ANALISIS DAMPAK KREDIT MIKRO TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Nasabah Koperasi Enkas Mulia)

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN KREDIT DARI KOPERASI SERBA USAHA (KSU) ARTHA SUKSES TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO YANG MENJADI ANGGOTANYA DI KOTA SEMARANG

ANALISIS PERAN KREDIT MIKRO DARI PD BPR BKK KEBUMEN CABANG KUTOWINANGUN DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO DI WILAYAH KERJANYA

DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 1-8 ISSN (Online):

Nama : Kristiani Putri NPM : Kelas : 4 EB 13

PERAN KREDIT KOPERASI SERBA USAHA (KSU) NUANSA BARU TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI KECAMATAN KARANGANYAR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi kasus di kawasan usaha agroindustri terpadu

SKRIPSI ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DI PERDANGAN KECAMATAN BANDAR (STUDI KASUS : DEBITUR BANK MESTIKA) OLEH

ANALISIS PERAN BRI UNIT KETANDAN DALAM PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT BAGI PENGUSAHA MIKRO DAN KECIL DI KECAMATN NGAWEN KABUPATEN KLATEN

ANALISIS DAMPAK KREDIT MIKRO TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI KOTA SEMARANG

DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-15

ANALISIS PERSEPSI NASABAH DAN PERKEMBANGAN UMKM SETELAH MEMPEROLEH PEMBIAYAAN MUDHARABAH ( Studi Kasus BPRS Binama Kota Semarang)

PERAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA DALAM PERKEMBANGAN

Analisis Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Dengan dan Tanpa Pinjaman Di Kabupaten Jember

DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman ISSN (Online) :

ANALISIS PROSPEK DAN PERKEMBANGAN USAHA MIKRO YANG MEMPEROLEH BANTUAN KREDIT BERGULIR DARI DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA SEMARANG

Ruchaya Aisyah, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, 2015

PENGARUH PEMBIAYAAN TERHADAP OMSET PENJUALAN, LABA USAHA, MODAL USAHA DAN TOTAL ASET UMKM (Studi Kasus PT. BPRS Dana Mulia Surakarta)

: DANUNG DWI SETIAWAN F

SKRIPSI. Disusun Oleh : KIKI MONICA DEWI NIM

ANALISIS PENGARUH KREDIT LEMBAGA KEUANGAN MIKRO TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA INDUSTRI KECIL DI KECAMATAN MEMPURA KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU

ANALISIS PENGARUH SIMPANAN WAJIB ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA ANGGOTA

Dampak Program Dana Bergulir Bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) The Impact of Revulving Fund Program To Small and Medium Enterprises

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL SETELAH MEMPEROLEH PEMBIAYAAN MUDHARABAH DARI BMT AT TAQWA HALMAHERA DI KOTA SEMARANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

ANALISIS PERBEDAAN UKURAN KOPERASI DAN JENIS KOPERASI TERHADAP KUALITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus Pada Koperasi Di Kabupaten Buleleng)

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT

EFFECT OF ACCOUNTING PROGRAM DEVELOPMENT BANK STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS BASED ON THE FINANCIAL DISTRICT IN BMT TEGAL

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

PENERAPAN MODEL SOLOW-SWAN UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN DEMAK

ANALISIS BANTUAN PERALATAN BOGA DARI DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA SEMARANG BAGI PENGEMBANGAN USAHA KELOMPOK PELAKU USAHA MIKRO DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN DAYA TANGGAP TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Supa PT. BPR Sumber Pangasean Bandar Jaya) Oleh :

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won-

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN. Diah Yulisetiarini Fakultas Ekonomi Universitas Jember

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jln. Jenderal Sudirman No. 337 Pekanbaru 20116, Telp (0761)

ANALISIS PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK SEMARANG Yulianita Anisyah Hastarini Dwi Atmanti, SE, MSi ABSTRACT

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: credit, MSME, Financial SAM, impact, poverty alleviation. iii

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

EKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Key words: Perception of compensation systems, employee motivation

PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN

PERAN KREDIT DARI KOPERASI SERBA USAHA (KSU) ARTHA SUKSES TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO YANG MENJADI ANGGOTANYA DI KOTA SEMARANG

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

POLITENIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

PERAN BPR KURNIA SEWON DALAM PEMBIAYAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH PER SEKTOR EKONOMI DI KABUPATEN BANTUL

Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Bisnis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE KAJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

Influence The Amount Of Credit And The Interest Rate On The Income Of Micro Customers In BRI Units Kabila

BAB III METODE PENELITIAN. Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. antara Kompetensi Pegawai dengan Kinerja Pelayanan Publik pada Badan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

ABSTRAK. Kata-kata kunci: komitmen organisasional, dan kinerja karyawan

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

METODOLOGI PENELITIAN

Choirin et al., Analisis Implikasi Pembiayaan Syariah Pada Pedagang Kecil di Pasar Tanjung Jember...

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PERANAN LAZ RUMAH ZAKAT DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MIKRO MELALUI PROGRAM SENYUM MANDIRI DI KOTA MEDAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun kemudian pada tanggal 24 Maret tahun 1925, Kraton Yogyakarta

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Literasi Keuangan dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya

i Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

ANALISIS PERAN KOPERASI BAITUL MAAL WAT TAMWIL ( BMT ) BERKAH MADANI DALAM PENGEMBANGAN UMK DI KOTA JAKARTA SKRIPSI. Diajukan Oleh : KANIA SUCI UTAMI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

BAB I PENDAHULUAN. bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Confirmatory Factor Analysis

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

ABSTRAK. Kata kunci : Resiliensi kerja, responden. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman1-7. ANALISIS DAMPAK KREDIT MIKRO TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Nasabah Koperasi Enkas Mulia) Ayu Linda Marcellina, Achma Hendra Setiawan 1 Jurusan IESP Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro ABSTRACT Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) sector is the largest growing economic sector in the field of trade and services. Generally, the problems faced by SMEs in Semarang is a matter of business, in which micro and small traders does not have enough capital to run and manage his business activities. The purpose of this study was to analyze the development of Micro Enterprises as well as the difference between before and after obtaining micro-credit the Enkas Mulia Cooperative in Semarang which include venture capital, labor (working hours), the turnover of sales and profits. Research object is the Micro Enterprises that become customers the Enkas Mulia Cooperative in Semarang with a sample of 70 respondents. Type of data collected are the primary data and secondary data. Data analysis methods used in this research include test validity, reliability test and wilcoxon sign rank test. Based on a wilcoxon sign rank test for variables obtained p value of capital of 0.000 (0.000 < 0.05) which means there are different variables before and after obtaining micro-credit the Enkas Mulia Cooperative in Semarang or an increase of 108% of venture capital after getting micro-credit from the Enkas Mulia Cooperative in Semarang. For variable labor (working hours) obtained p value of 0.000 (0.000 < 0.05) which means there are different variables before and after obtaining micro-credit from the Enkas Mulia Cooperative in Semarang or an increase in working hours by 12.5% after getting micro-credits from of the Enkas Mulia Cooperative in Semarang. Thus the presence of micro-credit the Enkas Mulia Cooperative in Semarang the could increase the variables business capital, labor (working hours), sales turnover and profit of Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) experienced significant improvement. Keywords: Micro, Small and Medium Enterprises, Micro-Credit, Business Capital, Working Hours, Sales Turnover, Profit. PENDAHULUAN Berdasarkan penjelasan pasal 33 Undang-Undang Dasar tahun 1945, diketahui bahwa koperasi merupakan salah salah sektor ekonomi yang sangat kuat kedudukannya, karena telah diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar tahun 1945. Dari penjelasan pasal 33 Undang-Undang Dasar tahun 1945 disebutkan bahwa secara eksplisit pelaku ekonomi adalah sektor negara dan koperasi, sedangkan sektor swasta disebut sektor implisit. Oleh sebab itu semua warga negara Indonesia berkewajiban untuk melestarikan dan mengembangkan koperasi sebagai salah satu sektor ekonomi Indonesia yang sejajar dengan badan usaha milik negara maupun usaha milik swasta. Perekonomian di Indonesia secara nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bidang usaha yang konsisten dan berkembang. Dengan adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, Koperasi bahkan menjadi penyelamat bagi perekonomian negara karena potensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memberikan sumbangan terbesar dan signifikan pada Produk Domesik Bruto (PDB) dalam penyerapan tenaga kerja. 1 Penulis penanggung jawab

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 2 Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis perbedaan modal, tenaga kerja (jam kerja) omzet penjualan dan keuntungan setelah memperoleh kredit pinjaman modal dari Koperasi Enkas Mulia di Kota Semarang. Tabel 1.1 Perkembangan Koperasi di Jawa Tengah Tahun 2008-Juni 2011 Uraian Satuan 2008 2009 2010 Juni 2011 Koperasi Unit 17.090 25.077 25.426 25.759 Anggota Orang 4.197.865 4.702.225 4.531.319 4.587.173 Tenaga Kerja Orang 48.481 56.987 70.315 77.842 Asset Rp Trilyun 8,32 10,32 11,78 15,57 Volume Usaha Rp Trilyun 11,18 11,84 16,16 14,87 Sisa Hasil Usaha Rp Milyar 162 708,09 278,835 241,127 Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jateng Tabel 1.1 menjelaskan tentang perkembangan koperasi di Jawa Tengah tahun 2008 hinga bulan Juni 2011 terjadi peningkatan koperasi dari tahun 2008 ke tahun 2009 sebesar 7.987 unit, tahun 2010 sebesar 349 unit dan pada bulan Juni 2011 sebesar 333 unit. Tahun 2009 tenaga kerja meningkat sebanyak 8.506 orang, tahun 2010 sebanyak 13.328 orang dan pada bulan Juni 20011 meningkat sebanyak 7.527 orang. Dengan berkembangnya koperasi di Jawa Tengah dari tahun 2008 hingga bulan Juni 2011diharapkan dapat menjadi motor penggerak kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bagi masyarakat kalangan ekonomi lemah, sehingga dapat membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi angka pengangguran dan angka kemiskinan yang ada di wilayah Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Gambar 1.1 Kerangka Pemikran Teoritis Koperasi Enkas Mulia Semarang Kredit Usaha Mikro Dampak Perkembangan Usaha Mikro Modal Usaha Tenaga Kerja Omzet Penjualan Keuntungan Peran Koperasi Enkas Mulia selaku lembaga keuangan semi perbankan yang berbadan hukum mempunyai andil dan berperan bagi masyarakat terutama bagi masyarakat golongan lemah dalam membantu UMKM (usaha mikro). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usaha mikro di Kota Semarang sebelum dan sesudah memperoleh kredit usaha dari Koperasi Enkas Mulia di Kota Semarang. Analisis yang digunakan adalah analisis pangkat tanda Wilcoxon dengan hipotesis bahwa kredit tersebut adalah efektif. Berdasarkan tinjauan dan kajian terhadap penelitian dahulu yang relevan, maka hipotesis dalam penelitian adalah : diduga terdapat perbedaan variabel modal, tenaga kerja (jam kerja), 2

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 3 omzet penjualan dan keuntungan dari usaha mikro antara sebelum dan sesudah memperoleh kredit usaha dari Koperasi Enkas Mulia Kota Semarang. METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Definisi operasional untuk masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Modal usaha Modal usaha merupakan kemampuan finansial para pelaku Usaha Mikro (pengusaha atau pedagang mikro) dalam menjalankan operasional usaha untuk memproduksi barang dan jasa. Adapun satuan yang digunakan untuk mengukur modal usaha yaitu dalam bentuk nominal uang setiap bulannya (Rupiah). Adapun pengukuran modal usaha yang diperoleh Usaha mikro apabila : a. Modal usaha dikatakan menurun apabila modal usaha yang dimiliki Usaha Mikro kurang dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pemberian kredit mikro dari koperasi (nilai X < rata-rata). b. Modal usaha yang dikatakan stabil apabila modal yang dimiliki Usaha Mikro sama dengan jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pemberian kredit mikro dari koperasi (nilai X = rata-rata). c. Modal usaha dikatakan berkembang apabila modal usaha yang dimiliki Usaha Mikro lebih dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pemberian kredit mikro dari koperasi (nilai X > rata-rata). 2. Tenaga kerja Tenaga kerja merupakan jumlah jam kerja pengusaha atau pedagang mikro dalam Usaha Mikro per harinya. adanya pinjaman adalah 8 jam stelah adanya pinjaman meningkat menjadi 9 jam. Satuan jam kerja yang dipakai dalam peneltian ini adalah jumlah jam kerja dalam usaha mikro tiap harinya. 3. Omzet Penjualan Omzet penjualan merupakan jumlah total hasil produksi Usaha Mikro yang dapat dijual dalam sekali nilai X < rata-rata produksi). a. Omzet penjualan dikatakan stabil apabila omzet penjualan yang dimiliki Usaha Mikro sama dengan jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pemberian kredit mikro dari koperasi (nilai X = rata-rata). b. Omzet penjualan dikatakan berkembang apabila omzet penjualan yang dimiliki Usaha Mikro lebih dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pemberian kredit mikro dari koperasi (nilai X > rata-rata). 4. Keuntungan Keuntungan merupakan jumlah produk yang telah laku terjual, dibeli konsumen dan hasil penjualan dibagi dengan keuntungan penjualan yang ditawarkan. Adapun satuan untuk keuntungan ditetapkan dalam bentuk nominal uang setiap bulannya (Rupiah). Adapun pengukuran keuntungan yang diperoleh Usaha Mikro apabila : a. Keuntungan dikatakan menurun apabila keuntungan yang dimiliki Usaha Mikro kurang dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pemberian kredit mikro dari koperasi (nilai X < rata-rata). b. Keuntungan dikatakan stabil apabila keuntungan yang dimiliki Usaha Mikro sama dengan jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pemberian kredit mikro dari koperasi (nilai X = rata-rata). c. Keuntungan dikatakan berkembang apabila keuntungan yang dimiliki Usaha Mikro lebih dari jumlah rata-rata sebelum dan sesudah adanya pemberian kredit mikro dari koperasi (nilai X > rata-rata). 3

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 4 Penentuan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang memperoleh kredit mikro dari Koperasi Enkas Mulia di Kota Semarang yang berjumlah 230 nasabah. Adapaun rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2000) sebagai berikut : n = N N.d² +1 Dimana : n = jumlah sampel N = Banyaknya Usaha Mikro nasabah Koperasi Enkas Mulia. d = Presentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang masih dapat ditoleransi. n = 230 230.10² +1 n = 70 sampel Jadi banyaknya sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 70 sampel. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data 1.1. Uji Validitas Uji Validitas dalam penelitian digunakan untuk menguji kevalidan kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2003). Tabel 1.2 Pengujian Validitas Variabel Penelitian Muatan No Variabel Keadaan Faktor Keterangan 1. Modal 0,828 Valid 0,768 Valid 2. Tenaga 0,982 Valid Kerja 0,978 Valid 3. Omzet 0,930 Valid Penjualan 0,932 Valid 4. Keuntungan 0,879 Valid 0,922 Valid Dari tabel 1.2 diatas menggambarkan bahwa semua item memliki muatan faktor yang lebih besar dari 0,3200 dan memiliki probabilitas pearson correlation sebesar 0,000 (0,000 < 0,10). Hal ini berarti semua item dalam instrumen modal, tenaga kerja, omzet penjualan dan keuntungan memenuhi persyaratan validitas/ sahih. 1.2 Uji Reliabilitas Uji konsisten internal (uji reliabilitas) dilakukan dengan menghitung koefisien (cronbach) alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel dikatakan andal (reliabel) bila memiliki koefisien Cronbach alpha lebih dari 0,60 (Imam Gozali, 2001). Berdasarkan tabel 2.1 terlihat bahwa semua variabel koefisien cronbach alpha lebih besar dari 0,60 (>0,60), sehingga instrument penelitian ini dapat dikatakan andal (reliabel) dan dapat dipakai sebagai alat ukur. 4

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 5 Tabel 1.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian No Instrumen Penelitian Cronbach alpha 1. 2. 3. 4. Modal Tenaga Kerja Omzet Penjualan Keuntungan 0,831 0,929 0,909 0,892 Berdasarkan tabel 1.3 dapat diketahui bahwa instrumen-instrumen penelitian didapatkan cronbach alpha modal sebesar 0,831, cronbach alpha tenaga kerja sebesar 0,929, cronbach alpha omzet penjualan 0,909, dan cronbach alpha keuntungan sebesar 0,892. Nilai cronbach alpha dari masing-masing instrumen penelitian lebih besar dari 0,60 maka instrumen penelitian variabel modal, tenaga kerja, omzet penjualan dan keuntungan dapat dikatakan handal (reliabel) untuk digunakan sebagai alat ukur. Interpretasi Hasil Dalam penenlitian ini telah dianalisis usaha mikro di Kota Semarang yang mengajukan kredit usaha dari Koperasi Enkas Mulia dengan menggunakan uji pangkat tanda Wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis akan diketahui apakah pemberian kredit bantuan dari Koperasi Enkas Mulia untuk usaha mikro di Kota Semarang efektif atau tidak ditinjau dari perbedaan variabel modal, tenaga kerja (jam kerja), omzet penjualan dan keuntungan sebelum dan sesudah kredit Koperasi Enkas Mulia Semarang. 1. Variabel Modal Tabel 1.4 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Modal Modal Mean Standar Deviasi Nilai Z Nilai P 4.040.000 4.533.667 8.390.000 7.699.626-7,176 0,000 Implikasi dari modal sebelum dan sesudah adanya pinjaman kredit dari Koperasi Enkas Mulia adalah banyaknya para pedagang atau pengusaha mikro dapat memproduksi serta mengelola usahanya lebih besar dari yang sebelumnya. 2. Variabel Tenaga Kerja Tabel 1.5 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Tenaga Kerja Tenaga Kerja Mean Standar Deviasi Nilai Z Nilai P 8 2.521 9 2.292-5,788 0,000 Implikasi dari tenaga kerja (jam kerja) sebelum dan sesudah adanya kredit dari Koperasi Enkas Mulia adalah adanya penambahan jam kerja guna meningkatkan produktivitas usaha agar lebih baik daripada sebelumnya. 5

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 6 3. Variabel Omzet Penjualan Tabel 1.6 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Omzet Penjualan Omzet Penjualan Mean Standar Deviasi Nilai Z Nilai P 3.920.000 4.037.680 6.430.000 5.592.319-7,233 0,000 Implikasi dari omzet penjualan sebelum dan sesudah adanya kredit dari Koperasi Enkas Mulia adalah bertambahnya omzet penjualan sehingga dapat meningkatkan penghasilan pengusaha mikro. 4. Variabel Keuntungan Tabel 1.7 Hasil Uji Hipotesis Perbedaan Keuntungan Keuntungan Mean Standar Deviasi Nilai Z Nilai P 3.100.000 3.332.127 4.970.000 4.717.671-7,128 0,000 Implikasi dari keuntungan sebelum dan sesudah adanya kredit dari Koperasi Enkas Mulia adalah bertambahnya keuntungan yang diperoleh pedagang dan pengusaha mikro dalam melakukan kegiatan usahanya. Berdasarkan hasil dari tiap-tiap variabel penelitian dapat diketahui bahwa terjadi rata-rata peningkatan antara sebelum dan sesudah mendapatkan kredit mikro dari Koperasi Enkas Mulia Semarang berdasarkan lama usahanya dapat dilihat pada tabel 1.8 Tabel 1.8 Rata-rata Peningkatan Variabel Penelitian Berdasarkan Lama Usaha 1. Modal 3. Omzet Penjualan < 5 tahun 3.000.000 8.000.000 < 5 tahun 2.000.000 6.000.000 6-10 tahun 4.000.000 9.000.000 6-10 tahun 4.000.000 6.000.000 11-15 tahun 4.000.000 7.000.000 11-15 tahun 5.000.000 10.000.000 > 15 tahun 6.000.000 15.000.000 > 15 tahun 4.000.000 8.000.000 2. Tenaga Kerja (Jam) (Jam) 4. Keuntungan < 5 tahun 8 9 < 5 tahun 2.000.000 5.000.000 6-10 tahun 7 8 6-10 tahun 4.000.000 5.000.000 11-15 tahun 8 9 11-15 tahun 2.000.000 4.000.000 > 15 tahun 8 9 > 15 tahun 4.000.000 6.000.000 Sumber : Data Primer yang diolah, 2012. Peningkatan variabel penelitian sebelum dan sesudah memperoleh kredit mikro dari Koperasi Enkas Mulia dapat diketahui melalui perkembangan usaha. Presentase peningkatan tertinggi yaitu pada variabel modal sebesar 108%, variabel omzet penjualan sebesar 64%, variabel keuntungan sebesar 60% dan terendah pada variabel tenaga kerja sebesar 12,5%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.2 Gambar 1.2 Presentase Peningkatan Variabel Penelitian 6

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 7 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan bahwa dengan adanya pemberian kredit Usaha Mikro (UMKM) dari Koperasi Enkas Mulia Semarang dapat dimanfaatkan usaha mikro setelah mendapatkan pinjaman kredit usaha dari Koperasi Enkas Mulia Semarang khususnya yang menjadi nasabahnya. Terjadi peningkatan modal usaha mikro di Kota Semarang sebelum mendapat kredit mikro dari Koperasi Enkas Mulia Semarang sebesar 108%. Nilai wilcoxon -7,176 signifikansi 0,000. Tenaga kerja (jam kerja) meningkat 12,5%. Nilai wilcoxon -5.788 signifikansi 0,000. Omzet penjualan meningkat 64%. Nilai wilcoxon -7,23 signifikansi 0,000. Keuntungan meningkat 60%. Nilai wilcoxon -7,128 signifikansi 0,000. REFERENSI Ananda, Fitra. 2011. Analisis Perkembangan Usaha Mikro Dan Kecil Setelah Memperoleh Pembiayaan Mudharabah Dari BMT At Taqwa Halmahera di Kota Semarang. Skripsi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan UNDIP. Azwar, Saifudin. 2000. Realibilitas dan Validitas. Jakarta : Bumi Aksara. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Propinsi Jawa Tengah 2011. Perkembangan Koperasi di Propinsi Jawa Tengah, Semarang. Putri, Indah Yuliana. 2010. Analisis Usaha Mikro Monel Yang Memperoleh Kredit Dari Dinas UMKM Kabupaten Jepara (Studi kasus: Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara). Skripsi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan UNDIP Samuelson, Paul A. 2003. Micro Economics. New York : McGraw-Hill Companies, Inc. Setiawan, Achma Hendra. 2008. Organisasi dan Manajemen Koperasi. Semarang. Fakultas Ekonomi: UNDIP. Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Bumi Aksara. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 7