes. This study is a quasi-experimental research applying scientific approach using mind mapping technique in the experimental class and apply learning in class conventional control. Data analysis techniques to the basic process skills and affective learning outcomes is by Independent t-test, and the results of students' cognitive learning is by Anacova. From the results of research on the experimental class, there are differences in the treatment of the basic process skills of students with good grades (p) <0.05. Average basic process skills of the experimental class higher at 3.8 observes, predicts 2.4, measuring 3.7, 3.0 and communicating conclude a mean of 3.2 while the control class 2.9 observes, predicts 1.5, measure, 3.4, 1.3 and communicating concluded 2.3. The use of scientific approach to mind mapping techniques to cognitive learning outcomes significantly influence the probability value less than 0.05 (p = 0.000 < 0.05). Difference in average pre-test to post-test cognitive achievement of students at 41.31 in the experimental class and the control class amounted to 31.89, while the average of affective learning outcomes in the experimental class at 99.64 and affective learning outcomes in the control class is 86.64. Results of quasi-experimental research shows that the scientific approach to mind mapping technique significantly affect the basic process skills and student achivement. Keywords: Scientific approach, mind mapping, basic process skills, student achivement Pendahuluan Pendidikan merupakan masalah penting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Kualitas pendidikan di Indonesia dinilai masih belum diukur dengan proses pembelajaran ataupun hasil belajar siswa. Selama ini kompetensi sebagai hasil dari pembelajaran yang sangat penting untuk diukur dan dimiliki siswa justru kurang diperhatikan [1]. Dalam rangka peningkatan kualitas belajar tersebut, pemerintah selalu melakukan peran pada setiap kurikulum yang diterapkan, dan untuk saat ini kurikulum

31 2013 menjadi pertimbangan bagi pemerintah. Menurut Hosnan [2] menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran dalam kurikulum 2013 diarahkan untuk memberdayakan semua potensi yang dimiliki siswa agar mereka dapat memiliki kompetensi yang diharapkan melalui upaya menumbuhkan serta mengembangkan sikap (attitude), pengetahuan (knowledge), dan keterampilan (skill). Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru matapelajaran biologi di SMA Negeri 2 Tanggul pada tanggal 29 Desember 2015, penelitian hasil belajar lebih menekankan mengukur aspek kognitif. Guru tidak terlalu mementingkan penilaian keterampilan proses sains siswa, keterampilan psikomotorik siswa, dan keterampilan dasar bekerja ilmiah atau berinquiry, sedangkan dalam kurikulum 2013 penilaian hasil belajar siswa mencakup empat kompetensi inti. Dalam kurikulum 2013 pendekatan yang diterapkan adalah pendekatan saintifik (scientific approach), dalam kegiatan inti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ini siswa diharapkan mampu melaksanakan lima tahapan kegiatan. Lima tahap kegiatan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan [3]. Sebagian besar siswa menganggap matapelajaran biologi sebagai matapelajaran hafalan dan sulit untuk dipahami[4]. Selain itu, banyak materi yang membutuhkan hafalan. Sementara pemahaman materi pelajaran tidak hanya sebatas menghafal materi saja namun bagaimana caranya agar memahami secara menyeluruh dan mampu menjelaskan serta membahasakan hubungan antara bagian satu dengan bagian yang lainnya secara teratur. Salah satu usaha untuk membantu siswa dalam mencatat informasi dan dapat memudahkan siswa dalam mengingat kembali seluruh informasi yang telah diterima adalah dengan menggunakan teknik Mind mapping. Teknik Mind mapping merupakan salah satu bentuk pencatatan yang dapat mengakomodir berbagai masalah penyajian kembali (recalling) informasi-informasi yang telah dipelajari [5]. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Tanggul. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan cara menerapkan pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI, kemudian melakukan uji normalitas dan uji homogenitas untuk menentukan sampel dalam penelitian ini. Diperoleh kelas XI MIPA-1 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA-3 sebagai kelas kontrol. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen Pretest-Posttest Control Group Desain dimana untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menggunakan kelas yang homogen kondisi kelasnya. Adapun rancangan penelitian ditunjukkan pada Tabel 1. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain dengan teknik observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Metode observasi digunakan untuk mengetahui keterampilan proses dasar dan hasil belajar afektif siswa dalam proses pembelajaran. Teknik wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi dari pihak yang diwawancarai yakni guru Biologi dan siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test yang dilakukan sebelum menerapkan pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping dan post-test dilakukan setelah pembelajaran untuk mengukur hasil belajar kognitif. Tabel 1. Rancangan penelitian kuasi eksperimen Kelompok Pretest Perlakuan Postest E P 1 X 1 O 1 K P 2 X 2 O 2 Keterangan : E = Kelas eksprimen K = Kelas kontrol P 1 = Hasil pre-test pada kelas eksperimen sebelum diberi P 2 = Hasil pre-test pada kelas kontrol sebelum diberi X 1 = Perlakuan proses belajar mengajar menggunakan pendekatan Saintifik dengan teknik Mind mapping. X 2 = Perlakuan proses belajar mengajar menggunakan metode konvensional O 1 = Hasil post-test pada kelas eksperimen setelah diberi O 2 = Hasil post-test pada kelas kontrol setelah diberikan. Analisis data yang digunakan untuk memperoleh data-data yang digunakan selama penelitian ini adalah dengan analisis Independent Sample T-test untuk mengetahui perbedaan pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping terhadap keterampilan proses dasar dan hasil belajar afektif siswa serta analisis Kovarian (ANAKOVA) untuk menguji pengaruh pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh rerata keterampilan proses dasar siswa pada Tabel 2. Rerata nilai keterampilan proses dasar siswa Kelas Eksperi men Mengamati Memprediksi Mengukur Menyimpulkan Mengkomuni kasikan 3,8 2,4 3,7 3,0 3,2 Kontrol 2,9 1,5 3,4 1,3 2,3 Dari hasil rerata nilai keterampilan proses dasar pada tabel 2 menunjukkan bahwa indikator dalam keterampilan proses dasar di kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol yakni mengamati pada kelas eksperimen didapatkan rerata 3,8 sedangkan kelas kontrol 2,9 pada indikator memprediksi kelas eksperimen didapatkan 2,4 sedangkan pada kelas kontrol 1,5 pada indikator mengukur kelas

ekperimen memiliki rata-rata 3,7 dan kelas kontrol 3,4 pada indikator menyimpulkan kelas ekperimen memiliki rata-rata 3,0 pada kelas kontrol sebesar 1,3 pada indikator mengkomunikasi kelas eksperimen memiliki rata-rata 3,2 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 2,3. Selanjutnya dilakukan uji t. dari hasil uji t dapat diketahui nilai probabilitas 0,000 atau (p) < 0,05. dengan demikian terdapat perbedaan pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping terhadap keterampilan proses dasar siswa secara signifikan. Untuk hasil belajar siswa diperoleh data hasil belajar afektif dan kognitif. Nilai afektif diukur berdasarkan observasi pada saat pembelajaran. Berikut rerata hasil belajar afektif siswa. Tabel 3. selisih rerata hasil belajar afektif siswa Kelas N Pertemuan pertama Eksperi men Kriteria 39 99,46 Sangat Kontrol 38 85,92 Sangat Pertemuan kedua Kriteria 99,82 Sangat 87,36 Sangat Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar afektif siswa pada kelas eksperimen lebih besar daripada hasil belajar pada kelas kontrol. Pada pertemuan pertama rerata nilai afektif pada kelas eksperimen adalah 99,46 dan pada pertemuan kedua 99,82 sedangkan pada kelas kontrol pada pertemuan pertama didapatkan rerata 85,92 dan pada pertemuan kedua didapatkan rerata 87,36. Selanjutnya dilakukan uji t. dari hasil uji t diperoleh nilai probabilitas 0,000 atau (p) < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar afektif antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai kognitif diukur berdasarkan nilai pre-test dan posttest. Berikut rerata hasil belajar kognitif siswa. Tabel 4. selisih rerata hasil belajar kognitif siswa Kelas N Rerata Pretest ± SD Rerata Posttest ± SD Rerata selisih Eksperimen 39 39,97 ± 8,7 81,28 ± 5,1 41,31 Kontrol 38 38,18 ± 8,5 70,07 ± 4,5 31,89 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa selisih rerata nilai pre-tes dan pos-tes di kelas eksperimen lebih besar (41,31) dibandingkan dengan kelas kontrol (31,89). Selanjutnya dari hasil uji ANAKOVA diketahui nilai probabilitas 0,000 atau (p) < 0,05 sehingga terdapat pengaruh pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping terhadap hasil belajar kognitif siswa secara signifikan. Pembahasan Pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen merupakan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan proses dasar siswa dan hasil 32 belajar siswa. Terdapat lima indikator dalam keterampilan proses dasar siswa yaitu mengamati, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Pada keterampilan proses dasar siswa hasil analisis uji-t menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (< 0,05) maka H 0 ditolak dan H 1 diterima dengan asumsi bahwa terdapat perbedaan signifikan terhadap keterampilan proses dasar siswa. Peningkatan skor keterampilan proses dasar siswa disebabkan penerapan pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping ditandai dengan dalam pembelajaran siswa benar-benar mengamati dengan mencari jawaban informasi yang dibutuhkan, siswa cenderung lebih aktif untuk mencari informasi dan siswa juga berkolaborasi dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Melalui pendekatan saintifik dengan anggota kelompok yang heterogen memungkinkan siswa untuk saling bertukar pikiran, bekerja sama dalam memecahkan masalah yang diharapkan siswa satu dengan lainnya dapat bekerjasama dalam memecahkan masalah dengan serangkaian keterampilan proses dasar. Dengan demikian pendekatan saintifik menjadi pendekatan pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan proses dasar siswa karena dalam proses pembelajarannya guru menyajikan materi dalam bentuk pertanyaanpertanyaan. Pertanyaan tersebut akan merangsang siswa untuk mencari jawaban dengan serangkaian keterampilan proses karena selain para siswa mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memecahkan masalah, siswa juga dapat termotivasi untuk menciptakan pertanyaan. Pembelajaran pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang aktivitas pembelajarannya menggunakan pembelajaran ilimiah dan inquiri. Beda halnya dengan model pembelajaran langsung yang merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru yang jarang memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep atau fakta dari pengalaman belajar yang dimuat. Berlandaskan teori bahwa keterampilan merupakan keterampilan yang dimiliki oleh orang dalam memilih, menilai dan menemukan sesuatu. Keterampilan proses sains memiliki kaitan yang erat dengan pembelajaran pendekatan saintifik karena pengalaman belajar yang ada mengajarkan seperti apa yang ada pada indikator keterampilan proses sains dasar yaitu mengamati, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasi. Faktor itulah yang menjadi dasar sehingga terjadi perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti pembelajaran pendekatan saintifik dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Hal tersebut terlihat dari pencapaian masing masing indikator keterampilan proses sains dasar untuk pembelajaran pendekatan saintifik, masuk kriteria sedangkan untuk model pembelajaran konvensional masuk kriteria cukup [6]. Siswa yang diajarkan dengan pembelajaran pendekatan saintifik mengalami peningkatan dalam keterampilan berpikir dan keterampilan proses sains lebih apabila dibandingkan dengan model pembelajaran langsung. Dengan demikian maka penelitian ini menunjukkan kesesuaian dan memiliki pengaruh yang positif dalam meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains [9].

33 Dalam penelitian ini hasil belajar siswa yang diukur meliputi hasil belajar ranah afektif dan kognitif. Hasil belajar afektif siswa pada kelas eksperimen lebih besar daripada hasil belajar pada kelas kontrol hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5. Pada pertemuan pertama rerata nilai afektif pada kelas eksperimen adalah 99,46 dan pada pertemuan kedua 99,82 sedangkan pada kelas kontrol pada pertemuan pertama didapatkan rerata 85,92 dan pada pertemuan kedua didapatkan rerata 87,36. Dari data tersebut dapat diketahui bawa kedua kelas tersebut sama-sama terdapat peningkatan pada pertemuan kedua. Berdasarkan hasil uji-t pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai signifikannya 0,000 (<0,05). Oleh karena itu, terdapat perbedaan nilai afektif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil Perbandingan selisih rerata pre-test dan post-test dapat diketahui bahwa selisih rerata pre-test dan post-test kelas eksperimen lebih tinggi (41,31) jika dibandingkan selisih rerata pre-test dan post-test kelas kontrol (31,89). Selanjutnya dilanjutkan dengan uji ANAKOVA, berdasarkan hasil uji ANAKOVA pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai signifikannya 0,000 (<0,05). Sehingga H 0 ditolak, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan pada kelas eksperimen (Pendekatan saintifik) dan kelas kontrol (model konvensional) adalah berpengaruh signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki perbedaan yang nyata. Hal tersebut disebabkan karena siswa pada kelas eksperimen lebih aktif dalam proses pembelajarannya. Siswa kelas eksperimen juga aktif membaca literatur karena mereka dituntut untuk melakukan serangkaian keterampilan proses dasar dan sekaligus mencari jawaban dari apa yang menjadi bahan dalam pembelajaran, sehingga siswa akan mampu memperdalam pengetahuannya secara mandiri. Kegiatan diskusi siswa kelas eksperimen juga aktif, siswa berkolaborasi dalam memecahkan masalah yang ada. Pertanyaan akan timbul dari siswa yang lain dan lainnya akan membantu untuk mencari jawabannya. Keterampilan proses dasar yang dilakukan oleh siswa akan membantu siswa memperdalam pengetahuannya dan mempermudah siswa dalam mengingat materi yang telah mereka terima. Pendekatan saintifik menekankan pada partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran, dimana siswa memperoleh suatu informasi atau ilmu pengetahuan melalui berbagai pengalaman belajar pokok seperti mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan. Dipadukannya pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping didalamnya dapat mengembangkan ide kreatif siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga menumbuhkan susasana yang menyenangkan, selain itu minat baca siswa akan bertambah karena sebelum menyampaikan pendapatnya kedepan kelas siswa tersebut harus membaca dan memahami materi yang dibuat pada catatannya. Dengan demikian pemahaman siswa terhadap mataeri yang dibelajarkan akan lebih mendalam yang akan berdampak pula terhadap hasil belajar kognitif dan afektif siswa [7]. Penggunaan pendekatan saintifik membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan proses dasar dan meningkatkan kemampuan kognitif dan afektif. Pendekatan saintifik merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta tetapi merupakan hasil menemukan sendiri. Konsep-konsep biologi yang ada dan ditemukan sendiri oleh siswa [8]. Dengan demikian tampak bahwa keterampilan proses menjadi dasar dalam memudahkan siswa dalam mengingat dan memahami. Karena siswa terlibat secara langsung dan mandiri dalam memperoleh pengetahuan yang baru. Siswa yang dapat melakukan keterampilan proses adalah siswa yang mampu mengingat dan memahami dengan materi yang dipelajarinya. Selanjutnya dikatakan setiap anggota kelompok saling membantu antar sesamanya untuk menguasai materi pelajaran dengan. Proses belajar dengan pendekatan saintifik memungkinkan adanya interaksi antar anggota kelompok untuk saling membantu bertukar pendapat sehingga akan dapat meningkatkan penguasaan dan pemahaman konsep yang dipelajari. Pendekatan saintifik dapat meningkatkan pemahaman materi biologi siswa. Dalam pembelajaran ini siswa lebih banyak melakukan serangkaian keterampilan proses secara mandiri untuk mendapatkan informasi. Dengan demikian pemahaman mereka akan materi pelajaran menjadi lebih [8]. Peningkatan nilai siswa pada kelas eksperimen diperoleh karena pada kelas ini dilakukan dengan pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping sehingga membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pendekatan saintifik akan dapat menumbuhkan pembelajaran yang efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara langsung dan mandiri. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan pada uraian hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik dengan teknik mind mapping berpengaruh terhadap keterampilan proses dasar dan hasil belajar siswa secara signifikan dengan nilai probabilitas (p) < 0,05. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pendekatan saintifik dengan teknik pembelajaran yang lain pada topik yang berbeda. Ucapan Terima Kasih Ucapan terimakasih disampaikan kepada kepala SMA N 2 Tanggul yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan Nur Akhmad, S.Pd selaku guru mata pelajaran Biologi yang telah membantu dalam melaksanakan penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam melakukan observasi. Daftar Pustaka [1] Baswedan, Anies. 2015. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. [2] Hosnan, M. 2013. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21kunci suskes implementsi kurikulum 2013. Jakarta:Ghalia Indonesia.

34 [3] Kemendikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran. Jakarta: Kemendikbud. [4] Putranto, Tinto. 2010. Penggunaan Strategi Pembelajaran Mind Map untuk meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Pokok Bahasan Sistem Peredaran Darah Manusia Siswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. [5] Herdian. 2009. Model Pembelajaran Mind Mapping. Http://herdy07.wordpress.com/2009/04/29/model-pembelajaran-mind mapping[19 Desember 2015]. [6] Majid, A. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu.Bandung: Remaja Rosda Karya. [7] Mardikayasa, I.M, Komang Ngurah, Asri,Sri. 2015. Penerapan Mind Mapping dalam Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn dan Sikap Sosial Tema Cita-Citaku pada Siswa Kelas IVA SD Negeri 29 Pemecutan. E-Journal. Vol. 3 No.1. [8] Irwandi. 2012. Pengaruh Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Biologi melalui Strategi Inkuiri dan Masyarakat Belajar pada Siswa dengan Kemampuan Awal Berbeda terhadap Hasil Belajar kognitif di SMA Negeri Kota Bengkulu. Jurnal Kependidikan Triadik, 12(1): 33-41. [9] Marjan, Johari. 2014. Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. E-journal. Vol.4. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia.